Materi berisi penjelasan singkat mengenai scaning lingkungan dan analisisnya, lingkungan internal dan eksternal. Dilengkapi juga dengan implementasi di instansi tempat kerja
Materi berisi penjelasan singkat mengenai scaning lingkungan dan analisisnya, lingkungan internal dan eksternal. Dilengkapi juga dengan implementasi di instansi tempat kerja
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...Nurrul Tiara Dinni
Executive Summary
“Analisis Lingkungan Internal Organisasi (Resource-Based View and Value Chain Management), SWOT Analysis, SWOT Matrix dan IE Matrix”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
MODEL MANAJEMEN STRATEGIK DAN ANALISIS LINKUNGAN EKSTERNAL - KELOMPOK 10.pptxSusilawati884154
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK - PERBANAS INSTITUTE JAKARTA
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Bapak Dr. Gerardus Michael Djoko, M.M.
Anggota Kelompok 10:
1. Gihonia Mathilda Amba Ma’dika (1911000195)
2. Ricki Mangatas SM Batubara (1811000160)
3. Nabila Shifa Raechana (1911000187)
4. Aninda Kanefa Khairunnisa (1911000189)
5. Dwisa Rahma Utami (1911000190)
6. Susilawati (1911000195)
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...Nurrul Tiara Dinni
Executive Summary
“Analisis Lingkungan Internal Organisasi (Resource-Based View and Value Chain Management), SWOT Analysis, SWOT Matrix dan IE Matrix”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
MODEL MANAJEMEN STRATEGIK DAN ANALISIS LINKUNGAN EKSTERNAL - KELOMPOK 10.pptxSusilawati884154
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK - PERBANAS INSTITUTE JAKARTA
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Bapak Dr. Gerardus Michael Djoko, M.M.
Anggota Kelompok 10:
1. Gihonia Mathilda Amba Ma’dika (1911000195)
2. Ricki Mangatas SM Batubara (1811000160)
3. Nabila Shifa Raechana (1911000187)
4. Aninda Kanefa Khairunnisa (1911000189)
5. Dwisa Rahma Utami (1911000190)
6. Susilawati (1911000195)
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalPusvitaPutri
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK - PERBANAS INSTITUTE
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Bapak Dr. Gerardus Michael Djoko, M.M.
Anggota Kelompok 4:
1. Clara Nathania (1911000059)
2. Laura Febrina A. (1911000066)
3. Pusvita Putri Diani (1911000067)
4. Marchela Wijayanti (1911000076)
5. Fitri Harumwati (1911000083)
Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun faktor penentu keberhasilan yang diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam maupun dari luar suatu organisasi atau unit satuan wilayah baik pada level negara, provinsi, kabupaten, dan kota.
Analisis lingkungan dibutuhkan agar perusahaan mampu menentukan tindakan preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga perusahaan dapat cepat beradaptasi terhadap perubahan - perubahan tersebut dan menjadi perusahaan yang mampu bertahan di tengah kondisi lingkungan yang sangat rumit. Selain itu, dengan adanya analisis lingkungan, perusahaan dapat membuat keputusan - keputusan strategis yang tepat bagi berkelangsungan hidup perusahaan.
Analisis lingkungan strategis adalah menyusun asumsi - asumsi strategis dan mengujinya dengan visi dan misi oraganisasi untuk memperoleh faktor penentu keberhasilan. Pelaksanaan analisis lingkungan strategis merupakan bagian dari komponen perencanaan strategis dan merupakan suatu proses untuk selalu menempatkan organisasi pada posisi strategis sehingga dalam perkembangannya akan selalu berada pada posisi yan menguntungkan. Salah satu lingkup lingan startegis adalah lingkungan eksternal.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Nama : Intan Wachyuni
Nim : 55117110064
Mata kuliah : strategic management (analisis lingkungan eksternal perusahaan )
Dosen : Prof. Hapzi Ali
Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
1. Identifikasi Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai faktor di luar
perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi
perusahaan. Bagi pengembangan strategik, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada
rincian analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk
apa hasil analisis itu di pergunakan. Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan diagnosis
lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.
