SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA
PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RS PKU
MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
Dyah Rahmawatie Ratna Budi Utami
Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNDIP
Abstract
Nurse is majority employee and has a important role to get better health services at a
hospital. Job satisfaction represent important matter because directly or indirectly can
influence work productivity which is on finally will increase service of care to
the patient.
The Aim of this research is to know related of organizational climate with job
satisfaction of associate nurse in take care shed of PKU Muhamadiyah Karanganyar
hospital”.
This Research represent quantitative research use analytic descriptive research with
cross sectional design. Intake of data by using organizational climate quesioner
and job satisfaction, each counted 20. From 37 respondent representing is total
of associate nurse in take care shed by result 62,2% perception of organizational
climate of goodness, 37,8% perception of organizational climate is
moderate and
0%perception of organizational climate less. For the job satisfaction counted 24,3%
expressing satisfaction of high, 70,3% job satisfaction is moderate and 5,4%
expressing job satisfaction low. Counted 54,1% old age < 29 year, education which at
most is D3, and year of service which is > 6 year counted 32,4%.
From result of test of statistic by using test of chi square of α= 0,05 obtained result of
that there is relation which is signifikan between organizational climate with job
satisfaction associate nurse in take care shed of RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar . And there no relation between nurse characteristic with job
satisfaction in take care shed of RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Nurse job satisfaction can affect nurse performance, in consequence need to
increase job satisfaction by creating correct organizational climate to existing target
through openness effort, democratize in organization, and esteeming each other and
also leadership style partying to nurse.
Keyword : organizational climate, job satisfaction, associate
nurse
Abstrak
Dalam suatu rumah sakit tenaga perawat merupakan tenaga mayoritas dan
peranannya sangat menentukan baik-buruknya mutu pelayanan kesehatan di suatu
rumah sakit. Iklim organisasi yang baik akan berdampak pada peningkatan kepuasan
kerja. Kepuasan kerja merupakan hal yang penting karena secara langsung atau tidak
langsung dapat mempengaruhi produktifitas kerja yang pada akhirnya akan
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kepuasan
kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian
deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data dengan
menggunakan kuesioner iklim organisasi dan kepuasan kerja, masing-
masing sebanyak 20 buah. Dari 37 responden yang merupakan total perawat yang
bekerja di ruang rawat inap didapatkan hasil 62,2% mempersepsikan iklim
organisasi baik,
37,8% mempersepsikan iklim organisasi sedang dan 0%mempersepsikan iklim
organisasi kurang. Untuk kepuasan kerja sebanyak 24,3% menyatakan
kepuasan kerja tinggi, 70,3% kepuasan kerja sedang dan 5,4% menyatakan kepuasan
kerja rendah. Sebanyak 54,1% berumur <29 tahun, pendidikan yang paling banyak
adalah D3, dan masa kerja yang >6 tahun sebanyak 32,4%.
Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji chi square dan α= 0,05 diperoleh hasil
bahwa ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan
kerja
perawat pelaksana di ruang rawat ianp RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Dan
tidak ada hubungan antara karakteristik perawat dengan kepuasan kerja perawat
pelaksana di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Kepuasan kerja perawat dapat berdampak pada peningkatan kinerja perawat, Karena
itu perlu peningktan kepuasan kerja dengan cara menciptakan iklim organisasi yang
tepat bagi tujuan yang ada melalui upaya keterbukaan, demokrasi dalam organisasi,
dan saling menghargai serta gaya kepemimpinan yang berpihak pada perawat.
Kata kunci : iklim organisasi, kepuasan kerja , perawat
pelaksana
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Globalisasi merupakan tuntutan dari perkembangan zaman dimana
persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, setiap organisasi baik
pemerintah maupun swasta harus senantiasa mengevaluasi dan memperbaiki
praktek-praktek bisnis dan iklim kerja. Iklim organisasi adalah status emosi yang
ditunjukkan oleh anggota sistem. Iklim ini dapat formal, rileks, defensive, berhati-
hati, menerima, percaya, dsb (1). Iklim organisasi lebih menekankan pada
pendiskripsian atmosfer organisasi dari pada mengevaluasi/mengindikasi reaksi
emosional terhadap organisasi. Kepuasan kerja adalah bagian dari iklim organisasi
(2) Strategi-strategi perbaikan iklim organisasi dengan prinsip dan praktik
peningkatan kualitas akan menghasilkan organisasi yang lebih unggul dalam
persaingan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Setiap organisasi mempunyai
profil iklim organisasi yang menjadi ciri khas organisasi tersebut bila dibandingkan
dengan yang lainnya.
Rumah sakit sebagai organisasi yang menyediakan pelayanan kesehatan
memiliki karakteristik yang tidak sama dengan organisasi lainnya. Adanya
karakteristik tersebut menyebabkan iklim kerja yang ada di rumah sakit berbeda
dengan organisasi lainnya, terutama terhadap para perawat yang merupakan
mayoritas tenaga kerja di sebuah rumah sakit (3)
Menurut Swansburg, (2001) iklim kerja keperawatan disusun oleh manajer
perawat yang pada gilirannya menentukan perilaku dari perawat klinis yang
berpraktik dalam menyesuaikan dengan iklim kerja keperawatan tersebut.
Iklim
kerja keperawatan rumah sakit yang dirasa baik akan dapat
meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas kerja perawat pelaksana (1).
Perawat klinis yang berpraktik menginginkan iklim yang akan memberi mereka
kepuasan kerja. Mereka mencapai kepuasan kerja bila mereka tertantang dan
pencapaian mereka diketahui serta dihargai oleh manajer dan pasien. Selain itu
perawat klinik yang berpraktik juga menginginkan iklim yang memberikan kondisi
