SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Islam dan Pengembangan & Inovasi Kurikulum
1. Istilah-Istilah Pengembangan dan Inovasi dalam Kosa Kata Bahasa arab
Inovasi dan inovatif adalah dua hal yang selalu dikaitkan bersama-sama. Pengertian
inovatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengenalkan sesuatu yang
bersifat baru. Lalu, apa yang dimaksud dengan inovasi? Menurut KBBI, inovasi adalah
pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, atau pembaharuan. Pengertian dari inovasi
lainnya adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan mendayagunakan pemikiran,
kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya.
Tujuannya adalah menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.
Seseorang yang berhasil melakukan sebuah inovasi adalah seseorang yang inovatif. Secara tidak
langsung, manfaat inovatif adalah membawa sesuatu hal yang baru yang dapat memudahkan
kehidupan manusia dan membawa manusia ke dalam kondisi kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan bahasa Arab di Indonesia sudah diajarkan mulai dari TK (sebagian) hingga pe
rguruan tinggi. Berbagai potret penyelenggaraan pendidikan bahasa Arab di lembaga-
lembaga pendidikan Islam setidaknya menunjukkan adanya upaya serius untuk memajukan
sistem dan mutunya. Secara teoritis,
paling tidak ada empat orientasi pendidikan bahasa Arab sebagai berikut:
a) Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk
tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al-
maqrû’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dan d
apat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis).
b) Orientasi Akademik, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu-
ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (istimâ’, kalâm, qirâ’ah, dan kitâbah). Orientasi ini
cenderung menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau
obyek studi yang harus dikuasai secara akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bah
asa Arab di Jurusan Pendidikan bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab, atau
pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya.
c) Orientasi Profesional/Praktis dan Pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan pr
ofesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhâdatsah) dalam bahasa Ar
ab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah sa
tu negara Timur Tengah, dsb.
d) Orientasi Ideologis dan Ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan mengg
unaakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme,
kapitalisme, imperialisme, dsb. Orientasi ini, antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembag
a kursus bahasa Arab di negara- negara Barat (Wahab, 2006).
2. Kedudukan Kurikulum PAI dalam Pendidikan Islam
Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAi) mempunyai kedudukan sentrai daiam seluruh
proses pendidikan, sebagai arah segaia aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan. Selain itu,
juga sebagai suatu rencana pendidikan, kurikulum merupakan pedoman dan pegangan tentang
jenis, lingkup, dan urutan isi serta strategi proses pendidikan. Fungsi iainnya adaiah menjadi
sumber konsep dan landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum daiam institusi pendidikan.
Kurikulum PAI memiliki kedudukan sangat penting untuk membentuk kepribadian
seseorang. Dalam kenyataannya, guru PAI sebagai pelaksana kurikulum masih belum memahami
hakikat kurikulum. Masih banyak pendidik PAI yang menyusun silabus dan RPP sebagai bagian
dari kurikulum hanya untuk administrasi. Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat
memilih dan menentukan tujuan pembelajaran, metode, teknik, media pengajaran dan alat
evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu dalam melakukan kajian terhadap
keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh tujuan yang realistis, dapat diterima oleh semua
pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum
yang tepat guna. Oleh karena itu sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan
bidang pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya. Komponen
kurikulum dalam pendidikan sangat berarti karena merupakan operasionalisasi tujuan yang
dicita-citakan, bahwa tujuan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan kurikulum pendidikan.
3. Tafsir dan Hadits Tarbawi yang Berkenaan dengan Pengembangan dan Inovasi
Kurikulum PAI
Tujuan pendidikan dalam pandangan islam hanya semata-mata untuk mencari ridho Allah
‘Azza wa Jalla., sebagai mana sabda Rasulullah SAW., sebagai berikut :
‫ا‬َ‫ا‬ َ ََ ُ‫و‬َ‫ل‬ ‫ا‬ُ ‫ه‬ِ ‫ص‬َ‫ل‬‫ا‬‫ى‬ َِ ‫ه‬‫ل‬ُ‫ي‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬ِ ‫ا‬‫س‬َ‫ل‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬َ : ُ‫ن‬‫ا‬ْ ‫ا‬‫س‬َ‫ل‬‫ا‬‫م‬‫ا‬َ ِ‫ل‬ُ‫ل‬‫ه‬ِ َ‫ل‬‫ه‬ْ ‫اص‬‫ب‬‫ا‬‫ت‬ُ‫غ‬َ‫ى‬ ‫ه‬‫ل‬‫ه‬ِ َ‫ل‬ُْ ‫ا‬َ ‫ه‬ِ َ‫ز‬‫ا‬ْ ‫ا‬ََ‫ل‬‫ا‬ِ ‫ا‬َ َ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ل‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ى‬ ََ‫ه‬َّ ‫ا‬‫ُي‬‫ي‬ ‫ه‬
‫َي‬‫ي‬‫ه‬َ ‫ه‬‫ل‬‫ه‬ِ ِ ‫ا‬ ِ ‫نا‬‫ه‬ْ ‫ا‬‫ي‬ُ‫ن‬ْ‫ي‬ََّ ُ‫س‬‫ا‬َ
‫ا‬‫ج‬ ُ ‫ا‬ِ‫ه‬‫ي‬ ‫ه‬‫ف‬‫ا‬‫ى‬ ‫ه‬ََْ‫ا‬‫ف‬ََُّ ‫ا‬‫و‬ ُ‫و‬‫ا‬‫ى‬ ‫ه‬ْ‫ا‬ْ ‫ا‬‫ي‬‫ه‬َََُّ، ‫ي‬‫ه‬َُ‫م‬‫ا‬‫ى‬ : ‫ا‬‫ي‬‫ا‬‫ح‬ُ‫ى‬ ‫ه‬ُ،
( َ‫و‬َّ ‫ا‬َ‫ا‬ُ ُ‫َو‬ِ‫ا‬ْ ‫ا‬‫ا‬ َََّ‫ا‬‫ا‬ ِ‫ا‬ ‫ا‬َُ‫ل‬‫ه‬‫د‬‫ه‬ِ ِ‫ُح‬‫ي‬ ‫ه‬‫ح‬‫ا‬‫ى‬ ).
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata Rasulullah SAW bersabda : “ Barang siapa yang
mempelajari ilmu pengetahuan yang semistinya bertujuan untuk mencari ridho Allah ‘Azza wa
Jalla. Kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan /
kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan baunya syurga kelak pada hari kiamat.”
(HR. Abu Daud)
Secara khusus Dr. Khosrow Bagheri menulis satu bab tentang The Aims of Education
dalam bukunya Islamic Education. Pakar pendidikan dari Iran ini menyebutkan bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah nasehat (rushd), penyucian total (tatharl), kehidupan yang baik (hayat
al-Taybah), petunjuk (hidayah), ibadah, taqwa, mendekat pada Allah (qurb), surga (ridwan),
keadilan (qist), keselamatan (falah), tafakkur, kejayaan (Izzah), kebersamaan (ta’awun),
kebersihan hati (tazkiya), kuat dan bersih (quwwah dan Nizafah).
Dari keseluruhan tujuan di atas Bagheri membaginya kepada dua kategori tujuan, yaitu
tujuan sementara (intermediate aims) dan tujuan akhir (final aims). Pembagian kategori tersebut
didasarkan pada dimensi manusia yang horizontal (mendatar) dan vertikal (tegak lurus). Tujuan
sementara masuk pada dimensi horizontal, artinya bahwa tidak ada hubungan antar dimensi
kecuali dimensi yang tertentu saja. Sedangkan tujuan akhir masuk dalam kategori vertikal,
artinya bahwa adanya hubungan dimensi ini dengan kesemua dimensi manusia, atau dengan kata
lain adanya hubungan dengan tujuan sementara. Dijelaskan secara singkat, bahwa tujuan
sementara masing-masing memilki satu dimensi, sedangkan dalam tujuan akhir semua dimensi
masuk dalam setiap kategori.
Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, mengatakan cara mempergunakan kiasan dalam
pembelajaran, yaitu:
o Rayuan dalam nasehat, seperti memuji kebaikan anak didik, dengan tujuan agar
lebih meningkatkan kualitas akhlaknya, dengan mengabaikan membicarakan
keburukannya.
o Menyebutkan tokoh-tokoh agung umat Islam masa lalu, sehingga membangkitkan
semangat mereka untuk mengikuti jejak mereka.
o Membangkitkan semangat dan kehormatan anak didik.
o Sengaja menyampaikan nasehat di tengah anak didik.
o Menyampaikan nasehat secara tidak langsung/ melalui kiasan.
