1. ILMU PENDIDIKAN ISLAM
1.PENDAHULUAN
Sejak manusia menuntut kemajuan dan kehidupan,maka sejak itu timbul
gagasan untuk melakukan pengalihan,pelestarian dan pengembangan kebudayaan
melalui pendidikan,maka dari itu Dalam sejarah pertumbuhan
masyarakat,pendidikan senantiasa menjadi perhatian Ulama dalam rangka
memajukan kehidupan generasi demi generasi sejalan dengan tuntutan kemajuan
masya-rakatnya.
Menurut kenyakinan kita,sejarah pembentukan masyarakat di mulai dari
keluarga Adam dan Hawa sebagai unit terkecil dari masyarakat besar umat
manusia di muka bumi ini.Dalam keluarga Adam itulah telah dimulai proses
Kependidikan umat manusia,meskipun dalam ruang lingkup terbatas sesuai
dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya.
Dasar minimal dari usaha mempertahankan hidup manusia terletak pada
orientasi manusia kearah 3 (tiga) hubungan ,yaitu :
1.Hubungan manusia dengan yang Maha Pencipta yaitu Tuhan sekalian alam.
2.Hubungan manusia dengan sesama manusia.Dalam keluarga Adam hubungan
tersebut terbatas pada hubungan antar keluarga
3.Hubungan manusia dengan Alam sekitar yang terdiri dari barbagai unsur
kehidupan seperti Tumbuh-tumbuhan ,binatang dan kekuatan alamiyah yang ada.
Dari prinsip hubungan inilah,kemudian manusia mengembangkan proses
pertumbuhan kebudayaannya.Proses inilah yang mendorong manusia kearah
kemajuan hidup sejalan dengan tuntutan yang semakin meningkat.
Manusia sebagai makhluk Tuhan,telah dikaruniai Alloh WST
kemampuan-kemampuan daSar yang bersifat Rohaniah dan jasmaniah,agar
dengannya manusia mampu mempertahankan hiDup serta memajukan
kesejahteraannya.
Kemampuan dasar manusia tersebut dalam sepanjang sejarah
pertumbuhannya merupakan modal dasar untuk mengembangkan kehidupan di
segala bidang.Oleh karena antar manusia dengan
2. Tuntutan hidupnya saling berpacu berkat dorongan dari ketiga daya tersebut,maka
pendidikan menjadi semakin penting.Bahkan boleh dikata,pendidikan merupakan
kunci dari segala bentuk kemajuan hidup manusia sepanjang sejarah.
Pembahasan tentang ilmu Pendidikan tidak mungkin terbebaskan dari
objek yang menjadi sasarannya,yaitu manusia.Dan karena yang menjadi topik
pembahasan sekarang adalah Ilmu Pendidikan Islam ,maka secara filosofis
harus mengikutsertakan objek utamanya,yaitu manusia dalam pandangan islam.
Manusia adalah makhluk Alloh SWT,ia dan alam semesta bukan terjadi
dengan sendirinyatetapi dijadikan oleh Allah SWT.Firman Alloh:
Artinya: “Allohlah yang menciptakan kamu,kemudian memberimu
rizki,kemudian mematikan kamu,kemudian menghidupkan kamu(kembali di
akhirat) al-Rum :40
Alloh SWT menciptakan manusia untuk mengabdi kepadanya .Untuk ini ia
memerintahkan supaya itu beribadat kepadanya.
Firman Alloh:
Artinya:Tidak kujadikan jin dan manusia itu kecuali untuk beribadat
kepadaku(jin dan manusia
Untuk beribadat kepada Allah (Q.S Az Zariat 56)
2. Makna Pendidikan Islam
Bilamana pendidikan kita artikan sebagai latihan mental,moral dan fisik
(jasmaniah) yang-menghasilkan manusia yang berbudaya tinggi,untuk
melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku
personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab.
Tujuan dan sasaran pendidikan berbeda-beda menurut pandangan hidup
masing-masing pendidik atau lembaga pendidikan,oleh karena itu maka perlu di
rumuskan pandangan hidup islam yang mengarahkan tujuan dan sasaran
pendidikan Islam.
