Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan emosi pada masa remaja. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) Emosi pada masa remaja cenderung lebih tinggi dibandingkan masa lain, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja antara lain perubahan fisik, hubungan sosial, dan lingkungan keluarga. (3) Jenis-jenis emosi yang sering muncul pada remaja diant
Dokumen ini membahas perkembangan anak pada masa kanak-kanak awal. Pada masa ini, anak belajar untuk makan makanan padat, berjalan, berbicara, dan mengendalikan alat pembuangan. Anak juga mulai belajar membedakan benar dan salah serta mengembangkan hati nurani. Perkembangan fisik, bicara, emosi, sosial, dan bermain anak juga dibahas.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian moral, perkembangan moral menurut Piaget dan Kohlberg, serta pengaruh teori perkembangan moral tersebut dalam dunia pendidikan. Piaget membagi perkembangan moral menjadi tahap pra-operasional, konkret, dan formal. Sedangkan Kohlberg membaginya menjadi tingkat prekonvensional, konvensional, dan postkonvensional. Kedua teori tersebut berpengaruh dalam pendidikan dengan menekankan pengemb
Dokumen ini membahas perkembangan anak pada masa kanak-kanak awal. Pada masa ini, anak belajar untuk makan makanan padat, berjalan, berbicara, dan mengendalikan alat pembuangan. Anak juga mulai belajar membedakan benar dan salah serta mengembangkan hati nurani. Perkembangan fisik, bicara, emosi, sosial, dan bermain anak juga dibahas.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian moral, perkembangan moral menurut Piaget dan Kohlberg, serta pengaruh teori perkembangan moral tersebut dalam dunia pendidikan. Piaget membagi perkembangan moral menjadi tahap pra-operasional, konkret, dan formal. Sedangkan Kohlberg membaginya menjadi tingkat prekonvensional, konvensional, dan postkonvensional. Kedua teori tersebut berpengaruh dalam pendidikan dengan menekankan pengemb
Teori perkembangan manusia menurut Erik Erikson membagi delapan tahap perkembangan yang dijalani sejak bayi hingga dewasa lanjut dengan tugas utama yang harus diselesaikan pada setiap tahapnya, seperti kepercayaan, otonomi, inisiatif, identitas, keintiman, generativitas, dan integritas diri.
REBT adalah pendekatan kognitif-behavioral yang menekankan hubungan antara pikiran, perasaan, dan tingkah laku. Tujuannya membantu mengubah pikiran irasional menjadi rasional melalui teori ABCDE. Pendekatan ini dikembangkan oleh Albert Ellis dengan fokus mengubah pemikiran untuk mengubah tingkah laku.
Teks tersebut membahas tentang latar belakang psikologi perkembangan dan beberapa konsep dasarnya. Secara singkat, psikologi perkembangan mempelajari perubahan perilaku dan fungsi mental manusia sepanjang rentang hidup, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian. Beberapa teori yang dibahas antara lain teori psikodinamik Freud dan Erikson serta konsep dasar seperti sifat dasar manusia, kontribusi genetika dan lingkungan ter
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses pemberian skor terhadap hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu, penilaian adalah proses menginterpretasikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian.
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKmaesaroh_rahmawati
Karakteristik anak usia sekolah dasar meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, bahasa, sosial, moral dan religi. Perkembangan fisik terkait sistem syaraf, otot, kelenjar endokrin dan struktur tubuh. Sedangkan perkembangan kognitif ditandai kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Perkembangan emosi dan bahasa juga berlangsung pesat pada usia ini. Anak mulai membentuk ikatan sosial dengan
motivasi adalah suatu dorongan atau hasrat kemauan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Dengan adanya dorongan, maka motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai sehingga seseorang mampu menumbuhkan semangat belajar mereka demi tujuan-tujuan baru yang hendak dicapai. Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu atau beberapa keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asesmen dalam bimbingan dan konseling. Ia menjelaskan pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip asesmen serta perbedaan antara pengukuran, evaluasi, tes, dan asesmen. Dokumen tersebut juga membahas kedudukan asesmen dalam bimbingan dan kode etik penggunaan asesmen.
