TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK - PERBANAS INSTITUTE
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Bapak Dr. Gerardus Michael Djoko, M.M.
Anggota Kelompok 4:
1. Clara Nathania (1911000059)
2. Laura Febrina A. (1911000066)
3. Pusvita Putri Diani (1911000067)
4. Marchela Wijayanti (1911000076)
5. Fitri Harumwati (1911000083)
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan memiliki potensi alam yang melimpah salah satunya dalam produksi garam. Garam lokal sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan ikan, asin, perminyakan kulit, pakan ternak, es, tekstil, dan pengeboran minyak. Petani garam mengklain sebagian besar produiksi garam nasional sudah bisa memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan industri. Karenanya, petani menolak upaya pemerintah mengimpor garam sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Denganan demikian, wacana impor garam dianggap sebagai akal-akalan pengusaha semata.
Industri makanan dan minuman membutuhkan garam dengan kadar alkali yang cukup tinggi sebesar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih. Selain itu, garam yang diperlukan industri makanan dan minuman memiliki kadar NaCL sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5% sementara, kebanyakan produksi lokal dipandang belum mampu memenuhi syarat garam industri tersebut. Disisi lain dari pihak pelaku industri menyatakan bahwa persoalannya bukan hanya sekedar bisa produksi, faktor penting lain juga ada pada kualitas. Hal ini lah yang memicu PT.Garuda Food menghentikan kegiatan produksinya untuk sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat.
Kebijakan impor garam pertama kali ditempuh berdasarkan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang belum bisa dipenuhi oleh produsen garam industri maupun garam konsumsi. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku industri serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam perlu mengatur ketentuan garam impor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskannya dalam 2 pertanyaan, antara lain :
1. Apa yang menjadi penyebab impor garam industri Indonesia semakin meningkat?
2. Bagaimana upaya PT. Garam selaku BUMN yang mengurusi pergaraman menangani tataniaga garam industri?
Kami mengupasnya dalam powerpoint ini.
Materi berisi penjelasan singkat mengenai scaning lingkungan dan analisisnya, lingkungan internal dan eksternal. Dilengkapi juga dengan implementasi di instansi tempat kerja
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan memiliki potensi alam yang melimpah salah satunya dalam produksi garam. Garam lokal sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan ikan, asin, perminyakan kulit, pakan ternak, es, tekstil, dan pengeboran minyak. Petani garam mengklain sebagian besar produiksi garam nasional sudah bisa memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan industri. Karenanya, petani menolak upaya pemerintah mengimpor garam sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Denganan demikian, wacana impor garam dianggap sebagai akal-akalan pengusaha semata.
Industri makanan dan minuman membutuhkan garam dengan kadar alkali yang cukup tinggi sebesar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih. Selain itu, garam yang diperlukan industri makanan dan minuman memiliki kadar NaCL sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5% sementara, kebanyakan produksi lokal dipandang belum mampu memenuhi syarat garam industri tersebut. Disisi lain dari pihak pelaku industri menyatakan bahwa persoalannya bukan hanya sekedar bisa produksi, faktor penting lain juga ada pada kualitas. Hal ini lah yang memicu PT.Garuda Food menghentikan kegiatan produksinya untuk sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat.
Kebijakan impor garam pertama kali ditempuh berdasarkan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang belum bisa dipenuhi oleh produsen garam industri maupun garam konsumsi. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku industri serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam perlu mengatur ketentuan garam impor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskannya dalam 2 pertanyaan, antara lain :
1. Apa yang menjadi penyebab impor garam industri Indonesia semakin meningkat?
2. Bagaimana upaya PT. Garam selaku BUMN yang mengurusi pergaraman menangani tataniaga garam industri?
Kami mengupasnya dalam powerpoint ini.
Materi berisi penjelasan singkat mengenai scaning lingkungan dan analisisnya, lingkungan internal dan eksternal. Dilengkapi juga dengan implementasi di instansi tempat kerja
Reza Zulfi Assakhir
55117010010
Mahasiswa Magister Management Univesitas Mercu Buana
Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA
Dosen Magister Management
Univesitas Mercu Buana
Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun faktor penentu keberhasilan yang diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam maupun dari luar suatu organisasi atau unit satuan wilayah baik pada level negara, provinsi, kabupaten, dan kota.
