4. SYARAT KALIMAT EFEKTIF :
Bentukan kata harus sesuai EYD
Struktur kalimat tepat
Kesejajaran
Kontaminasi
Pleonasme
Menggunakan kata baku
Kelogisan
Selalu menggunakan EYD
5. Contoh kalimat :
• ( tidak Efektif/Tidak Efisien )
“Amara pergi ke sekolah,
lantas amara pergi ke rumah
temannya untuk belajar”.
• ( Efektif/Efisien )
“Amara pergi ke sekolah, lantas
kerumah temannya untuk
belajar”.
6. 2. Ketelitian didalam
penentuan serta
pemakaian kata
Saat membuat kata-kata
Efektif/Efisien jangan sempat jadi
kata-kata yang ambigu (
menyebabkan tafsiran ganda )
Contoh kalimat :
Mahasiswi perguruan tinggi yang
populer itu mendapatkan hadiah (
tidak Efektif/Tidak Efisien )
Mahasiswi yang kuliah di perguruan
tinggi yang populer itu mendapatkan
hadiah. ( Efektif/Efisien )
7. 3. Kehematan
Kehematan didalam kata-kata Efektif/Efisien
maksudnya yaitu irit saat mempergunakan kata, frasa
atau bentuk lain yang dikira tak perlu, namun tidak
menyalahi kaidah tata bhs.
Contoh kalimat :
Dikarenakan ia tidak diajak, dia tidak turut belajar
berbarengan belajar di rumahku. ( tidak Efektif/Tidak
Efisien )
Dikarenakan tidak diajak, dia tidak turut belajar
berbarengan di rumahku. ( Efektif/Efisien )
8. 4. Kelogisan
Bahwa ide kata-kata itu bisa dengan gampang dipahami serta penulisannya
sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat :
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. ( tidak Efektif/Tidak
Efisien )
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. ( Efektif/Efisien )
5. Kesatuan atau kepaduan
Maksudnya yaitu kepaduan pernyataan didalam kata-kata itu, hingga info
yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh kalimat :
Kita mesti bisa mengembalikan pada kepribadian kita orang-orang kota
yang sudah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. ( tidak
Efektif/Tidak Efisien )
Kita mesti mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang telah
meninggalkan rasa kemanusiaan. ( Efektif/Efisien )
9. 6. Keparalelan atau kesejajaran
Yaitu kesamaan bentuk kata atau tambahan yang dipakai
didalam kata-kata itu.
Contoh kalimat :
- Kakak membantu anak itu dengan dipapahnya ke tepi jalur.
( tidak Efektif/Tidak Efisien )
- Kakak membantu anak itu memapahnya ke tepi jalur.
( Efektif/Efisien )
- Harga sembako dibekukan atau
kenaikan dengan luwes.
( tidak Efektif/Tidak Efisien )
- Harga sembako dibekukan atau
dinaikkan dengan luwes.
( Efektif/Efisien )
•
10. penyebab terjadi
ketidak efektifan kata
A. Bentukan kata
Salah satu penyebab kalimat tidak efektif adalah
penggunaan bentukan kata berimbuhan yang tidak tepat.
Contoh:
1. Anak-anak melempari batu ke dalam sungai.
2. Guru menugaskan siswanya membuat karangan.
Kalimat-kalimat tersebut tidak efektif karena menggunakan
kata berimbuhan yang tidak tepat. Akhiran –i pada kata
melempari pada kalimat 1 membutuhkan objek yang
bergerak, sedangkan akhiran –kan pada kata menugaskan
membutuhkan objek yang diam.
Perbaikannya :
1. Anak-anak melemparkan batu ke dalam sungai.
2. Guru menugasi siswanya membuat karangan.
11. B. Struktur kalimat
Penyebab lain ketidakefektifan kalimat adalah pemakaian struktur kalimat
yang tidak tepat. Misalnya, penempatan subjek dan predikat yang tidak jelas.
Contoh:
1. Di antara ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat.
2. Kalau lulus ujian, maka saya akan mengadakan syukuran.
Kalimat 1 tersebut tidak efektif karena tidak ada subjeknya. Subjek kalimat
tersebut terganggu oleh adanya preposisi Sementara pada kalimat 2 induk
kalimat saya akan mengadakan syukuran terganggu oleh munculnya
konjungsi maka.
Perbaikannya :
1. Ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat
2. Kalau lulus ujian, saya akan mengadakan
syukuran.
12. C. Kesejajaran
Kesejajaran berarti kesamaan bentuk
kata yang digunakan dalam kalimat. Bila
bentuk pertama menggunakan kata kerja,
bentuk selanjutnya juga harus kata kerja.
Dan seterusnya.
Contoh:
1. Tugas para pekerja itu adalah
mengecat rumah, perbaikan saluran air,
dan pemasangan pagar.
2. Kegiatan hari ini adalah mengedit
karangan yang masuk dan perbaikan
kata-kata yang salah.
Perbaikannya :
1. Tugas para pekerja itu adalah
pengecatan rumah, perbaikan saluran air,
dan pemasangan pagar.
2. Kagiatan hari ini adalah
pengeditan karangan yang masuk dan
perbaikan kata-kata yang salah.
13. D. Kontaminasi
Dalam bidang bahasa, kontaminasi berarti kerancuan atau
kekacauan penggunaan kata, frasa, maupun kalimat.
Contoh:
1. Di yayasan itu dipelajarkan berbagai keterampilan wanita.
2. Kita harus mengeyampingkan urusan pribadi kita.
3. Buku itu sudah dibaca oleh saya.
Pada kalimat 1 dan 2 terdapat kerancuan bentuk kata dipelajarkan
dan mengeyampingkan sedangkan pada kalimat 3 terjadi
kerancuan bentuk kalimat pasif.
Perbaikannya:
1. Di yayasan itu diajarkan berbagai keterampilan wanita. Atau
Di yayasan itu dipelajari berbagai keterampilan wanita.
2. Kita harus mengesampingkan urusan pribadi kita.
3. Buku itu sudah saya baca.
14. E.PLEONASME
Gejala pleonasme berarti menggunakan kata-kata yang
berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh:
1. Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit
sangat berpengaruh.
2. Kesehatannya telah pulih kembali.
Kedua kalimat tersebut menggunakan kata yang
berlebihan. Pada kalimat 1 kata zaman = waktu = kala,
jadi cukup digunakan salah satu saja, sedangkan pada
kalimat kedua kata pulih = kembali seperti semula.
Perbaikannya :
1. Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat
berpengaruh.
2. Kesehatannya telah pulih.