SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PERKEMBANGAN BAHASA DAN PERILAKU KOGNITIF




A. PENDAHULUAN
         Dalam kehidupan manusia terdapat dua proses kejiwaan yang terjadi, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Pada umumnya istilah pertumbuhan dan perkembangan
digunakan secara bergantian. Padahal, kedua proses ini berlangsung secara interpedensi,
artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak dapat dipisahkan, tetapi
dapat dibedakan untuk memperjelas penggunaannya.
          Untuk membedakan pertumbuhan dan perkembangan, penulis memberikan
penjelasan antara keduannya dengan maksuduntuk lebih mudah              memahami antara
pertumbuhan dan perkembangan. Istilah pertumbuhan dan perkembangan sering
dipertukarkan pengguaannya. Sebenarnya, keduanya memiliki arti masing-masing.
Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan fisik secara kuantitatif
yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Hasil pertumbuhan antara
lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan
kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin
sempurna pada sistem jaringan syaraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya.
Dengan demikian pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan
pematangan fisik.
         Sedangkan perkembangan              sesuai dengan prinsip orthogenetis, yaitu
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai pada
keadaan diferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses
diferensiasi itu bersifat totalitas pada anak; bahwa bagian-bagian penghayatan totalitas itu
lambat laun semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan (Werner
1957).    Dalam     hubungannya dengan      konsep    perkembangan orthogenetik         yang
dikemukakan       oleh   Werner,   perubahan-perubahan     ke    arah   terorganisasi   dan
terintegrasinya suatu aspek menunjukkan adanya kontinuitas. Perubahan-perubahan yang
terjadi berlangsung terus pada tahapan-tahapan perkembangan berikutnya dengan cara-

                                                                                            1
cara yang relatif sama. Apa yang ada pada perkembangan sebelumnya diteruskan pada
tahap perkembangan berikutnya, sedangkan perubahan kea rah diferensiasi, yaitu
timbulnya karakteristik baru yang berasal dari sesuatu yang sebelumnya masih global
disebut diskontinuitas. Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya
diskontinuitas, sedangkan pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai dengan
mahasiswa menunjukkan kontinuitas. Istilah perkembangan lebih mencerminkan sifat-
sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak. Perkembangan
digunakan untuk menyatakan perubahan dalam aspek psikologis dan sosial.
       Sesuai dengan tema yang penulis bahas, dalam makalah ini penulis menguraikan
definisi perkembangan, perkemnbangan psiko-fisik siswa, pentingnya perkembangan
kognitif bagi proses belajar siswa, serta kesulitan belajar dan alternatif pemecahannya.
       Makalah ini disusun selain untuk memenuhi salah satu mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik, juga diharapkan dapat menambah pengetahuan serta pemahaman penulis
mengenai perkembangan anak usia sekolah dasar (SD) dan masalah-masalah apa saja
yang sering terjadi, sehingga sebagai seorang guru sekolah dasar nantinya penulis dapat
mengambil sikap yang tepat.


II. Landasan Teori
Perkembangan Bahasa Dan Kognitif
   2.1 pengertian perkembangan Bahasa
           Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan
   oleh seseorang dalam pergaulan atau hubungannya dengan orang lain bahasa
   merupakan alat untuk bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif
   ejak seorang individu memelukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang
   bayi mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan.
   Sejalan dengan perkembangan social, maka perkembang an bahasa seorang (bayi-
   anak) dimulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa
   suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melekukan
   sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks yang sesui dengan tingkat
   perilaku social.



                                                                                           2
Perkembangan bahasa tyerkait dengan perkembangan kognitif, yang berartu
   factor intelek /kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
   berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya beleum berkembang dan masih angat
   sederhana. Semakin bayi itu bertumbuh dan berkembang serta mulai mampu
   memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat
   sederhana menuju bahassa yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh
   lingkungan, karena bahasa merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi)
   belajar bahasa eperti halnya belejar hal lain, “meniru” dan “mengulang” hasil yang
   telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara dengan, “mmm
   mmm”, ibunya terseyum, mengulang menirukan dengan memperjelas dengan
   member     arti suara itu menjadi “maem-maem”. Bayi belajar menambah kata-kata
   dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya.
       Kemampuan berbahasa merupakan suatu yang khas dan yang membedakan
manusia dengan hewan. Bahasa merupakan yang digunakan manusia manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, dengan bahasanyalah manusia dapat:
          1) Mengkodifiaksikan, mencatat, dan menyimpan berbagai hasil pengalaman
              pengamatan (obsevasi)-nya berupa kesan dan tanggapan (persepsi),
              informasi, fakta,dan data, konsep dan pengertian (concept and ideas), dalil
              atau kaidah atau hokum(principles) sampai kedalam bentuk ilmu(body of
              knowledge) dan system-sistem nilai(value system):

