SlideShare a Scribd company logo
PEMBAHASAN
1. Pengertian Perkembangan Emosi
Setiap individu selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam
hidupnya. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh tiap-tiap
individu akan berbeda satu dengan yang lainnya dan tingkat perkembangan ini
akan berbeda-beda sesuai dengan tingkatan umur dari tiap individu. Dengan
bertambahnya usia individu, manusia senantiasa tumbuh dan berkembang yang
akan membawa individu menuju pada suatu kematangan fisik dan psikis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang berbeda.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis.
Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam
bentuk bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan
fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat
diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya.
Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.
Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa
transisi antara masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami
perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Salah
satu perkembangan yang dialami oleh remaja adalah perkembangan emosi.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan
kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga diartikan sebagai suatu
reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia,
sedih, berani, takut, marah, haru dan sejenisnya.
Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan, dan surut dalam
waktu yang singkat. Hathersall (1985), merumuskan pengertian emosi sebagai
situasi psikologis yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari
reaksi wajah dan tubuh. Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena
pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu
karena sedih, tertawa itu karena gembira. Sedangkan menurut Lindsley bahwa
emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf
terutama otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf
bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang
dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi. Jadi emosi
adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri
individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang
tampak.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling): misalnya
pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut,
bahagia, sedih dan jijik. Emosi juga sering berhubungan dengan ekspresi tingkah
laku dan respon-respon fidiologis.
Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu :
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya
perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti
ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca,
kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu berada.
2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan
sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor
kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu,
sayang, benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan
karena faktor hubungan dengan orang lain.
2. Karakterisitik Perkembangan Emosi Remaja
Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa
transisi antara masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami
perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Pada
masa ini dipercaya merupakan masa yang sulit, baik bagi remaja sendiri maupun
bagi keluarga dan lingkungannya.
Perubahan-perubahan fisik yang dialami remaja juga menyebabkan adanya
perubahan psikologis. OlehHurlock, disebut sebagai periode heightened
emotionality, yaitu suatu keadaan dimana kondisi emosi tampak lebih tinggi atau
tampak lebih intens dibandingkan dengan keadaan normal. Emosi yang tinggi
dapat termanifestasikan dalam berbagai bentuk tingkah laku seperti bingung,
emosi berkobar-kobar atau mudah meledak, bertengkar, tak bergairah, pemalas,
membentuk mekanisme pertahanan diri. Emosi yang tinggi ini tidak berlangsung
terus-menerus selama masa remaja. Dengan bertambahnya umur maka emosi
yang tinggi akan mulai mereda atau menuju kondisi yang stabil. Emosi yang
tinggi pada masa remaja sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi perlu
mendapat penyaluran atau penanganan yang baik agar tidak menimbulkan hal-hal
yang merugikan.
Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi masa kanak-
kanak. Jenis yang secara normal dialami adalah : cinta atau kasih sayang, gembira,
amarah, takut, sedih dan lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan
derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya dan khususnya pola
pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.
Menurut Biehler (1972)
membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15
tahun dan usia 15-18 tahun.
1. Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun
Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
Kemarahan biasa terjadi
Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri
Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
2. Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
“Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal
dari masa kanak-kanak menuju dewasa
Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
Luella Cole
mengemukakan tiga jenis emosi, yaitu :
1. Emosi marah
Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya
dalam kehidupan remaja . penyebab timbulnya emosi marah pada diri remaja ialah
apabila mereka direndahkan, dipermalukan, dihina dan lainnya. Remaja yang
sudah cukup matang menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan berkelahi tapi
lebih memilih mengerutu, mencaci atau dalam bentuk ungkapan verbal lainnya.
2. Emosi takut
Jenis emosi lain yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi takut.
Menjelang seorang anak mencapai remaja, dia telah mengalami serangkaian
perkembangan yang mempengaruhi pasang surut berkenaan dengan rasa
ketakutannya. Remaja seperti halnya anak-anak dan orang dewasa, seringkali
berusaha untuk mengatasi ketakutan yang timbul dari persoalan kehidupan.
Ketakutan tersebut banyak menyangkut dengan ujian yang akan diikuti seperti