1) Lingkungkan umum (General Environment)
Adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyususun
faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :
a. Faktor Ekonomi
Berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya biaya yang di
keluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan.
b. Faktor Sosial
Mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan
gaya hidup dari orang-orang di lingkungan di mana perusahaan beroperasi.
c. Faktor Politik dan hukum
Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hukum dan bagaimana
pengaturan perusahaan harus beroperasi.
d. Faktor Teknologi
Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis dan perbaikan
upaya pencapaian tujuan organisasi, tapi dapat juga sebagai ancaman bagi kelangsungan produk
yang sudah ada.
e. Faktor Pemerintah
2. Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke konsumen sangat
besar. Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiskal dan moneter ternyata
cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis.
f. Faktor Demografi
Faktor demografi ini diantaranya adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis
percampuran etnis serta distribusi pendapatan.
2) Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih
spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan. Analisis lingkungan industri jauh
lebih penting dan lebih menentukan aturan persaingan di bandingkan dengan analisis lingkungan
umum, karena kekuatan lingkungan umum dalam mempengaruhi persaingan sifatnya sangat
relatif.
§ Ancaman masuknya pendatang baru
Adanya pendatang baru dapat memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih efektif
dan efisien serta belajar untuk bersaing dalam dimensi baru. Secara sederhana kemungkinan
perusahaa akan memasuki suatu industri adalah fungsi dari dua faktor, yaitu hambatan memasuki
industri dan relasi dari perusahaan yang sudah ada. Apabila hambatan-hambatan untuk masuk
adalah tinggi, dan pendatang baru mendapatkan reaksi yang tajam dari pemain lama dalam
industri, sudah barang tentu pendatang baru tersebut tidak menimbulkan suatu ancaman masuk
yang serius.
2. Analisis dan Diagnosis Lingkungan Eksternal
2.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan
yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi perusahaan.
Terdapat 3 cara dalam melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan yaitu:
1) Pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber
Informasi verbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan formal maupun informal. Sumber
data bagi pengumpulan informasi verbal mencakup penggunaan media elektronik, karyawan,
3. pelanggan, perantara, pesaing, konsultan, dan juru bicara pemerintah yang di tunjuk. Sementara
informasi tertulis yaitu segala sesuatu yang dapat di baca dari sumber informasi yang telah di
persiapkan oleh pihak lain untuk tujuan yang beragam. Informasi semacam ini bersumber dari
surat kabar,jurnal dan beberapa publikasi lain yang bersedia.
2) Merancang Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi
Pengertian sistem informasi manajemen di arahkan pada penciptaan dua kelompok utama
yaitu sistem pendukung keputusan ( Decision Support System) dan sistem informasi strategic (
Strategic Information System ). DDS adalah sistem informasi yang dirancang untuk membantu
pihak manajemen dalam pengambilan keputusan dalam kondisi yang unik dan data tidak
terstruktur. Sedangkan sistem informasi strategik adalah suatu sistem informasi yang dirancang
untuk membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan menggunakan informasi yang
diperlukan bagi kepentingan organisasi.
3) Melakukan Perkiraan Secara Formal
Pada umumnya perkiraan ini banyak dilakukan oleh konsultan tertentu atas permintaan
pihak manajemen. Pada akhir-akhir ini juga berkembang konsultan yang bergabung untuk
membuat berbagai kajian dan prospek atau bahkan meramal kegiatan bisnis dimasa yang akan
datang.
2.2 Proses Diagnosis Lingkungan Eksternal
Proses diagnosis lingkungan eksternal pada prinsipnya merupakan kelanjutan dari proses
analisis. Dalam arti luas proses diagnosis memberi penilaian yang signifikan terhadap berbagai
kesempatan dan ancaman yang ditemukan selama proses analisis lingkungan. Elemen kunci
diagnosis adalah kemampuan manager puncak untuk menentukan informasi yang dapat
diabaikan kemudian mengevaluasi jenis informasi yang dipandang relevan dengan kepentingan
organisasi. Hanya saja yang diperlukan dalam proses diagnosis saat ini adalah pemahaman atas
berbagai faktor penentu hasil diagnosis lingkungan yang diantaranya adalah karakteristik
individu dari seorang strategik manager, pengaruh pekerjaan, dinamika kelompok, dan faktor
lingkungan fisik lain yang mempengaruhi keputusan managerial.