kerja yang baik, gaji tinggi, dan kesempatan untuk profesional bertumbuh melalui
konseling dan pengalaman pengembangan karier yang akan memampukan
mereka untuk menetapkan dan mengarahkan masa depan profesional mereka (1).
Menurut Santoso Soeroso (2002) kepuasan kerja adalah sikap umum yang
merupakan pencerminan dari beberapa sikap yang saling terkait dari seseorang
terhadap pekerjaannya (5). Kepuasan kerja perawat merupakan sasaran penting
dalam manajemen sumber daya manusia, karena secara langsung atau tidak
langsung dapat mempengaruhi produktivitas kerja yang pada akhirnya akan
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien.
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang
diberikan kepada klien oleh suatu tim multidisiplin termasuk tim keperawatan. Tim
keperawatan merupakan tim kesehatan garda depan yang menghadapi masalah
kesehatan klien selama 24 jam secara terus menerus (6). Oleh karena itu
diperlukan iklim kerja yang kondusif untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja dari
perawat sehingga akan memunculkan perbaikan kerja perawat itu sendiri
yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dari pelayanan kesehatan dari
rumah sakit itu sendiri.
Fenomena yang ada sekarang adalah banyaknya rumah sakit yang berlomba-
lomba untuk meningkatkan mutu pelayanannya dengan tujuan untuk menarik
kepercayaan masyarakat, baik itu peningkatan fasilitas yang ada (sarana dan
prasarana) ataupun kualitas dari sumber daya manusianya. Dalam hal ini peneliti
lebih menekankan pada kepuasan kerja perawat mengingat tenaga perawat
merupakan mayoritas dari karyawan di rumah sakit, selain itu perawat merupakan
seseorang yang berinteraksi selama 24 jam dengan pasien.
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar merupakan rumah sakit
swasta yang mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan yang bermutu,
semakin baik dan terpercaya yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dari
hasil wawancara dan observasi peneliti di RS. PKU Muhammadiyah sistem
pemberian gaji bagi perawat yang dianut disesuaikan dengan PGPS tahun 1997
yang disesuaikan dengan gaji pegawai negeri ditambah dengan 50%, dengan
rincian gaji pokok, tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan fungsional dan
tunjangan beras. Kenaikan gaji didasarkan pada izin dari yayasan. Selain itu juga
terdapat gaji berkala setiap 2 tahun sekali. Untuk pemberian reward berupa bonus
diberikan tiap tahun disesuaikan dengan kinerja dari perawat itu sendiri dan
penilaian kinerja pegawai dari DP3. Sedangkan promosi peningkatan jabatan
masih disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dan pengambilan keputusan
berada di tangan yayasan dan juga berdasar kinerja pegawai.
Pengembangan SDM (pengiriman tenaga untuk pelatihan/seminar) rumah sakit
masih bersifat pasif dimana disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit. Dari
wawancara yang dilakukan peneliti beberapa perawat merasa kurang puas
karena potensi untuk
pengembangan dirinya masih belum optimal. Setiap bulannya tepatnya pada awal
bulan diadakan briefing terhadap semua KASI non medik/medik yang
dipertemukan dengan sekretaris eksekutif dimana jika terdapat permasalahan
dibicarakan bersama untuk menemukan solusinya. Sistem yang dipakai pihak
rumah sakit adalah bottom up bertahap dari bawah kemudian menuju ke atas
untuk penyelesaian masalah ataupun penyaluran aspirasi. Selain itu setiap bulan
setelah penerimaan gaji diadakan penggajian bagi semua pegawai dari atasan
sampai bawahan yang ditujukan untuk pengakraban dan arahan/pembinaan dari
direksi. Hubungan antar karyawan terlihat akrab dan hangat baik itu perawat
dengan perawat sendiri, perawat dengan dokter, ataupun karyawan dengan pihak
yayasan.
Dengan terwujudnya kepuasan kerja dari perawat diharapkan akan tercipta
suatu pelayanan keperawatan yang lebih baik. Hal tersebut didasarkan pada
asumsi bahwa perawat bekerja selain untuk mengharapkan imbalan baik
materiil/non materiil namun mereka juga menginginkan iklim kerja yang sesuai
dengan harapan mereka seperti terdapat keterbukaan dalam organisasi, adanya
perhatian, dukungan, penghargaan, pendapatan yang layak dan dirasa adil. Oleh
karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.”
B. Rumusan Masalah
Kepuasan kerja bukan hak karyawan tetapi tanggung jawab bersama
karyawan-pengusaha (1). Suatu gejala yang dapat membuat rusaknya
kondisii organisasi rumah sakit adalah rendahnya kepuasan kerja perawat
dimana timbull
gejala seperti kemangkiran, malas bekerja, banyaknya keluhan dari pasien,
rendahnya prestasi kerja, rendahnya kualitas layanan asuhan keperawatan dan
gejala negatif lainnya (7). Meningkatnya kepuasan kerja bagi perawat merupakan
hal yang sangat penting karena menyangkut masalah hasil kerja perawat yang
merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
kepada pasien. Dari uraian pada latar belakang maka peneliti akan mengambill
masalah mengenai “ Adakah hubungan iklim organisasi dengan kepuasan
kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RS. PKU Muhammadiyah
Karanganyar.”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar..
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik perawat pelaksana di ruang rawat inap RS.
PKU Muhammadiyah Karanganyar.
b. Mengetahui iklim organisasi yang ada di ruang rawat inap RS. PKU
Muhammadiyah Karanganyar.
c. Mengetahui kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS.
PKU Muhammadiyah Karanganyar.
d. Mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah
Karanganyar.
e. Mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan kepuasan kerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian
1. Dalam bidang ilmu keperawatan,
Dapat menambah khasanah pengetahuan mengenai manajemen keperawatan,
khususnya mengenai pentingnya iklim organisasi yang kondusif dalam praktek
keperawatan.
2. Bagi Rumah Sakit, khususnya RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada jajaran
direksi dan manajer rumah sakit serta perawat sebagai bahan evaluasii
kinerjanya sehingga dapat merencanakan langkah yang konkrit untuk
menentukan kepuasan kerja perawat pelaksana di masa-masa selanjutnya.
3. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai penelitian terkait untuk
