1. Anti icing dan de-icing system digunakan untuk mencegah terbentuknya es atau memecahkan es yang sudah terbentuk pada pesawat terbang.
2. Es pada pesawat dapat menambah drag, mengurangi lift, menimbulkan getaran merusak, dan mengganggu kinerja mesin.
3. Sistem anti icing dan de-icing dapat berupa pemanasan permukaan dengan udara panas, elemen listrik, atau semprotan alkohol.
Wing Construction adalah bagian pembelajaran dari aircraft structure. Bagian-bagian konstruksi sayap pesawat terbang dapat kalian lihat dipresentasi ini.
Sistem pendingin mesin berfungsi untuk mengurangi panas mesin agar tetap beroperasi pada suhu optimal. Tanpa sistem pendingin, mesin akan terlalu panas dan rusak. Komponen utama sistem pendingin air adalah radiator, water pump, dan thermostat, yang bekerja bersama untuk mengalirkan dan menghilangkan panas dari mesin.
- The document presents a seminar on aircraft cabin pressurization systems given by Mr. Shrinivas Kale.
- It includes sections on introduction, literature review, problem formulation, objectives, methodology, hypothesis, work plan and references.
- The literature review summarizes several papers on topics related to aircraft cabin pressurization, environmental control systems, and thermal comfort experiments.
1. Anti icing dan de-icing system digunakan untuk mencegah terbentuknya es atau memecahkan es yang sudah terbentuk pada pesawat terbang.
2. Es pada pesawat dapat menambah drag, mengurangi lift, menimbulkan getaran merusak, dan mengganggu kinerja mesin.
3. Sistem anti icing dan de-icing dapat berupa pemanasan permukaan dengan udara panas, elemen listrik, atau semprotan alkohol.
Wing Construction adalah bagian pembelajaran dari aircraft structure. Bagian-bagian konstruksi sayap pesawat terbang dapat kalian lihat dipresentasi ini.
Sistem pendingin mesin berfungsi untuk mengurangi panas mesin agar tetap beroperasi pada suhu optimal. Tanpa sistem pendingin, mesin akan terlalu panas dan rusak. Komponen utama sistem pendingin air adalah radiator, water pump, dan thermostat, yang bekerja bersama untuk mengalirkan dan menghilangkan panas dari mesin.
- The document presents a seminar on aircraft cabin pressurization systems given by Mr. Shrinivas Kale.
- It includes sections on introduction, literature review, problem formulation, objectives, methodology, hypothesis, work plan and references.
- The literature review summarizes several papers on topics related to aircraft cabin pressurization, environmental control systems, and thermal comfort experiments.
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIDiva Pendidikan
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan membahas tentang unit kopling.
2. Materi pembelajaran meliputi fungsi, jenis, prinsip kerja, dan komponen-komponen unit kopling.
3. Pembelajaran dilaksanakan selama 5 minggu dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, diskusi, dan presentasi untuk membantu siswa memahami konsep unit k
Aircraft Sytem Airconditioning dan Oxygen sytemsiwaganis55
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian airconditioning dan sistem oksigen pada pesawat udara. Airconditioning berfungsi untuk mengontrol suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara untuk kenyamanan manusia dengan menggunakan refrigeran sebagai cairan pendingin. Sistem oksigen pada pesawat menyediakan oksigen yang cukup pada ketinggian untuk mendukung aktivitas normal dengan menyimpannya pada tabung tekanan tinggi.
Bab 1 membahas tentang sistem kemudi pada mesin roda. Terdapat beberapa jenis sistem kemudi yaitu mechanical, hydraulic, dan pneumatic. Sistem kemudi dapat berupa track ataupun wheel, dimana masing-masing memiliki cara kerja yang berbeda dalam membelokkan arah mesin.
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Zhafran Anas
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem penggerak hidrolik pada transmisi otomatis. Sistem ini mengatur aliran minyak transmisi dan tekanan hidrolik untuk mengubah rasio gigi secara otomatis sesuai kecepatan kendaraan dan beban mesin. Sistem terdiri atas pompa minyak, katup kendali, akumulator, dan katup pindah gigi yang mengatur kopling dan rem planetari untuk memindahkan gigi. Sistem ini men
The document provides information on the landing gear system of the Boeing 737 NG. It describes the main components and operation of the landing gear including:
- The aircraft has two main landing gears and a single nose gear.
