SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1 
 
HUBUNGAN ANTARA NORMA HUKUM DENGAN ASAS HUKUM
Dedy Triyanto Ari Rahmad
I Gusti Ngurah Wairocana
Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati
Program Kekhususan Hukum Pemerintahan
Abstrak
Hubungan antara norma hukum dengan asas hukum dalam suatu sistem hukum
adalah asas hukum sebagai kaidah yang fundamental yang menjadi pikiran-pikiran dasar
yang terdapat di dalam suatu sistem hukum yang dirumuskan menjadi aturan-aturan
perundang-undangan. Dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, permasalahannya adalah
asas hukum telah secara langsung dijadikan aturan hokum. Rumusan masalah yang
dapat ditarik adalah bagaimanakah hubungan antara norma hukum dengan asas hukum ?
Masalah ini akan diteletiti dengan metode penelitian hukum normatif untuk
menghasilkan argumentasi berdasarkan teori sebagai preskripsi dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Menurut penulis, asas hukum seharusnya digunakan sebagai
bahan pertimbangan oleh pembentuk undang-undang dalam pembentukan suatu
peraturan perundang-undangan. Oleh karenanya sudah seharusnya pembentuk undang-
undang tidak menjadikan suatu asas hukum menjadi suatu norma hukum pada pasal-
pasal dalam undang-undang.
Abstract
A relationship between the principle of legal norm when viewed in passing the rule
of law on a legal system is the principle of legal norm as a fundamental norm that be a
basic though in legal system that formulated to be the rule of legislation. In Article 5
and Article 6 Act No.12 in 2011 of Regulations, the problem is the principle of legal
norm has been directly concerning the establishment rule of law. The formulation of the
problem that can be drawn is how the relationship between the principle of the rule of
law with the law? This problem will be researched with the normative legal research
method to produce an argumentation based on the theory as prescript in finishing the
problem faced. Acording to the author, the principle of legal norm is used as a material
of the consideration by the legislature in the formation a rule of legislation. Therefore,
the law makers should not make a principle of legal norm to be a rule of law in articles
of the law.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Norma merupakan ukuran yang melandasi seseorang untuk bergaul dengan orang
lainnya ataupun dengan lingkungan sekitarnya. Norma berasal dari bahasa Latin, yang
dalam bahasa Arab disebut kaidah, sedangkan dalam bahasa Indonesia umumnya
2 
 
disebut dengan pedoman.1
Kehidupan masyarakat senantiasa dipengaruhi oleh berbagai
macam norma yang ada. Di Indonesia dikenal ada beberapa norma, antara lain norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.
Pada landasan suatu sistem kaidah hukum terdapat kaidah yang fundamental, yakni
asas-asas hukum. Menurut Paul Scholten, asas adalah pikiran-pikiran dasar, yang
terdapat di dalam dan di belakang sistem hukum masing-masing yang dirumuskan
dalam aturan-aturan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.2
Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, asas hukum ini kemudian ditetapkan oleh yang berwenang
(autoriteit) menjadi norma hukum. Hal ini dapat dilihat dalam rumusan Pasal 5 yang
menyebutkan “Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan
berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik, yang
meliputi: a. kejelasan tujuan; b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat; c.
kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan; d. dapat dilaksanakan; e.
kedayagunaan dan kehasilgunaan; f. kejelasan rumusan; dan g. keterbukaan”. Kemudian
dalam Pasal 6 yang menyebutkan “ (1) Materi muatan Peraturan Perundang-undangan
harus mencerminkan asas: a. pengayoman; b. kemanusiaan; c. kebangsaan; d.
kekeluargaan; e. kenusantaraan; f. bhinneka tunggal ika; g. keadilan; h. kesamaan
kedudukan dalam hukum dan pemerintahan; i. ketertiban dan kepastian hukum;
dan/atau j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan”, dan Ayat (2) yang menyebutkan
“Selain mencerminkan asas sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Peraturan Perundang-
undangan tertentu dapat berisi asas lain sesuai dengan bidang hukum Peraturan
Perundang-undangan yang bersangkutan”.
Dengan menghubungkan pandangan Paul Scholten tentang pengertian asas dengan
terejawantahkannya asas hukum menjadi suatu norma hukum dalam Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, maka
penulis mengambil judul makalah “ Hubungan Antara Norma Hukum Dengan Asas
Hukum “.
                                                            