o Memuji di hadapan orang yang berbuat kesalahan, orang yang mengatakan
sesuatu yang berbeda dengan perbuatannya. Merupakan cara mendorong
seseorang untuk berbuat kebajikan dan meninggalkan keburukan.
4. Pandangan Islam terhadap Pentingnya Pengembangan dan Inovasi Kurikulum
Pengembangan kurikulum menurut cawsell yang dikutip oleh Ahmad adalah sebagai alat untuk
membantu guru dalam melakukan tugas mengajarkan bahan, menarik minat siswa, dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara pendapat Beane, Toefer, dan Allesia dalam buku
karya Ahmad menyatakan bahwa perencanaan atau pengembangan kurikulum merupakan suatu
proses di mana partisipasi pada berbagai tingkat dalam membuat keputusan tentang tujuan,
bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan dan alat itu
serasi dan efektif.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pengembangan kurikulum
merupakan suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan
didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat
memberikan kondisi belajar mengajar yang lebih baik. Dengan kata lain, pengembangan
kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah
penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode tertentu.
Pengembangan dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) diartikan sebagai:
a. Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI,
b. Proses yang mengkaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum
PAI yang lebih baik,
c. Kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI.
Dalam realitas sejarahnya, pengembangan kurikulum PAI tersebut ternyata mengalami
perubahan-perubahan paradigma, walaupun dalam beberapa hal tertentu paradigma sebelumnya
masih tetap dipertahankan hingga sekarang. Hal ini dapat dicermati dari fenomena sebagai
berikut:
a. Perubahan dari tekanan pada hafalan dan daya ingatan tentang teks-teks dari ajaran-ajaran
Islam, serta disiplin mental-spiritual sebagaimana pengaruh di Timur Tengah, kepada
pemahaman tujuan, makna dan motivasi beragama Islam untuk mencapai tujuan pembelajaran
PAI.
b. Perubahan dari cara berfikir tekstual, normatif, dan absolutis kepada cara berfikir historis,
empiris, dan kontekstual dalam memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran dan nilainilai agama
Islam.
c. Perubahan dari tekanan pada produk atau hasil pemikiran keagamaan Islam dari para
pendahulunya kepada proses atau metodologinya sehingga menghasilkan produk tersebut.
d.Perubahan dari pola pengembangan kurikulum PAI yang hanya mengandalkan pada para pakar
dalam memilih dan menyusun isi kurikulum PAI ke arah keterlibatan yang luas dari para pakar,
guru, peserta didik, masyarakat untuk mengidentifikasi tujuan PAI dan cara-cara mencapainya.
5. Pandangan Islam terhadap Peluang dan Tantangan Pengembangan dan Inovasi
Kurikulum PAI
Sistem pendidikan agama hendaknya memadukan pendekatan normatif-deduktif yang bersumber
pada sistem nilai yang mutlak, yaitu al-Qur`an, as-Sunnah dan hukum Allah SWT yang terdapat
di alam semesta dengan pendekatan deskriptifinduktif yang dapat melestarikan aspirasi umat dan
peningkatan budaya bangsa sesuai dengan cita-cita kemerdekaan dengan perumusan program
pendidikan yang didasarkan kepada konsep variabilitas. Ketiga tipologi lembaga pendidikan
(sistem tata nilai dan norma, sistem ide dan pola pikir, sistem pola perilaku serta sistem produk
budayanya) tersebut akhirnya merupakan kepentingan-kepentingan yang kurang terpadu dalam
suatu sistem pendidikan Islam, sedangkan hasilnya dirasakan tidak memenuhi tujuannya. Untuk
itu, secara struktural sangat diperlukan adanya organisasi, jalur dan jenjang pendidikan Islam
yang mewajahi sekurangkurangnya tiga macam tipologi tersebut sehingga memungkinkan
