Teori psikologi Neo Freudianisme berfokus pada pengembangan teori Sigmund Freud, termasuk teori Alfred Adler tentang dorongan sosial, Carl Jung tentang arketipe dan fungsi psikologis, serta teori Erik Erikson tentang tahapan psikososial perkembangan manusia sepanjang hayat.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Presentasi tentang psikologi analitis Carl Jung, tokoh yang mengembangkan teori psikoanalisa selain Sigmund Freud. Berisi biografi singkat dan paparan tentang teori dan konsep psikoanalisa versi Jung. Semoga bermanfaat :D
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Neo Psikoanalisa disebut juga
sebagai Neo Freudianisme
Yaitu teori2 yg pd dasarnya dr
teori2 Psikoanalisa yg
dkembangkan
Alfred Adler Carl Gustav
Erik Erikson
Jung
3. Perbedaan tajam antara ajaran Freud
dengan ajaran Adler
Freud Adler
Tingkah laku didorong oleh Manusia pd dasarx adlh makhluk
insting; pada pandang sosial maka manusia pertama2
Jung, tingkah laku dimotivasikn oleh dorongan sosial,
didorong oleh arketipe- buktinya:
aketipe. Baik insting a. Indvdu sll menghub diri dgn org
maupun arkhetipe dibawa lain
bayi sejak lahir b. Org ikut dlm kegiatan2 sosial
c. Men4kan kesejahteraan sosial diatas
kepentingan sendiri
d. Manusia mengembangkan gaya
hidup yg mengutamakakan
orientasi sosial
4. Manusia lahir dengan tubuh yang
lemah dan inferior sehingga
mengakibatkan ketergantungan
pada orang lain.
O
U
Kekuatan dinamis dibalik perilaku manusia adalah berjuang t
untuk meraih keberhasilan atau superioritas l
i
Persepsi subjektif manusia membetuk perilaku dan n
kepribadiannya e
Kepribadian itu menyatu dan konsisten diri T
e
o
Nilai dari semua aktivitas manusia harus dilihat dari sudut r
pandang minat sosial i
Struktur kepribadian yang self-consistent berkembang
A
menjadi gaya hidup seseorang
d
l
Gaya hidup dibentuk oleh daya kreatif manusia e
r
5. PERBEDAAN TEORI JUNG DAN FREUD
Menurut Jung, tingkah laku manusia ditentukan tidak hanya oleh sejarah
individu dan rasi (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi
(teleologi).
Baik masa lampau sebagai aktualitas maupun masa depan sebagai potensialitas
sama-sama membimbing tingkah laku orang sekarang.
Pandangan Jung tentang kepribadian adalah prospektif dalam arti bahwa ia
melihat ke depan ke arah garis perkembangan sang pribadi di masa depan dan
retrospektif dalam arti bahwa ia memperhatikan masa lampau. Bagi Freud, hanya ada
pengulangan yang tak habis-habisnya atas tema-tema insting sampai ajal menjelang.
Bagi Jung, ada perkembangan yang konstan dan sering kali kreatif, pencarian
ke arah keparipurnaan dan kepenuhan, serta kerinduan untuk lahir kembali.
Jung melihat kepribadian individu sebagai produk dan wadah sejarah leluhur.
Freud menekankan asal-usul kepribadian pada kanak-kanak sedangkan Jung
menekankan asal-usul kepribadian pada ras.
6. Struktur Kepribadian Jung
Jung menyatakan bahwasanya keseluruhan kepribadian atas
sejumlah sistem yang berbeda-beda, yaitu :
1. Ego
2. Ketidaksadaran pribadi
3. Ketidaksadaran kolektiv
4. Arketipe
5. Sikap-sikap ( introversi dan Exstroversi)
6. Fungsi-fungsi thinking, feeling, sensing, intuisi
7. Diri
7. Erikson memberi jiwa baru kedalam teori psikoanalisis,
dengan memberi perhatian yang lebih kepada ego daripada
id dan superego. Dia masih tetap menghargai teori Freud,
namun mengembangkan ide-ide khususnya alam
hubungannya dengan tahap perkembangan dan peran sosial
terhadap pembentukan ego.
Menurutnya ego memiliki sifat adaptif, kreatif, dan otonom
(adaptable, creative, and autonomy). Dia memandang
lingkungan bukan semata-mata menghambat dan
menghukum (Freud), tetapi juga mendorong dan
membantu individu.
