Idealisme dalam pendidikan bertujuan membentuk karakter manusia yang mulia dan memiliki kehidupan rohani yang tinggi. Kurikulum idealisme lebih fokus pada pengalaman daripada pengajaran tekstual untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman siswa. Guru diharapkan menjadi teladan yang membimbing siswa untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
2. Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan
kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya
intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada
tabiat manusia dan kepada sesamanya
Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat
dari kebodohandan ketertinggalan. Diasumsikan bahwa orang yang
berpendidikan akan terhindar dari kebodohan dan juga kemiskinan, karena
dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya melalui
proses pendidikan ia mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang
dihadapinya.
3. Di dalam filsafat, idealisme adalah doktrin yang
mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat
dipahami dalam kebergantungannya pada jiwa (mind)
dan roh (spirit). Istilah ini diambil dari kata “idea”,
yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa.
4. Tokoh aliran idealisme salah satunya adalah Plato
(427-374 SM). Aliran idealisme merupakan suatu
aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata
bersifat rohani dan jiwa terletak di antara
gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang
ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa
dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia
idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa
yang nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap
atau tidak mengalami perubahan serta penggeseran,
yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea.
Keberadaan idea tidak tampak dalam wujud lahiriah,
tetapi gambaran yang asli hanya dapat dipotret oleh
jiwa murni.
5. Berkaitan dengan kebenaran tertinggi, dengan doktrin
yang terkenal dengan istilah ide, Plato
mengemukakan bahwa dunia ini tetap dan jenisnya
satu, sedangkan ide tertinggi adalah kebaikan. Tugas
ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi
contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah
menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang pasti,
sehingga dapat menggunakan sebagai alat untuk
mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala
sesuatu yang dialami sehari-hari.
6. Secara umum pendidikan idealisme merumuskan tujuan
pendidikan sebagai pencapaian manusia yang
berkepribadian mulia dan memiliki taraf kehidupan rohani
yang lebih tinggi dan ideal.
Sedangkan kurikulum yang digunakan dalam pendidikan
yang beraliran idealisme lebih memfokuskan pada isi yang
objektif. Pengalaman haruslah lebih banyak daripada
pengajaran yang textbook, supaya pengetahuan dan
pengalamannya senantiasa aktual. Beberapa tokoh
idealisme memandang bahwa kurikulum itu hendaklah
berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat.
Semua yang ideal baik, yang berisi manifestasi dari intelek,
emosi dan kemauan, ini semua perlu menjadi sumber
kurikulum.
7. Pendidikan idealisme untuk individual antara lain bertujuan agar
anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang
bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis dan penuh
warna, hidup bahagia, mampu menahan berbagai tekanan hidup,
dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu
lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan
idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan
sesama manusia. Karena dalam spirit persaudaraan terkandung
suatu pendekatan seseorang kepada yang lain. Seseorang tidak
sekadar menuntuk hak pribadinya, namun hubungan manusia
yang satu dengan yang lainnya terbingkai dalam hubungan
kemanusiaan yang saling penuh pengertian dan rasa saling
menyayangi. Sedangkan tujuan secara sintesis dimaksudkan
sebagai gabungan antara tujuan individual dengan sosial
sekaligus, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang
berkaitan dengan Tuhan
8. Power (1982:89) mengemukakan implikasi filsafat
pendidikan dealisme sebagai berikut :
Tujuan Pendidikan, pendidikan formal dan informal
bertujuan membentuk karakter, dan mengembangkan
bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan social
Kedudukan Siswa, bebas untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan dasarnya/bakatnya.
Peranan Guru, bekerja sama dengan alam dalam proses
pengembangan manusia, terutama bertanggung jawab
dalam menciptakan lingkungan pendidikan siswa
Kurikulum, pendidikan liberal untuk pengembangan
kemampuan rasional, dan pendidikan praktis untuk
memproleh pekerjaan
Metode, diutamakan metode dialektika, tetapi metode lain
yang efektif dapat dimanfaatkan .
9. Guru adalah personifikasi dari kenyataan si anak didik
Guru harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa
Guru haruslah menguasai teknik mengajar secara baik
Guru haruslah menjadi pribadi terbaik, sehingga disegani oleh para
murid
Guru menjadi teman dan idola dari para muridnya
Guru harus menjadi pribadi yang mampu membangkitkan gairah
murid untuk belajar
Guru harus rajin beribadah, sehingga menjadi insan kamil yang bisa
menjadi teladan para siswanya
Guru harus menjadi pribadi yang komunikatif
Guru harus mampu mengapresiasi terhadap subjek yang menjadi
bahan ajar yang diajarkannya
Guru harus ikut dan mampu belajar sebagaimana para siswa belajar
Guru harus merasa bahagia jika anak muridnya berhasil
Guru haruslah bersikap demokratis dan mengembangkan demokrasi