Makalah ini membahas perpustakaan sebagai media pembelajaran. Perpustakaan dijelaskan sebagai tempat pengumpulan buku dan sumber informasi yang dapat dimanfaatkan siswa dan masyarakat untuk proses belajar. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis koleksi seperti buku, majalah, film, dan rekaman untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
1. PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Media Pembelajaran”
Dosen Pengampu : Dr. Ambar Sri Lestari
Disusun Oleh :
Hilda Fauziah (1172020102)
Kelas IV/C
PROGRAM STUDI PAI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2018/2019
2. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami penjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas berkah
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ber-judul “Perpustakaan
sebagai media pembelajaran” ini dengan sebaik-baiknya dan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “Media Pembelajaran”, sholawat beserta salam semoga
terlimpah curah pada Nabi Muhammad S.A.W.
Dalam pembuatan makalah ini kami berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Tetapi kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah kami yang akan datang.
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini yang telah
memberikan dorongan, semangat dan masukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada
umumnya, serta mendapatkan ridha dari Allah S.W.T.
Bandung, 9 Maret 2019
Penulis
3. A. Pendahuluan
Perpustakaan merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat aktivitas
pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian danpenyajian serta
penyebaran informasi. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang
sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu
pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta
memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa perpustakaan adalah tempat tumpukan buku tanpa
mengetahui pasti ciri dan fungsi perpusatakaan. Ada beberapa ciri yang perlu
diketahui oleh masyarakat, diantaranya adalah tersediaanya koleksi, sarana
prasarana, pustakawan dan pengunjung serta adanya suatu unit kerja. Kemajuan
perpustakaan Sekolah sebagai salah satu tolah ukur keberhasilan prestasi belajar
karena perpustakaan sebagai penyedia informasi, khususnya bagi para siswa
dalam memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuannya.
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih
meningkatkan serta mendukung proses belajar agar lebih efektif dan efisien.
Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar.
Salah satunya yang terkait dengan sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang
dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Oleh karenanya, belajar-mengajar
sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-
komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam
proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya
yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar-mengajar, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.
Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar,
benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana
bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan perilaku. Salah satu
sumber belajar yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar adalah
perpustakaan.
4. A. Pembahasan
1. Pengertian Perpustakaan
Darmono (2001:03) mengemukakan bahwa Perpustakaan pada
hakekatnya adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi
pemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan
buku-buku atau tempat buku-buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai
media belajar siswa
Ibnu Ahmad Saleh memberikan definisi perpustakaan adalah tempat
pengumpulan pustaka atau kumpulan pustaka yang diatur dan disusun dengan
sistem tertentu, sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan dengan
mudah dan cepat.1
2. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Dalam dua dekade terakhir ini perpustakaan telah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari sekolah. Hampir di setiap sekolah mulai dari sekolah
dasar sampai ke perguruan tinggi terdapat perpustakaan sekolah. Bahkan
unit-unit perpustakaan keliling (mobile library) dari departemen pendidikan
dan kebudayaan tersedia di kota-kota besar guna melayani kebutuhan para
pelajar.2
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab buku.
Dalam bahasa Inggris, perpustakaan disebut library. Istilah ini berasal dari
kata latin, liber atau libri artinya buku. Dari kata latin tersebut, terbentuklah
istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa asing lainnya
seperti Belanda perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, Jerman:
bibliothek, Perancis: bibliotheque, Spanyol: bibliotheca, dan Portugis:
bibliotheca. Semua istilah itu berasal dari satu istilah yang sama yakni biblia
dari bahasa yunani, artinya tentang buku, kitab. Istilah tersebut bahkan
1 Basuki,Sulistyo.1991.Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:Gramerdia Pustaka Utama. Hal.6
2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Rajagrafindo Persada,Depok,2015 hlm 98
5. dipakai sebagai sebutan kibat suci, Bible. Oleh karena itu, didalam bahasa
Indonesia bimble diterjemahkan menjadi Alkitab.3
Bagi banyak orang bila mendengar istilah perpustakaan, dalam benak
mereka akan tergambar semuah gedung atau ruangan yang dipenuhi rak buku.