4. 3. Identifikasi Peluang dan Ancaman
Analisis peluang mengidentifikasi kesenjangan antara tuntutan pasar dan apa yang saat
ini tersedia. Hal ini juga dapat dipakai untuk menganalisis potensi perubahan pasar yang dapat
meningkatkan prospek untuk layanan atau produk. Salah satu cara untuk mengidentifikasi
peluang yang ada adalah mengikuti trend baru dan perubahan dari lingkungan. Peluang dapat
ditemukan dalam diskusi dengan pelanggan, melalui membaca majalah dan surat kabar, dan
memeriksa literatur perdagangan.
Analisis ancaman merupakan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang tidak
menguntungkan yang mungkin merugikan bisnis. Seperti peluang, ancaman diidentifikasi
dengan memantau lingkungan untuk trend yang relevan dan perubahan pasar. Analisis ancaman
harus mempertimbangkan keseriusan ancaman serta kemungkinan terjadinya hal-hal lain yang
mungkin bisa membahayakan bisnis kita sendiri.
Model lima kekuatan porter tentang analisi kompetitif adalah pendekatan yang digunakan
secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industry. Porter menyarankan bahwa
peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan lima karakteristik dasar.
1. Persaingan antar perusahaan saingan.
2. Potensi masuknya pesaing baru.
3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti.
4. Daya tawar pemasok.
5. Daya tawar konsumen
Tiga langkah berikut untuk menggunakan Model Lima Kekuatan Porter dapat
menunjukkan bagaimana persaingan di suatu industri tertentu sedemikian rupa sehingga
perusahaan dapat memperoleh laba yang masuk akal:
1) Identifikasi berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan kompetitif yang
mempengaruhi perusahaan.
2) Evaluasi seberapa kuat dan penting setiap elemen tersebut bagi perusahaan.
3) Putuskan apakah kekuatan kolektif dari elemen-elemen tersebut cukup untuk membuat
perusahaan terjun ke industri baru atau tetap bertahan di inustri saat ini.
5. IV. ANALISIS INDUSTRI : MATRIK EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal dapat dikembangkan dalam lima langkah :
1. Buat daftar factor-faktor eksternal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit
eksternal. Masukan 10-20 faktor, termasuk peluang dan ancaman, yang memengaruhi
perusahaan dan industrinya. Daftar terlebih dahulu pelunagnya, kemudian ancamannya. Buat
sespesifik mungkin dengan menggunakan presentase, rasio, dan perbandingan jika
dimungkinkan.
2. Berilah pada setiap factor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0
(sangat penting). Bobot itu mengindikasikan signifikansi relative dari suatu factor terhadap
keberhasilan perusahaan. Jumlah total seluruh bobot yang diberikan pada factor itu harus sama
dengan 1,0.
3. Berilah peringkat 1-4 pada setiap factor eksternal utama untuk menunjukan seberapa efektif
strategi perusahaan saat ini dalam merespon factor tersebut, di mana 4 = responnya sangat
bagus, 3 = responnya diatas rata-rata, 2 = responnya rata-rata, dan 1 = responnya dibawah
rata-rata. Peringkat didasarkan pada keefektifan strategi perusahaan.
4. Kalikan bobot setiap factor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot.
5. Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variable guna menentukan skor bobot total untuk
organisasi.
Kasus : Matriks Evaluasi Faktor Eksternal pada PT Gunung Madu Plantations
Kasus ini, membahas mengenai perusahaan PT GUNUNG MADU PLANTATIONS
(GMP) dengan pengaruh sepuluh indikatornya. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1975,
merupakan pelopor usaha perkebunan dan pabrik gula di luar Jawa, khususnya Lampung.
Analisis :
Dalam Manajemen Strategis ada banyak indikator yang terkait satu sama lain dan
terdapat pada setiap jenis usaha baik besar maupun kecil, termasuk usaha yang bergerak di sektor
pekebunan, yaitu PT GUNUNG MADU PLANTATIONS (GMP). Perusahaan perkebunan ini
menghasilkan komoditi gula, sebagai hasil produksinya.
