SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 2
SISTEM PENGERAK
HIDROLIK
Zhafran Anas (15504241044)
Carolus Ryan P.P. (15504241045)
Dika Saiful M. (15504241049)
C1
Transmisi
• Transmisi manual
Sliding mesh
Constant mesh
Synchromesh
• Transmisi otomatis
AT (diatur sepenuhnya secara hidrolik)
ECT (diatur secara elektronik)
Transmisi Otomatis
•FF
•FR
BAGIAN UTAMA
TRANSMISI OTOMATIS
• Torque Converter – memperbesar, memperlembut, memindahkan
• Planetary Gear Unit – perbandingan gigi, mundur, idle
• Hydraulic Control Unit
SISTEM PENGGERAK
HIDROLIK
Fungsi Sistem Penggerak Hidrolik / Hydraulic Control
System
Mengalirkan minyak transmisi ke torque converter.
 Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh
pompa oli.
 Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan
menjadi hidrolik “signal”.
 Memberikan tekanan hidrolik kekopling dan rem
untuk mengatur operasi planetary gear unit.
 Melumasi bagian bagian transmisi dengan minyak.
 Mendinginkan torque converter dan unit transmisi
dengan minyak.
Prinsip dasar HydraulicPrinsip dasar Hydraulic
Control SystemControl System
Hydraulic control unit merubah beban
mesin dan kecepatan kendaraan menjadi
hidrolik “signal”. Signal inilah yang mengatur
tekanan aliran hidrolik ke kopling, rem dan
planetary gear unit untuk merubah gear ratio
secara otomatis sesuai pengemudian.
Bagian-Bagian Hydraulic
Control System
1. Oil pump
2. Valve body
3. Manual valve
4. Primary regulator valve
5. Secondary regulator
valve
6. Throttle valve
7. Down-shift plug*
8. Detent regulator valve*
9. Cut back valve
10.Throttle modulator valve
11. Governor valve
12. Lock up signal valve
13. Lock up relay valve
14. Accumulator control
valve*
15. Accumulator
16. Low modulator valve*
17. 2nd modulator valve*
18. 1-2 shift valve
19. 2-3 shift valve
20. 3-4 shift valve
Oil PumpOil Pump
• Bagian ini dirancang untuk mengirimkan minyak
ke torque converter, melumasi planetery gear
unit dan mengoperasikan tekanan kerja pada
hidrolik control unit.
Valve BodyValve Body
• Valve body terdiri dari upper valve body, lower
valve body dan manual valve body. Katup-katup
ini untuk mengatur tekanan minyak dan
memindahkan aliran minyak dari satu saluran ke
saluran lain.
Manual ValveManual Valve
• Katup ini memindahkan aliran minyak dari satu
saluran ke saluran lain. Dihubungkan dengan
selector switch yang dioperasikan oleh
pengemudi dan memindahkan transmisi pada
setiap gigi percepatan sesuai gerakkan lever.
Primary regulator valvePrimary regulator valve
Secondary regulator valveSecondary regulator valve
Primary regulator valve
Berfungsi mengatur tekanan hidrolik (line
pressure) ke masing masing komponen
sesuai dengan tenaga mesin untuk
mencegah kerugian tenaga pompa.
Secondary regulator valve
Berfungsi mengatur tahanan converter dan
pelumasan.
Primary regulator valvePrimary regulator valve
Secondary regulator valveSecondary regulator valve
Throttle valveThrottle valve
Berfungsi membangkitkan throotle pressure sebagai respon
terhadap sudut pedal akselerator (output mesin). Pada saat
pedal ditekan, down shift plug terdorong ke atas melalui throttle
cable dan throttle cam. Throttle valve akan terdorong ke atas
dengan adanya kekuatan pegas, membuka saluran tekanan dan
membentuk throttle pressure.
Down-shift plug danDown-shift plug dan
Detent regulator valveDetent regulator valve
Pada saat pedal akselerator ditekan sampai
mendekati terbuka penuh (engine throttle valve
terbuka lebih dari 85%), down-shift plug akan
membuka saluran cut-back pressure, ini akan
menyebabkan detent regulator valve (penstabil
tekanan hidrolik pada shift valve) dan 3-4 shift
valve bekerja dan mengakibatkan kick-down. Cut-
back pressure bekerja pada down-shift plug pada
saat sudut pembukaan engine throotle valve
kurang dari 85%.
Down-shift plug dan Detent regulatorDown-shift plug dan Detent regulator
valvevalve
Cut-back valveCut-back valve
Katup ini mengtur cut-back pressure yang bekerja pada
throttle valve, dan diaktifkan oleh governor pressure dan
throttle pressure. Pembagian cut back pressure pada
throttle valve dengan cara ini menurunkan throttle pressure
untuk mencegah kerugian tenaga dari oil pump. Governor
pressure bekerja pada bagian atas katup dan pada saat
katup terdorong ke bawah, saluran dari throttle valve
terbuka dan throttle pressure bekerja. Karena adanya
perbedaan diameter pada valve piston, akibatnya cut back
valve terdorong ke atas dan keseimbangan antara gaya
tekan ke bawah karena governor pressure dengan throttle
pressure menjadi cut back pressure.
Cut-back valveCut-back valve
