Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Kalimat_Efektif.pptx
1. Kalimat Efektif
A’isyah Dian S.
46113010025
Retno Widyowati
46113010077
Septiana
46113010058
Sri Wahyuni
46113010026
Tia Yulistia
46113010125
2. DEFINISI KALIMAT
EFEKTIF
Kalimat Efektif adalah
kalimat yang dapat
memberikan kemudahan
atau kejelasan informasi
kepada pembaca atau
pendengar.
DEFINISI
PRINSIP-
PRINSIP
CIRI-CIRI
UNSUR-
UNSUR
3. UNSUR-UNSUR
KALIMAT EFEKTIF
• subjek (S)
• predikat (P)
• objek (O)
• pelengkap (Pel)
• keterangan (Ket).
Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-
kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni
subjek dan predikat. Unsur yang lain
(objek, pelengkap, dan keterangan) dalam
suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak
wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
DEFINISI
UNSUR-
UNSUR
CIRI-CIRI
PRINSIP-
PRINSIP
4. CIRI-CIRI KALIMAT
EFEKTIF
kalimat efektif selalu memiliki struktur atau
bentuk yang jelas. Setiap kata yang
terdapat di dalamnya harus menempati
posisi yang jelas dalam hubungan satu
sama lain, misalnya Gramatikal, pilihan
kata, pemakaian kata tutur, kata sinonim.
Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan
aturan-aturan yang sudah dibiasakan.
Tidak boleh menyimpang, apalagi
bertentangan. Setiap penyimpangan
biasanya akan menimbulkan kelainan yang
tidak dapat diterima oleh masyarakat
pemakai bahasa itu.
5. CIRI-CIRI KALIMAT
EFEKTIF
CONTOH:
Saya menulis surat buat papa. Efek
yang ditimbulkannya akan sangat
lain, bila dikatakan:
1. Buat Papa menulis surat saya.
2. Surat saya menulis buat Papa.
3. Menuis saya surat buat Papa.
4. Papa saya buat menulis surat.
5. Saya Papa buat menulis surat.
6. Buat Papa surat saya menulis.
DEFINISI
UNSUR-
UNSUR
CIRI-CIRI
PRINSIP-
PRINSIP
7. 1. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara
pikiran dan struktur bahasa yang
dipakai.
PRINSIP-PRINSIP
KALIMAT
EFEKTIF
• Kalimat harus memiliki subjek dan
predikat
• Kalimat tidak memiliki subjek yang
ganda
• Predikat kalimat tunggal tidak
didahului oleh kata yang
Syarat
8. Kalimat harus memiliki subjek
dan predikat yang jelas
• Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat
dapat dilakukan dengan cara menghindarkan
pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk,
pada, sebagai, tentang, mengenai, dan menurut
di depan subjek.
• CONTOH:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus
membayar uang kuliah. (Salah)
• Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus
membayar uang kuliah.(Benar)
Syarat
Kesepadanan
9. Kalimat tidak memiliki subjek
yang ganda
CONTOH:
Pertanyaan itu saya kurang jelas
S S
PEMBAHASAN:
Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan
cara menambahkan bagi diantara
pertanyaan itu dan saya sehingga kalimat
yang efektif sebagai berikut:
1. Pertanyaan itu bagi saya kurang jelas
2. Saya kurang jelas akan pertanyaan itu.
Syarat
Kesepadanan
10. Predikat kalimat tunggal tidak
didahului oleh kaya yang
CONTOH:
a.Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa
Melayu.
b. Sekolah kami yang terletak di depan
bioskop Gunting.
PEMBAHASAN:
a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu.
b. Sekolah kami terletak di depan bioskop
Gunting
Syarat
Kesepadanan
11. 2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan
nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk
kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian
air, dan pengaturan tata ruang.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan
pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian
sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
PRINSIP-PRINSIP
KALIMAT
EFEKTIF
12. 3. Ketegasan
Ketegasan yang dimaksud dengan memberi
penekanan pada ide pokok kalimat
PRINSIP-PRINSIP
KALIMAT
EFEKTIF
• Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat
• Membuat urutan kata secara bertahap
• Mempergunakan partikel penekana (-lah)
cara untuk membentuk ketegasan dalam
kalimat
13. Contoh:
*Presiden mengharapkan agar rakyat
membangun bangsa dan negara ini dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah presiden mengharapkan
• Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal
kalimat
cara untuk membentuk ketegasan kalimat
14. Contoh:
*Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan.