Anggapan demikian tidaklah salah, karena bila dilihat dari artikel kata
dasarnya, perpustakaan adalah pustaka.
Dalam bahasa Arab, perpustakaan disebut kutubkhanah atau almaktabah
yang diatikan sebagai dar al-kutub yang semuanya berasal dari kata yang
sama yakni kataba, yaktubu katban, kitaban, kitabatan, yang artinya tentang
tulisan atau tentang kitab, buku.
Dengan demikian, tidaklah aneh bila dalam semua bahasa, istilah-istilah
untuk perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku atau kitab. Pada abad
permulaan Islam, semua muslim, dengan tidak membedakan siapa dia dan
dari mana dia, telah menunjukan penghormatan yang besar kepada
cendikiawan dan terhadap karya-karya ilmu pengetahuan atau masterpiece
mereka. Kesetiaan pada buku-buku terkenal, nyaris sama dengan kesetiaan
terhadap religiusitasnya. Berkenaan dengan hal ini, Al-Jahiz (Syalabi, 1973)
memberikan ilustrasi yang menarik, sebagai berikut : “buku akan diam,
selama anda membutuhkan kesunyian dan keheningan, akan fasih berbicara
kapanpun anda menginginkan wacana. Ia tik pernah menyela anda jika anda
sedang berbicara, tetapi jika anda sedang meras kesepian maka ia akan
menjadi sekutu yang baik. Ia adalah teman yang tidak pernah mencurangi
atau memuji anda dan ia adalah teman yang tidak pernah membosankan
anda.”
Sehingga pada masa itu tidak mengherankan bahwa dengan sikap takdzim
kepada buku-buku tersebut, maka perpustakaan-perpustakaan muslim
menjadi pusat ilmu penegtahuan dimanapun ia didirikan. Perhatian mereka
tidak hanya sebatas pada pendirian perpustakaan dan pengadaan buku saja,
3 Yudhi Munadi, Media pembelajaran, Gaung Persada,Jakarta,2012,hlm.210.
6. melainkan juga fasilitras-fasilitas perpustakaan yang dapat mendukung
suasana belajar menjadi kondusif. Dalam hal ini Pinto (Nakosteen 1995)
menggambarkan fasilitas-fasilitas sebuah perpustakaan abad pertengahan,
sama sengan yang ada di Shiraz, Cordova, dan Kairo, yakni:
…banyak ruangan-ruangan untuk kegunaan yang berbeda: galeri dengan rak-
rak tempat menyimpan buku-buku, ruangan tempat menunjang dapat
membaca dan belajar, ruangan yang diatur berpisahan itu untuk
pembuatan salina dari manuskrip-manuskrip,ruangan-ruangan yang
disediakan untuk pertemuan-pertemuan sastra dan bahkan dalam beberapa
hal ruangan-ruangan dipergunakan untuk pertunjukan music. Semua
ruangan dibuat sedemikian mewah dan menyenangkan.
Kutipan diatas menggambarkan bahwa perpustakaan pada masa keemasan
Islam telah benar-benar berfungsi sebagai pusat sumber balajar, karena
banyak aktivitas belajar didalamnya, seperti membaca, menulis, menyalin,
pertemuan sastra, pertunjukan music. Ahmad Syalabi juga dalam History Of
Muslim Education pemaparkan bahwa penerjemah-penerjemah pada masa
Ma’mun lebih baik dilakukan di Baitul Hikmah, yaitu sebuah perpustakaan
terbesar saat itu. Disamping kegiatan penerjemahan khususnya karya-karya
Yunani ada juga kegoatan penelitiannya, diperpustakaan ini terdapat sebuah
observatory astronomi.