1
Maria Farida Indrati S, 2007, Ilmu Perundang-Undangan I, Kanisius, Yogyakarta, h. 18.
2
J.J.H. Bruggink, 1999, Refleksi Tentang Hukum (alih bahasa : B. Arief Sidharta), Citra Aditya
Bakti, Bandung, h. 119.
3 
 
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapaun rumusan masalah yang dapat diambil
adalah bagaimanakah hubungan antara norma hukum dengan asas hukum ?
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai sumbangan pemikiran demi
kemajuan ilmu pengetahuan di bidang hukum perundang-undangan pada umumnya, dan
juga merupakan bagian syarat akademis yang harus ditempuh oleh penulis sekaligus
pengembangan keilmuan hukum perundang-undangan bagi penulis pada khususnya.
ISI MAKALAH
A. Metode Penelitian
Menurut Peter Mahmud Marzuki, dilihat dari segi keilmuan hukum yang bersifat
preskriptif dan bukan deskriptif maka, penelitian hukum normatif dan penelitian hukum
empirik tidak dikenal, baik di negara-negara common law system maupun civil law
system dikotomi semacam itu tidak pernah ada.3
Makalah ini menggunakan metode
penelitian hukum normatif (normative legal research), tanpa bermaksud
mendikotominya yang menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum skunder.
Bahan-bahan hukum ini dianalisis berdasarkan logika deduktif yang menggunakan
ketentuan berdasarkan pengetahuan umum seperti teori-teori, dalil-dalil, atau prinsip-
prinsip dalam bentuk proporsi-proporsi untuk menarik kesimpulan terhadap fakta-fakta
yang bersifat khusus.4
B. Hasil dan Pembahasan
Dalam Pemebentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini (sejak
era Reformasi) terdapat kecenderungan untuk meletakkan asas-asas hukum atau asas-
asas pembentukan peraturan perundang-undangan tersebut di dalam salah satu pasa-
pasal awal, atau dalam Bab Ketentuan Umum seperti dirumuskan dalam Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Hal tersebut Seperti dijelaskan pada latar belakang dimana dalam ketentuan Pasal 5 dan
Pasal 6 asas hukum telah ditetapkan menjadi suatu rumusan norma hukum.
                                                            
 
3
Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 33.
4
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 108.
4 
 