dilaksanakannya suatu program pendidikan agama Islam yang integral, sistematik, ekologik dan
lentur (fleksibel).
Pendidikan agama dilaksanakan dalam sistem pendidikan nasional dan menjadi tanggung jawab
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam pelaksanaan pendidikan nasional, pendidikan
agama memerlukan hal-hal sebagai berikut; 1) paket-paket dasar materi pendidikan agama yang
dapat menjadi pegangan hidup, dengan mempertimbangkan perkembangan jiwa, jenis, jenjang,
jalur sekolah dan perkembangan kebudayaan bangsa, 2) guru agama yang cukup memenuhi
syarat-syarat, 3) sarana dan prasarana pendidikan agama yang cukup dan memenuhi syarat sesuai
dengan keperluan secara proporsional, dan 4) lingkungan dan suasana yang mendorong
tercapainya tujuan pendidikan agama, seperti:situasi sekolah, masyarakat dan peraturan
perundang-undangan. Selama ini pelaksanaan pendidikan agama di sekolah sudah banyak
dilakukan pembaharuan maupun perbaikan. Terlihat perbaikanperbaikan itu sudah menyentuh
berbagai aspek, mulai dari kurikulum, bahan pelajaran, alat, pendekatan maupun tenaga
pengajarnya. Hasilnya jelas, walaupun belum memenuhi tuntutan dan keinginan kita bersama.
Kekurangan itu misalnya masih seringnya kita mendengar anak-anak yang sudah tamat
SMP/MTs, SMA/ MA/ SMK bahkan Perguruan Tinggi yang masih belum terbiasa melakukan
shalat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, membaca al-Qur`an dan sejenisnya.
6. Pandangan Islam terhadap Hambatan Pengembangan dan Inovasi Kurikulum
PAI
Dalam pengembangan kurikulum terdapat beberapa hambatan. Hambatan pertama
terletak pada guru. Guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum. Hal itu
disebabkan beberapa hal. Pertama kurang waktu. Kedua kekurangsesuaian pendapat, baik antara
sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan administrator. Ketiga karena kemampuan dan
pengetahuan guru sendiri.
Hambatan lain datang dari masyarakat. Untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan
dukungan masyarakat baik dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap
sistem pendidikan atau kurikulum yang sedang berjalan. Masyarakat adalah sumber input dari
sekolah. Keberhasilan pendidikan, ketepatan kurikulum yang digunakan membutuhkan bantuan,
serta input fakta dan pemikiran dari masyarakat.
Hambatan lain yang dihadapi oleh pengembangan kurikulum adalah maslaah biaya. Untuk
pengembangan kurikulum, apalagi yang berbentuk kegiatan eksperimen baik metode, isi atau
sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit.
Sumber-sumber dan literatur kebahasaaraban di lembaga pendidikan kita juga masih relatif
kurang, jika tidak dikatakan terbatas. Hal ini, antara lain, disebabkan oleh minimnya
perhatian pimpinan sekolah untuk mengembangkan pendidikan bahasa Arab; dan juga
disebabkan oleh kurangnya hubungan lintas lembaga pendidikan dalam bentuk kerjasama ilmiah
kita dengan lembaga di Timur Tengah, sehingga kita tidak banyak mendapat pasokan sumber-
sumber dan hasil-hasil penelitian kebahasaaraban. Selain itu, penting juga ditegaskan, bahwa
perhatian negara-negara Arab dalam bentuk penyediaan sumber belajar, termasuk referensi dan
literatur yang memadai, untuk negara-negara
berkembang seperti Indonesia, relatif masih kurang, jika dibandingkan dengan negara-
negara Barat.
Daftar Pustaka
 Ahmad, H. M., dkk, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998).
 Ahmadi, Abu,Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), cet. II.
 Faisal,Yusuf Amir,Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995).
 https://www.researchgate.net/publication/328119399_Kurikulum_Pendidikan_Agama_Isl
am
 https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Arabia/article/viewFile/1942/pdf
materi pert.2 inovasi.docx

