SlideShare a Scribd company logo
1
EMOSIEMOSI
OLEH:OLEH:
RATNA WIDIASTUTI, S.PRATNA WIDIASTUTI, S.Psi.si.,P,Psi.si., M, M..AA..
22
DEFINISI EMOSIDEFINISI EMOSI
 Respon adaptif otomatis yang melibatkanRespon adaptif otomatis yang melibatkan
perubahan fisiologis serta perubahan danperubahan fisiologis serta perubahan dan
pengaturan perilaku pada saat individupengaturan perilaku pada saat individu
melakukan penilaian dalam menghadapimelakukan penilaian dalam menghadapi
sebuah stimulus.sebuah stimulus.
 Respon emosi baik yang positif ataupunRespon emosi baik yang positif ataupun
negatif akan mempengaruhi cara individunegatif akan mempengaruhi cara individu
bertahan hidup.bertahan hidup.
33
Emosi primerEmosi primer
 Plutchik (1980): takut, marah, sedih,Plutchik (1980): takut, marah, sedih,
senang, penerimaan, muak, antisipasi,senang, penerimaan, muak, antisipasi,
terkejutterkejut
 Scott (1980): takut, marah, kesepian,Scott (1980): takut, marah, kesepian,
senang, cinta, cemas, curigasenang, cinta, cemas, curiga
 Ekman (1973): takut, marah, sedih,Ekman (1973): takut, marah, sedih,
bahagia, muak, terkejutbahagia, muak, terkejut
 Shaver & Schwartz (1984): takut, marah,Shaver & Schwartz (1984): takut, marah,
sedih, bahagia, cintasedih, bahagia, cinta
44
Komponen emosiKomponen emosi
 Pengalaman emosi subjektif individu, responPengalaman emosi subjektif individu, respon
tubuh terutama yang berkaitan dengan systemtubuh terutama yang berkaitan dengan system
saraf, penilaian kognitif yang muncul dengansaraf, penilaian kognitif yang muncul dengan
sendirinya, ekspresi emosional, respon umumsendirinya, ekspresi emosional, respon umum
terhadap emosi, dan kecenderunganterhadap emosi, dan kecenderungan
perilakunya ( Atkinson dkk., 1999)perilakunya ( Atkinson dkk., 1999)
 Perubahan otak, perubahan mimik dan tubuh,Perubahan otak, perubahan mimik dan tubuh,
merasakan (pengalaman), desakan untukmerasakan (pengalaman), desakan untuk
bertindak, interpretasi-kepercayaan-asumsibertindak, interpretasi-kepercayaan-asumsi
(Linehan, 1993)(Linehan, 1993)
 Afeksi (pengalaman mengenai kesenangan atauAfeksi (pengalaman mengenai kesenangan atau
kepedihan), penilaian ulang suatu objek ataukepedihan), penilaian ulang suatu objek atau
peristiwa sebagai sesuatu yang baik atauperistiwa sebagai sesuatu yang baik atau
buruk, kesiapan bertindak, atau kesiapan dalamburuk, kesiapan bertindak, atau kesiapan dalam
merubah perilaku terhadap lingkungan,merubah perilaku terhadap lingkungan,
rangsangan otonomi, dan perubahan aktivitasrangsangan otonomi, dan perubahan aktivitas
kognitif (Frijda (dalam Lucas dkk. 2003))kognitif (Frijda (dalam Lucas dkk. 2003))
5
PENGGAMBARAN EMOSI
(Linehan, 1993)
Peristiwa pendorong
• Dari dalam
 Pikiran, perilaku, reaksi fisik
•Dari luar
 peristiwa, tempat
Interpretasi Peristiwa
• pikiran
• asumsi
• kepercayaan
Emosi
• Perubahan otak
•Perubahan mimik
dan tubuh
•Merasakan
(pengalaman)
•Desakan
bertindak
•Interpretasi,
kepercayaan,
asumsi
Ekspresi
• Bahasa muka
dan tubuh
•Ekspresi
kata-kata
•Tindakan
Menamai
emosi
Akibat yg terjadi setelahnya
• memori
• pikiran
• kemampuan berpikir
• fungsi fisiologis
• perilaku
Peristiwa
Pendorong
Kedua
6
PENGALAMAN EMOSI
• Reaksi primer terhadap peristiwa yg
terjadi di lingkungan sekitar kita
• Respon primer terhadap isi pikiran,
tindakan, dan perasaan kita
77
DIKOTOMI EMOSIDIKOTOMI EMOSI
(PLUTCHICK, 2003)(PLUTCHICK, 2003)
• Emosi positif merupakan emosi yang baik
atau diinginkan, seperti senang, bahagia,
cinta, atau tertarik.
• Emosi negatif adalah emosi yang dinilai
buruk atau tidak diinginkan, seperti sedih,
marah, takut, atau malu.
• Emosi negatif juga dapat memainkan
peranan yang positif dalam hidup individu.
8
MITOS DALAM EMOSI
(Linehan, 1993)
• Ada satu emosi yang benar bagi segala
situasi
• Membiarkan orang lain tahu saya sedang
dalam emosi negatif adalah kelemahan
• Perasaan negatif adalah buruk dan
merusak
• Emosional adalah tidak dapat
mengendalikan diri
• Emosi terjadi tanpa ada alasan
• Beberapa emosi adalah bodoh
9
MITOS DALAM EMOSI
(Linehan, 1993)
• Semua emosi yang melukai terjadi
sebagai balasan bagi sikap saya yg buruk
• Jika orang lain tidak menyetujui emosiku,
aku harus menghapus emosi itu
• Orang lain menjadi hakim terbaik untuk
menentukan emosi yang pantas bagiku
• Emosi yang melukai tidak penting dan
harus ditolak
10
REAKSI YG BERKAITAN DENGAN
EMOSI
Wallbott & Scherer, 1989:
Gembira  merasa hangat, jantung berdetak
lebih cepat, otot kendor, tertawa, tersenyum,
bergerak mendekat, bicara lbh panjang,
gangguan bicara
Marah  jantung berdetak lebih cepat, otot
tegang, perubahan pernafasan, merasa
panas, perubahan ekspresi wajah, perubahan
suara, bergerak menjauh, bicara lbh panjang,
perubahan tempo bicara
Muak  diam, perubahan ekspresi muka,
bicara lbh panjang, otot tegang, menarik diri
11
REAKSI YG BERKAITAN DENGAN
EMOSI
Sedih  menangis, terisak-isak,
tenggorokan tersumbat, menarik diri, jantung
berdetak lebih cepat, otot tegang, merasa
dingin
Takut  jantung berdetak lebih cepat, otot
tegang, berkeringat, perubahan pernafasan,
merasa dingin, perubahan ekspresi wajah
Malu  diam, jantung berdetak lebih cepat,
merasa panas, perubahan ekspresi wajah,
menarik diri
Merasa bersalah  diam, jantung berdetak
lebih cepat, tenggorokan tersumbat, otot
tegang
12
REAKSI YG BERKAITAN DENGAN
EMOSI
Clancy & Noyes (1976):
Cemas  nervous, nafas pendek-pendek,
otot tegang, berkeringat, panas/dingin, nyeri
dada, lelah, sulit tidur, gemetar, perasaan
membeku/tidak merasakan apa-apa
(numbness), sakit kepala, mual/muntah,
lemah, pinsan, pusing, perut tidak nyaman,
depresi, menangis, gangguan makan, takut
mati, susah menelan, tidak dapat diam, berat
badan turun, sulit berkonsentrasi, mudah
terganggu, mulut kering, takut gila, sering
BAK, mimpi buruk
13
FUNGSI EMOSI
Linehan, 1993:
• Bisa berguna, merusak, atau tidak
mengakibatkan apa-apa
• Alat berkomunikasi dan mempengaruhi
orang lain
• Mengatur dan memotivasi tindakan
• Mengawasi keadaan hubungan interpersonal
• Menilai apakah hal-hal yang terjadi sesuai
keinginan
• Memberi tanda pada orang mengenai
keadaan kita
14
FUNGSI EMOSI
• Meningkatkan pembelajaran
• Menyadari dan menilai apa-apa yg dirasakan
• Mengekspresikan dan bertindak sesuai
tanda-tanda yg penting
• Pengesahan bagi tanda yg mengindikasikan
bahwa sesuatu telah terjadi
Batzson dkk, 1992:
• Menyediakan informasi mengenai tujuan
• Memberikan penjelasan mengenai posisi
atau arah sehubungan dengan tujuan yang
akan dicapai individu
15
FUNGSI EMOSI
Greenberg, 2003:
• Memberi informasi tentang berbagai
kemungkinan dlm pemenuhan kebutuhan
individu
• Mengatur tindakan
• Mengawasi keadaan hubungan interpersonal
• Menilai apakah yg terjadi sesuai dgn keinginan
• Memberi tanda pd orang lain mengeni keadaan
kita
• Mengekspresikan dan bertindak sesuai tanda-
tanda yg dirasa penting bagi individu
16
FUNGSI EMOSI
• Menyadari dan menilai apa yg
dirasakan
• Meningkatkan pembelajaran
Plutchick (2003)
• Sedih  mendatangkan perilaku
bantuan dari orang lain
• Depresi  meningkatkan bantuan dari
orang lain
17
Perkembangan emosi
• Bayi-dewasa
1818
Perspektif perkembangan emosiPerspektif perkembangan emosi
1. phylogenesis: evolusi proses emosi antar1. phylogenesis: evolusi proses emosi antar
spesiesspesies
2. ontogenesis: perkembangan dan perubahan2. ontogenesis: perkembangan dan perubahan
selama masa hidup individu atau subselama masa hidup individu atau sub
kelompok spesieskelompok spesies
1919
Perkembangan emosi individuPerkembangan emosi individu
(Bridges, 1932)(Bridges, 1932)
 Lahir: senangLahir: senang
 3 bulan: sedih, senang, suka3 bulan: sedih, senang, suka
 6 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka6 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka
 12 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka,12 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka,
sayangsayang
 18 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka,18 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka,
sayang, cemburu, sayang pada orangtua,sayang, cemburu, sayang pada orangtua,
sayang pada anaksayang pada anak
2020
Pendekatan hubungan ibu-anakPendekatan hubungan ibu-anak