- Hydraulic system A normally controls extension, retraction and nose wheel steering. System B provides alternatives.
- Extension and retraction are controlled by the landing gear lever and occur through hydraulic pressure and mechanical locks.
- Sensors monitor gear position and provide inputs to warning systems.
- Manual extension is possible if system A fails using gear releases.
Dokumen ini adalah job sheet praktik sistem pemindah tenaga untuk mata kuliah di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang yang membahas tentang kopling. Job sheet ini memberikan instruksi kepada mahasiswa untuk membongkar, memeriksa, dan memasang kopling pada kendaraan beserta teori dan gambar yang mendukung.
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama mesin bensin dan mekanisme kerjanya, termasuk piston, katup hisap, katup buang, kam, dan langkah-langkah operasinya seperti hisap, tekan, kerja, dan buang. Diberikan pula skema dan gambar untuk mengilustrasikan proses tersebut.
The document provides information on fire protection systems for the B 737 NG, including engine, APU, cargo compartment, main wheel well, and lavatory fire protection. It describes the detection and extinguishing systems for each area. Engine fire detection uses dual gas pressure detector loops to sense overheat or fire conditions. The engines and APU have fire extinguishing bottles that discharge halon when the fire switch is activated. Cargo compartments have smoke detectors in dual loops and can be select to single loop operation. Main wheel wells and lavatories have smoke or heat detection but no extinguishing systems.
This chapter discusses aircraft icing, including the hazards of induction icing and structural icing. It describes the formation and effects of different types of ice such as rime, clear, and mixed ice. Pilot reports of icing are important for understanding icing conditions. The microscale factors that influence icing include temperature, liquid water content, and droplet size. Larger-scale weather patterns like cyclones and mountains can also impact icing. Methods for minimizing icing encounters include understanding freezing levels and an aircraft's icing capabilities.
This document provides information about anti-icing and de-icing systems for aircraft. It discusses the history of such systems and describes several common types, including pneumatic de-icing boots, electric thermal systems, bleed air, electro-mechanical systems, and weeping wing systems. It also explains the theory of operation for anti-icing systems on windshields and pitot tubes. The document includes diagrams and discusses components of models being constructed to demonstrate anti-icing of a windshield, pitot tube, and airfoil leading edge.
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIDiva Pendidikan
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan membahas tentang unit kopling.
2. Materi pembelajaran meliputi fungsi, jenis, prinsip kerja, dan komponen-komponen unit kopling.
3. Pembelajaran dilaksanakan selama 5 minggu dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, diskusi, dan presentasi untuk membantu siswa memahami konsep unit k
Aircraft Sytem Airconditioning dan Oxygen sytemsiwaganis55
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian airconditioning dan sistem oksigen pada pesawat udara. Airconditioning berfungsi untuk mengontrol suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara untuk kenyamanan manusia dengan menggunakan refrigeran sebagai cairan pendingin. Sistem oksigen pada pesawat menyediakan oksigen yang cukup pada ketinggian untuk mendukung aktivitas normal dengan menyimpannya pada tabung tekanan tinggi.
Bab 1 membahas tentang sistem kemudi pada mesin roda. Terdapat beberapa jenis sistem kemudi yaitu mechanical, hydraulic, dan pneumatic. Sistem kemudi dapat berupa track ataupun wheel, dimana masing-masing memiliki cara kerja yang berbeda dalam membelokkan arah mesin.
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Zhafran Anas
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem penggerak hidrolik pada transmisi otomatis. Sistem ini mengatur aliran minyak transmisi dan tekanan hidrolik untuk mengubah rasio gigi secara otomatis sesuai kecepatan kendaraan dan beban mesin. Sistem terdiri atas pompa minyak, katup kendali, akumulator, dan katup pindah gigi yang mengatur kopling dan rem planetari untuk memindahkan gigi. Sistem ini men
The document provides information on the landing gear system of the Boeing 737 NG. It describes the main components and operation of the landing gear including:
- The aircraft has two main landing gears and a single nose gear.
