SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang Masalah 
Sebagaimana diketahui bahwa manusia adalah sebagai kholifah allah di bumi, Sebagai 
kholifah, manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakannya, dengan 
demekian pendidikan merupakan urursan hidup dan kehidupan manusia dan merupakan 
tanggung jawab manusia itu sendiri. 
Untuk mendidik dirinya sendiri, pertama-tama manusia harus memahami dirinya sendiri, 
apa hakikat manusia, bagaimana hakikat hidup dan kehidupannya, apa tujuan hidup dan apa 
pula tujuan hidupnya. 
Filsafat, sebagai daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami, 
dan menyelami secara radikal dan integral serta sisitematis mengenal ketuhanan, alam 
semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana 
hakikatnya yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya 
setelah mencapai pengetahuan itu, hakikat filsafat selalu menggunakan ratio (pikiran), dalam 
perjalanan hidupnya manusia di hadapkan kepada pengalaman-pengalaman peristiwa 
alamiyah yang ada di sekitarnya. Pengalaman-pengalaman lahir ini merupakan sejarah 
hidupnya yang mengesankan dan kemudian mendorong untuk melakukan perubahan-perubahan 
bagi kepentingan hidup dan hidupnya 
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan 
kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan 
kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang 
bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian 
kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu melihat yang di atas permukaan 
laut saja. Semantara filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba 
segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis. 
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu-ilmu 
lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses perkembangan ilmu, 
ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari dari induknya. Pada awalnya 
pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri 
dengan pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk kepentingan 
memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.
1.1 Rumusan Masalah 
1. Bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat itu? 
2. Bagaimana pendekatan filosofi dalam pemecahan masalah pendidikan? 
3. Bagaimana hubungan filsafat dan teori pendidikan ? 
1.2 Tujuan Penulisan 
Pada dasarnya Tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan 
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk 
mengerjakan tugas mata kulia filsafat pendidikan islam 
Sedangkan tujun khusus dari penyusunan makalah ini yaitu : 
1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat. 
2. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan filosofi dalam pemecahan Masalah pendidikan. 
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan filsafat dan teori pendidikan. 
BAB II 
PEMBAHASAN 
FILSAFAT DAN PENDIDIKAN 
2.1 Pendidikan dalam analisis filsafat 
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses 
pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan 
manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. [1] 
Pengertian yang luas dari pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Lodge, yaitu 
bahwa: “life is education, and education is life”,akan berarti bahwa seluruh proses hidup 
dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan segala pengalaman sepanjang hidupnya 
merupakan dan memberikan pengaruh pendidikan baginya. Dalam artinya yang sepit, 
pendidikan hanya mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu memberikan dasar-dasar dan 
pandangan hidup kepada generasi yang sedang tumbuh, yang dalam prakteknya identik 
dengan pendidikan formal di sekolah dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar 
yang serba terkontrol. 
Bagaimanapun luas sempitnya pengertian pendidikan, namun masalah pendidikan adalah 
merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia.
Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaanya, 
dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar 
pandangan hidup kepada generasi mu, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan 
bertanggung jawab akan tugas-tugasnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan 
ciri-ciri kemanusiannya dan pendidikan formal di sekolah hanya bagian kecil saja dari 
padanya. Tetapi merupakan inti dan bisa lepas kaitannya dengan proses pendidikan secara 
keseluruhannya. 
Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun 
mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan 
kehidupan manusia. Memang diantara permasalahan kependidikan tersebut terdapat masalah 
pendidikan yang sederhana yang menyangkut praktek dan pelaksanaan sehari-hari, tetapi 
banyak pula pula diantaranya yang menyangkut masalah yang bersifat mendasar dan 
mendalam, sehingga memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain dalam memecahkannya. Bahkan 
pendidikan juga menghadapi persoalan-persoalan yang tidak mungkin terjawabdengan 
menggunakan analisa ilmiah semata-mata, tetapi memerlukan analisa dan pemikiran yang 
mendalam, yaitu analisa filsafat. Berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah 
kependidikan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya, 
antara lain: 
1. Masalah kependidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat pendidikan 
itu. Mengapa pendidikan itu harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia 
itu. Dan bagaimana hubungan antara pendidikan dengan hidup dan kehidupan manusia. 
Apakah pendidikan itu berguna untuk membawa kepribadian manusia, apakah 
potensikereditas yang menentukan kepribadian manusia itu, atau faktor-faktor yang berasal 
