SlideShare a Scribd company logo
BAB II
PENDAHULUAN
A. Dasar-dasar pokok dari Emosi
Tindakan manusia dipengaruhi oleh dorongan dan tekanan-tekanan
emosional maupun oleh hasil berpikir dan pertimbangan yang objektif.
Ada tiga dasar pokok dari emosi yaitu:
1. Aspek pengalaman batiniah.
2. Aspek tingkah laku yang nampak.
3. Perubahan-perubahan fisiologis secara internal.
Istilah emosi kurang lebih dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang
muncul dari organisme manusia. Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar yang
mempengaruhi kegiatan jasmani, yang mengahasilkan pengindraan organis,
kinestis, dan ekspresi yang menampak, serta dorongan dan suasana perasaan kuat.
Pada hakikatnya, suatu emosi adalah suatu pengalaman yang sadar,
kompleks dan meliputi unsur perasaan, yang mengikuti keadaan fisiologis dan
mental yang muncul serta penyesuaian batiniah, dan mengekspresikan dirinya
dalam tingkah laku yang menampak.
Emosi tidak sama dengan dorongan atau keinginan, atau kehendak atau pun
motif. Tetapi terdapat suatu hubungan sebab akibat antara emosi dan hal tersebut.
Fungsi suatu emosi meliputi perubahan fisiologis. Tingkah laku yang menampak,
perasaan-perasaan dari tekanan-tekanan. Beberapa perasaan sudah dialami sejak
masa awal bayi. Karena anak mereaksi secara emosional, anak tersebut
memperoleh beberapa pengertian tentang tingkah laku orang lain mengenai
dirinya. Sebelum ia dapat mengalami suatu reaksi emosional, mula-mula ia harus
sudah mengembangkan kemampuan untuk mengenal suatu perangsang sebagai
penyebab timbulnya emosi.
Apabila otak yang disebut “cortical areas” sudah cukup berkembang, anak
mengkoordinasikan pola-pola tingkah lakunya melalui larangan-larangan,
peraturan-peraturan dan kontrol langsung terhadap perbuatan-perbuatannya
dengan proses-proses mentalnya. Karena itu melalui pengalaman-pengalaman di
masa-masa permulaan hidupnya, pola-pola emosi dibentuk atau diubah.1
Dimilikinya suatu kesenangan yang menyeluruh hanya mungkin pada saat
anak-anak dilahirkan atau beberapa saat yang sangat pendek sesudahnya. Reaksi-
reaksi yang berdiferensi sifatnya tidak dapat dilihat sebelum umur dua tahun.
Kesenangan dan duka cita dapat diketahui pada umur dua bulan: rasa marah, ngeri
dan takut menjelang umur tiga bulan. Sesudah itu dan seterusnya sedikitnya
banyak perubahan-perubahan dalam ekspresi emosi terjadi selama tahun-tahun
permulaan masa kanak-kanak.
Kegembiraan diekspresikan oleh gerakan-gerakan badan keseluruhan
sebagai jawaban terhadap kebutuhan jasmani yang dirasakan. Kepuasan-kepuasan
emosional tercapai melalui gerakan-gerakan duduk, bersandar atau menekan-
nekankan badan, beristirahat, menggeliat, dan permulaan suatu senyum. Tingkah
laku emosional berkembang sebagai akibat interaksi yang konstan antara
perubahan-perubahan organis dan pembiasaan serta belajar. Ketetapan pola
tingkah laku emosional berhubungan dengan suksesnya usaha mencapai tujuan,
kepuasan atau kekurangan ketegangan, dan bukan karena faktor tingkah laku yang
dibawa sejak lahir yang tidak bisa diubah.
B. Berbagai Reaksi Emosional
Reaksi emosi merupakan gejala jiwa yang kompleks, yang mempunyai
bentuk dan variasi yang bermacam-macam. Diantara reaksi emosional itu ialah:
1. Terkejut, ialah suatu reaksi yang tterjadi tiba-tiba karena hal-hal yang tidak
tersangka sebelumnya.
2. Sedih, ialah kekosongan jiwa merasa kehilangan sesautu yang dihargai.
3. Gembira ialah rasa positif terhadap suatu yang dihadapi.
4. Takut, ialah perasaan lemah atau tidak berani menghadapi suatu keadaan.
1
Dr. Wayah Ardhana, Pokok-pokok Ilmu Jiwa Umum, Usaha Nasional, Surabaya, 1985, hal.149.
5. Gelisah, ialah semacam takut, tetapi dalam taraf yang ringan. Kegelisahan
merupakan suasana jiwa berhubungan dengan sesuatu yang belum diketahui
kepastiannya, ketidak-tentuan mengenai suatu hak, ketidak-tegasan dan
sebagainya.
6. Khawatir, ialah merasa tidak berdaya, sesuatu dipandang lebih kuasa dan
disertai perasaan terancam.
7. Marah, ialah reaksi terhadap suatu rintangan yang menyebabkan gagalnya
suatu usaha.
8. Heran, ialah suatu reaksi terhadap suatu objek yang belum pernah dialami.
9. Giris, ialah perasaan yang timbul pada seseorang apabila tidak terdapat lagi
keseimbangan antara dirinya dan lingkungan. Penderita tidak sanggup lagi
menghadapi kehidupan. Perasaan ini mempengaruhi kehidupan penderita.,
oleh karena itu perasaan tersebut dapat timbul setiap saat.
C. Pengaruh Perasaan (Emosi) terhadap Individu
Emosi merupakan perkembangan yang sempurna dari suatu pola atau
tingkah laku individu.
1. Pengaruh Emosi terhadap Tingkah Laku
