Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis - Strategic Management Business Polic...Noor Adn
Pada materi ini insyaAllah akan menjelaskan mengenai Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis (Strategic Management Business Policy) yang di dalamnya meliputi manajemen strategis, kebijakan bisnis, serta langkah-langkah perencanaan yang baik.
Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis - Strategic Management Business Polic...Noor Adn
Pada materi ini insyaAllah akan menjelaskan mengenai Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis (Strategic Management Business Policy) yang di dalamnya meliputi manajemen strategis, kebijakan bisnis, serta langkah-langkah perencanaan yang baik.
Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongMirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 3
Bacaan pembuka bisa anda download di :
http://www.slideshare.net/Mirzasyah/prinsipbab-3-lingkungan-pemasaran
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalPusvitaPutri
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK - PERBANAS INSTITUTE
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Bapak Dr. Gerardus Michael Djoko, M.M.
Anggota Kelompok 4:
1. Clara Nathania (1911000059)
2. Laura Febrina A. (1911000066)
3. Pusvita Putri Diani (1911000067)
4. Marchela Wijayanti (1911000076)
5. Fitri Harumwati (1911000083)
Lingkungan Pemasaran - Bab 3 Prinsip-prinsip Pemasaran Kotler ArmstrongMirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 3
Bacaan pembuka bisa anda download di :
http://www.slideshare.net/Mirzasyah/prinsipbab-3-lingkungan-pemasaran
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalPusvitaPutri
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK - PERBANAS INSTITUTE
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Bapak Dr. Gerardus Michael Djoko, M.M.
Anggota Kelompok 4:
1. Clara Nathania (1911000059)
2. Laura Febrina A. (1911000066)
3. Pusvita Putri Diani (1911000067)
4. Marchela Wijayanti (1911000076)
5. Fitri Harumwati (1911000083)
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...lindawinata
Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems). Selain itu untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...lindawinata
Menurut Wright, Kroll & Parnell (1998:31) : Environtmental scanning is the gathering and analysis of information about information trends. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Environtmental Scanning merupakan suatu proses pengambilan keputusan, analisis, penguraian informasi dan bagaimana organisasi menggunakan informasi eksternal perusahaan yang melibatkan sejumlah orang yang berada di perusahaan. Fahey dan Narayanan (dalam Morrison, 1992) berpendapat bahwa environmental scanning yang efektif seharusnya dapat membantu pembuat keputusan mengetahui perubahan potensial yang terjadi di lingkungan eksternal mereka. Environmental scanning menyediakan penyelidikan strategik yang berguna dalam pemilihan keputusan strategi. Konsekuensi dari aktivitas ini adalah bertambahnya pemahaman akan dampak dari perubahan terhadap organisasi, membantu meramalkan, dan membawa harapan perubahan yang baik dalam pembuatan keputusan.
Strategic Management; Overview of Strategic Management. Universitas Mercu Bua...
Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
1. Nama Mahasiswa : Donna Wibiananda Suryaman
NIM : 55118010016
Nama Dosen Pengampu : Bapak Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA. MPM
Mata Kuliah : Quiz 4. Strategic Management ; Analisis Lingkungan
Internal Organisasi
EXECUTIVE SUMMARY
1. Analisis Lingkungan Organisasi
Porter (1980) mengemukakan bahwa lingkungan usaha dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu : Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal.
a. Lingkungan Eksternal Organisasi / Lingkungan Organisasi (Organizational Environment)
yaitu meliputi semua elemen yang berada di luar organisasi tetapi berpotensi
mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini terdiri atas :
Lingkungan Umum (General Environment) merupakan Lapisan lingkungan eksternal
yang mempengaruhi organisasi secara tidak langsung. Termasuk dalam lingkungan
ini antara lain dimensi internasional, teknologi, sosiokultur, ekonomi dan legal
politik.
Lingkungan Tugas (Task Environment) yaitu Lapisan lingkungan eksternal yang
secara langsung mempengaruhi operasi dan kinerja organisasi. Lingkungan ini
meliputi pesaing, pemasok, pelanggan dll.
