SlideShare a Scribd company logo
Oleh :
 CRIS AYU SETYANINGSIH
 DESTYA NORRAHMAH

 NIA WAHYUNINGTYAS
 PRIMASARI PERTIWI

* Tugas Mata Kuliah Perkembangan Hewan
Definisi
Organogenesis merupakan proses
pembentukan organ tubuh atau alat tubuh,
mulai dari bentuk primitif (embrio) hingga
menjadi bentuk definitif (fetus).
Permulaan organogenesis pada vertebrata
adalah neurulasi.
Neurulasi
merupakan proses awal pembentukan
sistem saraf yang melibatkan perubahan sel
sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan
pembentukan keping neural, lipatan neural
dan berakhir dengan terbentuknya
bumbung neural.
Tahapan Neurulasi
Setelah fase gastrulasi selesai
maka berlanjutlah pada fase
neurulasi.
1. Pada tahap awal Notochord
(Sumbu primitif embrio dan
bakal tempat vertebral column)
menginduksi ektoderm di
atasnya. Sel – sel ektoderm
berubah menjadi panjang dan
tebal daripada sel disekitarnya
atau disebut juga dengan
poliferasi menjadi lempeng saraf
(neural plate).
2. Terbentuk lipatan saraf
ke arah dalam yang
dibatasi oleh neural fold
terhadap lapisan
ektoderm.
3. Terjadi fusi neural
fold kanan-kiri dan
bagian tengah
membentuk parit atau
biasa disebut dengan
parit neural (neural
groove).

Neurocoel

4. Terbentuk
tabung/bumbung
saraf (neural tube)
dengan lubangnya
yang disebut neural
canal atau neurocoel.
Selanjutnya neural
tube akan tenggelam
di bawah ektoderm.
Selama neurulasi juga
terbentuk pial neural
(neural crest) yang berasal
dari sel-sel lempeng saraf
yang tidak membentuk
tabung saraf. Neural crest
akan membentuk
ganglion-ganglion saraf,
sedangkan neural tube
akan membentuk sistem
saraf pusat.
Review Neurulation Step

4
Macam-macam Neurulasi
1. Neurulasi primer : bumbung neural dibentuk dengan cara pelipatan
keping neural dan bertemunya kedua lipatan tersebut. Cara ini paling
umum ditemukan di antara berbagaikelompok hewan yaitu amfibia,
reptilian, unggas, dan mamalia termasuk juga pada manusia.

2. Neurulasi sekunder : bumbung neural terbentuk oleh adanya kavitasi dalam
kelompok sel ektoderm yang memadat. Contoh pada Ikan. Selain pada
hewan yang khusus, kedua cara neurulasi ini dapat ditemui juga dalam satu
embrio. Neurulasi primer berlangsung dibagian anterior (kepala dan
tubuh),sedangkan neurolasi sekunder terdapat di bagian posterior tubuh
dan di ekor.
3. Neurulasi Khusus : pembentukan bumbung neural dengan pemisahan
(peninggian) epidermis yang membatasi keping neural. Contoh
pada Amfioksus.
Neurulasi pada hewan
Hewan

Macam neurulasi

Pisces

hanya neurulasi sekunder.

Aves

neurulasi primer sampai somit ke-27,
neurulasi sekunder dari caudal ke somit ke-27.

Amphibi

terutama neurulasi primer,
bagian ekor neurulasi sekunder.

Mamalia

terutama neurulasi primer ; neurulasi sekunder sampai
somit ke-35.

*somit: ruas-ruas/segmen yang terdapat pada embrio
Neurulasi pada Pisces
Neurulasi Sekunder:
•Dimulai dengan
pembentukan sumsum
•Kavitasi dari sumsum
membentuk rongga buluh
syaraf (neural tube).
Neurulasi pada Aves
Neurulasi pada Amphibi
Neurulasi pada Mamalia

terjadi

Primary
Neurulation.swf
Secondary_neurula
tion_01.mov
Histogenesis
Neural tube
Matrisk/lap.ependim Lap.germinal

