SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Human Factors
& Ergonomic
Methods
Portofolio
Nama : Dewi Annisafitri
Npm : 6017210024
Mata Kuliah : Human Engineering
Semester : VI
Fakultas : Psikologi
Program Studi : S1 Psikologi
Universitas : Universitas Pancasila
No. Telepon : 081932704713
Email : Dewiannisa14@gmail.com
Metode adalah komponen inti dalam praktik sukses faktor manusia dan ergonomi (HF / E). Metode diperlukan
untuk:
(1) mengumpulkan data tentang orang,
(2) mengembangkan sistem baru dan lebih baik,
(3) mengevaluasi kinerja sistem,
(4) mengevaluasi tuntutan dan efek pekerjaan pada orang,
(5) memahami mengapa sesuatu gagal, dan
(6) mengembangkan program untuk mengelola HF / E.
Metode HF / E adalah toolkit investigasi yang digunakan untuk menilai karakteristik pengguna dan sistem serta
persyaratan yang dihasilkan yang dikenakan pada kemampuan, keterbatasan, dan persyaratan masing-masing.
Metode HF / E diimplementasikan melalui teknik investigasi empiris yang beralasan secara ilmiah yang dikategori-
kan ke dalam penelitian eksperimental, studi deskriptif, dan penelitian evaluasi.
HF / E adalah bidang studi interdisipliner yang terdiri dari aspek psikologi, fisiologi, teknik, statistik, ilmu
komputer, dan ilmu fisik dan sosial lainnya.
INTRODUCTION
Meskipun sejumlah besar improvisasi diperlukan oleh para peneliti HF / E untuk memperhitungkan faktor-faktor
kontekstual sambil mempertahankan kontrol eksperimental, kerangka kerja umum untuk investigasi HF / E dapat
dibangun.
Kerangka kerja ini didukung oleh atribut psikometrik, metode penelitian sebelumnya, prinsip, hasil, dan etika
investigasi. Dasar dari kerangka kerja ini adalah tujuan khusus yang ditetapkan untuk penyelidikan yang diberikan.
HF/E RESEARCH PROCESS
Yang memotivasi penyelidikan HF / E selain keinginan mendasar untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi
sistem terintegrasi manusia biasanya adalah pengakuan masalah oleh peneliti HF / E atau spesialis, manajemen,
atau lembaga pendanaan.
Masalah biasanya berasal dari kesenjangan dalam penelitian, set hasil yang kontradiktif, atau terjadinya fakta yang
tidak dapat dijelaskan (Weimer, 1995).
Masalah-masalah ini berpengaruh dalam menentukan tujuan investigasi yang ada serta keputusan selanjutnya
sepanjang penerapan metodologi HF / E.
Partisipan, tugas, lingkungan, dan variabel asing lainnya biasanya perlu mencocokkan situasi dunia nyata yang
sebenarnya untuk benar-benar menjawab masalah yang ada.
Masalah harus dapat diuji jika metode HF / E diterapkan. Secara umum, masalah dapat diuji jika dapat diterjemah
kan ke dalam format hipotesis, dan kemungkinan kebenaran atau kepalsuan pernyataan itu dapat dicapai (Weimer,
1995). Namun, fakta bahwa suatu masalah dapat diuji tidak memastikan bahwa hasilnya akan dapat diterapkan
secara luas atau bermanfaat.
PROBLEM DEFINITION
Kemampuan untuk menggeneralisasi hasil penyelidikan dibentuk oleh desain / pemilihan metode dan analisis
statistik.
Pemilihan yang bijaksana dan implementasi metode HF / E mensyaratkan pemahaman yang jelas tentang informasi
apa yang akan dikumpulkan atau apa yang akan memberikan informasi, bagaimana akan dikumpulkan, bagaimana
dianalisis, dan bagaimana metode disajikan sebagai relevan dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. dan
hipotesis.
Kantowitz (1992) berfokus pada reliabilitas dan validitas dengan melihat ke representasi masalah, keunikan
masalah, keterwakilan peserta, keterwakilan variabel, dan pengaturan keterwakilan (validitas ekologis).
Pada bagian ini, batasan metodologis dipecah menjadi dua kategori:
1. Kekhawatiran praktis
2. Kekhawatiran psikometri
CHOOSING THE BEST METHOD
Sebagai peneliti (dan manusia adalah diri kita sendiri), kita terikat pada penanganan etis peserta dan data mereka.
Dasar dari keprihatinan etis adalah untuk memastikan bahwa simpatisan tidak mengorbankan kesehatan umum,
kesejahteraan, atau kesejahteraan peserta sebagai ganti dari mencapai hasil untuk tujuan penelitian mereka.