Sebagai landasan pandangan seorang muslim disebutkan dalam Al-Quran:
3. Artinya:”Sesungguhnya Islam itu adalah agama yang benar di sisi Allah”.
Untuk tujuan itulah,manusia harus dididik melalui proses pendidikan
islam,berdasarkan pandangan di atas, maka Pendidikan Islam adalah sistem
pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin
kehidupannya sesuai d engan cita-cita islam,karena nilai-nilai islam telah
menjiwai dan mewarisi corak kepribadiannya.
3. Teorisasi Pendidikan Islam.
Dalam masyarakat yang dinamis,pendidikan memegang peranan yang
menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat tersebut,karena pendidikan
merupakan usaha melestarikan,dan mengalihkan serta mentrasformasikan nilai-
nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi-generasi
penerus. Demikian pula halnya dengan peranan pendidikan Islam di kalangan
umat Islam merupakan salah satu bentuk manifestasi dari cita-cita hidup islam
untuk melestarikan,mengalihkan dan menanamkan (internalisasi) dan
menstransformasikan nilai-nilai Islam tersebut kepada generasi penerusnya
sehingga nilai-nilai kultural religius yang di cita-citakan dapat tetap berfungsi dan
berkembang dalam masyarakat dari waktu-ke waktu.
Pendidikan Islam bila dilihat dari segi kehidupan kultural umat manusia
tidak lain adalah merupakan salah satu alat pembudayaan (Enkulturasi)
masyarakat manusia itu sendiri.Sebagai suatu alat,pendidikan dapat dipungsikan
untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosial kepada titik optimal kemampuan untuk
memperoleh keejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Dengan kata lain bahwa untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam
proses Pendidikan Islam,diperlukan adanya Ilmu Pengetahuan tentang
Pendidikan Islam baik yang bersifat teoritis maupun praktis.Tentang perlunya
Ilmu Pendidikan Islam teoritis tersebut adalah jelas sekali,mengingat beberapa
alasan yaitu:
a.Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui proses
panjang,dengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan segera.
b.Pendidikan Islam pada khusussnya yang bersumberkan nilai-nilai agama Islam
disamping menanamkan atau membentuk sikap hidup yang di jiwai nilai-nilai
4. tersebut, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan.Sejalan dengan
nilai-niali Islam yang melandasinya adalah merupakan proses ikhtiariah yang
secara Paedagogis mampu mengembangkan hidup anak didik ke arah
kedewasaan/kematangan yang mengutungkan dirinya.
c.Islam sebagai agama wahyu yang di turunkan oleh Allah dengan tujuan untuk
mensejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat manusia di
dunia dan akhirat.
d.Ruang lingkup kependidikan Islam adalah mencakup segala bidang kehidupan
manusia di dunia dimana manusia mampu memanfaatkan sebagai tempat
menanam benih-benih alamiah yang buahnya akan dipetik di akhirat nanti,maka
penbentukan sikap dan nilai-nilai alamiah Islamiah dalam pribadi manusia baru
dapat efektif bilamana dilakukan melalui proses kependidikan yang berjalan di
atas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.
e.Teori-teori, hipotesa dan asumsi-asumsi kepandidikan yang bersumberkan
ajaran Islam sampai kini masih belum tersusun secara ilmiah meskipun bahan-
bahannya telah tersedia,baik dalam kitab suci Al-Qur’an dan Al Hadist maupun
qaul ulama.Untuk itu diperlukan penyusunan secara sistematis il-miah yang di
dukung dengan hasil penelitian yang luas.
Oleh karena itu dari segi teoritis,pendidikan Islam adalah merupakan
konsep berpikir yang bersipat mendalam dan terperinci,tentang masalah
kependidikan yang bersumberkan ajaran Islam Dari mana rumusan-rumusan
tentang konsep dasar, pola ,sestem,tujuan,metoda dan materi
subtansi)Kependidikan Islam di susun menjadi ilmu yang bulat.