IPBI
ABKIN
MGBKN
Organisasi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan bersama.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut kealian dari para pekerja nya.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarVivi Puspita
Dokumen ini membahas perkembangan emosi anak usia sekolah dasar antara 5 hingga 12 tahun. Pada usia awal, anak mulai mempelajari aturan dan konsep seperti keadilan serta rasa malu, dan pada usia lanjut mereka belajar mengatur emosi. Faktor-faktor seperti perkembangan intelektual, pola asuh orang tua, dan pengalaman dapat mempengaruhi perkembangan emosi anak. Orang tua dan guru dapat
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Evaluasi program bimbingan dan konseling bertujuan untuk menilai kualitas pelaksanaan program tersebut dengan mengacu pada kriteria tertentu. Guru BK harus melakukan evaluasi layanan yang telah diberikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan umpan baliknya. Evaluasi dilakukan melalui pengumpulan, pengolahan, dan analisis data. Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari pencapaian tujuan, pemahaman siswa, manfaat
Dokumen tersebut membahas perkembangan emosi remaja, termasuk definisi emosi, karakteristik emosi remaja seperti cinta, kemarahan, ketakutan, dan faktor yang mempengaruhinya seperti organ persepsi dan lingkungan sosial. Fungsi emosi pada remaja adalah sebagai alat komunikasi, memotivasi tindakan, dan mempengaruhi kepribadian serta interaksi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang emosi, teori-teori emosi, perkembangan emosi, gangguan emosional, macam-macam emosi, ekspresi emosi, perasaan, agresi, dan pengendalian emosi. Beberapa teori emosi yang disebutkan adalah teori James-Lange, Schachter-Singer, dan Cannon. Emosi berkembang dari tingkat sederhana pada anak ke tingkat yang lebih rumit pada orang dewasa.
Teori perkembangan manusia menurut Erik Erikson membagi delapan tahap perkembangan yang dijalani sejak bayi hingga dewasa lanjut dengan tugas utama yang harus diselesaikan pada setiap tahapnya, seperti kepercayaan, otonomi, inisiatif, identitas, keintiman, generativitas, dan integritas diri.
REBT adalah pendekatan kognitif-behavioral yang menekankan hubungan antara pikiran, perasaan, dan tingkah laku. Tujuannya membantu mengubah pikiran irasional menjadi rasional melalui teori ABCDE. Pendekatan ini dikembangkan oleh Albert Ellis dengan fokus mengubah pemikiran untuk mengubah tingkah laku.
Teks tersebut membahas tentang latar belakang psikologi perkembangan dan beberapa konsep dasarnya. Secara singkat, psikologi perkembangan mempelajari perubahan perilaku dan fungsi mental manusia sepanjang rentang hidup, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian. Beberapa teori yang dibahas antara lain teori psikodinamik Freud dan Erikson serta konsep dasar seperti sifat dasar manusia, kontribusi genetika dan lingkungan ter
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses pemberian skor terhadap hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu, penilaian adalah proses menginterpretasikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian.
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKmaesaroh_rahmawati
Karakteristik anak usia sekolah dasar meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, bahasa, sosial, moral dan religi. Perkembangan fisik terkait sistem syaraf, otot, kelenjar endokrin dan struktur tubuh. Sedangkan perkembangan kognitif ditandai kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Perkembangan emosi dan bahasa juga berlangsung pesat pada usia ini. Anak mulai membentuk ikatan sosial dengan
motivasi adalah suatu dorongan atau hasrat kemauan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Dengan adanya dorongan, maka motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai sehingga seseorang mampu menumbuhkan semangat belajar mereka demi tujuan-tujuan baru yang hendak dicapai. Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu atau beberapa keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asesmen dalam bimbingan dan konseling. Ia menjelaskan pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip asesmen serta perbedaan antara pengukuran, evaluasi, tes, dan asesmen. Dokumen tersebut juga membahas kedudukan asesmen dalam bimbingan dan kode etik penggunaan asesmen.