Walaupun norma hukum dan norma-norma lainnya memiliki persamaan dalam hal
sebagai pedoman bertingkah laku, namun norma hukum memiliki ciri tersendiri yang
berbeda dengan norma-norma yang ada lainnya. Norma hukum itu sifatnya heteronom,
yang mana hukum itu datangnya dari luar diri seseorang yang merupakan paksaan dari
luar, dan norma hukum itu dapat diikuti dengan sanksi pidana maupun sanksi pemaksa
secara fisik, berbeda dengan norma lainnya. Dalam norma hukum sanksi pidana atau
sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh aparat negara yang berbeda dengan norma lainnya
yang datangnya dari diri sendiri ataupun dari masyarakat.
Suatu noma/ aturan hukum (rechtsregel) memiliki isi yang jauh lebih konkret, yang
dapat diterapkan secara langsung. Berbeda dengan asas hukum yang daya kerjanya
secara tidak langsung (indirect werking), yakni menjalankan pengaruh pada interpretasi
terhadap aturan hukum.
Norma/ aturan hukum tidak hanya memiliki isi yang lebih konkret dan dapat
diterapkan secara langsung, tetapi lebih dari itu aturan hukum itu juga bersifat “semua
atau tidak sama sekali“ (alles of niets karakter). Berbeda dengan asas hukum yang
tidak memilik sifat “semua atau tidak sama sekali”. Seringkali terhadap kejadian yang
sama dapat diterapkan berbagai asas hukum, yang sesuai dengan peranan pada
interpretasi aturan-aturan yang dapat diterapakan. Dalam hal itu maka harus
dipertimbangkan asas hukum yang mana yang paling relevan.
Maksud dari pendikotomian antara asas hukum dengan norma hukum disini bahwa
norma hukum atau dalam bentuk konkretnya sebagai aturan-aturan hukum terbentuk
karena pembentuk undang-undang dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
mengambil pertimbangan-pertimbangan dari berbagai asas hukum yang ada. Menurut
Maria Farida, ketika suatu asas hukum atau asas pembentukan peraturan perundang-
undangan diajadikan sebagai suatu norma hukum, hal tersebut akan berakibat adanya
sanksi apabila asas-asas tersebut tidak dipenuhi atau tidak dilaksanakan.5
Dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, tanpa memperhatikan hubungan antara
norma hukum dengan asas hukum dan fungsi dari asas hukum terhadap norma hukum,
para pembentuk undang-undang telah menjadikan asas hukum secara langsung sebagai
rumusan norma/ aturan hukum. Walaupun hal tersebut merupakan penegasan akan arti
                                                            
5
Maria Farida Indrati S, op.cit, h. 265.
5 
 
pentingnya asas hukum sebagai landasan pertimbangan pembentukan peraturan
perundang-undangan, namun hal tersebut tidak dibenarkan secara teori. Asas hukum
tidak dapat digunakan secara langsung sebagai rumusan pasal-pasal yang ada dalam
suatu peraturan perundang-undangan, melainkan melandasi dan/ atau melatarbelakangi
rumusan pasal-pasal tersebut.
C. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah asas hukum merupakan landasan
pertimbangan bagi pembentukan norma hukum, artinya setiap norma hukum yang
wujudnya konkret sebagai aturan hukum harus mencerminkan atau didasari pada asas-
asas hukum sebagai landasan pembentuknya. Secara sifat norma hukum datangnya dari
luar seseorang (misalnya oleh negara) yang berfungsi mengatur dan memiliki sanksi
yang memaksa yang dapat langsung diterapkan (oleh aparat negara), sedangkan asas
hukum bekerja secara tidak langsung yang berfungsi memberi pengaruh pada
interpretasi terhadap aturan hukum.
Oleh karenanya, sudah seharusnya pembentuk undang-undang tidak menjadikan
suatu asas hukum atau asas pembentukan peraturan perundang-undangan sebagai suatu
norma hukum dalam peraturan perundang-undangan yang dibentuk.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Bruggink, J.J.H., 1999, Refleksi Tentang Hukum (alih bahasa : B. Arief Sidharta), Citra
Aditya Bakti, Bandung
Maria Farida Indrati S, 2007, Ilmu Perundang-Undangan I, Kanisius, Yogyakarta
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif &
Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta
 
Peraturan Perundang-undangan :
UndangUndang-Undang Nomor 12 Tahun 20011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo 5234)

More Related Content

What's hot

Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMAlfirdausDaus
 
10 penerapan penegakan hukum
10 penerapan   penegakan hukum10 penerapan   penegakan hukum
10 penerapan penegakan hukummudanp.com
 
11 penemuan hukum
11 penemuan hukum11 penemuan hukum
11 penemuan hukummudanp.com
 
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20191,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negaraNuelnuel11
 
Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Erwin Pasaribu
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01ary-red78
 
Consilium Forum Pada Mahkamah Konstitusi
Consilium Forum Pada Mahkamah KonstitusiConsilium Forum Pada Mahkamah Konstitusi
Consilium Forum Pada Mahkamah KonstitusiUniversitas Trisakti
 