Kode peraturan federal untuk perlindungan subjek manusia (Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan
AS, 2009) (untuk peneliti di Amerika Serikat) dan pedoman etika Asosiasi Psikologi Amerika untuk penelitian
dengan peserta manusia (American Psychological Association, 2010) harus terbiasa dengan siapa pun yang melaku
kan penelitian dengan orang-orang sebagai peserta.
Pada dasarnya, prinsip-prinsip ini mensyaratkan (1) menjaga peserta dari kerusakan mental atau fisik, (2) menjaga
privasi peserta sehubungan dengan tindakan dan perilaku mereka selama penelitian, (3) memastikan bahwa
partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela, dan (4) memungkinkan peserta hak untuk diberi informasi tentang
sifat prosedur eksperimental dan risiko potensial (Wickens et al., 2003a).
WORKING WITH HUMANS as RESEARCH
PARTICIPANTS
Metode operasional paling umum diklasifikasikan menjadi tiga kategori: (1) studi eksperimental, (2) studi
deskriptif, dan (3) studi evaluatif. Pemilihan metodologi dari salah satu kategori ini akan menuntun penyelidik
melalui serangkaian pilihan terarah.
jumlah masalah yang perlu dipertimbangkan dalam metode HF / E cukup besar, implikasi dari penggunaan metode
yang tidak tepat bisa jauh jangkauannya.
Penerapan metode HF / E yang ceroboh dapat mengakibatkan hilangnya waktu, kehilangan uang, kerugian
kesehatan, ketidaknyamanan, ketidakpuasan, cedera, stres, dan hilangnya daya saing (Wilson dan Corlett, 2005).
NEXT STEPS in METHOD SELECTION
Para penulis mengklasifikasikan metode sebagai (1) metode umum, (2) pengumpulan informasi tentang orang, (3)
analisis dan desain, (4) evaluasi kinerja sistem mesin manusia, (5) evaluasi permintaan pada orang, dan
(6) manajemen dan implementasi ergonomi ke dalam kelompok dan subkelompok. Penulis kemudian merinci 35
kelompok metode masing-masing dengan klasifikasi subkelompok. Akhirnya, penulis menyajikan teknik yang
digunakan dalam setiap metode dan langkah-langkah umum serta hasil.
Metodologi akan diklasifikasikan sebagai deskriptif, eksperimental, dan berbasis evaluasi.
Masing-masing dari tiga kelas penelitian terbaik melayani tujuan yang berbeda sambil mengarahkan pemilihan
pengaturan penelitian, variabel, dan peserta (untuk memenuhi tuntutan validitas, reliabilitas, dan obyektivitas).
TYPES of METHODS and APPROACHES
Metode deskriptif menetapkan atribut tertentu untuk fitur, peristiwa, dan kondisi dalam upaya untuk
mengidentifikasi variabel yang hadir dan nilai-nilai mereka untuk mengkarakterisasi populasi tertentu dan kadang-
kadang menentukan hubungan yang ada (Sanders dan McCormick, 1993; Gould, 2002).
Metode deskriptif tidak melibatkan manipulasi variabel independen tetapi sebaliknya fokus pada strategi
non-eksperimental (Smith dan Davis, 2008).
Ada tiga alasan utama untuk penelitian deskriptif: tidak ada alternatif untuk pengamatan alami, perilaku tidak etis
akan terlibat jika faktor-faktor tertentu dimanipulasi, dan akhirnya menguntungkan pada tahap awal penelitian
untuk melakukan penelitian deskriptif sebelum manipulasi eksperimental (Gould, 2002 ). Alasan ketiga
menunjukkan kegunaan penelitian deskriptif, karena memberikan dasar untuk melakukan investigasi tambahan
yang lebih spesifik.
Metode deskriptif diidentifikasi oleh karakterisasi keadaan sistem, populasi, atau interaksi dalam bentuk paling
alami, tanpa manipulasi kondisi (seperti dalam kasus metode empiris).
Hasil metode penelitian deskriptif sering berfungsi sebagai motivasi untuk penelitian eksperimental atau evaluatif.
DESCRIPTIVE METHODS
Studi deskriptif dapat bersifat cross-sectional atau longitudinal. Studi deskriptif cross-sectional mengambil
snapshot sekali pakai dari atribut yang menarik.
Studi longitudinal mengikuti populasi sampel dari waktu ke waktu dan melacak perubahan atribut populasi tersebut
. Sebuah studi longitudinal mengajukan pertanyaan yang sama atau melibatkan pengamatan dua atau lebih kali.
