Tugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan Produkandi asrul zani
Saluran distribusi menggambarkan jalur barang dari produsen sampai ke pelanggan. Saluran tersebut biasanya melibatkan juga perantara pemasaran, atau perusahaan yang ikut serta dalam proses pemindahan barang sampai ke tangan konsumen. Keputusan perusahaan yang berkaitan dengan distribusi dapat berpengaruh terhadap kinerjanya karena mempengaruhi cakupan produk atas pelanggan.
Tugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan Produkandi asrul zani
Saluran distribusi menggambarkan jalur barang dari produsen sampai ke pelanggan. Saluran tersebut biasanya melibatkan juga perantara pemasaran, atau perusahaan yang ikut serta dalam proses pemindahan barang sampai ke tangan konsumen. Keputusan perusahaan yang berkaitan dengan distribusi dapat berpengaruh terhadap kinerjanya karena mempengaruhi cakupan produk atas pelanggan.
> Marketing Information and Customer Insights
> Assessing Marketing Information Needs
> Developing Marketing Information
> Marketing Research
> Analyzing and Using Marketing Information
> Other Marketing Information Considerations
Manajemen Pemasaran (Mendefinisikan pemasaran untuk abad ke 21)Ganesha Aulia
Dari sudut pandang manajerial, pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang kepentingannya.
Ada lima konsep yang dipilih perusahaan dalam menjalankan bisnisnya: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran holistik. Tiga konsep pertama digunakan secara terbatas saat ini.
Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain, dan pengimplementasikan dari program, proses, dan aktivitas pemasaran yang menyadari sifat pemasaran yang luas dan saling bergantung. Pemasaran holistik menyadari bahwa “segalanya bearti” dalam pemasaran dan bahwa suatu perspektif yang luas dan terintegrasi diperlukan. Empat komponen dari pemasaran holistik adalah pemasaran hubungan, pemasaran terintegrasi, pemasaran internal, dan pemasaran yang memiliki tanggung jawab sosial.
Rangkaian tugas yang diperlukan untuk manajemen pemasaran yang sukses antara lain adalah mengembangkan strategi dan rencana pemasaran, menangkap pemahaman pemasaran, berhubungan dengan pelanggan, membangun merek yang kuat, membentuk penawaran pasar, menghantarkan dan mengomunikasikan nilai, serta menciptakan pertumbuhan jangka panjang.
Materi berisi penjelasan singkat mengenai scaning lingkungan dan analisisnya, lingkungan internal dan eksternal. Dilengkapi juga dengan implementasi di instansi tempat kerja
> Marketing Information and Customer Insights
> Assessing Marketing Information Needs
> Developing Marketing Information
> Marketing Research
> Analyzing and Using Marketing Information
> Other Marketing Information Considerations
Manajemen Pemasaran (Mendefinisikan pemasaran untuk abad ke 21)Ganesha Aulia
Dari sudut pandang manajerial, pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang kepentingannya.
Ada lima konsep yang dipilih perusahaan dalam menjalankan bisnisnya: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran holistik. Tiga konsep pertama digunakan secara terbatas saat ini.
Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain, dan pengimplementasikan dari program, proses, dan aktivitas pemasaran yang menyadari sifat pemasaran yang luas dan saling bergantung. Pemasaran holistik menyadari bahwa “segalanya bearti” dalam pemasaran dan bahwa suatu perspektif yang luas dan terintegrasi diperlukan. Empat komponen dari pemasaran holistik adalah pemasaran hubungan, pemasaran terintegrasi, pemasaran internal, dan pemasaran yang memiliki tanggung jawab sosial.
Rangkaian tugas yang diperlukan untuk manajemen pemasaran yang sukses antara lain adalah mengembangkan strategi dan rencana pemasaran, menangkap pemahaman pemasaran, berhubungan dengan pelanggan, membangun merek yang kuat, membentuk penawaran pasar, menghantarkan dan mengomunikasikan nilai, serta menciptakan pertumbuhan jangka panjang.
