SlideShare a Scribd company logo
Penentuan Arah Sudut
dan Luas
ILMU UKUR WILAYAH
Pertemuan ke 4
ARAH
• DASAR PENGERTIAN ADALAH
ARAH ANGIN, YAITU SELATAN,
BARAT, UTARA, DAN TIMUR (S-B(SU-T)
Penentuan Arah dan
Sudut
• Arah suatu garis umumnya
dinyatakan dengan besarnya sudut
horizontal yang dibentuk oleh garis
tersebut dengan garis/arah tertentu
yang dijadikan sebagai acuan.
• Garis acuan dapat sembarang, seperti
Gambar 3.1 atau garis tertentu
seperti meridian (Gambar 3.2.)
B
• Sudut adalah besarnya busur yang
dibentuk oleh dua garis

Perpotongan ke 2 garis tsb
merupakan pusat lingkarannya

garis a

α
garis b
•

Sudut Horizontal adalah sudut yang
dibentuk oleh perpotongan dua garis
horizontal atau dua garis pada
bidang horizontal.
Istilah Sudut
• Sudut Azimuth adalah
sudut horizontal yang
dimulai dari arah utara
magnit, bergerak searah
jarum jam sampai di arah
yang bersangkutan (=
sudut meridian)
• Maksimal 360o
• Setiap garis memiliki 2
azimut (berbeda 180o)
– Azimuth muka (Front
Azimuth)
– Azimuth belakang (Back
Azimuth)

Utara

Utara

B

α

A

β
Istilah Sudut
• Sudut Jurusan (direction) adalah sudut
horizontal yang dimulai dari arah utara
bumi, bergerak searah jarum jam sampai di
arah yang bersangkutan.
– Maksimal 360o

• Sudut Bearing adalah sudut horizontal
yang dimulai dari arah utara atau selatan
magnit, bergerak searah atau berlawanan
arah jarum jam sampai di arah yang
bersangkutan, maksimal di arah timur atau
barat, seperti Gambar 3.4.
Istilah Sudut
• Bearing mengacu pada sebuah garis
meridian (Utara/selatan)
– maksimal 90o
Istilah Sudut
•

Sudut Kanan/Kiri adalah sudut yang
dibentuk oleh garis/arah yang
bersangkutan dengan perpanjangan
garis/arah sebelumnya bergerak
kearah kanan atau kiri, seperti
Gambar 3.4.
–

Maksimal 180o
Istilah Sudut
• Sudut Vertikal adalah sudut yang
dibentuk oleh perpotongan dua garis
pada bidang vertikal, dan umumnya
salah satu garis diantaranya
dijadikan sebagai acuan.
– Zenith
– Nadir
– Miring
• Sudut miring (α) = nadir - 90o
(α
• Sudut miring (α) = 90o - Zenith
(α
Sudut Vertikal
• Sudut Zenith adalah sudut vertikal, dimana garis
acuannya adakah garis yang mengarah ke atas
(zenith), sehingga didefinisikan sebagai sudut
vertikal yang dimulai dari arah ke atas, bergerak
searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan.
• Sudut Nadir adalah sudut vertikal, dimana garis
acuannya adalah garis yang mengarah ke bawah
(nadir), sehingga didefinisikan sebagai sudut vertikal
yang dimulai dari arah ke bawah , bergerak searah
jarum jam sampai di arah yang bersangkutan.
Sudut Vertikal
• Sudut Miring (slope) adalah sudut vertikal yang
dimulai dari arah mendatar,
– bergerak searah jarum jam bertanda negative
(- atau turun),
– bergerak berlawanan arah jarum jam bertanda
positif (+ atau naik) sampai arah yang
bersangkutan, seperti Gambar 3.5.
Satuan Ukuran Sudut
Ada tiga system satuan ukuran sudut :
1.Seksagesimal
Pada system ini lingkaran dibagi menjadi 360 bagian yang
dinyatakan dalam satuan derajat (o), yang berarti 1
lingkaran = 360 o
1 o dibagi 60 bagian atau 60 menit (= 60’)
1’ dibagi 60 bagian atau 60 detik (= 60”)

2.Sentisimal
Pada system ini lingkaran dibagi menjadi 400 bagian yang
dinyatakan dalam satuan grig (g),
yang berarti 1 lingkaran = 400 g
1 g dibagi 100 bagian atau 100 centigrid (= 60 cg)
1 cg dibagi 100 bagian atau 100 centi-centigrid (=60ccg)
Satuan Ukuran Sudut
3.

