SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN
Oleh:
EKAL KURNIAWAN
A.1411129
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
BOGOR
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
“Perbanyakan Tanaman Jeruk Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr)”. Laporan
praktikum ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbanyakan
Vegetatif Tanaman.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat mengetahui secara mendalam
tentang perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan berbagai sumber referensi.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Arifah Rahayu selaku dosen mata
kuliah Perbanyakan Vegetatif Tanaman. Serta pihak-pihak terkait yang membantu
dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Penyusun mengakui masih banyak kekurangan dalam laporan praktikum ini
karena keterbatasan ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Semoga dengan laporan
praktikum ini dapat memberikan manfaat kepada penyusun khususnya dan
kepada setiap pembaca umumnya.
Bogor, Maret 2018
Penyusun
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr) merupakan salah satu buah eksotis
tropika Indonesia yang sudah lama dikenal oleh masyarakat, selain buahnya
berukuran besar, jeruk pamelo memiliki rasa segar dan daya simpan lama (Isaskar
et al. 2011). Di samping itu, Indonesia memiliki plasma nutfah pamelo dengan
morfologi buah yang beragam (Susanto et al. 2011). Tetapi hanya beberapa
kultivar pamelo yang dibudidayakan secara luas dan intensif oleh petani, hal ini
menyebabkan relatif rendahnya produktifitas jeruk pamelo (Tyas et al. 2012).
Susanto et al. (2010) menyatakan, salah satu kunci meningkatan
produktifitas jeruk pamelo adalah ketersediaan bibit bermutu. Oleh sebab itu
pengembangan bibit yang berkualitas perlu diusahakan. Salah satu usaha
mendapatkan bibit yang bermutu adalah dengan melakukan perbanyakan tanaman
dengan teknik pencangkokkan.
Pencangkokkan tanaman dibuat untuk membentuk tanaman baru yang
mempunyai sifat yang sama dengan induknya (Dewi et al. 2016). Sifat-sifat yang
ingin dipertahankan adalah hasil tinggi, mutu baik dan tahan terhadap penyakit
(Santoso 2013). Kesuksesan perbanyakan jeruk pamelo dengan teknik cangkok,
dipengaruhi faktor perakaran dan ketersediaan hormon tanaman (Hasanah dan
Setiari 2007). Menurut Fahmi (2014), respon positif tanaman terhadap aplikasi zat
pengatur tumbuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis tanaman,
fase tumbuh tanaman, jenis zat pengatur tumbuh, konsentrasi dan cara aplikasi zat
pengatur tumbuh.
2.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh zat pengatur tumbuh
(ZPT) Root-Up terhadap pertumbuhan akar cangkok pada jeruk pamelo (Citrus
maxima Burm.).
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Pamelo
Jeruk Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) merupakan tanaman buah
asli kawasan Asia Tenggara. Sebagian besar habitat dan sebaran pamelo tumbuh
di daerah India, Cina, Jepang, Filipina, Indonesia, Amerika dan Thailand
(Vijaylakshmi dan Radha 2015). Sentra produksi terbesar jeruk pamelo di
Indonesia berada di Kabupaten Magetan tepatnya di wilayah Kecamatan Betasuka
(Bendo, Takeran, Sukomoro, Kawedanan) (Valentinawati 2010).
Menurut Vijaylakshmi dan Radha (2015), dalam taksonomi tumbuhan
jeruk pamelo diklasifikasikan dalam, kingdom: Plantae, filum: Tracheophyta,
divisi: Magnoliophyta, kelas: Magnoliopsida, ordo: Sapindales, famili: Rutacea,
sub famili: Aurantioideae, genus: Citrus, spesies: Citrus maxima Burm.
Jeruk Pamelo memiliki batang berbentuk pohon seperti payung,
percabangan menjorong ke atas, tinggi 5-15 m, diameter 10-30 cm, cabang
rendah, tidak teratur, menyebar dan permukaan pucuk berbulu (Singh dan
Navneet 2017). Daun bertipe majemuk, warna bagian atas hijau tua dan bagian
bawah hijau muda, bentuk oval hingga elips, panjang 5-20 cm, lebar 2-12 cm
(Orwa et al. 2009).
Pembungaan jeruk pamelo dimulai pada bulan Maret atau Oktober
(Sedeek et al. 2017). Menurut Sukarmin dan Ihsan (2008) dalam Dewi et al.
(2015) pamelo miliki struktur bunga yang tergolong lengkap terdiri atas ovarium,
putik, benang sari, mahkota, kelopak dan tangkai bunga pada satu individu bunga.
Jeruk pamelo memiliki keragaman morfologi buah, bentuk buah bulat