Ada empat jenis studi longitudinal, ditentukan oleh jenis pengambilan sampel yang digunakan dalam metodologi
berulang (Menard, 2002):
1. Studi Tren. Pertanyaan yang sama dibuat untuk sampel yang berbeda dari populasi target dari waktu ke waktu.
2. Studi Kohort. Lacak perubahan pada individu dengan keanggotaan dalam grup teridentifikasi yangmengalami
peristiwa kehidupan yang serupa (mis., Organisasi, grup geografis) dari waktu ke waktu.
3. Panel. Pertanyaan yang sama dibuat untuk orang yang sama dari waktu ke waktu.
4. Tindak Lanjut. Pertanyaan diajukan kepada para peserta setelah waktu yang cukup lama berlalu.
DESCRIPTIVE METHODS
Metode penelitian empiris, juga dikenal sebagai metode eksperimental, menilai apakah hubungan antara sistem,
kinerja, dan ukuran manusia disebabkan oleh kesalahan acak atau ada hubungan sebab akibat.
Dalam penelitian empiris, penyelidik biasanya memanipulasi satu atau lebih variabel untuk menilai efek pada
manusia, kinerja, atau kriteria sistem. Penyelidik memanipulasi sistem secara langsung untuk meminta perubahan
yang dapat diamati (Drury, 2005).
Metode empiris bermanfaat karena manipulasi variabel memungkinkan pengamatan keadaan yang mungkin terjadi
jarang di dunia operasional (yaitu, nyata). Terlebih lagi, situasi yang dimanipulasi ini memungkinkan untuk
penerapan pendekatan pengukuran yang lebih kuat dengan menghilangkan konsekuensi negatif dari
mempekerjakan implikasi invasif untuk situasi yang kritis terhadap keselamatan atau waktu. Kemampuan untuk
melakukan kontrol dalam situasi untuk mengurangi variabilitas juga dapat memberikan keuntungan dari ukuran
sampel yang lebih kecil.
EMPIRICAL METHODS
Metode evaluasi dipilih secara khusus karena tujuan mengamanatkan evaluasi desain atau produk, evaluasi desain
atau produk yang bersaing, atau bahkan evaluasi metodologi atau alat pengukuran.
Tujuan dari metode evaluasi juga sangat cocok dengan metode deskriptif dan lapangan, tetapi dengan lebih banyak
lantai yang diterapkan.
Metode evaluasi adalah bagian penting dari desain sistem, dan metodologi evaluasi spesifik yang digunakan
tergantung pada tahap desain.
Tujuan dari penelitian evaluasi mewujudkan (1) memahami pengaruh interaksi untuk penggunaan sistem atau
produk (mirip dengan penelitian empiris), (2) deskripsi orang yang menggunakan sistem (mirip dengan penelitian
deskriptif), dan (3) penilaian hasil penggunaan sistem atau produk dibandingkan dengan tujuan sistem atau produk
(serupa dengan penelitian deskriptif), untuk mengkonfirmasi hasil penggunaan yang dimaksudkan dan tidak
diinginkan (unik untuk metode evaluasi).
Metode evaluasi biasanya melayani tiga peran: (1) analisis fungsional, (2) analisis skenario, dan (3) analisis struktu
ral (Stanton dan Young, 1999). Analisis fungsional berupaya memahami ruang lingkup fungsi yang didukung oleh
suatu produk atau sistem. Analisis skenario berupaya mengevaluasi urutan kegiatan aktual yang harus dilalui oleh
pengguna sistem untuk mencapai hasil yang diinginkan. Analisis struktural adalah dekonstruksi desain dari
perspektif pengguna.
EVALUATION METHODS
CONCLUSION
Pemilihan dan penerapan metode HF / E adalah bagian seni, bagian ilmu. Ada
keterampilan kreatif tertentu untuk penerapan metode HF / E yang efektif.
Peneliti HF / E harus berpengetahuan luas di beberapa bidang, dapat menafsirkan teori
dan prinsip-prinsip ilmu lain, dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan dan
kreativitas mereka sendiri dengan cara yang valid dan dapat diandalkan untuk memenuhi
tujuan penyelidikan.
Kesadaran akan metode HF / E - keterbatasannya, kekuatannya, dan penggunaan sebelum
nya memberikan kepada penyelidik sebuah perangkat pengetahuan yang berharga.
Pengalaman yang praktis dan praktis ini memberi para penyelidik kemampuan untuk
mempelajari fenomena kompleks yang terkait dengan HF / E.
Referensi:
Salvendy, G. (2012). HANDBOOK OF HUMAN FACTORS AND ERGONOMICS.
Canada: JOHN WILEY & SONS, INC

