Senyawa koordinasi adalah senyawa yang mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil ion atau molekul (ligan) yang mengelilingi atom logam pusat. Terdapat berbagai jenis isomer pada senyawa koordinasi seperti isomer struktur, koordinasi, tautan, geometri, optikal, dan ikatan yang disebabkan oleh perbedaan koneksi atau pengaturan spasial atom-atom dalam senyawa tersebut.
3. Senyawa Koordinasi
Senyawa Koordinasi adalah senyawa yang
mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah
kecil ion atau molekul di seputar atom atau ion logam pusat
(Counter ion), biasanya dari logam golongan transisi.
LIGAN Counter ion
4. LIGAN
Molekul atau ion yang mengelilingi logam dalam ion kompleks dinamakan ligan. Interaksi antara
atom logam dengan ligan-ligan dapat dibayangkan bagaikan reaksi asam-basa Lewis. Basa Lewis
adalah ialah zat yang mampu memberikan satu atau lebih pasangan elektron. Ligan berperan
sebagai basa Lewis. Ikatan logam-ligan biasanya adalah ikatan kovalen koordinasi.
LIGAN Monodentat Bidentat Polidentat
6. ASAM PUSAT
Atom Pusat adalah suatu kation yang menerima elektron-elektron dari ligan untuk membentuk suatu
ion kompleks. Atom yang menyediakan tempat bagi elektron yang didonorkan. Biasanya berupa ion
logam, terutama logam golongan transisi yang memiliki orbital d yang kosong. Contoh: Fe2+, Fe3+,
Cu2+, Co3+, dll.
Senyawa Ag(NH3)2Cl disebut suatu “kompleks”.
Sebenarnya, senyawa ini bersifat senyawa ion. Yang
berdisosiasi menjadi ion Ag(NH3)2
+ dan Cl-, dan
spesies Ag(NH3)2
+ disebut “ion kompleks”.
7. Bilangan Koordinasi
Jumlah ligan atom yang berikatan dengan
pusat ion logam dan yang paling spesifik dengan
memberikan ion logam dalam keadaan oksidasi dan
senyawa tertentu. Umumnya bilangan koordinasi dari
ion kompleks adalah 6. Tetapi 2 dan 4 juga sering
ditemukan dan beberapa yang tinggi juga masih
ditemukan.
Bilangan koordinasi dari Co3+ dalam [Co(NH3)6]
adalah 6 karena enam atom ligan(N dari NH3)
terikat disini
8. Geometri Senyawa Koordinasi
Geometri tergantung pada ion kompleks dalam bilangan senyawa dan sifat dari ion logam. Tabel 23.6
menunjukan geometri dengan angka koordinasi 2, 4, dan 6 dengan beberapa contoh dari masing-masing.
Ion kompleks yang ion logamnya punya angka koordinasi 2, seperti [Ag(NH3)2]+,bentuknya yaitu linier.
Bilangan koordinas 4 punya 2 bentuk yaitu segi empat datar seperti[Ni(CN)4]2- dan tetrahedral seperti
[Zn(NH3)4]2+. Bilangan koordinasi 6 punya bentuk oktahedral, seperti [FeCl6]3-
10. ISOMER STRUKTUR
Dua senyawa dengan rumus yang sama, tapi atom yang menghubungkan berbeda, disebut
kontra stitutional (struktural) isometri.
Dua senyawa dengan rumus yang sama, tapi
atom yang menghubungkan berbeda, disebut
kontra stitutional (struktural) isometri.
ISOMER KOORDINASI
Contohnya pada [Pt(NH3)4Cl2](NO2)2 dan
[Pt(NH3)4(NO2)2]l2. Senyawa pertama, ion Cl- adalah
ligan dan NO2- adalah kontra ion, yang kedua
kebalikannya.
ISOMER TAUTAN / HUBUNGAN
Terjadi karena adanya ligan monodentat yang
mempunyailebih dari satu atom donor yang
dapat dipakai untuk membentuk ikatan
koordinat. Ligannya disebut ligan ambidentat.
11. ISOMER HUBUNGAN
Isomer hubungan terjadi ketika komposisi ion kompleks tetap sama tetapi keterikatan perubahan donor
atom ligan. Beberapa ligan dapat mengikat ion logam melalui salah satu dari dua donor atom.
Contohnya, ion sianat, bisa menempel dengan pasangan elektron bebas pada atom O (sianato, NCO:)
atau pada atom N (isosianato, OCN : ) ; begitu juga ion tiosianat, menempel pada atom S atau atom N:
Untuk memberikan isomer tautan, seperti pada senyawa jeruk pentaamminenitrocobalt (III) Chloride
[Co(NH3)5(NO2)]Cl2 (sebelah kiri di bawah) dan yang merah, isometri tautan pentaamminenitritocobalt
(III.) Chloride [Co(NH3)5(ONO)]Cl2 (kanan bawah)
12. STEREOISOMER
Adalah senyawa yang mempunyai koneksi atom yang sama tapi, tetapi pengaturan spasial yang
berbeda dari atom.
ISOMER GEOMETRI (Isomer Cis-Tans)
Apabila dua ligan yang sama posisinya berdekatan disebut dgn cis, sedangkan apabila dua ligan yang
sama posisinya berlawanan disebut dgn trans. Banyak dijumpai pada senyawa kompleks berbentuk
bujur sangkar atau oktahedral.
13. ISOMER OPTIKAL
Terjadi ketika molekul dan gambar pencerminan tidak bisa mengisi ketika diputar. Tidak seperti isomer
jenis lainnya, isomer ini mempunyai sifat fisi yang sama. kecuali,arah puteran yang masuk ke arah
cahaya polarisasi.
Enansiomer
Diastereoisomer
molekul/ion kompleks dengan bayangan
cerminnya, dimana bayangan
cerminnya tidak berimpit
stereoisomer bukan enansiomer (bukan
bayangan cerminnya yang tidak
berhimpit)
Pt
NH3
NO2
ClH3N
ClO2N
Pt
NH3
NO2
NH3Cl
NO2Cl
Pt
NH3
NO2
ClH3N
ClO2N
Pt
NH3
NH3
ClO2N
NO2Cl
a’ adalah enansiomernya a
14. ISOMER IKATAN
Khusus terjadi pada kompleks dengan lligan ambidentat.
[Co(NH3)5NO2]Cl dan [Co(NH3)5ONO]Cl
[Mn(OC)5SCN] dan [Mn(OC)5NCS]
Co
NH3
NO2H3N
H3N
NH3
NH3
2+
Kuning (stabil)
hv Co
NH3
ONOH3N
H3N
NH3
NH3
2+
Merah (kurang stabil)
16. Isomer α, β, TRANS
Isomer α = ketiga cincin pada bidang berbeda
Isomer β = 2 cincin pada bidang yang sama
(coplanar)
Isomer Trans = ketiga cincin coplanar
α Transβ
Co
N
N
N Cl
N Cl
Co
N
Cl
N N
N Cl
Co
Cl
Cl
N N
N N
17. Isomer Konformasi
Ikatan sama tetapi putaran atau bengkokan ikatan berbeda.
Ada 2 macam isomer konformasi:
1. konfigurasi absolut (Λ dan ∆) beda putaran ikatan
2. isomer λ dan δ beda bengkokan ikatan.