Radial
Pada system ini lingkaran dibagi menjadi 2 π
radial (2 π Rad)
1 radial menyatakan besarnya sudut di pusat
lingkaran yang panjang busurnya sama dengan
jari-jari.
Konversi ketiga system di atas :
2 π radial = 360 o
= 400 g
π radial
= 180 o = 200 g
½ π radial = 90 o = 100 g
1 radial
= 57,296 o = 63,662 g
Membuat Sudut Siku-siku
(90 o)
Menggunakan Meteran
1). Metode 3-4-5
Membuat sudut siku di titik C pada
garis AB
Tentukan titik D, 4 meter dari titik
C
Letakan angka nol meteran di titik
C dan angka meter di titik D
Pada 3 meter tarik sedemikian,
sehingga membentuk segitiga sikusiku ECD
Membuat Sudut Siku-siku
(90 o)
Menggunakan Meteran
2). Metode talibusur (Chord
Method), ada 2 cara ;
Cara 1 :
• Membuat sudut siku pada
garis EF
• Tetapkan titik A di luar
garis EF
• Dari A buat lingkaran
memotong garis EF di titik
B dan C.
• Bagi 2 BC, diperoleh titk D
• Hubungkan A dan D, AD
akan tegak lurus EF
Membuat Sudut Siku-siku
(90 o)
Menggunakan Meteran
2). Metode talibusur
(Chord Method),
Cara 2 :
• Tentukan titik B dan C
sembarang pada garis EF
• Buat busur lingkaran
dari B dengan jari-jari r
• Buat busur lingkaran
dari C dengan jari-jari r
dan memotong busur
dari B di A
• Bagi 2 BC diperoleh D
• Hubungkan A dan D, AD
akan tegak lurus EF
Membuat Sudut Siku-siku
(90 o)
Menggunakan Meteran
3). Metode setengah
lingkaran
• Misal membuat sudut siku
di titik D pada garis AB:
• Tentukan titik F
sembarang di luar garis
AB
• Dengan pusat F buat
lingkaran dengan jari-jari
FD, sehingga memotong
AB di C
• Hubungkan C ke F hingga
memotong lingkaran Di
titik E
• Hubungkan D ke E, sudut
CDE = 90o
Membuat Sudut Sikusiku (90 o)
Menggunakan Alat sederhana
• Alat siku pertukangan kayu
• Alat salib ukur dari kayu
Menggunakan Alat yang lebih sempurna
• Cermin sudut / prisma
Pengukuran Luas
• Pengukuran luas suatu bidang lahan
umumnya dilakukan melalui gambar
atau peta lahan tersebut yang
disertai ukuran atau skala
원η

METODA PENGUKURAN LUAS:
• Geometris
• Grafis
• Mekanis
Geometris
1. Segitiga

Luas ABC = b x t/2 = ½ bt

B
a

c
A

t = c sin α
t

‫ٺ‬њ

α

C
b

Luas ABC = ½ b c sin α
S = ½ (a+b+c)
Luas ABC =

S ( S − a )( S − b )( S − c )
Geometris
2. Segi empat
Luas segi empat ABCD = panjang x lebar

Luas Jajaran genjang ABCD = ‫ٺ‬њ
alas x tinggi
Geometris
3. Trapesium
Luas ABCD = ½ (a+b) x t
원η
Geometris
4. Rangkaian Trapesium
Luas ABCD = luas trapesium I + II + III + IV + V
= d ( h1 + h 2 +h2 + h3 + h4 + h5)