penelitian selanjutnya khususnya mengenai manajemen keperawatan.
4. Bagi Peneliti
Merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk dapat melakukan
penelitian mengenai iklim organisasi dan kepuasan kerja.
Bahan/Subjek dan Cara Kerja
Penelitian dilakukan terhadap perawat-perawat pelaksana di ruang rawat
inap
RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Perawat-perawat yang diikutkan dalam
penelitian ini adalah perawat-perawat yang telah bekerja selama minimal 1
tahun, berpendidikan SPK dan D3 Keperawatan dan tidak sedang libur dinas/cuti.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
penelitian deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional, efek suatu variabel
dependen yang dihubungkan dengan variabel independen dan hanya dinilai sekalii
saja, tidak ada follow up, dengan artian bahwa tidak semua subjek penelitian harus
diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel
dependen ataupun variabel independen dinilai satu kali saja (8).
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, maka
perawat diminta untuk menjawab kuesioner yang telah disediakan. Kuesioner ini terdiri
dari 3 bagian. Semua pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian ini merupakan
pertanyaan favourable. Bagian A berisi pertanyaan mengenai karakteristik perawat
berupa usia, tingkat pendidikan dan masa kerja. Bagian B terdiri dari 20 pertanyaan
terstruktur mengenai iklim organisasi dengan item 1-2 tentang struktur organisasi, 3-4
tentang hubungan imbalan hukuman, 5-6 tentang sentralisasi keputusan, 7-8 tentang
tekanan pada prestasi, 9-10 tentang tekanan pada latihan dan pengembangan, 11-12
tentang keamanan vs risiko, 13-14 tentang keterbukaan vs ketertutupan, 15-16
tentang status dan semangat, 17-18 tentang pengakuan dan umpan balik, 19-20
tentang kompetisi dan keluwesan organisasi secara umum. Bagian C berisi 20
pertanyaan terstruktur mengenai kepuasan kerja, item 1-4 tentang kepuasan terhadap
pekerjaan itu sendiri, 5-8 tentang kepuasan terhadap penyelia, 9-12 tentang kepuasan
terhadap teman sekerja, 13-16 tentang kepuasan terhadap promosi, 17-20
tentang
kepuasan terhadap kompensasi. Skala pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Likert.
Hasil Penelitian
A. Karakteristik Responden Penelitian
1. Usia
Distribusi Frekuensi Usia Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap
RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, Desember 2005, n= 37
Usia perawat pelaksana Frekuensi Persen
≥ 29 tahun (lebih dari
sama dengan 29
tahun)
< 29tahun (kurang
dari 29 tahun)
17 45,9
20 54,1
Total 37 100,0
2. Tingkat Pendidikan
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, Desember 2005, n= 37
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persen
SPK 12 32,4
D3 (AKPER) 25 67,6
Total 37 100,0
3. Masa Kerja
Distribusi Frekuensi Masa Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap
RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, Desember 2005, n= 37
Masa Kerja Frekuensi Persen
> 6 (diatas 6 tahun) 12 32,4
≤ 6 (kurang dari sama
dengan 6 tahun)
25 67,6
Total 37 100,0
B. Iklim Organisasi
Distribusi Frekuensi Iklim Organisasi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap
RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar,Desember 2005, n= 37
Iklim Organisasi Frekuensi Persen
baik 23 62,2
sedang 14 37,8
rendah 0 0
Total 37 100,0
C. Kepuasan Kerja
Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap
RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, Desember 2005, n= 37
Kepuasan Kerja Frekuensi Persen
tinggi 9 24,3
sedang 26 70,3
rendah 2 5,4
Total 37 100,0
D. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di
Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar., n =37
Iklim Kepuasan Kerja Perawat Total x
2
p
Organisasi Pelaksana value
Baik
Tinggi
9
Sedang
14
Rendah
0 23 9,528 0.009
24,3% 37,8% 0% 62,2%
Sedang 0 12 2 14
0% 32,4% 5,4% 37,8%
Rendah 0 0 0 0
0% 0% 0% 0%
Total 9 26 2 37
24,3% 70,3% 5,4% 100%
E. Hubungan Usia dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Hubungan Usia dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, n =37
Usia Kepuasan Kerja Perawat Total x
2
p value
Pelaksana
≥ 29
Tinggi
5
Sedang
11
Rendah
1 17 0,486 0,784
tahun 13,5% 29,7% 2,7% 45,9%
< 29 4 15 1 20
tahun 10,8% 40,5% 2,7% 54,1%
Total 9 26 2 37
24,3% 70,3% 5,4% 100%
F. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di
Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, n =37
Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Total x
2
p
Pendidikan Pelaksana value
Tinggi Sedang Rendah
SPK 3 9 0 12 1,020 0,601
8,1% 24,3% 0% 32,4%
D3(AKPER 6 17 2 25
) 16,2 45,9% 5,4% 67,6%
%
Total 9
24,3
%
26
70,3% 2
5,4%
37
100%
G. Hubungan Masa Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Hubungan Masa Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang
Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, n =37
Masa Kerja Kepuasan Kerja Perawat Total x
2
p
Pelaksana value
Tinggi Sedang Rendah
diatas 6 3 8 1 12 0,318 0.853
tahun (> 6 8,1% 21,6% 2,7% 32,4%
tahun)
dibawah 6 18 1 25
sama dengan 16,2% 48,6% 2,7% 67,6%
6 tahun (≤ 6
tahun)
Total 9 26 2 37
24,3% 70,3% 5,4% 100%
Pembahasan
A. Karakteristik Perawat Pelaksana
Dari 37 responden penelitian didapatkan bahwa rentang usia perawat
pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah
Karanganyar antara 20-35 tahun. Usia tersebut tergolong sebagai usia
produktif dan usia dimana mencapai kematangan baik secara fisik maupun
psikologi. Kematangan baik secara fisik ataupun psikoogis diperlukan bagi
seseorang untuk dapat bekerja dengan optimal untuk merawat pasien.
Masa kerja perawat pelaksana yang terdapat di ruang rawat inap RS. PKU
Muhamadiyah Karanganyar mempunyai rentang waktu antara 2-15 tahun. Masa
kerja tersebut dapat dianggap sudah mencukupi bagi seseorang untuk mengenali
karakteristik dari pekerjaan dan lingkungan tempat bekerja. Latar belakang
pendidikan yang dianut oleh sebagian besar dari perawat pelaksana yang diteliti
adalah D3 yakni sebesar 67,6%.
B. Iklim Organisasi
Hasil penelitian dari 37 perawat pelaksana di RS. PKU Muhammadiyah
Karanganyar memperlihatkan bahwa iklim organisasi yang ada di rumah sakit