Materi berisi penjelasan singkat mengenai scaning lingkungan dan analisisnya, lingkungan internal dan eksternal. Dilengkapi juga dengan implementasi di instansi tempat kerja
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...lindawinata
Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems). Selain itu untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...lindawinata
Menurut Wright, Kroll & Parnell (1998:31) : Environtmental scanning is the gathering and analysis of information about information trends. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Environtmental Scanning merupakan suatu proses pengambilan keputusan, analisis, penguraian informasi dan bagaimana organisasi menggunakan informasi eksternal perusahaan yang melibatkan sejumlah orang yang berada di perusahaan. Fahey dan Narayanan (dalam Morrison, 1992) berpendapat bahwa environmental scanning yang efektif seharusnya dapat membantu pembuat keputusan mengetahui perubahan potensial yang terjadi di lingkungan eksternal mereka. Environmental scanning menyediakan penyelidikan strategik yang berguna dalam pemilihan keputusan strategi. Konsekuensi dari aktivitas ini adalah bertambahnya pemahaman akan dampak dari perubahan terhadap organisasi, membantu meramalkan, dan membawa harapan perubahan yang baik dalam pembuatan keputusan.
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan Eksternal
1. Nama : Maya Dwi Indrawati
NIM : 5517110048
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, Pre-MSc,MM,CMA
EKSEKUTIVE SUMMARY
EXTERNAL MACRO ENVIRONMENT ANALYSIS
(SCANNING LINGKUNGAN DAN ANALISISNYA SERTA ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL
PENGERTIA N ENVIRONMENTAL SCANNING
Menurut Hunger dan Wheelen (dalam Merybudhe, 2012) : Environtmental scanning is
monitoring, evaluating and disseminating of information from the external and internal environment to
key people within the corporation. A corporation uses this tool to avoid strategic surprise and to ensure
its long term health.
Menurut Aguilar (dalam Merybudhe, 2012): Environtmental scanning is the acquisition and use
of information about events, trends, relationships in an organization’s external environtment, the
knowledge of which would assist management in planning the organization’s future caourse of action.
Menurut Wright, Kroll & Parnell (dalam Merybudhe, 2012): Environtmental scanning is the
gathering and analysis of information about information trends.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Environtmental Scanning merupakan
suatu proses pengambilan keputusan, analisis, penguraian informasi dan bagaimana organisasi
menggunakan informasi eksternal perusahaan yang melibatkan sejumlah orang yang berada di
perusahaan.
Fahey dan Narayanan (dalam Merybudhe, 2012) berpendapat bahwaenvironmental
scanning yang efektif seharusnya dapat membantu pembuat keputusan mengetahui perubahan potensial
yang terjadi di lingkungan eksternal mereka. Environmental scanning menyediakan penyelidikan
strategik yang berguna dalam pemilihan keputusan strategi. Konsekuensi dari aktivitas ini adalah
bertambahnya pemahaman akan dampak dari perubahan terhadap organisasi, membantu meramalkan,
dan membawa harapan perubahan yang baik dalam pembuatan keputusan.
TUJUA N DARI ENVIRONMENTAL SCANNING
Dari berbagai literatur yang ada, pada umumnya sebuah organisasi melakukan environmental
scanning dengan tujuan untuk :
1. Memahami perubahan kekuatan lingkungan, sehingga mereka mampu menempatkan diri dalam
persaingan masa mendatang.
2. Menghindari keterkejutan, identifikasi peluang dan ancaman, mencapai keunggulan kompetitif dan
mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
2. 3. Untuk meningkatkan kesadaran para manajer tentang kemampuan potensial yang berpengaruh
penting pada lingkungan industrinya dan mengidentifikasi ada tidaknya peluang dan ancaman di
sekitar lingkungan.