4.Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam
Pengetahuan manusia dewasa ini menunjukkan kemajuan yang pesat.Hal
ini ditandai dengan sejumlah penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang mendukung Kemajuan di bidang lainya.Indikasinya kemajuan ini
diakui juga oleh para ilmuan muslim
DI antara tokoh yang mewakili salah satu tokohnya,adalah Maurice
Bucaille.Ia mengumpulkan berbagai fenomena dan data empiris untuk kemudian
di cari kesesuaian dengan kitab suci.Di antara kesimpulan akhir penelitiannya
5. yang menarik adalah hasil penemuan ilmiah yang berkenaan dengan konsep
umum penciptaan manusia ternyata sesuai dengan ajaran agama.
5.Pengertian dan Tujuan Pendidikan Anak Pranatal
Kata Pendidikan adalah kata jadian dari kata didik,yang mendapat
imbuhan pen dan an.Kata didik mengandung banyak arti,antara lain
pelihara,bina,latih,asuh,dan ajar. Dengan adanya proses Tambahan (awalan dan
akhiran) tersebut akan memberikan pemahaman dan pengertian yang lebih
luas,komplek,sistimatis dan filosofis (Nur islam,2004:67).
Kata Pendidikan secara etimologis,sebagaimana yang dikatakan Baihak
AK (2003:1) yang Mengutif dari Anton Moeliono,dkk,dalam kamus besar Bahasa
Indonesia,adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia,melalui upaYa pengajaran dan
latihan.Jadi kata didik dengan tambahan pen dan an mengandung pengertian yang
sangat luas,yakni proses transformasi dari A ke B,tentang sistem nilai
(idiologi,isme,ajaran, Orientasi prosektus dan lain-lain)dengan metode,untuk
sebuah tujuan pendewasaaan manusia.
Secara terminologis,pengertian pendi-dikan sangat luas dan
Universal,sebagaimana yang dikatakan oleh pakar-pakar pendidikan,dalam
ensiklopedi pendidikan (Poerbakawatja,1981:257)
Mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:”Pendidikan sebagai perbuatan atau
usaha generasi tua yang mengalihkan pengetahuan,pengalamannya,kecaka-
pannya,serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyi-
apkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohaninya.
Definisi di atas kiranya cukup memadai,akan tetapi pendapat lain perlu
diperhatikan,Menurut Baihaki AK (2003:80).”Pendidikan adalah usaha sadar
yang diselenggarakan Berdasarkan nilai tertentu untuk
membimbing,mengajar,melatih dan membina peserta didik agar dapat
meningkatkan,mengembangkan dan menyalurkan dengan benar segenap potensi
jasmani,rohani,akan pikiran,dan hawa nafsunya sehingga ia dapat hidup lebih
puas dan baik produksi Dan bertanggung jawab secara moril dalam rangka
memenuhi kebutuhan dirinya,keluargannya,dan secara luas,masyarakat bangsa
dan negara.
6. Dalam dunia Pendidikan islam,menurut Yusuf Amir Feisal (1995;108)
menerangkan bahwa:Pengertian Pendidikan berkisar pada konsep-konsep yang
dirumuskan dalam istilah-istilah:
1.At-Taklim,yaitu pendidikan yang pendidikan yang menitikberatkan masalah
pada pengajaran,penyampaian informasi dan pengamalan ilmu.
2.At-Tarbiyah,yaitu pendidikan yang menitikberatkan masalah pada pen-
didikan,pembentukan dan pengembangan pribadi serta,pembentukan dan
penggemblengan kode etik (norma-norma etika/akhlak).
3.At-Ta’dib,yaitu pendidikan yang memandang bahwa proses pendidikan
merupakan usaha yang mencoba membentuk keteraturan susunan ilmu yang
berguna bagi dirinya.Sebagai muslim yang harus melaksanakan kewajiban serta
fungsionalisasi atas niat atau berbuat yang teratur (siste-matik)
Terarah,dan efektif.