2

ՠՠ

=d(

h1 + hn
2

+h2 + h3 + h4 +

+hn)
Geometris
6. Segi banyak Tidak Beraturan
Dihitung dengan bentuk-bentuk
geometris. Masing-masing bentuk
geometris sisi-sisinya diukur

Luas ABCDEF = Luas segitiga I + luas trapezium II + luas segitiga III + luas segitiga
IV + luas trapezium V + luas trapezium VI – luas segitiga VII
Grafis
• Gambar lahan dibuat pada kertas
grafik, dengan menghitung jumlah
kotak , maka luas lahan dapat dihitung
Mekanis
• Menggunakan Planimeter

More Related Content

What's hot

Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
Tutus Kusuma
 
Garis kontur
Garis konturGaris kontur
Garis kontur
Pgri Cabang Majalaya
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupEqi Arzaqi
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Rega Surveyor
 
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
khalid munandar
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak
Falih Azmi
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
Abdul Jalil
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetrisKharistya Amaru
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonHendra Supriyanto
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Anindya N. Rafitricia
 
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiContoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Mega Yasma Adha
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
Bob Ericson Sagune
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
Julia Maidar
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Iqrimha Lairung
 
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Mario Yuven
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
pooja khan
 
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaBab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Hendra Supriyanto
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
yulika usman
 

What's hot (20)

Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Garis kontur
Garis konturGaris kontur
Garis kontur
 
Iuw 7v beda tinggi
Iuw   7v beda tinggiIuw   7v beda tinggi
Iuw 7v beda tinggi
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur TanahPengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
 
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetris
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
 
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiContoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
 
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaBab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 

Viewers also liked

Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAHLatihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Zainal Muttaqin
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pasbond
 
Ilmu ukur tanah satu (2014
Ilmu ukur tanah satu (2014Ilmu ukur tanah satu (2014
Ilmu ukur tanah satu (2014
bambangsiswosusilo
 
10 tropics
10 tropics10 tropics
10 tropics
Kharistya Amaru
 
4 pattern understanding
4 pattern understanding4 pattern understanding
4 pattern understanding
Kharistya Amaru
 
Iuw 01 slide iuw
Iuw   01 slide iuwIuw   01 slide iuw
Iuw 01 slide iuw
Kharistya Amaru
 
Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2
Kharistya Amaru
 
04 hubungan air, tanah dan tanaman
04   hubungan air, tanah dan tanaman04   hubungan air, tanah dan tanaman
04 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
7 water nz2006
7 water nz20067 water nz2006
7 water nz2006
Kharistya Amaru
 
8 soils
8 soils8 soils
6 tree process
6 tree process6 tree process
6 tree process
Kharistya Amaru
 
Iuw 6v beda tinggi
Iuw   6v beda tinggiIuw   6v beda tinggi
Iuw 6v beda tinggi
Kharistya Amaru
 
01 kontrak irigasi dan drainase
01  kontrak irigasi dan drainase01  kontrak irigasi dan drainase
01 kontrak irigasi dan drainase
Kharistya Amaru
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKharistya Amaru
 
3 methods ofdesign
3 methods ofdesign3 methods ofdesign
3 methods ofdesign
Kharistya Amaru
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014
Kharistya Amaru
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
Kharistya Amaru
 
2 concepts&themes indesign
2 concepts&themes indesign2 concepts&themes indesign
2 concepts&themes indesign
Kharistya Amaru
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
Kharistya Amaru
 

Viewers also liked (20)

Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAHLatihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
 
Ilmu ukur tanah satu (2014
Ilmu ukur tanah satu (2014Ilmu ukur tanah satu (2014
Ilmu ukur tanah satu (2014
 
Penilaian 1
Penilaian 1Penilaian 1
Penilaian 1
 
10 tropics
10 tropics10 tropics
10 tropics
 
4 pattern understanding
4 pattern understanding4 pattern understanding
4 pattern understanding
 