 Psikoanalitis : pengasuhan anakPsikoanalitis : pengasuhan anak
mempengaruhi emosi anak pada masa oral,mempengaruhi emosi anak pada masa oral,
anal, dan genital (Freud)anal, dan genital (Freud)  menyusui, makan,menyusui, makan,
toilet trainingtoilet training
 Bowlby : teori kelekatanBowlby : teori kelekatan  mencari kontakmencari kontak
fisik dengan ibu, interaksi sosialfisik dengan ibu, interaksi sosial
menyenangkan, menghindari peristiwa/orangmenyenangkan, menghindari peristiwa/orang
berpotensi membahayakan, yang menjelajahberpotensi membahayakan, yang menjelajah
lingkungan nonsosiallingkungan nonsosial
2121
Teori perkembangan emosi IzardTeori perkembangan emosi Izard
(’78)(’78)
 Emosi pada masa bayi berfungsi memberiEmosi pada masa bayi berfungsi memberi
tanda kebutuhan bayi pada pengasuhtanda kebutuhan bayi pada pengasuh
 Emosi yang muncul adalah yang adaptif bagiEmosi yang muncul adalah yang adaptif bagi
bayi dan muncul dalam komunikasi denganbayi dan muncul dalam komunikasi dengan
pengasuhpengasuh
 Perkembangan emosi berhubungan denganPerkembangan emosi berhubungan dengan
perubahan kognisi, persepsi, dan motorik anakperubahan kognisi, persepsi, dan motorik anak
2222
Teori perkembangan emosi SroufeTeori perkembangan emosi Sroufe
(’79)(’79)
 Emosi yang muncul pada bayi adalah takut,Emosi yang muncul pada bayi adalah takut,
marah, senangmarah, senang
 Perkembangan berkaitan dengan kapasitasPerkembangan berkaitan dengan kapasitas
kognitif, kemampuan berekspresi, dankognitif, kemampuan berekspresi, dan
kemampuan mengatasi (coping)kemampuan mengatasi (coping)
2323
Teori perkembangan emosi CamposTeori perkembangan emosi Campos
dkk (’83)dkk (’83)
 Keadaan emosi berbeda-beda sesuai denganKeadaan emosi berbeda-beda sesuai dengan
pengalaman emosi individu sepanjang hiduppengalaman emosi individu sepanjang hidup
 Emosi baru muncul sesuai dengan perkembanganEmosi baru muncul sesuai dengan perkembangan
kognitif individukognitif individu
 Hubungan antara ekspresi emosi da pengalamanHubungan antara ekspresi emosi da pengalaman
emosi lebih kompleks dan terkoordinir sesuaiemosi lebih kompleks dan terkoordinir sesuai
perkembangan individuperkembangan individu
 Respon coping berubah, da emosi pn berubah sejalanRespon coping berubah, da emosi pn berubah sejalan
dengan perkembangan individudengan perkembangan individu
 Penerimaan mengenai ekspresi emosi berkembangPenerimaan mengenai ekspresi emosi berkembang
saat individu berkembangsaat individu berkembang
2424
Perkembangan emosi danPerkembangan emosi dan
pembelajaranpembelajaran
 PembelajaranPembelajaran
asosiatif/pengukuhanasosiatif/pengukuhan
 Imitasi dan identifikasiImitasi dan identifikasi
 Peran aturan sosialPeran aturan sosial
 Mencari arti hidup dan identitasMencari arti hidup dan identitas
egoego
2525
Perkembangan emosi masaPerkembangan emosi masa
bayibayi
 MinatMinat  dari lahirdari lahir
 MarahMarah
 SenyumSenyum  reflektif, sosial (1 bln)reflektif, sosial (1 bln)
 Marah, heran, sedihMarah, heran, sedih  3 bln3 bln
 TakutTakut  5 bln5 bln
 MaluMalu  6 bln6 bln
 MenangisMenangis  tangis dasar, marah,tangis dasar, marah,
sakitsakit
2626
Perkembangan emosi anak-Perkembangan emosi anak-
anakanak
 Pengaruh keluargaPengaruh keluarga  otoriter,otoriter,
otoratif, permisif, budaya, kelasotoratif, permisif, budaya, kelas
sosial, relasa saudarasosial, relasa saudara
sekandug, ibu bekerja, ortusekandug, ibu bekerja, ortu
bercerai, jender, ortu depresibercerai, jender, ortu depresi
 Relasi teman sebayaRelasi teman sebaya 
permainanpermainan
 TelevisiTelevisi  malu, pasif,malu, pasif,
meremehkan, empati, agresifmeremehkan, empati, agresif
2727
Perkembangan emosi anakPerkembangan emosi anak
akhirakhir
 KeluargaKeluarga  relasi ortu anak, kelurgarelasi ortu anak, kelurga
tiri, anak kuncitiri, anak kunci
 Relasi teman sebayaRelasi teman sebaya 
penolakan/pengabaian teman,penolakan/pengabaian teman,
sahabatsahabat
 SekolahSekolah  kelas, guru, kelas sosial,kelas, guru, kelas sosial,
etnisetnis
 JenderJender  wanita: sedih dan takut,wanita: sedih dan takut,
laiki-laki: marah dan agresiflaiki-laki: marah dan agresif
2828
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
 Melepaskan/kelekatan denganMelepaskan/kelekatan dengan
ortuortu
 Krisis orisinalitasKrisis orisinalitas
 SekolahSekolah
 Orientasi internal kelompokOrientasi internal kelompok
 Pertentangan denganPertentangan dengan
masyarakatmasyarakat
 KarirKarir
2929
Perkembangan emosi orangPerkembangan emosi orang
dewasadewasa
 Perubahan peran sosialPerubahan peran sosial
 Stabilitas batinStabilitas batin
 Menerima diri apa adanyaMenerima diri apa adanya
 Menemukan gambaran duniaMenemukan gambaran dunia
 Konflik sosialKonflik sosial  ortu, kerja,ortu, kerja,
pasustri, keluarga, agama,pasustri, keluarga, agama,
politik, anakpolitik, anak
30
REGULASI EMOSI
• Mengatur situasi yang terjadi,
mengubah respon dengan
mengulas situasi, atau
menekan/mengintensifkan respon
(Greenberg, 2003)
• Menurunkan frekuensi terjadinya
emosi yang menekan dan
meningkatkan terjadinya frekuensi
emosi yang memberikan
kenyamanan (Omaha, 2004)
• Mengurangi rasa mudah terluka
pada emosi, meningkatkan emosi
positif, membiarkan emosi yg
31
STRATEGI REGULASI
EMOSI
• Merasakan emosi secara
imajinasi/pikiran)/Instropeksi emosi
(Greenberg, 2003; Mennin, 2004)
• Buku harian emosi (Linehan, 1993)
• Melihat permasalahan dari sudut pandang yg
lebih luas (Greenberg, 2003)
• Pernafasan (Greenberg, 2003)
• Relaksasi (Greenberg, 2003)
• Menenangkan diri (Greenberg, 2003)
• Pengalihan perhatian (Greenberg, 2003)
• Menoleransi tekanan (Omaha, 2004)
• Menjauhi emosi (secara imajinasi/pikiran)
(Greenberg, 2003)
• Meningkatkan pengalaman emosi positif
(Linehan, 1993)
• Melakukan tindakan yg berlawanan dgn
emosi negatif (Linehan, 1993)
32
Merasakan emosi
(secara imajinasi/pikiran)/Instropeksi emosi
(Greenberg, 2003; Mennin, 2004)
1. Mainkan musik yg menenangkan (misal musik
slow/mellow). Buatlah dirimu merasa nyaman. Dengarkan
musik. Bayangkan situasi yg mencetuskan emosi yg ingin
dijauhi.
2. Biarkan emosi yg ingin dijauhi muncul & mendatangimu.
Ukurlah intensitas emosi (1-10)
3. Rasakan reaksi dan sensasi pada tubuh. Katakan “Reaksi
(atau emosi) ini membuatku merasa ………..”(nyatakan dlm
kata-kata)
4. Jika ada pikiran yg muncul, fokuslah pada kesadaran
tentang bagaimana perasaan yg muncul karena emosi
33
Merasakan emosi
(secara imajinasi/pikiran)/Instropeksi emosi
(Greenberg, 2003; Mennin, 2004)
5. Bernafaslah dalam-dalam dgn pernafasan perut. Kendorkan
bagian tubuh yg merasakan sensasi emosi tersebut.
Biarkan satu perasaan menggiring perasaan berikutnya
hingga menemukan informasi yg dirasa penting. Kau akan
merasakan jika telah mencapai pengalaman inti dan
menerima pesan berharga. Kau akan merasakan senang
karena emosi ini terasa dalam dan nyata. Bentuk
pengetahuan ini memberikan rasa puas karena telah tahu
meskipun pesan yg disampaikan disetujui atau tidak
disetujui.
6. Pindahkan fokusmu pada dunia luar pikiran. Biarkan emosi
menjauh. Ubah arah perhatian dan pikiranmu ke aktivitas
yg sedang kau lakukan didunia nyata.
34
Buku harian emosi
Jenis emosi (Diener, et.al., 1985)
 Bahagia
 Tertarik
 Gembira
 Perhatian
 Kasih sayang
 Mencintai
 Dicintai
 Terharu
 Berterima kasih
 Bangga
 Percaya diri
 Terluka
 Sedih
35
Buku harian emosi
Jenis emosi
 Kecewa
 Jengkel
 Marah
 Benci
 Muak
 Jijik
 Malu
 Bersalah
 Iri
 Cemburu
 Cemas
 Takut
 Lainnya…………………….
36
BUKU HARIAN EMOSI
(Linehan, 1993)
 Peristiwa dan situasi pendorong:
……………………………………………………………
 Interpretasiku atas peristiwa atau situasi
……………………………………………………………
 Respon tubuh yg kurasakan
……………………………………………………………
 Bahasa tubuhku
……………………………………………………………
 Komunikasi verbalku
……………………………………………………………
 Desakan untuk bertindak dan tindakan yg kulakukan
……………………………………………………………
37
Melihat permasalahan
dari sudut pandang yg lebih luas
(Greenberg, 2003)
 Kadangkala kita perlu memperluas cara
pandang kita, karena dengan cara pandang
yang berbeda maka kita mungkin akan
menemukan perbedaan pengalaman emosi;
atau merubah emosi yang kita alami menjadi
lebih sehat/adaptif.
38
Pernafasan
(www.yogapostures.com)
1. Ambil posisi duduk yg nyaman atau lebih baik lagi tidur terlentang
