SlideShare a Scribd company logo
1 of 100
Dinamika Dan Masalah
Kependudukan
ASPEK KEPENDUDUKAN
• Masalah kependudukan sudah menjadi masalah global
dan merupakan salah satu dari dua sumber masalah
kehidupan di dunia yang menonjol disamping masalah
lingkungan hidup
• Masalah kependudukan terutama masalah
pertumbuhan penduduk sudah menjadi pusat
perhatian dan banyak dibicarakan dunia sejak lama.
Sumber Data Kependudukan
Sensus
Survei
Registrasi
Peran & Fungsi
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
• Adalah segala tampilan data dalam bentuk
resmi/tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-
badan pencatatan kependudukan (pemerintah/non
pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka,
grafik,gambar, dll
• Sumber data :
• primer : segala catatan asli sesuai definisi sumber
data diatas. Ex. Table penduduk terbitan BPS
• sekunder : data yg telah diolah dan disajikan dalam
bentuk teks/narasi, laporan penelitian, karya tulis,
terbitan periodek lainnya
SENSUS
• Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan
(collecting) menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan
data-data demografi, ekonomi, sosial yang menyangkut semua orang
pada waktu tertentu di suatu negara/wilayah tertentu.
• Disebut juga cacah jiwa
TUJUAN
• Tujuan untuk mencacah seluruh penduduk yang ada diwilayah suatu
negara.
• Yang dicacah meliputi penduduk de jure dan penduduk de facto
• de jure penduduk yang resmi tinggal di daerah tersebut
• de facto penduduk yang berada di suatu wilayah tetapi tdk trmsk
penduduk resmi diwilayah bersangkutan
KARAKTERISTIK SENSUS
• Unit cacah pada sensus adalah perorangan/individu bukan
keluarga/rumah tangga
• Universal/Semua orang artinya semua orang/penduduk (yang
hidup) dalam wilayah yang dicacah (perseorangan)
• Waktu tertentu artinya sensus haruslah dilaksanakan pada saat
tertentu dan serentak di seluruh wilayah negara
• Sensus dilakukan secara periodik pada tiap tahun yang berakhir
angka nol (0)
Macam sensus dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sensus De Jure yaitu pencacahan yang hanya dikenakan
kepada mereka yang benar-benar berdiam atau bertempat
tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan.
2. Sensus De facto yaitu pencacahan yang dikenakan kepada
setiap orang yang pada waktu diadakan sensus berada di
dalam daerah atau negara yang bersangkutan.
Metode Sensus
• Metode House Holder (Rumah Tangga)
yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu
daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri.
(dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf)
• Metode Canvasser
yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang
mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang
diperloleh dari tiap penduduk.
Informasi
Kependudukan diperoleh dalam sensus
• Geografi dan migrasi penduduk
• Rumah tangga
• Karakteristik sosial dan demografi
• Kelahiran dan kematian
• Karakteristik pendidikan
• Karakteristik ekonomi
Topik sensus
Sensus penduduk di Indonesia
• zaman pemerintahan hindia belanda (1930)
• zaman kemerdekaan (1961)
• 1971
• 1980
• 1990
• 2000
• 2010
 oleh BPS
Hasil sensus 2010
REGISTRASI
• Merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya
peristiwa/kejadian lahir dan mati serta kejadian penting
yang merubah status sipil sejak lahir – mati
• Karena sensus hanya memberikan informasi pada waktu
dilaksanankan dan hanya data statis kependudukan
• Registrasi mencatat kejadian kependudukan yang terjadi
setiap saat.
Lanjutan.....
• Registrasi dilakukan oleh kantor pemerintahan dalam negeri
• Pelaksanaannya dilakukan secara pasif
• Dapat menimbulkan masalah ketidak lengkapan data pelaporan
SURVEI
• Hasil sensus dan regristrasi mempunyai keterbatasan.
• Hanya menghasilkan statistik kependudukan dan
kurang memberikan informasi tentang sifat dan
perilaku
• Maka perlu dilakukan survei untuk untuk informasi
yang lebih spesifik namun terbatas
• Survei dilakukan dengan sistem sampel
Perbedaan Sensus dengan Survei
Perihal Sensus Survei
Cakupan
penduduk yg
dicacah
Mencacah
seluruh
penduduk
Mencacah sebagian
penduduk (sampel)
Fleksibilitas Harus
memenuhi
persyaratan
periodik
Bisa diadakan kapan saja
Materi yg
dikumpulkan
Mengenai
demografi,
ekonomi,
sosial
Berganti-ganti
topik/dapat
menekankan pada
aspek-aspek tertentu
sesuai kebutuhan
Sensus dan survey adalah kegiatan yang saling
mengisi, dimana survey sebagai pelengkap sensus :
• Jika dilaksanakan sesudah sensus diadakan survey
untuk memeriksa/men-cek hasil sensus itu sendiri.
• Jika dilaksanakan sebelum sensus maka sebagai
bahan pertimbangan bagi sensus yg akan
dilaksanakan
• Sensus setiap 10 tahun hanya menggambarkan
perubahan yang terjadi tiap 10 tahun. Sedangkan
survei ingin melihat perubahan yg terjadi dalam
waktu singkat
• Survey bisa terjadi kesalahan karena pengambilan
sampling (sampling eror).
Survey di Indonesia
• SUSENAS (survey social ekonomi nasional) 1961, 1963, 1967 oleh BPS
• SUPAS (Survey Penduduk Antar Sensus) 1976 (3x tentang survey
fertilitas di Jawa & Bali) oleh BPS
• SUPAS 1973 (FM survey di seluruh Indonesia) oleh Lembaga Ekonomi
FE UI
Kuantitas dan Analisis Demografi
A. Pertumbuhan Penduduk
• Pertumbuhan penduduk adalah merupakan Merupakan
fenomena perubahan jumlah penduduk dalam suatu
wilayah.
• Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor
utama yaitu kelahiran, kematian dan migrasi.
Pertumbuhan penduduk ada 2 yaitu:
