SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
MAKALAH
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kelas
Dosen Pembimbing : Dr. Lailatul Usriyah, M.Pd.I
Oleh :
AHMAD ZAINURI T20194060
HIKMAWATI T20194061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
MARET 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Salawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai pembawa
kabar gembira bagi umat yang bertaqwa.
Makalah yang berjudul Pengelolaan Lingkungan Kelas ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas, Kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.H.Babun Suharto, SE.,MM. selaku Ketua IAIN Jember,
2. Ibu Dra.H.Mukni’ah, M.Pd.I selaku Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Jember,
3. Bapak Rif’an Humaidi, M.Pd.I. selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Jember.
4. Ibu Dr. Lailatul Usriyah, M. Pd.I. pak selaku dosen pembimbing Mata Kuliah
Manajemen Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan motivasi
dalam penyusunan makalah ini.
5. Teman-teman Kelas D2 PGMI yang berbahagia.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna dan
ada kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis
harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Kelas.
Jember, 03 April 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................1
DAFTAR ISI ...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................3
A. Latar Belakang ................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................3
D. Manfaat Penulisan ...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................4
A. Pengertian Pengelolaan Lingkungan Belajar .................................................4
B. Tujuan Pengelolaan Lingkungan Belajar ........................................................4
C. Macam- Macam Lingkungan Belajar ..............................................................4
D. Hal- hal Yang Perlu diperhatikan Dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar .. 7
BAB III PENUTUP ....................................................................................................12
A. Kesimpulan .....................................................................................................12
B. Saran ...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................13
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya adalah suatu
kondisi yang kondusif pada lingkungan belajar. Untuk mengkondusifkan lingkungan
belajar, diperlukan adanya pengelolaan ingkungan belajar. Guru memiliki peranan penting
dalam pengelolaan lingkungan belajar.
Suasana atau lingkungan belajar yang kondusif akan berpengaruh pada proses belajar
mengajar siswa cenderung mendorong anak untuk belajar dengan tenang dan
berkonsentrasi.
Pengelolaan lingkungan belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai komponen lingkungan yang dapat
mempengaruhi perubahan prilaku anak sehingga dapat terpasilitasi dengan baik.
Pengelolaan lingkungan belajar yang baik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
efektif dan efisien.
Oleh karena itu, penulis mengangkat judul makalah ini“Pengelolaan Lingkungan
Belajar” agar calon guru atau tenaga pendidik dapat mengelola lingkungan belajar dengan
baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari pengelolaan lingkungan belajar?
2. Apa tujuan dari pengelolaan lingkungan belajar?
3. Apa Saja Macam- macam Lingkungan Belajar?
4. Apa hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pengelolaan lingkungan belajar?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas tujuan penuisan makalah
ini adalah untuk:
1. Memahami pengelolaan lingkungan belajar
2. Mendeskripsikan tujuan lingkungan belajar
3. Memahami macam- macam Lingkungan Belajar
4. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan belajar
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk calon guru agar mengetahui pengelolaan lingkungan belajar
2. Untuk guru agar mengetahui tujuan pengelolaan lingkungan belajar
3. Untuk Calon Guru agar Mengetahui Macam- Macam Lingkungan Belajar
4. Untuk Calon guru agar bisa mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengelolaan lingkungan belajar.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Lingkungan Belajar
Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an yang
mempunyai arti ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bisa disebut juga memenejemen.
Menurut suharsimi arikunto(1990:2) pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan,
atau penataan suatu kegiatan.1
Sedangkan lingkungan belajar adalah suatu tempat yang
berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksananya proses belajar mengajar atau
pendidikan. Tanpa adanya lingkungan, pendidikan tidak dapat berlangsung.
Menurut Huta barat (1986) lingkungan belajar yaitu lingkungan yanga alami dan
lingkungan sosial, lingkungan alami meliputi keadaan suhu dan kelembapan udara,
sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia. Menurut dun dan dun (1999)
kondisi belajar atau lingkungan belajar dpat mempengaruhi konsentrasi dan penerimaan
informsi bagi siswa, jadi lingkungan belajar adalah lingkungan alami yang diciptakan oleh
guru atau orang lain yang bisa menambah konsentrasi siwa dan pengetahuan siswa secara
efisien.
Proses pembelajaran bisa berlangsung pada banyak lingkungan yang berbeda, tidak
hanya terikat pada ruang kelas akan tetapi bisa pada lingkungan umum seperti masjid,
museum, lapangan dan juga bisa berlangsung di sarana dan prasarana sekolahan. 2
B. Tujuan Pengelolaan Lingkungan Belajar
Pada proses belajar mengajar pengelolaan lingkungan belajar mempunyai tujuan
secara umum yaitu menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan siswa dalam
lingkungan sosial, emosional dan intelektual dikelas. Fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja dan mengembangkan sikap apresiasi pada
siswa.
Menurut suharsimi arikunto tujuan pengelolaann lingkungan belajar yang berupa
kelas adalah menjaduikan setiap anak yang berada didalam kelas dapat bekerja(berfikir,