Berkaitan dengan hal diatas,para ahli berbeda pendapat tentang istilah
mana yang tepat di gunakan untuk menunjukan pengertian pendidikan yang sesuai
dengan konsep islam.
At-Tarbiyah menuntut pekerjaan yang teratur,kemajuan yang terus
menerus,kesungguhan
Dan pemusatan pikiran pada anak untuk perkembangan jasmani,akal ,emosi dan
kemauaanya.
Dengan demikian,maka tujuan pendidikan islam jika diringkasan adalah
mendidik manusia agar menjadi hamba Allah seperti Nabi Muhamad SAW dan
sifat-sifat yang tercermin dalam kehidupannya.Diantara sifat-sifat itu adalah :
1.Fathonah
2.Shidiq
3.Amanah
4.Tablig
5.dan sifat-sifat nabi Muhamad SAW yang lainnya selain dari yang empat pola tsb
6.Materi Pendidikan Anak Pranatal.
Materi pelajaran bagi anak dalam kandungan sangat bergantung kepada
tingkatan potensi,kemampuan dan background(latar belakang) orang tuannya.Hal
ini akan terelfleksi
7. Dalam hal mengarahkan dan mendidik anak dalam kandungan ibu.
Terkait dengan materi kajian dan keahlian orang tua yang akan ditekuni
dan disalurkan (trasformasi) kepada anak dalam kandungan,Baihaki,AK (2003-
168) telah menjelaskan hal ini menurutnya:”Jika ibunya seorang sarjana (S1 )
,Megister (S2) atau doktor (S3),maka pelajaran S 1,S 2 dan S 3 bisa menjadi
materi pelajaran bagi anak dalam kandungan. Tetapi, pertanyaan muncul: apakah
anak yang sedang di kandungnya itu dapat memahaMinya?.jawabannya
mudah:tidak,ia hanya mendengarnya.Oleh karena itu,menjadi rangsangan
Edukatif yang sangat positip bagi anak dalam kandungan apabila ibunya orang
yang berilmu. Jadi yang di maksud ibunya seorang sarjana adalah seorang ibu
yang berilmu.Ibu yang berilmu akan Memahami cara memberi pendidikan kepada
anaknya.Semakin tinnggi ilmunya,maka makin memahami caranya lebih Baik.
Dengan demikian,mata pelajaran untuk anak dalam kandungan bisa
banyak dan bahkan mungkin banyak sekali,sesuai dengnan tingkat kemampuan
ibu yang mengandungnya.Pelajaran tersebut di terima oleh ibu sedang anak
dalam kandungan hanya meresponnya saja. Sehubungan
Dengan tujuan pendidikan Islam yang berorientasi kepada prinsip-prinsip dan
filosofis Islam,maka muatan materi pelajarannya harus bertumpu,berpola,seuai
dengan pendidikan Islam,untuk mensistematiskan urutan jenjang pendidikan ini
hendaknya disesuaikan dengan usia kehamilan ibu.
Muatan-muatan materi itu menurut ubes Nur Islam (2004:68-69)
menjelaskan sebagai berikut:
1.Doa.
Materi doa ini terbagi pada tiga tahapan,antara lain sebagai berikut:
a.Doa pada saat menenemkan benih nufhfah(sperma dan ovum).
b.Doa pada saat benih sperma telah tertanan diruang uterus/rahim
c.Doa pada saat nufhfah telah menjadi janin.
8. 2.Praktek Ibadah Shalat
Ibadah Shalat aadalah ibadah mah-dhah.Ada dua jenis ibadah,yaitu wajib dan
sunah.Keduannya bisa dijadikan materi pelajaran pokok bagi anak dalam
kandungan.
3.Bahasa.
