Dokumen tersebut membahas mengenai dormansi benih yang dapat dikendalikan oleh keseimbangan asam abscisic (ABA) dan giberelin. Dormansi benih dapat diatasi dengan teknik pemarutan, stratifikasi dengan suhu rendah atau tinggi, perubahan suhu secara beralternatif, serta penggunaan zat kimia seperti KNO3, giberelin, sitokinin, dan 2,4-D.

1. 


DORMANSI BISA DIKENDALIKAN OLEH
KESEIMBANGAN ABA (ABSISIC ACID) &
GIBERELIN.
DORMANSI BENIH: MERUGIKAN &
MENGUNTUNGKAN.
SUHU 5OC DIMUSIM DINGIN (CHILLING YG
KURANG SEMPURNA)  PERTUMBUHAN TAJUK
YG ROSET & KECAMBAH KERDIL. KEDUANYA
DAPAT DIHILANGKAN DENGAN ILUMINASI
HARI-PANJANG MAUPUN PENGGUNAAN GA.
10/30/2013

2. MENURUT CROCKER, DORMANSI BENIH
SEBAGAI AKIBAT DARI:
1. KEPRAMASAKAN EMBRIO,
2. IMPERMEABILITAS KULIT TERHADAP AIR,
3. HALANGAN MEKANISME KULIT BENIH THD
PERTUMBUHAN EMBRIO,
4. PERMEABILITAS KULIT BENIH YG RENDAH
TERHADAP GAS,
5. BLOKADE METABOLIK DLM EMBRIO
YG MEMERLUKAN “CAHAYA ATAU CHILLING”
UNTUK MENGATASINYA,
6. KOMBINASI DIATAS, DAN
7. DORMANSI SEKUNDER

3. 

ABA BANYAK TERAKUMULASI PADA BENIH DORMAN.
* SUHU RENDAH  KOSENTRASI ABA 
MENGURANGI INTENSITAS DORMANSI (TEORI YG
UMUM DIANUT).
* HANYA ABA DALAM EMBRIO  PENYEBAB
DORMANSI.
GA BERPERAN DALAM PERISTIWA DORMANSI.
* BIJI MUTAN (GA TURUN)  DORMAN  ABA.
* PERAN GA DLM MEMECAH DORMANSI TIDAK SELALU
DAPAT DIBUKTIKAN.

4. HIPOTESIS PERLAKUAN SUHU RENDAH
DENGAN PERAN GA,



SUHU RENDAH MEMACU
SINTESIS GA  DORMANSI PECAH.
PENINGKATAN GA PADA TEMPERATUR RENDAH
 TERPICUNYA PROSES INTERNAL LAIN 
PEMECAHAN DORMANSI.
SUHU RENDAH  MENGHILANGKAN FAKTOR YG
MENGHAMBAT SINTESIS GA.

5. 
METABOLISME ASAM NUKLEAT.
*
*

JARINGAN BENIH DORMAN  KURANG MAMPU
MENGKONVERSI NUKLEOTIDA ADENILAT (ADENELIC),
YAKNI ATP MENJADI NUKLEOTIDA NON-ADENILAT,
NTP (QUANILAT, SITIDILAT & URIDILAT).
KONVERSI ADENOSIN  ATP (TIDAK TERHAMBAT PADA
JARINGAN DORMAN), CONTOH: PADA EMBRIO APEL.
PERMEABILITAS MEMBRAN SEL.
*
DIUKUR DENGAN ASAM LEMAH (5,5-DIMETHYLOXAZOLIDINE-2,4 DIONE ATAU DMO), YAITU: NISBAH
DMO YANG BERADA DIDALAM SEL (CI) & YG BERADA
DIRUANG ANTAR SEL (CE)

6. Mengatasi Dormansi Benih







pemarutan / penggoresan (skarifikasi, scarification),
melemaskan / melepuhkan kulit benih  direndam secara periodik,
benih ditempatkan dalam air yang mengalir;
perusakan strophiole benih yang menyumbat tempat masuknya air ke
dalam benih  mengguncang-guncang benih dalam botol secara
periodik.
stratifikasi benih dengan suhu rendah (cold stratification) atau suhu
tinggi (warm stratification), selama bbrp hari / minggu / bulan  aktif
kembali (dapat membantu zat tumbuh),
suhu tinggi digunakan apabila penyebab dormansi adalah embrio yang
belum sempurna;
perubahan suhu (alternating)  teknik pergantian suhu, rendah
(50C - 100C) tgt jenis benih atau ditinggikan (200C - 300C, 250C - 350 C),
penggunaan suhu yang lebih tinggi dapat dilakukan selama 8 jam,
sedang penggunaan suhu lebih rendah dapat 16 jam.
penggunaan zat kimia dalam perangsangan perkecambahan benih

7. • KNO3 sebagai pengganti fungsi cahaya dan suhu
serta untuk mempercepat penyerapan O2;
• Memulihkan kembali vigor benih yang telah
menurun, yaitu dengan penambahan giberrelin
(GA)
• Penggunaan cytokinine serta 2,4 D adalah juga
dalam mengatasi masalah dormansi ini.