Analisis lingkungan dibutuhkan agar perusahaan mampu menentukan tindakan preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga perusahaan dapat cepat beradaptasi terhadap perubahan - perubahan tersebut dan menjadi perusahaan yang mampu bertahan di tengah kondisi lingkungan yang sangat rumit. Selain itu, dengan adanya analisis lingkungan, perusahaan dapat membuat keputusan - keputusan strategis yang tepat bagi berkelangsungan hidup perusahaan.
Analisis lingkungan strategis adalah menyusun asumsi - asumsi strategis dan mengujinya dengan visi dan misi oraganisasi untuk memperoleh faktor penentu keberhasilan. Pelaksanaan analisis lingkungan strategis merupakan bagian dari komponen perencanaan strategis dan merupakan suatu proses untuk selalu menempatkan organisasi pada posisi strategis sehingga dalam perkembangannya akan selalu berada pada posisi yan menguntungkan. Salah satu lingkup lingan startegis adalah lingkungan eksternal.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Analisis Lingkungan Eksternal
Sedangkan analisis lingkungan adalah suatu proses
monitoring terhadap lingkungan organisasi yang
bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang
(opportunities) dan tantangan (threats) yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi,
suatu keadaan, suatu peristiwa yang saling
berhubungan dimana organisasi mempunyai atau
tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikannya.
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen
atau variable lingkungan yang berada atau berasal dari luar
organisasi atau perusahaan. Komponen tersebut cenderung berada
di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi atau perusahaan
tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen
tersebut. Menurut Chuck Williams mengatakan bahwa lingkungan
eksternal semua kejadian diluar perusahaan yang memiliki pontensi
untuk mempengaruhi perusahaan.
5. 1. Scanning Lingkungan
Usaha untuk memantau, memahami, dan
menelusuri berbagai kecenderungan dalam
lingkungan organisasi di sebut scanning
lingkungan (environmental scanning). Data
yang di cari ialah yang mempunyai kaitan
dengan kegiatan organisasi atau yang
dampaknya terhadap organisasi baru terasa
dalam jangka panjang.
Analisis lingkungan eskternal (external environmental analysis) proses ini meliputi
empat kegiatan yaitu : scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Hal penting untuk suksesnya suatu monitoring
adalah kemampuan untuk mendeteksi arti dari
setiap kejadian lingkungan. Sebagai contoh,
kecendurungan baru dalam hal dengan
pendidikan dapat diperkirakan dari
perubahan dalam dana pusat dan Negara
bagian untuk lembaga pendidikan,
perubahan dalam persyaratan kelulusan
sekolah menengah, atau perubahan isi
kurikulum sekolah tinggi.
2. Monitoring
6. 3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan
apa yang terjadi dalam lingkungan umum
pada suatu waktu tertentu.
Saat melakukan forecasting, analis
mengembangkan proyeksi tentang apa yang
akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai
hasil perubahan dan kecenderungan yang
dideteksi melalui scanning dan monitoring.
Analisis lingkungan eskternal (external environmental analysis) proses ini meliputi
empat kegiatan yaitu : scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Tujuan dari assessing adalah untuk
menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam
manajemen strategis suatu perusahaan.
4. Assessing
8. Lingkungan Umum
Ekonomi
Keputusan para eksekutif hanya dapat efektif apabila turut memperhitungkan gejala-gejala perilaku
kondisi ekonomi secara serius.
01
02 Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang
berkembang, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan tempat perusahaan beroperasi.
03 Politik dan Hukum
Keluhan yang dilontarkan di media massa tentang adanya lembaga publik yang kurang kompeten.
Para manajer biasanya dituntut untuk tetap terbuka dalam memberikan pelayanannya kepada
masyarakat, harus tunduk kepada hukum, peraturan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang.
04 Faktor Demografi
Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor demografi ini di antaranya ukuran
populasi, struktur umur, distribusi geografis, percampuran etnis, dan distribusi pendapatan.
9. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-
komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap
operasionalisasi perusahaan.