- Hydraulic system A normally controls extension, retraction and nose wheel steering. System B provides alternatives.
- Extension and retraction are controlled by the landing gear lever and occur through hydraulic pressure and mechanical locks.
- Sensors monitor gear position and provide inputs to warning systems.
- Manual extension is possible if system A fails using gear releases.
Dokumen ini adalah job sheet praktik sistem pemindah tenaga untuk mata kuliah di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang yang membahas tentang kopling. Job sheet ini memberikan instruksi kepada mahasiswa untuk membongkar, memeriksa, dan memasang kopling pada kendaraan beserta teori dan gambar yang mendukung.
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama mesin bensin dan mekanisme kerjanya, termasuk piston, katup hisap, katup buang, kam, dan langkah-langkah operasinya seperti hisap, tekan, kerja, dan buang. Diberikan pula skema dan gambar untuk mengilustrasikan proses tersebut.
The document provides information on fire protection systems for the B 737 NG, including engine, APU, cargo compartment, main wheel well, and lavatory fire protection. It describes the detection and extinguishing systems for each area. Engine fire detection uses dual gas pressure detector loops to sense overheat or fire conditions. The engines and APU have fire extinguishing bottles that discharge halon when the fire switch is activated. Cargo compartments have smoke detectors in dual loops and can be select to single loop operation. Main wheel wells and lavatories have smoke or heat detection but no extinguishing systems.
This chapter discusses aircraft icing, including the hazards of induction icing and structural icing. It describes the formation and effects of different types of ice such as rime, clear, and mixed ice. Pilot reports of icing are important for understanding icing conditions. The microscale factors that influence icing include temperature, liquid water content, and droplet size. Larger-scale weather patterns like cyclones and mountains can also impact icing. Methods for minimizing icing encounters include understanding freezing levels and an aircraft's icing capabilities.
This document provides information about anti-icing and de-icing systems for aircraft. It discusses the history of such systems and describes several common types, including pneumatic de-icing boots, electric thermal systems, bleed air, electro-mechanical systems, and weeping wing systems. It also explains the theory of operation for anti-icing systems on windshields and pitot tubes. The document includes diagrams and discusses components of models being constructed to demonstrate anti-icing of a windshield, pitot tube, and airfoil leading edge.
De-icing is the process of removing snow, ice and frost from aircraft. There are different types of de-icing fluids used depending on conditions and aircraft speed capabilities. Infrared de-icing is available at some airports and reduces glycol usage by up to 90% by only heating the ice and aircraft skin. Winter weather causes delays and cancellations due to de-icing needs. A new computerized de-icing system aims to reduce de-icing time by 3 minutes at Denver International Airport, saving an estimated $6 million in fuel costs annually through improved efficiency.
The document discusses aircraft landing gear, including:
1) The main functions of landing gear such as supporting the aircraft's weight and absorbing landing shocks.
2) The basic types of landing gear including fixed, retractable, and types based on arrangement like single, double, and tandem.
3) Key components of landing gear like shock struts, torque links, and the various actuators, links, and mechanisms involved.
This document provides an overview of aircraft landing gear systems. It describes the main components, including the types of landing gear arrangements (tail wheel, tandem, tricycle), construction details, alignment and retraction mechanisms, nose wheel steering, braking systems, tires, and antiskid systems. The purpose of landing gear is to support the aircraft during landing and taxiing. Retractable gear stows in the fuselage or wings to reduce drag while flying. Nose wheel steering and braking systems provide directional control on the ground. Aircraft tires must withstand high loads and provide traction for takeoff and landing. Antiskid systems help maintain braking effectiveness.
Sistem pendinginan mobil dirancang untuk menjaga efisiensi panas mesin dengan menggunakan sistem pendinginan air. Sistem ini terdiri dari radiator, kipas radiator, pompa air, slang radiator, tangki cadangan, dan tutup radiator yang bekerja bersama-sama untuk mengalirkan air dari dan ke mesin guna mendinginkannya. Kerusakan pada komponen-komponen ini dapat menyebabkan mesin mengalami overheating.