tersebut adalah baik dan sedang. Hal ini berarti sikap, nilai, norma dan perasaan
yang lazim dimiliki oleh para perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU
Muhammadiyah Karanganyar mengenai organisasi mereka sudah cukup baik.
Yaitu struktur tugas yang cukup jelas, adanya promosi atau kenaikan gaji yang
dilaksanakan secara berkala yang disesuaikan pada prestasi dan jasa bukan
karena senioritisme ataupun favoritisme, adanya motivasi yang tinggi dari perawat
untuk bekerja dengan baik, adanya program pelatihan, adanya perasaan aman dari
perawat, adanya komunikasi yang baik, adanya perasaan yang baik mengenai
organisasi mereka, adanya penghargaan dari atasan atas apa yang mereka
lakukan. Hal-hal tersebut hendaknya senantisa dipertahankan bahkan dapat
ditingkatkan dengan cara pemberian bimbingan, pemerataan program pelatihan,
pemberian reinforcement langsung atau tidak langsung dan keadilan di setiap
keputusan yang diambil sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
C. Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Hasil analisa dari 37 reponden penelitian menunjukkan bahwa perawat
pelaksana yang memiliki kepuasan kerja sedang sebanyak 24,3% dan yang
memiliki kepuasan kerja rendah sebanyak 5,4%. Bevariasinya kepuasan kerja
yang dimiliki oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU
Muhammadiyah Karanganyar adalah karena penilaian kepuasan kerja seseorang
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti karakteristik pekerjaan, karakteristik
organisasi dan karakteristik individu. Adanya karakteristik individu membuat
penilaian kepuasan kerja tersebut bersifat pribadi dan subyektif (9).
Berdasarkan analisa dari tiap dimensi kepuasan kerja, didapatkan bahwa
kepuasan kerja terhadap teman sekerja menempati posisi paling tinggi. Hal ini
dapat dipertahankan dengan adanya pembinaan dan juga tetap menjaga
hubungan baik dengan teman sekerja baik dalam forum kerja atau di luar
pekerjaan. Dan untuk kepuasan kerja terendah adalah masalah kompensasi (gaji).
D. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Berdasarkan analisa dengan menggunakan uji satistik chi-square didapatkan
nilai x
2
lebih besar dari 5,591 dan p value lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Swansburg (2001) bahwa iklim kerja keperawatan
disusun oleh manajer perawat yang pada gilirannya menentukan perilaku dari
perawat klinis yang berpraktik dan iklim kerja keperawatan rumah sakit yang
dirasa
baik akan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas kerja dari
perawat pelaksana (3).
E. Hubungan Karakteristik Individu dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Berdasarkan analisa dengan menggunakan uji satistik chi-square
didapatkan nilai x
2
lebih kecildari 5,591 dan p value lebih besar dari 0,05
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik
individu dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU
Muhammadiyah Karanganyar. Hal ini dapat terjadi karena banyak faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja seseorang.
Kesimpulan
1. Usia perawat yang berada pada rentang 20-35 tahun dan rata-rata usia adalah
29 tahun , masa kerja antara 2-15 tahun dan rata-rata masa kerja
perawat adalah 6 tahun serta tingkat pendidikan lebih dari separuhnya adalah
D3.
2. Sebanyak 62,2% mempersepsikan iklim organisasi baik dan 37,8%
mempersepsikan iklim organisasi sedang. Dimensi iklim organisasi yang
dipersepsikan paling baik adalah tekanan pada prestasi, hal ini berarti perawat
mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi. Sedangkan yang
menempati urutan paling rendah adalah dimensi sentralisasi keputusan.
3. Sebanyak 70,3% perawat mempunyai kepuasan kerja sedang, 24,3%
mempunyai kepuasan kerja tinggi dan 5,4% mempunyai kepuasan kerja
rendah. Perawat mempunyai kepuasan kerja tinggi terhadap teman sekerja dan
kepuasan paling rendah terhadap kompensasi.
4. Ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik individu dengan
kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU
Muhammadiyah Karanganyar.
Saran
1. Iklim organisasi yang dirasa baik dan bermanfaat maka harapan untuk
terwujudnya tingkat perilaku kearah tujuan adalah tinggi serta dapat
meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas kerja dari perawat pelaksana. Oleh
karena itu penting untuk dapat mewujudkan iklim organisasi yang kondusif bagi
perawat.
2. Kepuasan kerja perawat dapat berdampak pada peningkatan kinerja perawat,
dimana perawat yang puas akan memberikan asuhan keperawatan dengan
sebaik-baiknya hal ini dikarenakan perawat merasa harapannya telah
terpenuhi.
Karena itu perlu peningkatan kepuasan kerja dengan cara menciptakan iklim
organisasi yang tepat bagi tujuan rumah sakit maupun bagi tujuan dan sasaran
para perawat melalui upaya keterbukaan, demokrasi dalam organisasi,
dan saling menghargai serta gaya kepemimpinan yang berpihak pada perawat.
3. Mengingat pentingnya peningkatan sumber daya manusia khususnya perawat
dalam suatu instansi pelayanan kesehatan maka untuk penelitian selanjutnya
dapat dikaji lebih mendalam lagi mengenai dimensi dari tiap-tiap iklim
organisasi dihubungkan dengan dimensi dari kepuasan kerja.
4. Untuk penelitian selanjutnya mengenai kepuasan kerja atau iklim organisasi
hendaknya dilakukan lebih teliti dalam pengambilan data (pengisian kuesioner)
karena keduanya bersifat subjektif sehingga dapat mengurangi bias penelitian.
Daftar Pustaka
1. Swansburg, Russell. C. Pengembangan Staf Keperawatan. Jakarta : EGC, 2001.
2. Lussier, Robert N. Human Relations in Organizations : A Skill Building Approach.
3
th
ed. USA : IRWIN, 1999.
3. Djojodibroto, D.R. Kiat Mengelola Rumah Sakit. Cetakan 1. Jakarta : Hipokrates,
1997.
4. Burton et all. Tesion and Resistence to Change in Organizationsl Climate
: Manajerial Implication for Faced World. www.lok.cbs.dk.
5. Soeroso, Santosa. Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit : Suatu
Pendekatan Sistem. Jakarta : EGC, 2003.
6. , Profesionalitas Perawat. www.pdpersi.com. 2003.
7. Siagian, P. Sondang. Teori Pengembangan Organisasi. Ed 1. Jakarta : Bumi
Aksara, 2002.
8. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika. 2003.
9. Panggabean, Mutiara S. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia
Indonesia, 2002.