Iuw 01 slide iuw
Iuw   01 slide iuwIuw   01 slide iuw
Iuw 01 slide iuw
 
Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2
 
04 hubungan air, tanah dan tanaman
04   hubungan air, tanah dan tanaman04   hubungan air, tanah dan tanaman
04 hubungan air, tanah dan tanaman
 
7 water nz2006
7 water nz20067 water nz2006
7 water nz2006
 
8 soils
8 soils8 soils
8 soils
 
6 tree process
6 tree process6 tree process
6 tree process
 
Iuw 6v beda tinggi
Iuw   6v beda tinggiIuw   6v beda tinggi
Iuw 6v beda tinggi
 
01 kontrak irigasi dan drainase
01  kontrak irigasi dan drainase01  kontrak irigasi dan drainase
01 kontrak irigasi dan drainase
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
 
3 methods ofdesign
3 methods ofdesign3 methods ofdesign
3 methods ofdesign
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
 
2 concepts&themes indesign
2 concepts&themes indesign2 concepts&themes indesign
2 concepts&themes indesign
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 

Similar to Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas

130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
TengkuEmrinaldi19700
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Gian Adiwinata
 
Ilmu ukur bidang (geometri)
Ilmu ukur bidang (geometri)Ilmu ukur bidang (geometri)
Ilmu ukur bidang (geometri)
Dnr Creatives
 
MM KELOMPOK 7.ppt
MM KELOMPOK 7.pptMM KELOMPOK 7.ppt
MM KELOMPOK 7.ppt
WinarniNatsir
 
matei sudut dan garis
matei sudut dan garis matei sudut dan garis
matei sudut dan garis
nftama77
 
Geometri dimensi dua
Geometri dimensi dua Geometri dimensi dua
Geometri dimensi dua
Josua Sitorus
 
Pengukuran mendatar 3
Pengukuran mendatar 3Pengukuran mendatar 3
Pengukuran mendatar 3
nurkholikmayang
 
Titik Sudut Garis Simetri2
Titik Sudut Garis Simetri2Titik Sudut Garis Simetri2
Titik Sudut Garis Simetri2
Eri Krismiya
 
Lingkaran 110411032225-phpapp01 (1)
Lingkaran 110411032225-phpapp01 (1)Lingkaran 110411032225-phpapp01 (1)
Lingkaran 110411032225-phpapp01 (1)
Cynthia Santoso
 
Lingkaran 110411032225-phpapp01
Lingkaran 110411032225-phpapp01Lingkaran 110411032225-phpapp01
Lingkaran 110411032225-phpapp01
Cynthia Santoso
 
Garis Singgung Lingkaran_11.pdf
Garis Singgung Lingkaran_11.pdfGaris Singgung Lingkaran_11.pdf
Garis Singgung Lingkaran_11.pdf
Anissya0407
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Ir. Zakaria, M.M
 
GEOMETRI TRANSFORMASI
GEOMETRI TRANSFORMASIGEOMETRI TRANSFORMASI
GEOMETRI TRANSFORMASI
Yuni Wiantari
 
Geometri Bidang Datar
Geometri Bidang DatarGeometri Bidang Datar
Geometri Bidang Datar
Nadiia Safitri
 
garis-dan-sudut.ppt
garis-dan-sudut.pptgaris-dan-sudut.ppt
garis-dan-sudut.ppt
Rhy-Rhy Zhaa
 
Bab 4 ruang berdimensi dua
Bab 4 ruang berdimensi duaBab 4 ruang berdimensi dua
Bab 4 ruang berdimensi duaEko Supriyadi
 
Garis dan-sudut
Garis dan-sudutGaris dan-sudut
Garis dan-sudut
Emce Ida
 
SUDUT.pptx
SUDUT.pptxSUDUT.pptx
SUDUT.pptx
deiideis1
 

Similar to Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas (20)

130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
 
Bangun datar
Bangun datarBangun datar
Bangun datar
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
 