Sistem pendingin kendaraan ringan menggunakan sistem pendinginan air atau udara untuk menurunkan panas mesin. Sistem pendinginan air menggunakan radiator, pompa air, thermostat dan komponen lain untuk mengalirkan air dalam lingkaran tertutup guna mendinginkan mesin. Sistem pendinginan udara menggunakan udara sebagai pendingin tanpa adanya sirkulasi cairan.
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimumArvin Saptyan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendinginan pada mesin, terutama pada motor. Ada dua jenis sistem pendinginan yang dijelaskan, yaitu pendinginan udara dan pendinginan air. Sistem pendinginan air lebih efisien karena pendinginannya merata, namun konstruksinya lebih rumit dan mahal. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam sistem pendinginan air seperti radiator, pompa air, dan termostat.
Sistem pendinginan mesin berfungsi untuk menjaga suhu mesin pada kondisi ideal dengan mengalirkan udara atau air untuk mendinginkan. Ada dua jenis sistem pendinginan yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Dokumen ini menjelaskan komponen-komponen penting sistem pendinginan air seperti radiator, pompa air, kipas pendingin, dan thermostat beserta fungsi dan cara
Dokumen tersebut membahas sistem pendinginan pada mesin, termasuk fungsi dan komponen utamanya seperti radiator, termostat, pompa air, kipas pendingin, dan resevoir. Sistem ini berfungsi untuk mendinginkan mesin dan menjaga suhu kerjanya.
Sistem pendinginan berfungsi untuk menstabilkan suhu kerja mesin antara 80-100 derajat Celcius dengan menyerap dan menghilangkan panas yang dihasilkan mesin. Sistem ini menggunakan media air atau udara untuk mendinginkan mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendinginan pada mesin, yang terdiri dari pendinginan alami dengan keringat pada manusia dan pendinginan aktif dengan sistem pada mesin. Sistem pendinginan mesin umumnya menggunakan sistem pendinginan air yang mengalirkan air melalui water jacket untuk mendinginkan mesin, atau sistem pendinginan udara yang menggunakan udara. Komponen utama sistem pendinginan air adalah water jacket, radiator, pompa air, thermostat, dan
Sistem pendinginan bertujuan untuk menjaga temperatur mesin pada rentang yang optimal untuk mencegah kerusakan serta memaksimalkan kinerja, dan terdapat dua jenis utama yaitu sistem pendinginan cairan dan udara.
Sistem pendingin (cooler) berfungsi untuk menurunkan suhu mesin kapal dengan menggunakan air laut untuk mendinginkan air tawar. Sistem ini terdiri dari kotak air laut, penukar panas, tangki ekspansi, pompa-pompa, saringan, dan pengatur suhu. Cara kerjanya adalah dengan menghisap air laut melalui kotak laut, kemudian air laut tersebut digunakan untuk mendinginkan air tawar yang mengalir ke me
Kopling magnet digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke kompresor AC. Kopling akan berfungsi ketika AC dihidupkan sehingga kompresor dapat bekerja. Beberapa komponen kopling magnet antara lain center piece pulley, pressure plate, dan solenoid.
Sistem pendingin pada kapal berfungsi untuk menjaga suhu mesin agar tetap dalam kondisi optimal dengan menghilangkan panas berlebih. Sistem ini dibagi menjadi sistem terbuka yang hanya menggunakan air laut dan sistem tertutup yang menggunakan air laut dan air tawar. Komponen utamanya meliputi pompa, penukar panas, tangki ekspansi, dan pipa sirkulasi.
Sistem pendinginan mesin menggunakan sistem pendinginan air atau udara untuk menjaga suhu mesin antara 80-90 derajat Celcius. Sistem pendinginan air menggunakan air, pompa air, radiator, dan kipas pendingin untuk mengalirkan dan menghilangkan panas dari mesin.
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdfMuzakir9811
Pada sistem kerja Penyejuk Udara/ Air Conditioner atau sering kita sebut dengan AC, yang fungsinya adalah untuk mengondisikan udara, terdapat bagian-bagian atau komponen-komponen AC yang dapat di kelompokkan menjadi 4 bagian yaitu komponen utama, komponen pendukung, kelistrikan dan bahan pendingin (refrigrerant)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. CREATED BY:
-GILANG GATRA PERDANA
-MARCELLINO SIMANUNGKALIT
-MUHYIDIN ABDUL AZIS
2. TUJUAN
Sistem ini dibuat bertujuan untuk melindungi pesawat
dan membantu kru pesawat saat beroperasi pada saat
hujan ataupun bersalju.