sampai bulat gepeng, diameter 19-23 cm, tinggi 15-20 cm, bobot buah rata-rata 2-
3 kg, ketebalan kulit buah 1,2-2,5 cm (Sedeek et al. 2017). Daging buah
berwarna putih, kekuningan atau merah muda sampai merah (Vijaylakshmi dan
Radha 2015).
Menurut Niyomdham (1992) dalam Tyas (2012), dalam 100 g bahan dapat
dimakan dari jeruk ini terkandung 89 g air, 0,5 g protein, 0,4 g lemak, 9,3 g
karbohidrat, 49 IU vitamin A, 0.07 mg vitamin B1, 0,02 mg vitamin B2, 0,4 mg
Niacin dan 44-105 mg vitamin C.
2.2. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman
Dalam dunia pertanian, penggunaan hormon tumbuhan atau dikenal juga
dengan istilah ZPT (zat pengatur tumbuh), merupakan faktor pendukung yang
dapat memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan usaha budidaya. Namun,
penggunaan hormon tumbuhan (ZPT) ini harus dilakukan dengat tepat.
Pemahaman mengenai fungsi dan peran hormon terhadap laju pertumbuhan
maupun perkembangan tananan sangat penting. Zat pengatur tumbuh digunakan
untuk memacu pertumbuhan tanaman. Namun, disamping dapat memacu, zat ini
pun dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki.
Zat Pengatur Tumbuh (regulator) adalah zat pengatur yang mempengaruhi
proses fisioligi tanaman, baik senyawa asli maupun senyawa kimia buatan. Secara
sederhana ZPT dapat diartikan sebagai senyawa yang mempengaruhi proses
fisiologi tanaman, pengaruhnya dapat mendorong dan menghambat proses
fisiologi tanaman.
Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik bukan hara,
yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan merubah proses
fisiologi tumbuhan. Zat pengatur tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima
kelompok yaitu auksin, giberelin, sitokinin, etilen dan inhibitor dengan ciri khas
serta pengaruh yang berlainan terhadap proses fisiologis. Zat pengatur tumbuh
sangat diperlukan sebagai komponen medium bagi pertumbuhan dan diferensiasi.
Tanpa penambahan zat pengatur tumbuh dalam medium, pertumbuhan sangat
terhambat bahkan tidak mungkin tidak tumbuh sama sekali.
Zat pengatur tumbuh memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan akar. Faktor yang perlu mendapat perhatian dalam penggunaan zat
pengatur tumbuh antara lain jenis yang akan digunakan, konsentrasi, urutan
penggunaan dan periode masa induksi akar.
III. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum vegetatif tanaman mengenai cangkok pada jeruk pamelo (Citrus
maxima Burm.) dengan zat pengatur tumbuh sintetik Root-Up dimulai pada
tanggal Oktober sampai Desember 2017, yang bertempat di kebun Prodi
Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cangkul, sekop kecil,
meteran, gunting stek, plastik tali rafia dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu
batang pohon jeruk pamelo (Citrus maxima Burm.) tanah, arang sekam, dan zat
pengatur tumbuh Root-Up.
3.3. Pelaksanaan Praktikum
Bahan cangkok yang digunakan yaitu dua jenis batang pohon jeruk
pamelo. Kriteria batang untuk cangkok sebaiknya tidak batang utama, tidak
bercabang dan tidak terlalu muda/tua. Kulit batang dikupas memutar dengan
panjang ± 3 cm. Setelah kulit terkupas, kerik bagian kambium agar mempermudah
tanaman untuk cepat berakar. Bagian batang yang sudah di kerik kemudian diolesi
oleh zat pengatur tumbuh Root-Up lalu ditutup dengan plastik yang berisi media
tanam, media tanam untuk cangkok jeruk pamelo adalah tanah dan arang sekam
dengan perbandingan 1:1.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Umum
Praktikum berlangsung dari bulan Oktober sampai Desember 2017 di
lahan percobaan Program Studi Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor. Lahan
percobaan Program Studi Agroteknologi berlokasi di Kecamatan Ciawi.
Bahan cangkok yang dipilih bukan batang utama, tidak bercabang, dan
tidak terlalu muda. Kondisi lingkungan di sekitar tempat percobaan ditumbuhi
oleh berbagai jenis gulma, namun tidak mempengaruhi tanaman jeruk pamelo.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan bahan cangkokkan selalu lembab dan
mengurangi tenaga dalam penyiraman.
4.2. Hasil dan Pembahasan
Parameter yang diamati berupa jumlah jumlah dan panjang akar cangkok
pamelo. Tanaman yang dijadikan sebagai bahan cangkok dipilih sesuai dengan
kematangan batang (Gambar 1).
