3. 1. Jumlah sel
:
Multi sel
2. Karioteka
:
Eukariotik
3. Pelindung sel
:
Dinding sel
4. Plastida
:
Kloroplas
4. CIRI-CIRI TUMBUHAN LUMUT
Habitat: di tempat lembap, di lantai dasar hutan, di pohon, tembok,
sumur, dan permukaan batu bata.
merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
Rhizoid (akar semu), fungsinya untuk melekat pada substrat dan
mengangkut air dan zat-z at hara ke seluruh bagian tubuh.
Koloni lumut : seperti beledu dan lembaran
Tidak memiliki sistem pembuluh pengangkut
R. vegetatif : pembentukan gemma, penyebaran spora, dan fragmentasi.
R. generatif : peleburan dua gamet.
Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara fase vegetatif
(fase sporofit) dan fase generatif (fase gametofit). Fase gametofit
hidupnya lebih lama dari fase sporofit. Sporofit hidupnya menumpang
pada gametofit.
5. KLASIFIKASI LUMUT
Berdasarkan bentuk morfologi dan sifat hidup
lainnya, lumut dikelompokkan menjadi:
a. Hepaticopsida(lumut hati),
b. Anthoceropsida (lumut tanduk), dan
c. Bryopsida (Musci/lumut sejati = lumut
daun).
6. a. Hepaticopsida(lumut hati)
Ciri-Ciri :
Bentuk: lembaran
Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati
Reproduksi vegetatif: pembentukan gemma dan fragmentasi.
Gemma dihasilkan dari bagian dorsal talus. Pada setiap gemma
terdapat sekumpulan titik tumbuh. Gemma dewasa
terpencar/terlepas dari talusnya karena tetesan air atau
sentuhan serangga kecil. Jika gemma jatuh di tempat cocok,
akan tumbuh menjadi talus (individu baru).
7. Reproduksi generatif : membentuk gamet. Dari talus
yang berbentuk seperti lembaran daun, organ
anteridium dan arkegonium muncul mencuat ke atas.
peleburan spermatozoid + ovum zigot talus atau
lumut baru
Contoh: Marchantia polymorpha
Marchantia geminata
arkegonium seperti payung yang
memiliki lekuk-lekuk pada tepinya
anteridium seperti payung
yang tepinya rata.
8. Perbedaan antara Anteridium dan Arkegonium
NO
1
2
3
4
Anteridium
Arkegonium
Merupakan organ jantan Merupakan organ betina
berbentuk tongkat
berbentuk botol
Tidak memiliki lapisan
Memiliki sel-sel pelindung
pelindung
yang melindungi sel telur
yang berbentuk di dalamnya
Menghasilkan sejumlah Menghasilkan satu gamet
gamet jantan berflagel
betina berukuran besar ( sel
(sel sperma)
telur)
Gamet jantan dilepaskan Gamet betina melekat pada
dari anteridium flagela
arkegonium
(sel sperma)
13. Perbedaan gametofit dan sporofit pada Lumut
NO
Generasi Gametofit
Generasi Sporofit
1
Fase haploid (n)
Fase diploid (2n)
2
Terdiri dari batang, daun warna
hijau, organ kelamin, dan gamet
Terdiri dari spora yang membentuk
tubuh multiseluler yang terbentuk dari
zigot.
3
Menghasilkan gamet melalui
mitosis
Menghasilkan spora melalui meiosis
4
Hidup bebas
Tergantung pada gametofit
5
Merupakan fase dominan dalam
daur hidup lumut
Merupakan fase pendek dalam daur
hidup lumut
14. b. Anthoceropsida (lumut tanduk)
• ditemukan di sepanjang pinggir sungai,
danau atau selokan
• Struktur tubuhnya hampir serupa dengan
lumut hati.
• Contoh : Anthoceros sporophytes
15. c. Bryopsida (lumut sejati = lumut daun).
• ditemukan di daerah yang lembap dan teduh
• memiliki batang semu yang tegak dengan lembaran daun yang
tersusun spiral seperti rumput. Ada juga yang seperti hamparan
karpet atau beledu.
• Lumut sejati memiliki kutikula dan stomata sehingga dapat
mencegah hilangnya air dari dalam selnya. Jika datang musim
kering secara terus-menerus dan berlangsung lama, lumut sejati
akan mengalami dormansi
layu, berwarna coklat, dan seolaholah mati. Tetapi setelah turun hujan, lumut sejati menjadi hijau dan
aktivitas metabolismenya kembali aktif.
• Reproduksi vegetatif :fragmentasi,
bagian dari tumbuhan menghasilkan tunas
atau kuncup
lumut baru.
16. Bagian- bagian Sporogonium lumut sejati :
• Vaginula = selubung pada pangkal tangkai sporogonium yang
berasal dari dinding arkegonium.
• Seta = tangkai sporogonium
• Apofisis = bentuk pelebaran dari ujung seta atau suatu
peralihan dari seta ke sporogonium
• Sporangium = kotak spora yang menjadi tempat pembentukan
spora.Pada bagian tengahnya terdapat kolumela yang bersifat
steril.Sporangium berbentuk seperti periuk. Bagian ujungnya
terdapat sederet gigi peristom yang tersusun melingkar. Spora
ngium juga memiliki operkulum (tutup kotak spora).
• Kaliptra = kapsul atau tudung sporangium yang berasal dari
dinding arkegonium.
17.
18.
19. Pengeluaran spora diatur oleh gigi peristom.
• Gigi peristom dapat berubah-ubah sesuai dengan kelembapan udara
di sekitarnya .
• Pada udara yang lembap, gigi peristom akan menutup sehingga
spora tidak bisa keluar. Sebaliknya, pada keadaan udara kering, gigi
peristom membuka sehingga spora dapat keluar. Jika spora jatuh di
tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi protonema.
• Protonema →tumbuhan lumut sejati, sebagai fase (generasi )
gametofit.
• Fase gametofit lebih dominan daripada fase sporofit.
• Contoh lumut sejati:
Polytrichum
seperti beledu, banyak menempel di atas batu
bata
Sphagnum (lumut janggut) yang hidup di pohon-pohon.
20. Skema pergiliran keturunan pada lumut :
Spora
Protonema
Tumbuhan lumut Gametofit
Gametofit
Anteridium
Sperma
Arkegonium
Ovum
Zygot 2n
Sporogonium
2n
Sporangium 2n
meiosis
Spora n
Sporofit
21. Manfaat Lumut bagi Kehidupan Manusia
• Sebagai vegetasi perintis
• Dapat menahan erosi, mengurangi bahaya
banjir, dan mampu menyerap air sehingga
dapat menyediakan air pada musim kemarau.
• Marchantia sp sebagai obat hepatitis/ radang
hati.
• Sphagnum untuk bahan pembalut.
22. SOAL
1.
2.
3.
4.
5.
Jelaskan ciri-ciri lumut!
Lumut dibedakan menjadi 3 divisi, tuliskan!
Berikan contoh lumut pada setiap divisi.
Bagaimana cara reproduksi lumut?
Tuliskan manfaat lumut!
Selamat Mengerjakan