More Related Content

What's hot

Makalah printout
Makalah printoutMakalah printout
Makalah printout
Jimmy Gaeck
 
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikanTujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Santi Susanti
 
Contoh esei1 permohonan gc
Contoh esei1 permohonan gcContoh esei1 permohonan gc
Contoh esei1 permohonan gc
Norazliah Ani
 

What's hot (20)

Subjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam IslamSubjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam Islam
 
Tujuan akhir
Tujuan akhirTujuan akhir
Tujuan akhir
 
RPS IPI SMT II 2021-2022 Syarifatul Marwiyah.pptx
RPS IPI SMT  II 2021-2022  Syarifatul Marwiyah.pptxRPS IPI SMT  II 2021-2022  Syarifatul Marwiyah.pptx
RPS IPI SMT II 2021-2022 Syarifatul Marwiyah.pptx
 
Makalah printout
Makalah printoutMakalah printout
Makalah printout
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Persiapan da’i era kini
Persiapan da’i era kiniPersiapan da’i era kini
Persiapan da’i era kini
 
Makalah DPP Fix.docx
Makalah DPP Fix.docxMakalah DPP Fix.docx
Makalah DPP Fix.docx
 
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan IslamTugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
 
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikanTujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
 
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islamTugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
 
PESERTA DIDIK PERSPEKTIF HADITS.pptx
PESERTA DIDIK PERSPEKTIF HADITS.pptxPESERTA DIDIK PERSPEKTIF HADITS.pptx
PESERTA DIDIK PERSPEKTIF HADITS.pptx
 
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDARTAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
 
PSM SLIDE
PSM SLIDEPSM SLIDE
PSM SLIDE
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Pendidikan islam & profesionalisme
Pendidikan islam & profesionalisme Pendidikan islam & profesionalisme
Pendidikan islam & profesionalisme
 
Contoh esei1 permohonan gc
Contoh esei1 permohonan gcContoh esei1 permohonan gc
Contoh esei1 permohonan gc
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
 
HSP Bahasa Melayu Tahun 5
HSP Bahasa Melayu Tahun 5HSP Bahasa Melayu Tahun 5
HSP Bahasa Melayu Tahun 5
 
Copy of ipi makalah
Copy of ipi makalahCopy of ipi makalah
Copy of ipi makalah
 
Ipi makalah
Ipi makalahIpi makalah
Ipi makalah
 

Similar to materi pert.2 inovasi.docx

Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
RoisMansur
 
tugas filsafat (.docx
tugas filsafat (.docxtugas filsafat (.docx
tugas filsafat (.docx
Himmatulfata
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
ancciran
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
ancciran
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
ancciran
 
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
FENY DYAH
 

Similar to materi pert.2 inovasi.docx (20)

Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
 
Makalah iii b staim
Makalah iii b staimMakalah iii b staim
Makalah iii b staim
 
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taMakalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
 
hakikat kurikulum dalam islam
hakikat kurikulum dalam islamhakikat kurikulum dalam islam
hakikat kurikulum dalam islam
 
Tugas kelompok
Tugas kelompokTugas kelompok
Tugas kelompok
 
Tugas kelompok
Tugas kelompokTugas kelompok
Tugas kelompok
 
tugas filsafat (.docx
tugas filsafat (.docxtugas filsafat (.docx
tugas filsafat (.docx
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
 
tugas filsafat (1).docx
tugas filsafat (1).docxtugas filsafat (1).docx
tugas filsafat (1).docx
 
tugas filsafat hakikat kurikulum pendidikan islam
tugas filsafat  hakikat kurikulum pendidikan islamtugas filsafat  hakikat kurikulum pendidikan islam
tugas filsafat hakikat kurikulum pendidikan islam
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
 
Pengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpointPengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpoint
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