IPBI
ABKIN
MGBKN
Organisasi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan bersama.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut kealian dari para pekerja nya.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarVivi Puspita
Dokumen ini membahas perkembangan emosi anak usia sekolah dasar antara 5 hingga 12 tahun. Pada usia awal, anak mulai mempelajari aturan dan konsep seperti keadilan serta rasa malu, dan pada usia lanjut mereka belajar mengatur emosi. Faktor-faktor seperti perkembangan intelektual, pola asuh orang tua, dan pengalaman dapat mempengaruhi perkembangan emosi anak. Orang tua dan guru dapat
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Evaluasi program bimbingan dan konseling bertujuan untuk menilai kualitas pelaksanaan program tersebut dengan mengacu pada kriteria tertentu. Guru BK harus melakukan evaluasi layanan yang telah diberikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan umpan baliknya. Evaluasi dilakukan melalui pengumpulan, pengolahan, dan analisis data. Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari pencapaian tujuan, pemahaman siswa, manfaat
Dokumen tersebut membahas perkembangan emosi remaja, termasuk definisi emosi, karakteristik emosi remaja seperti cinta, kemarahan, ketakutan, dan faktor yang mempengaruhinya seperti organ persepsi dan lingkungan sosial. Fungsi emosi pada remaja adalah sebagai alat komunikasi, memotivasi tindakan, dan mempengaruhi kepribadian serta interaksi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang emosi, teori-teori emosi, perkembangan emosi, gangguan emosional, macam-macam emosi, ekspresi emosi, perasaan, agresi, dan pengendalian emosi. Beberapa teori emosi yang disebutkan adalah teori James-Lange, Schachter-Singer, dan Cannon. Emosi berkembang dari tingkat sederhana pada anak ke tingkat yang lebih rumit pada orang dewasa.
Makalah ini membahas pengembangan sosial emosi anak usia 1,5-3 tahun, yang merupakan tahap menguasai diri melawan malu dan ragu. Pada tahap ini diharapkan kemandirian anak dapat muncul dan anak belajar mengenal batasan serta perasaan seperti senang, sedih, dan marah. Makalah ini juga menjelaskan pentingnya pengembangan sosial emosi pada anak karena faktor kompleksnya ling
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian emosi menurut Daniel Goleman dan Chaplin serta bentuk-bentuk emosi. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja seperti perubahan fisik, keadaan anak, perubahan hubungan dengan teman dan lingkungan, serta usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan emosi positif dan meredam emosi negatif pada remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan emosi pada anak dan remaja. Ia menjelaskan bahwa emosi anak berkembang dari tangisan bayi hingga emosi yang lebih kompleks pada masa kanak-kanak dan remaja. Dokumen juga membandingkan ciri emosi anak dengan dewasa serta faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi.
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia diniHana Hafifah
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial pada anak usia dini. Terdapat pengertian perkembangan sosial, proses sosialisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak, dan tingkatan bermain sosial untuk anak.
Perkembangan emosi anak usia dini dipengaruhi oleh faktor kelenjar endoktrin dan metode belajar. Emosi anak berkembang dari reaksi sederhana menjadi lebih kompleks dengan bertambahnya usia dan kemampuan bahasa. Jenis emosi primer meliputi gembira, sedih, takut, marah, jijik dan terkejut.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar emosi, berbagai reaksi emosional, pengaruh emosi terhadap individu dan beberapa istilah terkait emosi seperti afek dan stemming. Emosi adalah pengalaman kompleks yang melibatkan perasaan, perubahan fisiologis dan penyesuaian mental. Emosi dapat memengaruhi tingkah laku dan kesehatan individu.
Buku ini membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan individu secara fisik dan nonfisik dari masa kanak-kanak hingga remaja. Pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual, sosial, bahasa, serta emosi remaja dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan keluarga, gizi, dan kesehatan. Masa remaja ditandai dengan ketidakseimbangan pertumbuhan fisik yang mempengaruhi penyesuaian diri
Remaja usia 12-15 tahun cenderung murung, tidak stabil emosinya, dan mudah marah. Mereka juga mulai menilai orang tua dan guru secara kritis. Remaja usia 15-18 tahun mengalami "pemberontakan" sebagai bagian dari transisi menuju dewasa, sering berkonflik dengan orang tua, dan banyak memikirkan masa depan. Perbedaan individu dalam perkembangan emosi disebabkan faktor fisik, intelektual, dan ling
1. Masa remaja adalah masa transisi antara anak-anak hingga dewasa yang terjadi pada usia 10-22 tahun.
2. Pada masa ini terdapat tugas perkembangan seperti memperluas komunikasi, menerima peran sosial, dan memilih pekerjaan.
