3. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan,
baik ejaan yang digunakan atau tanda baca yang digunakan dalam kalimat
tersebut.
Kalimat ini dapat memudahkan pembaca dalam memahami maksud dari
kalimat tersebut.
Ada beberapa ciri-ciri dan syarat agar kalimat yang ditulis merupakan sebuah
kalimat efektif. Berikut penjelasan secara lengkapnya.
4. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri dalam penulisannya yaitu
1) kesepadanan struktur pembangun kalimat
2) penalaran atau kelogisan kalimat,
3) kehematan bahasa,
4) penekanan dalam kalimat,
5) kesejajaran bentuk, dan
6) variasi
6. 1) Kesepadanan struktur pembangun kalimat
Kesepadanan struktur dalam kalimat efektif dapat dilihat dari penggunaan kata-
kata yang ada di dalamnya.
Ciri-ciri kalimat yang mempunyai kesepadanan struktur adalah sebagai berikut:
a) Mempunyai struktur kalimat yang lengkap
b) Tidak mempunyai subjek ganda dalam kalimat tunggal.
7. a) Mempunyai struktur kalimat yang lengkap
Sebuah kalimat minimal memiliki unsur klausa yaitu subjek dan predikat.
Selain itu, preposisi yang digunakan dalam kalimat efektif tidak diletakkan
mendahului subjek kalimat karena akan mengaburkan pelaku di dalam sebuah
kalimat tersebut.
Contoh kalimat:
Bagi seluruh siswa harus datang ke sekolah pukul 06.30. (kalimat tidak efektif)
Seluruh siswa harus datang ke sekolah pukul 06.30. (kalimat efekktif)
8. b) Tidak mempunyai subjek ganda dalam kalimat tunggal
Dalam sebuah kalimat efektif, subjek yang digunakan lebih baik dieksplisitkan
(tidak ditulis dalam kalimat).
Contoh kalimat:
Kakak sedang sakit sehingga kakak tidak berangkat ke sekolah. (kalimat tidak efektif)
Kakak sedang sakit sehingga tidak berangkat ke sekolah. (kalimat efektif)
9. 2) Penalaran atau kelogisan kalimat
Kalimat yang baik adalah kalimat yang dapat diterima oleh akal atau logika
manusia.
Demikian juga dengan kalimat efektif, yaitu kalimat tersebut dapat diterima atau
dimengerti oleh akal atau logika dan sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Contoh:
Kepada pemateri, waktu dan tempat kami persilahkan! (Kalimat tidak efektif)
Pemateri dipersilahkan untuk menyampaikan materi! (Kalimat efektif)
10. 3) Kehematan bahasa
Salah satu ciri-ciri kalimat efektif adalah penggunaan kata yang jelas dan padat.
Dalam sebuah kalimat ini harus memanfaatkan kata yang tepat di dalamnya.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak dibutuhkan
digunakan di dalamnya.
Untuk menghindari pemakaian kata yang berlebihan di dalam kalimat.
11. 3) Kehematan bahasa
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a) Menghilangkan unsur yang sama pada kalimat majemuk
b) Menghilangkan penjamakan kata pada kata jamak
c) Kalimat efektif juga mempunyai keterpaduan pernyataan sehingga dapat
memberikan informasi yang disampaikan tidak dipisahkan
12. a) Menghilangkan unsur yang sama pada kalimat majemuk
Contoh:
Saya tidak suka bunga mawar dan saya tidak suka bunga melati. (kalimat tidak efektif)
Saya tidak suka bunga mawar dan bunga melati. (kalimat efektif)
13. b) Menghilangkan penjamakan kata pada kata jamak
Contoh:
Para siswa-siswa diharapkan masuk ke ruang ujian dengan tenang. (kalimat tidak
efektif)
Para siswa diharapkan masuk ke ruang ujian dengan tenang. (kalimat efektif)
14. c) Kalimat efektif juga mempunyai keterpaduan pernyataan sehingga dapat
memberikan informasi yang disampaikan tidak dipisahkan
Contoh:
Andra membicarakan tentang pengalaman liburan sekolahnya. (kalimat tidak efektif)
Andra membicarakan pengalaman liburan sekolahnya. (kalimat efektif)
15. 4) Penekanan dalam kalimat
Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokok yang membangun
kalimat tersebut.
Ide pokok hendaknya menonjol di dalam kalimat tersebut.
Berikut ini cara memberikan penegasan dalam kalimat efektif.
a) Meletakan kata kunci di awal kalimat
b) Mengurutkan kata dalam kalimat secara bertahap.