Bahasa adalah salah satu media untuk berkomunikasi,berinteraksi dan berso-
sialisasi antara seorang atau kelompok dengan yang lainnya.Bahkan dengan
bahasa,manusia dapat melakukan sosialisasi
Eksistensi dirinya ketingkat peradaban yang tinggi.Bahasa ini sangat penting
sekali Allah mengajarkan Adam a.s materi pelajaran yang pertama adalah
bahasa.Menurut sebagian ahli tafsir,kepandaiannya Adam tentang bahasa tersebut
mencapai tingkat tujuh,sehingga para malaikat
Pun tidak mampu menandingi kepandaian Adam (Nur Islam,2004:70)Dengan
demikian para pendidik dan pembina termasuk orang tua dalam berbicara dan
bertidak harus benar-benar dapat menyesuaikan diri dengan dunia anak
(Hujjati,2003:189).Maka apakah anak dalam kandungan benar-benar dapat belajar
atau mem-pelajari kata-kata yang diucapkan oleh sang pendidik atau orang
tuannya? Sepeti yang dikatakan oleh Rene Van DE Carr: Jawabannya “Ya”.tetapi
tidak dengan cara seperti orang dewasa.
Oleh karena itu,belajar bahasa bagi anak dalam kandungan adalah belajar
konsep kata Kata sederhana dan mudah diterima oleh anak dalam kandungan.
4.Membaca Al-Qur’an.
Membaca Al-Qur’an merupakan materi pelajaran yang relevaan.Anak dalam
kandungan harus sudah merespon(diajar) membaca Al-Qur’an oleh ibu atau
ayahnya.Metodenya adalah dengan membaca-
Kan Al-Qur’an itu kepadanya.Suami merespon(mengajarkannya) dengan
membaca Al-Qur’an dekat istrinya saja yang sedang mengandung.Istri
merespon(mengajarkannya) dengan membacakannnya
Sendiri secara langsung dan mengajak bayinya itu membaca bersamanya(Baihaqi
AK,2003:173).
9. Hal inti dari membaaca Al-Qur’an itu adalah menumbuhkan lingkungan yang
kondusif dengan nilai-nilai islami di dalam kehidupan rumah tangga.Sekaligus
merspon (mengajar) bayi untuk bersama-sama membaca Al-Qur’an.
5.Akhlak (moralitas)
Salah satu kesempurnaan manusia dilihat dari nilai Akhlak atau
moralnya.Diantara manusia ada yang berakhlak baik dan ada pula yang berakhlak
buruk.Oleh karena itu pendidikan akhlak termasuk pendidikan yang utama.Untuk
mewujudkan kita memerlukan figur yang bisa menjadi tauladan utama.Tauladan
utama adalah Rasu-lullah Muhamad SAW ,Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu(yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan (rahmat)Allah dan
(keselamatan)di hari kiamat dan banyak menyebut Allah”(Q.S Al-Ahzab:21).
6.Akidah dan Tauhid
Perkara utama yang berkenaan dengan fitrah manusia menurut pandangan Islam
adalah mengenal Allah SWT.Dalam Al-Qur’an Al- Karim ,Hadist Nabi SAW,dan
riwayat para imam,diterangkan bahwa mengenal Allah merupakan hal yang paling
jelas dalam fitrah manusia.Ibnu Ruslan dalam Zubadnya(tt:4) berkata:”Kewajiban
pada manusia yang pertama adalah mengenal Tuhan-nya
(Makrifat) dengan yakin” Dalam masalah in pulalah tugas inti para nabi dan rasul
adalah menyeru umatnya untuk mentauhidkan Allah SWT.Sebagaimana yang
difirmankan Allah:”Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada setiap
umat (untuk menyeru),beribadahlah(bertauhidlah)kepada Allah (saja) dan jauhilah
Thagut.”Q>S an-Nahl 16:36).
7.Ilmu pengetahuan.
Termasuk materi yang bisa diajarkan kepada anak dalam kandungan adalah ilmu
pengetahuan.
Yang dimaksud ilmu pengetahuan disini adalah yang tingkatannya sederhana dan
menyenangkan serta mudah diserap istri yang sedang mengandung (Baihaqi
AK,2003:174).Caranya Jika istinya yang pandai,maka dialah sendiri yang
mengajarkannya dengan cara membacakannya dengan suara yang keras buku-
buku ilmu pengetahuan bagi bayi.