Namun kemudian, pada abad-abad berikutnya, suasana perpustakaan
berubah, yakni menjadi sunyi senyap walupun didalamnya penuh dengan
pengunjung. Keadaan ini disinyalir terjadi pada pasca lahirnya mesin cetak
yang tercipta dari tangan terampil Johannes Guttenberg pada 1440-an. Karena
setelah mesin cetak digunakan secara luas maka orang-orang menjadi melek
huruf. Hal ini berdampak pada beralihnya cara-cara transformasi, informasi,
dan pengetahuan, dari melalui lisan jadi melalui membaca. Epos, mitos,
dongen dan lain-lain yang awalnya disampaikan dengan kekayaan suara yang
begitu dramatis dan emosional dan memberikan kesan dalam kenangan,
berubah menjadi kumpulan ribuan huruf. Perubahan ini artinya perubahan
7. tradisi belajar dari belajar dinamis menjadi belajar statis. Bahkan hingga saat
ini, kita merasa bersalah kalau kita mnegeluarkan kata-kata (apalagi
berdiskusi) di dalam perpustakaan., dan jika itu dilakukan maka berpuluh
atau ratusan mata akan tertuju pada kita.
Dengan melakukan pengembangan dan produksi berbagai macam media
pembelajaran, maka di perpustakaan-perpustakaan modern ini tidak hanya
menyediakan koleksi buku saja, melainkan juga mencakup film,
slide,rekaman phonographs, kaset, piringan hitam, microfiche, micro-opaque,
dan lain-lain. Perpustakaan yang demikian itu adalah perpustakaan yang kaya
akan sumber belajar. Para pengguna perpustakaan tidak hanya memanfaatkan
satu macam sumber saja, buku, tetapi juga dapat memanfaatkan sumber-
sumber belajar lainnya.4
Perpustakan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan
menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku,
majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf
yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non-cetakan seperti micro-fish,
micro-film, foto-foto, film, kaset, audio/video, lagu-lagu dalam piringan
hitam, rekaman video (doumenter), dan lain-lain. Oleh karena itu,
perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat
pada umunya untuk memporoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan
baik untuk tujuan akademis maupun untuk rekreasi. Bahan-bahan yang
tersedia itu dapat dikelompokan ke dalam jenis (1) referensi, (2) reserve, (3)
pinjaman.5
Bahan-bahan referensi yang biasanya ditata dalam satu ruangan khusus
merupakan sumber-sumber untuk fakta-fakta tertentu yang sudah baku,
misalnya ensiklopedia, kamus, statistic, nuku tahunan, biografi, buku
pegangan, atlas, indeks (tesis, disertasi, artikel ilmiah), abstrak, dan lain-lain
yang sejenisnya. Bahan-nahan sumber ini diperlukan oleh banyalk orang
4 Yudhi Munadi, Media pembelajaran, Gaung Persada,Jakarta,2012,hlm.210-212.
5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Rajagrafindo Persada,Depok,2015 hlm. 98.
8. sehingga tidak dipinjamkan untuk dibawa kelaur perpustakaan. Dengan
demikian, seseorang yang memerlukan informasi dari bahan dan buku-buku
referensi ini hanya diperbolehkan membacanya dalam ruang yang telah
disediakan.
Bahan-bahan reserve biasanya terdiri dari buku-buku, artikel-artikel, atau
handouts untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan tegana
pengajarannya. Ini dimaksudkan agar semua pelajaran-mahasiswa yang
mengikuti mata pelajaran itu dapat memperoleh akses terhadap bahan-bahan
yang merupakan bagian dari penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan oleh
pengajar. Dengan jumlah pelajar mahasiswa yang banyak, sementara jumlah
buku atau artikel pada perpustakaan sangat terbatas, bahan-bahan reserve
hanya dapat dibaca oleh seorang pelajar-mahasiswa antara satu sampai dua
jam.
Buku-buku dalam bidang keilmuan pada umunya siap untuk dipinjamkan
untuk jangka waktu antara dua minggu sampai satu bulan kepada pelajar-
mahasiswa atau masyarakat umum yang memiliki kartu anggota
perpustakaan. Untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan, pelajar-
mahasiswa perlu mengetahui sistematika penataan dan penyimpanan buku-
buku pada perpustakaan. Klasifikasi buku yang umum digunakan pada
perpustakaan adalah Klasifikasi Desimal Dewey dan Klasifikasi Library of
Congress. Klasifikasi Desimal Dewey mengidentifikasi .
Bidang-bidang ilmu dengan kode angka tiga digit ,sedangkan klasifikasi
library congress mengunakan abjad, misalnya bidang bahasa: 400 (desimal
dewey ), P (library or congress) oleh karena itu pelajar- mahasiswa yang
ingin menemukan bahan atau buku di perpustakan harus mengetahui nomor
klafikasi buku tersebut .nomor klasifikasi itu terekam pada kartu subjek ,kartu
judul dan kartu pengarang.