materi pert.2 inovasi.docx

  • 1. Islam dan Pengembangan & Inovasi Kurikulum 1. Istilah-Istilah Pengembangan dan Inovasi dalam Kosa Kata Bahasa arab Inovasi dan inovatif adalah dua hal yang selalu dikaitkan bersama-sama. Pengertian inovatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengenalkan sesuatu yang bersifat baru. Lalu, apa yang dimaksud dengan inovasi? Menurut KBBI, inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, atau pembaharuan. Pengertian dari inovasi lainnya adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya. Tujuannya adalah menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya. Seseorang yang berhasil melakukan sebuah inovasi adalah seseorang yang inovatif. Secara tidak langsung, manfaat inovatif adalah membawa sesuatu hal yang baru yang dapat memudahkan kehidupan manusia dan membawa manusia ke dalam kondisi kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bahasa Arab di Indonesia sudah diajarkan mulai dari TK (sebagian) hingga pe rguruan tinggi. Berbagai potret penyelenggaraan pendidikan bahasa Arab di lembaga- lembaga pendidikan Islam setidaknya menunjukkan adanya upaya serius untuk memajukan sistem dan mutunya. Secara teoritis, paling tidak ada empat orientasi pendidikan bahasa Arab sebagai berikut: a) Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al- maqrû’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dan d apat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis). b) Orientasi Akademik, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu- ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (istimâ’, kalâm, qirâ’ah, dan kitâbah). Orientasi ini cenderung menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus dikuasai secara akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bah asa Arab di Jurusan Pendidikan bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab, atau pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya. c) Orientasi Profesional/Praktis dan Pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan pr ofesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhâdatsah) dalam bahasa Ar ab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah sa tu negara Timur Tengah, dsb.
  • 2. d) Orientasi Ideologis dan Ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan mengg unaakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme, kapitalisme, imperialisme, dsb. Orientasi ini, antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembag a kursus bahasa Arab di negara- negara Barat (Wahab, 2006). 2. Kedudukan Kurikulum PAI dalam Pendidikan Islam Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAi) mempunyai kedudukan sentrai daiam seluruh proses pendidikan, sebagai arah segaia aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan. Selain itu, juga sebagai suatu rencana pendidikan, kurikulum merupakan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi serta strategi proses pendidikan. Fungsi iainnya adaiah menjadi sumber konsep dan landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum daiam institusi pendidikan. Kurikulum PAI memiliki kedudukan sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang. Dalam kenyataannya, guru PAI sebagai pelaksana kurikulum masih belum memahami hakikat kurikulum. Masih banyak pendidik PAI yang menyusun silabus dan RPP sebagai bagian dari kurikulum hanya untuk administrasi. Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan pembelajaran, metode, teknik, media pengajaran dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh tujuan yang realistis, dapat diterima oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya. Komponen kurikulum dalam pendidikan sangat berarti karena merupakan operasionalisasi tujuan yang dicita-citakan, bahwa tujuan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan kurikulum pendidikan. 3. Tafsir dan Hadits Tarbawi yang Berkenaan dengan Pengembangan dan Inovasi Kurikulum PAI Tujuan pendidikan dalam pandangan islam hanya semata-mata untuk mencari ridho Allah ‘Azza wa Jalla., sebagai mana sabda Rasulullah SAW., sebagai berikut : ‫ا‬َ‫ا‬ َ ََ ُ‫و‬َ‫ل‬ ‫ا‬ُ ‫ه‬ِ ‫ص‬َ‫ل‬‫ا‬‫ى‬ َِ ‫ه‬‫ل‬ُ‫ي‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬ِ ‫ا‬‫س‬َ‫ل‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬َ : ُ‫ن‬‫ا‬ْ ‫ا‬‫س‬َ‫ل‬‫ا‬‫م‬‫ا‬َ ِ‫ل‬ُ‫ل‬‫ه‬ِ َ‫ل‬‫ه‬ْ ‫اص‬‫ب‬‫ا‬‫ت‬ُ‫غ‬َ‫ى‬ ‫ه‬‫ل‬‫ه‬ِ َ‫ل‬ُْ ‫ا‬َ ‫ه‬ِ َ‫ز‬‫ا‬ْ ‫ا‬ََ‫ل‬‫ا‬ِ ‫ا‬َ َ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ل‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ى‬ ََ‫ه‬َّ ‫ا‬‫ُي‬‫ي‬ ‫ه‬ ‫َي‬‫ي‬‫ه‬َ ‫ه‬‫ل‬‫ه‬ِ ِ ‫ا‬ ِ ‫نا‬‫ه‬ْ ‫ا‬‫ي‬ُ‫ن‬ْ‫ي‬ََّ ُ‫س‬‫ا‬َ ‫ا‬‫ج‬ ُ ‫ا‬ِ‫ه‬‫ي‬ ‫ه‬‫ف‬‫ا‬‫ى‬ ‫ه‬ََْ‫ا‬‫ف‬ََُّ ‫ا‬‫و‬ ُ‫و‬‫ا‬‫ى‬ ‫ه‬ْ‫ا‬ْ ‫ا‬‫ي‬‫ه‬َََُّ، ‫ي‬‫ه‬َُ‫م‬‫ا‬‫ى‬ : ‫ا‬‫ي‬‫ا‬‫ح‬ُ‫ى‬ ‫ه‬ُ، ( َ‫و‬َّ ‫ا‬َ‫ا‬ُ ُ‫َو‬ِ‫ا‬ْ ‫ا‬‫ا‬ َََّ‫ا‬‫ا‬ ِ‫ا‬ ‫ا‬َُ‫ل‬‫ه‬‫د‬‫ه‬ِ ِ‫ُح‬‫ي‬ ‫ه‬‫ح‬‫ا‬‫ى‬ ). Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata Rasulullah SAW bersabda : “ Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang semistinya bertujuan untuk mencari ridho Allah ‘Azza wa