Perasaan takut, marah, kasih sayang, kegembiraan, rasa ingin tahu, dan
cemburu berfungsi sebagai kekuatan-kekuatan pendorong. Mereka mendorong
seorang individu menuju kegiatan kontruktif; mereka berpartisipasi dalam bentuk-
bentuk tingkah laku yang destruktif. Pemilihan kontrol terhadap tingkah laku,
karenanya, menjadi sangat penting selama terjadi pengalaman emosional. Akibat
emosi terhadap tingkah laku individu berbeda-beda karena umur dan tingkat
perkembangan.
Biasanya individu mengalami situasi-situasi yang memaksa mereka
mencapai kematangan emosional sebelum mereka mencapai kedewasaan. Ada
juga beberapa orang yang tidak pernah mencapai sikap emosionsl yang matang
dalam satu atau lebih hubungan-hubungan antar pribadi.
Individu yang bertumbuhkembang pola hidupnya memuaskan, yang
dorongan-dorongan keinginannya mendapatkan pemuasan, dan yang minat dan
kebutuhannya memperoleh kepuasan, cenderung untuk menikmati hidup dan
menunjukkan kematangan emosional. Sebaliknya, jika dorongan-dorongan,
keinginan-keinginan, minatnya dan kebutuhannya mengalami frustasi, tingkah
laku emosionalnya ditunjukkannya dalam pola-pola penyesuaian yang jelek.
2. Pengaruh Emosi pada keadaan Jasmani
Emosi memberikan pengaruh besar pada pencernaan dan proses jasmani
yang lainnya. Ketakutan yang berlebih-lebihan, kemarahan yang kuat dan
kebimbangan yang dalam, dapat menimbulkan akibat-akibat yang merugikan
kesehatan. Kelenjar-kelenjar pencernaan dalam mulut, dalam perut, dan dalam
seluruh saluran pencernaan dipengaruhi oleh gangguan emosional. Biasanya
suasana emosi yang tenang dan menggembirakan akan menjadikan kelenjar
pencernaan berfungsi dengan sebaik-baiknya.
3. Pengaruh Emosi (perasaan) pada fungsi-funsgsi lain
Biasanya gangguan bicara seperti gagap itu disebabkan gangguan emosi.
Keadaan seperti ini sering terjadi pada masa-masa remaja. Pengaruh emosi marah
merupakan sumber dari kesulitan bicara dan kelainan-kelainan jasmaniah yang
lain. Bila individu dibebaskan dari gangguan emosi, bicara relatif normal, tetapi
apabila seorang individu dalam keadaan emosi, maka akan menunjukkan
penyimpangan cara berbicara.
D. Afek dan Stemming
1. Afek (affectus) = (keadaan berpenyakit)
Afek ialah gejala yang berlangsung diluar keadaan normal. Bila perasaan-
perasaan tertentu menimbulkan suatu ketegangandalam kejiwaan, berarti perasaan
tertentu menguasai seluruh hidup, dan berlangsunglah apa yang disebut afek.
Contohnya, mengepalkan tangan sewaktu marah. Tetapi afek tidak berlangsung
lama, kadang-kadang oleh suatu sebab saja dan sekonyong-konyong hilang.
Kesimpulannya: afek ialah rasa ketegangan yang hebat yang timbul dengan
sekonyong-konyong dalam waktu singkat, tidak disadari dan disertai dengan
gejala-gejala jasmaniah yang hebat pula.
2. Stemming (suasana hati)
Stemming ialah suasana jiwa yang berlangsung lama. Stemming ada yang
merupakan perasaan suka atau senang, dan ada yang merupakan perasaan duka
atau tidak senang. Suasana hati yang demikian kadang-kadang disebabkan oleh
hal-hal yang terletak di bawah sadar dan kadang-kadang berhubungan dengan
keadaan jasmani.
Kesimpulannya: stemming ialah suasana hati yang berlangsung agak lama.
Orang merasa senang atau susah, tanpa tahu apa sebabnya. Hal ini berlangsung
lebih tenang.
E. Simpati dan Empati
Kedua jenis perasaan ini berhubungan dengan perasaan seseorang dalam
hubungan dengan orang lain. Simpati (Sympathy), pengertian yang sederhana
adalah perasaan terhadap orang lain. Perasaan yang bagaimana, simpati ialah
kecenderungan untuk ikut merasakan serta merasakan segala sesuatu yang sedang
dirasakan orang lain. Disini ada suituasi: Feeling with another person.
Simpati dapat timbul karena persamaan cita-cita, mungkin karena penderitaan
yang sama, dan sebagainya. Gejala yang berlawanan dengan simpati ialah antipati
(antipathy). Gejala perasaan ini ketidakpuasan terhadap orang lain.
Ketidaksenangan ini dapat berwujud suatu kebencian.
Empati ialah suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang
lain andaikata dia dalam situasi tersebut. Di sini ada situasi: Feeling into a person
or thing. Contoh: kita mengikuti pertandingan sepak bola yang pada waktu itu
kesebelasan dari sekolah kita bertanding. Setelah pertandingan berlangsung lama,
kedua pihak masih dapat mempertahankan gawangnya masing-masing.
Kedudukan tetap kosong-kosong. Makin lama makin seru. Kedua pihak silih
berganti saling menyerang dan saling bertahan. Suasana tersebut menimbulkan
emosi di kalangan penonton. Saat-saat pemain membawa bola ke arah gawang
lawan, suasana menjadi riuh diantara kita ada yang bergerak. Gerakan semacam
ini didorong oleh suatu emosi yang disebut empati.