berinteraksi, dan berpendapat) sehingga akan tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisien.
C. Macam-Macam Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar merupakan sarana dan prasarana yang bisa menunjang materi
yang didapat dari gurunya. Lingkunganbelajar tidak berpatok pada lingkungan sekolah
atau universitas akan tetapi lingkungan belajar bisa berada di luar lingkungan sekolah.
Denagan kata lain lingkungan belajar bisa dibagi menjadi 2 macam:
1
Muhibbin Syah, Islamic English : A Competency-based Reading Comprehension, Cetakan Ke-2 ( Bandung
PT. Remaja Rosdakarya, 2006 ), 30-32.
2
Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta : Rineka Cipta, 2006 ), 143.
5
1. Lingkungan Belajar Indoor
Lingkungan belajar ini (indoor) lingkungan belajar yang memang sudah
disediakan oleh manajemen sekolahan agar digunakan untuk para siswanya
sebagai sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada didalam sekolahan
tersebut. Lingkungan belajar ini bisa berupa perpustakaan, laboratorium,
auditorium dan utamanya adalah ruang kelas.
a. Ruang tempat belajar
Ruang tempat belajar atau bisa juga disebut dengan ruang kelas
sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas
bukan merupakan sebuah wilayah yang sangat luas dan dalam ruang kelas
antara siswa dan guru terlibat dalam berbgai kegiatan dan menggunakan
berbagai wilayah ruang yang berbeda. Guru akan memfasilitasi kegiatan-
kegiatan jika guru mengatur ruang belajar untuk memungkinkan
pergerakan yang teratur, mempertahankan distraksi sesedikit mungkindan
menggunakan ruan yang tersedia secara efisien.3
Adapun syarat-syarat
kelas yang efisien diantaranya:
1) Bersih dan rapi
2) Ventilasi dan pengaturan cahaya nya baik
3) Perlengkapan dan perabotan kelas masih dalam keadaan baik
seperti: papan tulis dan penghapusnya, meja dan kursi siswa, meja
dan kursi guru, alat kebersihan(sapu, pembersih kaca dan tempat
sampah) hiasan dinding, absensi siswa, peraturan kelas, jadwal piket
kelas, gambar presiden dan wakilnya. jadwal pelajaran, jam dinding
dan hal-hal yang menarik lainnya.4
4) Sirkulasi udara cukup
5) Jumlah siswa tidak lebih dari 40 siswa
6) Dan dapat memberikan keluasan gerak dan komunikasi yang baik
antara guru dan siswa.
b. Ruang laboratorium
Sekolahan yang efisien harus mempunyai laboratorium sebagai
ruang praktik. Dalam kaitannya dengan pengelolaan laboratorium, bahan-
bahan yang perlu disediakan sangat tergantung pada jenis
laboratoriumnya, diantaranya:
3
Bafadal, Ibrahim, Manajemen Perlengkapan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).
Djahmarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain, Startegi belajar mengajar (jakarta: rineka cipta, 2010).
4
Evaston, Carolyn M. dan Edmund T. Emmer, Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar (Jakarta:
Kencana, 2011).
1) Laboratorium IPA, khusunya fisika, bahan-bahan yang perlu
disediakan biasanya berupa bahan-bahan kimia seperti air raksa, air
cuka dan timah. Untuk laboratorium IPA, khususnya biologi, bahan-
bahan yang perlu disediakan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan,
kerangka manusia, dan berbagai macam pupuk tanaman.
2) Laboratorium BAHASA biasanya bahan-bahan yang disediakan lebih
berupa peralatan laboratorium, seperti kaset dan tape recorder.
3) Laboratoriun KOMPUTER perlu disediakan sejumlah perangkat
komputer, yang meliputi layar monitor, keyboard, stavolt, printer dan
central processing unit. Selain perangkat keras diatas, untuk
penyelenggaraan laboratorium komputer perlu disediakan sejumlah
perangkat lunak seperti disket DOS-Utility, disket pemrosesan kata
(word processor)dalam bentuk disket wordstar, chiwriter, word
perfect, dan lain sebagainya.5
c. Ruang auditorium / ruang serbaguna
Ruang auditorium atau bisa juga disebut dengan ruang serbaguna
yang bisa juga berfungsi sebagai tempat diskusi atau tempat pertunjukan,
dan selayaknya ruang tersebut harus dilengkapi dengan:
1) Panggung pertunjukan
2) Tempat yang luas dan bersih
3) Kamar mandi laki-laki dan perempuan harus terpisah
4) Dinding harus dilapisi oleh peredam suara agar tidak bergema
5) Tempat ganti pakaian laki-laki dan perempuan harus terpisah
6) OHP atau LCD proyektor
d. Ruang perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan
dalam mengembangkan pengetahuan murid. Selain memerlukan gedung
atau ruang, penyelenggaraan perpustakaan juga memerlukan sejumlah
bahan diantaranya: pensil, pena, kartu peminjaman dan kartu buku.
Sedangkan peralatan-peralatan perpustakaan antara lain: komputer(opag),
stempel peminjaman, jam dinding, sapu, keranjang sampah, daftar
kalsifikasi, dan lain sebagainya. Adapun dalam perabot perpustakaan yang
dibutuhkan antara lain: rak buku, rak surat kabar, rak majalah, kabinet
gambar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet katalog, kereta buku, dan
papan display. Pengadaan setiap perlengkapan harus mempertimbangkan
hal-hal seperti nilai efisiensi pengeluaran uang, efisiensi dalam
pengaturannya, mutunya baik, enak dipakai, dan menarik bagi
pengelihatan.
5
Samal, Sharon E., Dino dkk., Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar (Jakarta: Kencana, 2011).
7
2. Lingkungan Belajar Outdoor
Lingkungan belajar ini (outdoor) adalah kebalikan dari lingkungan belajar
indoor yaitu lingkungan atau sarana belajar yang berada diluar lingkungan
sekolahan, dalam artian lingkungan belajar ini diciptakan tidak un tuk proses
belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti
misalnya: museum, masjid, monumen, dan lapangan.
a. Museum
Museum adalah tempat yang diciptakan oleh pemerintah untuk
menyimpan barang-barang bersejarah sehingga masyarakat luas dapat
mengetahui sejarah-sejarah pada masa lampau, oleh karena itu museum ini
bisa digunakan oleh para siswa untuk menggali pengetahuan tentang mata
pelajaran sejarah dan juga bisa digunakan untuk obsrvasi atau penelitian
b. Masjid
Masjid adalah tempat yang digunakan oleh seluruh umat islam untuk
menyembah kepada tuhannya dan di masjid bisa dilakukan proses
pembelajaran tidak langsung seperti khutbah jum’at. Masjid juga bisa dibuat
untuk praktik sholat jenazah, praktek wudhu dan lain sebagainya.