Tabel 1. Hasil pengamatan cangkok pamelo pada berbagai perlakuan
Peubah
Perlakuan
ZPT Kontrol
Jumlah akar 19 37
Panjang akar (cm) 9 8
Hasil pengamatan terhadap cangkok pamelo menunjukkan bahwa
pengaruh pemberian ZPT tidak menunjukkan adanya interaksi nyata terhadap
jumlah akar dan panjang akar. Perlakuan kontrol (tanpa ZPT) menghasilkan
jumlah dan panjang akar lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan ZPT.
Tabel 2. Presentase keberhasilan cangkok pada pamelo
Jumlah tanaman yang di
cangkok
Perlakuan
Berhasil Tidak berhasil
22 16 6
Hasil presentase keberhasilan cangko dari semua percobaan menunjukkan
terdapat dua cangkokkan yang tidak berhasil. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Prastowo et al. (2006), ketidak berhasilan dalam mencangkok dapat diperkirakan
bagian kambium yang seperti lendir tidak terbuang dengan bersih sehingga
memungkinkan tanaman memperbaiki diri seperti semula dan tidak tumbuh akar.
Sedangkan menurut Priyono (2010), keberhasilan cangkok pada umumnya
dipengaruhi oleh faktor dalam dari bahan tersebut seperti kematangan atau umur
batang dan faktor luar seperti media tumbuh, kelembaban udara dan suhu dari
lingkungan percobaan.
Gambar 1. Cangkokkan Pamelo, A) cangkokkan berhasil, B) cangkokkan
tidak berhasil
ZPTKONTROL
V. KESIMPULAN
Pengaruh perlakuan zat pengatur tumbuh tidak menunjukkan hasil yang
nyata dan hasil jumlah akar yang baik ditunjukkan bahan cangkok pamelo tanpa
perlakuan. Keberhasilan mencangkok dipengaruhi oleh keterampilan praktikan
dalam teknik pencangkokkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi E S, Handayani S, dan Rosnina. 2016. Teknologi Perbanyakan Tanaman.
Aceh Utara: Universitas Malikussaleh.
Dewi S P, Rahayu A, dan Rochman N. 2015. “Morfologi bunga dan viabilitas
serbuk sari berbagai aksesi pamelo {Citrus maxima (Burm.) Merr.”
Jurnal Agronida 1: 37-45.
Fahmi Z I. 2014. Kajian pengaruh auksin terhadap perkecambahan benih dan
pertumbuhan tanaman. Direktorat Jenderal Pertanian [Internet]. [diakses
2018 Januari 28]; Tersedia pada: http://ditjenbun.pertanian.go.id.
Hasanah F N, dan Setiari N. 2007. “Pembentukan akar pada stek batang nilam
(Pogostemon cablin Benth.) setelah direndam IBA (Indol Butyric Acid)
pada konsentrasi berbeda.” Buletin Anatomi dan Fisiologi 17: 1-6.
Isaskar R, Syafrial, dan Tanda N. 2011. “Efisiensi pemasaran jeruk pamelo dalam
wilayah magetan (Citrus grandis L. Osbek).” Habitat 22: 60-70.
Orwa C, Jamnadass R H, Kindt R, Mutua A, Simons A. 2009. Agroforestree
database: a tree species reference and selection guide version 4.0. World
Agroforestry Center [Internet]. [downloaded 2018 Februari 02];
Available on: http://www.worldagroforestry.org/publication/
agroforestree-database-tree-species-reference-and-selection-guide-
version-40
Priyono S H. 2010. “Perbanyakan vegetatif secara cangkok Piper Miniatum BL.”
Jurnal Teknik Lingkungan 11(1): 53-59.
Santoso B B. 2013. Pembiakan Vegetatif Cangkok (Layering). Lombok:
Universitas Mataram.
Sedeek M S, Farid N, dan Kirollos. 2017. “Botanical and genetic characterization
of Citrus Maxima (Burm.) Merrill. F. Rutaceae.” International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 9(1): 260-272.
Singh, A, dan Navneet. 2017. “Citrus maxima (Burm.)Merr. a traditional
medicine: its antimicrobial potential and pharmacological update for
commercial exploitation in herbal drugs – a review.” International
Journal of ChemTech Research 10: 642-651.
Susanto S, Rahayu A, Sukma D, dan Dewi I S. 2011. “Karakter morfologi dan
kimia 18 kultivar pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) berbiji dan
tanpa biji.” Ilmu Pertanian Indonesia 16: 43-48.
________, Sugeru H, dan Minten S. 2010. “Pertumbuhan vegetatif dan generatif
batang atas jeruk pamelo „nambangan‟ pada empat jenis interstok.” J.
Hort. Indonesia 1: 53-58.
Tyas K N, Susanto S, dan Dewi I S. 2012. “Konservasi pamelo {Citrus maxima
(Burm.) Merr.} dengan penurunan konsentrasi medium dan sukrosa.”
Buletin Kebun Raya 15(2): 102-115.
Valentinawati R F. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan
teknologi budidaya jeruk pamelo (Citrus grandis L. Osbeck) di
Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Vijaylakshmi P, dan Radha R. 2015. “Citrus maxima.” Phytopharmacology 4:
263-267 .