More Related Content

What's hot

Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanrisdiana21
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan pjj_kemenkes
 
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Operator Warnet Vast Raha
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananBayu Fijrie
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan pjj_kemenkes
 
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancaraMonitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancararisdiana21
 
Makalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemenMakalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajementaufandjoyo
 
Konsep Manajemen dan Kepemimpinan Keperawatan
Konsep  Manajemen dan  Kepemimpinan KeperawatanKonsep  Manajemen dan  Kepemimpinan Keperawatan
Konsep Manajemen dan Kepemimpinan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanIrwanBudiana2
 
Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan pjj_kemenkes
 
Analisis kompetensi sesuai level area keperawatan
Analisis kompetensi sesuai level area keperawatanAnalisis kompetensi sesuai level area keperawatan
Analisis kompetensi sesuai level area keperawatanDedi Suwandi
 
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidananefisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidananLilik Supianti
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananandes septiya
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 

What's hot (20)

Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidan
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan
 
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan
 
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancaraMonitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
 
Kinerja bidan di desa dalam program
Kinerja bidan di desa dalam programKinerja bidan di desa dalam program
Kinerja bidan di desa dalam program
 
Makalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemenMakalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemen
 
Konsep Manajemen dan Kepemimpinan Keperawatan
Konsep  Manajemen dan  Kepemimpinan KeperawatanKonsep  Manajemen dan  Kepemimpinan Keperawatan
Konsep Manajemen dan Kepemimpinan Keperawatan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
 
Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan
 
Analisis kompetensi sesuai level area keperawatan
Analisis kompetensi sesuai level area keperawatanAnalisis kompetensi sesuai level area keperawatan
Analisis kompetensi sesuai level area keperawatan
 
54831671 skripsi-peh-1
54831671 skripsi-peh-154831671 skripsi-peh-1
54831671 skripsi-peh-1
 
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidananefisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
efisiensi dan keefektifan mutu pelayanan kebidanan
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidanan
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 

Similar to IKLIK_ORGANISASI

PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxAditiaSulistio
 
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dalsicua050896
 
Tugas perkuliahan minggu ke 8
Tugas perkuliahan minggu ke 8Tugas perkuliahan minggu ke 8
Tugas perkuliahan minggu ke 8stwndennis
 
Chapter 17 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 17  Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 17  Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 17 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
jikmh3.1artikel06
jikmh3.1artikel06jikmh3.1artikel06
jikmh3.1artikel06mediahusada
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
PPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptxPPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptxReyOriorio
 
Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di rsud ...
Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di rsud  ...Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di rsud  ...
Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di rsud ...Onitu Pewowi
 
213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-systemBASILIUSYWEU
 
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik PerawatMakalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
 
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya pada
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya padaPengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya pada
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya padaTruly Mahendra
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...fitriandriasari
 
161 317-3-pb
161 317-3-pb161 317-3-pb
161 317-3-pbTiniYh
 
Fasilitas Kesehatan.pdf
Fasilitas Kesehatan.pdfFasilitas Kesehatan.pdf
Fasilitas Kesehatan.pdfAlamiahSKMMKes
 

Similar to IKLIK_ORGANISASI (20)

PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
 
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
 
Kti kusnaenih terbaru
Kti kusnaenih terbaruKti kusnaenih terbaru
Kti kusnaenih terbaru
 
Tugas perkuliahan minggu ke 8
Tugas perkuliahan minggu ke 8Tugas perkuliahan minggu ke 8
Tugas perkuliahan minggu ke 8
 
Chapter 17 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 17  Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 17  Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 17 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
jikmh3.1artikel06
jikmh3.1artikel06jikmh3.1artikel06
jikmh3.1artikel06
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANANMUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
 
PPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptxPPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptx
 
Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di rsud ...
Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di rsud  ...Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di rsud  ...
Hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di rsud ...
 
213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system
 
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik PerawatMakalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya pada
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya padaPengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya pada
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya pada
 
Ujian seminar tya
Ujian seminar tyaUjian seminar tya
Ujian seminar tya
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
161 317-3-pb
161 317-3-pb161 317-3-pb
161 317-3-pb
 
Fasilitas Kesehatan.pdf
Fasilitas Kesehatan.pdfFasilitas Kesehatan.pdf
Fasilitas Kesehatan.pdf
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