Adapun sepuluh indikator dari perusahaan tersebut, sebagai berikut :
6. 2.1.1 Ekonomi
Perekonomian yang terjadi dalam suatu negara akan memberikan ancaman dan peluang
bagi perusahaan Gunung Madu Plantation. Aspek dalam perekonomian itu berupa pertumbuhan,
distribusi pendapatan, tabungan, utang, kredit.
Pertumbuhan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan GMP. Salah satu contoh yang
menjadi ancaman adalah depreasi rupiah terhadap US Dolar. Hal ini akan menjadi
ancaman jika GMP melakukan ekspor.
Distibusi pendapatan akan menjadi peluang bagi perusahaan. Dimana income perkapita
penduduk meningkat sehingga kemampuan penduduk untuk membeli produk dari
perusahaan GMP pun meningkat.
Tingkat bunga kredit turun menjadi peluang bagi perusahaan Gunung Madu Plantations
karena keinginan seseorang untuk menabung akan berkurang dan memilih investasi
keperusahaan sebagai pilihan alternatif.
2.1.2 Sosial
Kehadiran dan keberadaan Perusahaan perkebunan ditengah masyarakat merupakan
wujud dan partisipasinya dalam pengembangan pembangunan masyarakat khususnya dalam
rangka peningkatan ekonomi serta pendapatan masyarakat di Pedesaan. Bentuk nyata partisipasi
perusahaan adalah dengan pembangunan lahan perkebunan tebu PT.Gunung Madu Plantation.
Dengan pengembangan dan pembangunan lahan perkebunan ini akan tercipta berbagai kegiatan
usaha ekonomi yang dapat dilakukan oleh masyarakat khususnya di daerah Lampung Tengah
yang akan menciptakan dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
2.1.3 Politik
Politik dalam pembentukan perusahaan PT GUNUNG MADU PLANTATIONS harus sesuai
dengan prosedur yang berlaku, mengajukan izin usaha di tingkat daerah, mengumpulkan modal.
Menentukan pejabat perusahaan yang akan menjalankan perusahaan dan mungkin akan
memperjuangkan perusahaan melalui jalur politik.
2.1.4 Demografi
Jumlah penduduk Lampung hingga tahun ini mencapai 7.596.115 orang atau hanya 3% dari
jumlah penduduk nasional. Hasil sensus penduduk tahun 2000 yang mencatat jumlah penduduk
Lampung 6.730.751 orang, populasi hingga 2010 bertambah 12,86% dengan laju pertumbuhan
7. 1,23% per tahun. Laju pertumbuhan penduduk Lampung per tahun juga masih relatif lebih kecil
dibandingkan laju pertumbuhan penduduk secara nasional yang mencapai 1,14%.
2.1.5 Budaya
Budaya yang terbangun di daerah Desa Gunung Batin, Lampung Tengah membentuk masyarakat
yang bekerja keras. Budaya ini sesunggguhnya merupakan potensi tenaga kerja untuk
mendukung perkembangan perkebunan tebu di daerah ini. Berdasarkan budaya tersebut,
perusahaan PT GUNUNG MADU PLANTATIONS (GMP), membuka lahan pekerjaan berupa
industri yang bergerak di sektor perkebunan, sehingga dapat merekrut banyak tenaga kerja.
Dengan melihat budaya daerah sekitar, masyarakat yang pekerja keras, memungkinkan untuk
kondisi kinerja yang lebih baik.
2.1.6 Pemerintahan
Dalam menjalankan bisnisnya. Gunung Madu Plantation(GMP) mendapatkan beberapa campur
tangan dari pemerintah. Campur tangan pemerintah ini dapat menjadi ancaman atau peluang bagi
perusahaan.
Hal yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan GMP adalah pajak. Pemerintah
mewajibkan perusahaan untuk membayar pajak dari pendapatan yang diterima oleh
perusahaan. Pajak yang dikenakan ini akan mengurangi keuntungan dari perusahaan.