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Sandi Purnama Jaya
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
Tidar University
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
Moh Masnur
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
Nike Triwahyuningsih
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiAGROTEKNOLOGI
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Febrina Tentaka
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Nur Haida
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Febrina Tentaka
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
Abulkhair Abdullah
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
Moh Masnur
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
Warnet Raha
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
agronomy
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 

Similar to Laporan vegetatif pamelo

Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
Ekal Kurniawan
 
Laporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringLaporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puring
Ekal Kurniawan
 
Jarak Tanam bayam merah.pdf
Jarak Tanam bayam merah.pdfJarak Tanam bayam merah.pdf
Jarak Tanam bayam merah.pdf
Gregorio Antonny Bani
 
Laporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benihLaporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benih
arzaka
 
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan
 
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak PagarPertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Nur Haida
 
Bab i
Bab iBab i
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
DioAbdurahman
 
pengetahuan bahan hasil pertanian
pengetahuan bahan hasil pertanianpengetahuan bahan hasil pertanian
pengetahuan bahan hasil pertanian
khalifahadrianiputri
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Ekal Kurniawan
 
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategyIntegrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Sri T
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahfahmiganteng
 
Kajian zpt nilam
Kajian zpt nilamKajian zpt nilam
Kajian zpt nilam
cix ndut
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosisIr. Zakaria, M.M
 
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Irt Elims
 
50 ste-final
50 ste-final50 ste-final
50 ste-final
Andrew Hutabarat
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiedhie noegroho
 
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Moh Masnur
 
7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf
RizkyNazty
 
PROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITANPROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITAN
KylaCallista
 

Similar to Laporan vegetatif pamelo (20)

Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
 
Laporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringLaporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puring
 
Jarak Tanam bayam merah.pdf
Jarak Tanam bayam merah.pdfJarak Tanam bayam merah.pdf
Jarak Tanam bayam merah.pdf
 
Laporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benihLaporan praktikum produksi benih
Laporan praktikum produksi benih
 