More Related Content

What's hot

Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theory
mankoma2012
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
9elevenStarUnila
 
Emosi 1 [compatibility_mode]
Emosi 1 [compatibility_mode]Emosi 1 [compatibility_mode]
Emosi 1 [compatibility_mode]Aldrin Laning
 
emosi
emosiemosi
emosi
auliyann
 
Kepribadian dan Emosi
Kepribadian dan EmosiKepribadian dan Emosi
Kepribadian dan Emosi
ILyas Modeong
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
IMonstersI
 
Psikologi modul 2 kb 2
Psikologi modul 2 kb 2Psikologi modul 2 kb 2
Psikologi modul 2 kb 2Uwes Chaeruman
 
REGULASI EMOSI (DASAR KONSEPTUAL)
REGULASI EMOSI (DASAR KONSEPTUAL)REGULASI EMOSI (DASAR KONSEPTUAL)
REGULASI EMOSI (DASAR KONSEPTUAL)
SMK Negeri 6 Malang
 
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh Prio Susilo
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
pjj_kemenkes
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
pjj_kemenkes
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
anna rasyla
 
Self assessment
Self assessmentSelf assessment
Self assessment
Mohamat Mutajir
 
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"Yelfy Yazid
 

What's hot (19)

Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theory
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
Emosi 1 [compatibility_mode]
Emosi 1 [compatibility_mode]Emosi 1 [compatibility_mode]
Emosi 1 [compatibility_mode]
 
emosi
emosiemosi
emosi
 
Kepribadian dan Emosi
Kepribadian dan EmosiKepribadian dan Emosi
Kepribadian dan Emosi
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi modul 2 kb 2
Psikologi modul 2 kb 2Psikologi modul 2 kb 2
Psikologi modul 2 kb 2
 
REGULASI EMOSI (DASAR KONSEPTUAL)
REGULASI EMOSI (DASAR KONSEPTUAL)REGULASI EMOSI (DASAR KONSEPTUAL)
REGULASI EMOSI (DASAR KONSEPTUAL)
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
 