Sedangkan hal yang dapat menjadi peluang bagi perusahaan GMP adalah peraturan
pemerintah. Hal ini dikarenakan peraturan pemerintah dapat mengurangi pesaing dari
perusahaan GMP.
2.1.7 Lingkungan
Usaha perkebunan tebu dan pabrik gula PT Gunung Madu Plantaions merupakan kegiatan yang
ramah lingkungan. Limbah dari kebun maupun pabrik dimanfaatkan kembali dan ternyata
memberikan keuntungan yang sangat besar. Pengolahan limbah pertanian berupa sisa-sisa
tanaman (pucuk tebu dan daun) dikembalikan ke tanah sebagai mulsa, sehingga menambah
kesuburan tanah. Sementara limbah padat dan limbah cair dari pabrik, tetapi juga dikelola lagi
sehingga bermanfaat, bahkan secara ekonomis sangat menguntungkan.
Limbah padat berupa ampas tebu (bagasse) misalnya, dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar
ketel uap (boiler) untuk penggerak mesin pabrik dan pembangkit tenaga listrik untuk perumahan
karyawan, perkantoran, dan peralatan irigasi.
8. 2.1.8 Teknologi
Perusahaan PT GUNUNG MAS PLANTATIONS menggunakan teknologi dalam pengendalian
peralatan pabrik. Pengendalian peralatan pabrik pada masing-masing stasiun melalui ruang pusat
kendali yang ditempatkan pada posisi paling leluasa bagi operator untuk memonitor aktivitas dan
berhubungan dengan petugas jaga peralatan di lapangan. Pada bagian tertentu yang tidak
memungkinkan bagi operator melihat langsung secara visual, dilengkapi dengan kamera CCTV
dari pusat ruang kendali. Sistem pengendalian menggunakan programmable logic control
(PLC)dipadukan dengan supervisory system sebagai piranti kendali dan informasi data trending.
Teknologi juga digunakan dalam penangan tebu, sebagai kegiatan operasional perusahaan.
2.1.9 Competitive
Dalam menjalankan usahanya Gunung Madu Plantation (GMP) memilki beberapa pesaing di
jenis bisnis yang sama. Salah satu pesaing beratnya adalah Sugar Group Companies. Sugar
Group adalah perusahaan dengan produk utama yaitu tebu. Dengan kehadirannya Sugar Group
Companies sebagai pesaing dari Gunung Madu Plantation ini akan memberikan peluang
sekaligus ancaman bagi perusahaan GMP.
Peluang dari adanya perusahaan pesaing sejenis (Sugar Group) adalah:
Dengan adanya Sugar Group Companies maka akan memicu Gunung Madu Plantation
untuk berkerja keras menciptakan produk berkualitas untuk memenangkan persaingan.
Dan yang menjadi ancaman bagi GMP dengan adanya perusahaan pesaing:
Akan mengurangi pendapatan dari perusahaan.
Akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Dengan adanya perusahaan
pesaing GMP harus meningkatkan promosinya untuk memenangkan persaingan.
Meningkatkan persaingan itu dapat melalui membuat iklan
2.1.10 Global
Dengan melihat kondisi global yang memungkinkan untuk memperluas jaringan perusahaan.
Perusahaan PT GUNUNG MADU PLANTATIONS menjual sahan pada investor asing, agar
perusahaannya dapat dikenal di dunia internasional. Ini merupakan peluang yang di lihat oleh
perusahaan. Namun dengan dikenal oleh banyak perusahaan lain, ancaman juga terlihat pada
persaingan dengan perusahaan tebu lain. Persaingan ini akan lebih terasa jika para kompetitor
9. berasal dari berbagai negara. Sehingga perusahaan harus lebih bertahan demi kelangsungsan
perusahaan.