1. Pertumbuhan penduduk total (total population growth) adalah
pertumbuhan yang memperhatikan kelahiran, kematian dan migrasi.
Rumus :
T = (L – M) + (I + E)
Dimana,
T = jumlah pendduk per tahun
L = jumlah kelahiran per tahun
M = jumlah kematian per tahun
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
2. Pertumbuhan penduduk alami (natural population growth) adalah
pertumbuhan penduduk yang hanya memerhatikan kelahiran dan
kematian saja.
Rumus : T = L – M
Contoh soal :
Tahun 2008 jumlah penduduk di negara X adalah 239,9 jiwa. Angka
kelahiran kasarnya adalah 20 jiwa, angka kematian adalah 6 jiwa.
Jika diketahui jumlah imigrasi 15 jiwa dan emigrasi 10 jiwa. Berapa
pertumbuhan alami dan totalnya??
Jawab:
 pertumbuhan alami T = L – M
= 20 – 6
= 14 jiwa
Jadi, pertumbuhan alami yang terjadi dinegara x adalah 14 jiwa.
14/239,9 x 100% = 0,06 % (rendah)
Hitung pertumbuhan totalnya??
29
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk suatu daerah
1. Fertilitas (Kelahiran)
2. Mortalitas (Kematian)
3. Migrasi (Perpindahan)
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
1. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara
permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk
menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan
perhitungan angka kelahiran.
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro
natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat lain.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti
natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki
minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya
sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan
angka kelahiran (Fertilitas).
Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah
bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran
yaitu:
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak
memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
Kriteria angka kelahiran kasar
• Contoh:
Pada pertengahan tahun 1999 Jakarta berpenduduk 10.000.000 jiwa. Dalam tahun tersebut terdapat
kelahiran 250.000 bayi. Berapa besar angka kelahiran kasarnya?
Penyelesaian soal:
• Angka kelahiran 25 berarti tiap 1000 penduduk Jakarta setiap tahun terdapat kelahiran 25 bayi. Besarnya
angka kelahiran kasar dapat dikatagorikan menjadi tiga yaitu:
a) kurang dari 20 digolongkan rendah
b) antara 20 – 30 digolongkan sedang
c) lebih dari 30 digolongkan tinggi
Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) / khusus
disingkat ASFR
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
• Contoh soal:
Suatu daerah pada tahun 2000, terdapat penduduk wanita berusia 24-30 tahun berjumlah 30.000 jiwa. Jumlah kelahiran
pada usia tersebut berjumlah 1.500 jiwa. Berapakah besar angka kelahiran khusus (ASFR)?
• Penyelesaian soal:
• Angka kelahiran 50 berarti tiap 1000 wanita berusia 24-30 tahun terdapat kelahiran 50 bayi.
Faktor-faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain
1)Kepercayaan dan agama
2)Tingkat pendidikan
3)Kondisi perekonomian
4)Kebijakan pemerintah
5)Adat istiadat di masyarakat
6)Kematian dan kesehatan
7)Struktur Penduduk
Kematian (Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk
menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan
perhitungan angka kelahiran
beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu
Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death
Rate = ASDR)
Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling
banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi,
sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Rumusnya:
Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling
banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi,
sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Rumusnya:
Angka kematian bayi
(Infant Mortality Rate = IMR)
• Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap
seribu bayi yang lahir.
• Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Rumusnya:
• Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk
atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan
penduduk.
• Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan
yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
• Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka
kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi
baru lahir.
• Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
- Rendah, jika IMR antara 15-35.
- Sedang, jika IMR antara 36-75.
- Tinggi, jika IMR antara 76-125.
faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
dan faktor penghambat kematian
(anti mortalitas).
Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar.
Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini
adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
45
Migrasi
• Perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu daerah ke
daerah lain.
• Orang yang melakukan migrasi disebut migran
46
Angka migrasi masuk
In migration / Mi
• Angka yang menunjukkan jumlah pendatang tempat tujuan selama 1
tahun
Rumus :
I = jumlah migrasi masuk
P = jumlah penduduk daerah tujuan
47
Contoh soal Mi
• Jumlah penduduk di kecamatan sekarwangi pada tahun 1990
sebanyak 350.000 jiwa dan jumlah imigran sebanyak 720 jiwa, maka
angka migrasi masuknya adalah
48
Penyelesaian
• Jadi pada tahun 1990 di kecamatan sekarwangi
terdapat 2 pendatang setiap 1000 penduduk
49
Angka migrasi keluar (Emigrasi)