Presentasi Emosi
Presentasi EmosiPresentasi Emosi
Presentasi Emosi
 
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
Muh prio susilo 19150408 pgmi_review buku karakteristik perkembangan emosi_re...
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Self assessment
Self assessmentSelf assessment
Self assessment
 
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
Makalah psikologi emosi klp 9 "EMOSI DAN PSIKOPATOLOGI"
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 

Viewers also liked

Perasaan dan Emosi
Perasaan dan EmosiPerasaan dan Emosi
Perasaan dan Emosi
Asep Ramdhan
 
Obsessive corbuzier's diet
Obsessive corbuzier's dietObsessive corbuzier's diet
Obsessive corbuzier's dietArvin Saptyan
 
Diktat panduan belajar clairvoyance (mata ketiga)
Diktat panduan belajar clairvoyance (mata ketiga)Diktat panduan belajar clairvoyance (mata ketiga)
Diktat panduan belajar clairvoyance (mata ketiga)Arvin Saptyan
 
Psikologi modul 1 kb 4
Psikologi modul 1 kb 4Psikologi modul 1 kb 4
Psikologi modul 1 kb 4Uwes Chaeruman
 
Modul sistem pendinginan
Modul sistem  pendinginanModul sistem  pendinginan
Modul sistem pendinginanArvin Saptyan
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Uwes Chaeruman
 

Viewers also liked (8)

Perasaan dan Emosi
Perasaan dan EmosiPerasaan dan Emosi
Perasaan dan Emosi
 
Obsessive corbuzier's diet
Obsessive corbuzier's dietObsessive corbuzier's diet
Obsessive corbuzier's diet
 
Diktat panduan belajar clairvoyance (mata ketiga)
Diktat panduan belajar clairvoyance (mata ketiga)Diktat panduan belajar clairvoyance (mata ketiga)
Diktat panduan belajar clairvoyance (mata ketiga)
 
Psikologi_Kesadaran
Psikologi_KesadaranPsikologi_Kesadaran
Psikologi_Kesadaran
 
Psikologi modul 1 kb 4
Psikologi modul 1 kb 4Psikologi modul 1 kb 4
Psikologi modul 1 kb 4
 
Modul sistem pendinginan
Modul sistem  pendinginanModul sistem  pendinginan
Modul sistem pendinginan
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1Psikologi modul 2 kb 1
Psikologi modul 2 kb 1
 

Similar to Emosional psikologi

Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptxPerkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaan
Andi Uli
 
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.pptPpt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
alkho1
 
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdfputeri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
ghinaabbad2
 
emosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptx
emosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptxemosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptx
emosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptx
FredyAkbar
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
pjj_kemenkes
 
PERKEMBANGAN EMOSI FINAL.ppt
PERKEMBANGAN  EMOSI FINAL.pptPERKEMBANGAN  EMOSI FINAL.ppt
PERKEMBANGAN EMOSI FINAL.ppt
FaneshaAnggi
 
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosiEmpati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emositarmizitaher
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
Abdul Qadir Ryuzaki
 
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.pptMateri Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
TryWahyuniPujiS
 
Teori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun FreudTeori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun Freud
Baan Crow
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
YUSRA FERNANDO
 
BIOPSIKOLOGI,SENSORIS DAN MOTORIK TK1 AkPer.pptx
BIOPSIKOLOGI,SENSORIS DAN MOTORIK TK1 AkPer.pptxBIOPSIKOLOGI,SENSORIS DAN MOTORIK TK1 AkPer.pptx
BIOPSIKOLOGI,SENSORIS DAN MOTORIK TK1 AkPer.pptx
samuelbryan15
 
Emosi
EmosiEmosi
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcjnbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
SarahKusumahBakti
 
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdfemosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
DedeYusuf24
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
gittaleviana
 

Similar to Emosional psikologi (20)

Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptxPerkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
Perkembangan emosi anak usia dini_materi 2024.pptx
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaan
 
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.pptPpt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
Ppt_Perkembangan_Sosialemosi.ppt
 
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdfputeri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
puteri,+yessss_p170-181,oleh+Rini+Susanti,+Perkembangan+Emosi+Manusia.pdf
 
emosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptx
emosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptxemosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptx
emosi-dan-stres-adaptasi-ppt.pptx
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
PERKEMBANGAN EMOSI FINAL.ppt
PERKEMBANGAN  EMOSI FINAL.pptPERKEMBANGAN  EMOSI FINAL.ppt
PERKEMBANGAN EMOSI FINAL.ppt
 
