Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan Sustainability Reporting. CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan Sustainability Reporting adalah pelaporan yang dilakukan perusahaan untuk mengukur kinerja sosial dan lingkungan. Dokumen ini menjelaskan regulasi CSR di Indonesia, model penerapan CSR, serta panduan pelaporan berkelanjutan menurut Global Reporting Initiative (GRI) yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan, dan s
8. • Perusahaan menjalankan program CSR secara
langsung dengan menyelenggarakan sendiri
kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan
ke masyarakat tanpa perantara.
• Untuk menjalankan tugas ini, sebuah
perusahaan biasanya menugaskan salah satu
pejabat seniornya, seperti corporate secretary
atau public affair manager atau menjadi bagian
dari tugas pejabat public relation.
1. Keterlibatan langsung dengan
Kegiatan CSR
9. • Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di
bawah perusahaan atau grupnya.
• Model ini merupakan adopsi dari model yang
lazim diterapkan oleh perusahaan di Negara
maju.
• Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal,
dana rutin atau dana abadi yang dapat
digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial
10. • Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui
kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi
non-pemerintahan, instansi pemerintahan,
universitas atau media massa, baik dalam
mengelola dana maupun dalam melaksanakan
kegiatan sosialnya.
3. Bermitra dengan pihak lain
11. • Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota
atau mendukung suatu lembaga sosial yang
didirikan untuk tujuan sosial tertentu.
• Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini
lebih berorientasi pada pemberian hibah
perusahaan yang bersifat “hibah
pembangunan”.
4. Mendukung atau bergabung dalam
konsorsium.
15. Regulasi CSR …
5. Undang-Undang Nomor 4Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara.
6. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi.
7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin.
8. dll
Sumber: Mengenal Sejumlah Regulasi yang Mengatur CSRdi Indonesia | KlikLegal
20. • Sustainability adalah bagaimana membangun
masyarakat yang antara aspek ekonomi, sosial
dan tujuan ekologinya seimbang.
• Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan
perusahaan dalam perbaikan kinerja
lingkungan maupun sosial, para pemangku
kepentingan membutuhkan Sustainability
Reporting (SR) perusahaan yang berpedoman
pada standar Global Reporting Initiative (GRI).
Sustainability Reporting (SR)
Berdasarkan GRI
21. • Sustainability merupakan issue yang menarik
yang sekarang sedang gencar dikembangkan dan
diperbincangkan di Indonesia maupun di luar
negeri.
• Konsep sustainability bukan hanya berkembang
pada level makro saja, namun sekarang sudah
merambah ke level mikro perusahaan.
• Saat ini, organisasi dan perusahaan sudah mulai
sadar akan pentingnya prinsip berkelanjutan ini.
• Disamping itu, pemerintah, pasar, investor,
bahkan bursa efek mulai meminta hingga
menuntut untuk transparansi perusahaan dalam
tujuan, kinerja bahkan Sustainable Reporting (SR)
perusahaan.
Sustainability …
22. • Yang paling penting saat ini adalah bagaimana
ekonomi, sosial dan tujuan ekologi harus
seimbang.
• Pembangunan ekonomi yang tidak
memperhatikan aspek kelestarian lingkungan,
otomatis akan memberikan dampak negatif
bagi lingkungan dan sosial di sekitarnya.
Sustainability …
23. • Dengan sustainability mengupayakan
bagaimana membangun masyarakat agar
ekonomi, sosial dan tujuan ekologi menjadi
seimbang.
• Salah satu pendekatan yang paling sering
digunakan untuk mengukur corporate
sustainability adalah Pendekatan Triple
Bottom Line.
Sustainability …
25. • Dalam konsep sustainability ini yang paling
terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan
sumber daya lingkungan yang ada dengan efektif,
efisien dan ekonomis.
• Selain itu, juga diharuskan untuk menghindari hal
atau pengeluaran, risiko yang tidak perlu, serta
menghindari limbah, sehingga tidak
menghabiskan cadangan sumber daya
lingkungan, meningkatkan material dan efisiensi
energi untuk generasi masa depan.
Sustainability …
27. • Report tersebut dibuat dengan desain tertentu
agar menghindari kegiatan usaha dari masalah
lingkungan dan sosial.
• Dulunya laporan keberlanjutan bukan laporan
wajib ada bagi setiap perusahaan. Seiring
perkembangan zaman dan tuntutan
pertanggungjawaban dari pemerintah, laporan ini
menjadi hal wajib ada. Terutama digunakan untuk
pertanggungjawaban perusahaan kepada
masyarakat luas mengenai aktivitas yang
dilakukan dan dampak program.