3. Ciri khas remaja antara lain perubahan emosi dan fisik yang cepat serta mulai menentukan nilai-nilai hidup.
Dokumen tersebut membahas konsep emosi dan stres. Emosi dijelaskan sebagai manifestasi perasaan yang disertai gejala fisiologis akibat suatu peristiwa, sedangkan stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan emosi dan aspek-aspek afektif pada remaja, termasuk ciri-ciri emosi remaja usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi, serta upaya pengembangan emosi, nilai moral, dan sikap remaja dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan emosi dan aspek-aspek afektif pada remaja, termasuk ciri-ciri emosi remaja usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi, serta upaya pengembangan emosi, nilai moral, dan sikap remaja dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan emosi, yang merupakan topik penting untuk dipahami oleh orangtua, pengasuh, dan guru. Emosi dijelaskan sebagai respons fisiologis, kognitif, dan tingkah laku terhadap stimulus, yang terbentuk oleh norma-norma budaya. Emosi dibedakan menjadi primer dan sekunder, serta berkembang sesuai usia dan dipengaruhi lingkungan sosial ekonomi dan gender. Karakter juga ber
Surat pemberitahuan mengenai kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 3 Agustus 2013 di Mushalla Nurul Agung. Kegiatan dimulai setelah tarawih dan selesai sampai selesai. Surat ini menginformasikan tanggal, waktu, dan tempat pelaksanaan kegiatan.
Surat ini adalah permohonan kesediaan menjadi juri untuk kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang akan diadakan pada 3 Agustus 2013 di Mushalla Nurul Agung Bukit Kili. Surat ini meminta kesediaan untuk menjadi dewan hakim guna terlaksananya kegiatan MTQ yang diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana REIMUSNA.
Surat ini meminta bantuan dana sebesar Rp3.961.000 untuk menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur'an yang akan diadakan oleh REIMUSNA pada 3 Agustus 2013 di Mushalla Nurul Agung. Lampiran surat ini berisi rincian anggaran yang dibutuhkan untuk administrasi, konsumsi, perlengkapan, transportasi, dan biaya tak terduga acara.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang geostrategi yang membahas berbagai konsep seperti geostrategi, ketahanan nasional, dan pembinaan ketahanan nasional di Indonesia dengan mempertimbangkan faktor geografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan.
Makalah ini membahas tentang hadist, termasuk pengertian hadist, kedudukan dan fungsi hadist terhadap Al-Qur'an, serta macam-macam hadist seperti shahih, hasan, dan dhaif.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Juga dijelaskan fungsi masing-masing organ pencernaan dan proses yang terjadi di dalamnya seperti pencernaan mekanik dan kimiawi. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan juga disebutkan seperti parotitis, xerostomia, tukak
Makalah ini membahas tentang penyesuaian diri siswa pemalu. Pengertian penyesuaian diri adalah proses adaptasi untuk mencapai keseimbangan antara diri sendiri dengan lingkungan. Proses penyesuaian diri melibatkan motivasi, sikap terhadap realitas, dan pola dasar penyesuaian diri. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain kondisi fisik, kepribadian, lingkungan, dan agama/budaya. Implikasiny
1. Cerpen ini menceritakan kisah cinta seorang wanita bernama Nola Riska Dewi dengan calon suaminya.
2. Mereka berencana menikah pada tanggal 21 Oktober 2012. Namun, pernikahan mereka dibatalkan karena terungkap bahwa mereka ternyata adalah saudara sedarah.
3. Enam tahun kemudian, Nola masih belum bisa melupakan cinta masa lalunya dan memutuskan untuk merantau ke M
Perkembangan pada manusia terjadi secara bertahap mulai dari masa embrio, bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Organ-organ seperti otak, jantung dan paru-paru mengalami pertumbuhan pesat pada masa tertentu. Pertumbuhan otak paling cepat terjadi pada usia 0-6 tahun. Masa pubertas ditandai dengan perkembangan sekunder kelamin.