dari luar/lingkungan dan pendidikan. Mengapa anak yang mempunyai potensi hereditas yang 
tidak baik, walaupun mendapatkan pendidikan dan lingkungan yang baik, tetap tidak 
berkembang. 
2. Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu. Apakah pendidikan itu untuk individu, atau 
untuk kepentingan masayarakat. Apakah pendidikan dipusatkan untuk membina kepribadian 
manusia ataukah untuk pembinaan masyarakat. Apakah pembinaan manusia itu semata-mata 
unuk dan demi kehidupan riel dan materil di dunia ini, ataukah untuk kehidupan kelak di 
akhirat yang kekal 
Masalah-masalah tersebut merupakan sebagian dari contoh-contoh problematika 
pendidikan, yang dalam pemecahannya memerlukan usaha-usaha pemikiran yang mendalam 
dan sistematis, atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut,
analisa filsafat menggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan 
permasalahannya. Diantara pendekatan (approach) yang digunakan antara lain: 
1. Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga sebagai cara pendekatan reflektif, 
berarti memikirkan, mempertimbangkan, juga membeyangkan dan menggambarkan. 
2. Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan ketentuan yang berlaku dan 
dijunjung tinggi dalam hidup dan kehidupan manusia. 
3. Pendekatan analisa konsep, artinya pengertian atau tangkapan seseorang terhadap 
sesuatu objek. Setiap orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang berbeda-beda 
mengenai yang sama, tergantung pada perhatian, keahlian dan kecendrungan masing-masing. 
4. Analisa ilmiah terhadap realitas kehidupan sekarang yang actual (scientific analysis of 
current life ) penedekatan ii sasarannya adalah masalah-masalah kependidikan yang actual , 
yang menjadi problem masa kini, dengan menggunakan metode ilmiah dapat di diskripsikan 
dan kemudian di pahami permasalan-permasalahan yang hidup dan berkembang dalam 
masayrakat dan dalam proses pendidikan serta aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan 
pendidikan[2] 
2.2 Pendekatan Filosofi Dalam Pemecahan Masalah Pendidikan 
Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan 
inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik objek formanya. Dengan 
kata lain, pendekatan filosofis adalah upaya sadar yang dilakukan untuk menjelaskan apa 
dibalik sesuatu yang nampak. 
Pendekatan filosofis untuk menjelaskan suatu masalah dapat diterapkan dalam aspek-aspek 
kehidupan manusia, termasuk dalarn pendidikan. Filsafat tidak hanya melahirkan 
pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah 
filsafat terapan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi. John Dewey 
(1964) berpendapat bahwa filsafat merupakan teori umum tentang pendidikan. Filsafat 
sebagai suatu sistem berpikir akan menjawab persoalan-persoalan pendidikan yang bersifat 
filosofis dan memerlukan jawaban filosofis pula. 
Filsafat pendidikan sebagai filsafat terapan, yaitu studi tentang penerapan asas-asas 
pemikiran filsafat pada masalah-masalah pendidikan pada dasarnya mengenal dua 
pendekatan yang polaritis, yaitu :[3] 
1. pendekatan tradisional, 
2. pendekatan progresif. 
Pengertian masing-masing pendekatan dan variasi pendekatan daripadanya dan aliran-aliran 
filsafat pendidikan dihasilkannya akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pendekatan Tradisional 
Pendekatan tradisional dalam Filsafat pendidikan melandaskan diri pada asas-asas sebagai 
berikut: 
1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah filsafat, sehingga untuk mempelajari filsafat 
pendidikan haruslah memiliki pengetahuan dasar tentang filsafat. 
2) Bahwa kenyataan yang esensial baik dan benar adalah kenyataan yang tetap, kekal dan 
abadi. 
3) Bahwa nilai norma yang benar adalah nilai yang absolut, universal dan obyektif. 
4) Bahwa tujuan yang baik dan benar menenukan alat dan sarana, artinya tujuan yang baik 
harus dicapai dengan alat sarana yang baik pula. 
5) Bahwa faktor pengembang sejarah atau sosial (science, technology, democracy dan 
industry) adalah sarana alat untuk prosperity of life dan bukannya untuk welfare of life 
sebagai tujuan hidup dan pendidikan sebagaimana yang ditentukan oleh filsafat. 
2. Pendekatan Progresif 
Sebagai penghujung yang lain dari pendekatan di atas dan dari kontinuitas aliran filsafat 
pendidikan adalah pendekatan progresif kontemporer dengan dasar-dasar pemikiran sebagai 
berikut: 
1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah sosiologi, atau filsafat sosial humanisme ilmiah, 
yang skeptis terhadap kenyataan yang bersifat metafisis transendental. 
2) Bahwa kenyataan adalah perubahan, artinya kenyataan hidup yang esensial adalah 
kenyataan yang selalu berubah dan berkembang. 
3) Bahwa truth is man-made, artinya kebenaran dan kebajikan itu adalah kreasi manusia, 
dengan sifatnya yang relatif temporer bahkan subyektif. 
4) Bahwa tujuan dan dasar-dasar hidup dan pendidikan relatif ditentukan oleh perkembangan 
tenaga pengembang sosial dan manusia, yang merupakan sumber perkembangan sosial 
masyarakat. 
5) Bahwa antara tujuan dan alat adalah bersifat kontinu, bahwa tujuan dapat menjadi alat 
untuk tujuan yang lebih lanjut sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. 
2.3 Hubungan filsafat dan teori pendidikan 
Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah 
dan pedoman suatu sistem pendidikan.[4] 
filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai 
medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta 
menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai[5]
Sebagaimana telah di kemukakan bahwa tidak semua masalah kependidikan dapat 
dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah semata-mata. Banyak diantara masalah-masalah 