More Related Content

What's hot

Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifPresentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifErik Kuswanto
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimenrifai88
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDhenok Citra Panyuluh
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianFaizal Sofyan
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifjaka permanna
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenRahmadi Pribadi Muclis
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitianzmeffendi
 
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)wmkfirdaus
 
Kaedah penyelidikan (persampelan)
Kaedah  penyelidikan (persampelan)Kaedah  penyelidikan (persampelan)
Kaedah penyelidikan (persampelan)Syahremie Teja
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianIrma Retna
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitianDorado Sb
 
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Tyaseta Sardjono
 
Desain Penelitian
Desain PenelitianDesain Penelitian
Desain Penelitianmacet
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakannym_namrod
 

What's hot (20)

Kuasi eksperimen
Kuasi eksperimenKuasi eksperimen
Kuasi eksperimen
 
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifPresentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
 
4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitian
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatif
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
 
Kaedah penyelidikan (persampelan)
Kaedah  penyelidikan (persampelan)Kaedah  penyelidikan (persampelan)
Kaedah penyelidikan (persampelan)
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
3. desain penelitian
3. desain penelitian3. desain penelitian
3. desain penelitian
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 
Sampling
SamplingSampling
Sampling
 
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
 
Desain Penelitian
Desain PenelitianDesain Penelitian
Desain Penelitian
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
 

Similar to Human Factors and Ergonomic Methods

Human factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methodsHuman factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methodsHnAlfiany
 
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS Febriani Safitri
 
Human factor and ergonomic
Human factor and ergonomicHuman factor and ergonomic
Human factor and ergonomicKURNIAAPRIYANI
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranZakkyKee
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxsaidil1
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitianLucy Wong
 
Powerpoint filsafat 10
Powerpoint filsafat 10Powerpoint filsafat 10
Powerpoint filsafat 10Lukman Hakkim
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikFiryoe
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfAnisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okArifuddin Ali.
 
