Dokumen tersebut membahas tentang hiperemesis gravidarum, yaitu mual dan muntah berlebihan pada ibu hamil yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hiperemesis gravidarum disebabkan kombinasi hormon estrogen, progesteron, dan HCG, dengan gejala seperti dehidrasi, penurunan berat badan, dan ikterus. Pengobatannya meliputi isolasi, terapi cairan, dan diet untuk mencegah komplikasi bagi ibu dan janin.
slide edukasi awam yang dibuat karena tinggi nya angka obesitas dari hasil pemeriksaan mcu di kantor tempat saya bekerja, dan meningkatnya gaya hidup sedentari dan pola kerja yang kurang aktivitas
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjuteriyanti2517
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007)
slide edukasi awam yang dibuat karena tinggi nya angka obesitas dari hasil pemeriksaan mcu di kantor tempat saya bekerja, dan meningkatnya gaya hidup sedentari dan pola kerja yang kurang aktivitas
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjuteriyanti2517
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007)
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABURHanifa Rahmadilla
Adalah rasa sakit yang muncul di bagian sekitar kepala. Sebagian besar sakit kepala yang terjadi tidak serius dan bisa diatasi dengan mudah, seperti dengan meminum obat pereda sakit, minum air putih yang cukup dan lebih banyak istirahat. Akan tetapi, Nyeri kepala pada masa nifas dapat merupakan gejala preeklampsia, jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
Ikterus adalah pewarnaan kuning yang tampak pada sklera (bagian putih mata) dan kulit yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin. Ikterus umumnya mulai tampak pada sklera dan muka, selanjutnya meluas secara sefalokaudal (dari atas ke bawah) ke arah dada, perut dan ekstremitas. Pada bayi baru lahir, ikterus sering kali tidak dapat dilihat pada sklera karena bayi baru lahir umumnya sulit membuka mata.
Ikterus neonatorum terjadi ketika bayi baru lahir memiliki kadar bilirubin yang tinggi dalam darah. Bilirubin adalah zat kuning yang dibuat tubuh ketika menggantikan sel darah merah yang lama. Pada kebanyakan bayi, kelebihan bilirubin mencerminkan fenomena transisi fungsi organ tubuh bayi yang normal. Namun, pada beberapa bayi, kadar bilirubin dapat meningkat secara berlebihan, yang dapat menjadi masalah karena bilirubin yang tidak dikeluarkan tubuh dapat bersifat neurotoksik, sehingga dapat menyebabkan kematian pada bayi baru lahir atau gejala sisa neurologis (saraf) seumur hidup pada bayi (kernikterus).
Omfalokel adalah suatu kelainan kongenital pada dinding ventral abdomen, dimana usus dan visera mengalami herniasi keluar dari dinding abdomen. Pada omfalokel, herniasi masih diselubungi oleh membran yang terdiri dari lapisan dalam peritoneum dan lapisan luar amnion.
Penyebab omfalokel hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa studi menduga bahwa defek tersebut disebabkan oleh kekurangan asam folat, kekurangan salisilat, dan kondisi hipoksia. Beberapa faktor risiko yang diduga berperan dalam terjadinya omfalokel adalah usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua saat mengandung, riwayat multiparitas, konsumsi alkohol di masa prenatal, kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan selama kehamilan seperti obat asthma, dan obat yang mengandung selective serotonin reuptake inhibitors.
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Skiner (1938) seorang ahli psikologis, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Obstruksi Biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan. (Ngastiyah,2005). Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan (sebagai strekobilin) di dalam feses.
Hirschsprung atau Mega Colon adalah penyakit yang tidak adanya sel – sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid Colon. Dan ketidak-adaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak adanya evakuasi usus spontan (Betz, Cecily & Sowden : 2000).
Atresia Ani atau anus imperforate adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna.Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk anus namun tidak berhubungan langsung dengan rectum.
labioskizis yaitu suatu fisura atau lubang yang dapat terjadi secara tunggal atau secara kombinasi, disebabkan oleh kegagalan jaringan lunak atau jaringan tulang palatum dan rahang atas menyatu selama minggu kelima sampai minggu ke-12 gestasi.
Keracunan merupakan keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat atau makanan ke dalam tubuh (seperti saluran pencernaan, saluran nafas, kulit atau mukosa) melalui berbagai cara yang berbahaya bagi tubuh. Pertolongan yang salah atau yang secara berlebihan justrumendatangkan bahaya baru bagi korban.
Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan emosional, atau pengabaian terhadap anak.
Banyak orangtua menganggap kekerasan pada anak adalah hal yang wajar. Mereka beranggapan kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak.
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan pemeriksaan fisik yang di gunakan untuk menilai status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi.
Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SKBM) didefinisikan sebagai kematian mendadak pada bayi atau anak kecil yang tidak terkirakan pada anamnesis dan tidak terjelaskan dengan pemeriksaan postmortem menyeluruh, yang meliputi autopsy, penyidikan terjadinya kematian, dan tinjauan riwayat medis keseluruhan. Diperlukan autopsy pada semua kematian bayi mendadak dan tidak diharapkan karena riwayat dan penyidikan terjadinya kematian tidak cukup untuk mengesampingkan penyebab lain dari sekian banyak penyebab kongenital dan akuisita.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu masa dari mulai
terjadinya pembuahan dalam rahim
wanita sampai bayinya dilahirkan.
3. Hiperemesis
Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan
muntah yang berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan
sehari-hari karena keadaan umumnya
menjadi memburuk, karena terjadi
dehidrasi (Esti, 2009).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah
yang terjadi sampai usia kehamilan 20
minggu, begitu hebat dimana segala apa
yang dimakan dan diminum dimuntahkan
sehingga mempengaruhi keadaan umum
dan pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi, terdapat aseton
dalam urine, bukan karena penyakit
(Maidun, 2009).