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
 
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak PagarPertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
 
pengetahuan bahan hasil pertanian
pengetahuan bahan hasil pertanianpengetahuan bahan hasil pertanian
pengetahuan bahan hasil pertanian
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
 
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategyIntegrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
Integrated pesticide management in agriculture and implementation strategy
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
 
Kajian zpt nilam
Kajian zpt nilamKajian zpt nilam
Kajian zpt nilam
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
 
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
 
50 ste-final
50 ste-final50 ste-final
50 ste-final
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologi
 
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
 
7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf
 
PROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITANPROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITAN
 

More from Ekal Kurniawan

Margin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman panganMargin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman pangan
Ekal Kurniawan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
Ekal Kurniawan
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Ekal Kurniawan
 
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Ekal Kurniawan
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
Ekal Kurniawan
 
Nutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik fNutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik f
Ekal Kurniawan
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniaga
Ekal Kurniawan
 
Hidroponik
HidroponikHidroponik
Hidroponik
Ekal Kurniawan
 
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahPengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Ekal Kurniawan
 
Genetika mendel
Genetika mendelGenetika mendel
Genetika mendel
Ekal Kurniawan
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
Ekal Kurniawan
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Ekal Kurniawan
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan Sayur
Ekal Kurniawan
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
Ekal Kurniawan
 
Present
PresentPresent
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
Ekal Kurniawan
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Ekal Kurniawan
 
Skripsi agroteknologi unida
Skripsi agroteknologi unidaSkripsi agroteknologi unida
Skripsi agroteknologi unida
Ekal Kurniawan
 
Skripsi agroteknologi unida
Skripsi agroteknologi unidaSkripsi agroteknologi unida
Skripsi agroteknologi unida
Ekal Kurniawan
 
Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)
Ekal Kurniawan
 

More from Ekal Kurniawan (20)

Margin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman panganMargin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman pangan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
 
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
 
Nutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik fNutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik f
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniaga
 
Hidroponik
HidroponikHidroponik
Hidroponik
 
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahPengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
 
Genetika mendel
Genetika mendelGenetika mendel
Genetika mendel
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan Sayur
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Present
PresentPresent
Present
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Skripsi agroteknologi unida
Skripsi agroteknologi unidaSkripsi agroteknologi unida
Skripsi agroteknologi unida
 
Skripsi agroteknologi unida
Skripsi agroteknologi unidaSkripsi agroteknologi unida
Skripsi agroteknologi unida
 
Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)
 

Recently uploaded

A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 

Recently uploaded (13)