IKLIK_ORGANISASI

  • 1. HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Dyah Rahmawatie Ratna Budi Utami Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNDIP Abstract Nurse is majority employee and has a important role to get better health services at a hospital. Job satisfaction represent important matter because directly or indirectly can influence work productivity which is on finally will increase service of care to the patient. The Aim of this research is to know related of organizational climate with job satisfaction of associate nurse in take care shed of PKU Muhamadiyah Karanganyar hospital”. This Research represent quantitative research use analytic descriptive research with cross sectional design. Intake of data by using organizational climate quesioner and job satisfaction, each counted 20. From 37 respondent representing is total of associate nurse in take care shed by result 62,2% perception of organizational climate of goodness, 37,8% perception of organizational climate is moderate and 0%perception of organizational climate less. For the job satisfaction counted 24,3% expressing satisfaction of high, 70,3% job satisfaction is moderate and 5,4% expressing job satisfaction low. Counted 54,1% old age < 29 year, education which at most is D3, and year of service which is > 6 year counted 32,4%. From result of test of statistic by using test of chi square of α= 0,05 obtained result of that there is relation which is signifikan between organizational climate with job satisfaction associate nurse in take care shed of RS PKU Muhammadiyah Karanganyar . And there no relation between nurse characteristic with job satisfaction in take care shed of RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Nurse job satisfaction can affect nurse performance, in consequence need to increase job satisfaction by creating correct organizational climate to existing target through openness effort, democratize in organization, and esteeming each other and also leadership style partying to nurse. Keyword : organizational climate, job satisfaction, associate nurse
  • 2. Abstrak Dalam suatu rumah sakit tenaga perawat merupakan tenaga mayoritas dan peranannya sangat menentukan baik-buruknya mutu pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit. Iklim organisasi yang baik akan berdampak pada peningkatan kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan hal yang penting karena secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi produktifitas kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner iklim organisasi dan kepuasan kerja, masing- masing sebanyak 20 buah. Dari 37 responden yang merupakan total perawat yang bekerja di ruang rawat inap didapatkan hasil 62,2% mempersepsikan iklim organisasi baik, 37,8% mempersepsikan iklim organisasi sedang dan 0%mempersepsikan iklim organisasi kurang. Untuk kepuasan kerja sebanyak 24,3% menyatakan kepuasan kerja tinggi, 70,3% kepuasan kerja sedang dan 5,4% menyatakan kepuasan kerja rendah. Sebanyak 54,1% berumur <29 tahun, pendidikan yang paling banyak adalah D3, dan masa kerja yang >6 tahun sebanyak 32,4%. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji chi square dan α= 0,05 diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat ianp RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Dan tidak ada hubungan antara karakteristik perawat dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Kepuasan kerja perawat dapat berdampak pada peningkatan kinerja perawat, Karena itu perlu peningktan kepuasan kerja dengan cara menciptakan iklim organisasi yang tepat bagi tujuan yang ada melalui upaya keterbukaan, demokrasi dalam organisasi, dan saling menghargai serta gaya kepemimpinan yang berpihak pada perawat. Kata kunci : iklim organisasi, kepuasan kerja , perawat pelaksana
  • 3. Pendahuluan A. Latar Belakang Globalisasi merupakan tuntutan dari perkembangan zaman dimana persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta harus senantiasa mengevaluasi dan memperbaiki praktek-praktek bisnis dan iklim kerja. Iklim organisasi adalah status emosi yang ditunjukkan oleh anggota sistem. Iklim ini dapat formal, rileks, defensive, berhati- hati, menerima, percaya, dsb (1). Iklim organisasi lebih menekankan pada pendiskripsian atmosfer organisasi dari pada mengevaluasi/mengindikasi reaksi emosional terhadap organisasi. Kepuasan kerja adalah bagian dari iklim organisasi (2) Strategi-strategi perbaikan iklim organisasi dengan prinsip dan praktik peningkatan kualitas akan menghasilkan organisasi yang lebih unggul dalam persaingan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Setiap organisasi mempunyai profil iklim organisasi yang menjadi ciri khas organisasi tersebut bila dibandingkan dengan yang lainnya. Rumah sakit sebagai organisasi yang menyediakan pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang tidak sama dengan organisasi lainnya. Adanya karakteristik tersebut menyebabkan iklim kerja yang ada di rumah sakit berbeda dengan organisasi lainnya, terutama terhadap para perawat yang merupakan mayoritas tenaga kerja di sebuah rumah sakit (3) Menurut Swansburg, (2001) iklim kerja keperawatan disusun oleh manajer perawat yang pada gilirannya menentukan perilaku dari perawat klinis yang berpraktik dalam menyesuaikan dengan iklim kerja keperawatan tersebut. Iklim
  • 4. kerja keperawatan rumah sakit yang dirasa baik akan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas kerja perawat pelaksana (1). Perawat klinis yang berpraktik menginginkan iklim yang akan memberi mereka kepuasan kerja. Mereka mencapai kepuasan kerja bila mereka tertantang dan pencapaian mereka diketahui serta dihargai oleh manajer dan pasien. Selain itu perawat klinik yang berpraktik juga menginginkan iklim yang memberikan kondisi kerja yang baik, gaji tinggi, dan kesempatan untuk profesional bertumbuh melalui konseling dan pengalaman pengembangan karier yang akan memampukan mereka untuk menetapkan dan mengarahkan masa depan profesional mereka (1). Menurut Santoso Soeroso (2002) kepuasan kerja adalah sikap umum yang merupakan pencerminan dari beberapa sikap yang saling terkait dari seseorang terhadap pekerjaannya (5). Kepuasan kerja perawat merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi produktivitas kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multidisiplin termasuk tim keperawatan. Tim keperawatan merupakan tim kesehatan garda depan yang menghadapi masalah kesehatan klien selama 24 jam secara terus menerus (6). Oleh karena itu diperlukan iklim kerja yang kondusif untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja dari perawat sehingga akan memunculkan perbaikan kerja perawat itu sendiri yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dari pelayanan kesehatan dari rumah sakit itu sendiri.
  • 5. Fenomena yang ada sekarang adalah banyaknya rumah sakit yang berlomba- lomba untuk meningkatkan mutu pelayanannya dengan tujuan untuk menarik kepercayaan masyarakat, baik itu peningkatan fasilitas yang ada (sarana dan prasarana) ataupun kualitas dari sumber daya manusianya. Dalam hal ini peneliti lebih menekankan pada kepuasan kerja perawat mengingat tenaga perawat merupakan mayoritas dari karyawan di rumah sakit, selain itu perawat merupakan seseorang yang berinteraksi selama 24 jam dengan pasien. Rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar merupakan rumah sakit swasta yang mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan yang bermutu, semakin baik dan terpercaya yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti di RS. PKU Muhammadiyah sistem pemberian gaji bagi perawat yang dianut disesuaikan dengan PGPS tahun 1997 yang disesuaikan dengan gaji pegawai negeri ditambah dengan 50%, dengan rincian gaji pokok, tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan fungsional dan tunjangan beras. Kenaikan gaji didasarkan pada izin dari yayasan. Selain itu juga terdapat gaji berkala setiap 2 tahun sekali. Untuk pemberian reward berupa bonus diberikan tiap tahun disesuaikan dengan kinerja dari perawat itu sendiri dan penilaian kinerja pegawai dari DP3. Sedangkan promosi peningkatan jabatan masih disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dan pengambilan keputusan berada di tangan yayasan dan juga berdasar kinerja pegawai. Pengembangan SDM (pengiriman tenaga untuk pelatihan/seminar) rumah sakit masih bersifat pasif dimana disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit. Dari wawancara yang dilakukan peneliti beberapa perawat merasa kurang puas karena potensi untuk