Analisis lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan persaingan dibandingkan
dengan analisis lingkungan umum karena kekuatan lingkungan umum dalam memengaruhi persaingan
bersifat sangat relatif. Dengan demikian, jika terjadi perubahan pada lingkungan umum, kunci
keberhasilannya terletak pada kemampuan yang berlainan dari masing-masing perusahaan untuk
menanggulangi implikasi perubahan tersebut.
11. Analisis Lingkungan Internal
Analisis internal adalah proses di mana semua komponen yang berinteraksi dalam suatu organisasi
dievaluasi untuk mengidentifikasi kegagalan dan bidang peluang. Tujuan utama dari jenis analisis ini
adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi. Ini membantu manajemen dalam membuat
keputusan untuk pengembangan strategi perusahaan, perumusan, dan prosedur implementasi.
Analisis internal menganalisis faktor-faktor internal yang dapat dikendalikan. Artinya perusahaan dapat
mempengaruhi dan mengendalikan unsur-unsur tersebut. Perusahaan sendiri dapat menyesuaikan dan
memodifikasi aspek internal.
13. 1. Kekuatan Perusahaan
Kualitas karyawan, ketersediaan sumber
daya penting, atau keakraban merek
pelanggan adalah contoh kekuatan. Kekuatan
membantu kinerja dan keberlanjutan
perusahaan secara keseluruhan, dan
menemukan kekuatan melalui studi internal
berguna.
Berikut ini adalah hal – hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis lingkungan
internal ada lima faktor yaitu:
Studi internal dapat membantu
mengidentifikasi kelemahan perusahaan,
yang dapat mencakup masalah seperti
pelatihan yang tidak efektif, teknologi yang
ketinggalan zaman, atau komunikasi antar
departemen yang tidak memadai.
Kelemahan dapat memiliki efek sederhana
pada perusahaan, seperti membatasi
penyebaran pengetahuan internal, atau
implikasi besar, seperti kehilangan
pendapatan.
2. Kelemahan dalam Struktur
14. 3. Peluang Bisnis
Pemeriksaan internal juga dapat digunakan
untuk mengungkap prospek komersial.
Peluang perusahaan umumnya melibatkan
pertumbuhan internal dan eksternal.
Meningkatkan sistem perangkat lunak atau
meluncurkan produk baru adalah dua
contohnya.
Berikut ini adalah hal – hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis lingkungan
internal ada lima faktor yaitu:
Risiko eksternal sering dihadapi.
Mengidentifikasi risiko eksternal masa depan
sebagai bagian dari studi internal. Di sisi lain,
mereka dapat membantu bisnis bereaksi
terhadapnya dengan memaksimalkan
kekuatan perusahaan, memperbaiki
kelemahan, dan membuka prospek
pertumbuhan baru.
4. Ancaman di masa depan
15. 5. Menetukan Kelayakan Pasar
Studi kelayakan pasar dapat membantu
memutuskan apakah meluncurkan perusahaan
di pasar itu layak secara finansial atau tidak.
Menemukan ceruk khusus dalam pasar yang
lebih besar untuk membedakan perusahaan
dari pesaing adalah salah satu keuntungan
paling menguntungkan dari penyelidikan
internal. Ini sering merupakan tujuan jangka
panjang dari pemeriksaan internal.
Berikut ini adalah hal – hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis lingkungan
internal ada lima faktor yaitu:
17. Perusahaan McDonald’s Indonesia
Restoran McDonald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari McDonald's
seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBA adalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil
mendapatkan hak master franchise dari McDonald's Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing.
Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur McDonald's Indonesia. Sebelum membuka
restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti
training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura.
Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald's dari yang paling
sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian menerapkan semuanya di
Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald's di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi
dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan McDonald's Indonesia dalam 10 tahun ini
dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran McDonald's Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan
jumlah karyawan seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.