Throttle modulator valve
Katup ini menghasilkan throttle modulator
pressure dan menurunkan throttle pressure
pada saat sudut pembukaan engine throttle
valve lebar. Hal ini menyebabkan throttle
modulator pressure bekerja pada primary
regulator valve sehingga perubahan line
pressure lebih mendekati sesuai dengan
output mesin.
Throttle modulator valve
Governor valve
Governor valve digerakkan oleh governor drive gear yang
dihubungkan dengan differential drive pinion, dan menghasilkan
tekanan minyak (governor pressure) sebagai signal kecepatan
kendaraan. Ini mengimbangi line pressure dari manual valve (D,2
dan L) dan gaya sentrifugal dari bobot governor untuk
menghasilkan tekanan hidrolik sesuai kecepatan kendaraan.
Lock up signal valve
Lock up signal valve ini mendeteksi governor pressure dan
menentukan lock-up timing yang bekerja pada lock-up
relay valve melalui signal pressure. Dibawah governor
pressure tertentu line pressure dari overdrive direct clutch
(C0) diberikan lock-up signal valve spring, sehingga lock-up
signal valve terdorong kebawah. Di atas governor pressure
tertentu, lock-up signal valve terdorong keatas dan tekanan
B0 dari 3-4 shift valve bekerja pada ujung bawah relay
valve.
Hysteresis dari lock-up clutch terjadi disebabkan adanya
perubahan dalam areal (hanya dari (B) ke (B) minus (A) )
dari ujung bawah signal valve yang terbuka ke governor
pressure, seperti pada 2-3 dan 3-4 shift valve.
Lock up signal valve
Lock up relay valve
Lock-up relay valve membalik aliran minyak
melalui converter (lock-up clutch) sesuai
dengan signal tekanan minyak (tekanan B0)
dari signal valve. Pada saat tekanan signal
bekerja pada bagian bawah lock-up relay
valve, lock-up relay valve terdorong ke atas.
Dan ini membuka saluran ke bagian depan
lock-up clutch dan mengakibatkan clutch
terputus.
Lock up relay valve
Accumulator
Acccumulator bekerja untuk meredam kejutan pada saat perpindahan
gigi. Acccumulator pada C1, C2, dan B2 ditempatkan pada
transmission case sedangkan C0 dipasang pada overdrive case.
Acccumulator control pressure selalu bekerja pda sisi tekanan balik
dari accumulator piston C2 dan B2, dan tekanan ini bersama tegangan
pegas mendorong piston ke bawah.
Pada saat line pressure diberikan ke sisi kerja, piston secara lambat
terdorong ke atas dan kejutannya tertahan pada saat tekanan minyak
naik. Bekerjanya piston C1 dan C0 pada dasarnya sama dengan piston
C2 dan B2. Akan tetapi gaya yang mendorong piston kebawah hanya
diperoleh dari tekanan pegas.
1-2 shift valve
Katup ini mengatur perpindahan antara gigi 1 dan 2 sesuai
dengan governor dan throttle pressure.
•1st Gear
Pada saat governor pressure rendah tetapi throttle
pressure tinggi katup terdorong kebawah oleh throttle
pressure. Hal ini menyebabkan 2nd brake sirkuit tertutup
dan transmisi berpindah ke gigi 1.
•2nd Gear
Bila governor pressure tinggi katup akan terdorong keatas
oleh governor pressure dan sirkuit 2nd brake piston terbuka
sehingga transmisi berpindah ke gigi 2.
1-2 shift valve
2-3 shift valve
Katup ini melakukan perpindahan antara gigi 2 dan 3.
Kendalinya dilakukan oleh throttle pressure dan tegangan pegas
yang melawan governor pressure.
•3rd Gear
Bila governor pressure tinggi, katup ini terdorong ke atas
melawan tahanan throttle pressure dan tegangan pegas untuk
membuka saluran ke direct clutch (C2) piston yang
menyebabkan perpindahan ke gigi 3.
•2nd Gear
Pada saat governor pressure rendah, katup ini terdorong ke
bawah oleh throttle pressure dan tegangan pegas menutup
saluran menuju ke direct clutch (C2) pistondan menyebabkan
perpindahan ke gigi 2.
2-3 shift valve
3-4 shift valve
Mempunyai 2 fungsi utama yaitu :
a. Katup ini memberikan tekanan hydraulic ke overdrive
direct clutch (C0) dan overdrive brake (B0). Transmisi akan
melakukan perpindahan dari overdrive ke gigi 3 pada saat katup
ini mengirimkan tekanan hydraulic ke C0 dan dari perpindahan
gigi 3 ke overdrive terjadi pada saat katup ini memberikan
tekanan hydraulic ke B0.
b. Perpindahan ke overdrive tertahan pada saat line
pressure diberikan ke 3-4 shift valve. Dalam hal ini, bila tidak
ada line pressure, kendali dipertahankan oleh gabungan antara
tegangan pegas dan throttle pressure yang bekerja melawan
governor pressure, begitu governor pressure naik, transmisi
akan berpindah ke overdrive.
3-4 shift valve
Cara kerja hydraulic control system
pada setiap posisi gigi percepatan
N or P
D (drive 1)
D (drive 2)
D (drive 3)
2 (second gear)
L (first gear)
R (mundur)
Sekian dan Terima
Kasih
Wassalamuallaikum Wb.Wb.
Mari Diskusi
#@??%!@#%!!