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosiEmpati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.pptMateri Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
 
Teori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun FreudTeori Kepribadian Sigmun Freud
Teori Kepribadian Sigmun Freud
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
BIOPSIKOLOGI,SENSORIS DAN MOTORIK TK1 AkPer.pptx
BIOPSIKOLOGI,SENSORIS DAN MOTORIK TK1 AkPer.pptxBIOPSIKOLOGI,SENSORIS DAN MOTORIK TK1 AkPer.pptx
BIOPSIKOLOGI,SENSORIS DAN MOTORIK TK1 AkPer.pptx
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcjnbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
nbdsvhvsdhgvhgdvghsvdhcgsvdhcsvdhjcvsdjhcvsjhdvcjshdvcj
 
Emosi
Emosi Emosi
Emosi
 
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdfemosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
emosi-150319061245-conversion-gate01.pdf
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 

More from Arvin Saptyan

Melakukan overhoul sistem pendinginan
Melakukan overhoul sistem pendinginanMelakukan overhoul sistem pendinginan
Melakukan overhoul sistem pendinginanArvin Saptyan
 
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimum
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimumMelakukan overhoul sistem pendinginan minimum
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimumArvin Saptyan
 
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motor
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motorCara perbaikan & pemekrisaan rem motor
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motorArvin Saptyan
 
Ingin malam yang menggairahkan cobain foot sex yuk
Ingin malam yang menggairahkan cobain foot sex yukIngin malam yang menggairahkan cobain foot sex yuk
Ingin malam yang menggairahkan cobain foot sex yukArvin Saptyan
 
Fakta tentang seks pada usia menopause
Fakta tentang seks pada usia menopauseFakta tentang seks pada usia menopause
Fakta tentang seks pada usia menopauseArvin Saptyan
 
Capek spooning saja!
Capek  spooning saja!Capek  spooning saja!
Capek spooning saja!Arvin Saptyan
 
Bercinta bagi pasangan yang menjalani ldr
Bercinta bagi pasangan yang menjalani ldrBercinta bagi pasangan yang menjalani ldr
Bercinta bagi pasangan yang menjalani ldrArvin Saptyan
 
Berbagai posisi woman on top
Berbagai posisi woman on topBerbagai posisi woman on top
Berbagai posisi woman on topArvin Saptyan
 
Belajar dari artis porno
Belajar dari artis pornoBelajar dari artis porno
Belajar dari artis pornoArvin Saptyan
 
Beberapa cara untuk menghindari perselingkuhan
Beberapa cara untuk menghindari perselingkuhanBeberapa cara untuk menghindari perselingkuhan
Beberapa cara untuk menghindari perselingkuhanArvin Saptyan
 
Bathroom sex dan kreativitas
Bathroom sex dan kreativitasBathroom sex dan kreativitas
Bathroom sex dan kreativitasArvin Saptyan
 
Bangkitkan kembali gairah bercinta anda
Bangkitkan kembali gairah bercinta andaBangkitkan kembali gairah bercinta anda
Bangkitkan kembali gairah bercinta andaArvin Saptyan
 
Bagaimana cara mudah melakukan hand job
Bagaimana cara mudah melakukan hand jobBagaimana cara mudah melakukan hand job
Bagaimana cara mudah melakukan hand jobArvin Saptyan
 
Badmood !! sentuh si dia
Badmood !! sentuh si diaBadmood !! sentuh si dia
Badmood !! sentuh si diaArvin Saptyan
 
7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seks
7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seks7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seks
7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seksArvin Saptyan
 
5 penyebab bau tidak sedap pada miss v
5 penyebab bau tidak sedap pada miss v5 penyebab bau tidak sedap pada miss v
5 penyebab bau tidak sedap pada miss vArvin Saptyan
 

More from Arvin Saptyan (20)

Melakukan overhoul sistem pendinginan
Melakukan overhoul sistem pendinginanMelakukan overhoul sistem pendinginan
Melakukan overhoul sistem pendinginan
 
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimum
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimumMelakukan overhoul sistem pendinginan minimum
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimum
 
Air pendingin
Air pendinginAir pendingin
Air pendingin
 
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motor
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motorCara perbaikan & pemekrisaan rem motor
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motor
 
Cooling system
Cooling systemCooling system
Cooling system
 
Modul memelihara
Modul memeliharaModul memelihara
Modul memelihara
 
Ingin malam yang menggairahkan cobain foot sex yuk
Ingin malam yang menggairahkan cobain foot sex yukIngin malam yang menggairahkan cobain foot sex yuk
Ingin malam yang menggairahkan cobain foot sex yuk
 
Fakta tentang seks pada usia menopause
Fakta tentang seks pada usia menopauseFakta tentang seks pada usia menopause
Fakta tentang seks pada usia menopause
 
Capek spooning saja!
Capek  spooning saja!Capek  spooning saja!
Capek spooning saja!
 