Ilmu ukur bidang (geometri)
Ilmu ukur bidang (geometri)Ilmu ukur bidang (geometri)
Ilmu ukur bidang (geometri)
 
MM KELOMPOK 7.ppt
MM KELOMPOK 7.pptMM KELOMPOK 7.ppt
MM KELOMPOK 7.ppt
 
matei sudut dan garis
matei sudut dan garis matei sudut dan garis
matei sudut dan garis
 
Geometri dimensi dua
Geometri dimensi dua Geometri dimensi dua
Geometri dimensi dua
 
Pengukuran mendatar 3
Pengukuran mendatar 3Pengukuran mendatar 3
Pengukuran mendatar 3
 
Titik Sudut Garis Simetri2
Titik Sudut Garis Simetri2Titik Sudut Garis Simetri2
Titik Sudut Garis Simetri2
 
Lingkaran 110411032225-phpapp01 (1)
Lingkaran 110411032225-phpapp01 (1)Lingkaran 110411032225-phpapp01 (1)
Lingkaran 110411032225-phpapp01 (1)
 
Lingkaran 110411032225-phpapp01
Lingkaran 110411032225-phpapp01Lingkaran 110411032225-phpapp01
Lingkaran 110411032225-phpapp01
 
Garis Singgung Lingkaran_11.pdf
Garis Singgung Lingkaran_11.pdfGaris Singgung Lingkaran_11.pdf
Garis Singgung Lingkaran_11.pdf
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
 
GEOMETRI TRANSFORMASI
GEOMETRI TRANSFORMASIGEOMETRI TRANSFORMASI
GEOMETRI TRANSFORMASI
 
Geometri Bidang Datar
Geometri Bidang DatarGeometri Bidang Datar
Geometri Bidang Datar
 
garis-dan-sudut.ppt
garis-dan-sudut.pptgaris-dan-sudut.ppt
garis-dan-sudut.ppt
 
Bab 4 ruang berdimensi dua
Bab 4 ruang berdimensi duaBab 4 ruang berdimensi dua
Bab 4 ruang berdimensi dua
 
Garis dan-sudut
Garis dan-sudutGaris dan-sudut
Garis dan-sudut
 
SUDUT.pptx
SUDUT.pptxSUDUT.pptx
SUDUT.pptx
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 

More from Kharistya Amaru

15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
Kharistya Amaru
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
Kharistya Amaru
 
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
Kharistya Amaru
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
Kharistya Amaru
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
Kharistya Amaru
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
Kharistya Amaru
 
06 kebutuhan air tanaman
06   kebutuhan air tanaman06   kebutuhan air tanaman
06 kebutuhan air tanaman
Kharistya Amaru
 
07 kebutuhan air tanaman
07   kebutuhan air tanaman07   kebutuhan air tanaman
07 kebutuhan air tanaman
Kharistya Amaru
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
Kharistya Amaru
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
Kharistya Amaru
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
Kharistya Amaru
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
Kharistya Amaru
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
Kharistya Amaru
 
Trauma 2
Trauma 2Trauma 2
Trauma 2
Kharistya Amaru
 
Trauma 1
Trauma 1Trauma 1
Trauma 1
Kharistya Amaru
 
9 earthworks
9 earthworks9 earthworks
9 earthworks
Kharistya Amaru
 

More from Kharistya Amaru (18)

15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
06 kebutuhan air tanaman
06   kebutuhan air tanaman06   kebutuhan air tanaman
06 kebutuhan air tanaman
 
07 kebutuhan air tanaman
07   kebutuhan air tanaman07   kebutuhan air tanaman
07 kebutuhan air tanaman
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Dasar dasar pp
Dasar dasar ppDasar dasar pp
Dasar dasar pp
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
Trauma 2
Trauma 2Trauma 2
Trauma 2
 