More Related Content

What's hot

Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin diesel
isa said
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.ppt
AchmadSafii4
 
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2takLangkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
sandy88235
 
5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel
WahyuIchsan4
 
Kompressor
Kompressor Kompressor
Kompressor
farid hasannudin
 
Sistem pelumas
Sistem pelumasSistem pelumas
Sistem pelumas
Frenki Niken
 
Presentation(Turbocharger)
Presentation(Turbocharger)Presentation(Turbocharger)
Presentation(Turbocharger)
Syihab umam
 
Starting air system
Starting air systemStarting air system
Starting air system
Frenki Niken
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada Pneumatik
Toro Jr.
 
Chapter iv komponen komponen alat berat
Chapter iv komponen komponen alat beratChapter iv komponen komponen alat berat
Chapter iv komponen komponen alat berat
praptome
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahRock Sandy
 
Cooling system
Cooling systemCooling system
Cooling system
Ahmad Faozi
 
Sistem hidrolik pada dump truck
Sistem hidrolik pada dump truckSistem hidrolik pada dump truck
Sistem hidrolik pada dump truck
Khalida Aulia
 
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Bambang Haryono
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin diesel
rijal ghozali
 
Pneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidrolikPneumatik & Hidrolik
Pneumatik & Hidrolik
lombkTBK
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Charis Muhammad
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
Eko Soeripno
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
Agung Setiono
 

What's hot (20)

Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin diesel
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.ppt
 
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2takLangkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
Langkah kerja motor bensin 4tak & 2tak
 