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efekektif
memerlukan keterampilan sebagai berikut (Achsin ,1986 )
9. a. Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan (a)
mengenal sumber informasi dan pengetahuan (b) menentukan lokasi
sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara
menggunakan katalog dan indeks ,(c) menggunakan bahan pustaka baru ;
bahan referensi seperti ensiklopedia, kamus ,buku tahunan ,dan lain –
lain.
b. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi,
seperti (a) memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan
masalah, dan (b) mendokumentasikan informasi dan sumbernya .
c. Keterampilan menganalisis, menginterprestasikan dan mengevaluasikan
informasi seperti (a) memahami bahan yang di baca (b)membedakan
antara fakta dan opini , dan menginterprestasikan informasi baik yang
saling mendukung maupun yang berlawanan .
d. Keterampilan menggunakan informasi , seperti (a) memanfaatkan intisari
informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, (b)
mengunakan informasi dalam diskusi , dan (c) menyajikan informasi
dalam bentuk tulisan.
3. Sarana Prasarana Perpustakaan
Sarana dan prasarana perpustakaan menurut Andi Prastowo ada tiga.
Pertama, gedung/ruangan perpustakaan. Kedua, perlengkapan perpustakaan.
Ketiga, peralatan perpustakaan. Berikut penjelasan dari ketiga bentuk
perpustakaan tersebut.
a. Gedung Perpustakaan
Gedung perpustakaan adalah salah satu unsur yang paling dominan dari
eksistensi atau kebenaran suatu perpustakaan. Tanpa gedung atau ruangan,
tidak mungkin ada perpustakaan. Namun, pada dasarnya, sebuah
perpustakaan sebagai unit kerja membutuhkan ruangan pelayanan.
Sehingga, keberadaan ruang perpustakaan harus ada sebagai bagian dari
perpustakaan.
10. b. Perlengkapan Perpustakaan
Alat penunjang yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
perpustakaan yang tidak habis pakai disebut perlengkapan perpustakaan.
Contohnya komputer, meja, kursi, lemari, rak buku, rak penitipan tas/jaket,
papan pengumuman, dan lain sebagainya. Kita harus mengetahui kegunaan
dari perlengkapan tersebut.
c. Peralatan Perpustakaan
Alat penunjang yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
perpustakaan. Sifatnya bisa temporer.6
4. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan
Tujuan dan fungsi dari perpustakaan baik perpustakaan umum ataupun
sekolah, yaitu sebagai tempat kumpulan sumber ilmu. Perpustakaan sekolah
merupakan media pembelajaran yang digunakan oleh orang-orang secara
terbatas, yakni hanya kalangan siswa, guru dan karyawan sekolah tersebut.7
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dimana pada pasal 35 undang-undang tersebut dikemukakan
bahwa setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, harus
menyediakan sumber-sumber belajar.8
Dengan pengadaan bahan pustaka yang menunjang pembelajaran,
diharapkan peserta didik memiliki kesempatan untuk mempertinggi daya
serap dan penalaran dalam proses pendidikan. Sedangkan bagi guru,
perpustakaan dapat membantu mereka untuk memperluas pengetahuan yang
akan mereka ajarkan.
6 Dewi Yantiningsih dan Santoso.Menciptakan Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran Yang
Tenang Dan Nyaman (Studi di Perpustakaan STAIN Kudus).Jawa Tengah: STAIN Kudus.hal 8.
7 Debora Irmshal,“Pentingnya Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran”,(ProgramStudi PG-
PAUD, Univertas PGRI Palembang,Palembang, 2016) hal.6.