8.Lagu dan cerita.
10. Termasuk materi berikutnya bagi anak dalam kandungan adalah melalui lagu dan
cerita.Lagu dan cerita dapat dijadikan mata pelajaran bagi bayi yang masih dalam
kandungan.
Oleh karena itu,untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan dan hambatan
dalam pendidikan khususnya anak pranatal di dalam Islam diberikan tuntunan-
tuntunan tentang memilih pasangan dalam hidupnya berumah tangga.Sebaik-
baiknya wanita yang akan dinikahi adalah yang didasari
agamanya,ketaatannya,ketaqwaannya dan taubatnya pada Tuhan.Dia akan mampu
menjaga dirinya,harta suaminya,dan pendidikan anak-anaknya.Ibu akan selalu
menanamkan kecintaan anaknya pada agama Islam sampai akhir hayatnya.Anak
akan menjadi apa saja yang di ajarkan orang tuannya padanya.Sifat orang tua akan
menurun kepada anaknya.Sebagian besar ketaqwaannya yang terlihat dalam diri
anak adalah hasil pengaruh kedua orang tuannya termasuk salah satu dari pihak
keluarga masing-masing,sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa
Rasulullah SAW bersabda:”Pilihlah tempat yang baik untuk nuthfahmu dan
nikahilah yang sederajat denganmu.”
Berdasarkan hadist diatas,salah satu kewajiban seorang suami berupaya untuk
mencari istri yang cerdas,pintar,terutama yang agamanya kuat.Semua ini akan
membantu keteraturan sebuah rumah tangga,termasuk pendidikan anak.Karenanya
diharapkan agar setiap wanita turut meluangkan kesempatannya untuk menuntut
ilmu sesuai dengan fitrahnya dan pengetahuannya yang cukup dibutuhkan dalam
peranannya sebagai istri dan ibu rumah tangga,Dengan demikian,jika seluruh
syarat yang telah diuraikan diatas terpenuhi,maka program pendidikan anak
pranatal yang dijalankan selama proses kehamilan dapat berjalan dengan sebaik-
baiknya.
9. Pengertian Kurikulum Dan Tujuan Pendidikan
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman
pendidikan,kebudayaan,sosial,olah raga,dan kesenian yang disediakan oleh
sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud
menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah
tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
11. Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa kurikulum itu mempunyai
empat unsur utama ,yaitu:
1.Tujuan-tujuan yang ingin di capai oleh pendidikan itu,dengan lebih tegas lagi
orang yang bagaimana ingin kita bentuk melalui kurikulum.
2.Pengetahuan (Knowledge), informasi-informasi,data-data,aktivitas-aktivitas dan
pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu.Bagian inilah yang
biasa disebut mata pelajaran, bagian ini pula yang dimaksud silabus.
3.Metoda dan cara –cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar
dan mendorong murid-murid belajar dan membawa mereka ke arah yang
dikehendaki oleh kurikulum.
4.Metoda dan cara penilaiaan yang di pergunakan dalam mengukur dan menilai
kurikulum dan hasil proses pendidikan yang di rencanakan dalam kurikulum
seperti ujian triwulan,ujian akhir dan lain-lain.
