Dokumen tersebut membahas tentang konsep jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis, bidang) di ruang, termasuk rumus dan contoh soal untuk menghitung jarak antara titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang pada kubus dan limas.
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
- Definisi sistem koordinat polar (kutub);
- Mengubah koordinat polar ke koordinat kartesius dan sebaliknya;
- Kurva polar;
- Gradien garis singgung kurva polar;
- Luas area yang dilingkupi kurva polar;
- Panjang busur kurva polar;
- Luas permukaan dari kurva polar yang diputar terhadap sumbu tertentu.
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
- Definisi sistem koordinat polar (kutub);
- Mengubah koordinat polar ke koordinat kartesius dan sebaliknya;
- Kurva polar;
- Gradien garis singgung kurva polar;
- Luas area yang dilingkupi kurva polar;
- Panjang busur kurva polar;
- Luas permukaan dari kurva polar yang diputar terhadap sumbu tertentu.
Media Pembelajaran SMA tentang dimnsi tiga yang mana masih banyak siswa yang blum begitu mudah untuk memahami dan mengerjakan.
untuk belajar silahkan pelajari melalui media pembelajaran tersebut.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Media Pembelajaran SMA tentang dimnsi tiga yang mana masih banyak siswa yang blum begitu mudah untuk memahami dan mengerjakan.
untuk belajar silahkan pelajari melalui media pembelajaran tersebut.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Each month, join us as we highlight and discuss hot topics ranging from the future of higher education to wearable technology, best productivity hacks and secrets to hiring top talent. Upload your SlideShares, and share your expertise with the world!
Not sure what to share on SlideShare?
SlideShares that inform, inspire and educate attract the most views. Beyond that, ideas for what you can upload are limitless. We’ve selected a few popular examples to get your creative juices flowing.
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Jarak sudut
1. 1. KEMAMPUAN YANG DIUJI
Menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis, dan bidang) di
ruang
2. RINGKASAN MATERI
1. JARAK
Jarak adalah lintasan terpendek
yang menghubungkan dua obyek
A. Jarak titik ke garis.
Jarak titik A ke garis g adalah
jarak A ke A’, Jika A’ adalah
proyeksi titik A pada garis g
Jarak G ke garis BH adalah
panjang ruas garis PG sebab P
adalah proyeksi titik G pada garis
BH
B. Jarak dua bidang sejajar
Jarak dua bidang sejajar U dan V
adalah panjang ruas garis A ke A’
jika A terletak pada bidang U dan A’
adalah proyeksi A pada bidang V
Jarak dua bidang sejajar BEG ke
bidang ACH adalah panjang ruas
garis SR sebab S pada bidang BEG
dan Proyeksi s pada bidang ACH
adalah R
Jarak dan Sudup dalam Ruang
Jarak
Lintasan
A
g
U
A’
A B
CD
E F
GH
P
Q
2. C. Jarak titik ke bidang
Jarak titik A ke bidang bidang U
adalah panjang ruas garis yang AA’
jika A’ adalah proyeksi titik A pada
bidang U.
Titik A’ adalah proyeksi titik A pada
bidang U jika A’ tegak lurus pada
bidang U. dua garis yang
berpotongan pada bidang U
Jarak C ke bidang AFH adalah
panjang ruas garis CN sebab N
adalah proyeksi C pada bidang AFH
2. SUDUT
A. Sudut antara garis dengan
bidang
Sudut antara garis g dengan bidang
U adalah sudut lancip yang
dibentuk oleh garis g tersebut
dengan proyeksinya pada bidang
U, yaitu garis g’
Sudut antara garis BF ke Bidang
BEG adalah sudut antara BF
dengan BP, sebab proyeksi garis
BF ke bidang BEG terletak
pada garis BP.
