2. Pendahuluan
Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri kita, dapat
berupa perasaan senang atau tidak senang, baik atau buruk.
Dalam World Book Dictionary (1994:690), emosi didefinisikan
sebagai “berbagai perasaan yang kuat”, seperti perasaan
benci, takut, marah, cinta, senang dan kesedihan. Macam-
macam perasaan tersebut adalah gambaran emosi.
Goleman (1995:411), emosi merujuk pada suatu perasaan atau
pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaaan biologis dan
psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk
bertindak.
3. Emosi dapat diartikan sebagai kondisi intrapersonal, seperti
perasaan, keadaan tertentu, atau pola aktivitas motorik.
Unit-unit emosi dapat dibedakan berdasar tingkatan
kompleksitas yang terbentuk, berupa perasaan
menyenangkan atau tidak menyenangkan, komponen
ekspresi wajah individu, dan suatu keadaan sebagai
penggerak tertentu. Dengan demikian, emosi dapat
diartikan sebagai aktivitas badaniah secara eksternal, atau
reaksi menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap
peristiwa atau suatu kondisi mental tertentu.
(Lewis & Haviland-Jones, 2000).
4. Definisi Emosi
suatu keadaan yang kompleksi
dapat berupa perasaan / pikiran
yang ditandai oleh perubahan
biologis yang muncul dari perilaku
seseorang
5. Pengelompokan Emosi
Emosi Sensoris
emosi yang ditimbulkan oleh
rangsangan dari luar
terhadap
tubuh, seperti:
Emosi Psikis
emosi yang mempunyai
alasan – alasan kejiwaan,
seperti:
Rasa dingin
Manis
Sakit
Lelah
Kenyang
Lapar
Perasaan Intelektual
Perasaan Sosial
Perasaan Susila,
Perasaan
Keindahan (estetis)
Perasaan Ketuhanan
8. Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku
dan Perubahan Fisik Individu
● Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau
puas atas hasil yang telah dicapai.
● Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena
kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya
rasa putus asa (frustasi).
9. Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku
dan Perubahan Fisik Individu
● Menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila
sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan
sikap gugup (nervous) dan gagap dalam berbicara.
● Terganggunya penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa
cemburu dan iri hati.
10. Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku
dan Perubahan Fisik Individu
● Suasana emosional yang diterima dan dialami
individu semasa kecilnya akan mempengaruhi
sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya
sendiri maupun terhadap orang lain
11. Mekanisme Emosi
Elicitors, yaitu
adanya dorongan
berupa situasi atau
peristiwa. Misalnya,
peristiwa didekati
seekor harimau.
Receptors, yaitu aktivitas di pusat
sistem saraf. Setelah indra
menerima rangsangan dari luar,
dalam hal ini mata melihat
mendekatnya seekor harimau,
maka mata berfungsi sebagai
indra penerima stimulus atau
reseptor awal. Setelah mata
menerima stimulus, informasi
tersebut diteruskan ke otak
sebagai pusat sistem saraf.
12. Mekanisme Emosi
State, yaitu perubahan spesifik yang terjadi
dalam aspek fisiologis. Dalam contoh kasus
ini, setelah rangsangan mencapai ke otak
maka otak menerjemahkan dan mengolah
stimulus yang telah diterjemahkan ke
berbagai bagian tubuh lain yang terkait
sehingga terjadi perubahan fisiologis, seperti
jantung berdetak keras, tekanan darah naik,
badan tegang atau terjadi perubahan pada
hormon lainnya.
Expression, yaitu terjadinya
perubahan pada daerah yang
dapat diamati, seperti pada wajah,
tubuh, suara, atau tindakan yang
terdorong oleh perubahan fisiologis.
Sebagai contohnya otot wajah
mengencang, tubuh tegang, mulut
terbuka, dan suara keras berteriak.
13. Mekanisme Emosi
Experience, yaitu persepsi dan
interpretasi individu pada
kondisi emosionalnya. Dengan
pengalaman individu dalam
menerjemahkan dan merasakan
perasaan sebagai rasa takut,
stress, terkejut dan ngeri.
14. Fungsi Emosi pada anak
Merupakan
bentuk
komunikasi.
1
2
mempengaruhi
kepribadian dan
penyesuaian diri
anak dengan
lingkungan
sosialnya.
15. Fungsi Emosi pada anak
3
4
mempengaruhi
iklim psikologis
lingkungan.
ditampilkan
secara
berulang
dapat menjadi
satu kebiasaan.
16. Fungsi Amosi pada anak
5
Ketegangan emosi
yang di miliki anak
dapat menghambat
aktivitas motorik
dan mental anak
17. Ciri Khas Emosi Anak
Reaksi emosi anak sangat kuat, anak akan merespons suatu
peristiwa dengan kadar kondisi emosi yang sama. Semakin
bertambah usia anak, anak akan semakin mampu memilih kadar
keterlibatan emosinya.
Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa
dengan cara yang diinginkannya. Anak dapat bereaksi
emosi kapan saja mereka menginginkannya.
Reaksi emosi bersifat individual, artinya meskipun
peristiwa pencetus emosi sama namun reaksi
emosinya dapat berbeda-beda.
18. Ciri Khas Emosi Anak
Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke
kondisi lain. Bagi seorang anak sangat mungkin sehabis
menangis akan langsung tertawa keras melihat kejadian
yang menurutnya lucu. Reaksi ini menunjukkan
spontanitas pada diri anak dan menunjukkan kondisi asli
(genuine) di mana anak sangat terbuka dengan
pengalaman-pengalaman hatinya.
Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala
tingkah laku yang ditampilkan.
19. Epilog
Beberapa ahli membedakan emosi dalam beberapa bentuk.
LaFreniere (2000), membedakan enam emosi dasar pada bayi
yang terdiri dari dua emosi positif yaitu kegembiraan
(joy/happiness) dan surprise atau interest, sedangkan emosi
negatif terdiri dari empat macam, yaitu anger, fear, sadness, dan
disgust. Saat anak memasuki usia prasekolah, emosi anak
berkembang lebih kompleks dan mulai muncul perasaan bangga,
malu, bersalah, dan empati.