Jadi kurikulum itu mengandung tujuan-tujuan,isi atau mata
pelajaran,metoda mengajar,dan Metoda penilaian.Namun kesimpulan yang kita
berikan diatas itu tidak mempermudah persoalan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan
dalam suatu sistem pendidikan,karena itu kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Tujuan pendidikan di suatu bangsa atau negara di tentukan oleh falsafah
dan pandangan hidup suatu bangsa atau negara menyebabkan berbeda pula tujuan
yang hendak dicapai dalam pendidikan tersebut dan sekaligus akan berpengaruh
pula terhadap negara tersebut.Berbicar Tentang tujuan pendidikan tentu akan
mengajak kita berbicara tentang tujuan hidup,yaitu hidup Manusia ,sebab
pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untk memelihara
kelanjutan hidupnya (Servival),baik sebagai individu maupun sebagai
masyarakat.Manusia dalam usahanya memelihara kelanjutan hidupnya
mewariskan berbagai nilai budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Dengan demikian kurikulum senantiasa bersifat dinamis guna lebih
menyesuaikan dengan berbagai perkembangan yang terjadi.Setiap pendidik harus
mamahami perkembangan kurikulum, Karena merupakan suatu formulasi
12. pedagogis yang paling penting dalam konteks pendidikan,dalam kurikulum akan
tergambar bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa dalam
mengembangKan potensinya,berupa pisik,intelektual,emosianal,dan
sosial,keagamaannya dsb. Secara etimologis,kurikulum berasal dari bahasa
yunani,yaitu curir yaitu artinya pelari dan Curare yang berarti tempat berpacu,jadi
istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus di tempuh oleh pelari dari garis
Start sampai garis finish.
Dalam bahasa arab,kata kurikulum biasa diungkapan dengan manhaj yang
berarti jalan yang Terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang
kehidupan.Sedangkan Kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) ,dalam qamus
Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Secara terminologi,para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum diantaranya:
a. Crow and crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran
atau sejumlah mata pelajaran yang di susun secara sistematis untuk menyelesaikan
suatu program untuk memperoleh ijazah.
b. M-Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus
di sajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional
pendidikan.
c. Zakiah Darajat memandang kurikulum sebagai suatu program yang
direncanakan dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan unatuk mencapai
sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
d. Dr.Addamardasyi Sarhan dan Dr.Munir Kamil yang disitir oleh Al-
Syaibani,bahwa kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan,
kebudayaan,sosial,olah raga,dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi
murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolong untuk
berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka
dengan tujuan-tujuan pendidikan.
Pengertian kurikulum ini namfaknya lebih luas dari pengertian yang
pertama,karena disini Kurikulum tidak hanya di pandang dalam artian mata
pelajaran,namun juga mencakup program di Dalam kegiatan pendidikan. Kalau
13. dianalisis batasan diatas ternyata kegiatan kurikuler tidak hanya terbatas dalam
ruang Kelas saja,tetapi mencakup semua pengalaman belajar,karena itu menurut
pandangan modern semua kegiatan yang bertujuan memberikan pangalaman
belajar bagi siswa adalah kurikulum.
Bahkan Aliace Miel mengatakan bahwa kurikulum meliputi keadaan
gedung,suasana sekolah,keinginan,keyakinan,pengetahuan,kecakapan dan sikap-
sikap orang yang melayani dan dilayani di sekolah (termasuk di dalammya
seluruh pegawai sekolah) dalam hal ini semua pihak yang terlibat dalam
memberikan bantuan kepada bantuan kepada sisiwa termasuk ke dalam
kurikulum.
Dengan demikian pengertian kurikulum dalam pandangan modern
merupakan program pendidikan yang di sediakan oleh sekolah yang tidak hanya
sebatas bidang studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang di harapkan
sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupan yang pelaksanaannya bukan saja di
sekolah tetapi juga di luar sekolah.
Jika di aplikasikan dalam kurikulum pendidikan islam,maka kurikulum
berfungsi sebagai pe-doman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing
peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan islam,melalui akumulasi
sejumlah pengetahuan,keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan
islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan,tatapi
hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil)
yang stateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum Islam.
Dalam perkembangan selanjutnya pengertian kurikulum tidak hanya
terbatas pada program Pendidikan namun juga dapat diartikan menurut fungsinya:
1.Kurikulum sebagai program studi.
2.Kurikulum sebagai konten.
3.Kurikulum sebagai kegiatan berencana.
4.Kurikulum sebagai hasil belajar.
5.Kurikulum sebagai repruduksi kultural.
6.Kurikulum sebagai pengalaman belajar
14. 7.Kurikulum sebagai produksi.
Komponen Kurikulum.