Bercinta saat hamil
Bercinta saat hamilBercinta saat hamil
Bercinta saat hamil
 
Bercinta bagi pasangan yang menjalani ldr
Bercinta bagi pasangan yang menjalani ldrBercinta bagi pasangan yang menjalani ldr
Bercinta bagi pasangan yang menjalani ldr
 
Berbagai posisi woman on top
Berbagai posisi woman on topBerbagai posisi woman on top
Berbagai posisi woman on top
 
Belajar dari artis porno
Belajar dari artis pornoBelajar dari artis porno
Belajar dari artis porno
 
Beberapa cara untuk menghindari perselingkuhan
Beberapa cara untuk menghindari perselingkuhanBeberapa cara untuk menghindari perselingkuhan
Beberapa cara untuk menghindari perselingkuhan
 
Bathroom sex dan kreativitas
Bathroom sex dan kreativitasBathroom sex dan kreativitas
Bathroom sex dan kreativitas
 
Bangkitkan kembali gairah bercinta anda
Bangkitkan kembali gairah bercinta andaBangkitkan kembali gairah bercinta anda
Bangkitkan kembali gairah bercinta anda
 
Bagaimana cara mudah melakukan hand job
Bagaimana cara mudah melakukan hand jobBagaimana cara mudah melakukan hand job
Bagaimana cara mudah melakukan hand job
 
Badmood !! sentuh si dia
Badmood !! sentuh si diaBadmood !! sentuh si dia
Badmood !! sentuh si dia
 
7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seks
7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seks7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seks
7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seks
 
5 penyebab bau tidak sedap pada miss v
5 penyebab bau tidak sedap pada miss v5 penyebab bau tidak sedap pada miss v
5 penyebab bau tidak sedap pada miss v
 