          2) Menstransformasikan dan mengolah            dalam berbagai bentuk informasi
              terebut diatas melalui proses berpikir dan dan dengan mempergunakan
              kaidah-kaidah logika (difrensiasi, asosiasi, proporsi atau komparasi,
              kaualitas, prediksi, konklusi, generalisasi, interprestasidan interferensi)
              dalam rangka pemecahan masalah ( problem solving) dan mencari
              mengkreasikan dan menemukan hal-hal baru;

          3) Mengkoordinasikan dan mengepresikan cita-cita, sikap, penilaian, dan
              penghayatan (etis, estetis ekonomis, social, politis, religious dan cultural);




                                                                                           3
4) Megkomunikasikan (menyimpan dan menerima) berbagai informasi, buah
               pikiran, opini, sikap, penilaian, aspirasi, kehendak, dan rencana kepada
               orang lain.

Bahasa termasuk dapat berbentuk lisan, atau tulisan dengan menggunakan tanda
(coding), huruf (alphabetic), bilangan (numerical atau digital bunyi, sinar, atau cahaya
yang dapat merupakan kata-kata (word) atau kaliamat (sentence). Mungkin pula
berbentuk gambar atau lukian (drawing picture), gerak-gerik (gestures) dan mimic serta
bentuk-bentuk simbol eksplisit lainya.




   (1) Indikator Perkembangan Bahasa

   Memperlihatkan penjelasan di atas, maka kita dapat memahami perkembangan
   bahasa itu dengan mengidentifikasiakan beberapa indikatornya antara lain: jumlah
   perbendaharaan kata (vocabulary), jenis, struktur dan bentuk kalimat isi yang
   dikandungnya; gambaran atau lukisan bentuk gerakan gerakan tertentu yang bersifat
   eksplisif. Dengan menggunakan indicator tersebut maka dapatlah dideskriptikan
   perkembangan bahasa pada manusia itu, sebagai berikut,

       a) Pada masa bulan pertama dari masa bayi , indidvidu berinteraksi dan
           berkomunikasi dengan lingkungan nya secara spontan dan instinktif ecara
           positif ( menerima, meraih, atau mendapatkan benda-benada atau suara yang
           menyenangkan, misalnya botol susu        hangat, belaian    suara ibu    dan
           sebagainya); bahasa mimic ( senyuman dan tawa):bahasa emosiaonalekpresif
           (menangi kalau lapar, kedinginan, atau mendengarkan suara keras, meraba,
           dan sebagainya);

       b) Pada masa enam bulan kedua dari masa bayi, bahaa sensorimotorik terebut
           berangur-angsur berkurang , sedangkan bahasa merabanya emakin terarah dan
           berbentuk dengan dapat meniru kata-kata tertentu yang diucapakan
           disekitarnya (mekipun mungkin ia udah dapat membuat kalimat satu kata,


                                                                                     4
misalnya: mama, mamam ( kalau merasa lapar atau melihat botol susu atau
      makanan atau sebagainya);

   c) Pada masa kanak-kanak, individu udah mengenal dan menguasai sejumlah
      pembendaharaan      kata-kata   (vocabulary);   usia   sekitar   3-4   tahun
      pembendaharaanya sekitar 300 dan pada usia 6-8 tahun ia dengan enag 2.500
      kata, bahkan dapat diduga lebih dari jumlah terebut (Lefrancois, 1975:186;
      Crow & Crow, 1956:65);

   d) Pada masa anak sekolah, dengan dikuasai nya keterampilan membaca dan
      berkomunikasi dengan orang lain, maka periode 6-8 tahun ia dengan senang
      hati sekali membaca dan mendengar dongen fantasi; usia 10-12 gemar
      membaca cerita yang bersifat kritis (tentang perjalanan, riwayat para
      pahlawan, dan ebagainya);

   e) Pada masa remaja awal, mereka senang menggunakan bahasa sandi, atau
      bahada rahasia yang berlaku pada gengnya sehingga banyak menimbulkan
      kepenasaran (curiousity) pihak luar mereka        untuk beruaha memahami
      perhatianya kearah mempelajari bahasa asing mulai berkembang




