Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem penggerak hidrolik pada transmisi otomatis. Sistem ini mengatur aliran minyak transmisi dan tekanan hidrolik untuk mengubah rasio gigi secara otomatis sesuai kecepatan kendaraan dan beban mesin. Sistem terdiri atas pompa minyak, katup kendali, akumulator, dan katup pindah gigi yang mengatur kopling dan rem planetari untuk memindahkan gigi. Sistem ini men
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)gunawanzharfan
Introduction and problem solving of Hydraulic in Engineering
Including the steps how to design hidraulic system
Pengenalan dan penyelesaian masalah dari Teknologi Hidrolik
Termasuk langkah-langkah perancangan sistem hidrolik
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)gunawanzharfan
Introduction and problem solving of Hydraulic in Engineering
Including the steps how to design hidraulic system
Pengenalan dan penyelesaian masalah dari Teknologi Hidrolik
Termasuk langkah-langkah perancangan sistem hidrolik
Materi yang terdapat didalam slide ini merupakan materi yang biasa digunakan dalam bangku sekolah - sekolah menegah kejuruan, perkuliahan, bahkan dalam instansi umum lainnya di bagian pemesinan. semoga bisa saling membantu satu sama lainnya,
Materi yang terdapat didalam slide ini merupakan materi yang biasa digunakan dalam bangku sekolah - sekolah menegah kejuruan, perkuliahan, bahkan dalam instansi umum lainnya di bagian pemesinan. semoga bisa saling membantu satu sama lainnya,
TEMBAGA
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.
Korosi
korosi adalah proses degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya. Adapun definisi korosi dari pakar lain : Perusakan material tanpa perusakan mekanis. Kebalikan dari metalurgi ekstraktif. Proses elektrokimia dalam mencapai kesetimbangan termodinamika suatu sistem.
JENIS KOROSI Korosi kimia (chemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara murni. Biasanya terjadi pada temperatur tinggi atau dalam keadaan kering. Contoh: katup motor bakar Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu cairan yang mengandung ion-ion. Reaksi berlangsung dengan adanya air/ uap air. Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada reaksi korosi.
REAKSI TERJADINYA KOROSI Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI 1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2 2. Keberadaan Zat Pengotor 3. Kontak dengan Elektrolit 4. Temperatur 5. Ph 6. Metalurgi 7. Mikroba
4. BAGIAN UTAMA
TRANSMISI OTOMATIS
• Torque Converter – memperbesar, memperlembut, memindahkan
• Planetary Gear Unit – perbandingan gigi, mundur, idle
• Hydraulic Control Unit
5. SISTEM PENGGERAK
HIDROLIK
Fungsi Sistem Penggerak Hidrolik / Hydraulic Control
System
Mengalirkan minyak transmisi ke torque converter.
Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh
pompa oli.
Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan
menjadi hidrolik “signal”.
Memberikan tekanan hidrolik kekopling dan rem
untuk mengatur operasi planetary gear unit.
Melumasi bagian bagian transmisi dengan minyak.
Mendinginkan torque converter dan unit transmisi
dengan minyak.
6. Prinsip dasar HydraulicPrinsip dasar Hydraulic
Control SystemControl System
Hydraulic control unit merubah beban
mesin dan kecepatan kendaraan menjadi
hidrolik “signal”. Signal inilah yang mengatur
tekanan aliran hidrolik ke kopling, rem dan
planetary gear unit untuk merubah gear ratio
secara otomatis sesuai pengemudian.
7.
8. Bagian-Bagian Hydraulic
Control System
1. Oil pump
2. Valve body
3. Manual valve
4. Primary regulator valve
5. Secondary regulator
valve
6. Throttle valve
7. Down-shift plug*
8. Detent regulator valve*
9. Cut back valve
10.Throttle modulator valve
11. Governor valve
12. Lock up signal valve
13. Lock up relay valve
14. Accumulator control
valve*
15. Accumulator
16. Low modulator valve*
17. 2nd modulator valve*
18. 1-2 shift valve
19. 2-3 shift valve
20. 3-4 shift valve
9. Oil PumpOil Pump
• Bagian ini dirancang untuk mengirimkan minyak
ke torque converter, melumasi planetery gear
unit dan mengoperasikan tekanan kerja pada
hidrolik control unit.