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ dan proses pencernaan, serta zat-zat yang terkandung dalam makanan.
2. Sistem pencernaan manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Setiap organ melakukan proses pencernaan tertentu dengan bantuan enzim-enzim dan kelenjar pencernaan.
3. Makanan
1. PEMBAHASAN
1. Pengertian Perkembangan Emosi
Setiap individu selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam
hidupnya. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh tiap-tiap
individu akan berbeda satu dengan yang lainnya dan tingkat perkembangan ini
akan berbeda-beda sesuai dengan tingkatan umur dari tiap individu. Dengan
bertambahnya usia individu, manusia senantiasa tumbuh dan berkembang yang
akan membawa individu menuju pada suatu kematangan fisik dan psikis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang berbeda.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis.
Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam
bentuk bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan
fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat
diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya.
Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.
Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa
transisi antara masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami
perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Salah
satu perkembangan yang dialami oleh remaja adalah perkembangan emosi.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan
kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga diartikan sebagai suatu
reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia,
sedih, berani, takut, marah, haru dan sejenisnya.
Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan, dan surut dalam
waktu yang singkat. Hathersall (1985), merumuskan pengertian emosi sebagai
situasi psikologis yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari
reaksi wajah dan tubuh. Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena
pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu
karena sedih, tertawa itu karena gembira. Sedangkan menurut Lindsley bahwa
emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf
terutama otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf
bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang
dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi. Jadi emosi
adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri
individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang
tampak.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling): misalnya
pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut,
2. bahagia, sedih dan jijik. Emosi juga sering berhubungan dengan ekspresi tingkah
laku dan respon-respon fidiologis.
Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu :
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya
perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti
ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca,
kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu berada.
2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan
sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor
kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu,
sayang, benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan
karena faktor hubungan dengan orang lain.
2. Karakterisitik Perkembangan Emosi Remaja
Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa
transisi antara masa anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami
perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Pada
masa ini dipercaya merupakan masa yang sulit, baik bagi remaja sendiri maupun
bagi keluarga dan lingkungannya.
Perubahan-perubahan fisik yang dialami remaja juga menyebabkan adanya
perubahan psikologis. OlehHurlock, disebut sebagai periode heightened
emotionality, yaitu suatu keadaan dimana kondisi emosi tampak lebih tinggi atau
tampak lebih intens dibandingkan dengan keadaan normal. Emosi yang tinggi
dapat termanifestasikan dalam berbagai bentuk tingkah laku seperti bingung,
emosi berkobar-kobar atau mudah meledak, bertengkar, tak bergairah, pemalas,
membentuk mekanisme pertahanan diri. Emosi yang tinggi ini tidak berlangsung
terus-menerus selama masa remaja. Dengan bertambahnya umur maka emosi
yang tinggi akan mulai mereda atau menuju kondisi yang stabil. Emosi yang
tinggi pada masa remaja sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi perlu
mendapat penyaluran atau penanganan yang baik agar tidak menimbulkan hal-hal
yang merugikan.
Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi masa kanak-
kanak. Jenis yang secara normal dialami adalah : cinta atau kasih sayang, gembira,
amarah, takut, sedih dan lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan
derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya dan khususnya pola
pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.
Menurut Biehler (1972)
membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15
tahun dan usia 15-18 tahun.
1. Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun
Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
Kemarahan biasa terjadi
Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri
3. Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
2. Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
“Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal
dari masa kanak-kanak menuju dewasa
Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
Luella Cole
mengemukakan tiga jenis emosi, yaitu :
1. Emosi marah
Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya
dalam kehidupan remaja . penyebab timbulnya emosi marah pada diri remaja ialah
apabila mereka direndahkan, dipermalukan, dihina dan lainnya. Remaja yang
sudah cukup matang menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan berkelahi tapi
lebih memilih mengerutu, mencaci atau dalam bentuk ungkapan verbal lainnya.
2. Emosi takut
Jenis emosi lain yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi takut.
Menjelang seorang anak mencapai remaja, dia telah mengalami serangkaian
perkembangan yang mempengaruhi pasang surut berkenaan dengan rasa
ketakutannya. Remaja seperti halnya anak-anak dan orang dewasa, seringkali
berusaha untuk mengatasi ketakutan yang timbul dari persoalan kehidupan.