Trauma 1
Trauma 1Trauma 1
Trauma 1
 
9 earthworks
9 earthworks9 earthworks
9 earthworks
 

Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas

  • 1. Penentuan Arah Sudut dan Luas ILMU UKUR WILAYAH Pertemuan ke 4
  • 2. ARAH • DASAR PENGERTIAN ADALAH ARAH ANGIN, YAITU SELATAN, BARAT, UTARA, DAN TIMUR (S-B(SU-T)
  • 3. Penentuan Arah dan Sudut • Arah suatu garis umumnya dinyatakan dengan besarnya sudut horizontal yang dibentuk oleh garis tersebut dengan garis/arah tertentu yang dijadikan sebagai acuan. • Garis acuan dapat sembarang, seperti Gambar 3.1 atau garis tertentu seperti meridian (Gambar 3.2.)
  • 4. B
  • 5. • Sudut adalah besarnya busur yang dibentuk oleh dua garis Perpotongan ke 2 garis tsb merupakan pusat lingkarannya garis a α garis b
  • 6. • Sudut Horizontal adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan dua garis horizontal atau dua garis pada bidang horizontal.
  • 7. Istilah Sudut • Sudut Azimuth adalah sudut horizontal yang dimulai dari arah utara magnit, bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan (= sudut meridian) • Maksimal 360o • Setiap garis memiliki 2 azimut (berbeda 180o) – Azimuth muka (Front Azimuth) – Azimuth belakang (Back Azimuth) Utara Utara B α A β
  • 8. Istilah Sudut • Sudut Jurusan (direction) adalah sudut horizontal yang dimulai dari arah utara bumi, bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. – Maksimal 360o • Sudut Bearing adalah sudut horizontal yang dimulai dari arah utara atau selatan magnit, bergerak searah atau berlawanan arah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan, maksimal di arah timur atau barat, seperti Gambar 3.4.
  • 9. Istilah Sudut • Bearing mengacu pada sebuah garis meridian (Utara/selatan) – maksimal 90o
  • 10. Istilah Sudut • Sudut Kanan/Kiri adalah sudut yang dibentuk oleh garis/arah yang bersangkutan dengan perpanjangan garis/arah sebelumnya bergerak kearah kanan atau kiri, seperti Gambar 3.4. – Maksimal 180o
  • 11. Istilah Sudut • Sudut Vertikal adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan dua garis pada bidang vertikal, dan umumnya salah satu garis diantaranya dijadikan sebagai acuan. – Zenith – Nadir – Miring • Sudut miring (α) = nadir - 90o (α • Sudut miring (α) = 90o - Zenith (α
  • 12. Sudut Vertikal • Sudut Zenith adalah sudut vertikal, dimana garis acuannya adakah garis yang mengarah ke atas (zenith), sehingga didefinisikan sebagai sudut vertikal yang dimulai dari arah ke atas, bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. • Sudut Nadir adalah sudut vertikal, dimana garis acuannya adalah garis yang mengarah ke bawah (nadir), sehingga didefinisikan sebagai sudut vertikal yang dimulai dari arah ke bawah , bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan.
  • 13. Sudut Vertikal • Sudut Miring (slope) adalah sudut vertikal yang dimulai dari arah mendatar, – bergerak searah jarum jam bertanda negative (- atau turun), – bergerak berlawanan arah jarum jam bertanda positif (+ atau naik) sampai arah yang bersangkutan, seperti Gambar 3.5.
