Dokumen tersebut membahas tentang dinamika penduduk di Indonesia, termasuk permasalahan kependudukan, jenis-jenis pencatatan penduduk, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, dan upaya-upaya penanganannya. Dokumen ini menjelaskan bahwa Indonesia menghadapi masalah kependudukan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, yang berdampak pada peningkatan kebutuhan sarana publik dan persaing
1. IPS
DinamikaPenduduk
A. PermasalahanKependudukandi Indonesia,Dampak,danUpayaMengatasinya
Masalah kependudukan di berbagai Negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dalam hal
kuantitas dan kualitas penduduk. Data tentang hal tersebut dapat diperoleh melalui :
1. Sensus penduduk
Sensus adalah penghitungan jumlah penduduk, ekonomi dan sebagainya yang dilakukan oleh
pemerintah dalam waktu tertentu secara serentak.
Pada pelaksanaannya, metode sensus yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Metode Householder
Pada metode ini, pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan
kepada penduduk untuk diisi dan akan diambil beberapa waktu kemudian.
Metode ini, hanya dilakukan di daerah yang tingkat pendidikannya tinggi
b. Metode Canvaser
Pada metode ini, pengisian daftar pertanyaan dilakukan secara lisan oleh petugas sensus.
Berdasarkan status tempat tinggal, sensus dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Sensus de facto
Pada metode ini, pencatatan dilakukan untuk setiap orang yang berada di daerah itu saat
sensus diadakan
Metode sensus ini tidak membedakan penduduk asli atau penduduk yang hanya tinggal
sementara
b. Sensus de Jure
Pada metode ini, pencatatan dilakukan oleh petugas hanya untuk penduduk yang resmi
tercatat & tinggal di daerah itu
Di Indonesia, pada umumnya sensus dilakukan dengan metode canvasser dengan
mengombinasikan antara sensus de factodan de Jure
Sensus perlu dilakukan agar pemerintah dapat :
- mengetahui perkembangan jumlah penduduk
- mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk
- mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk
- mengetahui komposisi penduduk
- mengetahui arus migrasi, dan
- merencanakan pembangunan sarana & prasarana sosial yang sesuai
2. Registrasi Penduduk
Sistem registrasi penduduk merupakan system yang dilaksanakan oleh pemerintah
setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian,
perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan.
Tujuan registrasi penduduk yaitu sebagai suatu catatan resmi dari peristiwa tertentu &
sebagai sumber yang berharga bagi penyusunan yang langsung dapat digunakan dalam
proses perencanaan kemasyarakatan
Registrasi ini dilakukan oleh beberapa depertemen, seperti :
Departemen Dalam Negeri (kelahiran),
Departemen Kesehatan (kematian),
Departemen Kehakiman (migrasi penduduk)
2. 3. Survai Penduduk
Survai penduduk = pendataan penduduk terhadap daerah tertentu untuk mendapatkan data
tentang sifat dan perilaku penduduk yang dilakukan dengan system sampel
Pemerintah mengadakan penghitungan penduduk di luar jadwal sensus.
Jenis-jenis pencatatan pencatatan penduduk tersebut pada dasarnya untuk mengetahui
permasalahan kependudukan dari segi kuantitas dan kualitas penduduk
1. Kuantitas Penduduk
Masalah kependudukan dalam kuantitas adalah masalah dalam hal jumlah
a. Jumlah Penduduk
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk
yang besar merupakan salah satu modal dasar pembangunan.
Indonesia telah mengadakan sensus sebanyak lima kali sejak tahun 1945 – 2000.
Besarnya jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama di ASEAN, urutan ke-tiga di
Asia, dan urutan ke-4 di dunia
Dampak jumlah penduduk :
- meningkatnya kebutuhan fasilitas sosial
- meningkatkan persaingan dalam dunia kerja
- meningkatkan angka pengangguran
- meningkatnya angka kriminalitas
Upaya penanggulangan :
- merencanangkan program KB
- menetapkan undang-undang perkawinan yang mengatur serta menetapkan tentang
batas usia nikah
- membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ ABRI
b. Pertumbuhan Penduduk
Laju pendudukan Indonesia dari period eke periode cenderung mengalami penurunan
Dampak
Permasalahan kependudukan dari pertumbuhan penduduk memiliki kesamaan dengan
permasalahan pada jumlah penduduk
Upaya penanggulangan :
- meningkatkan layanan kesehatan
- mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan
- menegaskan program wajibbelajar 9tahun
c. Persebaran/Kepadatan Penduduk
Tingkat kepadatan penduduk atau populaty density dapat diartikan menjadi perbandingan
banyaknya jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas
tertentu
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi :
1. Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian
- Kepadatanpendudukagraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja
di sector pertanian dengan luas lahan pertanian
- Kepadatanpendudukfisiologis adalahperbandingan antara jumlah penduduk total (baik
yang bekerja sebagai petani atau tidak) dengan luas lahan pertanian
2. Kepadatan penduduk umum (Aritmatik)
Kepadatan ini merupakan perbandingan antara jumlah penduduk total dengan luas wilayah
(baik lahan pertanian maupun bukan)
3. Kepadatan penduduk ekonomi
Kepadatan penduduk ekonomi adalah besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah
didasarkan atas kemampuan wilayah yang bersangkutan
3. Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada tidaknya
gejala kelebihan penduduk (overpopulation),mengetahui pusat-pusat aglomerasi penduduk,
serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun budaya.