A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 

Laporan vegetatif pamelo

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN Oleh: EKAL KURNIAWAN A.1411129 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR BOGOR 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Perbanyakan Tanaman Jeruk Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr)”. Laporan praktikum ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbanyakan Vegetatif Tanaman. Laporan ini disusun agar pembaca dapat mengetahui secara mendalam tentang perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan berbagai sumber referensi. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Arifah Rahayu selaku dosen mata kuliah Perbanyakan Vegetatif Tanaman. Serta pihak-pihak terkait yang membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Penyusun mengakui masih banyak kekurangan dalam laporan praktikum ini karena keterbatasan ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Semoga dengan laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat kepada penyusun khususnya dan kepada setiap pembaca umumnya. Bogor, Maret 2018 Penyusun
  • 3. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr) merupakan salah satu buah eksotis tropika Indonesia yang sudah lama dikenal oleh masyarakat, selain buahnya berukuran besar, jeruk pamelo memiliki rasa segar dan daya simpan lama (Isaskar et al. 2011). Di samping itu, Indonesia memiliki plasma nutfah pamelo dengan morfologi buah yang beragam (Susanto et al. 2011). Tetapi hanya beberapa kultivar pamelo yang dibudidayakan secara luas dan intensif oleh petani, hal ini menyebabkan relatif rendahnya produktifitas jeruk pamelo (Tyas et al. 2012). Susanto et al. (2010) menyatakan, salah satu kunci meningkatan produktifitas jeruk pamelo adalah ketersediaan bibit bermutu. Oleh sebab itu pengembangan bibit yang berkualitas perlu diusahakan. Salah satu usaha mendapatkan bibit yang bermutu adalah dengan melakukan perbanyakan tanaman dengan teknik pencangkokkan. Pencangkokkan tanaman dibuat untuk membentuk tanaman baru yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya (Dewi et al. 2016). Sifat-sifat yang ingin dipertahankan adalah hasil tinggi, mutu baik dan tahan terhadap penyakit (Santoso 2013). Kesuksesan perbanyakan jeruk pamelo dengan teknik cangkok, dipengaruhi faktor perakaran dan ketersediaan hormon tanaman (Hasanah dan Setiari 2007). Menurut Fahmi (2014), respon positif tanaman terhadap aplikasi zat pengatur tumbuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis tanaman, fase tumbuh tanaman, jenis zat pengatur tumbuh, konsentrasi dan cara aplikasi zat pengatur tumbuh. 2.2. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT) Root-Up terhadap pertumbuhan akar cangkok pada jeruk pamelo (Citrus maxima Burm.).
  • 4. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Pamelo Jeruk Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) merupakan tanaman buah asli kawasan Asia Tenggara. Sebagian besar habitat dan sebaran pamelo tumbuh di daerah India, Cina, Jepang, Filipina, Indonesia, Amerika dan Thailand (Vijaylakshmi dan Radha 2015). Sentra produksi terbesar jeruk pamelo di Indonesia berada di Kabupaten Magetan tepatnya di wilayah Kecamatan Betasuka (Bendo, Takeran, Sukomoro, Kawedanan) (Valentinawati 2010). Menurut Vijaylakshmi dan Radha (2015), dalam taksonomi tumbuhan jeruk pamelo diklasifikasikan dalam, kingdom: Plantae, filum: Tracheophyta, divisi: Magnoliophyta, kelas: Magnoliopsida, ordo: Sapindales, famili: Rutacea, sub famili: Aurantioideae, genus: Citrus, spesies: Citrus maxima Burm. Jeruk Pamelo memiliki batang berbentuk pohon seperti payung, percabangan menjorong ke atas, tinggi 5-15 m, diameter 10-30 cm, cabang rendah, tidak teratur, menyebar dan permukaan pucuk berbulu (Singh dan Navneet 2017). Daun bertipe majemuk, warna bagian atas hijau tua dan bagian bawah hijau muda, bentuk oval hingga elips, panjang 5-20 cm, lebar 2-12 cm (Orwa et al. 2009). Pembungaan jeruk pamelo dimulai pada bulan Maret atau Oktober (Sedeek et al. 2017). Menurut Sukarmin dan Ihsan (2008) dalam Dewi et al. (2015) pamelo miliki struktur bunga yang tergolong lengkap terdiri atas ovarium, putik, benang sari, mahkota, kelopak dan tangkai bunga pada satu individu bunga. Jeruk pamelo memiliki keragaman morfologi buah, bentuk buah bulat sampai bulat gepeng, diameter 19-23 cm, tinggi 15-20 cm, bobot buah rata-rata 2- 3 kg, ketebalan kulit buah 1,2-2,5 cm (Sedeek et al. 2017). Daging buah berwarna putih, kekuningan atau merah muda sampai merah (Vijaylakshmi dan Radha 2015). Menurut Niyomdham (1992) dalam Tyas (2012), dalam 100 g bahan dapat dimakan dari jeruk ini terkandung 89 g air, 0,5 g protein, 0,4 g lemak, 9,3 g