1. Proses Perkembangan Bahasa

   Para ahli sependapat bahwa pembentukan bahasa pada anak-anak sangat
   dipengaruhi oleh factor-faktor latihan dan motivasi (kemauan) untuk belajar
   dengan melalui proses conditioning dan reinforcement (Lefrancois, 1975)




          Meskipun isi dan jenis bahasa yang dipelajari manusia itu berbeda beda,
   naun terdapat pola urutan perkembangan bahasa itu, ialah mulai dengan meraba,
   lalu berbicara monolog ( pada dirinya atau benda mainannya ), hau mama,

                                                                               5
kemudian gemara bertanya ( apa, mengapa, bagaimana, dan sebagainya) yang
tidak selalu harus dijawab; membuat kalimat sederhana (satu, dua atau tiga kata),
bahasa ekspresif       (dengan belajar menulis membaca dan menggambar
permulaan).

       Bahasa (lisan, tertulis, isyarat) merupakan media komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan pesan (pikiran, perasaan, pendapat, dll) dengan
menggunakan simbol-simbol yang disepakati bersama oleh suatu komunitas/
masyarakat. Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek yaitu keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai media komunikasi
untuk mengungkapkan pikiran, maka bahasa erat kaitannya dengan berpikir.
Perkembangan bahasa anak sebenarnya sudah dimulai sejak anak lahir dengan
menggunakan bahasa atau prabicara yang paling sederhana yaitu ”menangis”,
kemudian perkembangan dalam bentuk ”celoteh/ocehan”, kata/ kalimat sederhana
disertai gerakan tubuh/ syarat sebagai pelengkap bicara. Setelah anak sekolah,
perkembangan bahasa bukan sekedar mendengarkan dan bicara saja, tapi anak
belajar untuk membaca dan menulis. Isi pembicaraan anak umumnya dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu bicara yang berpusat pada diri sendiri, dan
yang berpusat pada orang lain. Menurut Owen (Semiawan, 1998) perkembangan
bahasa (isi maupun cara) pada setiap usia memiliki kekhasan tersendiri
(penjelasan lebih rinci dapat Anda pelajari pada bahan ajar cetak).




       Hambatan atau kesulitan perkembangan bahasa, juga berbagai aspek
perkembangan lainnya biasanya berkenaan dengan keterlambatan perkembangan
aspek tersebut sehingga anak menjadi kurang percaya diri, yang akan
mempengaruhi penyesuaian diri dan sosialnya yang erat kaitannya dengan
perkembangan kepribadian.




                                                                              6
2.2.........................................................................................................................Perke
mbangan Kognitif

        Membahas             tentang        perkembangan              kognitif        berarti       membahas            tentang
perkembangan individu dalam berfikir atau proses kognisi atau proses mengetahui.
Dalam psikologi, proses mengetahui dipelajari dalam bidang psikologi kognitif.
Bidang ini dipelopori oleh J.J. Piaget, yang terkenal dengan teori pentahapan
kognitifnyanya yang disebut perkembangan kognitif.

Menurut Monks, Knoers & Haditono (1992), teori Piaget tentang perkembangan
kognitif banyak dipengaruhi oleh bidang ilmu biologi dan epistemologi (ilmu
mengenai pengenalan, asal-muasal). Sementara itu, Miller (1993) berpendapat bahwa
teori Piaget merupakan teori pentahapan yang paling berpengaruh dalam psikologi
perkembangan, di mana dalam setiap tahapannya Piaget menggambarkan bagaimana
manusia mendapatkan pengetahuan tentang dunianya (genetic epistemology).

1. Definisi Kognisi

           Berdasarkan akar teoritis yang dibangun oleh Piaget, beberapa penulis
mendefinisikan kognisi dengan redaksi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya
sama, yaitu aktivitas mental dalam mengenal dan mengetahui tentang dunia. Neisser
(1967) dalam Morgan, et al. (1986), mendefinisikan kognisi sebagai proses berpikir
dimana informasi dari pancaindera ditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki,
dan digunakan.

Secara ringkas, Morgan, dkk.. (1986) menyatakan bahwa kognisi sebagai pemrosesan
informasi tentang lingkungan yang dipersepsikan melalui pancaindera. Menurut
Santrock (1986), kognisi mengacu kepada aktivitas mental tentang bagaimana
informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan dan ditransformasi, serta dipanggil
kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir.

2. Perkembangan Kognitif dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya



                                                                                                                               7
Secara ringkas, Piaget berteori bahwa selama perkembangannya, manusia
   mengalami perubahan-perubahan dalam struktur berfikir, yaitu semakin terorganisasi,
   dan suatu struktur berpikir yang dicapai selalu dibangun pada struktur dari tahap
   sebelumnya. Perkembangan yang terjadi melalui tahap-tahap tersebut disebabkan
   oleh empat faktor: kematangan fisik, pengalaman dengan objek-objek fisik,
   pengalaman sosial, dan ekuilibrasi.