rendahnya prestasi, sakit, kesepian dan lain-lain. Satu-satunya cara untuk
menghindarkan diri dari rasa takut adalah keberanian menghadapi rasa takut
tersebut.
3. Emosi cinta / kasih sayang
Jenis emosi ketiga yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi cinta/kasih
sayang, emosi ini telah ada sejak bayi dan terus berkembang sampai dewasa.
Faktor ini penting dalam kehidupan remaja adalah untuk mencintai orang lain dan
kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kemampuan untuk
menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya.
Walaupun remaja bergerak ke dunia pergaulan yang lebih luas, dalam dirinya
masih terdapat sifat kekanak-kanakanya. Remaja membutuhkan kasih sayang di
rumah yang sama banyaknya dengan apa yang mereka alami pada tahun-tahun
sebelumnya. Karena alasan inilah sikap menentang mereka, menyalahkan mereka
secara langsung, mengolok-olok mereka pada waktu pertama kali karena
mencukur kumisnya, adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan
tindakan yang kurang bijaksana.
Pada masa remaja rasa cinta mulai diarahkan kepada lawan jenis. Menurut Cole
kecenderungan remaja wanita tertarik terhadap sesama jenis berlangsung lebih
lama. Keadaan ini terlihat pada sikap kasih sayang terhadap sesama wanita seperti
kepada kakak, adik.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Dengan bertambahnya umur, menyebabkan terjadinya perubahan dalam
ekspresi emosional. Bertambahnya pengetahuan dari lingkungan serta sekolah dan
pemanfaatan media massa berpengaruh terhadap perubahan-perubahan emosional
ini. Beberapa faktor yang mempengaruhui perkembangan emosi pada masa
remaja, antara lain:
a. Perubahan jasmani atau fisik
Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber
menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini
mempengaruhi kondisi prikis remaja. Tidak setiap remaja siap menerima
perubahan yang dialami, karena tidak semuanya menguntungkan. Terutama
perubahan tersebut mempengaruhi penampilannya. Hal ini menyebabkan
rangsangan didalam tubuh remaja yang sering kali menimbulkan masalah dalam
perkembangan psikisnya, khususnya perkembangan emosinya.
b. Keadaan anak
Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan
pada diri anak akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan
berdampak lebih jauh pada kepribadian anak. Misalnya: rendah diri, mudah
tersinggung, atau menarik diri dari lingkunganya.
c. Perubahan dalam hubungan dengan teman-teman
Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk gang yang biasanya
pula memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi minat bersama mereka, namun
jika diteruskan pada masa remaja tengah atau remaja akhir para anggota mungkin
membutuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik.
Yang paling sering mendatangkan masalah adalah hubungan percintaan antar
lawan jenis dikalangan remaja. Percintaan dikalangan remaja juga terkadang
manimbulkan konflik dengan orang tua, karena ada kekhawatiran dari pihak orang
tua kalau terjadi hal-hal yang diluar batas sehingga mereka melarang anaknya
pacaran.
d. Perubahan dalam hubungannya dengan sekolah
Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa pentingnya
pendidikan untuk kehidupan dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak dapat
menyebabkan kecemasan sendiri bagi remaja. Lebih lanjut berkaitan dengan apa
yang akan mereka lakukan setelah lulus.
e. Perubahan atau penyesuaian dengan lingkungan baru.
1) Perubahan yang radikal menyebabkan perubahan terhadap pola kehidupannya.
2) Adanya harapan sosial untuk perilaku yang lebih matang.
3) Aspirasi yang tidak realistis.
f. Faktor belajar
Pengalaman belajar anak akan menentukan reaksi potensial mana yang
mereka gunakan untuk marah. Pengalaman belajar yang menunjang
perkembangan emosi antara lain:
1) Belajar dengan coba-coba
Anak belajar dengan coba-coba untuk mengekspresikan emosinya dalam bentuk
perilaku yang memberi pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberi
kepuasan.
2) Belajar dengan meniru
Dengan cara meniru dan mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang
lain, anak bereaksi dengan emosi dan metode yang sama dengan orang-orang
yang diamati.
3) Belajar dengan mempersamakan diri
Anak meniru reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang
sama dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru.
Disini anak hanya meniru orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional
yang kuat dengannya.
4) Belajar melalui pengondisian
Dengan metode ini objek, situasi yang mulanya gagal memancing reaksi
emosional kemudian berhasil dengan cara asosiasi. Pengondisian terjadi dengan
mudah dan cepat pada awal-awal kehidupan karena anak kecil kurang menalar,
mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi mereka.
5) Belajar dengan bimbingan dan pengawasan.
Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang.
Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang
biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak
bereaksi secara emosional terhadap rangsangan yang membangkitkan emosi yang
tidak menyenangkan.
g. Lingkungan keluarga
Salah satu fungsi keluarga adalah sosialisasi nilai keluarga mengenai
bagaimana anak bersikap dan berperilaku. Keluarga adalah lembaga yang pertama
kali mengajarkan individu (melalui contoh yang diberikan orang tua) bagaimana
individu mengeksplorasi emosinya.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan
anak. Keluarga sangat berfungsi dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman
emosi, karena disanalah pengalaman pertama didapatkan oleh anak. Keluarga
merupakan lembaga pertumbuhan dan belajar awal (learning and growing) yang
dapat mengantarkan anak menuju pertumbuhan dan belajar selanjutnya.
Gaya pengasuhan keluarga akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan emosi anak. Apabila anak dikembangkan dalam lingkungan
keluarga yang emosinya positif, maka perkembangan emosi anak akan menjadi
positif. Akan tetapi, apabila kebiasaan orang tua dalam mengekspresikan
emosinya negatif seperti, melampiaskan kemarahan dengan sikap agresif, mudah
marah, kecewa dan pesimis dalam menghadapi masalah, maka perkembangan