2. Tutup mata dan ambil nafas dalam perlahan-lahan. Perhatikan
bahwa saat mengambil nafas yg bergerak naik turun adalah perut,
bukan dada.
3. Biarkan badan lemas dan relaks sehingga terasa seperti menyatu
dengan tanah.
4. Fokuslah pada kaki, bayangkan otot dan kulit dikaki mengendur,
biarkan menyatu dengan tanah yg dipijaknya. Pindahlah ke perut,
bayangkan otot dan kulit diperut mengendur bayangkan otot dan
kulit diperut mengendur. Bayangkan otot dan kulit didada
mengendur. Bayangkan otot dan kulit dikepala wajah mengendur.
5. Bernafaslah dengan relaks dalam posisi ini selama 5-15 menit.
6. Usahakan jangan tertidur.
39
Bernafas dengan relaks
(Reza Gunawan, 2007)
 Hirup napas melalui hidung, hembuskan
lewat mulut dengan lidah menempel dilangit-
langit mulut
 Saat menghirup, hitung selama 4 hitungan.
Tahan 7 hitungan, keluarkan selama 8
hitungan
 Pakai metode ini ketika bangun tidur, akan
tidur, akan ujian, atau menghadapi orang
yang membuat kesal
40
Keselarasan Hati
(Reza Gunawan, 2007)
 Heart focus  taruh tangan diatas hati atau tengah
dada untuk mengalirkan energi ke hati
 Heart breathing  bernafaslah dengan lembut.
Rasakan dengan hati
 Heart feeling  rasakan apapun emosi anda. Sedih,
marah, bahagia. Terimalah emosi apa adanya. Jika
terasa ingin menangis, menangislah… Jika terasa
ingin tersenyum, tersenyumlah…
41
Relaksasi
 Gunakan vcd relaksasi yg tersedia
42
Menenangkan diri
(Greenberg, 2003)
1. Bayangkan emosimu adalah anak kecil. Apa
yg akan kau katakan jika ingin menenangkan
anak yang sedang menangis sedih? Katakan
hal itu pd dirimu sendiri dengan penuh kasih
sayang, kehangatan, dan kesabaran
2. Bantahlah kepercayaan negatifmu dengan
kebutuhan akan dukungan seperti “Aku butuh
dukungan, bukan kritikan”.
43
Menenangkan diri
(Greenberg, 2003)
3. Cari kata-kata yg menenangkan disaat emosimu
negatif. Biarkan kata-kata ini menenangkanmu.
4. Biarkan emosi negatif dan positif berdampingan
melengkapi hidupmua. Satukan rasa malu
dengan harga diri untuk menjadikanmu merasa
berharga, rasa takut dan keteguhan hati menjadi
rasa kuat, dankecemasan dan harapanmu
menjadi sensitivitas.
44
Menoleransi tekanan/rasa terluka karena emosi
(Greenberg, 2003)
1. Pastikan kita merasa aman secara fisik. Pilihlah sebuah
tempat aman dialam pikiran dimana kita dapat pergi saat
merasakan emosi yg melukai Bayangkan peristiwa atau
pengalaman yg melukai.
2. Bernafaslah dalam-dalam.
3. Nyatakan dlm kata-kata gambaran atau sensasi tubuh yg
muncul. Hubungkan sensasi, bayangan, dan bagian
peristiwa ke dlm pernyataan yg berkesinambungan. Katakan
dgn jelas, seperti “Aku merasa tercekam”, “Aku patah hati”.
4. Bernafaslah dalam-dalam.
45
Menoleransi tekanan/rasa terluka karena emosi
(Greenberg, 2003)
6. Biarkan emosimu muncul, rasakan dan ekspresikan.
Pergilah ke tempat aman dlm bayangan jk dirasa perlu.
7. Kenalilah ke emosimu. Perhatikan bhw dibalik
kepercayaan kemungkinan akan ketidakmampuanmu
menghadapi emosi yg melukai, kau tetap ada. Kakimu
masih menginjak tanah. Rasakan dirimu menempel pd
kursimu. Biarkan emosi yg melukai ada. Nyatakan
kebutuhanmu terhadap emosi tersebut dlm kata-kata
(“aku ingin kau menjauh”). Rasakan bahwa kelegaan akan
datang seiring pengalaman dan ekspresi emosi yg
melukai dengan cara baru. Apa yg dapat kau biarkan
pergi, biarkan pergi. Buatlah catatan tentang gambaran
emosi yg baru yg lebih bersahabat baik yg berkaitan dgn
dirimu sendiri maupun orang lain.
46
Menjauhi/mengambil jarak dari emosi (secara
imajinasi/pikiran)/Mengalihkan perhatian
(Greenberg, 2003)
Catatan: kadangkala lebih berguna bagi kita untuk menjauhi
emosi yg melukai kita daripada merasakannya. Terutama
jika emosi itu tidak sehat dan sangat berlebihan. Lakukan
latihan ini dengan menekankan pada proses dan bukan
pada isinya. Kemudian usahakan untuk mendapatkan
emosi lain yg lebih sehat
1. Bayangkan sebuah situasi atau hubungan interpersonal yg
memicu emosi marah. Mungkin percakapan dgn orang tua
atau rekan kerja yg membuat kita merasa tersinggung, tidak
berdaya, atau tidak berharga.
2. Jika emosi telah muncul, perhatikan sensasi dalam tubuhmu
yg terasa. Gambarkan sensasi ini dalam kata-kata baik
kualitas, intensitas, atau tempat terjadinya sensasi.
47
Menjauhi/mengambil jarak dari emosi (secara
imajinasi/pikiran)/Mengalihkan perhatian
(Greenberg, 2003)
3. Bernafaslah dalam-dalam dengan pernafasan perut.
4. Perhatikan pikiran yg muncul. Gambarkan pemikiran,
ingatan, atau kritikan yg muncul.
5. Bernafaslah dalam-dalam dengan pernafasan perut.
6. Fokuskan ingatan akan emosi yg lebih terasa nyaman atau
ringan (cinta, senang, atau persahabatan). Rasakan.
Biarkan emosi ini mengisi dirimu.
7. Bicaralah pada emosi yg tidak sehat dengan emosi baru yg
terasa nyaman ini.
48
MERUBAH EMOSI NEGATIF DENGAN TINDAKAN
YG BERLAWANAN
(Linehan, 1993)
 Takut
dekati, jgn menghindari sumber takut
 Merasa bersalah/malu
dekati, perbaiki, maafkan, biarkan pergi
 Sedih/depresi
beraktivitaslah; lakukan hal-hal yg membuat percaya
diri/merasa mampu
 Marah
dekati orang yg menyebabkan marah, lakukan hal
yg mneyenangkan padanya, berlaku simpatik dan
tidak menyalahkan
49
MEMBIARKAN EMOSI YG MELUKAI PERGI
(Linehan, 1993)
 Perlakukan emosi seperti ombak yg datang dan
pergi. Lakukan dengan merasakan sensasi
tubuh atau kualitas pengalaman.
 Observasi emosi. Sadari kehadiran emosi. Amati
& gambarkan emosi apa adanya. Jangan
melawan/menolak. Mundur dr emosi.
 Catatlah dalam pikiran bahwa dirimu bukanlah
emosimu.
 Cintai emosimu
 Hargai emosimu
50
MENGURANGI RASA MUDAH TERLUKA
PADA EMOSI NEGATIF
(Linehan, 1993)
 Merawat penyakit fisik
 sakit menurunkan daya tahan tubuh
 Gangguan dari sakit: malu, kurang
asertif, kekurangan uang
 Makan seimbang
 Efek buruk makan tll sedikit
 Jauhi makanan yg memicu emosi
negatif
 Makanlah makanan yg membuat emosi
terasa nyaman (coklat), kalem/tenang
(teh, susu), atau bertenaga (pisang)
51
MENGURANGI RASA MUDAH TERLUKA
PADA EMOSI NEGATIF
(Linehan, 1993)
 Hindari obat pembangkit semangat
 alkohol, napza dan psikotropika
 Tidur seimbang
 Tll sedikit tidur membuat rentan thd
emosi negatif dan menjurus pd
sindrom depresi
 Olahraga
 Kuasai suatu keahlian/ketrampilan
baru yg membangkitkan perasaan
mampu/percaya diri
52
MENINGKATKAN EMOSI
POSITIF
Linehan, 1993:
 Menambah jumlah peristiwa yg
mendorong emosi positif seperti
senang, cinta, harga diri, percaya diri,
kalem
 Memperbaiki hubungan interpersonal
lama dan menjalin hubungan
interpersonal baru
 Jangan menghindar atau menyerah
 Renungkan pengalaman positif
 Fokus pada pikiran positif; fokus ulang
53
MENINGKATKAN EMOSI
POSITIF
Sheldon & Lyubomirsky (2004):
 Membuat kebiasaan untuk terlibat
dalam suatu kegiatan yg sesuai dgn
nolai & norma yg dianut
 Menuliskan jurnal mengenai hal-hal
terbaik dalam diri mereka, tujuan
hidup, impian, dan realisasi impian
dimasa mendatang
Emmons & McCullough (2003):
 Menuliskan jurnal berisi anugrah atau
hal-hal baik yg diterima hari ini
(dilakukan setiap hari selama 2-3
minggu)
54
Jadual Kegiatan
Menyenangkan
 Pergi berlibur
 Relaksasi
 Berpikir aku telah menyelesaikan semua tugas hari ini
 Berlari, jalan pagi
 Mendengarkan musik
 Menonton film/vcd
 Mengingat pesta yang menyenangkan
 Membeli alat rumah tangga
 Tertawa
 Merencanakan karir
 Mengenang perjalanan keluar kota
 Membaca majalah atau koran
 Hobi …………..
 Berkebun
 Menghabiskan waktu bersama keluarga
 Kencan
 Merencanakan aktivitas harian
55
Jadual Kegiatan
Menyenangkan
 Bertemu kenalan lama/baru
 Menabung
 Pulang kerja
 Makan
 Yoga/meditasi
 Memperbaiki sesuatu dirumah
 Mengingat kata dan perbuatan orang tercinta
 Memakai baju keren/seksi
 Menikmati hari yang tenang
 Olahraga
 Melamun
 Berbelanja
 Berdiskusi dengan teman
 Main bola (badminton, tennis, sepakbola)
 Melakukan hubungan badan
 Berkumpul dengan keluarga
 Arisan
56
Jadual Kegiatan
Menyenangkan
 Merangkai bunga
 Pergi ke pantai/gunung
 Menurunkan berat badan
 Berpikir aku adalah orang yang OK
 Reuni sekolah
 Mengoleksi barang kuno/vintage
 Bernyanyi di rumah
 Merawat tanaman
 Mendengarkan orang lain
 Pergi ke tempat ibadah
 Berjalan-jalan di Mal
 Membaca novel
 Bermain layang-layang
 Berkunjung ke rumah saudara
 Main Play Station/game
 Berkemah
 Bersantai seharian
 Lainnya ………………………………..