  • 5. karbohidrat, 49 IU vitamin A, 0.07 mg vitamin B1, 0,02 mg vitamin B2, 0,4 mg Niacin dan 44-105 mg vitamin C. 2.2. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman Dalam dunia pertanian, penggunaan hormon tumbuhan atau dikenal juga dengan istilah ZPT (zat pengatur tumbuh), merupakan faktor pendukung yang dapat memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan usaha budidaya. Namun, penggunaan hormon tumbuhan (ZPT) ini harus dilakukan dengat tepat. Pemahaman mengenai fungsi dan peran hormon terhadap laju pertumbuhan maupun perkembangan tananan sangat penting. Zat pengatur tumbuh digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Namun, disamping dapat memacu, zat ini pun dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki. Zat Pengatur Tumbuh (regulator) adalah zat pengatur yang mempengaruhi proses fisioligi tanaman, baik senyawa asli maupun senyawa kimia buatan. Secara sederhana ZPT dapat diartikan sebagai senyawa yang mempengaruhi proses fisiologi tanaman, pengaruhnya dapat mendorong dan menghambat proses fisiologi tanaman. Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan merubah proses fisiologi tumbuhan. Zat pengatur tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu auksin, giberelin, sitokinin, etilen dan inhibitor dengan ciri khas serta pengaruh yang berlainan terhadap proses fisiologis. Zat pengatur tumbuh sangat diperlukan sebagai komponen medium bagi pertumbuhan dan diferensiasi. Tanpa penambahan zat pengatur tumbuh dalam medium, pertumbuhan sangat terhambat bahkan tidak mungkin tidak tumbuh sama sekali. Zat pengatur tumbuh memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan akar. Faktor yang perlu mendapat perhatian dalam penggunaan zat pengatur tumbuh antara lain jenis yang akan digunakan, konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi akar.
  • 6. III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum vegetatif tanaman mengenai cangkok pada jeruk pamelo (Citrus maxima Burm.) dengan zat pengatur tumbuh sintetik Root-Up dimulai pada tanggal Oktober sampai Desember 2017, yang bertempat di kebun Prodi Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cangkul, sekop kecil, meteran, gunting stek, plastik tali rafia dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu batang pohon jeruk pamelo (Citrus maxima Burm.) tanah, arang sekam, dan zat pengatur tumbuh Root-Up. 3.3. Pelaksanaan Praktikum Bahan cangkok yang digunakan yaitu dua jenis batang pohon jeruk pamelo. Kriteria batang untuk cangkok sebaiknya tidak batang utama, tidak bercabang dan tidak terlalu muda/tua. Kulit batang dikupas memutar dengan panjang ± 3 cm. Setelah kulit terkupas, kerik bagian kambium agar mempermudah tanaman untuk cepat berakar. Bagian batang yang sudah di kerik kemudian diolesi oleh zat pengatur tumbuh Root-Up lalu ditutup dengan plastik yang berisi media tanam, media tanam untuk cangkok jeruk pamelo adalah tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:1.
  • 7. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Praktikum berlangsung dari bulan Oktober sampai Desember 2017 di lahan percobaan Program Studi Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor. Lahan percobaan Program Studi Agroteknologi berlokasi di Kecamatan Ciawi. Bahan cangkok yang dipilih bukan batang utama, tidak bercabang, dan tidak terlalu muda. Kondisi lingkungan di sekitar tempat percobaan ditumbuhi oleh berbagai jenis gulma, namun tidak mempengaruhi tanaman jeruk pamelo. Curah hujan yang tinggi menyebabkan bahan cangkokkan selalu lembab dan mengurangi tenaga dalam penyiraman. 