emosi anak akan menjadi negatif.
Keterkaitan secara antara lingkungan keluarga dengan pengungkapan
emosi terjadi sejak awal yaitu pada masa anak-anak. Cara-cara yang digunakan
orang tua untuk menangani masalah anaknya memberikan pelajaran yang
membekas pada perkembangan emosi anak. Gaya mendidik orang tua yang
mengabaikan perasaan anak, yang tercermin pada persepsi negatif orang tua
terhadap emosi, emosi anak dilihat sebagai gangguan atau sesuatu yang selalu
direspon orang tua dengan penolakan. Pada masa dewasa, anak tersebut tidak
akan menghargai emosinya sendiri yang menimbulkan keterbatasan dalam
mengungkapkan emosinya. Sebaliknya, pada kelurga yang menghargai emosi
anak yang dibuktikan dengan penerimaan orang tua terhadap ungkapan emosi
anak, pada masa dewasa nanti anak akan menghargai emosinya sendiri sehingga
ia mampu mengungkapkan emosinya pada orang lain.
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, kiranya masih banyak faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja atau peserta didik.
Namun dari yang telah diuraikan diatas rasanya telah cukup banyak faktor yang
mempengaruhi perkembangan emosi remaja.
4. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Emosi
Individu mengalami proses perkembangan emosi selama hidupnya, mulai
dari bayi sampai dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan
emosi remaja individu. Kepribadian, lingkungan, pengalaman, kebudayaan,
pendidikan, pendidikan, merupakan variabel yang sangat berperan dalam
perkembangan emosi individu.
Perbedaan individu juga dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan kondisi
atau keadaan individu yang bersangkutan, antara lain yaitu:
a. Kondisi dasar individu
Berkaitan dengan struktur pribadi individu. Misalnya, ada yang mudah marah, ada
juga yang susah marah.
b. Kondisi psikis individu pada suatu waktu
Misalnya, saat sedang kalut, seseorang mudah tersinggungdibanding dalam
keadaan normal.
c. Kondisi jasmani individu
Pada saat sedang sakit biasanya lebih mudah perasa atau lebih mudah marah.
5. Implementasi Perkembangan Emosi dalam Pendidikan
Telah diketahui bahwa pada masa remaja, individu mengalami massa
dimana kondisi emosinya meningkat. Emosi yang ada dalam diri remaja ada
emosi positif dan emosi negatif. Kedua emosi itu berkembang dalam diri remaja .
Emosi negatif pada dasarnya dapat diredam sehingga tidak menimbulkan efek
negatif dan emosi positif perlu dikembangkan. Beberapa cara untuk meredam
emosi negatif itu adalah :
a. Berpikir positif dalam arti mencoba melihat sesuatu peristiwa atau kejadian
dari sisi positifnya.
b. Mencoba belajar memahami karakteristik orang lain. Memahami bahwa orang
lain memang berbeda dan tidak dapat memaksakan orang lain berbuat sesuai
dengan keinginan diri sendiri.
c. Mencoba menghargai pendapat dan kelebihan orang lain. Mereka
mendengarkan apa yang dikemukakan orang lain dan mengakui kelebihan orang
lain.
d. Introspeksi dan mencoba melihat apabila kejadian yang sama terjadi pada diri
sendiri, mereka dapat merasakannya.
Peran orang tua, sekolah dan masyarakat sangat diharapkan dalam rangka
membantu para remaja untuk mengontrol dan mengelola emosinya kepada
penyaluran yang positif.
a. Orang Tua
Orang tua diharapkan dapat memberikan perhatian dan kasih sayang,
meningkatkan komunikasi dua arah, siap menerima keluhan dan mencarikan jalan
keluar terhadap permasalahan yang dialami remaja akan memberikan suasana
yang sejuk bagi remaja.
Tidak memeberikan tuntutan yang berlebihan dan mnghindari larangan
yang tidak terlalu penting serta memberikan pengawasan dan pengarahan
secukupnya merupakan hal yang menyenangkan bagi remaja. Pembatasan dan
tuntutan terhadap remaja hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan
remaja. Memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisinya.
Penegakan disiplin dilakukan dengan bijaksana. Penerapan disiplin yang
mendidik disertai dengan suatu pengertian terhadap makna displin tersebut
merupakan pilihan yang baik. Disiplin yang terlalu keras dan kaku, disertai
hukuman badan dapat menimbulkan pemberontakan atau penolakan dari remaja.
Hal ini tentu saja dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan semua pihak
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah sikap konsisten dari
orang tua. Ketidakkonsistenan orang tua dapat menimbulkan kebimbangan remaja
dalam perilakunya. Remaja akan mengalami kesulitan dalam menarik kesimpulan
atau mengambil pelajaran dari apa-apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya.
Selain itu diperlukan pula sikap yang tenang, berwibawa, dan arif bijaksana dalam
menghadapi luapan emosi oleh para orang tua maupun pendidik.
b. Sekolah
Sekolah, tempat dimana remaja menghabiskan sebagian waktunya juga
diharapkan dapat menyediakan tempat untuk mentransfer ilmu pengetahuan,
sekolah diharapakan mSekolah, tempat dimana remaja menghabiskan sebagian
waktunya juga diharapkan dapat menyediakan tempat untuk mentransfer ilmu
pengetahuan, sekolah diharapakan mampu menjadi tempat menyenangkan bagi
remaja dengan menyediakan fasilitas yang bersifat rekreatif dan positif, sehingga
remaja dapat menyalurkan aktifitasnya. Demikan juga pembuatan peraturan-
peraturan dan penegakan disiplin di sekolah diharapkan dapat dilakukan dengan
bijaksana sehingga mendapat tanggpan yang positif dari peserta didiknya. Tak
ketinggalan peran para guru di sekolah. Guru diharapkan dapat menjadi orang tua
kedua di sekolah. Di samping memberikan ilmu pengetahuan juga memberikan
teladan yang baik. Membina hubungan yang baik dengan peserta didik, sabar,
pengertian, siap membantu peserta didik yang mengalami kesulitan tau
permasalahan, tidak arogan, tidak sewenang-wenang merupakan sikap yang
didambakan oleh peserta didik untuk melakukan tugas dan kewajibannya dalam
rangka mencapai prestasi yang tinggi.
c. Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat menjadi wahana yang baik bagi
perkembangan emosi remaja. Menyediakan fasilitas untuk penyaluran emosi
remaja secara positif dan memberi contoh yang baik atau memberikan norma-
norma dalam mengontrol dan mengelola emosi.