Emosional psikologi

  • 1. BAB II PENDAHULUAN A. Dasar-dasar pokok dari Emosi Tindakan manusia dipengaruhi oleh dorongan dan tekanan-tekanan emosional maupun oleh hasil berpikir dan pertimbangan yang objektif. Ada tiga dasar pokok dari emosi yaitu: 1. Aspek pengalaman batiniah. 2. Aspek tingkah laku yang nampak. 3. Perubahan-perubahan fisiologis secara internal. Istilah emosi kurang lebih dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang muncul dari organisme manusia. Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar yang mempengaruhi kegiatan jasmani, yang mengahasilkan pengindraan organis, kinestis, dan ekspresi yang menampak, serta dorongan dan suasana perasaan kuat. Pada hakikatnya, suatu emosi adalah suatu pengalaman yang sadar, kompleks dan meliputi unsur perasaan, yang mengikuti keadaan fisiologis dan mental yang muncul serta penyesuaian batiniah, dan mengekspresikan dirinya dalam tingkah laku yang menampak. Emosi tidak sama dengan dorongan atau keinginan, atau kehendak atau pun motif. Tetapi terdapat suatu hubungan sebab akibat antara emosi dan hal tersebut. Fungsi suatu emosi meliputi perubahan fisiologis. Tingkah laku yang menampak, perasaan-perasaan dari tekanan-tekanan. Beberapa perasaan sudah dialami sejak masa awal bayi. Karena anak mereaksi secara emosional, anak tersebut memperoleh beberapa pengertian tentang tingkah laku orang lain mengenai dirinya. Sebelum ia dapat mengalami suatu reaksi emosional, mula-mula ia harus sudah mengembangkan kemampuan untuk mengenal suatu perangsang sebagai penyebab timbulnya emosi. Apabila otak yang disebut “cortical areas” sudah cukup berkembang, anak mengkoordinasikan pola-pola tingkah lakunya melalui larangan-larangan,
  • 2. peraturan-peraturan dan kontrol langsung terhadap perbuatan-perbuatannya dengan proses-proses mentalnya. Karena itu melalui pengalaman-pengalaman di masa-masa permulaan hidupnya, pola-pola emosi dibentuk atau diubah.1 Dimilikinya suatu kesenangan yang menyeluruh hanya mungkin pada saat anak-anak dilahirkan atau beberapa saat yang sangat pendek sesudahnya. Reaksi- reaksi yang berdiferensi sifatnya tidak dapat dilihat sebelum umur dua tahun. Kesenangan dan duka cita dapat diketahui pada umur dua bulan: rasa marah, ngeri dan takut menjelang umur tiga bulan. Sesudah itu dan seterusnya sedikitnya banyak perubahan-perubahan dalam ekspresi emosi terjadi selama tahun-tahun permulaan masa kanak-kanak. Kegembiraan diekspresikan oleh gerakan-gerakan badan keseluruhan sebagai jawaban terhadap kebutuhan jasmani yang dirasakan. Kepuasan-kepuasan emosional tercapai melalui gerakan-gerakan duduk, bersandar atau menekan- nekankan badan, beristirahat, menggeliat, dan permulaan suatu senyum. Tingkah laku emosional berkembang sebagai akibat interaksi yang konstan antara perubahan-perubahan organis dan pembiasaan serta belajar. Ketetapan pola tingkah laku emosional berhubungan dengan suksesnya usaha mencapai tujuan, kepuasan atau kekurangan ketegangan, dan bukan karena faktor tingkah laku yang dibawa sejak lahir yang tidak bisa diubah. B. Berbagai Reaksi Emosional Reaksi emosi merupakan gejala jiwa yang kompleks, yang mempunyai bentuk dan variasi yang bermacam-macam. Diantara reaksi emosional itu ialah: 1. Terkejut, ialah suatu reaksi yang tterjadi tiba-tiba karena hal-hal yang tidak tersangka sebelumnya. 2. Sedih, ialah kekosongan jiwa merasa kehilangan sesautu yang dihargai. 3. Gembira ialah rasa positif terhadap suatu yang dihadapi. 4. Takut, ialah perasaan lemah atau tidak berani menghadapi suatu keadaan. 1 Dr. Wayah Ardhana, Pokok-pokok Ilmu Jiwa Umum, Usaha Nasional, Surabaya, 1985, hal.149.
  • 3. 5. Gelisah, ialah semacam takut, tetapi dalam taraf yang ringan. Kegelisahan merupakan suasana jiwa berhubungan dengan sesuatu yang belum diketahui kepastiannya, ketidak-tentuan mengenai suatu hak, ketidak-tegasan dan sebagainya. 6. Khawatir, ialah merasa tidak berdaya, sesuatu dipandang lebih kuasa dan disertai perasaan terancam. 7. Marah, ialah reaksi terhadap suatu rintangan yang menyebabkan gagalnya suatu usaha. 8. Heran, ialah suatu reaksi terhadap suatu objek yang belum pernah dialami. 9. Giris, ialah perasaan yang timbul pada seseorang apabila tidak terdapat lagi keseimbangan antara dirinya dan lingkungan. Penderita tidak sanggup lagi menghadapi kehidupan. Perasaan ini mempengaruhi kehidupan penderita., oleh karena itu perasaan tersebut dapat timbul setiap saat. C. Pengaruh Perasaan (Emosi) terhadap Individu Emosi merupakan perkembangan yang sempurna dari suatu pola atau tingkah laku individu. 