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdfImeldaYanti4
 
Metode penelitian r&d
Metode penelitian r&dMetode penelitian r&d
Metode penelitian r&dsofi_hidayah
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitianaldyz123456
 
Riset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompokRiset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompokanisdwiprakasiwi
 
Pengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianPengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianTri Ramdani
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Emilia Cindy Human Engineering PowerPoint
Emilia Cindy Human Engineering PowerPoint Emilia Cindy Human Engineering PowerPoint
Emilia Cindy Human Engineering PowerPoint Emiliacindy
 
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptxFUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptxMARSIH4
 

Similar to Human Factors and Ergonomic Methods (20)

Human factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methodsHuman factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methods
 
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC METHODS
 
Human factor and ergonomic
Human factor and ergonomicHuman factor and ergonomic
Human factor and ergonomic
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Powerpoint filsafat 10
Powerpoint filsafat 10Powerpoint filsafat 10
Powerpoint filsafat 10
 
Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
 
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
22031063-elisa aulia-tugas terstruktur topik 2.pdf
 
Metode penelitian r&d
Metode penelitian r&dMetode penelitian r&d
Metode penelitian r&d
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Riset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompokRiset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompok
 
Pengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianPengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitian
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Emilia Cindy Human Engineering PowerPoint
Emilia Cindy Human Engineering PowerPoint Emilia Cindy Human Engineering PowerPoint
Emilia Cindy Human Engineering PowerPoint
 
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptxFUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Human Factors and Ergonomic Methods