5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel
 
Kompressor
Kompressor Kompressor
Kompressor
 
Sistem pelumas
Sistem pelumasSistem pelumas
Sistem pelumas
 
Presentation(Turbocharger)
Presentation(Turbocharger)Presentation(Turbocharger)
Presentation(Turbocharger)
 
Pneumatik
PneumatikPneumatik
Pneumatik
 
Starting air system
Starting air systemStarting air system
Starting air system
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada Pneumatik
 
Chapter iv komponen komponen alat berat
Chapter iv komponen komponen alat beratChapter iv komponen komponen alat berat
Chapter iv komponen komponen alat berat
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkah
 
Cooling system
Cooling systemCooling system
Cooling system
 
Sistem hidrolik pada dump truck
Sistem hidrolik pada dump truckSistem hidrolik pada dump truck
Sistem hidrolik pada dump truck
 
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin diesel
 
Pneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidrolikPneumatik & Hidrolik
Pneumatik & Hidrolik
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 

Similar to Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)

3.2 e olss pump
3.2 e olss pump3.2 e olss pump
3.2 e olss pump
Fauzan Subkhi
 
Presentasi_control_valve.pptx
Presentasi_control_valve.pptxPresentasi_control_valve.pptx
Presentasi_control_valve.pptx
YugaSetya1
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 
TURBINE GOVERNING SYSTEM training 1.ppt
TURBINE GOVERNING SYSTEM  training 1.pptTURBINE GOVERNING SYSTEM  training 1.ppt
TURBINE GOVERNING SYSTEM training 1.ppt
banjirbandang855
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
Alfianto4
 
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Fathan Fariza
 
2. fitur - fitur tehnik
2. fitur - fitur tehnik2. fitur - fitur tehnik
2. fitur - fitur tehnik
Hiro Ito
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikSlamet Setiyono
 
Sistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup ElekronikSistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup Elekronik
Muhammad Faruq Amrullah
 
FUEL SYSTEM.ppt
FUEL SYSTEM.pptFUEL SYSTEM.ppt
FUEL SYSTEM.ppt
SiholSiahaan1
 
VVT-i.ppt
VVT-i.pptVVT-i.ppt
VVT-i.ppt
herawan7
 
AUTOMATIC TRANS.ppt
AUTOMATIC TRANS.pptAUTOMATIC TRANS.ppt
AUTOMATIC TRANS.ppt
FebrioHaniSyamnur
 
materi komponen pneumatik.ppt power point
materi komponen pneumatik.ppt power pointmateri komponen pneumatik.ppt power point
materi komponen pneumatik.ppt power point
mahandika37
 
Pneumatic-PRACTICE.ppt
Pneumatic-PRACTICE.pptPneumatic-PRACTICE.ppt
Pneumatic-PRACTICE.ppt
Rahma750999
 
Hydraulic system
Hydraulic systemHydraulic system
Hydraulic system
Rinowan Panggoari
 
Valve sebagai aktuator
Valve sebagai aktuatorValve sebagai aktuator
Valve sebagai aktuator
Jaka Jasa Jaya corp.
 
Katup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorKatup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai Aktuator
Elisabeth Anri
 

Similar to Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM) (20)

3.2 e olss pump
3.2 e olss pump3.2 e olss pump
3.2 e olss pump
 
Presentasi_control_valve.pptx
Presentasi_control_valve.pptxPresentasi_control_valve.pptx
Presentasi_control_valve.pptx
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 
TURBINE GOVERNING SYSTEM training 1.ppt
TURBINE GOVERNING SYSTEM  training 1.pptTURBINE GOVERNING SYSTEM  training 1.ppt
TURBINE GOVERNING SYSTEM training 1.ppt
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Vvt i
Vvt iVvt i
Vvt i
 
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
 
2. fitur - fitur tehnik
2. fitur - fitur tehnik2. fitur - fitur tehnik
2. fitur - fitur tehnik
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
 
Sistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup ElekronikSistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup Elekronik
 