4.2. Hasil dan Pembahasan Parameter yang diamati berupa jumlah jumlah dan panjang akar cangkok pamelo. Tanaman yang dijadikan sebagai bahan cangkok dipilih sesuai dengan kematangan batang (Gambar 1). Tabel 1. Hasil pengamatan cangkok pamelo pada berbagai perlakuan Peubah Perlakuan ZPT Kontrol Jumlah akar 19 37 Panjang akar (cm) 9 8 Hasil pengamatan terhadap cangkok pamelo menunjukkan bahwa pengaruh pemberian ZPT tidak menunjukkan adanya interaksi nyata terhadap jumlah akar dan panjang akar. Perlakuan kontrol (tanpa ZPT) menghasilkan jumlah dan panjang akar lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan ZPT. Tabel 2. Presentase keberhasilan cangkok pada pamelo Jumlah tanaman yang di cangkok Perlakuan Berhasil Tidak berhasil 22 16 6 Hasil presentase keberhasilan cangko dari semua percobaan menunjukkan terdapat dua cangkokkan yang tidak berhasil. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prastowo et al. (2006), ketidak berhasilan dalam mencangkok dapat diperkirakan
  • 8. bagian kambium yang seperti lendir tidak terbuang dengan bersih sehingga memungkinkan tanaman memperbaiki diri seperti semula dan tidak tumbuh akar. Sedangkan menurut Priyono (2010), keberhasilan cangkok pada umumnya dipengaruhi oleh faktor dalam dari bahan tersebut seperti kematangan atau umur batang dan faktor luar seperti media tumbuh, kelembaban udara dan suhu dari lingkungan percobaan. Gambar 1. Cangkokkan Pamelo, A) cangkokkan berhasil, B) cangkokkan tidak berhasil ZPTKONTROL
  • 9. V. KESIMPULAN Pengaruh perlakuan zat pengatur tumbuh tidak menunjukkan hasil yang nyata dan hasil jumlah akar yang baik ditunjukkan bahan cangkok pamelo tanpa perlakuan. Keberhasilan mencangkok dipengaruhi oleh keterampilan praktikan dalam teknik pencangkokkan.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Dewi E S, Handayani S, dan Rosnina. 2016. Teknologi Perbanyakan Tanaman. Aceh Utara: Universitas Malikussaleh. Dewi S P, Rahayu A, dan Rochman N. 2015. “Morfologi bunga dan viabilitas serbuk sari berbagai aksesi pamelo {Citrus maxima (Burm.) Merr.” Jurnal Agronida 1: 37-45. Fahmi Z I. 2014. Kajian pengaruh auksin terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan tanaman. Direktorat Jenderal Pertanian [Internet]. [diakses 2018 Januari 28]; Tersedia pada: http://ditjenbun.pertanian.go.id. Hasanah F N, dan Setiari N. 2007. “Pembentukan akar pada stek batang nilam (Pogostemon cablin Benth.) setelah direndam IBA (Indol Butyric Acid) pada konsentrasi berbeda.” Buletin Anatomi dan Fisiologi 17: 1-6. Isaskar R, Syafrial, dan Tanda N. 2011. “Efisiensi pemasaran jeruk pamelo dalam wilayah magetan (Citrus grandis L. Osbek).” Habitat 22: 60-70. Orwa C, Jamnadass R H, Kindt R, Mutua A, Simons A. 2009. Agroforestree database: a tree species reference and selection guide version 4.0. World Agroforestry Center [Internet]. [downloaded 2018 Februari 02]; Available on: http://www.worldagroforestry.org/publication/ agroforestree-database-tree-species-reference-and-selection-guide- version-40 Priyono S H. 2010. “Perbanyakan vegetatif secara cangkok Piper Miniatum BL.” Jurnal Teknik Lingkungan 11(1): 53-59. Santoso B B. 2013. Pembiakan Vegetatif Cangkok (Layering). Lombok: Universitas Mataram. Sedeek M S, Farid N, dan Kirollos. 2017. “Botanical and genetic characterization of Citrus Maxima (Burm.) Merrill. F. Rutaceae.” International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 9(1): 260-272. Singh, A, dan Navneet. 2017. “Citrus maxima (Burm.)Merr. a traditional medicine: its antimicrobial potential and pharmacological update for commercial exploitation in herbal drugs – a review.” International Journal of ChemTech Research 10: 642-651. Susanto S, Rahayu A, Sukma D, dan Dewi I S. 2011. “Karakter morfologi dan kimia 18 kultivar pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) berbiji dan tanpa biji.” Ilmu Pertanian Indonesia 16: 43-48. ________, Sugeru H, dan Minten S. 2010. “Pertumbuhan vegetatif dan generatif batang atas jeruk pamelo „nambangan‟ pada empat jenis interstok.” J. Hort. Indonesia 1: 53-58.
  • 11. Tyas K N, Susanto S, dan Dewi I S. 2012. “Konservasi pamelo {Citrus maxima (Burm.) Merr.} dengan penurunan konsentrasi medium dan sukrosa.” Buletin Kebun Raya 15(2): 102-115. Valentinawati R F. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan teknologi budidaya jeruk pamelo (Citrus grandis L. Osbeck) di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Vijaylakshmi P, dan Radha R. 2015. “Citrus maxima.” Phytopharmacology 4: 263-267 .