out migration / Mo
• Angka yang menunjukkan jumlah penduduk yang keluar dari daerah
tempat tinggalnya (emigran) tiap 1000 penduduk selama 1 tahun
Rumus :
O = jumlah migrasi keluar
P = jumlah penduduk daerah asal
50
Contoh soal Mo
• Jumlah penduduk di kecamatan madunis pada tahun 1990 sebanyak
350.000 jiwa dan jumlah emigran sebanyak 265 jiwa, maka angka
migrasi keluarnya adalah
51
Penyelesaian
• Jadi pada tahun 1990 di kecamatan madunis terdapat 1 emigran tiap
penduduk
KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan Penduduk
• Kepadatan penduduk adalah perbandigan antara
jumlah penduduk dengan luas lahan.
• (a). Kepadatan Penduduk Aritmatik (Kepadatan
Penduduk Kasar)
• (b). Kepadatan Penduduk Fisiologis
• (c). Kepadatan Penduduk Agraris
Kepadatan Penduduk Aritmatik
• Rumus:
Contoh soal :
Pada tahun 2005 jumlah penduduk di suatu wilayah sebesar 7.584.000
jiwa, sedang luas wilayah tersebut adalah 226.782 km. Berapakah
kepadatan penduduk aritmatik wilayah tersebut?
Jawab:
Jawaban :
Kepadatan fisiologis
jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian. dihitung
dengan rumus sebagai berikut.
Contoh soal:
Diketahui jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun 2005 sebesar
7.584.000 jiwa dan luas lahan pertaniannya sebesar 154.820 km
Berapakah kepadatan fisiologi wilayah tersebut?
Jawaban
Kepadatan penduduk agraris
jumlah penduduk petani tiap km2 tanah pertanian. dihitung dengan
rumus sebagai berikut.
Contoh soal:
Suatu wilayah pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebesar
7.584.000 jiwa, dari jumlah penduduk tersebut 2.050.000 jiwa adalah
penduduk yang bekerja sebagai petani. Sedangkan luas wilayah
pertaniannya adalah 154.820 km . Berapakah kepadatan agraris wilayah
tersebut ?
Jawaban :
2 Pertumbuhan Penduduk Geometri (Geometric Growth)
• Rumus:
Pt = Po (1 + r)t Atau Pn = Po (1 + r)n
KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi Penduduk
Komposisi Penduduk ialah pengelompokan penduduk berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan. penggambaran
komposisi penduduk biasanya diwujudkan dalam piramida penduduk,
Dibedakan menjadi 3 yaitu:
Piramida penduduk
• Komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin dapat digambarkan dalam bentuk diagram
yg biasa disebut dengan piramida penduduk.
Gambar piramida penduduk
 Gambaran diagram dari komposisi penduduk
menurut jenis kelamin dan usia
Bentuk-bentuk piramida penduduk
a. piramida limas (ekspansif)
• Piramida ekspansif menggambarkan keadaan
penduduk yg sedang mengalami pertumbuhan
sangat pesat. Terjadi karena tingkat kelahiran dan
kematian penduduk sama-sama tinggi.
• Pada umumnya terjadi di negara berkembang
seperti India dan Indonesia.
b. piramida granat (stasioner)
• Piramida stasioner menggambarkan keadaan
penduduk yang mengalami pertumbuhan relatif
stabil. Disebabkan tingkat kelahiran dan tingkat
kematian seimbang.
• Di dalam struktur ini jumlah penduduk usia muda,
dewasa dan tua seimbang.
• Pada umumnya terjadi di negara maju seperti
Amerika dan Inggris.
c. piramida batu nisan (konstriktif)
• Menggambarkan keadaan pertumbuhan penduduk
cenderun mengalami penurunan. Disebabkan oleh
tingkat kelahiran dan kematian sama-sama rendah,
sehingga sebagian besar penduduknya berusia tua.
• Pada umumnya terjadi di negara Jerman, Belgia,
dan Swedia
 Karakteristik penduduk suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri,
yaitu:
 Ekspansif : jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok
umur muda. Ciri ekspansif ini terdapat di negara-negara yang sedang
berkembang dengan struktur penduduk muda.
 Konstruktif : jika sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok
umur muda. Ciri konstruktif ini terdapat di negara-negara maju dengan
struktur penduduk tua.
 Stasioner : jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur
hampir sama, dan mengecil pada umur tua kecuali pada kelompok
umur tertentu. Ciri ini terdapat di negara-negara yang mempunyai
tingkat kelahiran dan kematian yang rendah. Jadi angka kelahiran
sebanding dengan angka kematian.
Komposisi Penduduk Menurut Jenis
Kelamin
 Rumus untuk menghitungnya:
Contoh soal
Jumlah penduduk pria di
jawa timur pada tahun
1990 adalah
11.566.654 jiwa,
sedangkan jumlah
wanita 12.005.464
jiwa. Berapakah rasio
seksnya ?
RS= P/ W x 100
= 11.566.654 : 12.005.464 x
100
= 96,34 = 96
jadi jumlah penduduk
Jawa Timur pada tahun
1990 dari 100 wanita
terdapat 96 pria.
Komposisi Penduduk Menurut Umur
 Rumus yang di gunakan untuk menunjukkan orang
yang dapat bekerja dengan orang yang belum dapat
bekerja.
Contoh soal
• Di indonesia pada tahun
1980 terdapat penduduk
dengan rincian sbb :
• Usia 0-14th = 40,99 juta
• Usia 15-65th = 55,8 juta
• Usia > 65th = 3,3 juta
DR = (40,99 + 3,3 : 55,8)
x 100
= 79,21 = 79
jadi diantara 100 usia
produktif
menanggung 79
orang
PROYEKSI PENDUDUK
Aritmatika
Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menganggap
pertumbuhan penduduk setiap tahun adalah sama.
Contoh Soal dan Perhitungannya,
Diketahui jumlah penduduk di Kota Kawai pada tahun 1961 adalah 97
juta jiwa. Sedangkan pada tahu 1971 adalah 118,2 juta. Berapakah
estimasi jumlah penduduk pada tahun 1967?
Jawab:
• Diketahui :
• Po = 97 jt (tahun 1961)
•
• Pn = 118,2 jt (tahun 1971)
•
• m = 1967 – 1961 = 6
•
• n = 1971 – 1961 = 10
Jawab :
maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 1067 adalah 109,72 juta
GEOMETRIK
• Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar bunga
majemuk pertumbuhan penduduk (bunga berbunga).
• Dimana 1 = bilangan konstanta geometris
Geometrik
• Keterangan:
• Pn = penduduk pada tahun n
• Po = penduduk pada tahun awal
• 1 = angka konstanta
• r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen)
• n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n
Contoh Soal :
Misalkan pada tahun 2000 jumlah penduduk indonesia tercatat 20 juta
jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 2 %. Berapakah
proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2004?
Jawab :
Pn = Po ( 1 + r )n
= 20 juta ( 1 + 2% )4
= 20 juta ( 1 + 0,02 )4
= 20 juta ( 1,02)4
= 20 juta ( 1,0824322)
= 21.648.644 juta
Jadi poyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2004,dengan tingkat
pertumbuhan penduduk 2% pertahun,adalah 21,6 juta jiwa.
Eksponensial
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi
bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat
adanya kelahiran dan kematian di setiap waktu.
Eksponensial
• Keterangan:
• Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
• Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
• t = jangka waktu
• r = laju pertumbuhan penduduk
• e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828
Contoh Soal
• Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 206.730
jiwa. Kemudian pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A
menjadi 278.741 jiwa. Berapakah laju pertumbuhan penduduk
eksponensial Kabupaten A per tahun?
Jawab :
• Diketahui:
• Po = 206.730
• Pt = 278.741
• t = 2010 – 2000 = 10
•
• Sehingga dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan penduduk
eksponensial di atas bisa diketahui laju pertumbuhan penduduk per
tahunnya adalah sebagai berikut.
Eksponensial
Doubling Time
Jika angka pertumbuhan penduduk setiap tahun tetap (konstan), maka
dengan menggunakan persamaan eksponensial dapat diperoleh
persamaan untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu penduduk
untuk berlipat ganda (doubling time)
RUMUS : Doubling Time (n) = 70/r
70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk per tahun adalah tetap
r = pertumbukan penduduk yang tetap sepanjang tahun
Contoh :
Jika r = 2,5 % per tahun, maka jumnlah p[enduduk akan menjadi 2 kali
lipat dalam waktu ?
n = 70/r = 70/2,5 = 28 tahun
Jadi jumlsh penduduk akan bertambah menjadi 2 kali lipat setelah 28
tahun.
B. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk adalah mutu penduduk yang dapat dilihat dari
pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.
 pendidikan yang baik akan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
 kesehatan, semakin baik kesehatan maka kualitasnya juga
semakin baik
Pendapatan, semakin besar pendapatan maka semakin besar
terjaminya kehidupan yang lebih baik.
Migrasi penduduk
Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang
lain.
Migrasi ada 2:
1. Migrasi internasional@perpindahan penduduk dari satu
negara ke negara lainya.
a. imigrasi@masukya penduduk dari suatu negara ke negara
lain
b. Emigrasi@keluarnya penduduk dari suatu negara ke
negara lain.
c. remigrasi@kembalinya penduduk ke negara asal.
2. Migrasi internal
Adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah
lain dalam suatu negara.
a. transmigrasi@ perpindahan penduduk dari suatu pulau
atau provinsi yang berpenduduk padat ke pulau/provinsi
yang berpenduduk jarang.
b. urbanisasi@ perpindahan penduduk dari desa ke kota
atau dari kota kecil ke kota besar.
c. Le retaour aux champ (kembali ke desa) kembali dari kota
untuk menetap didesa.
d. Forensen @ orang-orang yang tinggal di pinggir kota (luar
kota) tetapi bekerja di kota.
urbanisasi dan transmigrasi
• Urbanisasi
Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban
Faktor pendorong urbanisasi dari desa dan faktor penarik
dari kota
Faktor pendorong dari desa:
1. Terbatasnya lapangan kerja
2. Tanahnya tidak subur
3. Fasilitas yang kurang
4. Upah kerja rendah
5. Timbulnya bencana atau wabah penyakit.
Faktor penarik dari kota:
1. Kesempatan atau lapangan kerja lebih banyak
2. Upah kerja tinggi
3. Tersedia fasilitas yang beragam
4. Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan,
perindustrian dll
Dampak positif dan negatif bagi desa:
Dampak positif:
1. Meningkatnya kesejahteraan didesa akibat banyak kiriman
2. Mendorong pembangunan didesa
3. Mengurangi kepadatan didesa bagi desa yang padat
4. Mengurangi pengangguran didesa.
5. Mengurangi jumalah pengangguran didesa.
• Dampak negatif bagi desa:
1. Desa kekurangan tenaga untuk pertanian
2. Perilaku yang dibawa dari kota ditularkan ke desa.
3. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak positif dan negatif bagi kota:
Dampak positif bagi kota:
1. Terpenuhinya tenaga kerja
2. Semakin banyaknya SDM yang berkualitas
Dampak negatif bagi kota:
1. Timbulnya pengangguran
2. Munculnya tunawisma dan gubuk2 liar
3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas
4. Meningkatnya permasalah sosial:kejahatan, pelacuran dll
• Upaya untuk menanggulangi urbanisasi:
1. Pemerataan pembangunan didesa
2. Memperbanyak fasilitas didesa
3. Mengendalikan pertumbuhan penduduk didesa dengna
prgram KB
4. Mengawasi keluar masuk penduduk (dengan razia KTP)
Tujuan transmigrasi:
1. Meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk
2. Pemerataan penduduk
3. Meninngkatkan kesejahteraan dan memperlancar
pembangunan
kelas-xi-kependudukan