FUEL SYSTEM.ppt
FUEL SYSTEM.pptFUEL SYSTEM.ppt
FUEL SYSTEM.ppt
 
VVT-i.ppt
VVT-i.pptVVT-i.ppt
VVT-i.ppt
 
AUTOMATIC TRANS.ppt
AUTOMATIC TRANS.pptAUTOMATIC TRANS.ppt
AUTOMATIC TRANS.ppt
 
materi komponen pneumatik.ppt power point
materi komponen pneumatik.ppt power pointmateri komponen pneumatik.ppt power point
materi komponen pneumatik.ppt power point
 
Pneumatic-PRACTICE.ppt
Pneumatic-PRACTICE.pptPneumatic-PRACTICE.ppt
Pneumatic-PRACTICE.ppt
 
Fuel system ruri
Fuel system ruriFuel system ruri
Fuel system ruri
 
Hydraulic system
Hydraulic systemHydraulic system
Hydraulic system
 
Valve sebagai aktuator
Valve sebagai aktuatorValve sebagai aktuator
Valve sebagai aktuator
 
Katup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorKatup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai Aktuator
 
Sistem otomasi
Sistem otomasiSistem otomasi
Sistem otomasi
 

More from Zhafran Anas

Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
Zhafran Anas
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - Nikel
Zhafran Anas
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
Zhafran Anas
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik Polimer
Zhafran Anas
 
Material Teknik Alumunium
Material Teknik AlumuniumMaterial Teknik Alumunium
Material Teknik Alumunium
Zhafran Anas
 
Klasifikasi pelumasan
Klasifikasi pelumasanKlasifikasi pelumasan
Klasifikasi pelumasan
Zhafran Anas
 

More from Zhafran Anas (6)

Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - Nikel
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
 
Material Teknik Polimer
Material Teknik PolimerMaterial Teknik Polimer
Material Teknik Polimer
 
Material Teknik Alumunium
Material Teknik AlumuniumMaterial Teknik Alumunium
Material Teknik Alumunium
 
Klasifikasi pelumasan
Klasifikasi pelumasanKlasifikasi pelumasan
Klasifikasi pelumasan
 

Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)