  • 3. Jalla. Kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan / kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan baunya syurga kelak pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud) Secara khusus Dr. Khosrow Bagheri menulis satu bab tentang The Aims of Education dalam bukunya Islamic Education. Pakar pendidikan dari Iran ini menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah nasehat (rushd), penyucian total (tatharl), kehidupan yang baik (hayat al-Taybah), petunjuk (hidayah), ibadah, taqwa, mendekat pada Allah (qurb), surga (ridwan), keadilan (qist), keselamatan (falah), tafakkur, kejayaan (Izzah), kebersamaan (ta’awun), kebersihan hati (tazkiya), kuat dan bersih (quwwah dan Nizafah). Dari keseluruhan tujuan di atas Bagheri membaginya kepada dua kategori tujuan, yaitu tujuan sementara (intermediate aims) dan tujuan akhir (final aims). Pembagian kategori tersebut didasarkan pada dimensi manusia yang horizontal (mendatar) dan vertikal (tegak lurus). Tujuan sementara masuk pada dimensi horizontal, artinya bahwa tidak ada hubungan antar dimensi kecuali dimensi yang tertentu saja. Sedangkan tujuan akhir masuk dalam kategori vertikal, artinya bahwa adanya hubungan dimensi ini dengan kesemua dimensi manusia, atau dengan kata lain adanya hubungan dengan tujuan sementara. Dijelaskan secara singkat, bahwa tujuan sementara masing-masing memilki satu dimensi, sedangkan dalam tujuan akhir semua dimensi masuk dalam setiap kategori. Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, mengatakan cara mempergunakan kiasan dalam pembelajaran, yaitu: o Rayuan dalam nasehat, seperti memuji kebaikan anak didik, dengan tujuan agar lebih meningkatkan kualitas akhlaknya, dengan mengabaikan membicarakan keburukannya. o Menyebutkan tokoh-tokoh agung umat Islam masa lalu, sehingga membangkitkan semangat mereka untuk mengikuti jejak mereka. o Membangkitkan semangat dan kehormatan anak didik. o Sengaja menyampaikan nasehat di tengah anak didik. o Menyampaikan nasehat secara tidak langsung/ melalui kiasan. o Memuji di hadapan orang yang berbuat kesalahan, orang yang mengatakan sesuatu yang berbeda dengan perbuatannya. Merupakan cara mendorong seseorang untuk berbuat kebajikan dan meninggalkan keburukan. 4. Pandangan Islam terhadap Pentingnya Pengembangan dan Inovasi Kurikulum Pengembangan kurikulum menurut cawsell yang dikutip oleh Ahmad adalah sebagai alat untuk membantu guru dalam melakukan tugas mengajarkan bahan, menarik minat siswa, dan
  • 4. memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara pendapat Beane, Toefer, dan Allesia dalam buku karya Ahmad menyatakan bahwa perencanaan atau pengembangan kurikulum merupakan suatu proses di mana partisipasi pada berbagai tingkat dalam membuat keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang lebih baik. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode tertentu. Pengembangan dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) diartikan sebagai: a. Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI, b. Proses yang mengkaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik, c. Kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI. Dalam realitas sejarahnya, pengembangan kurikulum PAI tersebut ternyata mengalami perubahan-perubahan paradigma, walaupun dalam beberapa hal tertentu paradigma sebelumnya masih tetap dipertahankan hingga sekarang. Hal ini dapat dicermati dari fenomena sebagai berikut: a. Perubahan dari tekanan pada hafalan dan daya ingatan tentang teks-teks dari ajaran-ajaran Islam, serta disiplin mental-spiritual sebagaimana pengaruh di Timur Tengah, kepada pemahaman tujuan, makna dan motivasi beragama Islam untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI. b. Perubahan dari cara berfikir tekstual, normatif, dan absolutis kepada cara berfikir historis, empiris, dan kontekstual dalam memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran dan nilainilai agama Islam. c. Perubahan dari tekanan pada produk atau hasil pemikiran keagamaan Islam dari para pendahulunya kepada proses atau metodologinya sehingga menghasilkan produk tersebut. d.Perubahan dari pola pengembangan kurikulum PAI yang hanya mengandalkan pada para pakar dalam memilih dan menyusun isi kurikulum PAI ke arah keterlibatan yang luas dari para pakar, guru, peserta didik, masyarakat untuk mengidentifikasi tujuan PAI dan cara-cara mencapainya.