More Related Content

What's hot

Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuudhiye
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihguestcb0db
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersihReza Nuari
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Dhenok Citra Panyuluh
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site systemJoy Irman
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 

What's hot (20)

Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersih
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersih
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 
Morfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kotaMorfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kota
 
9. audit-lingkungan
9. audit-lingkungan9. audit-lingkungan
9. audit-lingkungan
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Urban tourism vs rural tourism
Urban tourism vs rural tourismUrban tourism vs rural tourism
Urban tourism vs rural tourism
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 

Similar to kelas-xi-kependudukan

Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIMafilindati du
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia salsabilaraaz
 
Kependudukan by diahandani.blogspot.com
Kependudukan by diahandani.blogspot.comKependudukan by diahandani.blogspot.com
Kependudukan by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 
Perkembangan Penduduk Indonesia
Perkembangan Penduduk IndonesiaPerkembangan Penduduk Indonesia
Perkembangan Penduduk IndonesiaGeGe_7T7
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaanindah puspa pratiwi
 
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptKelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptZuniSetyonusanti1
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-pendudukvena supartini
 
3711126.ppt
3711126.ppt3711126.ppt
3711126.pptbaya13
 
Sumber & Evaluasi Data (Kuliah ke 2).ppt
Sumber & Evaluasi Data (Kuliah ke 2).pptSumber & Evaluasi Data (Kuliah ke 2).ppt
Sumber & Evaluasi Data (Kuliah ke 2).pptJumriani8
 
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)lailatul mukaromah
 
Ppt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanPpt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanNabilaGeografi
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIITõmî Îřvåñ
 

Similar to kelas-xi-kependudukan (20)

Catatan antroposfer
Catatan antroposferCatatan antroposfer
Catatan antroposfer
 
Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIII
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
 
Kependudukan by diahandani.blogspot.com
Kependudukan by diahandani.blogspot.comKependudukan by diahandani.blogspot.com
Kependudukan by diahandani.blogspot.com
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
 
Perkembangan Penduduk Indonesia
Perkembangan Penduduk IndonesiaPerkembangan Penduduk Indonesia
Perkembangan Penduduk Indonesia
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptKelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
3711126.ppt
3711126.ppt3711126.ppt
3711126.ppt
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Sumber & Evaluasi Data (Kuliah ke 2).ppt
Sumber & Evaluasi Data (Kuliah ke 2).pptSumber & Evaluasi Data (Kuliah ke 2).ppt
Sumber & Evaluasi Data (Kuliah ke 2).ppt
 
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
 
Ppt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanPpt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukan
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