More Related Content

What's hot

teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
isma anggraeni
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
mncgita
 
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Hariyatunnisa Ahmad
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Afra Balqis
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
vina serevina
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
Adri Hermawan
 
Pendidikan dalam keluarga
Pendidikan dalam keluargaPendidikan dalam keluarga
Pendidikan dalam keluarga
Fandi Achmad Ramadhani
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWNur Arifaizal Basri
 
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKPOWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
maesaroh_rahmawati
 
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
Rosida Marasabessy
 
konsep dasar asesmen
konsep dasar asesmenkonsep dasar asesmen
konsep dasar asesmen
BINTI ISROFIN
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
asm
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarPerkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Vivi Puspita
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
Riska Nur'Akhidah Sari
 

What's hot (20)

teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Pendidikan dalam keluarga
Pendidikan dalam keluargaPendidikan dalam keluarga
Pendidikan dalam keluarga
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKPOWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
 
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
konsep dasar asesmen
konsep dasar asesmenkonsep dasar asesmen
konsep dasar asesmen
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarPerkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
 

Viewers also liked

Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didik
afifahdhaniyah
 
Perkembangan Emosi
Perkembangan EmosiPerkembangan Emosi
Perkembangan Emosi
Heriyani Akasih
 
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
Riszki Alfiah Rahmah
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
Rizali Avenged
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
anna rasyla
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
Iriani_kehi
 
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dinipengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
Hana Hafifah
 

Viewers also liked (7)

Perkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta DidikPerkembangan Emosi Peserta Didik
Perkembangan Emosi Peserta Didik
 
Perkembangan Emosi
Perkembangan EmosiPerkembangan Emosi
Perkembangan Emosi
 
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
 
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dinipengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
 

Similar to Perkembangan emosi remaja

puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdfputeri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
ghinaabbad2
 
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh Prio Susilo
 
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.pptPpt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
alkho1
 
Emosional psikologi
Emosional psikologiEmosional psikologi
Emosional psikologi
Arvin Saptyan
 
K Urkulum
K UrkulumK Urkulum
K Urkulum
20080210963
 
Ciri
CiriCiri
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Nova Ci Necis
 
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptxPerkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
pjj_kemenkes
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
gittaleviana
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
gittaleviana
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
gittaleviana
 
347778124-ppt-PERKEMBANGAN-EMOSI.pptx
347778124-ppt-PERKEMBANGAN-EMOSI.pptx347778124-ppt-PERKEMBANGAN-EMOSI.pptx
347778124-ppt-PERKEMBANGAN-EMOSI.pptx
AimieNadia3
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
wahyusrisayekti
 
PERKEMBANGAN EMOSI FINAL.ppt
PERKEMBANGAN  EMOSI FINAL.pptPERKEMBANGAN  EMOSI FINAL.ppt
PERKEMBANGAN EMOSI FINAL.ppt
FaneshaAnggi
 
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakterEmosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakterAfrils
 