c. Monumen
Monumen dan museum merupakan tempat yang bersejarah akan tetapi
keduanya berbeda. Monumen merupakan tempat yang memang ada pada zaman
dulu dengan kata lain tempat tersebut tidak dibuat atau diciptakan oleh tangan
manusia, namun tempat itu ada sebagai bukti sebuah kejadian atau sejarah bukan
untuk menyimpan barang-barang bersejarah
d. Lapangan
Lapangan identik dengan lahan yang luas tanpa adanya bangunan apapun. Di
setiap sekolah harusnya memiliki lapangan karena lapangan juga bisa digunakan.
D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
1. Memahami sifat yang dimiliki siswa
Pada dasarnya anak memiliki imajinasi dan sifat ingin tahu. Semua anak
terlahir dengan membawa dua potensi ini. Keduanya merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap atau pikiran kritis dan kreatif. Oleh karenanya, kegiatan
pembelajaran perlu dijadikan lahan yang kita olah agar menjadi tempat yang subur bagi
perkembangan kedua potensi anugerah Tuhan itu. Suasana pembelajaran yang diiringi
dengan pujian guru terhadap hasil karya siswa, yang disertai pertanyaan guru yang
menantang dan dorongan agar siswa melakukan percobaan, misalnya, merupakan
pembelajaran yang baik untuk mengembangkan potensi siswa.
2. Memahami perkembangan kecerdasan siswa
Jean Piaget dalam Syah (2008 : 29-32) menjelaskan tentang perkembangan
kecerdasan akal atau perkembangan kognitif manusia berlangsung dalam empat tahap,
yakni:
a. Sensory-motor ( Sensori-motor / 0-2 tahun )
b. Pre-operational ( Pra-operasional / 2 -7 tahun )
c. Concrete-operational ( Konkret-operasional / 7 – 11 tahun)
d. Formal-operational (Formal- operasional / 11 tahun ke atas).
Selama kurun waktu pendidikan dasar dan menengah, siswa mengalami tahap
Concrete-operational dan Formal-operational. Dalam periode konkret-operasional yang
berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak memeroleh tambahan kemampuan
yang disebut system of operations (satuan langkah berpikir). Kemampuan satuan
langkah berpikir ini berfaedah bagi anak untuk mengkoordinasikan pemikiran dan
idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri.
Selanjutnya, dalam perkembangan kognitif tahap Formal-operational seorang
remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak maupun
berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yakni:
1) Kapasitas menggunakan hipotesis
2) Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak.
Dengan kapasitas menggunakan hipotesis (anggapan dasar), seorang remaja
akan mampu berpikir hipotetis, yakni berpikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal
pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan
lingkungan yang ia respons. Selanjutnya, dengan kapasitas menggunakan prinsip-
prinsip abstrak, remaja tersebut akan mampu mempelajari materi-materi pelajaran yang
abstrak, misalnya ilmu tauhid, ilmu matematika dan ilmu-ilmu abstrak lainnya dengan
luas dan mendalam.
3. Mengenal siswa secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan
harus tecermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua siswa dalam kelas tidak selalu
mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan
belajarnya. Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu
temannya yang lemah dengan cara ”tutor sebaya”. Dengan mengenal kemampuan siswa,
apabila ia mendapat kesulitan kita dapat membantunya sehingga belajar siswa tersebut
menjadi optimal.
4. Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau
berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian
belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, siswa dapat bekerja
berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, siswa akan menyelesaikan
tugas dengan baik apabila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan
9
mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, siswa perlu juga
menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.
5.Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan
masalah
Pada dasarnya belajar yang baik adalah memecahkan masalah karena dalam
belajar sesungguhnya kita menghadapkan siswa pada masalah. Hal ini memerlukan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif
untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Berpikir kritis dan kreatif berasal dari
rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena
itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering memberikan tugas
atau mengajukan pertanyaan terbuka dan memungkinkan siswa berpikir mencari alasan
dan membuat analisis yang kritis. Pertanyaan dengan kata-kata ”Mengapa?”,
”Bagaimana kalau...” dan “Apa yang terjadi jika…” lebih baik daripada pertanyaan
dengan kata-kata yang hanya berbunyi “Apa?”, ”Di mana?”,”Berapa?”,”Kapan?”, yang
umumnya tertutup ( jawaban betul hanya satu ).
6. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAIKEM.
Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas. Selain itu,
hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik
dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Materi yang dipajangkan dapat berupa hasil
kerja perorangan, pasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, kaligrafi,
peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang
penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu
guru dalam kegiatan pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas
sebuah masalah.
7. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, dan budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk
bahan belajar siswa. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar dan objek kajian
(sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat siswa
merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus
di luar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya
dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti
mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis,
mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar atau diagram.
8. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat apabila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian
umpan balik (feedback) dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi
antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih banyak mengungkapkan kekuatan
daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara
santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas
belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan
memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih
bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka.
Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang
sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual. Beberapa
teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik antara lain :
a. Memancing aspirasi anak didik
b. Memanfaatkan teknik alat bantu yang akseptabel
c. Memilih bentuk motivasi yang akurat ( misalnya : memberi angka, hadiah, pujian,
memberi tugas, hukuman, dll. )
d. Menggunakan metode yang bervariasi.
9. Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental
Banyak guru yang cepat merasa puas saat menyaksikan para siswa sibuk bekerja
dan bergerak, apalagi jika bangku diatur berkelompok dan para siswa duduk
berhadapan. Situasi yang mencerminkan aktifitas fisik seperti ini bukan ciri
berlangsungnya PAIKEM yang sebenarnya, karena aktif secara mental (mentally
active) lebih berarti daripada aktif secara fisik (phisically active). Sering bertanya,
mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-
tanda aktif secara mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya
perasaan tidak takut, seperti: takut ditertawakan, takut disepelekan, dan takut dimarahi
jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut
tersebut, baik yang muncul dari temannya maupun dari guru itu sendiri.
Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan prinsip PAIKEM.
10. Pengelolaan Kelas
Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah
berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan maslah tingkah
laku yang kompleks dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai
tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan
demikian pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang sfektif.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur
anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang
menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajararan. Juga hubungan interpersonal yang
baik antara guru dan anak didik dan anak didik dengan anak didik, merupakan syarat
keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat
mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar.
Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal
– hal sebagai berikut :
1. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang
dilengkapi oleh tugas – tugas dan diarahkan oleh guru.
11
2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu,
tetapi bagi semua anak atau kelompok.
3. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku –
perilaku masing – masing individu dalam kelompok itu. Kelompok
mempengaruhi individu – individu dalam hal bagaimana mereka
memandang dirinya masing – masing dan bagaimana belajar.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota – anggota.
Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing
mereka di kelas dikala belajar.
5. Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan
siswa. Makin meningkat ketrampilan guru mengelola secara kelompok,
makin puas anggota – anggota di dalam kelas.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi dan kesatuan kelompok ditentukan
oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun
bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an
yang mempunyai arti ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bisa disebut juga
memenejemen.
Pada proses belajar mengajar pengelolaan lingkungan belajar mempunyai tujuan
secara umum yaitu menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan siswa dalam
lingkungan sosial, emosional dan intelektual dikelas. Fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja dan mengembangkan sikap apresiasi pada
siswa.
Lingkungan belajar merupakan sarana dan prasarana yang bisa menunjang materi
yang didapat dari gurunya. Lingkunganbelajar tidak berpatok pada lingkungan sekolah
atau universitas akan tetapi lingkungan belajar bisa berada di luar lingkungan sekolah.
Lingkungan belajar dapat dibagi dua yaitu lingkungan belajar indoor dan lingkungan
belajar outdoor. Lingkungan belajar indoor adalah lingkungan belajar yang sudah
disediakan oleh manajemen sekolahan agar digunakan untuk para siswanya sebagai
sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada didalam sekolahan tersebut. Lingkungan
belajar ini bisa berupa perpustakaan, laboratorium, auditorium dan utamanya adalah ruang
kelas. Sedangkan lingkungan belajar outdoor yaitu lingkungan atau sarana belajar yang
berada diluar lingkungan sekolahan, dalam artian lingkungan belajar ini diciptakan tidak
untuk proses belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk proses belajar mengajar,
seperti misalnya: museum, masjid, monumen, dan lapangan.
B. Saran
Untuk calon guru sebaiknya memahami pngelolaan lingkungan belajar dengan
baik, untuk guru sebaiknya mengetahui manfaat dari pengeolaan lingkungan belajar untuk
calon guru sebaiknya mengetahui macam-macam pengelolaan lingkungan belajar untuk
calon guru sebaiknya mengetahui hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam pengelolaan
lingkungan belajar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim, Manajemen Perlengkapan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).
Djahmarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Startegi belajar mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta,
Evaston, Carolyn M. dan Edmund T. Emmer. 2011. Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah
Dasar Jakarta: Kencana.
Muhibbin Syah. 2006. Islamic English : A Competency-based Reading Comprehension,
Cetakan Ke-2 Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Samal, Sharon E., Dino dkk. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar
Jakarta: Kencana.
Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Rineka
Cipta,