kelas-xi-kependudukan

  • 2. ASPEK KEPENDUDUKAN • Masalah kependudukan sudah menjadi masalah global dan merupakan salah satu dari dua sumber masalah kehidupan di dunia yang menonjol disamping masalah lingkungan hidup • Masalah kependudukan terutama masalah pertumbuhan penduduk sudah menjadi pusat perhatian dan banyak dibicarakan dunia sejak lama.
  • 4. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN • Adalah segala tampilan data dalam bentuk resmi/tidak resmi yang diterbitkan oleh badan- badan pencatatan kependudukan (pemerintah/non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik,gambar, dll • Sumber data : • primer : segala catatan asli sesuai definisi sumber data diatas. Ex. Table penduduk terbitan BPS • sekunder : data yg telah diolah dan disajikan dalam bentuk teks/narasi, laporan penelitian, karya tulis, terbitan periodek lainnya
  • 5.
  • 6. SENSUS • Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan (collecting) menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data demografi, ekonomi, sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara/wilayah tertentu. • Disebut juga cacah jiwa
  • 7. TUJUAN • Tujuan untuk mencacah seluruh penduduk yang ada diwilayah suatu negara. • Yang dicacah meliputi penduduk de jure dan penduduk de facto • de jure penduduk yang resmi tinggal di daerah tersebut • de facto penduduk yang berada di suatu wilayah tetapi tdk trmsk penduduk resmi diwilayah bersangkutan
  • 8. KARAKTERISTIK SENSUS • Unit cacah pada sensus adalah perorangan/individu bukan keluarga/rumah tangga • Universal/Semua orang artinya semua orang/penduduk (yang hidup) dalam wilayah yang dicacah (perseorangan) • Waktu tertentu artinya sensus haruslah dilaksanakan pada saat tertentu dan serentak di seluruh wilayah negara • Sensus dilakukan secara periodik pada tiap tahun yang berakhir angka nol (0)
  • 9. Macam sensus dibagi menjadi dua yaitu : 1. Sensus De Jure yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada mereka yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan. 2. Sensus De facto yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam daerah atau negara yang bersangkutan.
  • 10. Metode Sensus • Metode House Holder (Rumah Tangga) yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri. (dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf) • Metode Canvasser yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk.
  • 11. Informasi Kependudukan diperoleh dalam sensus • Geografi dan migrasi penduduk • Rumah tangga • Karakteristik sosial dan demografi • Kelahiran dan kematian • Karakteristik pendidikan • Karakteristik ekonomi
  • 13.
  • 14.
  • 15. Sensus penduduk di Indonesia • zaman pemerintahan hindia belanda (1930) • zaman kemerdekaan (1961) • 1971 • 1980 • 1990 • 2000 • 2010  oleh BPS
  • 16.
  • 18.
  • 19. REGISTRASI • Merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa/kejadian lahir dan mati serta kejadian penting yang merubah status sipil sejak lahir – mati • Karena sensus hanya memberikan informasi pada waktu dilaksanankan dan hanya data statis kependudukan • Registrasi mencatat kejadian kependudukan yang terjadi setiap saat.
  • 20. Lanjutan..... • Registrasi dilakukan oleh kantor pemerintahan dalam negeri • Pelaksanaannya dilakukan secara pasif • Dapat menimbulkan masalah ketidak lengkapan data pelaporan
  • 21. SURVEI • Hasil sensus dan regristrasi mempunyai keterbatasan. • Hanya menghasilkan statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang sifat dan perilaku • Maka perlu dilakukan survei untuk untuk informasi yang lebih spesifik namun terbatas • Survei dilakukan dengan sistem sampel
  • 22. Perbedaan Sensus dengan Survei Perihal Sensus Survei Cakupan penduduk yg dicacah Mencacah seluruh penduduk Mencacah sebagian penduduk (sampel) Fleksibilitas Harus memenuhi persyaratan periodik Bisa diadakan kapan saja Materi yg dikumpulkan Mengenai demografi, ekonomi, sosial Berganti-ganti topik/dapat menekankan pada aspek-aspek tertentu sesuai kebutuhan
  • 23. Sensus dan survey adalah kegiatan yang saling mengisi, dimana survey sebagai pelengkap sensus : • Jika dilaksanakan sesudah sensus diadakan survey untuk memeriksa/men-cek hasil sensus itu sendiri. • Jika dilaksanakan sebelum sensus maka sebagai bahan pertimbangan bagi sensus yg akan dilaksanakan • Sensus setiap 10 tahun hanya menggambarkan perubahan yang terjadi tiap 10 tahun. Sedangkan survei ingin melihat perubahan yg terjadi dalam waktu singkat • Survey bisa terjadi kesalahan karena pengambilan sampling (sampling eror).
  • 24. Survey di Indonesia • SUSENAS (survey social ekonomi nasional) 1961, 1963, 1967 oleh BPS • SUPAS (Survey Penduduk Antar Sensus) 1976 (3x tentang survey fertilitas di Jawa & Bali) oleh BPS • SUPAS 1973 (FM survey di seluruh Indonesia) oleh Lembaga Ekonomi FE UI
  • 26. A. Pertumbuhan Penduduk • Pertumbuhan penduduk adalah merupakan Merupakan fenomena perubahan jumlah penduduk dalam suatu wilayah. • Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu kelahiran, kematian dan migrasi.
  • 27. Pertumbuhan penduduk ada 2 yaitu: 1. Pertumbuhan penduduk total (total population growth) adalah pertumbuhan yang memperhatikan kelahiran, kematian dan migrasi. Rumus : T = (L – M) + (I + E) Dimana, T = jumlah pendduk per tahun L = jumlah kelahiran per tahun M = jumlah kematian per tahun I = jumlah imigrasi E = jumlah emigrasi 2. Pertumbuhan penduduk alami (natural population growth) adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memerhatikan kelahiran dan kematian saja. Rumus : T = L – M
  • 28. Contoh soal : Tahun 2008 jumlah penduduk di negara X adalah 239,9 jiwa. Angka kelahiran kasarnya adalah 20 jiwa, angka kematian adalah 6 jiwa. Jika diketahui jumlah imigrasi 15 jiwa dan emigrasi 10 jiwa. Berapa pertumbuhan alami dan totalnya?? Jawab:  pertumbuhan alami T = L – M = 20 – 6 = 14 jiwa Jadi, pertumbuhan alami yang terjadi dinegara x adalah 14 jiwa. 14/239,9 x 100% = 0,06 % (rendah) Hitung pertumbuhan totalnya??
  • 29. 29 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu daerah 1. Fertilitas (Kelahiran) 2. Mortalitas (Kematian) 3. Migrasi (Perpindahan)
  • 30. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk 1. Kematian (Mortalitas) Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. 2. Kelahiran (Natalitas) Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas) 3. Migrasi (Mobilitas) Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.
  • 31. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain: • Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak. • Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun. • Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. • Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2. • Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan
  • 32. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun. Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu: Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