kependidikan tersebut yang merupakan pertanyaan-pertanyaan filosofis, analisa 
filsafat terhadap masalah-masalah pendidikan tersebut, dengan berbagai cara pendekatannya, 
akan dapat menghasilkan pendangan-pndangan tertentu mengenai masalah-maslah 
kependidikan bisa tersebut. Dan atas dasar itu bisa disusun secara sistematis teori-teori 
pendidikan . disamping itu jawaban-jawaban yang telah di kemukakan oleh jenis dan aliran 
filsafat tertentusepanjang sejarah terhadap problematika kehidupanyg dihadapinya 
menunjukkan pandangan-pandangan tertentu yang tentunya juga akan memperkaya teori-teori 
pendidikan. Dengan demikian terdapat hubungan fungsional antara filsafat dan teori 
pendidikan 
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan teori pendidikan dapat diuraikan 
sebagai berikut 
1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara Pendekatan yang 
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan 
menyusun teori- teori pendidikannya, disamping menggunakan metode- metode ilmiah 
lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagi pandangan tertentu terhadap sesuatu obyek, 
misalnya filsafat idelisme, realisme, materialisme dan sebaginya, akan mewarnai pula 
pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori- teori pendidikan yang dikembangkannya. 
Aliran filsafat tertentu terhadap teori- teori pendidikan yang di kembangkan atas dasar aliran 
filsafat tersebut. Dengan kata lain, teori- teori dan pandangan- pandangan filsafat pendidikan 
yang dikembangkan oleh fillosof, tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh 
pandangan dan airan filsafat yang dianutnya. 
2. Filsafat, juga berpungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan 
oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu, 
mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.artinya mengarahkan agar teori-teori dan 
pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam 
praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang 
dalam masyarakat. Di samping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat 
hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan 
yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di 
sinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori 
pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori pendidikan tersebut, yang sesuai dan 
relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan hidup dari masyarakat.
3. Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan 
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau 
paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat 
pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejalan 
kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu 
masyarakat tertentu. Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti 
terhadap data-data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat 
disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembanglah ilmu 
pendidikan (paedagogik). 
Di samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan, juga 
terdapat hubungan yang bersifat suplementer,[6] 
sebagai berikut : 
a) Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat 
hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi moral 
pendidikannya. 
b) Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan (science of education) yang meliputi 
politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi 
pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam 
pembangunan masyarakat dan Negara 
Definisi di atas merangkum dua cabang ilmu pendidikan yaitu, filsafat pendidikan dan system 
atau teori pendidikan, dan hubungan antara keduanya adalah bahwa yang satu “supplemen” 
terhadap yang lain dan keduanya diperlukan oleh setiap guru sebagai pendidik dan bukan 
hanya sebagai pengajar di bidang studi tertentu”. [7] 
BAB III 
KESIMPULAN DAN SARAN 
3.1 KESIMPULAN 
filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat merupakan ilmu yang 
mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang menggunakan akal sehat 
dengan adanya kebenaran dalam memecahkan permasalahan/kesulitan. Sedangkan 
pendidikan adalah salah satu dari suatu proses yang diharapkan untuk mencapai tujuan, 
seperti kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian 
muslim.
Jadi filsafat dan pendidikan ini saling berhubungan. Keduanya menjadi arah, dasar, 
dan pedomam suatu kehidupan. 
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses 
pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan 
manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. 
Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan 
inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik objek formanya 
Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah 
dan pedoman suatu sistem pendidikan 
3.2 SARAN 
Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal 
dalam mempelajafi filsafat. Jadikanlah filsafat sebagai penentuan terhadap penentuan hidup 
dan pegangan fundamental dalam memecahkan masalah politik, pendidikan, ekonomi, sosial 
dan budaya yang terjadi dalam masyarakat yang setiap saat berubah dan berkembang dalam 
konteks akselerasi dan medernisasi. 
DAFTAR PUSATAKA 
Ihsan, hamdani dan Ihsan fuad. filsafat pendidikan islam. Bandung. Pustaka Setia.2001 
Zuhairini.filsafat pendiikan islam. Jakarta. Bumi Askara. 2009 
http://kresinda.blogspot.com/2012/04/hubungan-filsafat-dengan- filsafat.html 
http://pendidikanadministrasi.blogspot.com/2012/01/filsafat-dan-teori-pendidikan.html 
MAKALAH 
FILSAFAT PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH : 
NAMA : SAMSIA 
JURUSAN : GEOGRAFI 
SEMESTER : II 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
KELAS RAHA 
2013