  • 6. pengembangan dirinya masih belum optimal. Setiap bulannya tepatnya pada awal bulan diadakan briefing terhadap semua KASI non medik/medik yang dipertemukan dengan sekretaris eksekutif dimana jika terdapat permasalahan dibicarakan bersama untuk menemukan solusinya. Sistem yang dipakai pihak rumah sakit adalah bottom up bertahap dari bawah kemudian menuju ke atas untuk penyelesaian masalah ataupun penyaluran aspirasi. Selain itu setiap bulan setelah penerimaan gaji diadakan penggajian bagi semua pegawai dari atasan sampai bawahan yang ditujukan untuk pengakraban dan arahan/pembinaan dari direksi. Hubungan antar karyawan terlihat akrab dan hangat baik itu perawat dengan perawat sendiri, perawat dengan dokter, ataupun karyawan dengan pihak yayasan. Dengan terwujudnya kepuasan kerja dari perawat diharapkan akan tercipta suatu pelayanan keperawatan yang lebih baik. Hal tersebut didasarkan pada asumsi bahwa perawat bekerja selain untuk mengharapkan imbalan baik materiil/non materiil namun mereka juga menginginkan iklim kerja yang sesuai dengan harapan mereka seperti terdapat keterbukaan dalam organisasi, adanya perhatian, dukungan, penghargaan, pendapatan yang layak dan dirasa adil. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.” B. Rumusan Masalah Kepuasan kerja bukan hak karyawan tetapi tanggung jawab bersama karyawan-pengusaha (1). Suatu gejala yang dapat membuat rusaknya kondisii organisasi rumah sakit adalah rendahnya kepuasan kerja perawat dimana timbull
  • 7. gejala seperti kemangkiran, malas bekerja, banyaknya keluhan dari pasien, rendahnya prestasi kerja, rendahnya kualitas layanan asuhan keperawatan dan gejala negatif lainnya (7). Meningkatnya kepuasan kerja bagi perawat merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut masalah hasil kerja perawat yang merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kepada pasien. Dari uraian pada latar belakang maka peneliti akan mengambill masalah mengenai “ Adakah hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar.” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar.. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar. b. Mengetahui iklim organisasi yang ada di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar. c. Mengetahui kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar. d. Mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar.
  • 8. e. Mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. D. Manfaat Penelitian 1. Dalam bidang ilmu keperawatan, Dapat menambah khasanah pengetahuan mengenai manajemen keperawatan, khususnya mengenai pentingnya iklim organisasi yang kondusif dalam praktek keperawatan. 2. Bagi Rumah Sakit, khususnya RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada jajaran direksi dan manajer rumah sakit serta perawat sebagai bahan evaluasii kinerjanya sehingga dapat merencanakan langkah yang konkrit untuk menentukan kepuasan kerja perawat pelaksana di masa-masa selanjutnya. 3. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai penelitian terkait untuk penelitian selanjutnya khususnya mengenai manajemen keperawatan. 4. Bagi Peneliti Merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk dapat melakukan penelitian mengenai iklim organisasi dan kepuasan kerja. Bahan/Subjek dan Cara Kerja Penelitian dilakukan terhadap perawat-perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Perawat-perawat yang diikutkan dalam
  • 9. penelitian ini adalah perawat-perawat yang telah bekerja selama minimal 1 tahun, berpendidikan SPK dan D3 Keperawatan dan tidak sedang libur dinas/cuti. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional, efek suatu variabel dependen yang dihubungkan dengan variabel independen dan hanya dinilai sekalii saja, tidak ada follow up, dengan artian bahwa tidak semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel dependen ataupun variabel independen dinilai satu kali saja (8). Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, maka perawat diminta untuk menjawab kuesioner yang telah disediakan. Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian. Semua pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian ini merupakan pertanyaan favourable. Bagian A berisi pertanyaan mengenai karakteristik perawat berupa usia, tingkat pendidikan dan masa kerja. Bagian B terdiri dari 20 pertanyaan terstruktur mengenai iklim organisasi dengan item 1-2 tentang struktur organisasi, 3-4 tentang hubungan imbalan hukuman, 5-6 tentang sentralisasi keputusan, 7-8 tentang tekanan pada prestasi, 9-10 tentang tekanan pada latihan dan pengembangan, 11-12 tentang keamanan vs risiko, 13-14 tentang keterbukaan vs ketertutupan, 15-16 tentang status dan semangat, 17-18 tentang pengakuan dan umpan balik, 19-20 tentang kompetisi dan keluwesan organisasi secara umum. Bagian C berisi 20 pertanyaan terstruktur mengenai kepuasan kerja, item 1-4 tentang kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, 5-8 tentang kepuasan terhadap penyelia, 9-12 tentang kepuasan terhadap teman sekerja, 13-16 tentang kepuasan terhadap promosi, 17-20 tentang
  • 10. kepuasan terhadap kompensasi. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Hasil Penelitian A. Karakteristik Responden Penelitian 1. Usia Distribusi Frekuensi Usia Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, Desember 2005, n= 37 Usia perawat pelaksana Frekuensi Persen ≥ 29 tahun (lebih dari sama dengan 29 tahun) < 29tahun (kurang dari 29 tahun) 17 45,9 20 54,1 Total 37 100,0 2. Tingkat Pendidikan Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, Desember 2005, n= 37 Tingkat Pendidikan Frekuensi Persen SPK 12 32,4 D3 (AKPER) 25 67,6 Total 37 100,0
  • 11. 3. Masa Kerja Distribusi Frekuensi Masa Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, Desember 2005, n= 37 Masa Kerja Frekuensi Persen > 6 (diatas 6 tahun) 12 32,4 ≤ 6 (kurang dari sama dengan 6 tahun) 25 67,6 Total 37 100,0 B. Iklim Organisasi Distribusi Frekuensi Iklim Organisasi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar,Desember 2005, n= 37 Iklim Organisasi Frekuensi Persen baik 23 62,2 sedang 14 37,8 rendah 0 0 Total 37 100,0 C. Kepuasan Kerja Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, Desember 2005, n= 37 Kepuasan Kerja Frekuensi Persen tinggi 9 24,3 sedang 26 70,3 rendah 2 5,4 Total 37 100,0
  • 12. D. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar., n =37 Iklim Kepuasan Kerja Perawat Total x 2 p Organisasi Pelaksana value Baik Tinggi 9 Sedang 14 Rendah 0 23 9,528 0.009 24,3% 37,8% 0% 62,2% Sedang 0 12 2 14 0% 32,4% 5,4% 37,8% Rendah 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% Total 9 26 2 37 24,3% 70,3% 5,4% 100% E. Hubungan Usia dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Hubungan Usia dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, n =37 Usia Kepuasan Kerja Perawat Total x 2 p value Pelaksana ≥ 29 Tinggi 5 Sedang 11 Rendah 1 17 0,486 0,784 tahun 13,5% 29,7% 2,7% 45,9% < 29 4 15 1 20 tahun 10,8% 40,5% 2,7% 54,1% Total 9 26 2 37 24,3% 70,3% 5,4% 100% F. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, n =37 Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Total x 2 p Pendidikan Pelaksana value Tinggi Sedang Rendah