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaruTugas makalah hukum perundang undangan terbaru
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaruairlangga03
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Jurnal konstitusivirmannsyah
 
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...WennaSustiany
 
Sumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasiSumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasiMuslimin B. Putra
 

What's hot (20)

Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
 
Asas asas pemerintahan yang baik
Asas asas  pemerintahan yang baikAsas asas  pemerintahan yang baik
Asas asas pemerintahan yang baik
 
asas umum pemerintahan
asas umum pemerintahanasas umum pemerintahan
asas umum pemerintahan
 
Q
QQ
Q
 
10 penerapan penegakan hukum
10 penerapan   penegakan hukum10 penerapan   penegakan hukum
10 penerapan penegakan hukum
 
11 penemuan hukum
11 penemuan hukum11 penemuan hukum
11 penemuan hukum
 
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20191,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
 
Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01
 
Consilium Forum Pada Mahkamah Konstitusi
Consilium Forum Pada Mahkamah KonstitusiConsilium Forum Pada Mahkamah Konstitusi
Consilium Forum Pada Mahkamah Konstitusi
 
Dasar dasar politik hukum
Dasar dasar politik hukumDasar dasar politik hukum
Dasar dasar politik hukum
 
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaruTugas makalah hukum perundang undangan terbaru
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Jurnal konstitusi
 
Politik hukum
Politik hukumPolitik hukum
Politik hukum
 
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
 
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Sumber HTN
Sumber HTNSumber HTN
Sumber HTN
 
Sumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasiSumber sumber hukum administrasi
Sumber sumber hukum administrasi
 

Similar to Hubungan norma hukum dengan sistem hukum

Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptxAsas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptxBenedetaML
 
Semester Ganjil TA 2020-2021-Hukum Tata Negara-Perkuliahan 03revisi,.pdf
Semester Ganjil TA 2020-2021-Hukum Tata Negara-Perkuliahan 03revisi,.pdfSemester Ganjil TA 2020-2021-Hukum Tata Negara-Perkuliahan 03revisi,.pdf
Semester Ganjil TA 2020-2021-Hukum Tata Negara-Perkuliahan 03revisi,.pdfJhonatanTelaumbanua
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukummudanp.com
 
Bentuk undang-undang.pptx
Bentuk undang-undang.pptxBentuk undang-undang.pptx
Bentuk undang-undang.pptxtarmujiahmad
 
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.henrifayol2
 
tugas ke 1.bustami jasri.pptx
 tugas ke 1.bustami jasri.pptx tugas ke 1.bustami jasri.pptx
tugas ke 1.bustami jasri.pptxBustamijasri
 
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...Angelina Clara
 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukumSeptiani Dwi Rahayu
 
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptxIX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptxdonihasmanto
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraIca Diennissa
 
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007murniantik
 
PANDUAN NASKAH AKADEMIK (LAMPIRAN).pdf
PANDUAN NASKAH AKADEMIK (LAMPIRAN).pdfPANDUAN NASKAH AKADEMIK (LAMPIRAN).pdf
PANDUAN NASKAH AKADEMIK (LAMPIRAN).pdfagustriyani1
 
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.pdf
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.pdfLogika Hukum Ratio Logis Putusan.pdf
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.pdfZukét Printing
 
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.docx
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.docxLogika Hukum Ratio Logis Putusan.docx
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.docxZukét Printing
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II PembahasanRezki2704
 

Similar to Hubungan norma hukum dengan sistem hukum (20)

Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptxAsas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
 
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
 
Semester Ganjil TA 2020-2021-Hukum Tata Negara-Perkuliahan 03revisi,.pdf
Semester Ganjil TA 2020-2021-Hukum Tata Negara-Perkuliahan 03revisi,.pdfSemester Ganjil TA 2020-2021-Hukum Tata Negara-Perkuliahan 03revisi,.pdf
Semester Ganjil TA 2020-2021-Hukum Tata Negara-Perkuliahan 03revisi,.pdf
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum
 