More Related Content

What's hot

Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumSuci Agustina
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanyayan andrian
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKTEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKRanny Rolinda R
 
Gerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikanGerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikandonawidiya
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanAsri Yunita
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATSara Santika
 
Ppt manajemen kelas
Ppt manajemen kelasPpt manajemen kelas
Ppt manajemen kelasalfa della
 
Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuLinda Rosita
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 

What's hot (20)

Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulum
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKTEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
 
Gerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikanGerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikan
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
 
Ppt manajemen kelas
Ppt manajemen kelasPpt manajemen kelas
Ppt manajemen kelas
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia baku
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 

Similar to LINGKUNGAN BELAJAR

kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptxkelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptxErlindano18
 
Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPutriana Sari
 
Peranan Guru dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Peranan  Guru  dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi KependidikanPeranan  Guru  dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Peranan Guru dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi KependidikanAtika Cahya Ningrum
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaAulia Yanti
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
Bab 6 pengurusan bilik darjah
Bab 6 pengurusan bilik darjahBab 6 pengurusan bilik darjah
Bab 6 pengurusan bilik darjahAsyikin4996
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasfauziahpustikaw
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasrizkadamayantii
 
Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan KelasKomponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan Kelasnurassyah1122
 
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasPengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasFuad Al-Fajri
 
Evita darmayanti makalah sarpas.pptx
Evita darmayanti makalah sarpas.pptxEvita darmayanti makalah sarpas.pptx
Evita darmayanti makalah sarpas.pptxmuhardi6
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxZukét Printing
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan  PembelajaranMakalah Kurikulum Dan  Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan PembelajaranDESYFITRIANI
 

Similar to LINGKUNGAN BELAJAR (20)

kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptxkelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
 
Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi Pembelajaran
 
Peranan Guru dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Peranan  Guru  dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi KependidikanPeranan  Guru  dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Peranan Guru dalam Pengelolaan Kelas-Mata Kuliah Profesi Kependidikan
 
Pedagogik
Pedagogik Pedagogik
Pedagogik
 
Tugas 4 tik
Tugas 4 tikTugas 4 tik
Tugas 4 tik
 
Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..
 
Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 
Materi 7
Materi 7Materi 7
Materi 7
 
Bab 6 pengurusan bilik darjah
Bab 6 pengurusan bilik darjahBab 6 pengurusan bilik darjah
Bab 6 pengurusan bilik darjah
 
Punya aku
Punya akuPunya aku
Punya aku
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan KelasKomponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan Kelas
 
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasPengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
 
Evita darmayanti makalah sarpas.pptx
Evita darmayanti makalah sarpas.pptxEvita darmayanti makalah sarpas.pptx
Evita darmayanti makalah sarpas.pptx
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan  PembelajaranMakalah Kurikulum Dan  Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