  • 1. KELOMPOK 2 SISTEM PENGERAK HIDROLIK Zhafran Anas (15504241044) Carolus Ryan P.P. (15504241045) Dika Saiful M. (15504241049) C1
  • 2. Transmisi • Transmisi manual Sliding mesh Constant mesh Synchromesh • Transmisi otomatis AT (diatur sepenuhnya secara hidrolik) ECT (diatur secara elektronik)
  • 4. BAGIAN UTAMA TRANSMISI OTOMATIS • Torque Converter – memperbesar, memperlembut, memindahkan • Planetary Gear Unit – perbandingan gigi, mundur, idle • Hydraulic Control Unit
  • 5. SISTEM PENGGERAK HIDROLIK Fungsi Sistem Penggerak Hidrolik / Hydraulic Control System Mengalirkan minyak transmisi ke torque converter.  Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli.  Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik “signal”.  Memberikan tekanan hidrolik kekopling dan rem untuk mengatur operasi planetary gear unit.  Melumasi bagian bagian transmisi dengan minyak.  Mendinginkan torque converter dan unit transmisi dengan minyak.
  • 6. Prinsip dasar HydraulicPrinsip dasar Hydraulic Control SystemControl System Hydraulic control unit merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik “signal”. Signal inilah yang mengatur tekanan aliran hidrolik ke kopling, rem dan planetary gear unit untuk merubah gear ratio secara otomatis sesuai pengemudian.
  • 7.
  • 8. Bagian-Bagian Hydraulic Control System 1. Oil pump 2. Valve body 3. Manual valve 4. Primary regulator valve 5. Secondary regulator valve 6. Throttle valve 7. Down-shift plug* 8. Detent regulator valve* 9. Cut back valve 10.Throttle modulator valve 11. Governor valve 12. Lock up signal valve 13. Lock up relay valve 14. Accumulator control valve* 15. Accumulator 16. Low modulator valve* 17. 2nd modulator valve* 18. 1-2 shift valve 19. 2-3 shift valve 20. 3-4 shift valve
  • 9. Oil PumpOil Pump • Bagian ini dirancang untuk mengirimkan minyak ke torque converter, melumasi planetery gear unit dan mengoperasikan tekanan kerja pada hidrolik control unit.
  • 10. Valve BodyValve Body • Valve body terdiri dari upper valve body, lower valve body dan manual valve body. Katup-katup ini untuk mengatur tekanan minyak dan memindahkan aliran minyak dari satu saluran ke saluran lain.
  • 11. Manual ValveManual Valve • Katup ini memindahkan aliran minyak dari satu saluran ke saluran lain. Dihubungkan dengan selector switch yang dioperasikan oleh pengemudi dan memindahkan transmisi pada setiap gigi percepatan sesuai gerakkan lever.
  • 12. Primary regulator valvePrimary regulator valve Secondary regulator valveSecondary regulator valve Primary regulator valve Berfungsi mengatur tekanan hidrolik (line pressure) ke masing masing komponen sesuai dengan tenaga mesin untuk mencegah kerugian tenaga pompa. Secondary regulator valve Berfungsi mengatur tahanan converter dan pelumasan.
  • 13. Primary regulator valvePrimary regulator valve Secondary regulator valveSecondary regulator valve
  • 14. Throttle valveThrottle valve Berfungsi membangkitkan throotle pressure sebagai respon terhadap sudut pedal akselerator (output mesin). Pada saat pedal ditekan, down shift plug terdorong ke atas melalui throttle cable dan throttle cam. Throttle valve akan terdorong ke atas dengan adanya kekuatan pegas, membuka saluran tekanan dan membentuk throttle pressure.
  • 15. Down-shift plug danDown-shift plug dan Detent regulator valveDetent regulator valve Pada saat pedal akselerator ditekan sampai mendekati terbuka penuh (engine throttle valve terbuka lebih dari 85%), down-shift plug akan membuka saluran cut-back pressure, ini akan menyebabkan detent regulator valve (penstabil tekanan hidrolik pada shift valve) dan 3-4 shift valve bekerja dan mengakibatkan kick-down. Cut- back pressure bekerja pada down-shift plug pada saat sudut pembukaan engine throotle valve kurang dari 85%.
  • 16. Down-shift plug dan Detent regulatorDown-shift plug dan Detent regulator valvevalve
  • 17. Cut-back valveCut-back valve Katup ini mengtur cut-back pressure yang bekerja pada throttle valve, dan diaktifkan oleh governor pressure dan throttle pressure. Pembagian cut back pressure pada throttle valve dengan cara ini menurunkan throttle pressure untuk mencegah kerugian tenaga dari oil pump. Governor pressure bekerja pada bagian atas katup dan pada saat katup terdorong ke bawah, saluran dari throttle valve terbuka dan throttle pressure bekerja. Karena adanya perbedaan diameter pada valve piston, akibatnya cut back valve terdorong ke atas dan keseimbangan antara gaya tekan ke bawah karena governor pressure dengan throttle pressure menjadi cut back pressure.