Dampak kepadatan penduduk di daerah tertentu :
- Munculnya kawasan kumuh kota
- Sulitnya persaingan di dunia kerja
- Turunnya kualitas lingkungan
- Terganggunya stabilitas keamanan
Upaya penanggulangannya :
- Melaksanakan program transmigrasi
- Melaksanakan program pemerataan pembangunan
- Melengkapi sarana & prasarana sosial masyarakat hingga ke pelosok desa
2. Kualitas Penduduk
Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal
mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya
a. Masalah Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indicator kualitas penduduk. Tingkat pendidikan Indonesia
masih sangat rendah. Hal-hal yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan, adalah :
- Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan
- Rendahhnya penerimaan pendapatan perkapita
- Kurang memadainya saranya dan prasarana pendidikan
- Keterbatasan anggaran & kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program
Dampak dari masalah pendidikan :
Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi dalam
menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka lebih produktif dan inovatif
Upaya penanggulangan :
- menegaskan program wajibbelajar 9 tahun
- mendorong kesadaran masyarakat
- menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi (khususnya bagi yang kurang mampu)
- membuka jalur-jalur alternative atau nonformal
- meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana belajar mengajar
Pengembangan system pendidikan nasional saat ini telah dipertegas dalam Undang-Undang No.
2 Tahun 1989
b. Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan dapat di-indikasikan dari angka kematian bayidan ibu melahirkan,
ketercukupan gizi makanan dan usia harapan hidup
- Angka kematian bayidi Indonesia masih relative tinggi, meski menurun setiap tahunnya
- Tingkat ketercukupan gizi masyarakat mulai meningkat. Pemerintah melalui dapartemen
Kesehatan menetapkan standar kecukupan gizi, yaitu 2.400 kalori/hari/kepala keluarga
- Angka harapan hidup adalah perkiraan rata-rata umur hidup yang dicapai penduduk di
suatu Negara. Angka ini di Indonesia cenderung mengalami peningkatan, dari 45,73
(1971) menjadi 65,43 (2000). Akan tetapi, angka tersebut masih relative rendah
Dampak :
Generasi yang tidak ketercukupan gizi tentu akan memiliki kondisi fisikdan psikis yang kurang
Upaya penanggulangan :
- Menjalin kerja sama dengan badan kesehatan dunia (WHO)
- Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan. Contohnya dilakukannya
KampoongImprovementProgramme (KIP)
- Menggiatkan program pemerataan kesehatan dengan cara melengkapi sarana dan
prasarana
4. - Menghimbau penggunaan dan penyediaan obat generic bermutu
- Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
c. Rendahnya Pendapatan Perkatipa
Pendapatan perkatipa adalah banyaknyapendapatan kotor nasional dalam satu tahun dibagi
jumlah penduduk.
Pendapatan perkatipa Indonesia masih tergolong rendah, data tahun 2002 menyebutkan
pendapatan perkatipa Indonesai mencapai 2.800 US dollar
Keadaan ini menggambarkan bahwa tingkat kehidupan masyarakat Indonesia masih didominasi
masyarakat miskin. Kondisi ini disebabkan oleh keadaan sumber daya alam yang tidak merata &
ketidak seimbangan sumber daya manusia
Dampak
Beberapa rencana pembangunan akan sulit diwujudkan karena pemerintah tidak memiliki
anggaran yang cukup untuk membayai pelaksanaan pembangunan.