16. a) Meletakan kata kunci di awal kalimat
Contoh:
Sudah saya baca novel itu. (kalimat tidak efektif)
Novel itu sudah dibaca oleh saya. (kalimat efektif)
17. b) Mengurutkan kata dalam kalimat secara bertahap
Contoh:
Rapat pemilihan ketua OSIS akan dihadiri oleh guru, siswa, dan kepala sekolah. (kalimat
tidak efektif)
Rapat pemilihan ketua OSIS akan dihadiri oleh kepala sekolah, guru, dan siswa.
(kalimat efektif)
18. 5) Kesejajaran bentuk
Kalimat efektif mempunyai kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam
sebuah kalimat.
Kata berimbuhan yang digunakan dalam kalimat efektif hendaknya sejajar
(sama dalam penggunaannya).
Jika kata berimbuhan yang pertama dalam bentuk verba (kata kerja), kata
selanjutnya harus berbentuk verba juga.
19. 5) Kesejajaran bentuk
Contoh kalimat:
Hal yang harus diperhatikan dalam menangani masalah sampah adalah cara membuang,
memilah, dan pengolahannya. (kalimat tidak efektif)
Hal yang harus diperhatikan dalam menangani masalah sampah adalah cara membuang,
memilah, dan mengolahnya. (kalimat efektif)
20. 6) Variasi
Kevariasian dalam kalimat efektif adalah upaya penulis menggunakan berbagai
pola kalimat dan jenis kalimat untuk menghindari kejenuhan atau kemalasan
pembaca terhadap teks karangan ilmiah.
Fungsi utama kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan minat baca terhadap
teks ilmiah berlanjut bagi pembaca.
Pada dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan
jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca dan memahami teks
sebuah karangan ilmiah.
21. 6) Variasi
Kemungkinan variasi kalimat tersebut sebagai berikut:
a) Variasi dalam pembukaan kalimat
b) Variasi dalam pola kalimat
c) Variasi dalam jenis kalimat
d) Variasi bentuk aktif-pasif
22. a) Variasi dalam pembukaan kalimat
Ada beberapa kemungkinan untuk memulai kalimat demi efektivitas, yaitu dengan
variasi pada pembukaan kalimat.
Dalam variasi pembukaan kalimat, sebuah kalimat dapat dimulai atau dibuka dengan :
• Frase Keterangan (waktu, tempat, dan cara)
• Frase Benda
• Frase Kerja
• Frase Penghubung
23. b) Variasi dalam pola kalimat
Demi mencapai sebeuak efektivitas dalam kalimat dan menghindari suasana
monoton yang dapat menimbulkan kebosanan, pola kalimat Subjek – Predikat –
Objek dapat diubah menjadi Predikat – Objek – Subjek atau yang lainnya.
Contoh :
1) Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju. (S – P- O)
2) Belum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju dokter muda itu. (P – O – S)
3) Dokter muda itu oleh masyarakat desa Sukamaju belum dikenal. (S – O – P)
24. c) Variasi dalam jenis kalimat
Untuk mencapai efektifitas sebuah kalimat berita atau pertanyaan, dapat dikatakan
dalam kalimat tanya atau kalimat perintah.
Perhatikan contoh berikut.
… Presiden SBY sekali lagi menegaskan perlunya kita lebih hati-hati memakai bahan
bakar dan energi dalam negeri. Apakah kita menangkap peringatan tersebut?
Dalam kutipan tersebut terdapat satu kalimat yang dinyatakan dalam bentuk tanya.
Penulis tentu dapat mengatakannya dalam kalimat berita. Akan tetapi untuk mencapai
efektivitas, ia memakai kalimat Tanya.
25. d) Variasi bentuk aktif-pasif
Perhatikan contoh berikut!
a) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Kita dengan mudah dapat menanamnya dan
memeliharanya. Lagi pula kita tidak perlu memupuknya. Kita hanya menggali
lubang, menanam, dan tinggal menunggu buahnya.
Bandingkan dengan kalimat berikut!
b) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Dengan mudah pohon pisang itu dapat
ditanam dan dipelihara. Lagi pula tidak perlu dipupuk kita hanya menggali
lubang, menanam dan tinggal menunggu buahnya.
26. d) Variasi bentuk aktif-pasif
Kalimat-kalimat pada paragaf (a) semuanya berupa kalimat aktif, sedangkan
pada paragraf (b) berupa kalimat aktif dan pasif.