Bentuk undang-undang.pptx
Bentuk undang-undang.pptxBentuk undang-undang.pptx
Bentuk undang-undang.pptx
 
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
 
tugas ke 1.bustami jasri.pptx
 tugas ke 1.bustami jasri.pptx tugas ke 1.bustami jasri.pptx
tugas ke 1.bustami jasri.pptx
 
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
Legislasi dprd
Legislasi dprdLegislasi dprd
Legislasi dprd
 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
 
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptxIX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
 
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
Laporan pasca seminar na 19 des 07 tentang kajian tahun 2007
 
PANDUAN NASKAH AKADEMIK (LAMPIRAN).pdf
PANDUAN NASKAH AKADEMIK (LAMPIRAN).pdfPANDUAN NASKAH AKADEMIK (LAMPIRAN).pdf
PANDUAN NASKAH AKADEMIK (LAMPIRAN).pdf
 
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.pdf
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.pdfLogika Hukum Ratio Logis Putusan.pdf
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.pdf
 
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.docx
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.docxLogika Hukum Ratio Logis Putusan.docx
Logika Hukum Ratio Logis Putusan.docx
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
 

Recently uploaded

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 

Recently uploaded (10)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 

Hubungan norma hukum dengan sistem hukum

  • 1. 1    HUBUNGAN ANTARA NORMA HUKUM DENGAN ASAS HUKUM Dedy Triyanto Ari Rahmad I Gusti Ngurah Wairocana Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Abstrak Hubungan antara norma hukum dengan asas hukum dalam suatu sistem hukum adalah asas hukum sebagai kaidah yang fundamental yang menjadi pikiran-pikiran dasar yang terdapat di dalam suatu sistem hukum yang dirumuskan menjadi aturan-aturan perundang-undangan. Dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, permasalahannya adalah asas hukum telah secara langsung dijadikan aturan hokum. Rumusan masalah yang dapat ditarik adalah bagaimanakah hubungan antara norma hukum dengan asas hukum ? Masalah ini akan diteletiti dengan metode penelitian hukum normatif untuk menghasilkan argumentasi berdasarkan teori sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Menurut penulis, asas hukum seharusnya digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pembentuk undang-undang dalam pembentukan suatu peraturan perundang-undangan. Oleh karenanya sudah seharusnya pembentuk undang- undang tidak menjadikan suatu asas hukum menjadi suatu norma hukum pada pasal- pasal dalam undang-undang. Abstract A relationship between the principle of legal norm when viewed in passing the rule of law on a legal system is the principle of legal norm as a fundamental norm that be a basic though in legal system that formulated to be the rule of legislation. In Article 5 and Article 6 Act No.12 in 2011 of Regulations, the problem is the principle of legal norm has been directly concerning the establishment rule of law. The formulation of the problem that can be drawn is how the relationship between the principle of the rule of law with the law? This problem will be researched with the normative legal research method to produce an argumentation based on the theory as prescript in finishing the problem faced. Acording to the author, the principle of legal norm is used as a material of the consideration by the legislature in the formation a rule of legislation. Therefore, the law makers should not make a principle of legal norm to be a rule of law in articles of the law. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Norma merupakan ukuran yang melandasi seseorang untuk bergaul dengan orang lainnya ataupun dengan lingkungan sekitarnya. Norma berasal dari bahasa Latin, yang dalam bahasa Arab disebut kaidah, sedangkan dalam bahasa Indonesia umumnya