Analisis lingkungan merupakan salah satu unsur penting dalam proses manajemen
strategi, sebab analisis lingkungan menghasilkan sejumlah informasi yang diperlukan untuk
menilai dan melihat masa depan organisasi/perusahaan.
Faktor Lingkungan Mikro terdiri dari :
The suppliers / Producers (Pemasok)
Sebuah perusahaan bergantung pada produsen dan vendor lain untuk persediaan dan
faktor produksi lainnya, seperti tenaga kerja, utilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk
memproduksi dan mengirimkan produk ke pelanggan. Akibatnya, kejadian yang
mempengaruhi produsen atau vendor juga berpotensi mempengaruhi kepuasan
pelanggan. Pemasok dapat mengendalikan keberhasilan bisnis saat mereka memegang
kekuasaan. Pemasok memegang kekuasaan saat mereka menjadi satu-satunya pemasok
terbesar barang mereka.
The resellers / Marketing intermediaries
Jika produk yang dihasilkan oleh perusahaan dipasarkan oleh pengecer pihak ketiga atau
perantara pasar seperti pengecer, pedagang grosir, dan lain-lain, keberhasilan pemasaran
dipengaruhi oleh pengecer pihak ke-3 tersebut.
2. The customers (Pelanggan)
Pelanggan adalah individu atau rumah tangga, organisasi yang membeli produk untuk
digunakan dalam produksi produk lain, atau organisasi yang membeli produk untuk dijual
kembali dengan keuntungan. Faktor pelanggan dari lingkungan mikro pemasaran ini
dapat dibagi lagi menjadi pelanggan bisnis dan institusi dan pelanggan pemerintah negara
bagian, kota dan kota.
The competition (Kompetisi)
Mereka yang menjual produk dan layanan yang sama atau serupa dengan perusahaan
adalah pesaing pasar perusahaan, dan cara menjualnya perlu diperhitungkan. Bagaimana
perbedaan harga dan produk pesaing mempengaruhi perusahaan? Bagaimana perusahaan
bisa memanfaatkan hal ini untuk menuai hasil yang lebih baik dan mendahului para
pesaing?
The general public (Masyarakat Umum)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk memuaskan masyarakat. Setiap tindakan
perusahaan harus dipertimbangkan dari sudut masyarakat umum dan bagaimana
dampaknya. Masyarakat memiliki kekuatan untuk membantu mencapai tujuan
perusahaan; sama seperti mereka juga bisa mencegah perusahaan mencapainya.
The Company (Perusahaan itu sendiri)
Semua departemen dalam sebuah organisasi memiliki potensi untuk memberi dampak
positif dan negatif terhadap kepuasan pelanggan. Akibatnya, departemen pemasaran
bekerja sama dengan departemen keuangan, pembelian, penelitian dan pengembangan,
dan manufaktur, antara lain untuk mengidentifikasi cara-cara agar setiap departemen
dapat berkontribusi terhadap penyediaan nilai pelanggan yang luar biasa, yang mengarah
pada kepuasan pelanggan yang superior.
Studi tentang keputusan yang dibuat oleh orang dan bisnis untuk alokasi sumber daya dan
harga untuk layanan dan barang dikenal sebagai Mikroekonomi. Peraturan pemerintah
dan kebijakan perpajakan juga dipertimbangkan. Mikroekonomi semata-mata berfokus
pada kekuatan yang menentukan tingkat harga, penawaran dan permintaan dalam suatu
perekonomian. Faktor mikroekonomi melihat bagaimana perusahaan akan
memaksimalkan produksi dan kapasitas untuk menurunkan harga produknya dan
bersaing di industri dengan cara yang lebih baik dan efisien.
Proses analisis Lingkungan Eksternal sebagai berikut :
1) Scanning
Perusahaan pengidentifikasi sinyal awal dari adanya potensi perubahan dari
lingkungan secara umum dan mendeteksi perubahan yanng ssudah diluar jalur. Ketika
scanning, perusahaan menyelesaikan data dan informasi yang ambigu, tidak lengkap
dan tidak berkaitan. Environmental scanning adalah bagian krisis terpenting bagi
peerusahaan untuk bersaing dalam lingkungan yang mudah berubah.
