1. Balanced Scorecard
“concept and implementation”
Disusun sebagai tugas akhir mata kuliah pengantar Manajemen Kualitas yang dibimbing
oleh Prof. Syamsir Abduh PhD
Nama Kelompok:
Beni Christian 122120020
Bobby C Surya 122120018
Erline Chandra 122120047
Erwin 122120049
Junny Indah R 122120142
Yessi Fitri 122120137
Kelompok 4
E-40
Magister Management
Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti
Tahun 2013
90
0
NILAI
2. Diskusi Balanced Scorecard :
1. Jelaskan Mengenai hambatan dan implementasi pada kasus terkait yang dibahas ! (Dira)
Tanggapan:
Dalam kasus PT Telkom Tbk dalam implementasi BSC hambatan pertama yang dihadapai adalah
hambatan VISI. Dimana dalam konteks ini kesulitan yang dihadapai oleh perusahaan adalah
mendeploy visi dan strategi telkom kedalam bentuk aktivitas operasional. Banyaknya visi sektor yang
ingin dicapai (telekomunikasi, edutaimen dan media( menjadikan adanya kompleksitas aktivitas yang
harus disusun. Dalam penyusunanya benar-benar diperlukan tim yang expert agar semua aktivitas
operasional mampu merepresentasikan visi dan strategi Telkom
Hambatan kedua yang muncul adalah hambatan ORANG. Dalam konteks ini situasi yang dialami
Telkom adalah besarnya struktur organisasi mulai dari tingkat pusat sampai dengan di daerah yang
selaras dengan jumlah pegawai yang banyak. Seringkali dalam melakukan sosialisasi tentang BSC ini
pegawai masih belum dapat mamahami secara sempurna tantang konsepnya, karena mungkin
pendekatan dasri BSC dominan secara topdown. Indikator yang disusun dalam setiap aktivitas
terkadang belum merepresentasikan sasaran kinerja di lapangan yang menyebabkan adanya bias.
Maka dari itu dalam tahap awal untuk learning and growth dalam penerapan BSC khusunya di PT
Telkom masih belum begitu kuat karena memang memerlukan proses yang panjang sampai hal
tersebut menjadi budaya dalam perusahaan.
Untuk menunjang mitigasi dalam mengatasi hambatan yang dialami dalam implementasi Balance
Scorecard, maka dalam pengelolaan operasional perusahaan harus bersifat fleksibel, sinergy antar
bagian serta memperkuat koordinasi antar bagian dalam perusahaan.
2. Pada Tabel Perbedaan Pengukuran Balanced Scorecard dengan alat ukur lainnya digambarkan
seakan-akan balanced scorecard lebih unggul daripada alat ukur lainnya, misalnya TQM, jelaskan
mengenai hal tersebut! (Herbet)
Tanggapan:
BSC merupakan alat pengukuran yang lebih unggul dibanding yang lain karena, pada dasarnya BSC
mengukur tidak hanya dari segi performance keuangannya saja tetapi juga dari performance
nonkeuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, performance internal
dan performance eksternal. Selain itu, BSC juga mengukur performance seeseorang dan
mencatatnya untuk perencanaan masa depan yang lebih baik lagi. Keunggulan yang hakiki dalam
BSC adalah alat ini memberikan gambaran kepada manajemen tentang keterkaitan antar fungsi serta
cause dan effect yang ditimbulkan oleh fungsi fungsi tersebut. Jadi akan mudah dideteksi fungsi
kontribusi setiap fungsi dalam mencapai strategi perusahaan.
3. TQM berbeda bila dibandingkan dengan BSC, dimana TQM adalah pendekatan berorientasi
pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus
menerus terhadap proses, produk dan pelayanan suatu organisasi. Dalam TQM di bangun budaya
kualitas dan melibatkan semua level karyawannya di perusahaan. TQM akan Lebih menonjolkan
kerja tim dan pemecahan terhadap masalah dengan mendorong melakukan inovasi – inovasi baru
dalam rangka perbaikan kualitas dan memuaskan pelanggan. Karena TQM lebih menekankan
terhadap improvemnet secara massif maka terkadang kebijakan yang dihasilkan akan sesuai dengan
Bidang masing-masing. Bahkan terkadang seringkali kebijakan tersebut tidak selaras dengan strategi
organisasi karena yang paling penting adalah adanya perbaikan disetiap Bidang. Yang menjadi tolok
ukur adalah hasil yang baik untuk mengurasi potensi cacat dan mencapai kesempurnaan. Jadi jika
berbicara tantang alat ukur BSC dan TQM didak dapat dibandingkan secara apple to apple. TQM
menggambarkan keseluruhan usaha dan aktivitas tetapi BSC menggambarkan cara untuk mengukur
kinerja proses dan hasil yang selaras dengan strategi organisasi.
3. Perusahaan apa yang paling tepat menggunakan Balanced Scorecard sebagai alat ukurnya?
(Daud Bonar)
Tanggapan:
Secara umum balanced scorecard akan lebih baik jika digunakan dalam perusahaan yang memiliki
sistem perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan yang mempunyai visi dan misi
yang jelas. Serta perusahaan yang memilki kompleksitas komponen departemen dan organisasi.
Karena dalam situasi seperti ini BSC akan membantu manajemen untuk menerjemahkan visi dan misi
organisasi tersebut kedalam bentuk target, sasaran, dan inisitaif yang lebih detail. Jadi masing
masing individu dan bidang dalam organisasi akan mengetahui dengan pasti kontribusinya terhadap
kesuksesan perusahaan.
Bukan berarti Perusahaan kecil yang tidak memilki struktur organisasi formal dan visi misi tidak bisa
menerapkan BSC, hanya saja diperlukan modifikasi yang sesuai dengan kondisi perusahaanya.