MATRIKS
TABEL Matriks Evaluasi Faktor Eksternal pada PT Gunung Madu Plantations
Faktor-Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor Bobot
Peluang
1.Populasi Provinsi Lampung meningkat 1,14% per tahun 0,06 2 0,12
2.Tingkat Pengangguran di wilayah terus turun 0,09 2 0,18
3.Distribusi pendapatan masyarakat meningkat 0,07 3 0,21
4. Tingkat bunga kredit turun 0,07 2 0,14
5.Peraturan pemerintah yang mendukung usaha perusahaan. 0,10 3 0,30
6.Banyak investor asing yang tertarik pada saham perusahaan 0,11 3 0,33
7.Budaya berkebun di dalam masyarakat lampung 0,10 2 0,20
Ancaman
8. Depreasi rupiah terhadap US Dolar 0,09 3 0,27
9.Pajak yang tinggi yang diterapkan pemerintah 0,10 4 0,40
10 Pengurangan Pendapatan akibat pesaing perusahaan 0,07 2 0,14
11.Pesaing perusahaan mulai banyak bermunculan 0,06 3 0,18
12. Issu kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan 0,06 1 0,6
Total 1,00 2,53
10. Terlepas dari jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam Matriks Evaluasi
Faktor Eksternal, skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai untuk sebuah organisasi adalah
4,0 dan skor bobot terendah adalah 1,0.Rata-rata skor bobot total adalah 2,53.Skor bobot total
sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa sebuah organisasi merespon baik secara sangat baik peluang
dan ancaman yang ada di industrinya.Dengan kata lain,strategi perusahaan secara efektif mampu
menarik keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari
ancaman eksternal.Skor total 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak mampu
memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul.
Penjelasan :
Faktor terpenting agar berhasil di bisnis ini adalah “Banyak investor asing yang tertarik
pada saham perusahaan, sebagaimana ditunjukkan oleh bobot 0,1. Hal ini dikarenakan faktor
modal dan meraih reputasi perusahaan yang diperlukan untuk melakukan invasi juga ke luar
negeri sebagai pengekspor gula dunia. Sedangkan faktor yang bisa menghambat perkembangan
bisnis adalah “Pajak yang tinggi yang diterapkan pemerintah” sebagaimana di tunjukkan oleh
bobot 0,10.Pajak yang tinggi bisa mengurangi tingkat pendapatan perusahaan akibat membayar
pajak kepada pemerintah yang lumayan tinggi.
KESIMPULAN :
Melihat dari semua analisis faktor eksternal yang mempengaruhi di PT Gunung Madu Plantation
yang sudah di jelaskan di bahasan diatas maka kami mengambil sebuah kesimpulan bahwa
PT.GMP sudah bisa merespon baik secara sangat baik peluang dan ancaman yang ada di
industrinya dan strategi perusahaan secara efektif mampu menarik keuntungan dari peluang yang
ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal. Selain itu dari
analisis diatas ada juga matriks yang sebesar 1,0 yang artinya bahwa strategi perusahaan tidak
mampu memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul.Tapi hal
tersebut masih bisa di tutupi dengan keunggulan atau peluang yang bisa di manfaatkan untuk
memaksimalkan pendapatan perusahaan.
Faktor yang bisa memberi andil bagi perusahaan untuk berkembang adalah dengan banyaknya
investor asing yang tertarik pada saham perusahaan. Hal ini dikarenakan faktor modal dan
meraih reputasi perusahaan yang diperlukan untuk melakukan invasi juga ke luar negeri sebagai
11. pengekspor gula dunia.Sedangkan faktor yang bisa menghambat perkembangan bisnis adalah
“Pajak yang tinggi yang diterapkan pemerintah”. Pajak yang tinggi bisa mengurangi tingkat
pendapatan perusahaan akibat membayar pajak kepada pemerintah yang lumayan tinggi.Selain
pajak ada juga faktor persaingan sekarang yang semakin meningkat dengan munculnya berbagai
kekuatan baru di industri ini.
12. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSHAAN COCA-COLA
Berdasarkan sejarah, coca-cola sudah ada sejak tahun 1886. John Pemberton, seorang
apoteker Atlanta, terinspirasi oleh rasa ingin tahu yang sederhana. Suatu sore, ia mengaduk
caramel cair dan membawanya ke Apotek Jacob. Di sini, caramel dikombinasikan dengan air
berkarbonasi lalu dicobakan pada pelanggan dan banyak yang menyukainya , minuman baru ini
istimewa. Kemudian ia meletakkannya di Apotek tersebut dan menjualnya 5 sen per gelas.