Elliyanasari
ElliyanasariElliyanasari
Elliyanasarielliyanha
 
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Perkembangan emosi remaja (20)

puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdfputeri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
 
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
 
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.pptPpt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
 
Emosional psikologi
Emosional psikologiEmosional psikologi
Emosional psikologi
 
K Urkulum
K UrkulumK Urkulum
K Urkulum
 
K Urkulum
K UrkulumK Urkulum
K Urkulum
 
Ciri
CiriCiri
Ciri
 
Perkembangan afektif
Perkembangan afektifPerkembangan afektif
Perkembangan afektif
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptxPerkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
347778124-ppt-PERKEMBANGAN-EMOSI.pptx
347778124-ppt-PERKEMBANGAN-EMOSI.pptx347778124-ppt-PERKEMBANGAN-EMOSI.pptx
347778124-ppt-PERKEMBANGAN-EMOSI.pptx
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
PERKEMBANGAN EMOSI FINAL.ppt
PERKEMBANGAN  EMOSI FINAL.pptPERKEMBANGAN  EMOSI FINAL.ppt
PERKEMBANGAN EMOSI FINAL.ppt
 
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakterEmosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
 
Elliyanasari
ElliyanasariElliyanasari
Elliyanasari
 
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
 

More from Poetra Chebhungsu

Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014
Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014
Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014Poetra Chebhungsu
 
Surat pemberitahuan mtq
Surat pemberitahuan mtqSurat pemberitahuan mtq
Surat pemberitahuan mtq
Poetra Chebhungsu
 
Permohonan mtq menjadi dewan hakim
Permohonan mtq menjadi dewan hakimPermohonan mtq menjadi dewan hakim
Permohonan mtq menjadi dewan hakim
Poetra Chebhungsu
 
P roposal mtq jalan reimusna
P roposal mtq jalan reimusnaP roposal mtq jalan reimusna
P roposal mtq jalan reimusna
Poetra Chebhungsu
 
Tugas makalah geostrategi
Tugas makalah geostrategiTugas makalah geostrategi
Tugas makalah geostrategi
Poetra Chebhungsu
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
Poetra Chebhungsu
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
Poetra Chebhungsu
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
Poetra Chebhungsu
 
Cerpen (mutiara kecil kehidupan)
Cerpen (mutiara kecil kehidupan)Cerpen (mutiara kecil kehidupan)
Cerpen (mutiara kecil kehidupan)Poetra Chebhungsu
 
Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)
Poetra Chebhungsu
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
Power point pm
Power point pmPower point pm
Power point pm
Poetra Chebhungsu
 
Lembaran diskusi siswa icha
Lembaran diskusi siswa ichaLembaran diskusi siswa icha
Lembaran diskusi siswa icha
Poetra Chebhungsu
 

More from Poetra Chebhungsu (20)

Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014
Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014
Jadwal kuliah ganjil jurusan pmipa 2013 2014
 
Mtq kokarde
Mtq kokardeMtq kokarde
Mtq kokarde
 
Surat pemberitahuan mtq
Surat pemberitahuan mtqSurat pemberitahuan mtq
Surat pemberitahuan mtq
 
Surat undangan mtq
Surat undangan mtqSurat undangan mtq
Surat undangan mtq
 
Permohonan mtq menjadi dewan hakim
Permohonan mtq menjadi dewan hakimPermohonan mtq menjadi dewan hakim
Permohonan mtq menjadi dewan hakim
 
P roposal mtq jalan reimusna
P roposal mtq jalan reimusnaP roposal mtq jalan reimusna
P roposal mtq jalan reimusna
 
Proposal mtq-reimusna
Proposal mtq-reimusnaProposal mtq-reimusna
Proposal mtq-reimusna
 
Tugas makalah geostrategi
Tugas makalah geostrategiTugas makalah geostrategi
Tugas makalah geostrategi
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
 
Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
 
Cerpen (mutiara kecil kehidupan)
Cerpen (mutiara kecil kehidupan)Cerpen (mutiara kecil kehidupan)
Cerpen (mutiara kecil kehidupan)
 
Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidupCiri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidup
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Powerpoint mira
Powerpoint miraPowerpoint mira
Powerpoint mira
 
Power point pm
Power point pmPower point pm
Power point pm
 
Lembaran diskusi siswa icha
Lembaran diskusi siswa ichaLembaran diskusi siswa icha
Lembaran diskusi siswa icha
 