Pesaing Perusahaan:
Burger King | KFC | Wendy’s
19. Lingkungan Makro
Lingkungan makro memiliki cakupan yang luas di masyarakat. Meski pengaruhnya tidak secara
langsung dan tidak cepat, seorang pemasar tetap harus mengawasi dinamikanya. Ada lima aspek
yang mempengaruhi perusahaan dari sisi eksternal makro, berikut lingkungan yang meliputinya:
1. Aspek Demografi
Aspek ini berhubungan dengan kondisi penduduk dilihat dari usia,
jenis kelamin, lokasi, pekerjaan, persebaran kepadatan, dan
indikator-indikator lainnya. Kondisi demografi sangat mempengaruhi
aktivitas pemasaran sebab penduduk adalah pihak langsung yang
dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
20. 2. Aspek Ekonomi
Faktor daya beli masyarakat serta tren
belanja mempengaruhi lingkungan
pemasaran. Adanya inflasi, fluktuasi nilai
tukar mata uang, naik-turun pertumbuhan
ekonomi, pembangunan daerah, dan
sebagainya menjadi faktor-faktor pendorong
perubahan aspek ini.
Lingkungan Makro
Value, persepsi, serta gaya hidup
masyarakat merupakan aspek sosial budaya
yang mempengaruhi keputusan konsumsi. Perlu
diingat bahwa aspek ini cukup sulit diubah
dalam waktu singkat karena sudah tertanam
sekian lama, bahkan secara turun temurun.
Oleh sebab itu, seorang pemasar perlu
mengikuti kondisi yang terjadi. Jika ada
perubahan, maka harus cepat merespon agar
dapat menciptakan sesuatu yang bisa
dikonsumsi.
3. Aspek Sosial Budaya
21. 4. Aspek Teknologi
Perubahan teknologi harus disikapi dengan
open-minded agar perusahaan dapat
beradaptasi dengan cepat dan tepat.
Penyesuaian tidak hanya dari cara
pemasarannya saja, tetapi juga dari proses
bisnisnya, material yang digunakan, media
komunikasi, dan sebagainya.
Lingkungan Makro
Aspek ini berkaitan dengan kebijakan
pemerintah yang bisa membatasi kegiatan
pemasaran, namun bisa juga dijadikan
peluang. Walaupun begitu, biasanya pihak
manajemen sangat berhati-hati dalam hal ini.
Jangan sampai aktivitas perusahaan
melanggar aturan pemerintah dan akhirnya
merugikan perusahaan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah undang-undang,
perubahan peraturan, serta kelompok-
kelompok yang berkepentingan.
5. Aspek Ilmu dan Hukum
22. 1. Perilaku Konsumen
Faktor perilaku konsumen meliputi norma,
gaya hidup, dan praktik demografis dan
budaya konsumen sasaran. Menjadi ikon
mode industri mode, Michael Kor perlu
memperbarui tren pakaian mereka hingga
sasaran dan mempertimbangkan tren atau
pilihan mode pasar lokal. Itulah sebabnya
studi tentang norma budaya dan gaya hidup
sangat membantu dalam memandu produksi
produk fashion.
Lingkungan Mikro
Karyawan merupakan faktor lingkungan
mikro yang paling signifikan yang sangat
mempengaruhi kemajuan suatu organisasi.
Dalam kasus organisasi mode, penting bagi
karyawan untuk mengetahui semua tren mode
dan mengubah pilihan konsumen. Selain itu,
komunikasi dan koordinasi antar karyawan
harus unggul dalam menjalankan tugas yang
berbeda. Perusahaan harus menetapkan
strategi ramah karyawan untuk
mempromosikan pengabdian dan loyalitas di
antara para pekerja mereka.
2. Karyawan
23. 3. Distributor
Produsen harus bergantung pada distributor
dan pemasok bahan untuk mendistribusikan
dan menjual produk mereka di pasar.
Akibatnya, hubungan yang baik antara
manajemen rantai pasokan dan distributor
diperlukan. Ini akan membantu perusahaan
meningkatkan penjualan dan jejaknya di
pasar.
Lingkungan Mikro
Pemangku kepentingan dan pemegang saham
adalah investor utama dalam organisasi dan
bertanggung jawab untuk menasihati strategi
bagi perusahaan untuk tumbuh. Melibatkan
pemegang saham dalam pengambilan
keputusan penting karena kebijakan yang
ditetapkan oleh mereka akan sangat
mempengaruhi bagaimana perusahaan
beroperasi dan mempengaruhi profitabilitas.
Perusahaan kita harus melibatkan pemangku
kepentingan dan pemegang saham untuk
mengembangkan hubungan yang lebih baik.
4. Pemangku Kepentingan & Pemegang Saham