Ketakutan tersebut banyak menyangkut dengan ujian yang akan diikuti seperti
rendahnya prestasi, sakit, kesepian dan lain-lain. Satu-satunya cara untuk
menghindarkan diri dari rasa takut adalah keberanian menghadapi rasa takut
tersebut.
3. Emosi cinta / kasih sayang
Jenis emosi ketiga yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi cinta/kasih
sayang, emosi ini telah ada sejak bayi dan terus berkembang sampai dewasa.
Faktor ini penting dalam kehidupan remaja adalah untuk mencintai orang lain dan
kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kemampuan untuk
menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya.
Walaupun remaja bergerak ke dunia pergaulan yang lebih luas, dalam dirinya
masih terdapat sifat kekanak-kanakanya. Remaja membutuhkan kasih sayang di
rumah yang sama banyaknya dengan apa yang mereka alami pada tahun-tahun
sebelumnya. Karena alasan inilah sikap menentang mereka, menyalahkan mereka
secara langsung, mengolok-olok mereka pada waktu pertama kali karena
mencukur kumisnya, adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan
tindakan yang kurang bijaksana.
Pada masa remaja rasa cinta mulai diarahkan kepada lawan jenis. Menurut Cole
kecenderungan remaja wanita tertarik terhadap sesama jenis berlangsung lebih
lama. Keadaan ini terlihat pada sikap kasih sayang terhadap sesama wanita seperti
kepada kakak, adik.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Dengan bertambahnya umur, menyebabkan terjadinya perubahan dalam
ekspresi emosional. Bertambahnya pengetahuan dari lingkungan serta sekolah dan
pemanfaatan media massa berpengaruh terhadap perubahan-perubahan emosional
4. ini. Beberapa faktor yang mempengaruhui perkembangan emosi pada masa
remaja, antara lain:
a. Perubahan jasmani atau fisik
Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber
menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini
mempengaruhi kondisi prikis remaja. Tidak setiap remaja siap menerima
perubahan yang dialami, karena tidak semuanya menguntungkan. Terutama
perubahan tersebut mempengaruhi penampilannya. Hal ini menyebabkan
rangsangan didalam tubuh remaja yang sering kali menimbulkan masalah dalam
perkembangan psikisnya, khususnya perkembangan emosinya.
b. Keadaan anak
Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan
pada diri anak akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan
berdampak lebih jauh pada kepribadian anak. Misalnya: rendah diri, mudah
tersinggung, atau menarik diri dari lingkunganya.
c. Perubahan dalam hubungan dengan teman-teman
Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk gang yang biasanya
pula memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi minat bersama mereka, namun
jika diteruskan pada masa remaja tengah atau remaja akhir para anggota mungkin
membutuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik.
Yang paling sering mendatangkan masalah adalah hubungan percintaan antar
lawan jenis dikalangan remaja. Percintaan dikalangan remaja juga terkadang
manimbulkan konflik dengan orang tua, karena ada kekhawatiran dari pihak orang
tua kalau terjadi hal-hal yang diluar batas sehingga mereka melarang anaknya
pacaran.
d. Perubahan dalam hubungannya dengan sekolah
Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa pentingnya
pendidikan untuk kehidupan dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak dapat
menyebabkan kecemasan sendiri bagi remaja. Lebih lanjut berkaitan dengan apa
yang akan mereka lakukan setelah lulus.
e. Perubahan atau penyesuaian dengan lingkungan baru.
1) Perubahan yang radikal menyebabkan perubahan terhadap pola kehidupannya.
2) Adanya harapan sosial untuk perilaku yang lebih matang.
3) Aspirasi yang tidak realistis.
f. Faktor belajar
Pengalaman belajar anak akan menentukan reaksi potensial mana yang
mereka gunakan untuk marah. Pengalaman belajar yang menunjang
perkembangan emosi antara lain:
1) Belajar dengan coba-coba
Anak belajar dengan coba-coba untuk mengekspresikan emosinya dalam bentuk
perilaku yang memberi pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberi
kepuasan.
2) Belajar dengan meniru
Dengan cara meniru dan mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang
lain, anak bereaksi dengan emosi dan metode yang sama dengan orang-orang
yang diamati.