  • 2. Portofolio Nama : Dewi Annisafitri Npm : 6017210024 Mata Kuliah : Human Engineering Semester : VI Fakultas : Psikologi Program Studi : S1 Psikologi Universitas : Universitas Pancasila No. Telepon : 081932704713 Email : Dewiannisa14@gmail.com
  • 3. Metode adalah komponen inti dalam praktik sukses faktor manusia dan ergonomi (HF / E). Metode diperlukan untuk: (1) mengumpulkan data tentang orang, (2) mengembangkan sistem baru dan lebih baik, (3) mengevaluasi kinerja sistem, (4) mengevaluasi tuntutan dan efek pekerjaan pada orang, (5) memahami mengapa sesuatu gagal, dan (6) mengembangkan program untuk mengelola HF / E. Metode HF / E adalah toolkit investigasi yang digunakan untuk menilai karakteristik pengguna dan sistem serta persyaratan yang dihasilkan yang dikenakan pada kemampuan, keterbatasan, dan persyaratan masing-masing. Metode HF / E diimplementasikan melalui teknik investigasi empiris yang beralasan secara ilmiah yang dikategori- kan ke dalam penelitian eksperimental, studi deskriptif, dan penelitian evaluasi. HF / E adalah bidang studi interdisipliner yang terdiri dari aspek psikologi, fisiologi, teknik, statistik, ilmu komputer, dan ilmu fisik dan sosial lainnya. INTRODUCTION
  • 4. Meskipun sejumlah besar improvisasi diperlukan oleh para peneliti HF / E untuk memperhitungkan faktor-faktor kontekstual sambil mempertahankan kontrol eksperimental, kerangka kerja umum untuk investigasi HF / E dapat dibangun. Kerangka kerja ini didukung oleh atribut psikometrik, metode penelitian sebelumnya, prinsip, hasil, dan etika investigasi. Dasar dari kerangka kerja ini adalah tujuan khusus yang ditetapkan untuk penyelidikan yang diberikan. HF/E RESEARCH PROCESS
  • 5. Yang memotivasi penyelidikan HF / E selain keinginan mendasar untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi sistem terintegrasi manusia biasanya adalah pengakuan masalah oleh peneliti HF / E atau spesialis, manajemen, atau lembaga pendanaan. Masalah biasanya berasal dari kesenjangan dalam penelitian, set hasil yang kontradiktif, atau terjadinya fakta yang tidak dapat dijelaskan (Weimer, 1995). Masalah-masalah ini berpengaruh dalam menentukan tujuan investigasi yang ada serta keputusan selanjutnya sepanjang penerapan metodologi HF / E. Partisipan, tugas, lingkungan, dan variabel asing lainnya biasanya perlu mencocokkan situasi dunia nyata yang sebenarnya untuk benar-benar menjawab masalah yang ada. Masalah harus dapat diuji jika metode HF / E diterapkan. Secara umum, masalah dapat diuji jika dapat diterjemah kan ke dalam format hipotesis, dan kemungkinan kebenaran atau kepalsuan pernyataan itu dapat dicapai (Weimer, 1995). Namun, fakta bahwa suatu masalah dapat diuji tidak memastikan bahwa hasilnya akan dapat diterapkan secara luas atau bermanfaat. PROBLEM DEFINITION
  • 6. Kemampuan untuk menggeneralisasi hasil penyelidikan dibentuk oleh desain / pemilihan metode dan analisis statistik. Pemilihan yang bijaksana dan implementasi metode HF / E mensyaratkan pemahaman yang jelas tentang informasi apa yang akan dikumpulkan atau apa yang akan memberikan informasi, bagaimana akan dikumpulkan, bagaimana dianalisis, dan bagaimana metode disajikan sebagai relevan dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. dan hipotesis. Kantowitz (1992) berfokus pada reliabilitas dan validitas dengan melihat ke representasi masalah, keunikan masalah, keterwakilan peserta, keterwakilan variabel, dan pengaturan keterwakilan (validitas ekologis). Pada bagian ini, batasan metodologis dipecah menjadi dua kategori: 1. Kekhawatiran praktis 2. Kekhawatiran psikometri CHOOSING THE BEST METHOD