4. Untuk menghindari keterkejutan strategi dan menjamin kesehatan jangka panjang perusahaan.
Pengertian Lingkungan eksternal Perusahaan
Faktor factor diluar kendali yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang
pada akhirnya juga mempengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya.(Pearce, J.A & Robinson,
RB, 2013)
JENIS LINGKUNGA N EKSTERNAL
Menurut Pearce JA & Robinson, RB, 2013 faktor –faktor yang membentuk lingkungan eksternal (external
environment), dapat dibagi menjadi tiga subkategori yang saling terkait:
1. Faktor factor dalam lingkungan jauh
2. Factor-faktor dalam lingkungan industry
3. Factor- factor dalam lingkungan operasi
1. Lingkungan Jauh (remote environment)
Terdiri atas factor factor yang bersal dari luar, dan biasanya tidak terkait dengan situasi perusahaan.
a. Faktor-faktor Ekonomi
Berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian di mana suatu perusahaan beroperasi,karena pola
konsumsi dipengaruhi oleh kemakmuran relative dari berbagai segmen pasar, setiap perusahaan
harus mempertimbangkan trend ekonomi pada segmen yang mempengaruhi industrinya.
Manajer harus mempertimbangkan ketersediaan kredit, tingkat pendapatan bersih sesudah pajak,
dan kecenderungan konsumsi, suku bunga utama, tingkat inflasi, dan trend pertumbuhan
penduduk nasional bruto.
b. Faktor Sosial dan Demografi
Faktor social yang mempengaruhi suatu perusahaan meliputi kepercayaan, nilai sikap, opini, dan
gaya hidup masyarakat yang berkembang dari kondisi budaya, ekologi, demografi,agama,
pendidikan dan etnis. Ketika sikap social berubah, permintaan, permintaan akan berbagai jenis
pakaian, buku pun berubah. Kekuatan social bersifat dinamis, salah satu perubahan social adalah
masuknya sejumlah besar wanita kepasar tenaga kerja.
Faktor demografi yang penting diperhatikan adalah ukuran populasi, struktur usia, distribusi
geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan.Dalam menganalisis factor demografi ini
perusahaan harus menganilisis dengan basis global, bukan hanya dengan basis domestic.
c. Faktor Politik dan Hukum
Faktor politik menentukan parameter hokum dan aturan dimana perusahaan harus beroperasi.
Faktor politik yang berpengaruh kepada perusahaan berupa keputusan perdagangan, undang-
undang anti monopoli, pengenaan pajak, penentuan upah minimum, kebijakan polusi, penetapan
harga, dan tindakan lain yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat dan
lingkungan.
d. Faktor Teknologi
Untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, suatu perusahaan harus menyadari
perubahan tekhnologi yang mungkin mempengaruhi ndustrinya.
3. e. Factor Faktor Ekologi
Faktor ekologi merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan makhluk hidup,
udara,tanah dan air yang mendukungnya.
f. Faktor Global
Meliputi pasar global baru yang relevan, pasar global yang sedang berubah, peristiwa peristiwa
politik yang penting dan karakteristik kultural dan institusional yang menentukan pasar global.
KOMPONEN ANALISIS EKSTERNAL
1. Scanning
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahanpotensial dalam
lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan- perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian
lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yangbersaing
dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
2. Monitoring
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui
pengawasanyangberkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk
mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
3. Forcesting
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yangmungkin
terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui
pemindaian dan pengawasan.
4. Assesing
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek- efek dari perubahan-
perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan.
Selangkah lebih Maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut
pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak
diketahui relevansi kompetitiifnya.
2. Lingkungan Industri
Merupakan kondisi umum persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis yang menyediakan produk
atau jasa serupa. .(Pearce, J.A & Robinson, RB, 2013)
Hambatan masuknya pendatang baru (new entrans)
pendatang baru membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar serta
barangkali memiliki sumber daya lebih besar, akibatnya harga menjadi turun atau biaya
membengkak sehingga mengurangi profitabilitas/kemampulabaan.