  • 2. 2    disebut dengan pedoman.1 Kehidupan masyarakat senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam norma yang ada. Di Indonesia dikenal ada beberapa norma, antara lain norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Pada landasan suatu sistem kaidah hukum terdapat kaidah yang fundamental, yakni asas-asas hukum. Menurut Paul Scholten, asas adalah pikiran-pikiran dasar, yang terdapat di dalam dan di belakang sistem hukum masing-masing yang dirumuskan dalam aturan-aturan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.2 Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, asas hukum ini kemudian ditetapkan oleh yang berwenang (autoriteit) menjadi norma hukum. Hal ini dapat dilihat dalam rumusan Pasal 5 yang menyebutkan “Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik, yang meliputi: a. kejelasan tujuan; b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat; c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan; d. dapat dilaksanakan; e. kedayagunaan dan kehasilgunaan; f. kejelasan rumusan; dan g. keterbukaan”. Kemudian dalam Pasal 6 yang menyebutkan “ (1) Materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus mencerminkan asas: a. pengayoman; b. kemanusiaan; c. kebangsaan; d. kekeluargaan; e. kenusantaraan; f. bhinneka tunggal ika; g. keadilan; h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan; i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan”, dan Ayat (2) yang menyebutkan “Selain mencerminkan asas sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Peraturan Perundang- undangan tertentu dapat berisi asas lain sesuai dengan bidang hukum Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan”. Dengan menghubungkan pandangan Paul Scholten tentang pengertian asas dengan terejawantahkannya asas hukum menjadi suatu norma hukum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, maka penulis mengambil judul makalah “ Hubungan Antara Norma Hukum Dengan Asas Hukum “.                                                              1 Maria Farida Indrati S, 2007, Ilmu Perundang-Undangan I, Kanisius, Yogyakarta, h. 18. 2 J.J.H. Bruggink, 1999, Refleksi Tentang Hukum (alih bahasa : B. Arief Sidharta), Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 119.
  • 3. 3    Berdasarkan latar belakang tersebut, adapaun rumusan masalah yang dapat diambil adalah bagaimanakah hubungan antara norma hukum dengan asas hukum ? B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai sumbangan pemikiran demi kemajuan ilmu pengetahuan di bidang hukum perundang-undangan pada umumnya, dan juga merupakan bagian syarat akademis yang harus ditempuh oleh penulis sekaligus pengembangan keilmuan hukum perundang-undangan bagi penulis pada khususnya. ISI MAKALAH A. Metode Penelitian Menurut Peter Mahmud Marzuki, dilihat dari segi keilmuan hukum yang bersifat preskriptif dan bukan deskriptif maka, penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empirik tidak dikenal, baik di negara-negara common law system maupun civil law system dikotomi semacam itu tidak pernah ada.3 Makalah ini menggunakan metode penelitian hukum normatif (normative legal research), tanpa bermaksud mendikotominya yang menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum skunder. Bahan-bahan hukum ini dianalisis berdasarkan logika deduktif yang menggunakan ketentuan berdasarkan pengetahuan umum seperti teori-teori, dalil-dalil, atau prinsip- prinsip dalam bentuk proporsi-proporsi untuk menarik kesimpulan terhadap fakta-fakta yang bersifat khusus.4 B. Hasil dan Pembahasan Dalam Pemebentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini (sejak era Reformasi) terdapat kecenderungan untuk meletakkan asas-asas hukum atau asas- asas pembentukan peraturan perundang-undangan tersebut di dalam salah satu pasa- pasal awal, atau dalam Bab Ketentuan Umum seperti dirumuskan dalam Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Hal tersebut Seperti dijelaskan pada latar belakang dimana dalam ketentuan Pasal 5 dan Pasal 6 asas hukum telah ditetapkan menjadi suatu rumusan norma hukum.                                                                3 Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 33. 4 Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 108.