  • 7. Sebagai peneliti (dan manusia adalah diri kita sendiri), kita terikat pada penanganan etis peserta dan data mereka. Dasar dari keprihatinan etis adalah untuk memastikan bahwa simpatisan tidak mengorbankan kesehatan umum, kesejahteraan, atau kesejahteraan peserta sebagai ganti dari mencapai hasil untuk tujuan penelitian mereka. Kode peraturan federal untuk perlindungan subjek manusia (Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, 2009) (untuk peneliti di Amerika Serikat) dan pedoman etika Asosiasi Psikologi Amerika untuk penelitian dengan peserta manusia (American Psychological Association, 2010) harus terbiasa dengan siapa pun yang melaku kan penelitian dengan orang-orang sebagai peserta. Pada dasarnya, prinsip-prinsip ini mensyaratkan (1) menjaga peserta dari kerusakan mental atau fisik, (2) menjaga privasi peserta sehubungan dengan tindakan dan perilaku mereka selama penelitian, (3) memastikan bahwa partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela, dan (4) memungkinkan peserta hak untuk diberi informasi tentang sifat prosedur eksperimental dan risiko potensial (Wickens et al., 2003a). WORKING WITH HUMANS as RESEARCH PARTICIPANTS
  • 8. Metode operasional paling umum diklasifikasikan menjadi tiga kategori: (1) studi eksperimental, (2) studi deskriptif, dan (3) studi evaluatif. Pemilihan metodologi dari salah satu kategori ini akan menuntun penyelidik melalui serangkaian pilihan terarah. jumlah masalah yang perlu dipertimbangkan dalam metode HF / E cukup besar, implikasi dari penggunaan metode yang tidak tepat bisa jauh jangkauannya. Penerapan metode HF / E yang ceroboh dapat mengakibatkan hilangnya waktu, kehilangan uang, kerugian kesehatan, ketidaknyamanan, ketidakpuasan, cedera, stres, dan hilangnya daya saing (Wilson dan Corlett, 2005). NEXT STEPS in METHOD SELECTION
  • 9. Para penulis mengklasifikasikan metode sebagai (1) metode umum, (2) pengumpulan informasi tentang orang, (3) analisis dan desain, (4) evaluasi kinerja sistem mesin manusia, (5) evaluasi permintaan pada orang, dan (6) manajemen dan implementasi ergonomi ke dalam kelompok dan subkelompok. Penulis kemudian merinci 35 kelompok metode masing-masing dengan klasifikasi subkelompok. Akhirnya, penulis menyajikan teknik yang digunakan dalam setiap metode dan langkah-langkah umum serta hasil. Metodologi akan diklasifikasikan sebagai deskriptif, eksperimental, dan berbasis evaluasi. Masing-masing dari tiga kelas penelitian terbaik melayani tujuan yang berbeda sambil mengarahkan pemilihan pengaturan penelitian, variabel, dan peserta (untuk memenuhi tuntutan validitas, reliabilitas, dan obyektivitas). TYPES of METHODS and APPROACHES
  • 10. Metode deskriptif menetapkan atribut tertentu untuk fitur, peristiwa, dan kondisi dalam upaya untuk mengidentifikasi variabel yang hadir dan nilai-nilai mereka untuk mengkarakterisasi populasi tertentu dan kadang- kadang menentukan hubungan yang ada (Sanders dan McCormick, 1993; Gould, 2002). Metode deskriptif tidak melibatkan manipulasi variabel independen tetapi sebaliknya fokus pada strategi non-eksperimental (Smith dan Davis, 2008). Ada tiga alasan utama untuk penelitian deskriptif: tidak ada alternatif untuk pengamatan alami, perilaku tidak etis akan terlibat jika faktor-faktor tertentu dimanipulasi, dan akhirnya menguntungkan pada tahap awal penelitian untuk melakukan penelitian deskriptif sebelum manipulasi eksperimental (Gould, 2002 ). Alasan ketiga menunjukkan kegunaan penelitian deskriptif, karena memberikan dasar untuk melakukan investigasi tambahan yang lebih spesifik. Metode deskriptif diidentifikasi oleh karakterisasi keadaan sistem, populasi, atau interaksi dalam bentuk paling alami, tanpa manipulasi kondisi (seperti dalam kasus metode empiris). Hasil metode penelitian deskriptif sering berfungsi sebagai motivasi untuk penelitian eksperimental atau evaluatif. DESCRIPTIVE METHODS