Pentingnya Sustainability Report (SR) …
28. • Perusahaan yang telah go public memiliki
kewajiban membuat laporan
keberlanjutan (sustainability report) sesuai
dengan amanat Pasal 66 Ayat 2 UU No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
• Bapepam-LK telah mengeluarkan aturan yang
mengharuskan perusahaan publik untuk
mengungkapkan pelaksanaan kegiatan CSR di
dalam laporan tahunannya.
Pentingnya Sustainability Report (SR) …
29. • Sustainability Reporting adalah pelaporan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk
mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya
perusahaan untuk menjadi perusahaan
yang akuntabel bagi seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja
perusahaan menuju pembangunan yang
berkelanjutan.
• Melalui penerapan Sustainability
Reporting diharapkan perusahaan dapat
berkembang secara berkelanjutan (sustainable
growth) yang didasarkan atas etika bisnis (business
ethics).
Pentingnya Sustainability Report (SR) …
30. ALASAN Sustainability Report
Menjadi Penting
• Saat ini (mulai tahun 2019), Laporan
berkelanjutan tersebut oleh pihak Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) diwajibkan penyertaannya dalam
laporan perusahaan setiap tahun.
• Disamping itu, untuk:
1. Menjaga dan Meningkatkan Reputasi
Perusahaan
2. Memenuhi Harapan Karyawan
3. Meningkatkan Akses Terhadap Modal
4. Melakukan Efisiensi dan Pengurangan
Limbah
31. • Laporan ini juga mendorong perbaikan
transparansi dan pelaporan demi terciptanya
kepercayaan masyarakat kepada perusahaan.
• Berdasarkan studi dari Boston College Center
for Corporate Citizenship dan EY (2013)
mengungkapkan laporan keberlanjutan
mampu mengoptimalkan reputasi
perusahaan.
1. Menjaga dan Meningkatkan Reputasi
Perusahaan
32. • Melalui laporan tersebut dapat memenuhi
harapan dari seluruh karyawan.
• Bahkan dikatakan bahwa perusahaan yang
menerbitkan laporan berkelanjutan secara
baik dapat menciptakan loyalitas karyawan
lebih tinggi.
2. Memenuhi Harapan Karyawan
33. • Berdasarkan penelitian terbaru pada
perusahaan yang mengeluarkan laporan
berkelanjutan bahwa perusahaan yang
memiliki indeks skor 0,6 dipandang lebih
mudah dan positif untuk meningkatkan akses
modal perusahaan.
3. Meningkatkan Akses Terhadap Modal
(Kaplan-Zingales)
34. • Melalui laporan berkelanjutan juga perusahaan
dapat mengefisiensi dan mengurangi dampak
limbah bagi lingkungan sekitar.
• Dalam proses pembuatan sustainability report
mendorong perusahaan agar mengumpulkan
informasi mengenai proses dan dampak terhadap
lingkungan.
• Melalui data tersebut tercipta transparansi atas
kinerja perusahaan. Sehingga dapat mengambil
keputusan untuk mengurangi penggunaan SDA,
meningkatkan efisiensi, dan kinerja operasional.
4. Melakukan Efisiensi dan Pengurangan
Limbah
35. • Terdapat 2 (dua) jenis pengungkapan dalam
Laporan Keberlanjutan - menurut Standar GRI,
yaitu:
Jenis Pengungkapan - GRI
ini ni …
36. Pengungkapan Standar Umum
(General Standard Disclosure)
Pengungkapan Standar Umum terdiri dari:
i. Analisis dan strategi
ii. Profil Organisasi (Organization Profile)
iii. Aspek Material yang teridentifikasi dan
batasannya (Identified Material Aspects and
Boundaries)
iv. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
(Stakeholder Engagement)
v. Profil Laporan (Report Profile)
vii. Integritas dan Etika (Ethics and Integrity)
37. Pengungkapan Standar Khusus
(Spesific Standard Disclosure)
Pengungkapan Standar Khusus terdiri dari:
i. Pengungkapan Pendekatan Manajemen
(Disclosures on Management Approach)
ii. Indikator Kinerja (Performance Indicators)
38. Indikator Kinerja Berdasarkan GRI
• Indikator kinerja merupakan informasi
kualitatif dan kuantitatif mengenai hasil atau
pengeluaran yang dihubungkan dengan
perusahaan yang dapat dibandingkan dan
ditunjukkan perubahannya seiring waktu.
• Indikator kinerja dalam Pedoman GRI terdiri
atas 3 (tiga) kategori yaitu: ekonomi,
lingkungan dan sosial.