5. 3) Belajar dengan mempersamakan diri
Anak meniru reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang
sama dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru.
Disini anak hanya meniru orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional
yang kuat dengannya.
4) Belajar melalui pengondisian
Dengan metode ini objek, situasi yang mulanya gagal memancing reaksi
emosional kemudian berhasil dengan cara asosiasi. Pengondisian terjadi dengan
mudah dan cepat pada awal-awal kehidupan karena anak kecil kurang menalar,
mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi mereka.
5) Belajar dengan bimbingan dan pengawasan.
Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang.
Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang
biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak
bereaksi secara emosional terhadap rangsangan yang membangkitkan emosi yang
tidak menyenangkan.
g. Lingkungan keluarga
Salah satu fungsi keluarga adalah sosialisasi nilai keluarga mengenai
bagaimana anak bersikap dan berperilaku. Keluarga adalah lembaga yang pertama
kali mengajarkan individu (melalui contoh yang diberikan orang tua) bagaimana
individu mengeksplorasi emosinya.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan
anak. Keluarga sangat berfungsi dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman
emosi, karena disanalah pengalaman pertama didapatkan oleh anak. Keluarga
merupakan lembaga pertumbuhan dan belajar awal (learning and growing) yang
dapat mengantarkan anak menuju pertumbuhan dan belajar selanjutnya.
Gaya pengasuhan keluarga akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan emosi anak. Apabila anak dikembangkan dalam lingkungan
keluarga yang emosinya positif, maka perkembangan emosi anak akan menjadi
positif. Akan tetapi, apabila kebiasaan orang tua dalam mengekspresikan
emosinya negatif seperti, melampiaskan kemarahan dengan sikap agresif, mudah
marah, kecewa dan pesimis dalam menghadapi masalah, maka perkembangan
emosi anak akan menjadi negatif.
Keterkaitan secara antara lingkungan keluarga dengan pengungkapan
emosi terjadi sejak awal yaitu pada masa anak-anak. Cara-cara yang digunakan
orang tua untuk menangani masalah anaknya memberikan pelajaran yang
membekas pada perkembangan emosi anak. Gaya mendidik orang tua yang
mengabaikan perasaan anak, yang tercermin pada persepsi negatif orang tua
terhadap emosi, emosi anak dilihat sebagai gangguan atau sesuatu yang selalu
direspon orang tua dengan penolakan. Pada masa dewasa, anak tersebut tidak
akan menghargai emosinya sendiri yang menimbulkan keterbatasan dalam
mengungkapkan emosinya. Sebaliknya, pada kelurga yang menghargai emosi
anak yang dibuktikan dengan penerimaan orang tua terhadap ungkapan emosi
anak, pada masa dewasa nanti anak akan menghargai emosinya sendiri sehingga
ia mampu mengungkapkan emosinya pada orang lain.
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, kiranya masih banyak faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja atau peserta didik.
6. Namun dari yang telah diuraikan diatas rasanya telah cukup banyak faktor yang
mempengaruhi perkembangan emosi remaja.
4. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Emosi
Individu mengalami proses perkembangan emosi selama hidupnya, mulai
dari bayi sampai dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan
emosi remaja individu. Kepribadian, lingkungan, pengalaman, kebudayaan,
pendidikan, pendidikan, merupakan variabel yang sangat berperan dalam
perkembangan emosi individu.
Perbedaan individu juga dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan kondisi
atau keadaan individu yang bersangkutan, antara lain yaitu:
a. Kondisi dasar individu
Berkaitan dengan struktur pribadi individu. Misalnya, ada yang mudah marah, ada
juga yang susah marah.
b. Kondisi psikis individu pada suatu waktu
Misalnya, saat sedang kalut, seseorang mudah tersinggungdibanding dalam
keadaan normal.
c. Kondisi jasmani individu
Pada saat sedang sakit biasanya lebih mudah perasa atau lebih mudah marah.
5. Implementasi Perkembangan Emosi dalam Pendidikan
Telah diketahui bahwa pada masa remaja, individu mengalami massa
dimana kondisi emosinya meningkat. Emosi yang ada dalam diri remaja ada
emosi positif dan emosi negatif. Kedua emosi itu berkembang dalam diri remaja .