2) Monitoring
Pada saat monitoring, para analisis mengamati perubahan lingkungan untuk melihat
apakah ada tren penting yang terlihat selama scanning. Pada masa ini diperlukan
3. kemampuan perusahaan untuk mendeteksi makna dalam berbagai peristiwa dan tren
lingkungan. Pemindaian dan pemantauan sangat penting bila perusahaan bersaing
dalam industri dengan ketidakpastian teknologinya yang tinggi. Pemindaian dan
pemantauan tidak hanya dapat memberi informasi kepada perusahaan, namun juga
berfungsi sebagai sarana untuk mengimpor pengetahuan baru tentang pasar dan
tentang bagaimana mengkomersilkan teknologi baru yang telah dikembangkan
perusahaan.
3) Forecasting
Pemindaian dan pemantauan berkaitan dengan kejadian dan tren di lingkungan umum
pada suatu waktu. Saat forecasting, melakukan analis pengembangan proyeksi yang
layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil dari
perubahan dan kecenderungan yang terdeteksi melalui pemindaian dan pemantauan.
Forecasting penting untuk menyesuaikan penjualan secara tepat untuk memenuhi
permintaan.
4) Assessing
Tujuan assessing adalah untuk menentukan waktu dan pentingnya dampak perubahan
dan kecenderungan lingkungan terhadap manajemen strategis perusahaan. Melalui
scanning, monitoring, dan forecasting, assessing dapat memahami lingkungan umum.
Selangkah lebih maju, tujuan assessing adalah untuk menentukan implikasi dari
pemahaman tersebut terhadap organisasi. Tanpa assessing, perusahaan dibiarkan
dengan data yang mungkin menarik namun memiliki relevansi kompetitif yang tidak
diketahui. Assessing diperlukan untuk menentukan apakah strategi yang digunakan
sudah tepat.
b. Lingkungan Internal
Lingkungan Internal Organisasi (Internal Environment) yaitu Lingkungan yang berada di
dalam organisasi yang terdiri dari karyawan, manajemen dan budaya organisasi. Analisis
lingkungan internal perusahaan didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan strategi
yang mengkaji bidang pemasaran, dan distribusi perusahaan, penelitian dan
pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta
faktor keuangan dan akuntansi untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan dari masing-
masing divisi tersebut sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan cara
yang paling efektif dan dapat menangani ancaman (Lawrence dan Wiliam, 1998).
2. Analisis Lingkungan Internal Organisasi
Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi
sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis internal
yang dimiliki perusahaan. Sumber daya dan proses bisnis internal dikatakan memiliki
kekuatan apabila sumber daya dan proses bisnis internal tersebut memiliki kemampuan
(capability) yang akan menciptakan distinctive competencies sehingga perusahaan akan
memperoleh keunggulan kompetitif. Beberapa analisis yang digunakan untuk mengukur
kemampuan sumber daya internal perusahaan, antara lain : Analisis SWOT (Strength,
Weakness, Oppotunities, Threat) dan analisis rantai nilai (value chain analysis) dan
pandangan berbasis sumber daya (resource base view - RBV). Masing-masing alat
analisis memiliki kelebihan dan kelemahan dalam melakukan analisas lingkungan internal
perusahaan.
4. a. Analisis SWOT
Strenght (kekuatan)
Efesiensi manufaktur
Tenaga kerja yang terampil
Pangsa pasar yang bagus
Kekuatan dalam keuangan
Reputasi yang unggul
Weakness (kemalahan)
Fasilitas yang usang
Penelitian dan Pengembangan yang tidak memadai
Teknologi yang using
Kelemahan manajemen
Kegagalan perencanaan masa lalu
Opportunity (kesempatan)
Kemungkinan dalam pasar baru
Kekuatan ekonomi
Kelamahan dalam saingan pasar
Teknologi yang muncul
Pertumbuhan pasar yang ada
Treath (ancaman)
Saingan baru
Kekurangan sumber daya
Perubahan pasar
Peraturan baru
Prodak / barang pengganti
b. Analisis Rantai Nilai (value chain analysis)
Rantai Nilai (value chain) menggambarkan keseluruhan aktivitas yang
dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa, mulai dari proses perancangan, input
bahan mentah, proses produksi sampai dengan distribusi ke konsumen akhir serta
pelayanan setelah pemasaran.