  • 14. Satuan Ukuran Sudut Ada tiga system satuan ukuran sudut : 1.Seksagesimal Pada system ini lingkaran dibagi menjadi 360 bagian yang dinyatakan dalam satuan derajat (o), yang berarti 1 lingkaran = 360 o 1 o dibagi 60 bagian atau 60 menit (= 60’) 1’ dibagi 60 bagian atau 60 detik (= 60”) 2.Sentisimal Pada system ini lingkaran dibagi menjadi 400 bagian yang dinyatakan dalam satuan grig (g), yang berarti 1 lingkaran = 400 g 1 g dibagi 100 bagian atau 100 centigrid (= 60 cg) 1 cg dibagi 100 bagian atau 100 centi-centigrid (=60ccg)
  • 15. Satuan Ukuran Sudut 3. Radial Pada system ini lingkaran dibagi menjadi 2 π radial (2 π Rad) 1 radial menyatakan besarnya sudut di pusat lingkaran yang panjang busurnya sama dengan jari-jari. Konversi ketiga system di atas : 2 π radial = 360 o = 400 g π radial = 180 o = 200 g ½ π radial = 90 o = 100 g 1 radial = 57,296 o = 63,662 g
  • 16. Membuat Sudut Siku-siku (90 o) Menggunakan Meteran 1). Metode 3-4-5 Membuat sudut siku di titik C pada garis AB Tentukan titik D, 4 meter dari titik C Letakan angka nol meteran di titik C dan angka meter di titik D Pada 3 meter tarik sedemikian, sehingga membentuk segitiga sikusiku ECD
  • 17. Membuat Sudut Siku-siku (90 o) Menggunakan Meteran 2). Metode talibusur (Chord Method), ada 2 cara ; Cara 1 : • Membuat sudut siku pada garis EF • Tetapkan titik A di luar garis EF • Dari A buat lingkaran memotong garis EF di titik B dan C. • Bagi 2 BC, diperoleh titk D • Hubungkan A dan D, AD akan tegak lurus EF
  • 18. Membuat Sudut Siku-siku (90 o) Menggunakan Meteran 2). Metode talibusur (Chord Method), Cara 2 : • Tentukan titik B dan C sembarang pada garis EF • Buat busur lingkaran dari B dengan jari-jari r • Buat busur lingkaran dari C dengan jari-jari r dan memotong busur dari B di A • Bagi 2 BC diperoleh D • Hubungkan A dan D, AD akan tegak lurus EF
  • 19. Membuat Sudut Siku-siku (90 o) Menggunakan Meteran 3). Metode setengah lingkaran • Misal membuat sudut siku di titik D pada garis AB: • Tentukan titik F sembarang di luar garis AB • Dengan pusat F buat lingkaran dengan jari-jari FD, sehingga memotong AB di C • Hubungkan C ke F hingga memotong lingkaran Di titik E • Hubungkan D ke E, sudut CDE = 90o
  • 20. Membuat Sudut Sikusiku (90 o) Menggunakan Alat sederhana • Alat siku pertukangan kayu • Alat salib ukur dari kayu Menggunakan Alat yang lebih sempurna • Cermin sudut / prisma
  • 21. Pengukuran Luas • Pengukuran luas suatu bidang lahan umumnya dilakukan melalui gambar atau peta lahan tersebut yang disertai ukuran atau skala 원η METODA PENGUKURAN LUAS: • Geometris • Grafis • Mekanis
  • 22. Geometris 1. Segitiga Luas ABC = b x t/2 = ½ bt B a c A t = c sin α t ‫ٺ‬њ α C b Luas ABC = ½ b c sin α S = ½ (a+b+c) Luas ABC = S ( S − a )( S − b )( S − c )
  • 23. Geometris 2. Segi empat Luas segi empat ABCD = panjang x lebar Luas Jajaran genjang ABCD = ‫ٺ‬њ alas x tinggi
  • 24. Geometris 3. Trapesium Luas ABCD = ½ (a+b) x t 원η
  • 25. Geometris 4. Rangkaian Trapesium Luas ABCD = luas trapesium I + II + III + IV + V = d ( h1 + h 2 +h2 + h3 + h4 + h5) 2 ՠՠ =d( h1 + hn 2 +h2 + h3 + h4 + +hn)
  • 26. Geometris 6. Segi banyak Tidak Beraturan Dihitung dengan bentuk-bentuk geometris. Masing-masing bentuk geometris sisi-sisinya diukur Luas ABCDEF = Luas segitiga I + luas trapezium II + luas segitiga III + luas segitiga IV + luas trapezium V + luas trapezium VI – luas segitiga VII
  • 27. Grafis • Gambar lahan dibuat pada kertas grafik, dengan menghitung jumlah kotak , maka luas lahan dapat dihitung