A
U
g
A’
A B
CD
E F
GM
N
H
U
g
A
g
′
A
’′α
3. B. Sudut antara dua bidang
Sudut antara dua bidang U dan V
adalah sudut yang dibentuk oleh
dua garis yang masing masing
terletak pada bidang U dan V dan
tegak lurus garis potong anatara U
dan V
Sudut antara bidang ACH dengan
bidang alas adalah sudut DPH
sebab DP dan PH tegak lurus garis
potong dua bidang tersebut yaitu
AC
C. Sudut antara dua bidang
Sudut antara dua bidang U dan V
adalah sudut yang dibentuk oleh
dua garis yang masing masing
terletak pada bidang U dan V dan
tegak lurus garis potong anatara U
dan V
Sudut antara bidang ACH dengan
bidang alas adalah sudut DPH
sebab DP dan PH tegak lurus garis
potong dua bidang tersebut yaitu
D. Sudut antara dua garis
bersilangan
Sudut antara g dan h yang
bersilangan adalah sudut yang
dibentul oleh garis g’ dan h’ dimana
g’ sejajar dengan g dan h’ sejajar
dengan h
Sudut antara garis BG dan CH yang
bersilangan adalah sudut yang
dibentuk oleh garis BG dengan BE
sebab BE sejajar CH
4. A B
CD
E F
GH
P
K
L
3. SOAL PILIHAN
1. Kubus ABCD EFGH panjang
rusuknya 8 cm.
P titik tengah FG . jarak P ke garis
DB adalah ........
A. 6 2 cm
B. 8 2 cm
C. 12 2 cm
D. 5 3 cm
E. 12 3 cm
2. Kubus ABCD EFGH
panjang rusuknya 4 cm. Jarah
titik A ke bidang CFH adalah....
A. 3
3
2
cm
B. 3
3
4
cm
C. 33 cm
D. 3
3
8
cm
E. 34 cm
3. T.ABCD adalah bidang empat
beraturan dengan panjang rusuk
9 cm .
Jarak antara titik puncak ke
bidang alas, adalah....
A. 2
2
3
cm
B. 32 cm
C. 62 cm
D. 63 cm
E. 69 cm
4. Kubus ABCD EFGH panjang
rusuknya
12 cm. Titik
K,L dan M
adalah titik
tengah BC,
CD dan CG
Jarak antara
bidang AFH dengan bidang KLM
adalah....
A. 2 3 cm
B. 4 3 cm
C. 5 3 cm
D. 6 3 cm
E. 7 3 cm
5. T. ABCDEF adalah limas
segi enam beraturan tegak
dengan rusuk alas 4 cm dan
A B
CD
E F
GH
P
T
CA
B
5. rusuk tegak 6 cm. O adalah
titik potong diagonal alas.
Jarak O ke bidang TDE adalah...
A.
13
60
B.
13
50
C.
17
60
D. 30
4
1
E. 30
2
1
6. T. ABCD
adalah limas
tegak dengan
panjang rusuk
AB= 6 , BC= 8
dan rusuk
tegak 13 cm
α adalah sudut antara bidang
TAD dengan bidang TBC.
Nilai Tan α =....
A.
17
15
B.
4
3
C.
3
2
D.
15
8
E.
17
8
7. Pada Kubus ABCD.EFGH
panjang rusuknya 8 cm. α adalah
sudut antara BG dengan AF. Nilai
Sin α = ......
A.
2
1
B. 2
2
1
C. 3
2
1
D.
3
1
E. 5
2
1
8. Kubus ABCD.EFGH
panjang rusuknya 8 cm. Sinus
sudut antara garis AG dengan
bidang BDG adalah ......
A.
3
1
B.
2
1
C. 2
3
1
D.
3
2
E. 3
2
1
9. T. ABCD adalah limas
segiempat beraturan tegak
dengan rusuk alas=rusuk tegak =
8 cm. P,Q,R dan S adalah titik
tengah AB, AD, BC, dan CD .
sinus antara bidang TPQ dengan
T
E
D
F
B C
A O
T
C
BA
D
T
C
BA
D
P
Q
S
R
6. bidang TRS adalah...
A.
5
2
B.
5
3
C.
5
4
D. 5
5
3
E. 5
5
4
10. T.ABCD adalah limas segi
empat beraturan tegak dengan
rusuk alas 6 cm dan rusuk tegak 2
6 cm . Sudut antara garis TB
dengan bidang alas adalah...
A. 25o
B. 30o
C. 45o
D. 60o
E. 90o
T
C
BA
D
6
cm