8 Ibid. hal 8
11. Untuk masalah tujuan Pendirian Perpustakaan secara umum itu sendiri adalah
sebagai berikut :
a. Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai informasi
untuk dikoleksi, diolah dan diproses.
b. Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia
(ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya) melalui aktifitas
pemeliharaan dan pengawetan koleksi.
c. Sebagai agen perubahan (Agents Of changes) dan Agen Kebudayaan
serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang
dan masa yang akan datang.
d. Menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya.9
Adapun fungsi perpustakaan adalah sebagai berikut :
a. Membantu para siswa/pembaca dalam melakukan penilitian dan
membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari apa
yang dibutuhkannya,
b. Memupuk daya kritis
c. Membantu mengembangkan kegemaran membaca dan hobinya dengan
adanya buku-buku tentang ketrampilan-ketrampilan yang meningkatkan
daya kreatifitas.
d. Fungsi penyimpanan.
e. Fungsi Informasi.
f. Fungsi kultural.
Menurut Yusuf10, perpustakaan sekolah memiliki empat fungsi umum, yaitu:
a. Fungsi edukatif adalah secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan
prasarana perpustakaan sekolah, terutama koleksi dapat membantu murid
dalam proses belajar;
b. Fungsi informatif dari perpustakaan sekolah adalah mengupayakan
penyediaan koleksi yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang
berhubungan dengan kepentingan guru dan murid;
9 Ibid. hal 7
10 Lasa,Hs. 2007. Manajemen perpustakaan sekolah. Yogyakarta: Pinus. hal.11
12. c. Fungsi kreasi bukan merupakan fungsi utama, namun sangat penting
kedudukannya dalam upaya peningkatan intelektual dan inspirasi;
d. Fungsi riset membuat koleksi yang ada di perpustakaan sekolah menjadi
bahan untuk melakukan riset atau penelitian sederhana.
5. Peran Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran11
Perpustakaan bisa digunakan setiap saat untuk digunakan sebagai media
pembelajaran.
Perpustakaan bisa membantu peserta didik dalam mendapatkan
pengetahuan keterampilan dan sikap secara aktif, yaitu pembelajaran aktif
atas informasi, ketrampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui
penyelidikan atau proses bertanya dan membaca. Siswa dikondisikan dalam
sikap mencari (aktif) bukan sekedar menerima (reaktif). Dengan kata lain,
mereka mencari jawaban atas pertanyaan yang ada atau pertanyaan yang
timbul dalam benak mereka sendiri. Mereka berusaha dengan upaya sendiri
untuk memecahkan permasalahan secara mandiri, sehingga mereka tumbuh
rasa ingin tahu yang besar.
Perpustakaan juga bisa membantu dalam pencarian informasi. Seperti
metode ujian open book. Tim-tim dalam satu kelas mencari informasi dan tim
lain bisa mencari informasinya di perpustakaan.
Perpustakaan juga bisa digunakan dalam metode belajar mandiri.
Walaupun begitu, tetap masih dalam bimbingan guru. Peserta didik terlibat
dalam identifikasi masalah/topik, kegiatan penyimpulan, dan evaluasi
terhadap hasil belajar mandirinya.
Dan bisa juga dilakukan metode discovery, yaitu proses mental yang
mengajarkan peserta didik untuk bisa menemukan sendiri konsep dan prinsip-
prinsipnya.
Secara umum peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan adalah :12
a. Sebagai Pusat Informasi
11 Ibid. hal.11
12 Ibid. hal 12
13. Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang memiliki peranan
penting dalam memberikan suatu informasi. Hal ini dikarenakan
perpustakaan pastinya mempunyai koleksi buku tidak hanya satu, tapi
berjumlah sangat banyak. Yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis
buku, seperti karya umum, filsafat, ensiklopedi dan lain-lain. Tidak hanya
buku, perpustakaan sekarang juga dilengkapi dengan adanya koleksi
majalah, koran ataupun artikel yang dapat dijadikan sebagai sumber
informasi dan juga ilmu.
b. Sebagai Pusat Inovasi
Perpustakaan sebagai tempat tersimpannya berbagai informasi untuk
tumbuhnya ide-ide yang kreatif. Dari ide-ide kreatif itulah dapat tercipta
suatu karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Dan dari karya para
pengguna perpustakaan inilah nantinya dapat muncul suatu wacana atau pun
gagasan yang dapat dibaca dan digunakan oleh orang lain. Contohnya bila
kita membaca buku tentang keuntungan berjualan buah naga, maka dari
membaca buku itu bisa saja muncul ide untuk membuka lapangan pekerjaan
yang tentunya berguna bagi orang lain.
c. Sebagai Pusat Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang
terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak
langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar
di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan
kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-
mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan
fasilitas dan sarana pendidikan.