   Pengalaman membawa kemajuan kognitif melalui proses asimilasi dan akomodasi.
   Proses asimilasi dan amomodasi membantu anak-anak beradaptasi terhadap
   lingkungannya karena melalui proses-proses tersebut pemahaman mereka mengenai
   dunia semakin dalam dan luas. Dengan demikian, jelas bahwa Piaget memandang
   anak-anak sebagai organisme aktif dan self-regulating yang berubah melalui interaksi
   antara pembawaan lahir (innate) dengan faktor-faktor lingkungan (Hetherington &
   Parke, 1986; Seifert & Hoffnung, 1987; Papalia & Olds, 1988; Miller, 1993).




III Pembahasan
           Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan
   oleh seseorang dalam pergaulan atau hubungannya dengan orang lain bahasa
   merupakan alat untuk bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif
   ejak seorang individu memelukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang
   bayi mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan.
   Sejalan dengan perkembangan social, maka perkembang an bahasa seorang (bayi-
   anak) dimulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa
   suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melekukan
   sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks yang sesui dengan tingkat
   perilaku social.
          Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berartu
   factor intelek /kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
   berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya beleum berkembang dan masih angat
   sederhana. Semakin bayi itu bertumbuh dan berkembang serta mulai mampu

                                                                                    8
memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat
sederhana menuju bahassa yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh
lingkungan, karena bahasa merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi)
belajar bahasa eperti halnya belejar hal lain, “meniru” dan “mengulang” hasil yang
telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara dengan, “mmm
mmm”, ibunya terseyum, mengulang menirukan dengan memperjelas dengan
member     arti suara itu menjadi “maem-maem”. Bayi belajar menambah kata-kata
dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya.


3.1 Pemecahan Masalah

     Untuk mempersiapkan anak pada pengajaran membaca di kelas-kelas awal,
sebaiknya mereka diekspos pada lingkungan bahasa yang berkualitas tinggi - terutama
di rumahnya, tetapi juga di panti asuhan anak dan di taman prasekolah jika anak
tersebut masuk ke lembaga-lembaga ini. Waktu terbaik untuk mulai berbagi buku
dengan anak adalah pada masa balita. Banyaknya pengalaman dengan bahasa lisan dan
bahasa tulis, dari masa bayi hingga awal masa kanak-kanak, sangat mempengaruhi
keberhasilan anak dalam membaca di masa-masa selanjutnya. Anak membutuhkan
aktivitas yang dapat mereka nikmati dan pengalaman keberhasilan, tanpa dipaksakan
di luar tahap perkembangannya. Bahkan ketika anak belum dapat mengeja, mereka
belajar dari upayanya untuk menulis. Bahkan ketika anak belum dapat membaca,
mereka belajar dari orang yang membaca untuknya. Anak yang terekspos pada kosa
kata yang canggih dalam percakapan yang menarik atau dalam bacaan yang
didengarnya akan belajar kata-kata yang kelak akan dibutuhkannya untuk mengenali
dan memahaminya pada saat sudah mulai belajar membaca. Berbicara dengan orang
dewasa merupakan sumber eksposur terbaik bagi anak ke kosa kata baru. Berbicara itu
penting - semakin bermakna dan berisi, semakin baik. Bahkan di negara-negara di
mana banyak orang tua yang buta huruf, mereka dapat melihat buku gambar dengan
anaknya dan berbicara tentang apa yang mereka lihat dalam buku tersebut - jika
bukunya memang ada.




                                                                                9
10

More Related Content

What's hot

Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakHamdan Husein Batubara
 
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa KeduaBelajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa KeduaYudha Fadillah
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakArby Nurul Trisnawati
 
Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Any Septianti
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakRizzty Mennelz
 
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa keduaPemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa keduaRasmitadila Mita
 
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20keduaPlugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20keduaenndatop
 
Perkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa anakPerkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa anakkholid harras
 
pemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anakpemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anakHyda Nafa
 
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUAPEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUAEndang Pristiawaty
 
perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakRah Raah
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1dunia-AUD
 
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKONPEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKONZUKI SUDIANA
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikkholid harras
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDRanny Rolinda R
 

What's hot (19)

Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa KeduaBelajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Perkembangan Kognitif dan Bahasa
 