• Kesemua indikator ini dari ketiga kategori tsb
merefleksikan komitmen perusahaan untuk
menyeimbangkan
aktivitas ekonomi, lingkungan dan
sosial.
ini ni …
39. Kategori Ekonomi
• Data kinerja yang diperoleh dari berbagai
indikator yang diuraikan pada bagian ini
diharapkan akan dapat memberikan gambaran
tentang:
a. Aliran modal antar para pemangku
kepentingan.
b. Dampak utama ekonomi organisasi
terhadap masyarakat.
40. • Indikator pada kategori ini dibagi dalam 4
(empat) aspek, yaitu :
a. Aspek Kinerja ekonomi
b. Aspek Keberadaan Pasar
c. Aspek dampak ekonomi tidak langsung
d. Aspek Praktik-Praktik Pengadaan
Kategori Ekonomi …
(Indikator Kinerja masing-masing aspek, sebagaimana
diuraikan dan dibahas pada Files 4 dan Daftar File-3a
berikut ini).
41. Kategori Lingkungan
• Katogori lingkungan distruktur untuk
mencerminkan input, output dan metode
pengaruh organisasi terhadap lingkungan.
• Energi, air dan bahan yang diperkenalkan dalam
tiga jenis input standar yang digunakan oleh
kebanyakan organisasi.
• Input ini menunjukkan output dari kepentingan
lingkungan, yang ditangkap oleh aspek dari
Emisi, Efluen dan Limbah.
42. • Kategori ini terdiri atas 12 (dua belas) aspek,
yaitu :
a. Aspek Material / Bahan
b. Aspek Energi
c. Aspek Air
d. Aspek Keanekaragaman Hayati
e. Aspek Emisi
f. Aspek Efluen dan Limbah
Kategori Lingkungan …
43. Aspek …..
g. Aspek Produk dan Jasa
h. Aspek Kepatuhan
i. Aspek Transportasi
j. Aspek Secara Keseluruhan
k. Aspek Assesmen Pemasok Atas Lingkungan
l. Aspek Mekanisme Pengaduan Terhadap
Lingkungan
Kategori Lingkungan …
• Penjelasan masing-masing Aspek (Lihat File-5 & juga
Daftar File 3a)
44. Kategori Sosial
• Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas
sistem sosial organisasi di mana dia
beroperasi.
• Indikator kategori sosial mencakup 4 sub
kategori yaitu :
Sub kategori praktik tenaga kerja dan
pekerjaan yang layak
Sub kategori Hak Asasi Manusia (HAM)
Sub kategori Masyarakat
Sub kategori Tanggung jawab Produk
45. .
• Susunan indikator Tenaga Kerja secara luas
didasarkan pada pengertian kerja yang layak.
• Rancangan itu dimulai dengan keterangan
tentang cakupan dan keberagaman angkatan
kerja organsasi pelapor dengan menekankan
pada aspek distribusi/ penebaran jenis
kelamin dan kelompok usia.
• Sub kategori ini terbagi atas 8 Aspek :
Sub kategori praktik tenaga kerja dan
pekerjaan yang layak
ini ni …
46. Sub kategori praktik tenaga kerja …
• Sub kategori ini terbagi atas 8 Aspek :
a. Aspek Kepegawaian
b. Aspek Hubungan Industrial
c. Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja
d. Aspek Pelatihan dan Pendidikan
e. Aspek Keberagaman dan Kesetaraan Peluang
f. Aspek Remunerasi Untuk Laki-Laki dan Perempuan
g. Aspek Assesmen Pemasok atas Praktik Tenaga Kerja
h. Aspek Mekanisme Pengaduan Masalah
Ketenagakerjaan
• Penjelasan masing-masing Aspek (Lihat File-7 & juga
Daftar File-3a)
47. .
• Sub kategori Hak Asasi Manusia (HAM) ini
mengungkapkan informasi mengenai dampak dan
kegiatan dari organisasi terhadap hak-hak asasi
sipil dan politik dari para pemangku kepentingan.
• Aspek-aspek yang tercakup dalam sub kategori ini
mengacu pada standar internasional, terutama
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dari
Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations
Universal Declaration of Human Rights) dan
Deklarasi ILO Tahun 1998 tentang Prinsip dan
Hak- Dasar di Tempat Kerja (ILO Declaration on
the Fundamental Principles and Rights at Work of
1998), khususnya delapan Konvensi Inti dari ILO.
Sub kategori Hak Asasi Manusia (HAM)
48. Sub Kategori HAM ...
• Walaupun berkaitan erat, penggolongan HAM
dan praktik ketenagakerjaan mempunyai
tujuan yang berbeda.