  • 33. Kriteria angka kelahiran kasar • Contoh: Pada pertengahan tahun 1999 Jakarta berpenduduk 10.000.000 jiwa. Dalam tahun tersebut terdapat kelahiran 250.000 bayi. Berapa besar angka kelahiran kasarnya? Penyelesaian soal: • Angka kelahiran 25 berarti tiap 1000 penduduk Jakarta setiap tahun terdapat kelahiran 25 bayi. Besarnya angka kelahiran kasar dapat dikatagorikan menjadi tiga yaitu: a) kurang dari 20 digolongkan rendah b) antara 20 – 30 digolongkan sedang c) lebih dari 30 digolongkan tinggi
  • 34. Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) / khusus disingkat ASFR Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
  • 35. • Contoh soal: Suatu daerah pada tahun 2000, terdapat penduduk wanita berusia 24-30 tahun berjumlah 30.000 jiwa. Jumlah kelahiran pada usia tersebut berjumlah 1.500 jiwa. Berapakah besar angka kelahiran khusus (ASFR)? • Penyelesaian soal: • Angka kelahiran 50 berarti tiap 1000 wanita berusia 24-30 tahun terdapat kelahiran 50 bayi.
  • 36. Faktor-faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain 1)Kepercayaan dan agama 2)Tingkat pendidikan 3)Kondisi perekonomian 4)Kebijakan pemerintah 5)Adat istiadat di masyarakat 6)Kematian dan kesehatan 7)Struktur Penduduk
  • 37. Kematian (Mortalitas) Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran
  • 38. beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR) Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
  • 39. Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR) Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah. Rumusnya:
  • 40. Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah. Rumusnya:
  • 41. Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR) • Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. • Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun. Rumusnya:
  • 42. • Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. • Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. • Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir. • Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut: - Rendah, jika IMR antara 15-35. - Sedang, jika IMR antara 36-75. - Tinggi, jika IMR antara 76-125.
  • 43. faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah: - Sarana kesehatan yang kurang memadai. - Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan - Terjadinya berbagai bencana alam - Terjadinya peperangan - Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri - Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
  • 44. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah: - Lingkungan hidup sehat. - Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap. - Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain. - Tingkat kesehatan masyarakat tinggi. - Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
  • 45. 45 Migrasi • Perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu daerah ke daerah lain. • Orang yang melakukan migrasi disebut migran
  • 46. 46 Angka migrasi masuk In migration / Mi • Angka yang menunjukkan jumlah pendatang tempat tujuan selama 1 tahun Rumus : I = jumlah migrasi masuk P = jumlah penduduk daerah tujuan
  • 47. 47 Contoh soal Mi • Jumlah penduduk di kecamatan sekarwangi pada tahun 1990 sebanyak 350.000 jiwa dan jumlah imigran sebanyak 720 jiwa, maka angka migrasi masuknya adalah
  • 48. 48 Penyelesaian • Jadi pada tahun 1990 di kecamatan sekarwangi terdapat 2 pendatang setiap 1000 penduduk
  • 49. 49 Angka migrasi keluar (Emigrasi) out migration / Mo • Angka yang menunjukkan jumlah penduduk yang keluar dari daerah tempat tinggalnya (emigran) tiap 1000 penduduk selama 1 tahun Rumus : O = jumlah migrasi keluar P = jumlah penduduk daerah asal
  • 50. 50 Contoh soal Mo • Jumlah penduduk di kecamatan madunis pada tahun 1990 sebanyak 350.000 jiwa dan jumlah emigran sebanyak 265 jiwa, maka angka migrasi keluarnya adalah
  • 51. 51 Penyelesaian • Jadi pada tahun 1990 di kecamatan madunis terdapat 1 emigran tiap penduduk
  • 53. Kepadatan Penduduk • Kepadatan penduduk adalah perbandigan antara jumlah penduduk dengan luas lahan. • (a). Kepadatan Penduduk Aritmatik (Kepadatan Penduduk Kasar) • (b). Kepadatan Penduduk Fisiologis • (c). Kepadatan Penduduk Agraris
  • 55. Contoh soal : Pada tahun 2005 jumlah penduduk di suatu wilayah sebesar 7.584.000 jiwa, sedang luas wilayah tersebut adalah 226.782 km. Berapakah kepadatan penduduk aritmatik wilayah tersebut? Jawab:
  • 57. Kepadatan fisiologis jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.
  • 58. Contoh soal: Diketahui jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun 2005 sebesar 7.584.000 jiwa dan luas lahan pertaniannya sebesar 154.820 km Berapakah kepadatan fisiologi wilayah tersebut?
  • 60. Kepadatan penduduk agraris jumlah penduduk petani tiap km2 tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.
  • 61. Contoh soal: Suatu wilayah pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebesar 7.584.000 jiwa, dari jumlah penduduk tersebut 2.050.000 jiwa adalah penduduk yang bekerja sebagai petani. Sedangkan luas wilayah pertaniannya adalah 154.820 km . Berapakah kepadatan agraris wilayah tersebut ?
  • 63. 2 Pertumbuhan Penduduk Geometri (Geometric Growth) • Rumus: Pt = Po (1 + r)t Atau Pn = Po (1 + r)n
  • 65. Komposisi Penduduk Komposisi Penduduk ialah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan. penggambaran komposisi penduduk biasanya diwujudkan dalam piramida penduduk, Dibedakan menjadi 3 yaitu:
  • 66. Piramida penduduk • Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk diagram yg biasa disebut dengan piramida penduduk.
  • 67. Gambar piramida penduduk  Gambaran diagram dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan usia
  • 69. a. piramida limas (ekspansif) • Piramida ekspansif menggambarkan keadaan penduduk yg sedang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Terjadi karena tingkat kelahiran dan kematian penduduk sama-sama tinggi. • Pada umumnya terjadi di negara berkembang seperti India dan Indonesia.
  • 70. b. piramida granat (stasioner) • Piramida stasioner menggambarkan keadaan penduduk yang mengalami pertumbuhan relatif stabil. Disebabkan tingkat kelahiran dan tingkat kematian seimbang. • Di dalam struktur ini jumlah penduduk usia muda, dewasa dan tua seimbang. • Pada umumnya terjadi di negara maju seperti Amerika dan Inggris.
  • 71. c. piramida batu nisan (konstriktif) • Menggambarkan keadaan pertumbuhan penduduk cenderun mengalami penurunan. Disebabkan oleh tingkat kelahiran dan kematian sama-sama rendah, sehingga sebagian besar penduduknya berusia tua. • Pada umumnya terjadi di negara Jerman, Belgia, dan Swedia
  • 72.  Karakteristik penduduk suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri, yaitu:  Ekspansif : jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Ciri ekspansif ini terdapat di negara-negara yang sedang berkembang dengan struktur penduduk muda.  Konstruktif : jika sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda. Ciri konstruktif ini terdapat di negara-negara maju dengan struktur penduduk tua.  Stasioner : jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, dan mengecil pada umur tua kecuali pada kelompok umur tertentu. Ciri ini terdapat di negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan kematian yang rendah. Jadi angka kelahiran sebanding dengan angka kematian.