  • 11. Studi deskriptif dapat bersifat cross-sectional atau longitudinal. Studi deskriptif cross-sectional mengambil snapshot sekali pakai dari atribut yang menarik. Studi longitudinal mengikuti populasi sampel dari waktu ke waktu dan melacak perubahan atribut populasi tersebut . Sebuah studi longitudinal mengajukan pertanyaan yang sama atau melibatkan pengamatan dua atau lebih kali. Ada empat jenis studi longitudinal, ditentukan oleh jenis pengambilan sampel yang digunakan dalam metodologi berulang (Menard, 2002): 1. Studi Tren. Pertanyaan yang sama dibuat untuk sampel yang berbeda dari populasi target dari waktu ke waktu. 2. Studi Kohort. Lacak perubahan pada individu dengan keanggotaan dalam grup teridentifikasi yangmengalami peristiwa kehidupan yang serupa (mis., Organisasi, grup geografis) dari waktu ke waktu. 3. Panel. Pertanyaan yang sama dibuat untuk orang yang sama dari waktu ke waktu. 4. Tindak Lanjut. Pertanyaan diajukan kepada para peserta setelah waktu yang cukup lama berlalu. DESCRIPTIVE METHODS
  • 12. Metode penelitian empiris, juga dikenal sebagai metode eksperimental, menilai apakah hubungan antara sistem, kinerja, dan ukuran manusia disebabkan oleh kesalahan acak atau ada hubungan sebab akibat. Dalam penelitian empiris, penyelidik biasanya memanipulasi satu atau lebih variabel untuk menilai efek pada manusia, kinerja, atau kriteria sistem. Penyelidik memanipulasi sistem secara langsung untuk meminta perubahan yang dapat diamati (Drury, 2005). Metode empiris bermanfaat karena manipulasi variabel memungkinkan pengamatan keadaan yang mungkin terjadi jarang di dunia operasional (yaitu, nyata). Terlebih lagi, situasi yang dimanipulasi ini memungkinkan untuk penerapan pendekatan pengukuran yang lebih kuat dengan menghilangkan konsekuensi negatif dari mempekerjakan implikasi invasif untuk situasi yang kritis terhadap keselamatan atau waktu. Kemampuan untuk melakukan kontrol dalam situasi untuk mengurangi variabilitas juga dapat memberikan keuntungan dari ukuran sampel yang lebih kecil. EMPIRICAL METHODS
  • 13. Metode evaluasi dipilih secara khusus karena tujuan mengamanatkan evaluasi desain atau produk, evaluasi desain atau produk yang bersaing, atau bahkan evaluasi metodologi atau alat pengukuran. Tujuan dari metode evaluasi juga sangat cocok dengan metode deskriptif dan lapangan, tetapi dengan lebih banyak lantai yang diterapkan. Metode evaluasi adalah bagian penting dari desain sistem, dan metodologi evaluasi spesifik yang digunakan tergantung pada tahap desain. Tujuan dari penelitian evaluasi mewujudkan (1) memahami pengaruh interaksi untuk penggunaan sistem atau produk (mirip dengan penelitian empiris), (2) deskripsi orang yang menggunakan sistem (mirip dengan penelitian deskriptif), dan (3) penilaian hasil penggunaan sistem atau produk dibandingkan dengan tujuan sistem atau produk (serupa dengan penelitian deskriptif), untuk mengkonfirmasi hasil penggunaan yang dimaksudkan dan tidak diinginkan (unik untuk metode evaluasi). Metode evaluasi biasanya melayani tiga peran: (1) analisis fungsional, (2) analisis skenario, dan (3) analisis struktu ral (Stanton dan Young, 1999). Analisis fungsional berupaya memahami ruang lingkup fungsi yang didukung oleh suatu produk atau sistem. Analisis skenario berupaya mengevaluasi urutan kegiatan aktual yang harus dilalui oleh pengguna sistem untuk mencapai hasil yang diinginkan. Analisis struktural adalah dekonstruksi desain dari perspektif pengguna. EVALUATION METHODS
  • 14. CONCLUSION Pemilihan dan penerapan metode HF / E adalah bagian seni, bagian ilmu. Ada keterampilan kreatif tertentu untuk penerapan metode HF / E yang efektif. Peneliti HF / E harus berpengetahuan luas di beberapa bidang, dapat menafsirkan teori dan prinsip-prinsip ilmu lain, dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan dan kreativitas mereka sendiri dengan cara yang valid dan dapat diandalkan untuk memenuhi tujuan penyelidikan. Kesadaran akan metode HF / E - keterbatasannya, kekuatannya, dan penggunaan sebelum nya memberikan kepada penyelidik sebuah perangkat pengetahuan yang berharga. Pengalaman yang praktis dan praktis ini memberi para penyelidik kemampuan untuk mempelajari fenomena kompleks yang terkait dengan HF / E. Referensi: Salvendy, G. (2012). HANDBOOK OF HUMAN FACTORS AND ERGONOMICS. Canada: JOHN WILEY & SONS, INC