Kekuatan pemasok (suplier)
kekuatan pemasok tergantung pada jumlah karakteristik situasi pasar dan pada tingkat
kepengtingan relatif penjualan dan pembeliannya dalam industri dibandingkan dengan
keseluruhan bisnisnya (Pearce II dan Robinson, 1997)
Kekuatan pembeli (customer)
pembeli atau pelanggan merupakan suatu hal yang sangat berharga untuk perusahaan, oleh
karena itu manajer harus mampu mengamati perubahan perilaku konsumen. Pembeli
biasanya sangat selektif sehingga jika mereka mempunyai informasi lengkap tentang
permintaan, harga pasar dan biaya pemasok maka posisi tawar menawar pembeli
bertambah kuat. Perusahaan haruslah memperbaiki posisi strategisnya agar bisa memenuhi
kebutuhan dan keinginan pembeli.
Ketersediaan Barang subtitusi (subtitution product)
4. produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga pagu
(ceiling price) yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Semakin menarik
alternatif harga yang ditawarkan maka makin ketat pembatasan laba industri. Barang
pengganti yang mendapat perhatian besar adalah produk yang mempunyai kecenderungan
harga atau prestasi yang lebih baik dari produk industri dan dihasilkan indsutri berlaba tinggi
(yang dapat menyebabkan penurunan harga atau peningkatan prestasi).
Persaingan yang kompetitif. (competitor)
pengetahuan mengenai pesaing perusahaan sangatlah penting, sebab jika suatu peusahaan
mampu menganalisis pesaingnya, maka perusahaan tersebut dapat menentukan posisinya
dalam persaingan. Ada 3 macam pesaing yang akan kita temui. Pertama pesaing generik,
yaitu pesaing yang menampilkan produknya dengan cara-cara yang berbeda dalam
memuaskan keinginan konsumen. Kedua pesaing bentuk produk, yaitu pesaing yang
menampilkan produknya dalam bentuk yang berbeda. Terakhir pesaing merk, yaitu pesaing
yang menampilkan produknya dalam merk yang berbeda.
Adapun analisis external juga dibahas dengan model lingkungan industri yang merupakan model 5
kekuatan bersaing yang dikemukakan oleh Michael E. Porter (dalam Merybudhe, 2012) Model ini adalah
strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri. Analisis tersebut
dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif (Five Forces Model Porter) yaitu :
1) Masuknya kompetitor (Threat of New Entrants).
Bagaimana cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru untuk mulai bersaing industri yang
sudah ada. Ancaman kompetitor baru tergantung pada skala ekonomi, modal untuk investasi, akses
untuk distribusi, akses teknologi, brand loyalty (apakah pelanggan setia dengan brand tertentu) dan
peranturan pemerintah
2) Ancaman produk atau Jasa pengganti (Threat of Subtitute Product or Services).
Cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa sudah
ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah. Ancaman dari produk, jasa
pengganti tergantung pada kualitas, keinginan pembeli untuk beralih ke produk jasa pengganti,
harga dan performa dari produk jasa pengganti, dan biaya untuk beralih ke produk jasa pengganti.
3) Daya tawar dari pembeli (Bargaining Power of Buyers).
Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan untuk menentukan kemana dia
akan melakukan transaksi. Daya tawar pembeli tergantung pada konsentrasi dari pembeli,
diferensiasi dari produk, profitabilitas pembeli, kualitas dari produk dan servis serta perpindahan
biaya.
4) Daya tawar dari pemasok (Bargaining Power of Supplier).
Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja,
bisa jadi mereka memonopoli supply barang. Daya tawar supplier tergantung pada konsentrasi dari
supplier, brand, profitabilitas supplier, pemasok masuk ke dalam industri, kualitas dari produk dan
servis serta perpindahan biaya.
5) Persaingan diantara pemain yang sudah ada (Relative Power of Other Stakeholders).
Bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain yang sudah ada. Apakah ada pemain yang sangat
dominan atau semuanya sama. Persaingan di antara pemain yang sudah ada tergantung
pada struktur dari kompetisi, struktur dari biaya di industri, tingkat diferensiasi produk, perpindahan
biaya, tujuan strategis dan ketika hambatan untuk meninggalkan industri semakin tinggi maka
persaingan akan semakin besar.
5. 3. Lingkungan Operasi
Lingkungan operasi (operating environment), juga disebut sebagai lingkungan kompetitif atau
tugas, merupakan situasi kompetitif langsung yang mempengaruhi. Keberhasilan suatu perusahaan
dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. .(Pearce, J.A & Robinson, RB, 2013)
Faktor-faktor terpenting dari lingkungan operasi ini adalah:
1. Posisi kompetitif
2. Profil pelanggan
3. Letak Geografis
4. Kondisi demografis
5. Sumber daya manusia
6. Tenaga Kerja
Implementasi Internal & External Macro Environment Analysis
pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) TBk.
Perumusan Strategi Perusahaan
Perumusan strategi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dimulai dengan penetapan visi dan
misi Perusahaan yang mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan
internal Perusahaan dan factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah
berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy
Scenario (CSS). CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan
utama dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun berdasarkan masukan/usulan dari
Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris. CSS diharapkan memenuhi persyaratan dan
kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dipahami, menantang, hirarkis
dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain:
a. Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis serta tantangan persaingan;
b. Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window);
c. Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.
Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities andThreats)adalah perencanaan strategis yang
digunakan perusahaan untuk mengevaluasi apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam suatu proyek atau suatu bisnis. Berikut adalah analisa PT Telekomunikasi Indonesia
dengan metode analisis SWOT.
1. Strength (Kekuatan)
KeuanganTelkom sangatlah besar sehingga sangat mudah bagi mereka untuk melakukan
investasi dalam bidang equipment Telekomunikasiyang mahal dan canggih.
Memiliki infrastruktur yang luas yang mencakup seluruh wilayah Indonesia bahkan
sampai ke luar negerisehingga memudahkan mereka untuk melakukan ekspansi
6. Telkom memiliki pilihan produk, cakupan serta beragam layanan-layanan yang
ditawarkan. Hal-hal tersebut adalah keunggulan strategis utama PT Telekomunikasi
Indonesia.
Teknologi yang digunakan Telkom termasuk salah satu yang tercanggih di Indonesia
sehingga memungkinkan kenaikan pada segi pemasaran yang berujung pada
meningkatnya jumlah pelanggan yang menggunakanjasa Telkom.
2. Weakness (Kelemahan)
Jumlah pekerja pada Telkom terlalu banyak sehingga mengakibatkan penganggaran yang
kurang efisien untuk menggaji para karyawannya.
Berpotensi terjadinya kebocoran pendapatan akibat kelemahan internal perusahaan. Hal
tersebut dapat menimbulkan kerugian pada hasil utama Telkom. Terdapat titik-titik pada
level pendapatan yang memiliki potensi tersebut yang diakibatkan oleh kecurangan dari
pihak pelanggan, kelemahan kontrol pada transaksi, proses billing dan penagihan yang
tidak terkontrol.
Layanan Customer Service yang seringkali mengabaikan kecemasan konsumen yang
mengakibatkan berkurangnya imej perusahaan.
3. Opportunity (Peluang)
Industri telekomunikasi di Indonesia akan selalu memiliki peranan penting di Indonesia,
dan memiliki keseinambungan dan sejalan dengan ekonomi di Indonesia.
Masyarakat yang terus menginginkan kecepatan tinggi pada koneksi Internet merupakan
peluang besar untuk Telkom agar terus berinovasi sehingga menyajikan pelayanan
tersebut.