Perkembangan emosi remaja

  • 1. PEMBAHASAN 1. Pengertian Perkembangan Emosi Setiap individu selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh tiap-tiap individu akan berbeda satu dengan yang lainnya dan tingkat perkembangan ini akan berbeda-beda sesuai dengan tingkatan umur dari tiap individu. Dengan bertambahnya usia individu, manusia senantiasa tumbuh dan berkembang yang akan membawa individu menuju pada suatu kematangan fisik dan psikis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang berbeda. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan. Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa transisi antara masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Salah satu perkembangan yang dialami oleh remaja adalah perkembangan emosi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga diartikan sebagai suatu reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah, haru dan sejenisnya. Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan, dan surut dalam waktu yang singkat. Hathersall (1985), merumuskan pengertian emosi sebagai situasi psikologis yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh. Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira. Sedangkan menurut Lindsley bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf terutama otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi. Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling): misalnya pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut,
  • 2. bahagia, sedih dan jijik. Emosi juga sering berhubungan dengan ekspresi tingkah laku dan respon-respon fidiologis. Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu berada. 2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan. 3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor hubungan dengan orang lain. 2. Karakterisitik Perkembangan Emosi Remaja Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa transisi antara masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Pada masa ini dipercaya merupakan masa yang sulit, baik bagi remaja sendiri maupun bagi keluarga dan lingkungannya. Perubahan-perubahan fisik yang dialami remaja juga menyebabkan adanya perubahan psikologis. OlehHurlock, disebut sebagai periode heightened emotionality, yaitu suatu keadaan dimana kondisi emosi tampak lebih tinggi atau tampak lebih intens dibandingkan dengan keadaan normal. Emosi yang tinggi dapat termanifestasikan dalam berbagai bentuk tingkah laku seperti bingung, emosi berkobar-kobar atau mudah meledak, bertengkar, tak bergairah, pemalas, membentuk mekanisme pertahanan diri. Emosi yang tinggi ini tidak berlangsung terus-menerus selama masa remaja. Dengan bertambahnya umur maka emosi yang tinggi akan mulai mereda atau menuju kondisi yang stabil. Emosi yang tinggi pada masa remaja sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi perlu mendapat penyaluran atau penanganan yang baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan. Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi masa kanak- kanak. Jenis yang secara normal dialami adalah : cinta atau kasih sayang, gembira, amarah, takut, sedih dan lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka. Menurut Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun. 1. Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri Kemarahan biasa terjadi Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri
  • 3. Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif 2. Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun “Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka Luella Cole mengemukakan tiga jenis emosi, yaitu : 1. Emosi marah Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya dalam kehidupan remaja . penyebab timbulnya emosi marah pada diri remaja ialah apabila mereka direndahkan, dipermalukan, dihina dan lainnya. Remaja yang sudah cukup matang menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan berkelahi tapi lebih memilih mengerutu, mencaci atau dalam bentuk ungkapan verbal lainnya. 2. Emosi takut Jenis emosi lain yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi takut. Menjelang seorang anak mencapai remaja, dia telah mengalami serangkaian perkembangan yang mempengaruhi pasang surut berkenaan dengan rasa ketakutannya. Remaja seperti halnya anak-anak dan orang dewasa, seringkali berusaha untuk mengatasi ketakutan yang timbul dari persoalan kehidupan. Ketakutan tersebut banyak menyangkut dengan ujian yang akan diikuti seperti rendahnya prestasi, sakit, kesepian dan lain-lain. Satu-satunya cara untuk menghindarkan diri dari rasa takut adalah keberanian menghadapi rasa takut tersebut. 3. Emosi cinta / kasih sayang Jenis emosi ketiga yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi cinta/kasih sayang, emosi ini telah ada sejak bayi dan terus berkembang sampai dewasa. Faktor ini penting dalam kehidupan remaja adalah untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya. Walaupun remaja bergerak ke dunia pergaulan yang lebih luas, dalam dirinya masih terdapat sifat kekanak-kanakanya. Remaja membutuhkan kasih sayang di rumah yang sama banyaknya dengan apa yang mereka alami pada tahun-tahun sebelumnya. Karena alasan inilah sikap menentang mereka, menyalahkan mereka secara langsung, mengolok-olok mereka pada waktu pertama kali karena mencukur kumisnya, adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan tindakan yang kurang bijaksana. Pada masa remaja rasa cinta mulai diarahkan kepada lawan jenis. Menurut Cole kecenderungan remaja wanita tertarik terhadap sesama jenis berlangsung lebih lama. Keadaan ini terlihat pada sikap kasih sayang terhadap sesama wanita seperti kepada kakak, adik. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Dengan bertambahnya umur, menyebabkan terjadinya perubahan dalam ekspresi emosional. Bertambahnya pengetahuan dari lingkungan serta sekolah dan pemanfaatan media massa berpengaruh terhadap perubahan-perubahan emosional