LINGKUNGAN BELAJAR

  • 1. MAKALAH PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kelas Dosen Pembimbing : Dr. Lailatul Usriyah, M.Pd.I Oleh : AHMAD ZAINURI T20194060 HIKMAWATI T20194061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER MARET 2021
  • 2. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Salawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai pembawa kabar gembira bagi umat yang bertaqwa. Makalah yang berjudul Pengelolaan Lingkungan Kelas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas, Kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof.Dr.H.Babun Suharto, SE.,MM. selaku Ketua IAIN Jember, 2. Ibu Dra.H.Mukni’ah, M.Pd.I selaku Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember, 3. Bapak Rif’an Humaidi, M.Pd.I. selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Jember. 4. Ibu Dr. Lailatul Usriyah, M. Pd.I. pak selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Manajemen Kelas yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam penyusunan makalah ini. 5. Teman-teman Kelas D2 PGMI yang berbahagia. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna dan ada kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Kelas. Jember, 03 April 2021 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI COVER .......................................................................................................................i KATA PENGANTAR ................................................................................................1 DAFTAR ISI ...............................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................3 A. Latar Belakang ................................................................................................3 B. Rumusan Masalah............................................................................................3 C. Tujuan Penulisan .............................................................................................3 D. Manfaat Penulisan ...........................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................4 A. Pengertian Pengelolaan Lingkungan Belajar .................................................4 B. Tujuan Pengelolaan Lingkungan Belajar ........................................................4 C. Macam- Macam Lingkungan Belajar ..............................................................4 D. Hal- hal Yang Perlu diperhatikan Dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar .. 7 BAB III PENUTUP ....................................................................................................12 A. Kesimpulan .....................................................................................................12 B. Saran ...............................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................13
  • 4. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya adalah suatu kondisi yang kondusif pada lingkungan belajar. Untuk mengkondusifkan lingkungan belajar, diperlukan adanya pengelolaan ingkungan belajar. Guru memiliki peranan penting dalam pengelolaan lingkungan belajar. Suasana atau lingkungan belajar yang kondusif akan berpengaruh pada proses belajar mengajar siswa cenderung mendorong anak untuk belajar dengan tenang dan berkonsentrasi. Pengelolaan lingkungan belajar dapat diartikan sebagai suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai komponen lingkungan yang dapat mempengaruhi perubahan prilaku anak sehingga dapat terpasilitasi dengan baik. Pengelolaan lingkungan belajar yang baik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul makalah ini“Pengelolaan Lingkungan Belajar” agar calon guru atau tenaga pendidik dapat mengelola lingkungan belajar dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian dari pengelolaan lingkungan belajar? 2. Apa tujuan dari pengelolaan lingkungan belajar? 3. Apa Saja Macam- macam Lingkungan Belajar? 4. Apa hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pengelolaan lingkungan belajar? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas tujuan penuisan makalah ini adalah untuk: 1. Memahami pengelolaan lingkungan belajar 2. Mendeskripsikan tujuan lingkungan belajar 3. Memahami macam- macam Lingkungan Belajar 4. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan belajar D. Manfaat Penulisan 1. Untuk calon guru agar mengetahui pengelolaan lingkungan belajar 2. Untuk guru agar mengetahui tujuan pengelolaan lingkungan belajar 3. Untuk Calon Guru agar Mengetahui Macam- Macam Lingkungan Belajar 4. Untuk Calon guru agar bisa mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan belajar.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengelolaan Lingkungan Belajar Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an yang mempunyai arti ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bisa disebut juga memenejemen. Menurut suharsimi arikunto(1990:2) pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan, atau penataan suatu kegiatan.1 Sedangkan lingkungan belajar adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksananya proses belajar mengajar atau pendidikan. Tanpa adanya lingkungan, pendidikan tidak dapat berlangsung. Menurut Huta barat (1986) lingkungan belajar yaitu lingkungan yanga alami dan lingkungan sosial, lingkungan alami meliputi keadaan suhu dan kelembapan udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia. Menurut dun dan dun (1999) kondisi belajar atau lingkungan belajar dpat mempengaruhi konsentrasi dan penerimaan informsi bagi siswa, jadi lingkungan belajar adalah lingkungan alami yang diciptakan oleh guru atau orang lain yang bisa menambah konsentrasi siwa dan pengetahuan siswa secara efisien. Proses pembelajaran bisa berlangsung pada banyak lingkungan yang berbeda, tidak hanya terikat pada ruang kelas akan tetapi bisa pada lingkungan umum seperti masjid, museum, lapangan dan juga bisa berlangsung di sarana dan prasarana sekolahan. 2 B. Tujuan Pengelolaan Lingkungan Belajar Pada proses belajar mengajar pengelolaan lingkungan belajar mempunyai tujuan secara umum yaitu menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dikelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja dan mengembangkan sikap apresiasi pada siswa. Menurut suharsimi arikunto tujuan pengelolaann lingkungan belajar yang berupa kelas adalah menjaduikan setiap anak yang berada didalam kelas dapat bekerja(berfikir, berinteraksi, dan berpendapat) sehingga akan tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. C. Macam-Macam Lingkungan Belajar Lingkungan belajar merupakan sarana dan prasarana yang bisa menunjang materi yang didapat dari gurunya. Lingkunganbelajar tidak berpatok pada lingkungan sekolah atau universitas akan tetapi lingkungan belajar bisa berada di luar lingkungan sekolah. Denagan kata lain lingkungan belajar bisa dibagi menjadi 2 macam: 1 Muhibbin Syah, Islamic English : A Competency-based Reading Comprehension, Cetakan Ke-2 ( Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 2006 ), 30-32. 2 Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta : Rineka Cipta, 2006 ), 143.