Mengingat bahwa fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan,maka hal ini berarti bahwa
sebagai alat pendidikan,kurikulum memiliki bagian-bagian penting dan penunjang
yang dapat mendukung operasinya dengan baik.
1.Menurut Hasan Langgulung ada 4 komponen utama kurikulum yaitu:
a. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu.Dengan lebih tegas lagi
orang yang bagaimana yang ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut.
b. Pengetahuan (knowledge),informasi-informasi,data-data,aktivitas-aktivitas dan
pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu.Bagian inilah yang
disebut mata pelajaran.
c. Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar
dan memotivasi murid untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh
kurikulum.
d. Metode dan cara penilaian yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai
kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.
2. Menurut Penulis komponen kurikulum itu meliputi:
a. Tujuan,yang ingin dicapa meliputi (1)Tujuan Akhir.(2)Tujuan
Umum,(3)Tujuan Khusus,(4) Tujuan sementara.
b. Isi Kurikulum.
Berupa materi pembelajaran yang di program untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.Materi tersebut disusun kedalam silabus,dan dalam
mengaplikasikannya dicantumkan pula dalam Satuan Pembelajaran dan Rencana
Pembelajaran. Setiap materi tersebut harus jelas scope dan squencenya.
c. Media (sarana dan prasarana)
Media sebagai sarana perantara dalam pembelajaran untuk menjabarkan isi
kurikulum agar lebih mdah di pahami oleh peserta didik.Media tesebut berupa
(materil) dan bukan (non materil).
d. Strategi.
15. Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta tekhnik mengajar yang
digunakan.Dalam srtategi termasuk juga komponen penunjang lainnya
seperti(1)sistem administrasi,(2)pelayanan BK(3)remedial,(4) pengayaan,dsb.
e. Proses pembelajaran.
Komponen ini sanagt penting,sebab diharapkan melalui proses pembelajaran akan
terjadi perubahan tingkah laku pada diri peserta didik sebagai indikator
keberhasilan pelaksaaan kurikulum.Oleh karena itu dalam proses pembelajaran
dituntut kondusip,sehingga memungkinkan dan mendorong kreativitas pesserta
didik dengan bantuan pendidik.
f. Evaluasi.
Dengan evaluasia (penilaian) dapat diketahui cara pencapaian tujuan.
Mata pelajaran Kurikulum menempati tempat yang sangat penting untuk
memberikan jawaban terhadap apa yang dikerjakan untuk mencapai manusia
yang dicita-citakan oleh pembuat kurikulum itu.Sebagai misal,kita ambil anak
ayam.Makanan apakah yang harus diberikan kepada anak ayam supaya badannya
menjadi besar?Jagung ataukah beras,atau lainnya?Begitu juga dengan kanak-
kanak.Apakah yang harus diajarkan kepadanya untuk mencapai cita-cita pembuat
kurikulum?Jawabannya ialah pengetahuan.Sampai situ kelihatannya tidak ada
masalah,padahal begitu kita mengajukan soal berikutnya,yaitu:apakah
pengetahuan itu?Mulailah timbul masalah yang tidak mudah diselesaikan.
Berdasarkan pada konsepsi tentang hakikat ini maka pengetahuan,
menurut Plato dan kemudiaan oleh Descartes dan Kant,pada dasarnya bebas dari
pengamatan indera dan sudah tentu membawa kepada suatu pendapat bahwa
pengetahuan adalah pemberian Tuhan,wujud di sana,dan bebas dari orang yang
mengetahui,tidak tergantung pada kondisi makhluk yang memiliki pengetahuan
itu.
Jadi tujuan pendidikan Islam mempunyai keistimerwaan yaitu untuk
menyembah dan berbakti kepada Allah sepanjang hayat,maka kriteria penilaian
juga harus berlainan dengan pendidikan dari falsafah-falsafah lain.Bukan sekedar
ujian saja,walaupun ini juga diharuskan,tetapi harus dimaksukkan juga kebijakan
(wisdom) dan budi mulia (virtues) sebagai kriteria.