  • 5. 5. Pandangan Islam terhadap Peluang dan Tantangan Pengembangan dan Inovasi Kurikulum PAI Sistem pendidikan agama hendaknya memadukan pendekatan normatif-deduktif yang bersumber pada sistem nilai yang mutlak, yaitu al-Qur`an, as-Sunnah dan hukum Allah SWT yang terdapat di alam semesta dengan pendekatan deskriptifinduktif yang dapat melestarikan aspirasi umat dan peningkatan budaya bangsa sesuai dengan cita-cita kemerdekaan dengan perumusan program pendidikan yang didasarkan kepada konsep variabilitas. Ketiga tipologi lembaga pendidikan (sistem tata nilai dan norma, sistem ide dan pola pikir, sistem pola perilaku serta sistem produk budayanya) tersebut akhirnya merupakan kepentingan-kepentingan yang kurang terpadu dalam suatu sistem pendidikan Islam, sedangkan hasilnya dirasakan tidak memenuhi tujuannya. Untuk itu, secara struktural sangat diperlukan adanya organisasi, jalur dan jenjang pendidikan Islam yang mewajahi sekurangkurangnya tiga macam tipologi tersebut sehingga memungkinkan dilaksanakannya suatu program pendidikan agama Islam yang integral, sistematik, ekologik dan lentur (fleksibel). Pendidikan agama dilaksanakan dalam sistem pendidikan nasional dan menjadi tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam pelaksanaan pendidikan nasional, pendidikan agama memerlukan hal-hal sebagai berikut; 1) paket-paket dasar materi pendidikan agama yang dapat menjadi pegangan hidup, dengan mempertimbangkan perkembangan jiwa, jenis, jenjang, jalur sekolah dan perkembangan kebudayaan bangsa, 2) guru agama yang cukup memenuhi syarat-syarat, 3) sarana dan prasarana pendidikan agama yang cukup dan memenuhi syarat sesuai dengan keperluan secara proporsional, dan 4) lingkungan dan suasana yang mendorong tercapainya tujuan pendidikan agama, seperti:situasi sekolah, masyarakat dan peraturan perundang-undangan. Selama ini pelaksanaan pendidikan agama di sekolah sudah banyak dilakukan pembaharuan maupun perbaikan. Terlihat perbaikanperbaikan itu sudah menyentuh berbagai aspek, mulai dari kurikulum, bahan pelajaran, alat, pendekatan maupun tenaga pengajarnya. Hasilnya jelas, walaupun belum memenuhi tuntutan dan keinginan kita bersama. Kekurangan itu misalnya masih seringnya kita mendengar anak-anak yang sudah tamat SMP/MTs, SMA/ MA/ SMK bahkan Perguruan Tinggi yang masih belum terbiasa melakukan shalat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, membaca al-Qur`an dan sejenisnya. 6. Pandangan Islam terhadap Hambatan Pengembangan dan Inovasi Kurikulum PAI Dalam pengembangan kurikulum terdapat beberapa hambatan. Hambatan pertama terletak pada guru. Guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum. Hal itu disebabkan beberapa hal. Pertama kurang waktu. Kedua kekurangsesuaian pendapat, baik antara sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan administrator. Ketiga karena kemampuan dan pengetahuan guru sendiri.
  • 6. Hambatan lain datang dari masyarakat. Untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat baik dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidikan atau kurikulum yang sedang berjalan. Masyarakat adalah sumber input dari sekolah. Keberhasilan pendidikan, ketepatan kurikulum yang digunakan membutuhkan bantuan, serta input fakta dan pemikiran dari masyarakat. Hambatan lain yang dihadapi oleh pengembangan kurikulum adalah maslaah biaya. Untuk pengembangan kurikulum, apalagi yang berbentuk kegiatan eksperimen baik metode, isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit. Sumber-sumber dan literatur kebahasaaraban di lembaga pendidikan kita juga masih relatif kurang, jika tidak dikatakan terbatas. Hal ini, antara lain, disebabkan oleh minimnya perhatian pimpinan sekolah untuk mengembangkan pendidikan bahasa Arab; dan juga disebabkan oleh kurangnya hubungan lintas lembaga pendidikan dalam bentuk kerjasama ilmiah kita dengan lembaga di Timur Tengah, sehingga kita tidak banyak mendapat pasokan sumber- sumber dan hasil-hasil penelitian kebahasaaraban. Selain itu, penting juga ditegaskan, bahwa perhatian negara-negara Arab dalam bentuk penyediaan sumber belajar, termasuk referensi dan literatur yang memadai, untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia, relatif masih kurang, jika dibandingkan dengan negara- negara Barat. Daftar Pustaka  Ahmad, H. M., dkk, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998).  Ahmadi, Abu,Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), cet. II.  Faisal,Yusuf Amir,Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995).  https://www.researchgate.net/publication/328119399_Kurikulum_Pendidikan_Agama_Isl am  https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Arabia/article/viewFile/1942/pdf