Porter menjelaskan, analisis value chain merupakan alat analisis strategik yang
digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan perusahaan, untuk
mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan
untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier,
pelanggan, dan perusahaan lain.
5. Primary activities :
Inbound logistics: aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum
digunakan.
Operations: akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.
Outbound logistics: aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan
konsumen.
Marketing and sales: aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar
tertarik untuk membeli produk. e. Service: aktivitas yang mempertahankan atau
meningkatkan nilai dari produk.
Supported activities :
Firm Infrastructure: terdiri dari departemen-departemen atau fungsi-fungsi (akuntansi,
keuangan, perencanaan, dan sebagainya) yang melayani kebutuhan organisasi dan
mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
Human Resources Management: Pengaturan sumber daya manusia mulai dari perekrutan,
kompensasi, sampai pemberhentian.
Technology Development: pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur,
didalam transformasi produk dari input menjadi output.
Procurement: berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
3. Pandangan Resource Base View (RBV)
Penganut pandangan RBV percaya bahwa kinerja operasional akan sangat
ditentukan oleh berbagai sumber daya internal yang dimasukkan ke dalam tiga kategori
yaitu :
sumber daya fisik, mencakup pabrik, mesin, bahan baku dll.
sumber daya manusia, mencakup karyawan, pelatihan, pengalaman, keterampilan, dll.
sumber daya organisasional, mencakup perencanaan, sistem informasi, paten, dll.
Agar bernilai, suatu sumber daya hendaknya memiliki indikator-indikator empiris
yaitu langka, sulit untuk ditiru dan tidak mudah dicari penggantinya. Orang tidak dapat
mengatakan seyakin-yakinnya bahwa faktor eksternal atau internal yang akan selalu atau
secara konsisten lebih penting dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif. Namun,
yang lebih penting adalah bagaimana mengerti hubungan di antara kedua faktor tersebut.
4. Matriks IE
Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).
Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh
eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail
mengenai kesembilan strategi yang terdapat pada sembilan sel IE matriks tersebut di atas,
berikut ini akan dijelaskan tindakan dari masing-masing strategl tersebut :
a. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy) Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik
dalam penjualan, aset, profit, maupun kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai
dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk
atau jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.
6. b. trategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi Ada dua strategi dasar dari
pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi
ke industri lain. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik
cenderung mengadakan konsentrasi, sedangkan perusahaan yang relatif kurang memiliki
kinerja yang baik cenderung mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan
kinerjanya.
c. Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal (Sel 1) Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat
dicapai melalui integrasi vertikal dengan cara backward integration (mengambil alih
fungsi supplier) atau dengan cara forward integration (mengambil alih fungsi distributor)..
d. Konsentrasi melalul integrasi Horizontal (Sel 2 dan 5) Strategi pertumbuhan melalui
integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara
membangun di lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk serta jasa.
e. Diversifikasi Konsentris (sel 7) Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya
dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki kondisi competitive position sangat kuat,
tetapi nilai daya tarik industrinya sangat rendah.
f. Diversifikasi Konglomerat (Sel 8) Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang
tidak saling berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive
position yang tidak begitu kuat (average) dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah.
Sumber :
Wajib
Hapzi Ali. 2019. Modul Perkuliahan Strategik Manajemen : Analisis Lingkungan Internal
Organisasi. Universitas Mercu Buana
Tambahan
Septiadi Dedi, https://ejournalfia.ub.ac.id/index.php/profit/article/viewFile/467/886
Admin. 2012. http://www.pendidikanekonomi.com/2012/07/audit-internal-pandangan-
berbasis.html
7. IMPLEMENTASI ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL ORGANISASI PADA
PT GOJEK INDONESIA
Profil Perusahaan
Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi
Ojek didirkan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makariem.