More Related Content

What's hot

Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdfTeori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
Nawang Setyoningrum
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Vivia Maya Rafica
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
Seta Wicaksana
 
Emotion and mood
Emotion and moodEmotion and mood
Emotion and mood
Seta Wicaksana
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
FATHATUL FIKRIYAH
 
Ppt psikolog 1
Ppt psikolog 1Ppt psikolog 1
Ppt psikolog 1
azizah wulan wulansari
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
Wulandari Rima Kumari
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
Tiffana Maheswary Pragita Saputri
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
Ariyana Isti Kusumayani
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islamikholidi14
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theory
anmeyshie
 
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
frahmawati528
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)masnasikin
 
Emosi dan mood
Emosi dan moodEmosi dan mood
Emosi dan moodlisachmad
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Bagus Aji
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
bkupstegal
 
9. psikologi individual
9. psikologi individual9. psikologi individual
9. psikologi individualonnel_91
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Vivia Maya Rafica
 

What's hot (20)

Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdfTeori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
 
Emosi
Emosi Emosi
Emosi
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Emotion and mood
Emotion and moodEmotion and mood
Emotion and mood
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Ppt psikolog 1
Ppt psikolog 1Ppt psikolog 1
Ppt psikolog 1
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islami
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theory
 
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Emosi dan mood
Emosi dan moodEmosi dan mood
Emosi dan mood
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
9. psikologi individual
9. psikologi individual9. psikologi individual
9. psikologi individual
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 

Viewers also liked

Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
anna rasyla
 
Maria montessori powerpoint
Maria montessori powerpointMaria montessori powerpoint
Maria montessori powerpointlauralerwill
 
Power P. Perasaan
Power P. PerasaanPower P. Perasaan
Power P. Perasaanguest45be8c
 
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
fikri asyura
 
PPT Teknologi Pendidikan
PPT Teknologi PendidikanPPT Teknologi Pendidikan
PPT Teknologi Pendidikan
EliShofana
 
ILMU KOMUNIKASI - Pesan
ILMU KOMUNIKASI - PesanILMU KOMUNIKASI - Pesan
ILMU KOMUNIKASI - Pesan
Diana Amelia Bagti
 
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
Riszki Alfiah Rahmah
 
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dinipengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
Hana Hafifah
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
Orde Koria Sitio
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
Iriani_kehi
 
Remaja, kesihatan diri dan rohani
Remaja, kesihatan diri dan rohaniRemaja, kesihatan diri dan rohani
Remaja, kesihatan diri dan rohani
azmil atiman
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Dwi Wahyu
 

Viewers also liked (20)

Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Perkembangan Emosi
Perkembangan EmosiPerkembangan Emosi
Perkembangan Emosi
 
Emosi handout
Emosi handoutEmosi handout
Emosi handout
 
Maria montessori powerpoint
Maria montessori powerpointMaria montessori powerpoint
Maria montessori powerpoint
 
Power P. Perasaan
Power P. PerasaanPower P. Perasaan
Power P. Perasaan
 
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
 
PPT Teknologi Pendidikan
PPT Teknologi PendidikanPPT Teknologi Pendidikan
PPT Teknologi Pendidikan
 
P point empati
P point empatiP point empati
P point empati
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
ILMU KOMUNIKASI - Pesan
ILMU KOMUNIKASI - PesanILMU KOMUNIKASI - Pesan
ILMU KOMUNIKASI - Pesan
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
 
Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"
 
Teori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosiTeori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosi
 
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
 
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dinipengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
 
Remaja
RemajaRemaja
Remaja
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
 
Remaja, kesihatan diri dan rohani
Remaja, kesihatan diri dan rohaniRemaja, kesihatan diri dan rohani
Remaja, kesihatan diri dan rohani
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
 

Similar to Hand out kuliah perkembangan emosi

PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptxPSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
NurulAzizah312271
 
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptxPSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
Henipuspitasari17
 
Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2
hadiarnowo
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
muji3228
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial tyaadhietz
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Bengkulu Univercity
 
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcjnbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
SarahKusumahBakti
 
PERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptx
PERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptxPERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptx
PERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptx
ppgcahayarizki01128
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
Siti Sahati
 
Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2
kasmuddin nanang
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaan
Andi Uli
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaan
Andi Uli
 
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptxPerkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 
RINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdf
RINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdfRINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdf
RINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdf
muhammadiwanmaulana
 
PPT PAK DIM.pptx
PPT PAK DIM.pptxPPT PAK DIM.pptx
PPT PAK DIM.pptx
rezkygraha1
 

Similar to Hand out kuliah perkembangan emosi (20)

PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptxPSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
 