Hanya sedikit penduduk di Indonesia yang memiliki akses
Internet broadband sehingga memberikan peluang besar kepada Telkom untuk terus
meningkatkan cakupannya
4. Threats (Ancaman)
Di Indonesia, masyarakat menuntut fleksibilitas dari alat komunikasinya sehingga telepon
rumah fixed line sudah jarang digunakan lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Persaingan semakin ketat karena jumlah pelanggan yang semakin sedikit di Indonesia.
Jaringan Telkom khususnya jaringan yang menggunakan akses kabel berpotensi
menghadapi ancaman keamanan seperti pencurangi, vandalisme, dsb.
Analisis Lingkungan Eksternal pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)Tbk.
Analisis PEST(EL)
Analisis PEST merupakan analisis eksternal makro-lingkungan yang akan mempengaruhi semua
perusahaan. P.E.S.T. merupakan akronim untuk Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi faktor
eksternal makro-lingkungan. Disini ditambahkan dua unsur lagi, yaitu Environment (lingkungan)
dan Law & Regulation (Hukum dan Regulasi).
1. Politic (Politik)
Peristiwa politik dan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini dapat memberi dampak
merugikan pada kegiatan bisnis di Indonesia. Indonesia telah mengalami proses
perubahan demokrasi, yang mengakibatkan timbulnya berbagai peristiwa sosial dan
politik yang menimbulkan ketidakpastian peta politik di Indonesia.
7. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan
menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan
ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi
telekomunikasi pada saat ini. Tidak ada jaminan bahwa Pemerintah akan
seterusnya menjadi pelanggan Telkom dan atau Telkomsel.
Sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi
yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga
intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis
dengan perubahan pasar.
2. Economic (Ekonomi)
Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan
menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan
ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi
telekomunikasi pada saat ini.
Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap
Telkom. Indonesia telah merasa efek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat,
negara-negara pengimpor menurunkan pesanannya dan nilai ekspor ikut menurun.
Beberapa perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan
cuti tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut mengakibatkan penurunan tingkat pembelanjaan
konsumen, yang telah berdampak negatif terhadap pendapatan Telkom.
Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk
mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil, ditambah dengan krisis
ekonomi pada saat ini akan membuat sejumlah operator kecil untuk melakukan
konsolidasi.
Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat telah mendorong
permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi. Industri telekomunikasi akan terus
tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan akan
meningkatkan permintaan layanan telekomunikasi.
3. Social (Sosial)
Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya,
telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan
adanya perubahan terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan
produk mobile lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak
pada bisnis telepon tidak bergerak kabel.
Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat
potensial. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah
memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik
bagi pertumbuhan bisnis Telkom. Telkommemiliki perkembangan teknologi internet
yang sangat pesat di Indonesia.
Perubahan pola konsumsi masyarakat dan daya beli masyarakat semakin tinggi
8. 4. Technology (Teknologi)
Tantangan di masa depan adalah melakukan transformasi secara penuh untuk menjadi
perusahaan yang fokus kepada pelanggan yang didukung oleh teknologi dan struktur
organisasi yang tepat dan yang dapat membuat seluruh insan Telkom untuk bekerja
bersama secara efektif.
Teknologi new wave telah berkembang secara pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini
dan sedang merubah cara kita berkomunikasi antara satu dengan yang lain, dalam
mengakses hiburan dan pekerjaan. Walaupun Telkom mengharapkan layanan tidak
bergerak kabel akan tetap menjadi dasar bisnis untuk ke depannya, namun Telkom juga
secara agresif bertumbuh dalam bisnis new wave-nya yang telah mengubah sejumlah
pilihan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi melalui platform multimedia.
5. Environment (Lingkungan)
Indonesia rentan terhadap bencana alam dan fenomena lain di luar kendali Telkom, yang
dapat menimbulkan ganguan serius pada bisnis Telkom dan memberi dampak merugikan
pada hasil operasi Telkom.