  • 4. 4    Walaupun norma hukum dan norma-norma lainnya memiliki persamaan dalam hal sebagai pedoman bertingkah laku, namun norma hukum memiliki ciri tersendiri yang berbeda dengan norma-norma yang ada lainnya. Norma hukum itu sifatnya heteronom, yang mana hukum itu datangnya dari luar diri seseorang yang merupakan paksaan dari luar, dan norma hukum itu dapat diikuti dengan sanksi pidana maupun sanksi pemaksa secara fisik, berbeda dengan norma lainnya. Dalam norma hukum sanksi pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh aparat negara yang berbeda dengan norma lainnya yang datangnya dari diri sendiri ataupun dari masyarakat. Suatu noma/ aturan hukum (rechtsregel) memiliki isi yang jauh lebih konkret, yang dapat diterapkan secara langsung. Berbeda dengan asas hukum yang daya kerjanya secara tidak langsung (indirect werking), yakni menjalankan pengaruh pada interpretasi terhadap aturan hukum. Norma/ aturan hukum tidak hanya memiliki isi yang lebih konkret dan dapat diterapkan secara langsung, tetapi lebih dari itu aturan hukum itu juga bersifat “semua atau tidak sama sekali“ (alles of niets karakter). Berbeda dengan asas hukum yang tidak memilik sifat “semua atau tidak sama sekali”. Seringkali terhadap kejadian yang sama dapat diterapkan berbagai asas hukum, yang sesuai dengan peranan pada interpretasi aturan-aturan yang dapat diterapakan. Dalam hal itu maka harus dipertimbangkan asas hukum yang mana yang paling relevan. Maksud dari pendikotomian antara asas hukum dengan norma hukum disini bahwa norma hukum atau dalam bentuk konkretnya sebagai aturan-aturan hukum terbentuk karena pembentuk undang-undang dalam pembentukan peraturan perundang-undangan mengambil pertimbangan-pertimbangan dari berbagai asas hukum yang ada. Menurut Maria Farida, ketika suatu asas hukum atau asas pembentukan peraturan perundang- undangan diajadikan sebagai suatu norma hukum, hal tersebut akan berakibat adanya sanksi apabila asas-asas tersebut tidak dipenuhi atau tidak dilaksanakan.5 Dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, tanpa memperhatikan hubungan antara norma hukum dengan asas hukum dan fungsi dari asas hukum terhadap norma hukum, para pembentuk undang-undang telah menjadikan asas hukum secara langsung sebagai rumusan norma/ aturan hukum. Walaupun hal tersebut merupakan penegasan akan arti                                                              5 Maria Farida Indrati S, op.cit, h. 265.
  • 5. 5    pentingnya asas hukum sebagai landasan pertimbangan pembentukan peraturan perundang-undangan, namun hal tersebut tidak dibenarkan secara teori. Asas hukum tidak dapat digunakan secara langsung sebagai rumusan pasal-pasal yang ada dalam suatu peraturan perundang-undangan, melainkan melandasi dan/ atau melatarbelakangi rumusan pasal-pasal tersebut. C. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah asas hukum merupakan landasan pertimbangan bagi pembentukan norma hukum, artinya setiap norma hukum yang wujudnya konkret sebagai aturan hukum harus mencerminkan atau didasari pada asas- asas hukum sebagai landasan pembentuknya. Secara sifat norma hukum datangnya dari luar seseorang (misalnya oleh negara) yang berfungsi mengatur dan memiliki sanksi yang memaksa yang dapat langsung diterapkan (oleh aparat negara), sedangkan asas hukum bekerja secara tidak langsung yang berfungsi memberi pengaruh pada interpretasi terhadap aturan hukum. Oleh karenanya, sudah seharusnya pembentuk undang-undang tidak menjadikan suatu asas hukum atau asas pembentukan peraturan perundang-undangan sebagai suatu norma hukum dalam peraturan perundang-undangan yang dibentuk. DAFTAR PUSTAKA Buku : Bruggink, J.J.H., 1999, Refleksi Tentang Hukum (alih bahasa : B. Arief Sidharta), Citra Aditya Bakti, Bandung Maria Farida Indrati S, 2007, Ilmu Perundang-Undangan I, Kanisius, Yogyakarta Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta   Peraturan Perundang-undangan : UndangUndang-Undang Nomor 12 Tahun 20011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo 5234)