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptxPSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
PSIKOLOGI_IBU_DAN_ANAK.pptx
 
Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
 
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcjnbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
 
Emosional psikologi
Emosional psikologiEmosional psikologi
Emosional psikologi
 
PERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptx
PERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptxPERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptx
PERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptx
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Pengurusan emosi
Pengurusan emosiPengurusan emosi
Pengurusan emosi
 
Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaan
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaan
 
Bilazim
BilazimBilazim
Bilazim
 
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptxPerkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
 
RINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdf
RINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdfRINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdf
RINGKASAN_STASE_JIWA_Katanya_biasanya_belajar_dari_sini_tapi_dosis.pdf
 
PPT PAK DIM.pptx
PPT PAK DIM.pptxPPT PAK DIM.pptx
PPT PAK DIM.pptx
 

More from Ratna Widiastuti

Stress dan adaptasi
Stress dan adaptasiStress dan adaptasi
Stress dan adaptasi
Ratna Widiastuti
 
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusiAbk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
Ratna Widiastuti
 
Peminatan kurikulum 13
Peminatan kurikulum 13Peminatan kurikulum 13
Peminatan kurikulum 13
Ratna Widiastuti
 
Pelatihan meningkatkan kreativitas pada anak bagi orang tua ngajar
Pelatihan meningkatkan kreativitas pada anak bagi orang tua   ngajarPelatihan meningkatkan kreativitas pada anak bagi orang tua   ngajar
Pelatihan meningkatkan kreativitas pada anak bagi orang tua ngajar
Ratna Widiastuti
 
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iDiskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Ratna Widiastuti
 
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusiAbk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
Ratna Widiastuti
 
Pendidikan seks dan bullying untuk ortu dan guru 2
Pendidikan seks  dan bullying untuk ortu dan guru 2Pendidikan seks  dan bullying untuk ortu dan guru 2
Pendidikan seks dan bullying untuk ortu dan guru 2Ratna Widiastuti
 
Seminar penanganan anak berkebutuhan khusus
Seminar penanganan anak berkebutuhan khususSeminar penanganan anak berkebutuhan khusus
Seminar penanganan anak berkebutuhan khusus
Ratna Widiastuti
 
Perkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anakPerkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anak
Ratna Widiastuti
 
Mengajarkan membaca
Mengajarkan membacaMengajarkan membaca
Mengajarkan membaca
Ratna Widiastuti
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
Ratna Widiastuti
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
Ratna Widiastuti
 
Pengenalan peserta didik 2013
Pengenalan peserta didik 2013Pengenalan peserta didik 2013
Pengenalan peserta didik 2013Ratna Widiastuti
 
Neurolinguistik Program untuk mengurangi kecemasan tes siswa
Neurolinguistik Program untuk mengurangi kecemasan tes siswaNeurolinguistik Program untuk mengurangi kecemasan tes siswa
Neurolinguistik Program untuk mengurangi kecemasan tes siswa
Ratna Widiastuti
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Ratna Widiastuti
 
Psikologi ibu hamil
Psikologi ibu hamilPsikologi ibu hamil
Psikologi ibu hamil
Ratna Widiastuti
 
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & KonselingPengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Ratna Widiastuti
 
Komunikasi terapiutik
Komunikasi terapiutikKomunikasi terapiutik
Komunikasi terapiutik
Ratna Widiastuti
 

More from Ratna Widiastuti (18)

Stress dan adaptasi
Stress dan adaptasiStress dan adaptasi
Stress dan adaptasi
 
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusiAbk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
 
Peminatan kurikulum 13
Peminatan kurikulum 13Peminatan kurikulum 13
Peminatan kurikulum 13
 
Pelatihan meningkatkan kreativitas pada anak bagi orang tua ngajar
Pelatihan meningkatkan kreativitas pada anak bagi orang tua   ngajarPelatihan meningkatkan kreativitas pada anak bagi orang tua   ngajar
Pelatihan meningkatkan kreativitas pada anak bagi orang tua ngajar
 
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iDiskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
 
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusiAbk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
 
Pendidikan seks dan bullying untuk ortu dan guru 2
Pendidikan seks  dan bullying untuk ortu dan guru 2Pendidikan seks  dan bullying untuk ortu dan guru 2
Pendidikan seks dan bullying untuk ortu dan guru 2
 
Seminar penanganan anak berkebutuhan khusus
Seminar penanganan anak berkebutuhan khususSeminar penanganan anak berkebutuhan khusus
Seminar penanganan anak berkebutuhan khusus
 
Perkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anakPerkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anak
 
Mengajarkan membaca
Mengajarkan membacaMengajarkan membaca
Mengajarkan membaca
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
 
Pengenalan peserta didik 2013
Pengenalan peserta didik 2013Pengenalan peserta didik 2013
Pengenalan peserta didik 2013
 
Neurolinguistik Program untuk mengurangi kecemasan tes siswa
Neurolinguistik Program untuk mengurangi kecemasan tes siswaNeurolinguistik Program untuk mengurangi kecemasan tes siswa
Neurolinguistik Program untuk mengurangi kecemasan tes siswa
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah
 
Psikologi ibu hamil
Psikologi ibu hamilPsikologi ibu hamil
Psikologi ibu hamil
 
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & KonselingPengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
 
Komunikasi terapiutik
Komunikasi terapiutikKomunikasi terapiutik
Komunikasi terapiutik
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 