Dapat dikatakan, bahwa kalimat-kalimat pada paragraf (a) tidak bervariasi
sedangkan paragraf (b) bervariasi, namun hanya variasi aktif – pasif.
28. Syarat Kalimat Efektif
Syarat kalimat efektif dalam kaidah bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia)
2) Sistematis
3) Mudah dipahami oleh pembaca
4) Tidak Ambigu
29. 1) Sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia)
Ejaan dalam kalimat efektif haruslah sesuai dengan ejaan yang telah ada.
Misalkan kata praktek merupakan kata tidak baku.
Seharusnya kata praktek ditulis menjadi praktik.
Kata baku menjadi salah satu syarat dalam penulisannya.
30. 2) Sistematis
Sebuah kalimat haruslah mempunyai sistematika penulisan yang jelas dan padat apalagi
dalam kalimat efektif.
Kalimat harus mempunyai struktur kalimat yang jelas (subjek, predikat, dan objek).
Misalnya dalam sebuah kalimat :
Ayah sedang membaca koran.
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat efektif karena mempunyai struktur kalimat
yang lengkap, yaitu fungsi subjek, fungsi predikat, dan fungsi objek.
Dalam sebuah kalimat minimal memiliki dua fungsi pembangun kalimat yaitu fungsi
subjek dan fungsi predikat.
31. 3) Mudah dipahami oleh pembaca
Kalimat yang haruslah mudah dipahami oleh pembaca agar pembaca mudah
memahaminya.
Dengan menggunakan kata yang jelas dalam kalimat dapat menjadikan kalimat
tersebut menjadi kalimat efektif.
32. 4) Tidak ambigu
Kalimat efektif haruslah mempunyai maksud atau makna yang jelas.
Kalimat efektif ini tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembacanya.
Kata-kata yang dalam digunakan dalam kalimat hendaknya tidak menimbulkan
kerancuan dan makna ganda.
Contoh:
Guru baru izin tidak berangkat ke sekolah. (kalimat tidak efektif)
Guru yang baru izin tidak berangkat ke sekolah. (kalimat efektif)
34. Kesimpulan
Tujuan dari penggunaan kalimat efektif adalah agar tujuan komunikatif yang
artinya informasi dari kalimat tersebut dapat disampaikan dengan jelas kepada
pendengar atau pembacanya dengan menggunakan kalimat yang jelas, padat,
dan sesuai dengan kaidah kebahasaan.
37. Jawaban
1. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
Seharusnya
1. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
38. Jawaban
2. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
Seharusnya
2. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
39. Jawaban
3. Kita harus saling tolong menolong.
Seharusnya
3. Kita harus tolong menolong.
atau
3. Kita harus saling menolong.
40. Jawaban
4. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
Seharusnya
4. Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti
acara pertama.
41. Jawaban
5. Rapat hari ini ditunda disebabkan karena peserta tidak memenuhi kuorum.
Seharusnya
5. Rapat hari ini ditunda karena peserta tidak memenuhi kuorum.
42. Jawaban
6. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Seharusnya
6. Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.
43. Jawaban
7. Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi mengenai soal harga, tetapi soal
ada tidaknya barang itu.
Seharusnya
7. Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi soal harga, tetapi ada tidaknya
barang itu.
44. Jawaban
8. Penanaman rumput gajah bagi masyarakat pedesaan berguna untuk
menyediakan pakan ternak juga mencegah adanya penggembalaan liar.
Seharusnya
8. Penanaman rumput gajah bagi masyarakat pedesaan berguna untuk
menyediakan pakan ternak dan mencegah adanya penggembalaan liar.
45. Jawaban
9. Pemasukan negara dari sektor pariwisata cukup besar, maka pemerintah
berusaha terus membangun daerah-daerah wisata baru.
Seharusnya
9. Pemasukan negara dari sektor pariwisata cukup besar karena pemerintah
berusaha terus membangun daerah-daerah wisata baru.
46. Jawaban
10. Menjaga lingkungan agar tetap sehat adalah merupakan tanggung jawab
seluruh warga.
Seharusnya
10. Menjaga lingkungan agar tetap sehat merupakan tanggung jawab seluruh
warga
atau
10. Menjaga lingkungan agar tetap sehat adalah tanggung jawab seluruh warga.
47. Jawaban
11. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Seharusnya
11. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
48. Jawaban
12. Depresi ekonomi bukan hanya dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah,
tetapi juga dirasakan oleh kelompok elite pribumi.
Seharusnya
12. Depresi ekonomi dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah dan
kelompok elite
atau
Depresi ekonomi dirasakan kaum pribumi di semua lapisan.