Makalah pemerolehan bahasa
Makalah pemerolehan bahasaMakalah pemerolehan bahasa
Makalah pemerolehan bahasa
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa keduaPemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
 
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20keduaPlugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
 
Perkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa anakPerkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa anak
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
pemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anakpemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anak
 
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa AnakMakalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
 
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUAPEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
 
perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anak
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
 
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKONPEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistik
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
 

Similar to PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF

Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinLogis Fanromik
 
Psikologi group slide
Psikologi group slidePsikologi group slide
Psikologi group slideREDXX ROWAN92
 
PPT KHARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK (USIA SEKOLAH DASAR.pptx
PPT KHARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK (USIA SEKOLAH DASAR.pptxPPT KHARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK (USIA SEKOLAH DASAR.pptx
PPT KHARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK (USIA SEKOLAH DASAR.pptxTriSuranto2
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahSuya Yahya
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadianMakalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadianSeptian Muna Barakati
 
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docxPerkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docxulfayuniarisla2
 
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdfTT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdfErfanDwiKurniawan
 
Pengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padaPengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padafifi_sanaky
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaAsep Egok
 
Pengembangan Bahasa AUD.pdf
Pengembangan Bahasa AUD.pdfPengembangan Bahasa AUD.pdf
Pengembangan Bahasa AUD.pdfHILFAMILLATIAZKA
 
Aspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 Tahun
Aspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 TahunAspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 Tahun
Aspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 Tahunatone_lotus
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxNurChasanah59
 
uas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxuas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxridafarida14
 
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAKumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAShamimi Jamudin
 

Similar to PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF (20)

Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifin
 
Psikologi group slide
Psikologi group slidePsikologi group slide
Psikologi group slide
 
IKA Perkembangan motorik bahasa
IKA Perkembangan motorik bahasaIKA Perkembangan motorik bahasa
IKA Perkembangan motorik bahasa
 
PPT KHARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK (USIA SEKOLAH DASAR.pptx
PPT KHARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK (USIA SEKOLAH DASAR.pptxPPT KHARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK (USIA SEKOLAH DASAR.pptx
PPT KHARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK (USIA SEKOLAH DASAR.pptx
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Ppd kel. 8
Ppd kel. 8Ppd kel. 8
Ppd kel. 8
 
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadianMakalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian
 
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docxPerkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
 
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdfTT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
 
Pengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padaPengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa pada
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
Pengembangan Bahasa AUD.pdf
Pengembangan Bahasa AUD.pdfPengembangan Bahasa AUD.pdf
Pengembangan Bahasa AUD.pdf
 
Pengertian anak
Pengertian anakPengertian anak
Pengertian anak
 
Aspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 Tahun
Aspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 TahunAspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 Tahun
Aspek Perkembangan Berbicara pada Usia 2-7 Tahun
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
 
uas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxuas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docx
 
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAKumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
 

PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF

  • 1. PERKEMBANGAN BAHASA DAN PERILAKU KOGNITIF A. PENDAHULUAN Dalam kehidupan manusia terdapat dua proses kejiwaan yang terjadi, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pada umumnya istilah pertumbuhan dan perkembangan digunakan secara bergantian. Padahal, kedua proses ini berlangsung secara interpedensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan untuk memperjelas penggunaannya. Untuk membedakan pertumbuhan dan perkembangan, penulis memberikan penjelasan antara keduannya dengan maksuduntuk lebih mudah memahami antara pertumbuhan dan perkembangan. Istilah pertumbuhan dan perkembangan sering dipertukarkan pengguaannya. Sebenarnya, keduanya memiliki arti masing-masing. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan syaraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik. Sedangkan perkembangan sesuai dengan prinsip orthogenetis, yaitu perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai pada keadaan diferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi itu bersifat totalitas pada anak; bahwa bagian-bagian penghayatan totalitas itu lambat laun semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan (Werner 1957). Dalam hubungannya dengan konsep perkembangan orthogenetik yang dikemukakan oleh Werner, perubahan-perubahan ke arah terorganisasi dan terintegrasinya suatu aspek menunjukkan adanya kontinuitas. Perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung terus pada tahapan-tahapan perkembangan berikutnya dengan cara- 1
  • 2. cara yang relatif sama. Apa yang ada pada perkembangan sebelumnya diteruskan pada tahap perkembangan berikutnya, sedangkan perubahan kea rah diferensiasi, yaitu timbulnya karakteristik baru yang berasal dari sesuatu yang sebelumnya masih global disebut diskontinuitas. Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya diskontinuitas, sedangkan pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai dengan mahasiswa menunjukkan kontinuitas. Istilah perkembangan lebih mencerminkan sifat- sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak. Perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan dalam aspek psikologis dan sosial. Sesuai dengan tema yang penulis bahas, dalam makalah ini penulis menguraikan definisi perkembangan, perkemnbangan psiko-fisik siswa, pentingnya perkembangan kognitif bagi proses belajar siswa, serta kesulitan belajar dan alternatif pemecahannya. Makalah ini disusun selain untuk memenuhi salah satu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, juga diharapkan dapat menambah pengetahuan serta pemahaman penulis mengenai perkembangan anak usia sekolah dasar (SD) dan masalah-masalah apa saja yang sering terjadi, sehingga sebagai seorang guru sekolah dasar nantinya penulis dapat mengambil sikap yang tepat. II. Landasan Teori Perkembangan Bahasa Dan Kognitif 2.1 pengertian perkembangan Bahasa Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulan atau hubungannya dengan orang lain bahasa merupakan alat untuk bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif ejak seorang individu memelukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan dengan perkembangan social, maka perkembang an bahasa seorang (bayi- anak) dimulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melekukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks yang sesui dengan tingkat perilaku social. 2
  • 3. Perkembangan bahasa tyerkait dengan perkembangan kognitif, yang berartu factor intelek /kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya beleum berkembang dan masih angat sederhana. Semakin bayi itu bertumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju bahassa yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa eperti halnya belejar hal lain, “meniru” dan “mengulang” hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara dengan, “mmm mmm”, ibunya terseyum, mengulang menirukan dengan memperjelas dengan member arti suara itu menjadi “maem-maem”. Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Kemampuan berbahasa merupakan suatu yang khas dan yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa merupakan yang digunakan manusia manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dengan bahasanyalah manusia dapat: 1) Mengkodifiaksikan, mencatat, dan menyimpan berbagai hasil pengalaman pengamatan (obsevasi)-nya berupa kesan dan tanggapan (persepsi), informasi, fakta,dan data, konsep dan pengertian (concept and ideas), dalil atau kaidah atau hokum(principles) sampai kedalam bentuk ilmu(body of knowledge) dan system-sistem nilai(value system): 2) Menstransformasikan dan mengolah dalam berbagai bentuk informasi terebut diatas melalui proses berpikir dan dan dengan mempergunakan kaidah-kaidah logika (difrensiasi, asosiasi, proporsi atau komparasi, kaualitas, prediksi, konklusi, generalisasi, interprestasidan interferensi) dalam rangka pemecahan masalah ( problem solving) dan mencari mengkreasikan dan menemukan hal-hal baru; 3) Mengkoordinasikan dan mengepresikan cita-cita, sikap, penilaian, dan penghayatan (etis, estetis ekonomis, social, politis, religious dan cultural); 3