Bagian pembukuan Pemberton, Frank Robinson menamainya Coca-Cola.
Setelah 70 tahun kesuksesan dengan satu merek, Coca-Cola ®, Perseroan memutuskan untuk
memperluas dengan rasa baru: Fanta ®, awalnya dikembangkan pada tahun 1940-an dan
diperkenalkan pada tahun 1950, Sprite ® diikuti pada tahun 1961, dengan ® TAB pada tahun
1963 dan Fresca ® pada tahun 1966. Pada tahun 1960, The Coca-Cola Company mengakuisisi
Perusahaan Minute Maid, menambahkan baris yang sama sekali baru dari bisnis - jus - kepada
Perusahaan.
Tahun 1990-an adalah masa pertumbuhan yang berkelanjutan untuk The Coca-Cola Company.
Asosiasi lama Perusahaan dengan olahraga diperkuat selama dekade ini, dengan dukungan yang
berkelanjutan dari Olimpiade, Piala Dunia FIFA ™ sepak bola (sepak bola), Piala Dunia Rugby
dan National Basketball Association. Coca-Cola klasik menjadi Soft Drink Resmi balap
NASCAR, menghubungkan merek dengan salah satu olahraga tercepat di dunia penonton
berkembang dan paling populer.
Saat ini, The Coca-Cola Company memiliki lebih dari 3.500 minuman; diet dan minuman soda
biasa , jus buah dan minuman buah, air, minuman energi, teh dan kopi, susu, dan lainnya.
Semua tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Diantaranya
1.Coca-Cola
2.Sprite
3.Fanta
4.Frestea
13. 5.Minute Maid
6.Powerade Isotonik
7.Ades
8.Schweppes
9.A&W
10.Burn
A.Analisis Lingkungan Eksternal
1.Faktor Ekonomi
Kecenderungan lain yang mempengaruhi Coca-Cola adalah kekuatan relatif dari Dolar AS
(USD). Meskipun perusahaan yang berbasis di AS, KO (The Coca-Cola Company) berasal
sekitar 75% dari pendapatan usaha dari luar Amerika Serikat. Karena itu, perusahaan sangat
sensitif terhadap kekuatan dolar. Sebagai mata uang asing melemah relatif terhadap dolar, barang
yang dijual di pasar luar negeri tiba-tiba bernilai dolar sedikit kembali di Amerika Serikat,
menurunkan pendapatan. Dengan demikian, jika dolar menguat, ia memiliki efek negatif pada
pendapatan KO itu.
Untuk meminimalisir eksposur terhadap fluktuasi mata uang, Coca-Cola menggunakan
instrument keuangan derivatif. (Van Horne, 2005)
2. Faktor Sosial dan Politik
Faktor Politik yang terjadi di Amerika dan di negara-negara lainnya berpengaruh pada
perkembangan Coca-Cola. Sebagai contoh, ketika Amerika menginvasi Irak, tumbuh budaya anti
Amerika di negara-negara muslim atau yang bersimpati dengan Irak. Kondisi ini mengakibatkan
penjualan Coca-Cola sempat terganggu.
3. Faktor Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum)
14. Coca-Cola juga sempat terhalang oleh kebijakan pemerintah India yang melarang penjualan
produk Coca-Cola di negaranya karena pada tahun 2004, petani di india melakukan protes
terhadap pabrik Coke Bottling di India yang menyebabkan air sumur kering.
4. Faktor Demografi
Pembeli (konsumen) dari produk Coca-Cola mencakup segala usia dari anak kecil, remaja, dan
orang dewasa di seluruh dunia, sehingga dapat dikatakan produk coca-cola company relatif aman
terhadap issue demografi. Beberapa negara di Amerika memiliki struktur demografi yang
didominasi usia dewasa dan tua, sedangkan beberapa negara di Asia Tenggara mayoritas adalah
usia anak-anak dan remaja.
A.Analisis Lingkungan Industri
1. Pendatang Baru (New Comers)
Ancaman masuknya pendatang baru pada minuman Coca - Cola antara lain Mizone, Pocari
Sweet, dan lain sebagainya. Coca-cola company harus meyakinkan kepada pelanggan melalui
brand bahwa produk Coca-Cola merupakan minuman bersoda No.1 di dunia.