  • 13. SPK 3 9 0 12 1,020 0,601 8,1% 24,3% 0% 32,4% D3(AKPER 6 17 2 25 ) 16,2 45,9% 5,4% 67,6% % Total 9 24,3 % 26 70,3% 2 5,4% 37 100% G. Hubungan Masa Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Hubungan Masa Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS.PKU Muhammadiyah Karanganyar, n =37 Masa Kerja Kepuasan Kerja Perawat Total x 2 p Pelaksana value Tinggi Sedang Rendah diatas 6 3 8 1 12 0,318 0.853 tahun (> 6 8,1% 21,6% 2,7% 32,4% tahun) dibawah 6 18 1 25 sama dengan 16,2% 48,6% 2,7% 67,6% 6 tahun (≤ 6 tahun) Total 9 26 2 37 24,3% 70,3% 5,4% 100% Pembahasan A. Karakteristik Perawat Pelaksana Dari 37 responden penelitian didapatkan bahwa rentang usia perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar antara 20-35 tahun. Usia tersebut tergolong sebagai usia produktif dan usia dimana mencapai kematangan baik secara fisik maupun psikologi. Kematangan baik secara fisik ataupun psikoogis diperlukan bagi seseorang untuk dapat bekerja dengan optimal untuk merawat pasien.
  • 14. Masa kerja perawat pelaksana yang terdapat di ruang rawat inap RS. PKU Muhamadiyah Karanganyar mempunyai rentang waktu antara 2-15 tahun. Masa kerja tersebut dapat dianggap sudah mencukupi bagi seseorang untuk mengenali karakteristik dari pekerjaan dan lingkungan tempat bekerja. Latar belakang pendidikan yang dianut oleh sebagian besar dari perawat pelaksana yang diteliti adalah D3 yakni sebesar 67,6%. B. Iklim Organisasi Hasil penelitian dari 37 perawat pelaksana di RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar memperlihatkan bahwa iklim organisasi yang ada di rumah sakit tersebut adalah baik dan sedang. Hal ini berarti sikap, nilai, norma dan perasaan yang lazim dimiliki oleh para perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar mengenai organisasi mereka sudah cukup baik. Yaitu struktur tugas yang cukup jelas, adanya promosi atau kenaikan gaji yang dilaksanakan secara berkala yang disesuaikan pada prestasi dan jasa bukan karena senioritisme ataupun favoritisme, adanya motivasi yang tinggi dari perawat untuk bekerja dengan baik, adanya program pelatihan, adanya perasaan aman dari perawat, adanya komunikasi yang baik, adanya perasaan yang baik mengenai organisasi mereka, adanya penghargaan dari atasan atas apa yang mereka lakukan. Hal-hal tersebut hendaknya senantisa dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan dengan cara pemberian bimbingan, pemerataan program pelatihan, pemberian reinforcement langsung atau tidak langsung dan keadilan di setiap keputusan yang diambil sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
  • 15. C. Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Hasil analisa dari 37 reponden penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana yang memiliki kepuasan kerja sedang sebanyak 24,3% dan yang memiliki kepuasan kerja rendah sebanyak 5,4%. Bevariasinya kepuasan kerja yang dimiliki oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah karena penilaian kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti karakteristik pekerjaan, karakteristik organisasi dan karakteristik individu. Adanya karakteristik individu membuat penilaian kepuasan kerja tersebut bersifat pribadi dan subyektif (9). Berdasarkan analisa dari tiap dimensi kepuasan kerja, didapatkan bahwa kepuasan kerja terhadap teman sekerja menempati posisi paling tinggi. Hal ini dapat dipertahankan dengan adanya pembinaan dan juga tetap menjaga hubungan baik dengan teman sekerja baik dalam forum kerja atau di luar pekerjaan. Dan untuk kepuasan kerja terendah adalah masalah kompensasi (gaji). D. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Berdasarkan analisa dengan menggunakan uji satistik chi-square didapatkan nilai x 2 lebih besar dari 5,591 dan p value lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Swansburg (2001) bahwa iklim kerja keperawatan disusun oleh manajer perawat yang pada gilirannya menentukan perilaku dari perawat klinis yang berpraktik dan iklim kerja keperawatan rumah sakit yang dirasa
  • 16. baik akan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas kerja dari perawat pelaksana (3). E. Hubungan Karakteristik Individu dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Berdasarkan analisa dengan menggunakan uji satistik chi-square didapatkan nilai x 2 lebih kecildari 5,591 dan p value lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar. Hal ini dapat terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Kesimpulan 1. Usia perawat yang berada pada rentang 20-35 tahun dan rata-rata usia adalah 29 tahun , masa kerja antara 2-15 tahun dan rata-rata masa kerja perawat adalah 6 tahun serta tingkat pendidikan lebih dari separuhnya adalah D3. 2. Sebanyak 62,2% mempersepsikan iklim organisasi baik dan 37,8% mempersepsikan iklim organisasi sedang. Dimensi iklim organisasi yang dipersepsikan paling baik adalah tekanan pada prestasi, hal ini berarti perawat mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi. Sedangkan yang menempati urutan paling rendah adalah dimensi sentralisasi keputusan. 3. Sebanyak 70,3% perawat mempunyai kepuasan kerja sedang, 24,3% mempunyai kepuasan kerja tinggi dan 5,4% mempunyai kepuasan kerja rendah. Perawat mempunyai kepuasan kerja tinggi terhadap teman sekerja dan kepuasan paling rendah terhadap kompensasi.
  • 17. 4. Ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. 5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Saran 1. Iklim organisasi yang dirasa baik dan bermanfaat maka harapan untuk terwujudnya tingkat perilaku kearah tujuan adalah tinggi serta dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas kerja dari perawat pelaksana. Oleh karena itu penting untuk dapat mewujudkan iklim organisasi yang kondusif bagi perawat. 2. Kepuasan kerja perawat dapat berdampak pada peningkatan kinerja perawat, dimana perawat yang puas akan memberikan asuhan keperawatan dengan sebaik-baiknya hal ini dikarenakan perawat merasa harapannya telah terpenuhi. Karena itu perlu peningkatan kepuasan kerja dengan cara menciptakan iklim organisasi yang tepat bagi tujuan rumah sakit maupun bagi tujuan dan sasaran para perawat melalui upaya keterbukaan, demokrasi dalam organisasi, dan saling menghargai serta gaya kepemimpinan yang berpihak pada perawat. 3. Mengingat pentingnya peningkatan sumber daya manusia khususnya perawat dalam suatu instansi pelayanan kesehatan maka untuk penelitian selanjutnya dapat dikaji lebih mendalam lagi mengenai dimensi dari tiap-tiap iklim organisasi dihubungkan dengan dimensi dari kepuasan kerja.
  • 18. 4. Untuk penelitian selanjutnya mengenai kepuasan kerja atau iklim organisasi hendaknya dilakukan lebih teliti dalam pengambilan data (pengisian kuesioner) karena keduanya bersifat subjektif sehingga dapat mengurangi bias penelitian. Daftar Pustaka 1. Swansburg, Russell. C. Pengembangan Staf Keperawatan. Jakarta : EGC, 2001. 2. Lussier, Robert N. Human Relations in Organizations : A Skill Building Approach. 3 th ed. USA : IRWIN, 1999. 3. Djojodibroto, D.R. Kiat Mengelola Rumah Sakit. Cetakan 1. Jakarta : Hipokrates, 1997. 4. Burton et all. Tesion and Resistence to Change in Organizationsl Climate : Manajerial Implication for Faced World. www.lok.cbs.dk. 5. Soeroso, Santosa. Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit : Suatu Pendekatan Sistem. Jakarta : EGC, 2003. 6. , Profesionalitas Perawat. www.pdpersi.com. 2003. 7. Siagian, P. Sondang. Teori Pengembangan Organisasi. Ed 1. Jakarta : Bumi Aksara, 2002. 8. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2003. 9. Panggabean, Mutiara S. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002.