14. 6. Pengaruh Perpustakaan Terhadap Kualitas Peserta Didik13
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid
terhadap membaca.
b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-
murid.
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri
yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.
d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik
membaca.
e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan
berbahasa.
f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung
jawab.
g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam
menyelesiakan tugas-tugas sekolah.
h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-
sumber pengajaran.
13 Ibid. hal 11
15. SOAL
Berilah tanda silang (x) huruf a,b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Berikut fungsi perpustakaan, kecuali......
a. Penyimpanan c. Kultural
b. Informasi d. Finansial
2. Rak buku merupakan salah satu sarana prasarana perpustakaan jenis.....
a. Perlengkapan c. Gedung
b. Peralatan d. Lahan
3. Perpustakaan merupakan hal yang harus ada dalam lembaga pendidikan.
Hal itu diatur dalam....
a. UU No. 2 Tahun 1989 c. UU No. 30 Tahun 1999
b. UU No. 1 Tahun 1956 d. UU No. 49 Tahun 2014
4. Melakukan penelitian di perpustakaan dengan mencari sumber-sumber
yang relevan dengan tujuan kita termasuk fungsi perpustakaan yaitu.....
a. Edukatif c. Kreasi
b. Informatif d. Riset
5. Jika pembelajaran dilakukan di perpustakaan, kegiatan apa yang kurang
cocok dilakukan?
a. Mencari Informasi Berkelompok c. Meneliti organ
hewan
b. Diskusi dengan sumber baca berbeda d. Membaca buku
6. Perpustakaan berperan sebagai pusat.........,kecuali
a. Informasi c. Inovasi
b. Ekonomi d. Sumber Belajar
7. Perpustakaan sekolah terbatas digunakan oleh umum, yang berhak
memakai fasilitas itu adalah....., kecuali
a. Peserta didik c. Guru mata pelajaran
b. Guru konseling d. Kepala Desa
8. Ketika memakai metode belajar kelompok untuk mencari informasi,
mengapa perpustakaan jadi tempat yang cocok?
16. a. Karena perpustakaan banyak buku, sehingga banyak
referensi agar mendapat informasi
b. Karena perpustakaan begitu tenang dan hening, sehingga peserta
didik berdiskusi dengan berbisik-bisik
c. Karena perpustakaan banyak terdapat kursi, sehingga peserta
didik bisa duduk semau dia.
d. Karena perpustakaan disertai cctv, sehingga guru mudah
mengawasi
9. Jika peserta didik sering ke perpustakaan dan membaca, maka
kemampuan apa yang tidak akan meningkat?
a. Membaca b. Berbahasa
b. Menulis d. Memanah
10. Bagaimana tugas guru ketika pembelajaran dilaksanakan di
perpustakaan? kecuali......
a. Guru membimbing peserta didik untuk memilih buku
b. Guru memeriksa hasil diskusi kelompok di perpustakaan
c. Guru mengobrol dengan petugas perpustakaan tentang Hari
Belanja Online Nasional
d. Guru menilai keaktifan siswa di perpustakaan
17. B. Kesimpulan
Perpustakaan pada hakekatnya adalah pusat sumber belajar dan sumber
informasi bagi pemakainya, maka dari itu perpustakaan sangat penting dalam
media pembelajaran.
C. Daftar referensi
1. Azhar Arsyad. 2015. Media Pembelajaran.Depok: Rajagrafindo Persada.
2. Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Jakarta: Gramerdia Pustaka Utama.
3. Debora Irmshal, “Pentingnya Perpustakaan Sebagai Media
Pembelajaran”, (Program Studi PG-PAUD, Univertas PGRI Palembang,
Palembang, 2016).
4. Dewi Yantiningsih dan Santoso. Menciptakan Perpustakaan Sebagai
Media Pembelajaran Yang Tenang Dan Nyaman (Studi di Perpustakaan
STAIN Kudus). Jawa Tengah: STAIN Kudus.
5. Lasa, Hs. 2007. Manajemen perpustakaan sekolah. Yogyakarta: Pinus.
6. Yudhi Munadi. 2012. Media pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.