  • 4. ini. Beberapa faktor yang mempengaruhui perkembangan emosi pada masa remaja, antara lain: a. Perubahan jasmani atau fisik Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini mempengaruhi kondisi prikis remaja. Tidak setiap remaja siap menerima perubahan yang dialami, karena tidak semuanya menguntungkan. Terutama perubahan tersebut mempengaruhi penampilannya. Hal ini menyebabkan rangsangan didalam tubuh remaja yang sering kali menimbulkan masalah dalam perkembangan psikisnya, khususnya perkembangan emosinya. b. Keadaan anak Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada diri anak akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan berdampak lebih jauh pada kepribadian anak. Misalnya: rendah diri, mudah tersinggung, atau menarik diri dari lingkunganya. c. Perubahan dalam hubungan dengan teman-teman Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk gang yang biasanya pula memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi minat bersama mereka, namun jika diteruskan pada masa remaja tengah atau remaja akhir para anggota mungkin membutuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik. Yang paling sering mendatangkan masalah adalah hubungan percintaan antar lawan jenis dikalangan remaja. Percintaan dikalangan remaja juga terkadang manimbulkan konflik dengan orang tua, karena ada kekhawatiran dari pihak orang tua kalau terjadi hal-hal yang diluar batas sehingga mereka melarang anaknya pacaran. d. Perubahan dalam hubungannya dengan sekolah Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk kehidupan dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak dapat menyebabkan kecemasan sendiri bagi remaja. Lebih lanjut berkaitan dengan apa yang akan mereka lakukan setelah lulus. e. Perubahan atau penyesuaian dengan lingkungan baru. 1) Perubahan yang radikal menyebabkan perubahan terhadap pola kehidupannya. 2) Adanya harapan sosial untuk perilaku yang lebih matang. 3) Aspirasi yang tidak realistis. f. Faktor belajar Pengalaman belajar anak akan menentukan reaksi potensial mana yang mereka gunakan untuk marah. Pengalaman belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain: 1) Belajar dengan coba-coba Anak belajar dengan coba-coba untuk mengekspresikan emosinya dalam bentuk perilaku yang memberi pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberi kepuasan. 2) Belajar dengan meniru Dengan cara meniru dan mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang lain, anak bereaksi dengan emosi dan metode yang sama dengan orang-orang yang diamati.
  • 5. 3) Belajar dengan mempersamakan diri Anak meniru reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang sama dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru. Disini anak hanya meniru orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat dengannya. 4) Belajar melalui pengondisian Dengan metode ini objek, situasi yang mulanya gagal memancing reaksi emosional kemudian berhasil dengan cara asosiasi. Pengondisian terjadi dengan mudah dan cepat pada awal-awal kehidupan karena anak kecil kurang menalar, mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi mereka. 5) Belajar dengan bimbingan dan pengawasan. Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang. Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak bereaksi secara emosional terhadap rangsangan yang membangkitkan emosi yang tidak menyenangkan. g. Lingkungan keluarga Salah satu fungsi keluarga adalah sosialisasi nilai keluarga mengenai bagaimana anak bersikap dan berperilaku. Keluarga adalah lembaga yang pertama kali mengajarkan individu (melalui contoh yang diberikan orang tua) bagaimana individu mengeksplorasi emosinya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan anak. Keluarga sangat berfungsi dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi, karena disanalah pengalaman pertama didapatkan oleh anak. Keluarga merupakan lembaga pertumbuhan dan belajar awal (learning and growing) yang dapat mengantarkan anak menuju pertumbuhan dan belajar selanjutnya. Gaya pengasuhan keluarga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak. Apabila anak dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang emosinya positif, maka perkembangan emosi anak akan menjadi positif. Akan tetapi, apabila kebiasaan orang tua dalam mengekspresikan emosinya negatif seperti, melampiaskan kemarahan dengan sikap agresif, mudah marah, kecewa dan pesimis dalam menghadapi masalah, maka perkembangan emosi anak akan menjadi negatif. Keterkaitan secara antara lingkungan keluarga dengan pengungkapan emosi terjadi sejak awal yaitu pada masa anak-anak. Cara-cara yang digunakan orang tua untuk menangani masalah anaknya memberikan pelajaran yang membekas pada perkembangan emosi anak. Gaya mendidik orang tua yang mengabaikan perasaan anak, yang tercermin pada persepsi negatif orang tua terhadap emosi, emosi anak dilihat sebagai gangguan atau sesuatu yang selalu direspon orang tua dengan penolakan. Pada masa dewasa, anak tersebut tidak akan menghargai emosinya sendiri yang menimbulkan keterbatasan dalam mengungkapkan emosinya. Sebaliknya, pada kelurga yang menghargai emosi anak yang dibuktikan dengan penerimaan orang tua terhadap ungkapan emosi anak, pada masa dewasa nanti anak akan menghargai emosinya sendiri sehingga ia mampu mengungkapkan emosinya pada orang lain. Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, kiranya masih banyak faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja atau peserta didik.