Perbaikannya sebagai berikut:
*Bukan seratus, seribu atau sejuta, tetapi berjuta-
juta rupiah, telah disumbangkan.
• Membuat urutan secara bertahap
cara untuk membentuk ketegasan kalimat
15. Contoh:
Saudaralah yang bertanggung jawab.
*Saudaralah
• Menggunakan partikel –lah untuk memberi
penekanan
cara untuk membentuk ketegasan kalimat
16. 4. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif ialah hemat
mempergunakan kata yang dipandang tidak perlu..
PRINSIP-PRINSIP
KALIMAT
EFEKTIF
• Menghindari unsur yang sama pada kalimat
majemuk
• Menghindari kesoniman dalam satu kalimat
• Menghindari pinjaman kata-kata yang bermakna
jamak
cara untuk membentuk kehematan kalimat
17. Contoh:
*Saya suka membaca dan saya suka menulis
Perbaikannya sebagai berikut:
*Saya tidak suka membaca danmenulis
• Menghindari unsur yang sama pada kalimat
majemuk
cara untuk membentuk kehematan kalimat
18. Contoh:
*Dia hanya mendapat nilai 60 saja.
Perbaikannya sebagai berikut:
*Dia hanya mendapat nilai 60. atau
*Dia mendapat nilai 60 saja
• Menghindari kesinoniman dalam satu
kalimat
cara untuk membentuk kehematan kalimat
19. Contoh:
*Para mahasiswa-mahasiswa berkumpul di lapangan.
Perbaikannya sebagai berikut:
*Mahasiswa-mahasiswa berkumpul di lapangan. Atau
*Para mahasiswa berkumpul di lapangan.
• Menghindari penjamaan kata-kata yang
bermakna jamak
cara untuk membentuk kehematan kalimat
20. 5. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah kalimat itu tidak
menimbulkan makna ganda.
Perhatikan kalimat berikut.
a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima
hadiah.
b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat (a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal,
mahasiswa atau perguran tinggi.
Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang,
seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
PRINSIP-PRINSIP
KALIMAT
EFEKTIF
21. 6. Kepaduan
Yang dimaksud ialah kepaduan pernyataan
dalam kalimat itu sehingga informasi
yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
PRINSIP-PRINSIP
KALIMAT
EFEKTIF
• Tidak bertele-tele
• Mempergunakan pola + aspek +
verbal secara tertib
• Tidak menyisipkan sebuah kata
cara untuk membentuk kepaduan kalimat
22. Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita
orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan
rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar
bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia
dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
*Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang
kota yang secara tidak sadar bertindak keluar dari
kepribadian Indonesia dari sudut kemanusiaan yang
adil dan beradab.
• Tidak bertele-tele
cara untuk membentuk kepaduan kalimat
23. Contoh:
*Surat itu saya sudah baca
*Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan
Kalimat diatas tidak menunjukkan kepaduan pola.
Seharusnya:
*Surat itu sudah saya baca
*Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan
cara untuk membentuk kepaduan kalimat
• Menggunakan pola aspek +agen + verbal
secara tertib
24. Contoh:
*Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat
*Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada
rumah adat.
Seharusnya:
*Mereka membicarakan kehendak rakyat
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah adat.
cara untuk membentuk kepaduan kalimat
• Tidak perlu menyisipkan sebuah kata, seperti;
daripada atau tentang antara P dan O
25. 7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide
kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku.
PRINSIP-PRINSIP
KALIMAT
EFEKTIF
26. Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mewakili pikiran penulis atau pembicara secara
tepat sehingga pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas
dan lengkap.
Unsur-unsur dalam kalimat meliputi: subjek,
predikat, pelengkap, dan keterangan.
Ciri-ciri kalimat efektif: kalimat efektif selalu
memiliki struktur atau bentuk yang jelas.
Prinsip-prinsip kalimat efektif: Kesepadanan,
keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan,
kepaduan, kelogisan.