More Related Content

What's hot

Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahryanz ozuro
 
Landasan Pendidikan sebagai ilmu dan seni
Landasan Pendidikan sebagai ilmu dan seniLandasan Pendidikan sebagai ilmu dan seni
Landasan Pendidikan sebagai ilmu dan seniagusindro
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Universitas Jember
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofCecep Kustandi
 
Konsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis Pendidikan
Konsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis PendidikanKonsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis Pendidikan
Konsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis PendidikanDjadja Sardjana
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4triputidamai
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanFani Diamanti
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanPTIK BB
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuWiwiet Imania
 

What's hot (14)

Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
 
Landasan Pendidikan sebagai ilmu dan seni
Landasan Pendidikan sebagai ilmu dan seniLandasan Pendidikan sebagai ilmu dan seni
Landasan Pendidikan sebagai ilmu dan seni
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
 
Konsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis Pendidikan
Konsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis PendidikanKonsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis Pendidikan
Konsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis Pendidikan
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
 
Asas Falsafah
Asas FalsafahAsas Falsafah
Asas Falsafah
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis PendidikanLandasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis Pendidikan
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikan
 
ILMU PENDIDIKAN
ILMU PENDIDIKANILMU PENDIDIKAN
ILMU PENDIDIKAN
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
 

Similar to Makalah filsafat 2

Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 
Filsafat dalam ilmu pendidikan
Filsafat dalam ilmu pendidikanFilsafat dalam ilmu pendidikan
Filsafat dalam ilmu pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Ndya2
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilHidayat Amin
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanWarnet Raha
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanWarnet Raha
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan KependidikanAdy Setiawan
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxFirmanRengel
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulumpapih
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeDewi Atin Surya
 
Landasan_pengembangan_kurikulum_pdf.docx
Landasan_pengembangan_kurikulum_pdf.docxLandasan_pengembangan_kurikulum_pdf.docx
Landasan_pengembangan_kurikulum_pdf.docxJAMILUDDIN38
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanfuji dea delpani
 

Similar to Makalah filsafat 2 (20)

Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Filsafat dalam ilmu pendidikan
Filsafat dalam ilmu pendidikanFilsafat dalam ilmu pendidikan
Filsafat dalam ilmu pendidikan
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
Makalah filsafat pendidikan (2)
Makalah filsafat pendidikan (2)Makalah filsafat pendidikan (2)
Makalah filsafat pendidikan (2)
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Landasan_pengembangan_kurikulum_pdf.docx
Landasan_pengembangan_kurikulum_pdf.docxLandasan_pengembangan_kurikulum_pdf.docx
Landasan_pengembangan_kurikulum_pdf.docx
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah filsafat 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa manusia adalah sebagai kholifah allah di bumi, Sebagai kholifah, manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakannya, dengan demekian pendidikan merupakan urursan hidup dan kehidupan manusia dan merupakan tanggung jawab manusia itu sendiri. Untuk mendidik dirinya sendiri, pertama-tama manusia harus memahami dirinya sendiri, apa hakikat manusia, bagaimana hakikat hidup dan kehidupannya, apa tujuan hidup dan apa pula tujuan hidupnya. Filsafat, sebagai daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal dan integral serta sisitematis mengenal ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu, hakikat filsafat selalu menggunakan ratio (pikiran), dalam perjalanan hidupnya manusia di hadapkan kepada pengalaman-pengalaman peristiwa alamiyah yang ada di sekitarnya. Pengalaman-pengalaman lahir ini merupakan sejarah hidupnya yang mengesankan dan kemudian mendorong untuk melakukan perubahan-perubahan bagi kepentingan hidup dan hidupnya Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu melihat yang di atas permukaan laut saja. Semantara filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis. Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari dari induknya. Pada awalnya pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk kepentingan memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.
  • 2. 1.1 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat itu? 2. Bagaimana pendekatan filosofi dalam pemecahan masalah pendidikan? 3. Bagaimana hubungan filsafat dan teori pendidikan ? 1.2 Tujuan Penulisan Pada dasarnya Tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk mengerjakan tugas mata kulia filsafat pendidikan islam Sedangkan tujun khusus dari penyusunan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat. 2. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan filosofi dalam pemecahan Masalah pendidikan. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan filsafat dan teori pendidikan. BAB II PEMBAHASAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN 2.1 Pendidikan dalam analisis filsafat Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. [1] Pengertian yang luas dari pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Lodge, yaitu bahwa: “life is education, and education is life”,akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan segala pengalaman sepanjang hidupnya merupakan dan memberikan pengaruh pendidikan baginya. Dalam artinya yang sepit, pendidikan hanya mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu memberikan dasar-dasar dan pandangan hidup kepada generasi yang sedang tumbuh, yang dalam prakteknya identik dengan pendidikan formal di sekolah dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar yang serba terkontrol. Bagaimanapun luas sempitnya pengertian pendidikan, namun masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia.
  • 3. Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaanya, dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi mu, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugasnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan ciri-ciri kemanusiannya dan pendidikan formal di sekolah hanya bagian kecil saja dari padanya. Tetapi merupakan inti dan bisa lepas kaitannya dengan proses pendidikan secara keseluruhannya. Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia. Memang diantara permasalahan kependidikan tersebut terdapat masalah pendidikan yang sederhana yang menyangkut praktek dan pelaksanaan sehari-hari, tetapi banyak pula pula diantaranya yang menyangkut masalah yang bersifat mendasar dan mendalam, sehingga memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain dalam memecahkannya. Bahkan pendidikan juga menghadapi persoalan-persoalan yang tidak mungkin terjawabdengan menggunakan analisa ilmiah semata-mata, tetapi memerlukan analisa dan pemikiran yang mendalam, yaitu analisa filsafat. Berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah kependidikan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya, antara lain: 1. Masalah kependidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat pendidikan itu. Mengapa pendidikan itu harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia itu. Dan bagaimana hubungan antara pendidikan dengan hidup dan kehidupan manusia. Apakah pendidikan itu berguna untuk membawa kepribadian manusia, apakah potensikereditas yang menentukan kepribadian manusia itu, atau faktor-faktor yang berasal dari luar/lingkungan dan pendidikan. Mengapa anak yang mempunyai potensi hereditas yang tidak baik, walaupun mendapatkan pendidikan dan lingkungan yang baik, tetap tidak berkembang. 2. Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu. Apakah pendidikan itu untuk individu, atau untuk kepentingan masayarakat. Apakah pendidikan dipusatkan untuk membina kepribadian manusia ataukah untuk pembinaan masyarakat. Apakah pembinaan manusia itu semata-mata unuk dan demi kehidupan riel dan materil di dunia ini, ataukah untuk kehidupan kelak di akhirat yang kekal Masalah-masalah tersebut merupakan sebagian dari contoh-contoh problematika pendidikan, yang dalam pemecahannya memerlukan usaha-usaha pemikiran yang mendalam dan sistematis, atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut,
  • 4. analisa filsafat menggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan permasalahannya. Diantara pendekatan (approach) yang digunakan antara lain: 1. Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga sebagai cara pendekatan reflektif, berarti memikirkan, mempertimbangkan, juga membeyangkan dan menggambarkan. 2. Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan ketentuan yang berlaku dan dijunjung tinggi dalam hidup dan kehidupan manusia. 3. Pendekatan analisa konsep, artinya pengertian atau tangkapan seseorang terhadap sesuatu objek. Setiap orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang berbeda-beda mengenai yang sama, tergantung pada perhatian, keahlian dan kecendrungan masing-masing. 4. Analisa ilmiah terhadap realitas kehidupan sekarang yang actual (scientific analysis of current life ) penedekatan ii sasarannya adalah masalah-masalah kependidikan yang actual , yang menjadi problem masa kini, dengan menggunakan metode ilmiah dapat di diskripsikan dan kemudian di pahami permasalan-permasalahan yang hidup dan berkembang dalam masayrakat dan dalam proses pendidikan serta aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan[2] 2.2 Pendekatan Filosofi Dalam Pemecahan Masalah Pendidikan Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik objek formanya. Dengan kata lain, pendekatan filosofis adalah upaya sadar yang dilakukan untuk menjelaskan apa dibalik sesuatu yang nampak. Pendekatan filosofis untuk menjelaskan suatu masalah dapat diterapkan dalam aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalarn pendidikan. Filsafat tidak hanya melahirkan pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah filsafat terapan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi. John Dewey (1964) berpendapat bahwa filsafat merupakan teori umum tentang pendidikan. Filsafat sebagai suatu sistem berpikir akan menjawab persoalan-persoalan pendidikan yang bersifat filosofis dan memerlukan jawaban filosofis pula. Filsafat pendidikan sebagai filsafat terapan, yaitu studi tentang penerapan asas-asas pemikiran filsafat pada masalah-masalah pendidikan pada dasarnya mengenal dua pendekatan yang polaritis, yaitu :[3] 1. pendekatan tradisional, 2. pendekatan progresif. Pengertian masing-masing pendekatan dan variasi pendekatan daripadanya dan aliran-aliran filsafat pendidikan dihasilkannya akan dijelaskan di bawah ini:
  • 5. 1. Pendekatan Tradisional Pendekatan tradisional dalam Filsafat pendidikan melandaskan diri pada asas-asas sebagai berikut: 1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah filsafat, sehingga untuk mempelajari filsafat pendidikan haruslah memiliki pengetahuan dasar tentang filsafat. 2) Bahwa kenyataan yang esensial baik dan benar adalah kenyataan yang tetap, kekal dan abadi. 3) Bahwa nilai norma yang benar adalah nilai yang absolut, universal dan obyektif. 4) Bahwa tujuan yang baik dan benar menenukan alat dan sarana, artinya tujuan yang baik harus dicapai dengan alat sarana yang baik pula. 5) Bahwa faktor pengembang sejarah atau sosial (science, technology, democracy dan industry) adalah sarana alat untuk prosperity of life dan bukannya untuk welfare of life sebagai tujuan hidup dan pendidikan sebagaimana yang ditentukan oleh filsafat. 2. Pendekatan Progresif Sebagai penghujung yang lain dari pendekatan di atas dan dari kontinuitas aliran filsafat pendidikan adalah pendekatan progresif kontemporer dengan dasar-dasar pemikiran sebagai berikut: 1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah sosiologi, atau filsafat sosial humanisme ilmiah, yang skeptis terhadap kenyataan yang bersifat metafisis transendental. 2) Bahwa kenyataan adalah perubahan, artinya kenyataan hidup yang esensial adalah kenyataan yang selalu berubah dan berkembang. 3) Bahwa truth is man-made, artinya kebenaran dan kebajikan itu adalah kreasi manusia, dengan sifatnya yang relatif temporer bahkan subyektif. 4) Bahwa tujuan dan dasar-dasar hidup dan pendidikan relatif ditentukan oleh perkembangan tenaga pengembang sosial dan manusia, yang merupakan sumber perkembangan sosial masyarakat. 5) Bahwa antara tujuan dan alat adalah bersifat kontinu, bahwa tujuan dapat menjadi alat untuk tujuan yang lebih lanjut sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. 2.3 Hubungan filsafat dan teori pendidikan Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan.[4] filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai[5]