2. Pesaing Substitusi
Tekanan dari produk pengganti (subsitusi), seperti di Indonesia ada Teh Botol Sosro, Aqua,
Extra Joss, dll. Mengutip dari “Fashion Branding” oleh Bruno Hason,
“Coca-Cola pernah mengatakan bahwa mereka sangat peduli dengan stomach share. Mereka
sangat senang jika Coca-Cola banya mengisi perut konsumen dibanding minuman lain. Mungkin
di negara-negara lain Coca-Cola dapat menang dalam hal itu, tapi tidak di Indonesia. Teh lah
yang lebih mendominasi stomach share. “
Namun yang paling menonjol adalah Teh Botol Sosro, karena penduduk Indonesia masih
memilih teh. Melihat hal itu, Coca-Cola tidak mau ketinggalan, mereka meluncurkan Frestea
untuk merebut pasar minuman ringan di Indonesia.
15. 3.Pesaing Langsung
Di USA, Coca-cola mempunyai dua pesaing utama yaitu Pepsi co. dan Cadbury. Pepsi co. sudah
selangkah lebih maju dibandingkan Coca-cola dalam hal ekspansi produk. Pepsi telah melakukan
beberapa ekspansi seperti mengakusisi Tropicana, merger dengan the Quecker Company, yang
akhirnya menambah beberapa merek besar lain, diantaranya Pepsi-Cola, Quacker, Tropicana,
Firto -lay, dan Gatorade. Meskipun dari segi inovasi Pepsi co. selangkah lebih maju dari Coca
cola, brand nama Coca cola masih menempati urutan yang jauh lebih tinggi dibandingkan Pepsi
co. Coca-cola menempati urutan ketiga dengan nilai merek US$ 81,563 milyar. Sedangkan Pepsi
co. hanya menempati urutan 24 dengan nilai merek US$ 19,119 milyar. (bestglobalbrands.com)
4. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Wilayah operasi dan penjualan produk Coca-cola company mencakup:
a)Afrika
b)Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Pasifik
Kesuksesan pada tahun 2006 berasal dari Coca-Cola Zero pada penjualan di Australia dan
Thailand.
c)Uni Eropa
Mengalami peningkatan pertumbuhan senilai 6% dari tahun 2005 ke tahun 2006.Faktor-faktor
keberhasilan wilayah ini diraih dari kombinasi dari produk-produk baru, pengemasan yang
inovatif, dan kolaborasi dengan para konsumen.
d) Amerika Latin
Tiga pasar terbesar Coke diantaranya ialah United States, Mexico, dan Brazil.Portofolio
minuman mendapatkan poin 7% pada tahun 2006 dimana perusahaan melihat pada
pengembangan garis produk.Fokus Coke di Amerika Latin ialah pada penambahan air, jus, dan
minuman olahraga.
16. e)Amerika Utara
Perusahaan telah mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian produk “MyCoke Rewards”
yang melibatkan sekitar 3,5 juta subjek yang berpastisipasi, dimana lebih baik dari 1,5 juta
penghargaan yang dinyatakan. Coke menerapkan uji pemasaran kopi/teh dimana Coke
menyalurkan via teknologi “Far Coast Brand” dimana merupakan konsep toko yang pertama kali
dibuka di Toronto, Kanada pada tahun 2006. teknologi “Far Coast Brand” dimana merupakan
konsep toko yang pertama kali dibuka di Toronto, Kanada pada tahun 2006.
f) Asia Utara, Eurasia, dan Timur Tengah
17. DAFTAR PUSTAKA
Alita, Erma. 2014. Analisi Eksternal Perusahaan.
http://ekonomikomiko.blogspot.co.id/2014/05/analisis-lingkungan-eksternal.html
Alatas, Ima.2015. Analisis Lingkungan Eksternal coca-cola compay.
https://www.kompasiana.com/zaenabnaimah/analisis-eksternal-industri-the-coca-cola-
company_54f35b98745513942b6c7275