Visi : dapat membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan
kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan atau kegiatan sehari – hari
seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunakan layanan fasilitas kurir,
serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Surabaya dan beberapa kota besar di
Indonesia.
Misi :
1. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi roda dua yang
baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.
2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan.
3. Membuka lapangan kerja selebar – lebarnya bagi masyarakat Indonesia.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profiles (SAP) - Strenght /
Weakness
a. Service
(+) Memiliki manajemen kualitas jasa yang baik seperti : kehandalan, daya tanggap,
jaminan, emphaty, dan tangible.
(+) Kerjasama dengan berbagai mitra seperti Asuransi, toko-toko offline
b. Marketing
(+) Memiliki physical environment yg baik salah satunya adalah logo yg
mencerminkan ojek online
(+) Promosi yg dilakukan sangat efisien melalui internet, majalah dan menjadi sponsor
di event-event besar di kota – kota besar
c. Personalia
(+) Memilki SDM (Engineering+karyawan) yg handal
d. Distribusi
(+)Sistem yg terintegrasi dengan mitra gojek dan juga konsumen
(-) Layanan Gojek belum bisa dirasakan di kota – kota kecil.
e. Manajemen
(+) Mendapat dukungan dari pemerintah untuk regulasi layanan transportasi online
8. (-) SOP pelayanan nya masih dirasa belum jelas, kurang sosialisasi kepada consume
(-) Jaminan asuransi untuk tiap jasanya baik layanan go-jek, go-send, maupun go-food
yang tidak jelas
Kondisi eksternal perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil (ETOP) –
Opportunity
a. Ekonomi
(+) Harga yg transparan dan terjangkau membuat masyarakat lebih memilih alat
transportasi ini
b. Teknologi
(+) Perusahaan dituntut untuk selalu berinovasi agar menciptakan layanan – layanan
baru di aplikasi
(+) Menciptakan aplikasi yg aman untuk penggunanya
c. Pemerintah
(+) Dukungan pemerintah dengan memberikan regulasi yg sesuai dengan kebutuhan
pengguna ojek online
(+) Membantu memajukan melalui karya anak bangsa
d. Suppliers
(+) Semakin banyak suppliers yang bergabung dengan Gojek maka semakin besar
kesempatan Gojek bekerja sama dengan masyarakat luas.
(+) Memberikan lapangan kerja bagi suppliers – suppliers lain
e. Serikat Buruh (Driver Gojek)
(+) Ikatan antar driver Gojek sangat solid sehingga memberikan dampak positif bagi
perusahaan Gojek
Kondisi eksternal perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil (ETOP) –
Threat
a. Pesaing
(-) Walaupun Gojek merupakan pionir jasa ojek online pertama kali. Gojek wajib
untuk selalu berinoasi agar tidak kalah saing dan bisa mempertahankan pangsa pasar
b. Media Elektronik
(-) Semakin pesatnya perkembangan media elektronik diharapkan dapat memajukan
Gojek dan memudahkan konsumen dalam menggunakan aplikasi tersebut. Namun perlu
diwaspadai jika berbalik dapat menghancurkan nama Gojek
c. Politik
(-) Jika diIndonesia terjadi polemik politik atau tidak stabilnya keadaan politik Inoonesia
maka dapat menghambat bisnis Gojek
9. Analisi Value Chain PT Gojek Indonesia
Analisa value chain diatas :
Inbond Logistic :
Karyawan : Para pekerja Gojek yang berada di kantor pusat maupun cabang merupakan
salah satu faktor internal yang dimiliki.
Pengendalian kualitas : Pengendalian kualitas dilakukan oleh departemen Quality Control
Materials. Departemen ini bertugas memantau atribut gojek (helm, jaket dan masker).
Operations :
Driver gojek yang profesional : mitra gojek yaitu para driver harus memiliki kualitas
yang baik agar menjaga manajemen kualitas dari Gojek
Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yang
sesuai dengan permintaan para pelanggan. Ada empat tahap :
1. Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
Menyediakan layanan on-demand sesuai kebutuhan masyarakat.