Beberapa daerah operasi Telkom rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, petir,
angin puyuh, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kebakaran atau peristiwa lain
yang berada di luar kendali Telkom. Semua hal di atas tersebut dapat mengganggu
kegiatan operasional perusahaan dan mengakibatkan kerusakan peralatan yang memberi
dampak merugikan pada kinerja keuangan dan hasil operasi Telkom.
Untuk mengurangi risiko-risiko di atas Telkom telah menerapkan Business Continuity
Management, Disaster Recovery Plan dan telah mengasuransikan asetnya untuk
melindungi Telkom dari potensi kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam dan
peristiwa lain yang terjadi di luar kendali Telkom. Walaupun demikian, tidak ada jaminan
bahwa pertanggungan asuransi akan cukup melindungi Telkom dari potensi kerugian
yang ditimbulkan oleh bencana alam dan kejadian lainnya di luar kendali Telkom
6. Law & Regulation (Hukum dan Regulasi)
Pemerintah merupakan regulator yang membuat, menerapkan dan menegakkan
peraturan yang relevan terkait penetapan tarif. Selain itu, Pemerintah menerbitkan lisensi
bagi para operator. Pemerintah mengatur sektor telekomunikasi melalui Menteri
Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”). Menkominfo berwenang menerbitkan
keputusan pelaksanaan undang-undang, yang umumnya memiliki lingkup yang luas,
sehingga memberikan keleluasaan bagi kementerian untuk melaksanakan dan
menegakkan peraturan. Terkait dengan peraturan yang berlaku, “kepemilikan” saham
dan satu saham Dwiwarna yang beredar berada di bawah perlindungan Departemen
Keuangan. Sebaliknya, sesuai dengan wewenang Departemen Keuangan, Menteri
Negara BUMN menggunakan hak-hak yang diberikan dalam saham ini sebagai pemegang
saham pengendali Telkom.
Beberapa lisensi tertentu mengharuskan Telkom untuk membayar biaya hak
penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang disediakan dan biaya hak penggunaan
frekuensi radio kepada Menkominfo.
Sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi
yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga
9. intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis
dengan perubahan pasar.
Undang-undang No. 11/2008 terkait dengan transaksi dan informasi secara elektronik,
memungkinkan Telkom dapat memperluas peluang usaha di bidang informasi dan
transaksi elektronik, termasuk e-payment.
Analisis Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia
a. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
b. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed
wireless access(”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
c. Dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi secara global yang mengedepankan kepraktisan,
d. Melakukan investasi pada jaringan broadband.
e. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
f. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
g. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
h. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
i. Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system,
Business support system, Customer support system and Enterprise relations management).
j. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
k. Melakukan transformasi budaya perusahaan.
Daftar Pustaka
1. Pearce, J.A& Robinson, RB(PR), Managemen Strategis, Irwin Mc Graw Hill Inc. Singapore 2013.
2. Merybudhe, 2012, http://ungubudeku.blogspot.co.id/2012/02/resume-environtmental-
scanning.html, (21 maret 2018, jam 18:54)
3. (21 maret 2018, jam 18:54)
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia (21 Maret 2018, pukul 16.00)
5. Nuraini 2014. http://ainie-sukses.mhs.narotama.ac.id/2014/04/25/visimisitujuan-dan-sasaran-pt-
telkom-2/ (21 Maret 2018, pukul 16.00)
6. Anonim, http://studylibid.com/doc/1010252/analisis-faktor-eksternal-pt.-telkom-indonesia ( 21
Maret 2018, pukul 19.00)
7. https://davidkurniakristiadi.wordpress.com/2015/01/22/analisis-lingkungan-intenal-pt-
telekomunikasi-indonesia-tbk-persero/ ( 21 Maret 2018, pukul 20.00)
8. http://www.republika.co.id/berita/telko-highlight/berita-telkom/17/07/27/otqroo425-semester-i-
2017-telkom-torehkan-kinerja-memuaskan ( 21 Maret 2018, pukul 20.00)
9. http://strategitelkom.blogspot.co.id/ ( 21 Maret 2018, pukul 20.15)