Emosi negatif pada dasarnya dapat diredam sehingga tidak menimbulkan efek
negatif dan emosi positif perlu dikembangkan. Beberapa cara untuk meredam
emosi negatif itu adalah :
a. Berpikir positif dalam arti mencoba melihat sesuatu peristiwa atau kejadian
dari sisi positifnya.
b. Mencoba belajar memahami karakteristik orang lain. Memahami bahwa orang
lain memang berbeda dan tidak dapat memaksakan orang lain berbuat sesuai
dengan keinginan diri sendiri.
c. Mencoba menghargai pendapat dan kelebihan orang lain. Mereka
mendengarkan apa yang dikemukakan orang lain dan mengakui kelebihan orang
lain.
d. Introspeksi dan mencoba melihat apabila kejadian yang sama terjadi pada diri
sendiri, mereka dapat merasakannya.
Peran orang tua, sekolah dan masyarakat sangat diharapkan dalam rangka
membantu para remaja untuk mengontrol dan mengelola emosinya kepada
penyaluran yang positif.
a. Orang Tua
Orang tua diharapkan dapat memberikan perhatian dan kasih sayang,
meningkatkan komunikasi dua arah, siap menerima keluhan dan mencarikan jalan
keluar terhadap permasalahan yang dialami remaja akan memberikan suasana
yang sejuk bagi remaja.
7. Tidak memeberikan tuntutan yang berlebihan dan mnghindari larangan
yang tidak terlalu penting serta memberikan pengawasan dan pengarahan
secukupnya merupakan hal yang menyenangkan bagi remaja. Pembatasan dan
tuntutan terhadap remaja hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan
remaja. Memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisinya.
Penegakan disiplin dilakukan dengan bijaksana. Penerapan disiplin yang
mendidik disertai dengan suatu pengertian terhadap makna displin tersebut
merupakan pilihan yang baik. Disiplin yang terlalu keras dan kaku, disertai
hukuman badan dapat menimbulkan pemberontakan atau penolakan dari remaja.
Hal ini tentu saja dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan semua pihak
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah sikap konsisten dari
orang tua. Ketidakkonsistenan orang tua dapat menimbulkan kebimbangan remaja
dalam perilakunya. Remaja akan mengalami kesulitan dalam menarik kesimpulan
atau mengambil pelajaran dari apa-apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya.
Selain itu diperlukan pula sikap yang tenang, berwibawa, dan arif bijaksana dalam
menghadapi luapan emosi oleh para orang tua maupun pendidik.
b. Sekolah
Sekolah, tempat dimana remaja menghabiskan sebagian waktunya juga
diharapkan dapat menyediakan tempat untuk mentransfer ilmu pengetahuan,
sekolah diharapakan mSekolah, tempat dimana remaja menghabiskan sebagian
waktunya juga diharapkan dapat menyediakan tempat untuk mentransfer ilmu
pengetahuan, sekolah diharapakan mampu menjadi tempat menyenangkan bagi
remaja dengan menyediakan fasilitas yang bersifat rekreatif dan positif, sehingga
remaja dapat menyalurkan aktifitasnya. Demikan juga pembuatan peraturan-
peraturan dan penegakan disiplin di sekolah diharapkan dapat dilakukan dengan
bijaksana sehingga mendapat tanggpan yang positif dari peserta didiknya. Tak
ketinggalan peran para guru di sekolah. Guru diharapkan dapat menjadi orang tua
kedua di sekolah. Di samping memberikan ilmu pengetahuan juga memberikan
teladan yang baik. Membina hubungan yang baik dengan peserta didik, sabar,
pengertian, siap membantu peserta didik yang mengalami kesulitan tau
permasalahan, tidak arogan, tidak sewenang-wenang merupakan sikap yang
didambakan oleh peserta didik untuk melakukan tugas dan kewajibannya dalam
rangka mencapai prestasi yang tinggi.
c. Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat menjadi wahana yang baik bagi
perkembangan emosi remaja. Menyediakan fasilitas untuk penyaluran emosi
remaja secara positif dan memberi contoh yang baik atau memberikan norma-
norma dalam mengontrol dan mengelola emosi.