• Indikator HAM terfokus pada cara perusahaan
menangani dan menghormati hak-hak dasar
manusia, sedangkan Indikator praktik
ketenagakerjaan menggambarkan kualitas
pekerjaan dan lingkungan kerja.
49. • Sub kategori ini meliputi 10 (sepuluh) aspek,
yaitu :
a. Aspek Investasi
b. Aspek Non Diskriminasi
c. Aspek Kebebasan Berserikat dan
Perjanjian Kerja Sama
d. Aspek Pekerja Anak
e. Aspek Kerja Paksa dan Kerja Wajib
Sub Kategori HAM ...
50. f. Aspek Praktik Keamanan
g. Aspek Hak Adat
h. Aspek Assesmen
i. Aspek Assesmen Pemasok untuk Hak Asasi
Manusia
j. Aspek Mekanisme Pengaduan untuk Hak
Asasi Manusia
Sub Kategori HAM ...
• Penjelasan masing-masing Aspek (Lihat File-7 & juga
Daftar File-3a)
51. • Sub kategori kinerja untuk pekerja, hak asasi
manusia, dan tanggung jawab produk ditujukan
pada dampak-dampak sosial yang dihubungkan
dengan kelompok pemangku kepentingan
tertentu (seperti pegawai atau konsumen).
• Namun demikian, dampak sosial dari organisasi
juga terkait dengan interaksinya dengan struktur
pasar dan institusi sosial yang membentuk
lingkungan sosial di mana kelompok-kelompok
kepentingan saling berinteraksi. Interaksi
semacam ini, sebagaimana halnya pendekatan
organisasi dalam berhubungan dengan kelompok
sosial lain, seperti masyarakat, mewakili
komponen terpenting dari kinerja berkelanjutan.
52. Sub Kategori Masyarakat …
• Karenanya, sub kategori Masyarakat
memfokuskan pada dampak yang ditimbulkan
organisasi terhadap masyarakat tempatnya
beroperasi, dan bagaimana interaksi
organisasi dengan institusi sosial lainnya
dikelola dan ditengahi.
Pelaporan
53. • Sub kategori ini mencakup 7 (tujuh) aspek, yaitu :
a. Aspek Masyarakat Lokal
b. Aspek Anti Korupsi
c. Aspek Kebijakan Publik
d. Aspek Kelakuan Tidak Bersaing
e. Aspek Kepatuhan
f. Aspek Asesmen Pemasok atas Dampak pada
Masyarakat
g. Aspek Mekanisme Dampak Pengaduan
Terhadap Masyarakat
Sub Kategori Masyarakat …
• Penjelasan masing-masing Aspek (Lihat File-7 &
Daftar File-3a)
54. .
Sub kategori Tanggung jawab Produk
• Sub kategori tanggung jawab produk menjelaskan
dampak manajemen produk dan jasa terhadap
pelanggan dan pemakai.
• Perusahaan diharapkan memberikan perhatian
sepenuhnya kepada rancangan produk dan
jasanya untuk memastikan bahwa produk dan
jasa tersebut sesuai dengan pemakaian yang
dimaksudkan dan tidak berbahaya bagi kesehatan
dan keselamatan.
• Selain itu, komunikasi sehubungan dengan
produk dan jasa serta pemakai perlu
memperhatikan kebutuhan pelanggan akan
informasi dan haknya atas keleluasaan pribadi.
55. Sub kategori tanggung jawab produk …
• Sub kategori ini terdiri atas 5 (lima) aspek, yaitu :
a. Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
b. Aspek Pencantuman Label Produk dan Jasa
c. Aspek Komunikasi Pemasaran
d. Aspek Privasi Pelanggan
e. Aspek Kepatuhan
• Penjelasan masing-masing Aspek (Lihat File-6 & juga
Daftar File-3a)
56. Kriteria PEMENUHAN Kategori
a. Tidak terpenuhi (Not Fulfilled)
Dalam kriteria standar tidak terpenuhi,
perusahaan tidak mengungkapkan indikator GRI
ataupun tidak ada data yang berkaitan dengan
indikator GRI.
b. Terpenuhi sebagian (Partially Fulfilled)
Dalam kriteria standar tepenuhi sebagian ini.
Perusahaan mengungkapkan indikator dan tidak
menjelaskan seluruh komponen yang berkaitan
dengan indikator yang disyaratkan oleh pedoman
GRI
57. Kriteria Pemenuhan ….
c. Terpenuhi sepenuhnya (Fully Fulfilled)
Dalam kriteria ini, perusahaan melaporkan
seluruh komponen indikator yang disyaratkan
oleh pedoman GRI