10. Valve BodyValve Body
• Valve body terdiri dari upper valve body, lower
valve body dan manual valve body. Katup-katup
ini untuk mengatur tekanan minyak dan
memindahkan aliran minyak dari satu saluran ke
saluran lain.
11. Manual ValveManual Valve
• Katup ini memindahkan aliran minyak dari satu
saluran ke saluran lain. Dihubungkan dengan
selector switch yang dioperasikan oleh
pengemudi dan memindahkan transmisi pada
setiap gigi percepatan sesuai gerakkan lever.
12. Primary regulator valvePrimary regulator valve
Secondary regulator valveSecondary regulator valve
Primary regulator valve
Berfungsi mengatur tekanan hidrolik (line
pressure) ke masing masing komponen
sesuai dengan tenaga mesin untuk
mencegah kerugian tenaga pompa.
Secondary regulator valve
Berfungsi mengatur tahanan converter dan
pelumasan.
14. Throttle valveThrottle valve
Berfungsi membangkitkan throotle pressure sebagai respon
terhadap sudut pedal akselerator (output mesin). Pada saat
pedal ditekan, down shift plug terdorong ke atas melalui throttle
cable dan throttle cam. Throttle valve akan terdorong ke atas
dengan adanya kekuatan pegas, membuka saluran tekanan dan
membentuk throttle pressure.
15. Down-shift plug danDown-shift plug dan
Detent regulator valveDetent regulator valve
Pada saat pedal akselerator ditekan sampai
mendekati terbuka penuh (engine throttle valve
terbuka lebih dari 85%), down-shift plug akan
membuka saluran cut-back pressure, ini akan
menyebabkan detent regulator valve (penstabil
tekanan hidrolik pada shift valve) dan 3-4 shift
valve bekerja dan mengakibatkan kick-down. Cut-
back pressure bekerja pada down-shift plug pada
saat sudut pembukaan engine throotle valve
kurang dari 85%.
16. Down-shift plug dan Detent regulatorDown-shift plug dan Detent regulator
valvevalve
17. Cut-back valveCut-back valve
Katup ini mengtur cut-back pressure yang bekerja pada
throttle valve, dan diaktifkan oleh governor pressure dan
throttle pressure. Pembagian cut back pressure pada
throttle valve dengan cara ini menurunkan throttle pressure
untuk mencegah kerugian tenaga dari oil pump. Governor
pressure bekerja pada bagian atas katup dan pada saat
katup terdorong ke bawah, saluran dari throttle valve
terbuka dan throttle pressure bekerja. Karena adanya
perbedaan diameter pada valve piston, akibatnya cut back
valve terdorong ke atas dan keseimbangan antara gaya
tekan ke bawah karena governor pressure dengan throttle
pressure menjadi cut back pressure.
19. Throttle modulator valve
Katup ini menghasilkan throttle modulator
pressure dan menurunkan throttle pressure
pada saat sudut pembukaan engine throttle
valve lebar. Hal ini menyebabkan throttle
modulator pressure bekerja pada primary
regulator valve sehingga perubahan line
pressure lebih mendekati sesuai dengan
output mesin.
21. Governor valve
Governor valve digerakkan oleh governor drive gear yang
dihubungkan dengan differential drive pinion, dan menghasilkan
tekanan minyak (governor pressure) sebagai signal kecepatan
kendaraan. Ini mengimbangi line pressure dari manual valve (D,2
dan L) dan gaya sentrifugal dari bobot governor untuk
menghasilkan tekanan hidrolik sesuai kecepatan kendaraan.