  • 73. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin  Rumus untuk menghitungnya:
  • 74. Contoh soal Jumlah penduduk pria di jawa timur pada tahun 1990 adalah 11.566.654 jiwa, sedangkan jumlah wanita 12.005.464 jiwa. Berapakah rasio seksnya ? RS= P/ W x 100 = 11.566.654 : 12.005.464 x 100 = 96,34 = 96 jadi jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 1990 dari 100 wanita terdapat 96 pria.
  • 75. Komposisi Penduduk Menurut Umur  Rumus yang di gunakan untuk menunjukkan orang yang dapat bekerja dengan orang yang belum dapat bekerja.
  • 76. Contoh soal • Di indonesia pada tahun 1980 terdapat penduduk dengan rincian sbb : • Usia 0-14th = 40,99 juta • Usia 15-65th = 55,8 juta • Usia > 65th = 3,3 juta DR = (40,99 + 3,3 : 55,8) x 100 = 79,21 = 79 jadi diantara 100 usia produktif menanggung 79 orang
  • 78. Aritmatika Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menganggap pertumbuhan penduduk setiap tahun adalah sama.
  • 79. Contoh Soal dan Perhitungannya, Diketahui jumlah penduduk di Kota Kawai pada tahun 1961 adalah 97 juta jiwa. Sedangkan pada tahu 1971 adalah 118,2 juta. Berapakah estimasi jumlah penduduk pada tahun 1967?
  • 80. Jawab: • Diketahui : • Po = 97 jt (tahun 1961) • • Pn = 118,2 jt (tahun 1971) • • m = 1967 – 1961 = 6 • • n = 1971 – 1961 = 10
  • 81. Jawab : maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 1067 adalah 109,72 juta
  • 82. GEOMETRIK • Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar bunga majemuk pertumbuhan penduduk (bunga berbunga). • Dimana 1 = bilangan konstanta geometris
  • 83. Geometrik • Keterangan: • Pn = penduduk pada tahun n • Po = penduduk pada tahun awal • 1 = angka konstanta • r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen) • n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n
  • 84. Contoh Soal : Misalkan pada tahun 2000 jumlah penduduk indonesia tercatat 20 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 2 %. Berapakah proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2004?
  • 85. Jawab : Pn = Po ( 1 + r )n = 20 juta ( 1 + 2% )4 = 20 juta ( 1 + 0,02 )4 = 20 juta ( 1,02)4 = 20 juta ( 1,0824322) = 21.648.644 juta Jadi poyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2004,dengan tingkat pertumbuhan penduduk 2% pertahun,adalah 21,6 juta jiwa.
  • 86. Eksponensial Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran dan kematian di setiap waktu.
  • 87. Eksponensial • Keterangan: • Pt = Jumlah penduduk pada tahun t • Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar • t = jangka waktu • r = laju pertumbuhan penduduk • e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828
  • 88. Contoh Soal • Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 206.730 jiwa. Kemudian pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A menjadi 278.741 jiwa. Berapakah laju pertumbuhan penduduk eksponensial Kabupaten A per tahun?
  • 89. Jawab : • Diketahui: • Po = 206.730 • Pt = 278.741 • t = 2010 – 2000 = 10 • • Sehingga dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial di atas bisa diketahui laju pertumbuhan penduduk per tahunnya adalah sebagai berikut.
  • 91. Doubling Time Jika angka pertumbuhan penduduk setiap tahun tetap (konstan), maka dengan menggunakan persamaan eksponensial dapat diperoleh persamaan untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu penduduk untuk berlipat ganda (doubling time) RUMUS : Doubling Time (n) = 70/r 70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk per tahun adalah tetap r = pertumbukan penduduk yang tetap sepanjang tahun
  • 92. Contoh : Jika r = 2,5 % per tahun, maka jumnlah p[enduduk akan menjadi 2 kali lipat dalam waktu ? n = 70/r = 70/2,5 = 28 tahun Jadi jumlsh penduduk akan bertambah menjadi 2 kali lipat setelah 28 tahun.
  • 93. B. Kualitas Penduduk Kualitas penduduk adalah mutu penduduk yang dapat dilihat dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.  pendidikan yang baik akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.  kesehatan, semakin baik kesehatan maka kualitasnya juga semakin baik Pendapatan, semakin besar pendapatan maka semakin besar terjaminya kehidupan yang lebih baik.
  • 94. Migrasi penduduk Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Migrasi ada 2: 1. Migrasi internasional@perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lainya. a. imigrasi@masukya penduduk dari suatu negara ke negara lain b. Emigrasi@keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. c. remigrasi@kembalinya penduduk ke negara asal.
  • 95. 2. Migrasi internal Adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara. a. transmigrasi@ perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke pulau/provinsi yang berpenduduk jarang. b. urbanisasi@ perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. c. Le retaour aux champ (kembali ke desa) kembali dari kota untuk menetap didesa. d. Forensen @ orang-orang yang tinggal di pinggir kota (luar kota) tetapi bekerja di kota.
  • 96. urbanisasi dan transmigrasi • Urbanisasi Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban Faktor pendorong urbanisasi dari desa dan faktor penarik dari kota Faktor pendorong dari desa: 1. Terbatasnya lapangan kerja 2. Tanahnya tidak subur 3. Fasilitas yang kurang 4. Upah kerja rendah 5. Timbulnya bencana atau wabah penyakit.
  • 97. Faktor penarik dari kota: 1. Kesempatan atau lapangan kerja lebih banyak 2. Upah kerja tinggi 3. Tersedia fasilitas yang beragam 4. Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, perindustrian dll Dampak positif dan negatif bagi desa: Dampak positif: 1. Meningkatnya kesejahteraan didesa akibat banyak kiriman 2. Mendorong pembangunan didesa 3. Mengurangi kepadatan didesa bagi desa yang padat 4. Mengurangi pengangguran didesa. 5. Mengurangi jumalah pengangguran didesa.
  • 98. • Dampak negatif bagi desa: 1. Desa kekurangan tenaga untuk pertanian 2. Perilaku yang dibawa dari kota ditularkan ke desa. 3. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas. Dampak positif dan negatif bagi kota: Dampak positif bagi kota: 1. Terpenuhinya tenaga kerja 2. Semakin banyaknya SDM yang berkualitas Dampak negatif bagi kota: 1. Timbulnya pengangguran 2. Munculnya tunawisma dan gubuk2 liar 3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas 4. Meningkatnya permasalah sosial:kejahatan, pelacuran dll
  • 99. • Upaya untuk menanggulangi urbanisasi: 1. Pemerataan pembangunan didesa 2. Memperbanyak fasilitas didesa 3. Mengendalikan pertumbuhan penduduk didesa dengna prgram KB 4. Mengawasi keluar masuk penduduk (dengan razia KTP) Tujuan transmigrasi: 1. Meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk 2. Pemerataan penduduk 3. Meninngkatkan kesejahteraan dan memperlancar pembangunan