Hujan , salju , dan es adalah musuh abadi bagi pesawat
terbang. Pada beberapa kondisi cuaca, es dapat dengan
mudah terbentuk pada airfoil dan air inlet.
Tipe es yang akan ditemui pesawat adalah dua macam,
yaitu embun beku (rime) dan lapisan es (glasir). Embun
beku membentuk permukaan kasar pada leading edge
pesawat, karena temperatur udara sangatlah rendah dan
dapat membekukan air sebelum dapat menyebar.
3. Glasir membentuk lapisan yang licin namun tebal pada
leading edge pesawat, karena saat temperatur udara
berada sedikit dibawah titik beku , air dapat menyebar
untuk sementara waktu sebelum berubah menjadi es.
Es pada pesawat dapat mempengaruhi efisiensi dan
performa dalam berbagai hal. Pembentukan es dapat
menghasikan gaya hambat (drag) dan mengurangi gaya
angkat (lift)
Metode untuk menghilangkan hal tersebut adalah
dengan cara menggunakan anti-icing dan/atau de-icing.
4. DESKRIPSI SISTEM
Es dapat dihilangkan dengan berbagai cara, yaitu
dengan menggunakan :
Udara panas untuk memanaskan permukaan.
Elemen listrik sebagai pemanas.
Memecahkan es dengan sebuah alat.
Alcohol spray (semprotan alkohol).
5. Es pada struktur pesawat dapat diatasi dengan cara
sebagai berikut:
LOKASI ES METODE PENGATASI ES
Leading edge pada sayap Pneumatic , Thermal
Leading edge pada stabilizer SDA
Windshield , window, pemindai (radome) Electrical, Alcohol
Pemanas dan engine air inlet Electrical
Stall warning transmitter Sda
Pitot tubes Sda
Flight controls Pneumatic, Thermal
Leading edge pada baling-baling Electrical, Alcohol
propeller
Karburator Thermal, Alcohol
Saluran pembuangan Electrical
6.
7. SISTEM DE-ICING
PNEUMATIC
Sistem ini menggunakan karet pemecah es yang
dinamakan “boots” atau “shoes”, yang ditempelkan pada
leading edge pesawat dan stabilizer.
Pemecah es ini dibuat seperti sebuah ban dalam (tabung
tiup) . Pada saat operasi, tabung mengembang dengan
udara bertekanan (pressurized air) dan mengempis
dengan cara mengosongkannya.
Pengembangan dan pengempisan ini menimbulkan
retakan pada es dan menjadi pecah.Bongkahan es yang
pecah akan dibawa oleh aliran udara.
8. Tabung tersebut diisi dengan menggunakan pompa
udara yang digerakkan engine (engine-driven air pump)
atau dengan bleed air pada kompressor GTE.
Proses pengembangan dikontrol oleh katup distributor
berlokasi atau katup solenoid yang dioperasikan terletak
berdekatan dengan pemecah es air inlet.
Pemecah es beroperasi secara bergantian dan simetris
terhadap pesawat, hal ini dilakukan agar semua
pengaruh terhadap aliran udara yang dihasilkan tabung
yang mengembang akan dibuat seminimal mungkin
dengan cara mengoperasikan secara sedikit-sedikit pada
setiap wing.
9.
10. SISTEM ANTI-ICING THERMAL
Sistem ini digunakan untuk mencegah terjadinya es
Sistem ini biasanya menggunakan udara panas
yang disalurkan melalui lubang pada leading edge
airfoil dan didistribusikan di sekitar permukaan
dalam.
Sistem ini juga memakai sistem pemanas elektrik
sebagai elemen pemanasnya.
11. Ada beberapa cara yang digunakan untuk
menghasilkan udara panas, yaitu:
Bleed air dari kompressor turbin
Bleed air dari pembangkit panas exhaust engine
Bleed air dari ram air yang dipanaskan combustion heater.
12. Pada instalasinya dimana proteksi diberikan dengan
cara mencegah es terbentuk, udara panas dialirkan
secara terus menerus selama sistim ini masih
bekerja.