Upaya penanggulangan :
- memberikan subsidi keluarga miskin
- memberi keringanan biaya pendidikan & kesehatan untuk yang kurang mampu
- meningkatkan standar upah buruh
- memberikan modal kepada para pengusaha mikro dan pengusaha kecil
- melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial
Permasalahan penduduk di Indonesai baik dari jumlah penduduk (kuantitas) maupun mutu
(kualitas) merupakan maslaah yang dilematis dan kontradiktif.Di satu sisi jumlah penduduk
besar merupakan modal dan potensi yang dapat meningkatkan produksi nasional. Sebaliknya,
penduduk dengan mutu dan kualitan yang rendah tidak mampu bersaing
B. MacamPertumbuhanPendudukdanFaktor-FaktoryangMemengaruhinya
1. Macam-macam Pertumbuhan Penduduk
a. Perseberan Pertumbuhan Alami
Persebaran pertumbuhan alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
kelahiran dan kematian. Rumus :
b. Pertumbuhan Penduduk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari migrasi
yang masuk dan keluar. Rumus =
Pa = L - M Keterangan :
PA = Pertumbuhan alami
L = Kelahiran
M = Kematian
Pm = I - E Keterangan :
Pm = Penduduk migrasi
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah Emigrasi
5. c. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh kelahiran,
kematian dan migrasi. Rumus =
2. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk suatu Negara umumnya dipengaruhi oleh faktordemografis (kelahiran,
kematian dan migrasi) dan faktor non-demografi (kesehatan dan tingkat pendidikan)
A. Kelahiran (natalitas atau fertilitas)
1. Angka kelahiran kasar (CrudeBirth Rade)
Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknyakelahiran bayi setiap 1.000
penduduk. Rumus =
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam :
- CBR <20, termasuk kriteria rendah
- CBR antara 20-30 termasuk kriteria sedang
- CBR <30, termasuk kriteria tinggi
2. Angka kelahiran khusus (AgeSpecific Birth Rate / ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000
penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. Rumus :
3. Angka kelahiran umum (GeneralFertilityRate / GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita
yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun. Rumus :
P = (L-M) + (I-E)
Keterangan :
P = Penduduk Total
L = Kelahiran
M = Kematian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah Emigrasi
CBR =
𝐿
𝑃
x 1.000
Keterangan :
CBR = Crude Birth Rade
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
ASBR =
𝐿𝑖
𝑃𝑖
x 1.000
Keterangan :
ASBR = Angka kelahiran khusu
Li = Jumlah kelahiran wanita pada umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan
tahun
1.000 = konstanta
GFR =
𝐿
𝑊 (15−49)
x 1.000
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W (15-49) = Jumlah penduduk wanita pada umur 15-49
tahun pada pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
6. Faktor pendorong kelahiran (pronalitas)
- Anggapan “banyakanak banyakrezeki”
- Ingin melanjutkan keturunan
- Pernikanan muda
- Adanya anggapan bahwa anak laki-laki derajatnya lebih tinggi
- Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak
Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
- Program keluarga berencana (KB)
- Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan
- Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjangan anak untuk PNS
- Adanya UU perkawinan yang mengatur usia pernikahan
- Penundaan usia pernikahan karena alasan ekononim, pendidikan dan karir
- Adanya perasaan malu memiliki banyak anak
B. Angka Kematian (Mortalitas)
1. Angka kematian kasar (CrudeDeathRate / CDR)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyak-nyakematian setiap 1.000
penduduk dalam satu tahun. Rumus :
Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- CDR <10, termasuk rendah
- CDR antara 10-20, termasuk sedang
- CDR >20, termasuk tinggi
2. Angka kematian khusus (AgeSpecific Death Rate/ASDR)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000
penduduk pada umur tertentu dalam satu tahun. Rumus :
3. Angka kematian bayi(Infant MortalityRate/IMR)
Angka kematian bayiyaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak dibawah
umur 1 tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. Rumus :
CDR =
𝑀
𝑃
x 1.000
Keterangan :
ASDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengah tahun
1.000 = Konstanta
ASDR =
𝑀𝑖
𝑃𝑖
x 1.000
Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada umur tertentu
1.000 = Konstanta
IMR =
Jumlah kematian bayi umur <1 tahun
Jumlah kelahiran bayi hidup
x 1.000
7. Kriteria angka kematian bayidibedakan menjadi berikut itu :
- IMR < 35 , termasuk kriteria rendah
- IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang
- IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi
- IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi
Faktor pendorong kematian (promortalitas)
- Banyaknya wabah penyakit
- Bencana alam
- Pemenuhan gizi penduduk yang rendah
- Adanya peperangan, kecelakaan dan sebagainya
- Pencemaran yang tinggi
Faktor penghambat kematian (animortalitas)
- Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik
- Negara aman
- Kemajuan iptek di bidang kedokteran
- Pemahaman agama yang kuat
C. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktoryang memengaruhi pertumbuhan penduduk.