Tingkat kebutuhan sehari – hari tiap masyarakat (butuh kendaraan yg cepat, aman dan
murah; layanan antar makanan, dll)
2. Identifikasi faktor penentu diferensiasi
3. Penentu faktor-faktor kunci
Memiliki Karyawan yang loyal dan sejalan dengan visi dan misi perusahaan
Layanan on-demand di platform Gojek
4. Keterkaitan antara value chain perusahaan dan pelanggan
10. Menciptakan nilai bagi pelanggan meliputi :
Pelanggan mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan sehari – hari
melalui taglinenya “Jalani Hidup Tanpa Batas dengan Gojek”
Pelanggan mendapatkan produk layanan berkualitas dengan harga yang relatif
terjangkau.
Sumber :
https://www.go-jek.com/about/. 2 April 2019. Pukul 17.05
Freisa. 2017. https://ergotask.wordpress.com/2017/05/01/pos-blog-pertama/. 2 April 2019
pukul 18:27
11. Review Jurnal :
Internal And External Environment Analysis On The Performance Of Small
And Medium Industries (Smes) In Indonesia
Sofyan Indris, Ina Primiana
Banyak negara di dunia membuat konstruksi dan pengembangan Industri Mikro, Kecil
dan Menengah Usaha (IMKM) sebagai salah satu kekuatan pendorong yang penting bagi
pertumbuhan ekonomi negara mereka. Salah satu ciri dari dinamika dan kinerja ekonomi yang
baik dengan tingkat pertumbuhan di negara-negara Asia Timur dan Tenggara seperti Korea
Selatan, Singapura, dan Taiwan adalah kinerja IMKM yang sangat efisien, produktif, dan
memiliki tingkat daya saing yang tinggi. Ada 7 (tujuh) Cluster industri kecil dan menengah
IMKM) yaitu: (1) makanan ringan, (2) garam, (3) minyak esensial, (4) berharga batu dan
perhiasan, (5) tembikar / ornamen keramik, (6) kerajinan dan seni, dan (7) mode. Industri kecil di
Indonesia dikelompokkan dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM). Ini sesuai dengan
UU No. 20 Tahun 2008 pada negara mikro, kecil dan menengah yang: "Bisnis kecil adalah
kegiatan ekonomi produktif sendiri, yang dilakukan oleh individu atau badan usaha yang tidak
mempunyai anak perusahaan, perusahaan cabang yang dimiliki, dikendalikan, atau menjadi
bagian baik secara langsung atau tidak langsung, dari sedang atau besar bisnis yang memenuhi
kriteria untuk bisnis kecil.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Musran munizu (2010) yaitu kinerja
bisnis kecil memiliki dua faktor utama yaitu faktor Lingkungan eksternal dan internal. Faktor
Internal terdiri dari (Pemilik, manajer, dan karyawan), aspek keuangan, aspek teknis aspek
produksi, dan pemasaran. Sedangkan faktor eksternal Terdiri dari kebijakan pemerintah, sosial
budaya dan ekonomi aspek, serta peran lembaga pemerintah, universitas, swasta dan LSM (Haris
Maupa,2004).
Hubungan Eksternal Lingkungan dan Kinerja Perusahaan
Penelitian empiris yang dilakukan oleh Musram Munizu (2010:33), menyatakan bahwa
kinerja mikro dan kecil sektor usaha dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan Internal mencakup aspek SDM (pemilik, manajer
dan para karyawan); aspek keuangan, aspek teknis produksi; dan aspek pemasaran. Sedangkan
Lingkungan eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan ekonomi, serta
peran lembaga seperti pemerintah, universitas, swasta sektor dan LSM. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Crijin dan Ooghi (2000) mengungkapkan bahwa setiap tahap pertumbuhan
perusahaan adalah hasil dari dua lingkungan di mana perusahaan menjalankan bisnisnya, internal
lingkungan dan lingkungan eksternal. faktor lingkungan ekaternl yang mempengaruhi
pertumbuhan perusahaan adalah industri dan pasar yang penting, pesaing, dan iklim ekonomi.