  • 4. 4) Megkomunikasikan (menyimpan dan menerima) berbagai informasi, buah pikiran, opini, sikap, penilaian, aspirasi, kehendak, dan rencana kepada orang lain. Bahasa termasuk dapat berbentuk lisan, atau tulisan dengan menggunakan tanda (coding), huruf (alphabetic), bilangan (numerical atau digital bunyi, sinar, atau cahaya yang dapat merupakan kata-kata (word) atau kaliamat (sentence). Mungkin pula berbentuk gambar atau lukian (drawing picture), gerak-gerik (gestures) dan mimic serta bentuk-bentuk simbol eksplisit lainya. (1) Indikator Perkembangan Bahasa Memperlihatkan penjelasan di atas, maka kita dapat memahami perkembangan bahasa itu dengan mengidentifikasiakan beberapa indikatornya antara lain: jumlah perbendaharaan kata (vocabulary), jenis, struktur dan bentuk kalimat isi yang dikandungnya; gambaran atau lukisan bentuk gerakan gerakan tertentu yang bersifat eksplisif. Dengan menggunakan indicator tersebut maka dapatlah dideskriptikan perkembangan bahasa pada manusia itu, sebagai berikut, a) Pada masa bulan pertama dari masa bayi , indidvidu berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan nya secara spontan dan instinktif ecara positif ( menerima, meraih, atau mendapatkan benda-benada atau suara yang menyenangkan, misalnya botol susu hangat, belaian suara ibu dan sebagainya); bahasa mimic ( senyuman dan tawa):bahasa emosiaonalekpresif (menangi kalau lapar, kedinginan, atau mendengarkan suara keras, meraba, dan sebagainya); b) Pada masa enam bulan kedua dari masa bayi, bahaa sensorimotorik terebut berangur-angsur berkurang , sedangkan bahasa merabanya emakin terarah dan berbentuk dengan dapat meniru kata-kata tertentu yang diucapakan disekitarnya (mekipun mungkin ia udah dapat membuat kalimat satu kata, 4
  • 5. misalnya: mama, mamam ( kalau merasa lapar atau melihat botol susu atau makanan atau sebagainya); c) Pada masa kanak-kanak, individu udah mengenal dan menguasai sejumlah pembendaharaan kata-kata (vocabulary); usia sekitar 3-4 tahun pembendaharaanya sekitar 300 dan pada usia 6-8 tahun ia dengan enag 2.500 kata, bahkan dapat diduga lebih dari jumlah terebut (Lefrancois, 1975:186; Crow & Crow, 1956:65); d) Pada masa anak sekolah, dengan dikuasai nya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, maka periode 6-8 tahun ia dengan senang hati sekali membaca dan mendengar dongen fantasi; usia 10-12 gemar membaca cerita yang bersifat kritis (tentang perjalanan, riwayat para pahlawan, dan ebagainya); e) Pada masa remaja awal, mereka senang menggunakan bahasa sandi, atau bahada rahasia yang berlaku pada gengnya sehingga banyak menimbulkan kepenasaran (curiousity) pihak luar mereka untuk beruaha memahami perhatianya kearah mempelajari bahasa asing mulai berkembang 1. Proses Perkembangan Bahasa Para ahli sependapat bahwa pembentukan bahasa pada anak-anak sangat dipengaruhi oleh factor-faktor latihan dan motivasi (kemauan) untuk belajar dengan melalui proses conditioning dan reinforcement (Lefrancois, 1975) Meskipun isi dan jenis bahasa yang dipelajari manusia itu berbeda beda, naun terdapat pola urutan perkembangan bahasa itu, ialah mulai dengan meraba, lalu berbicara monolog ( pada dirinya atau benda mainannya ), hau mama, 5
  • 6. kemudian gemara bertanya ( apa, mengapa, bagaimana, dan sebagainya) yang tidak selalu harus dijawab; membuat kalimat sederhana (satu, dua atau tiga kata), bahasa ekspresif (dengan belajar menulis membaca dan menggambar permulaan). Bahasa (lisan, tertulis, isyarat) merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan (pikiran, perasaan, pendapat, dll) dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati bersama oleh suatu komunitas/ masyarakat. Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai media komunikasi untuk mengungkapkan pikiran, maka bahasa erat kaitannya dengan berpikir. Perkembangan bahasa anak sebenarnya sudah dimulai sejak anak lahir dengan menggunakan bahasa atau prabicara yang paling sederhana yaitu ”menangis”, kemudian perkembangan dalam bentuk ”celoteh/ocehan”, kata/ kalimat sederhana disertai gerakan tubuh/ syarat sebagai pelengkap bicara. Setelah anak sekolah, perkembangan bahasa bukan sekedar mendengarkan dan bicara saja, tapi anak belajar untuk membaca dan menulis. Isi pembicaraan anak umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu bicara yang berpusat pada diri sendiri, dan yang berpusat pada orang lain. Menurut Owen (Semiawan, 1998) perkembangan bahasa (isi maupun cara) pada setiap usia memiliki kekhasan tersendiri (penjelasan lebih rinci dapat Anda pelajari pada bahan ajar cetak). Hambatan atau kesulitan perkembangan bahasa, juga berbagai aspek perkembangan lainnya biasanya berkenaan dengan keterlambatan perkembangan aspek tersebut sehingga anak menjadi kurang percaya diri, yang akan mempengaruhi penyesuaian diri dan sosialnya yang erat kaitannya dengan perkembangan kepribadian. 6