1. Pengaruh Emosi terhadap Tingkah Laku Perasaan takut, marah, kasih sayang, kegembiraan, rasa ingin tahu, dan cemburu berfungsi sebagai kekuatan-kekuatan pendorong. Mereka mendorong seorang individu menuju kegiatan kontruktif; mereka berpartisipasi dalam bentuk- bentuk tingkah laku yang destruktif. Pemilihan kontrol terhadap tingkah laku, karenanya, menjadi sangat penting selama terjadi pengalaman emosional. Akibat emosi terhadap tingkah laku individu berbeda-beda karena umur dan tingkat perkembangan. Biasanya individu mengalami situasi-situasi yang memaksa mereka mencapai kematangan emosional sebelum mereka mencapai kedewasaan. Ada juga beberapa orang yang tidak pernah mencapai sikap emosionsl yang matang dalam satu atau lebih hubungan-hubungan antar pribadi.
  • 4. Individu yang bertumbuhkembang pola hidupnya memuaskan, yang dorongan-dorongan keinginannya mendapatkan pemuasan, dan yang minat dan kebutuhannya memperoleh kepuasan, cenderung untuk menikmati hidup dan menunjukkan kematangan emosional. Sebaliknya, jika dorongan-dorongan, keinginan-keinginan, minatnya dan kebutuhannya mengalami frustasi, tingkah laku emosionalnya ditunjukkannya dalam pola-pola penyesuaian yang jelek. 2. Pengaruh Emosi pada keadaan Jasmani Emosi memberikan pengaruh besar pada pencernaan dan proses jasmani yang lainnya. Ketakutan yang berlebih-lebihan, kemarahan yang kuat dan kebimbangan yang dalam, dapat menimbulkan akibat-akibat yang merugikan kesehatan. Kelenjar-kelenjar pencernaan dalam mulut, dalam perut, dan dalam seluruh saluran pencernaan dipengaruhi oleh gangguan emosional. Biasanya suasana emosi yang tenang dan menggembirakan akan menjadikan kelenjar pencernaan berfungsi dengan sebaik-baiknya. 3. Pengaruh Emosi (perasaan) pada fungsi-funsgsi lain Biasanya gangguan bicara seperti gagap itu disebabkan gangguan emosi. Keadaan seperti ini sering terjadi pada masa-masa remaja. Pengaruh emosi marah merupakan sumber dari kesulitan bicara dan kelainan-kelainan jasmaniah yang lain. Bila individu dibebaskan dari gangguan emosi, bicara relatif normal, tetapi apabila seorang individu dalam keadaan emosi, maka akan menunjukkan penyimpangan cara berbicara. D. Afek dan Stemming 1. Afek (affectus) = (keadaan berpenyakit) Afek ialah gejala yang berlangsung diluar keadaan normal. Bila perasaan- perasaan tertentu menimbulkan suatu ketegangandalam kejiwaan, berarti perasaan tertentu menguasai seluruh hidup, dan berlangsunglah apa yang disebut afek. Contohnya, mengepalkan tangan sewaktu marah. Tetapi afek tidak berlangsung lama, kadang-kadang oleh suatu sebab saja dan sekonyong-konyong hilang.
  • 5. Kesimpulannya: afek ialah rasa ketegangan yang hebat yang timbul dengan sekonyong-konyong dalam waktu singkat, tidak disadari dan disertai dengan gejala-gejala jasmaniah yang hebat pula. 2. Stemming (suasana hati) Stemming ialah suasana jiwa yang berlangsung lama. Stemming ada yang merupakan perasaan suka atau senang, dan ada yang merupakan perasaan duka atau tidak senang. Suasana hati yang demikian kadang-kadang disebabkan oleh hal-hal yang terletak di bawah sadar dan kadang-kadang berhubungan dengan keadaan jasmani. Kesimpulannya: stemming ialah suasana hati yang berlangsung agak lama. Orang merasa senang atau susah, tanpa tahu apa sebabnya. Hal ini berlangsung lebih tenang. E. Simpati dan Empati Kedua jenis perasaan ini berhubungan dengan perasaan seseorang dalam hubungan dengan orang lain. Simpati (Sympathy), pengertian yang sederhana adalah perasaan terhadap orang lain. Perasaan yang bagaimana, simpati ialah kecenderungan untuk ikut merasakan serta merasakan segala sesuatu yang sedang dirasakan orang lain. Disini ada suituasi: Feeling with another person. Simpati dapat timbul karena persamaan cita-cita, mungkin karena penderitaan yang sama, dan sebagainya. Gejala yang berlawanan dengan simpati ialah antipati (antipathy). Gejala perasaan ini ketidakpuasan terhadap orang lain. Ketidaksenangan ini dapat berwujud suatu kebencian. Empati ialah suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikata dia dalam situasi tersebut. Di sini ada situasi: Feeling into a person or thing. Contoh: kita mengikuti pertandingan sepak bola yang pada waktu itu kesebelasan dari sekolah kita bertanding. Setelah pertandingan berlangsung lama, kedua pihak masih dapat mempertahankan gawangnya masing-masing. Kedudukan tetap kosong-kosong. Makin lama makin seru. Kedua pihak silih berganti saling menyerang dan saling bertahan. Suasana tersebut menimbulkan
  • 6. emosi di kalangan penonton. Saat-saat pemain membawa bola ke arah gawang lawan, suasana menjadi riuh diantara kita ada yang bergerak. Gerakan semacam ini didorong oleh suatu emosi yang disebut empati.