Hand out kuliah perkembangan emosi

  • 1. 1 EMOSIEMOSI OLEH:OLEH: RATNA WIDIASTUTI, S.PRATNA WIDIASTUTI, S.Psi.si.,P,Psi.si., M, M..AA..
  • 2. 22 DEFINISI EMOSIDEFINISI EMOSI  Respon adaptif otomatis yang melibatkanRespon adaptif otomatis yang melibatkan perubahan fisiologis serta perubahan danperubahan fisiologis serta perubahan dan pengaturan perilaku pada saat individupengaturan perilaku pada saat individu melakukan penilaian dalam menghadapimelakukan penilaian dalam menghadapi sebuah stimulus.sebuah stimulus.  Respon emosi baik yang positif ataupunRespon emosi baik yang positif ataupun negatif akan mempengaruhi cara individunegatif akan mempengaruhi cara individu bertahan hidup.bertahan hidup.
  • 3. 33 Emosi primerEmosi primer  Plutchik (1980): takut, marah, sedih,Plutchik (1980): takut, marah, sedih, senang, penerimaan, muak, antisipasi,senang, penerimaan, muak, antisipasi, terkejutterkejut  Scott (1980): takut, marah, kesepian,Scott (1980): takut, marah, kesepian, senang, cinta, cemas, curigasenang, cinta, cemas, curiga  Ekman (1973): takut, marah, sedih,Ekman (1973): takut, marah, sedih, bahagia, muak, terkejutbahagia, muak, terkejut  Shaver & Schwartz (1984): takut, marah,Shaver & Schwartz (1984): takut, marah, sedih, bahagia, cintasedih, bahagia, cinta
  • 4. 44 Komponen emosiKomponen emosi  Pengalaman emosi subjektif individu, responPengalaman emosi subjektif individu, respon tubuh terutama yang berkaitan dengan systemtubuh terutama yang berkaitan dengan system saraf, penilaian kognitif yang muncul dengansaraf, penilaian kognitif yang muncul dengan sendirinya, ekspresi emosional, respon umumsendirinya, ekspresi emosional, respon umum terhadap emosi, dan kecenderunganterhadap emosi, dan kecenderungan perilakunya ( Atkinson dkk., 1999)perilakunya ( Atkinson dkk., 1999)  Perubahan otak, perubahan mimik dan tubuh,Perubahan otak, perubahan mimik dan tubuh, merasakan (pengalaman), desakan untukmerasakan (pengalaman), desakan untuk bertindak, interpretasi-kepercayaan-asumsibertindak, interpretasi-kepercayaan-asumsi (Linehan, 1993)(Linehan, 1993)  Afeksi (pengalaman mengenai kesenangan atauAfeksi (pengalaman mengenai kesenangan atau kepedihan), penilaian ulang suatu objek ataukepedihan), penilaian ulang suatu objek atau peristiwa sebagai sesuatu yang baik atauperistiwa sebagai sesuatu yang baik atau buruk, kesiapan bertindak, atau kesiapan dalamburuk, kesiapan bertindak, atau kesiapan dalam merubah perilaku terhadap lingkungan,merubah perilaku terhadap lingkungan, rangsangan otonomi, dan perubahan aktivitasrangsangan otonomi, dan perubahan aktivitas kognitif (Frijda (dalam Lucas dkk. 2003))kognitif (Frijda (dalam Lucas dkk. 2003))
  • 5. 5 PENGGAMBARAN EMOSI (Linehan, 1993) Peristiwa pendorong • Dari dalam  Pikiran, perilaku, reaksi fisik •Dari luar  peristiwa, tempat Interpretasi Peristiwa • pikiran • asumsi • kepercayaan Emosi • Perubahan otak •Perubahan mimik dan tubuh •Merasakan (pengalaman) •Desakan bertindak •Interpretasi, kepercayaan, asumsi Ekspresi • Bahasa muka dan tubuh •Ekspresi kata-kata •Tindakan Menamai emosi Akibat yg terjadi setelahnya • memori • pikiran • kemampuan berpikir • fungsi fisiologis • perilaku Peristiwa Pendorong Kedua
  • 6. 6 PENGALAMAN EMOSI • Reaksi primer terhadap peristiwa yg terjadi di lingkungan sekitar kita • Respon primer terhadap isi pikiran, tindakan, dan perasaan kita
  • 7. 77 DIKOTOMI EMOSIDIKOTOMI EMOSI (PLUTCHICK, 2003)(PLUTCHICK, 2003) • Emosi positif merupakan emosi yang baik atau diinginkan, seperti senang, bahagia, cinta, atau tertarik. • Emosi negatif adalah emosi yang dinilai buruk atau tidak diinginkan, seperti sedih, marah, takut, atau malu. • Emosi negatif juga dapat memainkan peranan yang positif dalam hidup individu.
  • 8. 8 MITOS DALAM EMOSI (Linehan, 1993) • Ada satu emosi yang benar bagi segala situasi • Membiarkan orang lain tahu saya sedang dalam emosi negatif adalah kelemahan • Perasaan negatif adalah buruk dan merusak • Emosional adalah tidak dapat mengendalikan diri • Emosi terjadi tanpa ada alasan • Beberapa emosi adalah bodoh
  • 9. 9 MITOS DALAM EMOSI (Linehan, 1993) • Semua emosi yang melukai terjadi sebagai balasan bagi sikap saya yg buruk • Jika orang lain tidak menyetujui emosiku, aku harus menghapus emosi itu • Orang lain menjadi hakim terbaik untuk menentukan emosi yang pantas bagiku • Emosi yang melukai tidak penting dan harus ditolak
  • 10. 10 REAKSI YG BERKAITAN DENGAN EMOSI Wallbott & Scherer, 1989: Gembira  merasa hangat, jantung berdetak lebih cepat, otot kendor, tertawa, tersenyum, bergerak mendekat, bicara lbh panjang, gangguan bicara Marah  jantung berdetak lebih cepat, otot tegang, perubahan pernafasan, merasa panas, perubahan ekspresi wajah, perubahan suara, bergerak menjauh, bicara lbh panjang, perubahan tempo bicara Muak  diam, perubahan ekspresi muka, bicara lbh panjang, otot tegang, menarik diri
  • 11. 11 REAKSI YG BERKAITAN DENGAN EMOSI Sedih  menangis, terisak-isak, tenggorokan tersumbat, menarik diri, jantung berdetak lebih cepat, otot tegang, merasa dingin Takut  jantung berdetak lebih cepat, otot tegang, berkeringat, perubahan pernafasan, merasa dingin, perubahan ekspresi wajah Malu  diam, jantung berdetak lebih cepat, merasa panas, perubahan ekspresi wajah, menarik diri Merasa bersalah  diam, jantung berdetak lebih cepat, tenggorokan tersumbat, otot tegang
  • 12. 12 REAKSI YG BERKAITAN DENGAN EMOSI Clancy & Noyes (1976): Cemas  nervous, nafas pendek-pendek, otot tegang, berkeringat, panas/dingin, nyeri dada, lelah, sulit tidur, gemetar, perasaan membeku/tidak merasakan apa-apa (numbness), sakit kepala, mual/muntah, lemah, pinsan, pusing, perut tidak nyaman, depresi, menangis, gangguan makan, takut mati, susah menelan, tidak dapat diam, berat badan turun, sulit berkonsentrasi, mudah terganggu, mulut kering, takut gila, sering BAK, mimpi buruk
  • 13. 13 FUNGSI EMOSI Linehan, 1993: • Bisa berguna, merusak, atau tidak mengakibatkan apa-apa • Alat berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain • Mengatur dan memotivasi tindakan • Mengawasi keadaan hubungan interpersonal • Menilai apakah hal-hal yang terjadi sesuai keinginan • Memberi tanda pada orang mengenai keadaan kita
  • 14. 14 FUNGSI EMOSI • Meningkatkan pembelajaran • Menyadari dan menilai apa-apa yg dirasakan • Mengekspresikan dan bertindak sesuai tanda-tanda yg penting • Pengesahan bagi tanda yg mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi Batzson dkk, 1992: • Menyediakan informasi mengenai tujuan • Memberikan penjelasan mengenai posisi atau arah sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai individu
  • 15. 15 FUNGSI EMOSI Greenberg, 2003: • Memberi informasi tentang berbagai kemungkinan dlm pemenuhan kebutuhan individu • Mengatur tindakan • Mengawasi keadaan hubungan interpersonal • Menilai apakah yg terjadi sesuai dgn keinginan • Memberi tanda pd orang lain mengeni keadaan kita • Mengekspresikan dan bertindak sesuai tanda- tanda yg dirasa penting bagi individu
  • 16. 16 FUNGSI EMOSI • Menyadari dan menilai apa yg dirasakan • Meningkatkan pembelajaran Plutchick (2003) • Sedih  mendatangkan perilaku bantuan dari orang lain • Depresi  meningkatkan bantuan dari orang lain
  • 18. 1818 Perspektif perkembangan emosiPerspektif perkembangan emosi 1. phylogenesis: evolusi proses emosi antar1. phylogenesis: evolusi proses emosi antar spesiesspesies 2. ontogenesis: perkembangan dan perubahan2. ontogenesis: perkembangan dan perubahan selama masa hidup individu atau subselama masa hidup individu atau sub kelompok spesieskelompok spesies
  • 19. 1919 Perkembangan emosi individuPerkembangan emosi individu (Bridges, 1932)(Bridges, 1932)  Lahir: senangLahir: senang  3 bulan: sedih, senang, suka3 bulan: sedih, senang, suka  6 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka6 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka  12 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka,12 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka, sayangsayang  18 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka,18 bln: takut, jijik, marah, sedih, senang, suka, sayang, cemburu, sayang pada orangtua,sayang, cemburu, sayang pada orangtua, sayang pada anaksayang pada anak