  • 6. 5 1. Lingkungan Belajar Indoor Lingkungan belajar ini (indoor) lingkungan belajar yang memang sudah disediakan oleh manajemen sekolahan agar digunakan untuk para siswanya sebagai sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada didalam sekolahan tersebut. Lingkungan belajar ini bisa berupa perpustakaan, laboratorium, auditorium dan utamanya adalah ruang kelas. a. Ruang tempat belajar Ruang tempat belajar atau bisa juga disebut dengan ruang kelas sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas bukan merupakan sebuah wilayah yang sangat luas dan dalam ruang kelas antara siswa dan guru terlibat dalam berbgai kegiatan dan menggunakan berbagai wilayah ruang yang berbeda. Guru akan memfasilitasi kegiatan- kegiatan jika guru mengatur ruang belajar untuk memungkinkan pergerakan yang teratur, mempertahankan distraksi sesedikit mungkindan menggunakan ruan yang tersedia secara efisien.3 Adapun syarat-syarat kelas yang efisien diantaranya: 1) Bersih dan rapi 2) Ventilasi dan pengaturan cahaya nya baik 3) Perlengkapan dan perabotan kelas masih dalam keadaan baik seperti: papan tulis dan penghapusnya, meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, alat kebersihan(sapu, pembersih kaca dan tempat sampah) hiasan dinding, absensi siswa, peraturan kelas, jadwal piket kelas, gambar presiden dan wakilnya. jadwal pelajaran, jam dinding dan hal-hal yang menarik lainnya.4 4) Sirkulasi udara cukup 5) Jumlah siswa tidak lebih dari 40 siswa 6) Dan dapat memberikan keluasan gerak dan komunikasi yang baik antara guru dan siswa. b. Ruang laboratorium Sekolahan yang efisien harus mempunyai laboratorium sebagai ruang praktik. Dalam kaitannya dengan pengelolaan laboratorium, bahan- bahan yang perlu disediakan sangat tergantung pada jenis laboratoriumnya, diantaranya: 3 Bafadal, Ibrahim, Manajemen Perlengkapan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004). Djahmarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain, Startegi belajar mengajar (jakarta: rineka cipta, 2010). 4 Evaston, Carolyn M. dan Edmund T. Emmer, Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana, 2011).
  • 7. 1) Laboratorium IPA, khusunya fisika, bahan-bahan yang perlu disediakan biasanya berupa bahan-bahan kimia seperti air raksa, air cuka dan timah. Untuk laboratorium IPA, khususnya biologi, bahan- bahan yang perlu disediakan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan, kerangka manusia, dan berbagai macam pupuk tanaman. 2) Laboratorium BAHASA biasanya bahan-bahan yang disediakan lebih berupa peralatan laboratorium, seperti kaset dan tape recorder. 3) Laboratoriun KOMPUTER perlu disediakan sejumlah perangkat komputer, yang meliputi layar monitor, keyboard, stavolt, printer dan central processing unit. Selain perangkat keras diatas, untuk penyelenggaraan laboratorium komputer perlu disediakan sejumlah perangkat lunak seperti disket DOS-Utility, disket pemrosesan kata (word processor)dalam bentuk disket wordstar, chiwriter, word perfect, dan lain sebagainya.5 c. Ruang auditorium / ruang serbaguna Ruang auditorium atau bisa juga disebut dengan ruang serbaguna yang bisa juga berfungsi sebagai tempat diskusi atau tempat pertunjukan, dan selayaknya ruang tersebut harus dilengkapi dengan: 1) Panggung pertunjukan 2) Tempat yang luas dan bersih 3) Kamar mandi laki-laki dan perempuan harus terpisah 4) Dinding harus dilapisi oleh peredam suara agar tidak bergema 5) Tempat ganti pakaian laki-laki dan perempuan harus terpisah 6) OHP atau LCD proyektor d. Ruang perpustakaan Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan dalam mengembangkan pengetahuan murid. Selain memerlukan gedung atau ruang, penyelenggaraan perpustakaan juga memerlukan sejumlah bahan diantaranya: pensil, pena, kartu peminjaman dan kartu buku. Sedangkan peralatan-peralatan perpustakaan antara lain: komputer(opag), stempel peminjaman, jam dinding, sapu, keranjang sampah, daftar kalsifikasi, dan lain sebagainya. Adapun dalam perabot perpustakaan yang dibutuhkan antara lain: rak buku, rak surat kabar, rak majalah, kabinet gambar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet katalog, kereta buku, dan papan display. Pengadaan setiap perlengkapan harus mempertimbangkan hal-hal seperti nilai efisiensi pengeluaran uang, efisiensi dalam pengaturannya, mutunya baik, enak dipakai, dan menarik bagi pengelihatan. 5 Samal, Sharon E., Dino dkk., Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar (Jakarta: Kencana, 2011).
  • 8. 7 2. Lingkungan Belajar Outdoor Lingkungan belajar ini (outdoor) adalah kebalikan dari lingkungan belajar indoor yaitu lingkungan atau sarana belajar yang berada diluar lingkungan sekolahan, dalam artian lingkungan belajar ini diciptakan tidak un tuk proses belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti misalnya: museum, masjid, monumen, dan lapangan. a. Museum Museum adalah tempat yang diciptakan oleh pemerintah untuk menyimpan barang-barang bersejarah sehingga masyarakat luas dapat mengetahui sejarah-sejarah pada masa lampau, oleh karena itu museum ini bisa digunakan oleh para siswa untuk menggali pengetahuan tentang mata pelajaran sejarah dan juga bisa digunakan untuk obsrvasi atau penelitian b. Masjid Masjid adalah tempat yang digunakan oleh seluruh umat islam untuk menyembah kepada tuhannya dan di masjid bisa dilakukan proses pembelajaran tidak langsung seperti khutbah jum’at. Masjid juga bisa dibuat untuk praktik sholat jenazah, praktek wudhu dan lain sebagainya. c. Monumen Monumen dan museum merupakan tempat yang bersejarah akan tetapi keduanya berbeda. Monumen merupakan tempat yang memang ada pada zaman dulu dengan kata lain tempat tersebut tidak dibuat atau diciptakan oleh tangan manusia, namun tempat itu ada sebagai bukti sebuah kejadian atau sejarah bukan untuk menyimpan barang-barang bersejarah d. Lapangan Lapangan identik dengan lahan yang luas tanpa adanya bangunan apapun. Di setiap sekolah harusnya memiliki lapangan karena lapangan juga bisa digunakan. D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar 1. Memahami sifat yang dimiliki siswa Pada dasarnya anak memiliki imajinasi dan sifat ingin tahu. Semua anak terlahir dengan membawa dua potensi ini. Keduanya merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap atau pikiran kritis dan kreatif. Oleh karenanya, kegiatan pembelajaran perlu dijadikan lahan yang kita olah agar menjadi tempat yang subur bagi perkembangan kedua potensi anugerah Tuhan itu. Suasana pembelajaran yang diiringi dengan pujian guru terhadap hasil karya siswa, yang disertai pertanyaan guru yang menantang dan dorongan agar siswa melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang baik untuk mengembangkan potensi siswa. 2. Memahami perkembangan kecerdasan siswa
  • 9. Jean Piaget dalam Syah (2008 : 29-32) menjelaskan tentang perkembangan kecerdasan akal atau perkembangan kognitif manusia berlangsung dalam empat tahap, yakni: a. Sensory-motor ( Sensori-motor / 0-2 tahun ) b. Pre-operational ( Pra-operasional / 2 -7 tahun ) c. Concrete-operational ( Konkret-operasional / 7 – 11 tahun) d. Formal-operational (Formal- operasional / 11 tahun ke atas). Selama kurun waktu pendidikan dasar dan menengah, siswa mengalami tahap Concrete-operational dan Formal-operational. Dalam periode konkret-operasional yang berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak memeroleh tambahan kemampuan yang disebut system of operations (satuan langkah berpikir). Kemampuan satuan langkah berpikir ini berfaedah bagi anak untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri. Selanjutnya, dalam perkembangan kognitif tahap Formal-operational seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yakni: 1) Kapasitas menggunakan hipotesis 2) Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas menggunakan hipotesis (anggapan dasar), seorang remaja akan mampu berpikir hipotetis, yakni berpikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia respons. Selanjutnya, dengan kapasitas menggunakan prinsip- prinsip abstrak, remaja tersebut akan mampu mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak, misalnya ilmu tauhid, ilmu matematika dan ilmu-ilmu abstrak lainnya dengan luas dan mendalam. 3. Mengenal siswa secara perorangan Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tecermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua siswa dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah dengan cara ”tutor sebaya”. Dengan mengenal kemampuan siswa, apabila ia mendapat kesulitan kita dapat membantunya sehingga belajar siswa tersebut menjadi optimal. 4. Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, siswa dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, siswa akan menyelesaikan tugas dengan baik apabila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan
  • 10. 9 mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, siswa perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang. 5.Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah Pada dasarnya belajar yang baik adalah memecahkan masalah karena dalam belajar sesungguhnya kita menghadapkan siswa pada masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Berpikir kritis dan kreatif berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan terbuka dan memungkinkan siswa berpikir mencari alasan dan membuat analisis yang kritis. Pertanyaan dengan kata-kata ”Mengapa?”, ”Bagaimana kalau...” dan “Apa yang terjadi jika…” lebih baik daripada pertanyaan dengan kata-kata yang hanya berbunyi “Apa?”, ”Di mana?”,”Berapa?”,”Kapan?”, yang umumnya tertutup ( jawaban betul hanya satu ). 6. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Materi yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, pasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, kaligrafi, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam kegiatan pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas sebuah masalah. 7. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Lingkungan (fisik, sosial, dan budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar siswa. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar dan objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat siswa merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus di luar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar atau diagram. 8. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar Mutu hasil belajar akan meningkat apabila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik (feedback) dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih banyak mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara
  • 11. santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka. Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual. Beberapa teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik antara lain : a. Memancing aspirasi anak didik b. Memanfaatkan teknik alat bantu yang akseptabel c. Memilih bentuk motivasi yang akurat ( misalnya : memberi angka, hadiah, pujian, memberi tugas, hukuman, dll. ) d. Menggunakan metode yang bervariasi. 9. Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental Banyak guru yang cepat merasa puas saat menyaksikan para siswa sibuk bekerja dan bergerak, apalagi jika bangku diatur berkelompok dan para siswa duduk berhadapan. Situasi yang mencerminkan aktifitas fisik seperti ini bukan ciri berlangsungnya PAIKEM yang sebenarnya, karena aktif secara mental (mentally active) lebih berarti daripada aktif secara fisik (phisically active). Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda- tanda aktif secara mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut, seperti: takut ditertawakan, takut disepelekan, dan takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang muncul dari temannya maupun dari guru itu sendiri. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan prinsip PAIKEM. 10. Pengelolaan Kelas Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan maslah tingkah laku yang kompleks dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan demikian pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang sfektif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajararan. Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dan anak didik dan anak didik dengan anak didik, merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar. Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut : 1. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi oleh tugas – tugas dan diarahkan oleh guru.
  • 12. 11 2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok. 3. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku – perilaku masing – masing individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu – individu dalam hal bagaimana mereka memandang dirinya masing – masing dan bagaimana belajar. 4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota – anggota. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas dikala belajar. 5. Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin meningkat ketrampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas anggota – anggota di dalam kelas. 6. Struktur kelompok, pola komunikasi dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
  • 13. BAB III PENUTUP A. Simpulan Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an yang mempunyai arti ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bisa disebut juga memenejemen. Pada proses belajar mengajar pengelolaan lingkungan belajar mempunyai tujuan secara umum yaitu menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dikelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja dan mengembangkan sikap apresiasi pada siswa. Lingkungan belajar merupakan sarana dan prasarana yang bisa menunjang materi yang didapat dari gurunya. Lingkunganbelajar tidak berpatok pada lingkungan sekolah atau universitas akan tetapi lingkungan belajar bisa berada di luar lingkungan sekolah. Lingkungan belajar dapat dibagi dua yaitu lingkungan belajar indoor dan lingkungan belajar outdoor. Lingkungan belajar indoor adalah lingkungan belajar yang sudah disediakan oleh manajemen sekolahan agar digunakan untuk para siswanya sebagai sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada didalam sekolahan tersebut. Lingkungan belajar ini bisa berupa perpustakaan, laboratorium, auditorium dan utamanya adalah ruang kelas. Sedangkan lingkungan belajar outdoor yaitu lingkungan atau sarana belajar yang berada diluar lingkungan sekolahan, dalam artian lingkungan belajar ini diciptakan tidak untuk proses belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti misalnya: museum, masjid, monumen, dan lapangan. B. Saran Untuk calon guru sebaiknya memahami pngelolaan lingkungan belajar dengan baik, untuk guru sebaiknya mengetahui manfaat dari pengeolaan lingkungan belajar untuk calon guru sebaiknya mengetahui macam-macam pengelolaan lingkungan belajar untuk calon guru sebaiknya mengetahui hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam pengelolaan lingkungan belajar.
  • 14. 13 DAFTAR PUSTAKA Bafadal, Ibrahim, Manajemen Perlengkapan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004). Djahmarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Startegi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Evaston, Carolyn M. dan Edmund T. Emmer. 2011. Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar Jakarta: Kencana. Muhibbin Syah. 2006. Islamic English : A Competency-based Reading Comprehension, Cetakan Ke-2 Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Samal, Sharon E., Dino dkk. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar Jakarta: Kencana. Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Rineka Cipta,