4. Mual dan muntah tampaknya disebabkan oleh
kombinasi hormon estrogen dan progesteron,
walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan
hormon HCG (human chorionic gonadotropin) juga
berperan dalam menimbulkan mual dan muntah
(Sarwono, 2008).
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling
sering terjadi pada kehamilan trimester I, kurang
lebih pada 6 minggu setelah haid terakhir selama 10
minggu (Mansjoer, 2001).
5. Etiologi
Sebab pasti belum diketahui frekuensi kejadian 2 per 1000
kehamilan.
Faktor predisposisi antara lain :
Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa,
diabetes, kehamilan ganda akibat peningkatan kadar
HCG dan wanita yang sebelum hamil sudah menderita
gangguan lambung spesifik (Sarwono, 2005).
Faktor organik karena masuknya villi khoriales dalam
sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
Faktor psikologik keretakan rumah tangga, kehilangan
pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan pesalinan.
Faktor endokrin lainnya hipertiroid, diabetes (Esti,
2009).
Hormon yang terbentuk dalam tubuh ibu saat minggu-
minggu awal kehamilan membuat ibu merasa menderita
saat hormon-hormon tersebut mempengaruhi perut,
selera makan dan pusat khusus diotak yang dapat
memicu respon muntah (Esti, 2009).
6. Gejala dan Tingkat Pada Hiperemesis
Gravidarum
Menurut berat ringannya gejala hiperemesis
gravidarum dibagi dalam 3 tingkat, yaitu :
Tingkat I : Ringan
a. Mual muntah
b. Nafsu makan berkurang
c. Berat badan turun
d. Rasa nyeri di epigastrium
e. Turgor kulit kurang
f. Lidah kering
7. Tingkat II : Sedang
a. Mual dan muntah
b. Lemah
c. Apatis
d. Turgor kulit mulai jelek
e. Nadi kecil dan cepat
f. Suhu badan naik (dehidrasi)
g. Ikterus ringan
h. Mata cekung
i. Tensi turun
j. Hemokonsentrasi
k. Oliguri dan konstipasi
8. Tingkat III : Berat
a. Keadaan umum jelek
b. Kesadaran sangat menurun
c. Samnolen sampai koma
d. Nadi kecil, halus dan cepat
e. Dehidrasi hebat
f. Suhu badan naik
g. Tensi turun sekali
h. Ikterus (Esti, 2009).
9. Diagnosis
Umumnya tidak sukar untuk menegakkan
diagnosa hiperemesis gravidarum. Harus
ditentukan adanya kehamilan muda dengan
mual dan muntah yang terus-menerus,
sehingga berpengaruh terhadap keadaan
umum dan menyebabkan kekurangan
makanan yang dapat mempengaruhi
perkembangan janin sehingga pengobatan
perlu segera diberikan. Namun harus pikirkan
kemungkinan kehamilan muda dengan
penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus
ventrikuli dan tumor serebri yang bisa
memberikan gejala muntah (Rukiyah, 2010).
10. Prognosis
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat
memuaskan, namun pada tingkat yang berat dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin (Mansjoer,
2001).
11. Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati
mual dan muntah agar tidak terjadi
hiperemesis gravidarum dengan
cara yaitu :
1. Terapi nutrisi makan sedikit tapi
sering agar perut tidak terlalu penuh
dengan hanya sekali makan tapi
banyak, seperti roti beras, roti
gandum.
2. Hindari makanan yang dapat
membuat anda merasa sakit, seperti
makanan gorengan, berlemak atau
berbumbu.
3. Hindari minum teh atau kopi
berlebihan.
4. Hindari memakai pakaian ketat.
5. Konsultasi ke dokter kandungan jika
12. 6. Suplemen B6 dan zinc juga khrom dapat sangat efektif,
khususnya bagi wanita yang baru menggunakan pil
kontrasepsi Karena pil ini merusak kemampuan tubuh
dalam menyerap nutrisi-nutrisi tersebut dari makanan
yang anda santap.
7. Pengobatan herbal, coba the kamomil atau spearmint,
atau teh jahe parut yang direbus dalam air mendidih,
atau kapsul jahe yang tersedia di gerai-gerai makanan
sehat.
8. Pengobatan bach flower gunakan rescue remedy jika
anda merasa cemas, khususnya jika kecemasan
tersebut membuat mual dan muntah semakin parah.
9. Aromaterapi minyak esensial seperti minyak sitrus
(jeruk, jeruk mandarin, limau) aman dan lembut
digunakan pada saat ini.
10. Aksepresur coba kenakan gelang tangan ‘sea sickness’
yang tersedia di toko farmasi atau gerai makanan sehat
di daerah anda (Tiran, 2007).
13. Penatalaksanaan
Pengobatan yang baik pada mual dan muntah
sehingga dapat mencegah hiperemesis gravidarum.
Dalam keadaan muntah berlebihan dan dehidrasi
ringan, penderita emesis gravidarum sebaiknya
dirawat sehingga dapat mencegah hiperemesis
gravidarum.
14. 1. Melakukan isolasi
2. Therapy psikologik
3. Pemberian cairan parenteral
4. Obat-obat yang diberikan
5. Penghentian kehamilan
6. Diet
15. Faktor-faktor Ibu Yang Mengalami
Hiperemesis Gravidarum
Jumlah Paritas
Usia Kehamilan
Pekerjaan Ibu