  • 20. 2020 Pendekatan hubungan ibu-anakPendekatan hubungan ibu-anak  Psikoanalitis : pengasuhan anakPsikoanalitis : pengasuhan anak mempengaruhi emosi anak pada masa oral,mempengaruhi emosi anak pada masa oral, anal, dan genital (Freud)anal, dan genital (Freud)  menyusui, makan,menyusui, makan, toilet trainingtoilet training  Bowlby : teori kelekatanBowlby : teori kelekatan  mencari kontakmencari kontak fisik dengan ibu, interaksi sosialfisik dengan ibu, interaksi sosial menyenangkan, menghindari peristiwa/orangmenyenangkan, menghindari peristiwa/orang berpotensi membahayakan, yang menjelajahberpotensi membahayakan, yang menjelajah lingkungan nonsosiallingkungan nonsosial
  • 21. 2121 Teori perkembangan emosi IzardTeori perkembangan emosi Izard (’78)(’78)  Emosi pada masa bayi berfungsi memberiEmosi pada masa bayi berfungsi memberi tanda kebutuhan bayi pada pengasuhtanda kebutuhan bayi pada pengasuh  Emosi yang muncul adalah yang adaptif bagiEmosi yang muncul adalah yang adaptif bagi bayi dan muncul dalam komunikasi denganbayi dan muncul dalam komunikasi dengan pengasuhpengasuh  Perkembangan emosi berhubungan denganPerkembangan emosi berhubungan dengan perubahan kognisi, persepsi, dan motorik anakperubahan kognisi, persepsi, dan motorik anak
  • 22. 2222 Teori perkembangan emosi SroufeTeori perkembangan emosi Sroufe (’79)(’79)  Emosi yang muncul pada bayi adalah takut,Emosi yang muncul pada bayi adalah takut, marah, senangmarah, senang  Perkembangan berkaitan dengan kapasitasPerkembangan berkaitan dengan kapasitas kognitif, kemampuan berekspresi, dankognitif, kemampuan berekspresi, dan kemampuan mengatasi (coping)kemampuan mengatasi (coping)
  • 23. 2323 Teori perkembangan emosi CamposTeori perkembangan emosi Campos dkk (’83)dkk (’83)  Keadaan emosi berbeda-beda sesuai denganKeadaan emosi berbeda-beda sesuai dengan pengalaman emosi individu sepanjang hiduppengalaman emosi individu sepanjang hidup  Emosi baru muncul sesuai dengan perkembanganEmosi baru muncul sesuai dengan perkembangan kognitif individukognitif individu  Hubungan antara ekspresi emosi da pengalamanHubungan antara ekspresi emosi da pengalaman emosi lebih kompleks dan terkoordinir sesuaiemosi lebih kompleks dan terkoordinir sesuai perkembangan individuperkembangan individu  Respon coping berubah, da emosi pn berubah sejalanRespon coping berubah, da emosi pn berubah sejalan dengan perkembangan individudengan perkembangan individu  Penerimaan mengenai ekspresi emosi berkembangPenerimaan mengenai ekspresi emosi berkembang saat individu berkembangsaat individu berkembang
  • 24. 2424 Perkembangan emosi danPerkembangan emosi dan pembelajaranpembelajaran  PembelajaranPembelajaran asosiatif/pengukuhanasosiatif/pengukuhan  Imitasi dan identifikasiImitasi dan identifikasi  Peran aturan sosialPeran aturan sosial  Mencari arti hidup dan identitasMencari arti hidup dan identitas egoego
  • 25. 2525 Perkembangan emosi masaPerkembangan emosi masa bayibayi  MinatMinat  dari lahirdari lahir  MarahMarah  SenyumSenyum  reflektif, sosial (1 bln)reflektif, sosial (1 bln)  Marah, heran, sedihMarah, heran, sedih  3 bln3 bln  TakutTakut  5 bln5 bln  MaluMalu  6 bln6 bln  MenangisMenangis  tangis dasar, marah,tangis dasar, marah, sakitsakit
  • 26. 2626 Perkembangan emosi anak-Perkembangan emosi anak- anakanak  Pengaruh keluargaPengaruh keluarga  otoriter,otoriter, otoratif, permisif, budaya, kelasotoratif, permisif, budaya, kelas sosial, relasa saudarasosial, relasa saudara sekandug, ibu bekerja, ortusekandug, ibu bekerja, ortu bercerai, jender, ortu depresibercerai, jender, ortu depresi  Relasi teman sebayaRelasi teman sebaya  permainanpermainan  TelevisiTelevisi  malu, pasif,malu, pasif, meremehkan, empati, agresifmeremehkan, empati, agresif
  • 27. 2727 Perkembangan emosi anakPerkembangan emosi anak akhirakhir  KeluargaKeluarga  relasi ortu anak, kelurgarelasi ortu anak, kelurga tiri, anak kuncitiri, anak kunci  Relasi teman sebayaRelasi teman sebaya  penolakan/pengabaian teman,penolakan/pengabaian teman, sahabatsahabat  SekolahSekolah  kelas, guru, kelas sosial,kelas, guru, kelas sosial, etnisetnis  JenderJender  wanita: sedih dan takut,wanita: sedih dan takut, laiki-laki: marah dan agresiflaiki-laki: marah dan agresif
  • 28. 2828 Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja  Melepaskan/kelekatan denganMelepaskan/kelekatan dengan ortuortu  Krisis orisinalitasKrisis orisinalitas  SekolahSekolah  Orientasi internal kelompokOrientasi internal kelompok  Pertentangan denganPertentangan dengan masyarakatmasyarakat  KarirKarir
  • 29. 2929 Perkembangan emosi orangPerkembangan emosi orang dewasadewasa  Perubahan peran sosialPerubahan peran sosial  Stabilitas batinStabilitas batin  Menerima diri apa adanyaMenerima diri apa adanya  Menemukan gambaran duniaMenemukan gambaran dunia  Konflik sosialKonflik sosial  ortu, kerja,ortu, kerja, pasustri, keluarga, agama,pasustri, keluarga, agama, politik, anakpolitik, anak
  • 30. 30 REGULASI EMOSI • Mengatur situasi yang terjadi, mengubah respon dengan mengulas situasi, atau menekan/mengintensifkan respon (Greenberg, 2003) • Menurunkan frekuensi terjadinya emosi yang menekan dan meningkatkan terjadinya frekuensi emosi yang memberikan kenyamanan (Omaha, 2004) • Mengurangi rasa mudah terluka pada emosi, meningkatkan emosi positif, membiarkan emosi yg
  • 31. 31 STRATEGI REGULASI EMOSI • Merasakan emosi secara imajinasi/pikiran)/Instropeksi emosi (Greenberg, 2003; Mennin, 2004) • Buku harian emosi (Linehan, 1993) • Melihat permasalahan dari sudut pandang yg lebih luas (Greenberg, 2003) • Pernafasan (Greenberg, 2003) • Relaksasi (Greenberg, 2003) • Menenangkan diri (Greenberg, 2003) • Pengalihan perhatian (Greenberg, 2003) • Menoleransi tekanan (Omaha, 2004) • Menjauhi emosi (secara imajinasi/pikiran) (Greenberg, 2003) • Meningkatkan pengalaman emosi positif (Linehan, 1993) • Melakukan tindakan yg berlawanan dgn emosi negatif (Linehan, 1993)
  • 32. 32 Merasakan emosi (secara imajinasi/pikiran)/Instropeksi emosi (Greenberg, 2003; Mennin, 2004) 1. Mainkan musik yg menenangkan (misal musik slow/mellow). Buatlah dirimu merasa nyaman. Dengarkan musik. Bayangkan situasi yg mencetuskan emosi yg ingin dijauhi. 2. Biarkan emosi yg ingin dijauhi muncul & mendatangimu. Ukurlah intensitas emosi (1-10) 3. Rasakan reaksi dan sensasi pada tubuh. Katakan “Reaksi (atau emosi) ini membuatku merasa ………..”(nyatakan dlm kata-kata) 4. Jika ada pikiran yg muncul, fokuslah pada kesadaran tentang bagaimana perasaan yg muncul karena emosi
  • 33. 33 Merasakan emosi (secara imajinasi/pikiran)/Instropeksi emosi (Greenberg, 2003; Mennin, 2004) 5. Bernafaslah dalam-dalam dgn pernafasan perut. Kendorkan bagian tubuh yg merasakan sensasi emosi tersebut. Biarkan satu perasaan menggiring perasaan berikutnya hingga menemukan informasi yg dirasa penting. Kau akan merasakan jika telah mencapai pengalaman inti dan menerima pesan berharga. Kau akan merasakan senang karena emosi ini terasa dalam dan nyata. Bentuk pengetahuan ini memberikan rasa puas karena telah tahu meskipun pesan yg disampaikan disetujui atau tidak disetujui. 6. Pindahkan fokusmu pada dunia luar pikiran. Biarkan emosi menjauh. Ubah arah perhatian dan pikiranmu ke aktivitas yg sedang kau lakukan didunia nyata.
  • 34. 34 Buku harian emosi Jenis emosi (Diener, et.al., 1985)  Bahagia  Tertarik  Gembira  Perhatian  Kasih sayang  Mencintai  Dicintai  Terharu  Berterima kasih  Bangga  Percaya diri  Terluka  Sedih
  • 35. 35 Buku harian emosi Jenis emosi  Kecewa  Jengkel  Marah  Benci  Muak  Jijik  Malu  Bersalah  Iri  Cemburu  Cemas  Takut  Lainnya…………………….
  • 36. 36 BUKU HARIAN EMOSI (Linehan, 1993)  Peristiwa dan situasi pendorong: ……………………………………………………………  Interpretasiku atas peristiwa atau situasi ……………………………………………………………  Respon tubuh yg kurasakan ……………………………………………………………  Bahasa tubuhku ……………………………………………………………  Komunikasi verbalku ……………………………………………………………  Desakan untuk bertindak dan tindakan yg kulakukan ……………………………………………………………
  • 37. 37 Melihat permasalahan dari sudut pandang yg lebih luas (Greenberg, 2003)  Kadangkala kita perlu memperluas cara pandang kita, karena dengan cara pandang yang berbeda maka kita mungkin akan menemukan perbedaan pengalaman emosi; atau merubah emosi yang kita alami menjadi lebih sehat/adaptif.