Migrasi adalah perpindahan penduduk.
a. Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain and
bertujuan untuk menetap di wilayahyang didatangi.
b. Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayahlain ke suatu wilayahdengan
tujuan menetap di wilayah yang dituju.
Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya
Migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya
C. Kondisi PendudukIndonesiaBerdasarkanBentukPiramidaPenduduk
Piramida penduduk merupakan bentuk penyajian data kependudukan (jenis kelamin dan
kelompok umur) antara dua grafik batang yang digambarkan secara berlawanan dengan posisi
horizontal.
1. Piramida Penduduk Ekspansif
Bentuk piramida ekspansif terjadi jika sebagian
besar penduduk berada dalam “umur muda”
Hal ini menunjukkan banyaknyatingkat kelahiran
Bentuk piramida semacam ini umumnya terjadi di
Negara-negara yang sedang berkembang
8. 2. Bentuk Penduduk Konstruktif
3. Bentuk Penduduk Stasioner
Piramida Penduduk Indonesia pada tahun 2005
Penduduk Indonesia masih termasuk golongan penduduk muda.
Tetapi, bentuk piramida Indonesia tidak lagi menunjukkan bentuk piramida muda (ekspansif)
murni, karena laki-laki atau dasar piramida tidak lagi menunjukkan data terbesar
Bentuk piramida konstruktif terjadi jika sebagian
besar penduduk berada dalam kelompok“dewasa”
Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk
mengecil di kelompok muda, melebar di kelompok
dewasa dan mengecil kembali di umur tua
Bentuk piramida ini terdapat di Negara-negara maju
seperti Jepang dan Swedia
Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlah
penduduk pada semua kelompok umur
relative seimbang.
Bentuk piramida seperti ini terjadi di Negara-
negara Eropa yang sudah lama maju serta
mempunyai tingkat kelahiran dan kematian
yang rendah
9. D. Rasio JenisKelamindanRasio BebanKetergantungan
1. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin (sexratio)merupakan angka perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki
dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah.
Penyajian data sex ratio dapat ditampilkan secara umum (tanpa melihat umur) atau dapat
didasarkan kelompok umur tertentu
Rumus Rasio Jenis Kelamin secara umum
Rumus rasio jenis kelamin didasarkan pada umur tertentu
2. Rasio Beban Ketergantungan
Rasio beban ketergantungan (depenccyratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk
yang belom produktif (usia < 14 tahun) dan tidak produktif ( usia > 64 tahun) dengan jumlah
penduduk produktif (usia 14 – 64 tahun)
Rumus :
E. Jenis– JenisMigrasi danFaktorPenyebabnya
Migrasi adalah perpindahan penduduk antar daerah dengan melintasi batas administrasi
tertentu.
1. Migrasi Lokal / Nasional
a. Sirkulasi
Sirkulasi merupakan bentuk perpindahan penduduk tidak menetap, namun ada juga yang
menetap untuk tinggal sementara waktu di daerah tujuan.
Sirkulasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
- Sirkulasi harianadalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang
dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malamnya. Pelaku sirkulasi ini
disebut dengan penglaju atau komuter
- Sirkulasi mingguanadalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada
awal pekan dan akan kembali pada akhir pekan
- Sirkulasi bulananadalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang
dilakukan setiap sebulan sekali
SR =
𝑀
𝐹
X 100
Keterangan :
SR = Rasio jenis kelamin
M = Jumlah laki-laki
F = Jumlah perempuan
RSi =
𝑀𝑖
𝐹𝑖
x 100
Keterangan :
SR1 = Rasio jenis kelamin umur tertentu
Mi = Jumlah laki laki pada umur tertentu
Fi = Jumlah perempuan pada umur tertentu
DR =
(Penduduk belom produktif)+(Penduduk tidak produktif)
(Jumlah penduduk usia produktif)
x 100
10. b. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kotadalam satu pulau.