  • 6. Namun dari yang telah diuraikan diatas rasanya telah cukup banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja. 4. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Emosi Individu mengalami proses perkembangan emosi selama hidupnya, mulai dari bayi sampai dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja individu. Kepribadian, lingkungan, pengalaman, kebudayaan, pendidikan, pendidikan, merupakan variabel yang sangat berperan dalam perkembangan emosi individu. Perbedaan individu juga dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan kondisi atau keadaan individu yang bersangkutan, antara lain yaitu: a. Kondisi dasar individu Berkaitan dengan struktur pribadi individu. Misalnya, ada yang mudah marah, ada juga yang susah marah. b. Kondisi psikis individu pada suatu waktu Misalnya, saat sedang kalut, seseorang mudah tersinggungdibanding dalam keadaan normal. c. Kondisi jasmani individu Pada saat sedang sakit biasanya lebih mudah perasa atau lebih mudah marah. 5. Implementasi Perkembangan Emosi dalam Pendidikan Telah diketahui bahwa pada masa remaja, individu mengalami massa dimana kondisi emosinya meningkat. Emosi yang ada dalam diri remaja ada emosi positif dan emosi negatif. Kedua emosi itu berkembang dalam diri remaja . Emosi negatif pada dasarnya dapat diredam sehingga tidak menimbulkan efek negatif dan emosi positif perlu dikembangkan. Beberapa cara untuk meredam emosi negatif itu adalah : a. Berpikir positif dalam arti mencoba melihat sesuatu peristiwa atau kejadian dari sisi positifnya. b. Mencoba belajar memahami karakteristik orang lain. Memahami bahwa orang lain memang berbeda dan tidak dapat memaksakan orang lain berbuat sesuai dengan keinginan diri sendiri. c. Mencoba menghargai pendapat dan kelebihan orang lain. Mereka mendengarkan apa yang dikemukakan orang lain dan mengakui kelebihan orang lain. d. Introspeksi dan mencoba melihat apabila kejadian yang sama terjadi pada diri sendiri, mereka dapat merasakannya. Peran orang tua, sekolah dan masyarakat sangat diharapkan dalam rangka membantu para remaja untuk mengontrol dan mengelola emosinya kepada penyaluran yang positif. a. Orang Tua Orang tua diharapkan dapat memberikan perhatian dan kasih sayang, meningkatkan komunikasi dua arah, siap menerima keluhan dan mencarikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dialami remaja akan memberikan suasana yang sejuk bagi remaja.
  • 7. Tidak memeberikan tuntutan yang berlebihan dan mnghindari larangan yang tidak terlalu penting serta memberikan pengawasan dan pengarahan secukupnya merupakan hal yang menyenangkan bagi remaja. Pembatasan dan tuntutan terhadap remaja hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan remaja. Memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisinya. Penegakan disiplin dilakukan dengan bijaksana. Penerapan disiplin yang mendidik disertai dengan suatu pengertian terhadap makna displin tersebut merupakan pilihan yang baik. Disiplin yang terlalu keras dan kaku, disertai hukuman badan dapat menimbulkan pemberontakan atau penolakan dari remaja. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan semua pihak Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah sikap konsisten dari orang tua. Ketidakkonsistenan orang tua dapat menimbulkan kebimbangan remaja dalam perilakunya. Remaja akan mengalami kesulitan dalam menarik kesimpulan atau mengambil pelajaran dari apa-apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya. Selain itu diperlukan pula sikap yang tenang, berwibawa, dan arif bijaksana dalam menghadapi luapan emosi oleh para orang tua maupun pendidik. b. Sekolah Sekolah, tempat dimana remaja menghabiskan sebagian waktunya juga diharapkan dapat menyediakan tempat untuk mentransfer ilmu pengetahuan, sekolah diharapakan mSekolah, tempat dimana remaja menghabiskan sebagian waktunya juga diharapkan dapat menyediakan tempat untuk mentransfer ilmu pengetahuan, sekolah diharapakan mampu menjadi tempat menyenangkan bagi remaja dengan menyediakan fasilitas yang bersifat rekreatif dan positif, sehingga remaja dapat menyalurkan aktifitasnya. Demikan juga pembuatan peraturan- peraturan dan penegakan disiplin di sekolah diharapkan dapat dilakukan dengan bijaksana sehingga mendapat tanggpan yang positif dari peserta didiknya. Tak ketinggalan peran para guru di sekolah. Guru diharapkan dapat menjadi orang tua kedua di sekolah. Di samping memberikan ilmu pengetahuan juga memberikan teladan yang baik. Membina hubungan yang baik dengan peserta didik, sabar, pengertian, siap membantu peserta didik yang mengalami kesulitan tau permasalahan, tidak arogan, tidak sewenang-wenang merupakan sikap yang didambakan oleh peserta didik untuk melakukan tugas dan kewajibannya dalam rangka mencapai prestasi yang tinggi. c. Masyarakat Masyarakat diharapkan dapat menjadi wahana yang baik bagi perkembangan emosi remaja. Menyediakan fasilitas untuk penyaluran emosi remaja secara positif dan memberi contoh yang baik atau memberikan norma- norma dalam mengontrol dan mengelola emosi.