8. Perbedaan teori Sigmund Freud
dan Erikson
TEORI FREUD TEORI ERIKSON
1. Psikoseksual 1. Psikososial
Semua organ dalam tubuh harus Berhubungan dengan lingkungan
terpenuhi.
2. Ego 2. Ego Kreatif
Pada tahap ini ego sebagai Memecahkan masalah, berpikir
penyeimbang dan bersifat pasif. kreatif, semua tahap berfungsi.
3. Tahap perkembangan mulai dari 3. Ada 8 tahap perkembangan.
Oral sampai Genital ( kematangn Tahap perkembangan seumur
organ-organ seksual ). hidup dan mendapat pengaruh
dari lingkungan
9. Struktur kepribadian
TAHAP
EGO KREATIF
PERKEMBANGAN
EGO OTONOMI ASPEK
FUNGSIONAL PSIKOSEKSUAL
10. Ego yang sempurna digambarkan oleh Erikson memiliki tiga dimensi yaitu:
1. Faktualitas : Kumpulan fakta,data, dan metode yang dapat diverifikasi
dengan metode kerja yang sedang berlaku. Ego ini berisi kumpulan fakta
dan data hasil interaksi dengan lingkungan.
2. Universalitas : berkaitan dengan kesadaran akan kenyataan yang
menghubungkan hal yang praktis dan kongkrit dengan pandangan
semesta, mirip dengan prinsip realita dari Freud.
3. Aktualitas : cara dalam berhubungan satu dengan yang lain, memperkuat
hubungan untuk mencapai tujuan bersama. Ego adalah realitas
keyakinan, terus mengembangkan cara baru dalam memecahkan masalah
kehidupan, menjadi lebuh efektif, prospektif, dan progresif.
Erikson menemukan tiga aspek ego yang saling berhubungan pada semua
tahap kehidupan yaitu:
1. Body Ego : mengacu ke pengalaman orang dengan tubuh/fisiknya
sendiri.
2. Ego ideal : gambaran mengenai bagaimana seharusnya diri, sesuatu yang
bersifat ideal.
3. Ego identity : gambaran mengenai diri dalam berbagai peran sosial.
11. Ciri khas psikologi ego dari Erikson sebagai berikut :
1. Erikson menekankan kesadaran individu untuk menyesuaikan diri
dengan pengaruh sosial. Pusat perhatiannya adalah kematangan
ego yang sehat.
2. Erikson berusaha mengembangkan teori insting dari Freud dengan
menambah konsep epigenetik kepribadian.
3. Erikson secara eksplisit mengemukakan bahwa motif mungkin
berasal dari implus id yang tak sadar, namun motif bisa
membebaskan diri dari id seperti individu meninggalkan peran
sosial dimasa lalu.
4. Erikson menganggap ego sebagai sumber kasadaran diri seseorang.
Ego mengembangkan perasaan keberlanjutan diri dengan masa
lalu dan masa yang akan datang.
12. Teori prkembangan psikososial menekankan pentingya interaksi
dalam pengembangan kepribadian. Ada 6 pokok pikiran menegenai
teori ini yaitu :
1. Prinsip Epigenetik
2. Interaksi bertentangan : disetiap tahap ada konflik psikososial
antara elemen sintonik (harmonisous)dan distonik (disruptive)
yang dibutuhkan oleh kepribadian.
3. Kekuatan ego : setiap tahap hasilnya akan mempengaruhi atau
mengembangkan ego sifat yang baik (virtue).
4. Aspek somatis : aspek biological dari perkembangan manusia.
5. Konflik dan peristiwa : peristiwa pada awal perkembangan tidak
berdampak langsung pada perkembangna kepribadian selanjutnya.
Nerosis disebabkan oleh pancaragam, meliputi peristiwa masa lalu,
kini, dan masa yang akan datang.
6. Pada masa adolesen dan sesudahnya, perkembangan kepribadian
ditandai oleh krisis identitas, yang dinamakan “titik balik, priode
peningkatan bahaya dan memuncaknya potensi.”
13. Tahap-Tahap Perkembangan
1. FASE BAYI (0-1 TAHUN)
2. FASE ANAK-ANAK (1-3 TAHUN)
3. USIA BERMAIN (3-6 TAHUN)
4. USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)
5. ADOLESEN (12-20 TAHUN)
6. DEWASA AWAL (20-30 TAHUN)
7. DEWASA (30-65 TAHUN)
8. USIA TUA (>65 TAHUN)