Urbanisasi pada umumnya bersifat menetap
Faktor pendorong :
Kurang bervariasinya peluang kerja dan kesempatan berusaha
Sempitnya lahan pertanian
Rendahnya upah tenaga kerja
Keterbatasan sarana dan prasarana
Adanya perasaan lebih terpandang bila bekerja di kota
Merasa tidak cocoklagi dengan pola kehidupan di desa
Faktor penarik :
lebih bervariasinya peluang kerja dan kesempatan berusaha di kota
upah tenaga kerja yang relative besar
ketersediaan sarana dan prasarana
c. Ruralisasi
Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa
Faktor pendorong :
Kejenuhan tinggal di kota
Harga lahan di kota semakin mahal
Ingin memajukan desa atau daerah asalnya
Merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan kota
Faktor penarik :
Harga lahan di pedasaan relative lebih murah
Pola kehidupan masyarakatnya yang lebih sederhana
Suasana lebih tenang
Adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil
d. Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah atau pulau yang penduduknya padat ke
daerah yang penduduknya jarang. Pelaku transmigrasi disebut transmigran.
Transmigrasi dibedakan menjadi :
1. Transmigrasiumum = transmigrasi yang dilakukan melalui program pemerintah.
Biaya transmigrasi ditanggung pemerintah
2. Transmigrasispontan =transmigrasi yang di lakukan atas kesadaran dan biaya sendiri
3. Transmigrasisektoral =transmigrasi yang biayanya di tanggung bersama antara
pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah tujuan trasmigrasi
4. Transmigrasibedoldesa =transmigrasi yang dilakukan terhadap satu desa atau daerah
secara bersama-sama.
Faktoryang memengatuhi transmigrasi bedol desa yaitu :
a. daerah asal terkena proyekpembangunan pemerintah
b. daerah asal merupakan kawasan bencana
11. 2. Migrasi International
Migrasi international adalah perpindahan penduduk antar Negara.
Migrasi ini terjadi karena beberapa hal, antara lain, karena terjadi perperangan, bencana alam,
atau untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Migrasi international dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. Imigrasi
Imigrasi adalah masuknya penduduk dari luar negeri ke dalam negeri untuk tujuan menetap.
Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
b. Emigrasi
Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk tujuan menetap.
Pelaku emigrasi disebut dengan emigran
F. Dampak-DampakMigrasi danUpayaPenanggulangannya
1. Sirkulasi
Dampak Positif Sirkulasi
- penyerapan tenaga kerja dari luar daerah
- memperoleh tenaga kerja dengan upah yang relative murah
- meningkatkan sarana dan prasarana transportasi
- terjadi pemerataan pendapatan
Dampak Negatif Sirkulasi
- menimbulkan kenaikan volume lalu lintas dan angkutan pada jam-jam tertentu
- mengurangi peluang kerja bagi penduduk asli
- beban kota atau daerah yang didatangi semakin berat
2. Urbanisasi
Dampak Positif Urbanisasi
- mengurangi angka penggangguran di pedesaan
- masyarakat desa yang bekerja di kotadapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya
- pelaku urbanisasi dapat menularkan pengalaman kerjanya di desa
Dampak Negatif Urbanisasi
- Desa kehilangan tenaga kerja
- Peluang kerja di kota menjadi semakin sedikit
- Merebaknya kawasan-kawasan kumuh di kota
- Meningkatkan kesenjangan sosial dengan masyarakat kota
- Merebaknya sector-sektor informal
- Peningkatan jumlah penduduk di kota menuntut penyediaan sarana dan prasarana sosial
- Meningkatkan angka kriminalitas di kota
3. Transmigrasi
Dampak Positif Transmigrasi
- Memeratakan penduduk
- Meningkatkan hasil pertanian
- Merangsang pembangunan di daerah baru
- Memperkuat pesatuan dan kesatuan bangsa
Dampak Negatif Transmigrasi
- berkurannya areal hutan untuk dijadikan lahan permukiman
- terganggunya habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi
- pelaksanaan transmigrasi terkadang menimbulkan kecemburuan sosial antara penduduk
asli dengan penduduk pendatang
12. Untuk mengatisipasi dampak-dampak negatif dari berbagai jenis migrasi tersebur, pemerintah
mengambil langkah-langkah berikut ini :
a. Merealisasikan pemetaan pembangunan antardaerah
b. Melaksanakan program-program pembangunan desa, seperti pelaksanaan IDT (Inpres Desa
Tertinggal)
c. Meningkatkan hasil-hasil pertanian
d. Merangsang kegiatan industry di pinggiran kota atau dekat dengan kawasan pedesaan
e. Melakukan kebijakan “kotatertutup”, yaitu larangan bagi penduduk (khususnya penduduk
pendatang) yang tidak memiliki KTP atau pekerjaan tetap untuk tinggal dikota yang dituju
f. Melaksanakan pembangunan terpadu antardaerah dalam satu kawasan