Sistem ini dikendalikan oleh pengontrol suhu
otomatis. Suhu ini dijaga pada suhu tertentu dengan
cara mencampurkan udara panas dengan udara
dingin.
Sebuah sistem katup diberikan di beberapa instalasi
untuk mematikan sistem pada bagian-bagian
tertentu jika diperlukan.
13.
14. SISTEM PEMANAS PADA
WINDSHIELD
Untuk menjaga agar kaca bebas dari es, anti-icing,
de-icing, defogging(penghilangan embun/asap) dan
sistem demisting(penghilangan kabut) digunakan.
Beberapa windshield dibuat dengan double panels
yang memiliki ruangan diantara mereka, yang
mempersilahkan sirkulasi pada udara panas diantara
permukaan mengatasi pembentukan es dan embun.
Beberapa juga memakai wiper dan fluida anti-icing
yang disemprot pada windshield.
15. Beberapa metode untuk mengatasi formasi es dan
embun pada kaca pesawat adalah menggunakan
sebuah pemanas listrik yang dibuat secara langsung
di kaca, metode ini digunakan pada lapisan kaca
peredam yang memberikan kekuatan untuk
menahan pressurization (tekanan).
Sebuah material lapisan transparan sebagai elemen
pemanas disatukan oleh aplikasi tekanan dan
panas. Material ini mengurangi listrik statis dari
windshield dengan tambahan untuk menghasilkan
elemen pemanas.
16. Saklar pemanas listrik bekerja secara otomatis dan
bisa dioperasikan secara on/off dengan catatan
menjadi off jika terjadi kondisi overheating
(menghasilkan panas secara berlebihan).
Sistim pemanas listrik meliputi :
Windshield autotransformer and relay
Heat control switches.
Indicating lights.
Windshield control units.
Temperature sensing elements.
17. Diagram elemen pemanas dengan menggunakan
udara panas pada layer kaca
18. SISTEM PEMANAS PADA
PITOT TUBE
Untuk mencegah pembentukan es pada ujung pitot
tube, elemen pemanas listrik dibuat. Saklarnya
diletakkan di cockpit, mengontrol daya pada
pemanas
Elemen pemanas (heating element) harus di cek
apakah berfungsi dengan cara memastikan bahwa
kepala pitot (pitot head) mulai hangat.
20. SISTEM PEMANAS PADA AIR DAN
SALURAN PEMBUANGAN
Pemanas disediakan untuk saluran pembuangan
toilet dan tiang penguras saat mereka mengenai
suhu pembekuan saat penerbangan.
Tipe pemanas tersebut adalah selang pemanas,
pembungkus, atau pemanas tambalan yang
membungkus di sekitar saluran dan gasket heaters
(pemanas gasket).
22. SISTIM PEMBERSIH AIR
HUJAN
Untuk memberikan windshield yang bersih, air hujan
yang terbentuk pada windshield dibersihkan dengan
cara menyekanya atau meniupnya sampai habis.
Cara ketiga untuk membersihkannya ialah oleh
udara dari jet nozzle yang berada di bawah
windshield, selain itu wiper juga membantu
membersihkan air hujan. Pada setiap
penggunaannya rubber blade (sikat karet) menyeka
seluruh windshield untuk membersihkan air hujan
dan cairan es.
23. Selain sistem yang disebutkan diatas, ada juga sistem
pembersih air hujan yang menggunakan sistem pembersih
windshield dengan listrik.
Sistim tersebut digerakkan oleh motor listrik yang menerima
daya dari sistim kelistrikan pesawat. Sebuah motor pembersih
listrik dipasang disetiap panel windshield.
Converter mengubah putaran pada motor agar bisa bergerak
bolak-balik untuk mengoperasi lengan wiper, ini dikontrol oleh
saklar pengatur untuk mengontrol kecepatan yang diinginkan
apakah itu low, high, atau park. saat saklar disetel pada posisi
park, sikat wiper akan berhenti di posisi parkir terakhir (parkir
disini diartikan sebagai posisi awal sebelum wiper digunakan).
24. Posisi dan motor converter pada sistim pembersih
windshield dengan listrik