Sedangkan faktor lingkungan internal yang sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan adalah
12. kecil pengusaha sebagai manajer, perusahaan sebagai organisasi, kepemilikan atau struktur
kepemilikan.
Hasil penelitian Wisardja (2000) menunjukkan bahwa industry faktor lingkungan yang
unsurnya adalah pelanggan, pemasok, pesaing, dan teknologi memiliki pengaruh yang signifikan
berdampak seperti pada keberhasilan industri ukiran kayu di Indonesia Gianyar, provinsi Bali;
dan hal itu merupakan elemen yang paling dominan mempengaruhi pelanggan terhadap
keberhasilan bisnis kayu.. Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sumber acara dan perubahan
yang dapat membawa peluang dan ancaman bagi perusahaan (lenz, 1978: 32), dikutip oleh
Julieta Ojeda-Gomez, Mike Simpson, SCLenny Koh dan Jo Padmore (2007: 289).
Ada dua faktor yang membuat analisis lingkungan yang penting dan harus selalu
dilakukan oleh setiap manajer perusahaan, yaitu: (1) Bahwa perusahaan tidak berdiri sendiri,
tetapi berinteraksi dengan bagian dari lingkungan dan lingkungan itu sendiri selalu berubah
sepanjang waktu, (2) Efek yang sangat lingkungan yang kompleks dan kompleks dapat
mempengaruhi kinerja suatu perusahaan (Imam Suryono, 2007).
Hubungan Lingkungan Internal dan Kinerja Perusahaan
Faktor internal yang terdiri dari aspek sumber daya manusia, keuangan, produksi, dan
pemasaran memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja UKM sebesar 79,2%.
Setiap perusahaan harus mendefinisikan dan melaksanakan strategi bisnis yang paling sesuai
dengan kemampuan internal perusahaan dalam menghadapi persaingan. Beberapa strategi bisnis
alternatif bisa dikembangkan oleh perusahaan adalah strategi kompetitif dan kemitraan strategi
kompetitif yaitu variabel penelitian di sini mengacu pada pendapat Thomson, Strickland and
Gamble (2010), yang termasuk biaya strategi kepemimpinan (kepemimpinan biaya), strategi
diferensiasi, biaya strategi terbaik, strategi fokus biaya (fokus biaya), dan strategi fokus
diferensiasi. Sementara strategi kemitraan, yang juga merupakan referensi untuk variabel
penelitian Hao Ma (2004), yaitu: Pengaturan pijakan, mengumpulkan sumber daya dan berbagi
risiko, berbagi sumber daya dan keterampilan pelengkap, belajar dari mitra, membentuk aliansi,
menimbang opsi dalam banyak aliansi.
Metodologi dan Temuan
Penelitian ini merupakan penelitian teoritis tentang pengaruh internal dan analisis
eksternal pada kinerja kecil dan menengah industri (UKM) yang menggunakan sumber sekunder
untuk pengumpulan data dengan memanfaatkan literatur yang tersedia di analisis internal dan
eksternal pada kinerja kecil dan industri menengah (UKM). Dalam pengujian hipotesis,
memberikan bukti teoritis bahwa ada yang signifikan hubungan antara analisis internal dan
eksternal pada kinerja industri kecil dan menengah (UKM).
13. Kesimpulan
Hasil teori dari penelitian ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
pada kinerja kecil dan menengah industri (UKM). Usaha kecil dan menengah industri (UKM)
dapat ditingkatkan melalui peningkatan analisis internal dan eksternal.
Sumber :
Sofyan Indris. 2017. Internal And External Environment Analysis On The Performance Of Small
And Medium Industries (Smes) In Indonesia. International Journal Of Scientific & Technology
Research Volume 4, Issue 04. 188-196
(http://www.ijstr.org/final-print/apr2015/Internal-And-External-Environment-Analysis-On-The-
Performance-Of-Small-And-Medium-Industries-smes-In-Indonesia.pdf)