  • 38. 38 Pernafasan (www.yogapostures.com) 1. Ambil posisi duduk yg nyaman atau lebih baik lagi tidur terlentang 2. Tutup mata dan ambil nafas dalam perlahan-lahan. Perhatikan bahwa saat mengambil nafas yg bergerak naik turun adalah perut, bukan dada. 3. Biarkan badan lemas dan relaks sehingga terasa seperti menyatu dengan tanah. 4. Fokuslah pada kaki, bayangkan otot dan kulit dikaki mengendur, biarkan menyatu dengan tanah yg dipijaknya. Pindahlah ke perut, bayangkan otot dan kulit diperut mengendur bayangkan otot dan kulit diperut mengendur. Bayangkan otot dan kulit didada mengendur. Bayangkan otot dan kulit dikepala wajah mengendur. 5. Bernafaslah dengan relaks dalam posisi ini selama 5-15 menit. 6. Usahakan jangan tertidur.
  • 39. 39 Bernafas dengan relaks (Reza Gunawan, 2007)  Hirup napas melalui hidung, hembuskan lewat mulut dengan lidah menempel dilangit- langit mulut  Saat menghirup, hitung selama 4 hitungan. Tahan 7 hitungan, keluarkan selama 8 hitungan  Pakai metode ini ketika bangun tidur, akan tidur, akan ujian, atau menghadapi orang yang membuat kesal
  • 40. 40 Keselarasan Hati (Reza Gunawan, 2007)  Heart focus  taruh tangan diatas hati atau tengah dada untuk mengalirkan energi ke hati  Heart breathing  bernafaslah dengan lembut. Rasakan dengan hati  Heart feeling  rasakan apapun emosi anda. Sedih, marah, bahagia. Terimalah emosi apa adanya. Jika terasa ingin menangis, menangislah… Jika terasa ingin tersenyum, tersenyumlah…
  • 41. 41 Relaksasi  Gunakan vcd relaksasi yg tersedia
  • 42. 42 Menenangkan diri (Greenberg, 2003) 1. Bayangkan emosimu adalah anak kecil. Apa yg akan kau katakan jika ingin menenangkan anak yang sedang menangis sedih? Katakan hal itu pd dirimu sendiri dengan penuh kasih sayang, kehangatan, dan kesabaran 2. Bantahlah kepercayaan negatifmu dengan kebutuhan akan dukungan seperti “Aku butuh dukungan, bukan kritikan”.
  • 43. 43 Menenangkan diri (Greenberg, 2003) 3. Cari kata-kata yg menenangkan disaat emosimu negatif. Biarkan kata-kata ini menenangkanmu. 4. Biarkan emosi negatif dan positif berdampingan melengkapi hidupmua. Satukan rasa malu dengan harga diri untuk menjadikanmu merasa berharga, rasa takut dan keteguhan hati menjadi rasa kuat, dankecemasan dan harapanmu menjadi sensitivitas.
  • 44. 44 Menoleransi tekanan/rasa terluka karena emosi (Greenberg, 2003) 1. Pastikan kita merasa aman secara fisik. Pilihlah sebuah tempat aman dialam pikiran dimana kita dapat pergi saat merasakan emosi yg melukai Bayangkan peristiwa atau pengalaman yg melukai. 2. Bernafaslah dalam-dalam. 3. Nyatakan dlm kata-kata gambaran atau sensasi tubuh yg muncul. Hubungkan sensasi, bayangan, dan bagian peristiwa ke dlm pernyataan yg berkesinambungan. Katakan dgn jelas, seperti “Aku merasa tercekam”, “Aku patah hati”. 4. Bernafaslah dalam-dalam.
  • 45. 45 Menoleransi tekanan/rasa terluka karena emosi (Greenberg, 2003) 6. Biarkan emosimu muncul, rasakan dan ekspresikan. Pergilah ke tempat aman dlm bayangan jk dirasa perlu. 7. Kenalilah ke emosimu. Perhatikan bhw dibalik kepercayaan kemungkinan akan ketidakmampuanmu menghadapi emosi yg melukai, kau tetap ada. Kakimu masih menginjak tanah. Rasakan dirimu menempel pd kursimu. Biarkan emosi yg melukai ada. Nyatakan kebutuhanmu terhadap emosi tersebut dlm kata-kata (“aku ingin kau menjauh”). Rasakan bahwa kelegaan akan datang seiring pengalaman dan ekspresi emosi yg melukai dengan cara baru. Apa yg dapat kau biarkan pergi, biarkan pergi. Buatlah catatan tentang gambaran emosi yg baru yg lebih bersahabat baik yg berkaitan dgn dirimu sendiri maupun orang lain.
  • 46. 46 Menjauhi/mengambil jarak dari emosi (secara imajinasi/pikiran)/Mengalihkan perhatian (Greenberg, 2003) Catatan: kadangkala lebih berguna bagi kita untuk menjauhi emosi yg melukai kita daripada merasakannya. Terutama jika emosi itu tidak sehat dan sangat berlebihan. Lakukan latihan ini dengan menekankan pada proses dan bukan pada isinya. Kemudian usahakan untuk mendapatkan emosi lain yg lebih sehat 1. Bayangkan sebuah situasi atau hubungan interpersonal yg memicu emosi marah. Mungkin percakapan dgn orang tua atau rekan kerja yg membuat kita merasa tersinggung, tidak berdaya, atau tidak berharga. 2. Jika emosi telah muncul, perhatikan sensasi dalam tubuhmu yg terasa. Gambarkan sensasi ini dalam kata-kata baik kualitas, intensitas, atau tempat terjadinya sensasi.
  • 47. 47 Menjauhi/mengambil jarak dari emosi (secara imajinasi/pikiran)/Mengalihkan perhatian (Greenberg, 2003) 3. Bernafaslah dalam-dalam dengan pernafasan perut. 4. Perhatikan pikiran yg muncul. Gambarkan pemikiran, ingatan, atau kritikan yg muncul. 5. Bernafaslah dalam-dalam dengan pernafasan perut. 6. Fokuskan ingatan akan emosi yg lebih terasa nyaman atau ringan (cinta, senang, atau persahabatan). Rasakan. Biarkan emosi ini mengisi dirimu. 7. Bicaralah pada emosi yg tidak sehat dengan emosi baru yg terasa nyaman ini.
  • 48. 48 MERUBAH EMOSI NEGATIF DENGAN TINDAKAN YG BERLAWANAN (Linehan, 1993)  Takut dekati, jgn menghindari sumber takut  Merasa bersalah/malu dekati, perbaiki, maafkan, biarkan pergi  Sedih/depresi beraktivitaslah; lakukan hal-hal yg membuat percaya diri/merasa mampu  Marah dekati orang yg menyebabkan marah, lakukan hal yg mneyenangkan padanya, berlaku simpatik dan tidak menyalahkan
  • 49. 49 MEMBIARKAN EMOSI YG MELUKAI PERGI (Linehan, 1993)  Perlakukan emosi seperti ombak yg datang dan pergi. Lakukan dengan merasakan sensasi tubuh atau kualitas pengalaman.  Observasi emosi. Sadari kehadiran emosi. Amati & gambarkan emosi apa adanya. Jangan melawan/menolak. Mundur dr emosi.  Catatlah dalam pikiran bahwa dirimu bukanlah emosimu.  Cintai emosimu  Hargai emosimu
  • 50. 50 MENGURANGI RASA MUDAH TERLUKA PADA EMOSI NEGATIF (Linehan, 1993)  Merawat penyakit fisik  sakit menurunkan daya tahan tubuh  Gangguan dari sakit: malu, kurang asertif, kekurangan uang  Makan seimbang  Efek buruk makan tll sedikit  Jauhi makanan yg memicu emosi negatif  Makanlah makanan yg membuat emosi terasa nyaman (coklat), kalem/tenang (teh, susu), atau bertenaga (pisang)
  • 51. 51 MENGURANGI RASA MUDAH TERLUKA PADA EMOSI NEGATIF (Linehan, 1993)  Hindari obat pembangkit semangat  alkohol, napza dan psikotropika  Tidur seimbang  Tll sedikit tidur membuat rentan thd emosi negatif dan menjurus pd sindrom depresi  Olahraga  Kuasai suatu keahlian/ketrampilan baru yg membangkitkan perasaan mampu/percaya diri
  • 52. 52 MENINGKATKAN EMOSI POSITIF Linehan, 1993:  Menambah jumlah peristiwa yg mendorong emosi positif seperti senang, cinta, harga diri, percaya diri, kalem  Memperbaiki hubungan interpersonal lama dan menjalin hubungan interpersonal baru  Jangan menghindar atau menyerah  Renungkan pengalaman positif  Fokus pada pikiran positif; fokus ulang
  • 53. 53 MENINGKATKAN EMOSI POSITIF Sheldon & Lyubomirsky (2004):  Membuat kebiasaan untuk terlibat dalam suatu kegiatan yg sesuai dgn nolai & norma yg dianut  Menuliskan jurnal mengenai hal-hal terbaik dalam diri mereka, tujuan hidup, impian, dan realisasi impian dimasa mendatang Emmons & McCullough (2003):  Menuliskan jurnal berisi anugrah atau hal-hal baik yg diterima hari ini (dilakukan setiap hari selama 2-3 minggu)
  • 54. 54 Jadual Kegiatan Menyenangkan  Pergi berlibur  Relaksasi  Berpikir aku telah menyelesaikan semua tugas hari ini  Berlari, jalan pagi  Mendengarkan musik  Menonton film/vcd  Mengingat pesta yang menyenangkan  Membeli alat rumah tangga  Tertawa  Merencanakan karir  Mengenang perjalanan keluar kota  Membaca majalah atau koran  Hobi …………..  Berkebun  Menghabiskan waktu bersama keluarga  Kencan  Merencanakan aktivitas harian
  • 55. 55 Jadual Kegiatan Menyenangkan  Bertemu kenalan lama/baru  Menabung  Pulang kerja  Makan  Yoga/meditasi  Memperbaiki sesuatu dirumah  Mengingat kata dan perbuatan orang tercinta  Memakai baju keren/seksi  Menikmati hari yang tenang  Olahraga  Melamun  Berbelanja  Berdiskusi dengan teman  Main bola (badminton, tennis, sepakbola)  Melakukan hubungan badan  Berkumpul dengan keluarga  Arisan
  • 56. 56 Jadual Kegiatan Menyenangkan  Merangkai bunga  Pergi ke pantai/gunung  Menurunkan berat badan  Berpikir aku adalah orang yang OK  Reuni sekolah  Mengoleksi barang kuno/vintage  Bernyanyi di rumah  Merawat tanaman  Mendengarkan orang lain  Pergi ke tempat ibadah  Berjalan-jalan di Mal  Membaca novel  Bermain layang-layang  Berkunjung ke rumah saudara  Main Play Station/game  Berkemah  Bersantai seharian  Lainnya ………………………………..