22. Lock up signal valve
Lock up signal valve ini mendeteksi governor pressure dan
menentukan lock-up timing yang bekerja pada lock-up
relay valve melalui signal pressure. Dibawah governor
pressure tertentu line pressure dari overdrive direct clutch
(C0) diberikan lock-up signal valve spring, sehingga lock-up
signal valve terdorong kebawah. Di atas governor pressure
tertentu, lock-up signal valve terdorong keatas dan tekanan
B0 dari 3-4 shift valve bekerja pada ujung bawah relay
valve.
Hysteresis dari lock-up clutch terjadi disebabkan adanya
perubahan dalam areal (hanya dari (B) ke (B) minus (A) )
dari ujung bawah signal valve yang terbuka ke governor
pressure, seperti pada 2-3 dan 3-4 shift valve.
24. Lock up relay valve
Lock-up relay valve membalik aliran minyak
melalui converter (lock-up clutch) sesuai
dengan signal tekanan minyak (tekanan B0)
dari signal valve. Pada saat tekanan signal
bekerja pada bagian bawah lock-up relay
valve, lock-up relay valve terdorong ke atas.
Dan ini membuka saluran ke bagian depan
lock-up clutch dan mengakibatkan clutch
terputus.
26. Accumulator
Acccumulator bekerja untuk meredam kejutan pada saat perpindahan
gigi. Acccumulator pada C1, C2, dan B2 ditempatkan pada
transmission case sedangkan C0 dipasang pada overdrive case.
Acccumulator control pressure selalu bekerja pda sisi tekanan balik
dari accumulator piston C2 dan B2, dan tekanan ini bersama tegangan
pegas mendorong piston ke bawah.
Pada saat line pressure diberikan ke sisi kerja, piston secara lambat
terdorong ke atas dan kejutannya tertahan pada saat tekanan minyak
naik. Bekerjanya piston C1 dan C0 pada dasarnya sama dengan piston
C2 dan B2. Akan tetapi gaya yang mendorong piston kebawah hanya
diperoleh dari tekanan pegas.
27. 1-2 shift valve
Katup ini mengatur perpindahan antara gigi 1 dan 2 sesuai
dengan governor dan throttle pressure.
•1st Gear
Pada saat governor pressure rendah tetapi throttle
pressure tinggi katup terdorong kebawah oleh throttle
pressure. Hal ini menyebabkan 2nd brake sirkuit tertutup
dan transmisi berpindah ke gigi 1.
•2nd Gear
Bila governor pressure tinggi katup akan terdorong keatas
oleh governor pressure dan sirkuit 2nd brake piston terbuka
sehingga transmisi berpindah ke gigi 2.
29. 2-3 shift valve
Katup ini melakukan perpindahan antara gigi 2 dan 3.
Kendalinya dilakukan oleh throttle pressure dan tegangan pegas
yang melawan governor pressure.
•3rd Gear
Bila governor pressure tinggi, katup ini terdorong ke atas
melawan tahanan throttle pressure dan tegangan pegas untuk
membuka saluran ke direct clutch (C2) piston yang
menyebabkan perpindahan ke gigi 3.
•2nd Gear
Pada saat governor pressure rendah, katup ini terdorong ke
bawah oleh throttle pressure dan tegangan pegas menutup
saluran menuju ke direct clutch (C2) pistondan menyebabkan
perpindahan ke gigi 2.
31. 3-4 shift valve
Mempunyai 2 fungsi utama yaitu :
a. Katup ini memberikan tekanan hydraulic ke overdrive
direct clutch (C0) dan overdrive brake (B0). Transmisi akan
melakukan perpindahan dari overdrive ke gigi 3 pada saat katup
ini mengirimkan tekanan hydraulic ke C0 dan dari perpindahan
gigi 3 ke overdrive terjadi pada saat katup ini memberikan
tekanan hydraulic ke B0.
b. Perpindahan ke overdrive tertahan pada saat line
pressure diberikan ke 3-4 shift valve. Dalam hal ini, bila tidak
ada line pressure, kendali dipertahankan oleh gabungan antara
tegangan pegas dan throttle pressure yang bekerja melawan
governor pressure, begitu governor pressure naik, transmisi
akan berpindah ke overdrive.