  • 7. 2.2.........................................................................................................................Perke mbangan Kognitif Membahas tentang perkembangan kognitif berarti membahas tentang perkembangan individu dalam berfikir atau proses kognisi atau proses mengetahui. Dalam psikologi, proses mengetahui dipelajari dalam bidang psikologi kognitif. Bidang ini dipelopori oleh J.J. Piaget, yang terkenal dengan teori pentahapan kognitifnyanya yang disebut perkembangan kognitif. Menurut Monks, Knoers & Haditono (1992), teori Piaget tentang perkembangan kognitif banyak dipengaruhi oleh bidang ilmu biologi dan epistemologi (ilmu mengenai pengenalan, asal-muasal). Sementara itu, Miller (1993) berpendapat bahwa teori Piaget merupakan teori pentahapan yang paling berpengaruh dalam psikologi perkembangan, di mana dalam setiap tahapannya Piaget menggambarkan bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan tentang dunianya (genetic epistemology). 1. Definisi Kognisi Berdasarkan akar teoritis yang dibangun oleh Piaget, beberapa penulis mendefinisikan kognisi dengan redaksi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sama, yaitu aktivitas mental dalam mengenal dan mengetahui tentang dunia. Neisser (1967) dalam Morgan, et al. (1986), mendefinisikan kognisi sebagai proses berpikir dimana informasi dari pancaindera ditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki, dan digunakan. Secara ringkas, Morgan, dkk.. (1986) menyatakan bahwa kognisi sebagai pemrosesan informasi tentang lingkungan yang dipersepsikan melalui pancaindera. Menurut Santrock (1986), kognisi mengacu kepada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan dan ditransformasi, serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir. 2. Perkembangan Kognitif dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya 7
  • 8. Secara ringkas, Piaget berteori bahwa selama perkembangannya, manusia mengalami perubahan-perubahan dalam struktur berfikir, yaitu semakin terorganisasi, dan suatu struktur berpikir yang dicapai selalu dibangun pada struktur dari tahap sebelumnya. Perkembangan yang terjadi melalui tahap-tahap tersebut disebabkan oleh empat faktor: kematangan fisik, pengalaman dengan objek-objek fisik, pengalaman sosial, dan ekuilibrasi. Pengalaman membawa kemajuan kognitif melalui proses asimilasi dan akomodasi. Proses asimilasi dan amomodasi membantu anak-anak beradaptasi terhadap lingkungannya karena melalui proses-proses tersebut pemahaman mereka mengenai dunia semakin dalam dan luas. Dengan demikian, jelas bahwa Piaget memandang anak-anak sebagai organisme aktif dan self-regulating yang berubah melalui interaksi antara pembawaan lahir (innate) dengan faktor-faktor lingkungan (Hetherington & Parke, 1986; Seifert & Hoffnung, 1987; Papalia & Olds, 1988; Miller, 1993). III Pembahasan Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulan atau hubungannya dengan orang lain bahasa merupakan alat untuk bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif ejak seorang individu memelukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan dengan perkembangan social, maka perkembang an bahasa seorang (bayi- anak) dimulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melekukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks yang sesui dengan tingkat perilaku social. Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berartu factor intelek /kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya beleum berkembang dan masih angat sederhana. Semakin bayi itu bertumbuh dan berkembang serta mulai mampu 8
  • 9. memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju bahassa yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa eperti halnya belejar hal lain, “meniru” dan “mengulang” hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara dengan, “mmm mmm”, ibunya terseyum, mengulang menirukan dengan memperjelas dengan member arti suara itu menjadi “maem-maem”. Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. 3.1 Pemecahan Masalah Untuk mempersiapkan anak pada pengajaran membaca di kelas-kelas awal, sebaiknya mereka diekspos pada lingkungan bahasa yang berkualitas tinggi - terutama di rumahnya, tetapi juga di panti asuhan anak dan di taman prasekolah jika anak tersebut masuk ke lembaga-lembaga ini. Waktu terbaik untuk mulai berbagi buku dengan anak adalah pada masa balita. Banyaknya pengalaman dengan bahasa lisan dan bahasa tulis, dari masa bayi hingga awal masa kanak-kanak, sangat mempengaruhi keberhasilan anak dalam membaca di masa-masa selanjutnya. Anak membutuhkan aktivitas yang dapat mereka nikmati dan pengalaman keberhasilan, tanpa dipaksakan di luar tahap perkembangannya. Bahkan ketika anak belum dapat mengeja, mereka belajar dari upayanya untuk menulis. Bahkan ketika anak belum dapat membaca, mereka belajar dari orang yang membaca untuknya. Anak yang terekspos pada kosa kata yang canggih dalam percakapan yang menarik atau dalam bacaan yang didengarnya akan belajar kata-kata yang kelak akan dibutuhkannya untuk mengenali dan memahaminya pada saat sudah mulai belajar membaca. Berbicara dengan orang dewasa merupakan sumber eksposur terbaik bagi anak ke kosa kata baru. Berbicara itu penting - semakin bermakna dan berisi, semakin baik. Bahkan di negara-negara di mana banyak orang tua yang buta huruf, mereka dapat melihat buku gambar dengan anaknya dan berbicara tentang apa yang mereka lihat dalam buku tersebut - jika bukunya memang ada. 9
  • 10. 10