  • 6. Sebagaimana telah di kemukakan bahwa tidak semua masalah kependidikan dapat dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah semata-mata. Banyak diantara masalah-masalah kependidikan tersebut yang merupakan pertanyaan-pertanyaan filosofis, analisa filsafat terhadap masalah-masalah pendidikan tersebut, dengan berbagai cara pendekatannya, akan dapat menghasilkan pendangan-pndangan tertentu mengenai masalah-maslah kependidikan bisa tersebut. Dan atas dasar itu bisa disusun secara sistematis teori-teori pendidikan . disamping itu jawaban-jawaban yang telah di kemukakan oleh jenis dan aliran filsafat tertentusepanjang sejarah terhadap problematika kehidupanyg dihadapinya menunjukkan pandangan-pandangan tertentu yang tentunya juga akan memperkaya teori-teori pendidikan. Dengan demikian terdapat hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan teori pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut 1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara Pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori- teori pendidikannya, disamping menggunakan metode- metode ilmiah lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagi pandangan tertentu terhadap sesuatu obyek, misalnya filsafat idelisme, realisme, materialisme dan sebaginya, akan mewarnai pula pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori- teori pendidikan yang dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu terhadap teori- teori pendidikan yang di kembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut. Dengan kata lain, teori- teori dan pandangan- pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh fillosof, tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan airan filsafat yang dianutnya. 2. Filsafat, juga berpungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.artinya mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat. Di samping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan hidup dari masyarakat.
  • 7. 3. Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejalan kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu. Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik). Di samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan, juga terdapat hubungan yang bersifat suplementer,[6] sebagai berikut : a) Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi moral pendidikannya. b) Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan (science of education) yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat dan Negara Definisi di atas merangkum dua cabang ilmu pendidikan yaitu, filsafat pendidikan dan system atau teori pendidikan, dan hubungan antara keduanya adalah bahwa yang satu “supplemen” terhadap yang lain dan keduanya diperlukan oleh setiap guru sebagai pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar di bidang studi tertentu”. [7] BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 KESIMPULAN filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat merupakan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang menggunakan akal sehat dengan adanya kebenaran dalam memecahkan permasalahan/kesulitan. Sedangkan pendidikan adalah salah satu dari suatu proses yang diharapkan untuk mencapai tujuan, seperti kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian muslim.
  • 8. Jadi filsafat dan pendidikan ini saling berhubungan. Keduanya menjadi arah, dasar, dan pedomam suatu kehidupan. Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik objek formanya Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan 3.2 SARAN Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal dalam mempelajafi filsafat. Jadikanlah filsafat sebagai penentuan terhadap penentuan hidup dan pegangan fundamental dalam memecahkan masalah politik, pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya yang terjadi dalam masyarakat yang setiap saat berubah dan berkembang dalam konteks akselerasi dan medernisasi. DAFTAR PUSATAKA Ihsan, hamdani dan Ihsan fuad. filsafat pendidikan islam. Bandung. Pustaka Setia.2001 Zuhairini.filsafat pendiikan islam. Jakarta. Bumi Askara. 2009 http://kresinda.blogspot.com/2012/04/hubungan-filsafat-dengan- filsafat.html http://pendidikanadministrasi.blogspot.com/2012/01/filsafat-dan-teori-pendidikan.html MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN
  • 9. DISUSUN OLEH : NAMA : SAMSIA JURUSAN : GEOGRAFI SEMESTER : II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013