  • 19. Throttle modulator valve Katup ini menghasilkan throttle modulator pressure dan menurunkan throttle pressure pada saat sudut pembukaan engine throttle valve lebar. Hal ini menyebabkan throttle modulator pressure bekerja pada primary regulator valve sehingga perubahan line pressure lebih mendekati sesuai dengan output mesin.
  • 21. Governor valve Governor valve digerakkan oleh governor drive gear yang dihubungkan dengan differential drive pinion, dan menghasilkan tekanan minyak (governor pressure) sebagai signal kecepatan kendaraan. Ini mengimbangi line pressure dari manual valve (D,2 dan L) dan gaya sentrifugal dari bobot governor untuk menghasilkan tekanan hidrolik sesuai kecepatan kendaraan.
  • 22. Lock up signal valve Lock up signal valve ini mendeteksi governor pressure dan menentukan lock-up timing yang bekerja pada lock-up relay valve melalui signal pressure. Dibawah governor pressure tertentu line pressure dari overdrive direct clutch (C0) diberikan lock-up signal valve spring, sehingga lock-up signal valve terdorong kebawah. Di atas governor pressure tertentu, lock-up signal valve terdorong keatas dan tekanan B0 dari 3-4 shift valve bekerja pada ujung bawah relay valve. Hysteresis dari lock-up clutch terjadi disebabkan adanya perubahan dalam areal (hanya dari (B) ke (B) minus (A) ) dari ujung bawah signal valve yang terbuka ke governor pressure, seperti pada 2-3 dan 3-4 shift valve.
  • 23. Lock up signal valve
  • 24. Lock up relay valve Lock-up relay valve membalik aliran minyak melalui converter (lock-up clutch) sesuai dengan signal tekanan minyak (tekanan B0) dari signal valve. Pada saat tekanan signal bekerja pada bagian bawah lock-up relay valve, lock-up relay valve terdorong ke atas. Dan ini membuka saluran ke bagian depan lock-up clutch dan mengakibatkan clutch terputus.
  • 25. Lock up relay valve
  • 26. Accumulator Acccumulator bekerja untuk meredam kejutan pada saat perpindahan gigi. Acccumulator pada C1, C2, dan B2 ditempatkan pada transmission case sedangkan C0 dipasang pada overdrive case. Acccumulator control pressure selalu bekerja pda sisi tekanan balik dari accumulator piston C2 dan B2, dan tekanan ini bersama tegangan pegas mendorong piston ke bawah. Pada saat line pressure diberikan ke sisi kerja, piston secara lambat terdorong ke atas dan kejutannya tertahan pada saat tekanan minyak naik. Bekerjanya piston C1 dan C0 pada dasarnya sama dengan piston C2 dan B2. Akan tetapi gaya yang mendorong piston kebawah hanya diperoleh dari tekanan pegas.
  • 27. 1-2 shift valve Katup ini mengatur perpindahan antara gigi 1 dan 2 sesuai dengan governor dan throttle pressure. •1st Gear Pada saat governor pressure rendah tetapi throttle pressure tinggi katup terdorong kebawah oleh throttle pressure. Hal ini menyebabkan 2nd brake sirkuit tertutup dan transmisi berpindah ke gigi 1. •2nd Gear Bila governor pressure tinggi katup akan terdorong keatas oleh governor pressure dan sirkuit 2nd brake piston terbuka sehingga transmisi berpindah ke gigi 2.
  • 29. 2-3 shift valve Katup ini melakukan perpindahan antara gigi 2 dan 3. Kendalinya dilakukan oleh throttle pressure dan tegangan pegas yang melawan governor pressure. •3rd Gear Bila governor pressure tinggi, katup ini terdorong ke atas melawan tahanan throttle pressure dan tegangan pegas untuk membuka saluran ke direct clutch (C2) piston yang menyebabkan perpindahan ke gigi 3. •2nd Gear Pada saat governor pressure rendah, katup ini terdorong ke bawah oleh throttle pressure dan tegangan pegas menutup saluran menuju ke direct clutch (C2) pistondan menyebabkan perpindahan ke gigi 2.
  • 31. 3-4 shift valve Mempunyai 2 fungsi utama yaitu : a. Katup ini memberikan tekanan hydraulic ke overdrive direct clutch (C0) dan overdrive brake (B0). Transmisi akan melakukan perpindahan dari overdrive ke gigi 3 pada saat katup ini mengirimkan tekanan hydraulic ke C0 dan dari perpindahan gigi 3 ke overdrive terjadi pada saat katup ini memberikan tekanan hydraulic ke B0. b. Perpindahan ke overdrive tertahan pada saat line pressure diberikan ke 3-4 shift valve. Dalam hal ini, bila tidak ada line pressure, kendali dipertahankan oleh gabungan antara tegangan pegas dan throttle pressure yang bekerja melawan governor pressure, begitu governor pressure naik, transmisi akan berpindah ke overdrive.
  • 33. Cara kerja hydraulic control system pada setiap posisi gigi percepatan
  • 41. Sekian dan Terima Kasih Wassalamuallaikum Wb.Wb. Mari Diskusi #@??%!@#%!!