Neural Crest
1. Ganglion cranial dan
spinal

Mesenkim
1. Meninges

2. Sel-sel satelit
3. Neuron motorik otonom
Lap.mantel

Neuroblas

2. Jar.ikat SSP
&SST

3. mikroglia
Lap. marginal

Spingoblast

Neuron

Spingoblast
Oligodendroblas

Oligodendroglia

Astroblast

Serabut
astroglia

Protoplasma
astroglia

Akson dari neuron
tubuh
Perkembangan Bumbung Neural (Neural tube)
Neural tube akan mengalami organogenesis menjadi:
• Otak dan sumsum tulang belakang
• Saraf tepi otak dan tulang belakang
• Bagian persarafan indra seperti mata, hidung dan kulit
• Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.
Neural tube mempunyai ujung - ujung yang disebut dengan
neuropore. Neuropore ada 2 macam yaitu:
- Anterior Neuropore yang akan membentuk otak dan bagianbagiannya
- Posterior neuropore yang akan membentuk fleksura atau lipatan
yang akan menjadi batas antara bagian-bagian otak.
Kegagalan penutupan bumbung neural
Spina bifida – kegagalan penutupan neuropore posterior
Anencephaly – kegagalan penutupan neuropore anterior
Diferensiasi Bumbung Neural/ Buluh Saraf (Neural tube)
Wilayah-wilayah Otak Manusia
Gelembung saraf dan saraf kranialis I-XII
Diferensiasi sel krista saraf / Pial Neural (Neural crest)
Migrasi di sepanjang tubuh:
Ventral pathway: sel berpindah dari
bagian anterior somitke ventral embrio.
Sel menjadi: sensory neurons,
sympathetic ganglia, medulla dari
kelenjar adrenal
Dorsolateral pathway: sel berpindah di
antara epidermis dan somit.
Sel menjadi : melanocytes

Organisasi SST terbentuk karena jalur
migrasi sel-sel krista syaraf.

Migrasi Neural Crest
• Molekul Extracellular matriks
menentukan jalur migrasi.
• Ephrin = adalah protein yang
diikuti oleh sel-sel neural crest
• Kebanyakan sel neural crest
memiliki Eph receptors (integrins)
untuk dapat mengikuti
jalur ephrin.
SUSUNAN
SYARAF
TEPI

KRISTA
SYARAF
BULUH
SYARAF

SUSUNAN
SYARAF
PUSAT
Perkembangan mesoderm pada saat neurulasi
Mesoderm terbagi menjadi beberapa wilayah:
Sekian dan Terima
Kasih

More Related Content

What's hot

Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Agustin Dian Kartikasari
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
Abror Abrori
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Selly Noviyanty Yunus
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Agustin Dian Kartikasari
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
Anggi Putri Intani
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
naviaekas
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
Budi Setiyawan
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
debora sumarti
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
dewisetiyana52
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Selly Noviyanty Yunus
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
wayan sugiritama
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Nor Hidayati
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
dewisetiyana52
 

What's hot (20)

Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 

Viewers also liked

Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOrganogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOchii Orchidaceae
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafREISA Class
 
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektodermdenamartina
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
SMPN 4 Kerinci
 
Wild indonesia underwater wonderland
Wild indonesia underwater wonderlandWild indonesia underwater wonderland
Wild indonesia underwater wonderland
Lampung University
 
Embriogenesis sistem urogenital dan
Embriogenesis sistem urogenital danEmbriogenesis sistem urogenital dan
Embriogenesis sistem urogenital dan
Yasirecin Yasir
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
Nur Aini
 
Aves
AvesAves
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorIkhsan Ismail Safrani
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
krisnasuryanti
 
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi GenetikC11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
Catatan Medis
 
Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Proses pembentukan Organ penciuman dan OrganogenesisProses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Firah Alam
 
Makalah sistem saraf..
Makalah sistem saraf..Makalah sistem saraf..
Makalah sistem saraf..
Septian Muna Barakati
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
Catatan Medis
 
Interaksi dalam ekosistem
Interaksi dalam ekosistemInteraksi dalam ekosistem
Interaksi dalam ekosistem
Bayu Setyawan
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
Yoshua Yanottama
 

Viewers also liked (20)

Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOrganogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosiana
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syaraf
 
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
 
Wild indonesia underwater wonderland
Wild indonesia underwater wonderlandWild indonesia underwater wonderland
Wild indonesia underwater wonderland
 
Embriogenesis sistem urogenital dan
Embriogenesis sistem urogenital danEmbriogenesis sistem urogenital dan
Embriogenesis sistem urogenital dan
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
termoregulasi
termoregulasitermoregulasi
termoregulasi
 
Cranial Deformitas
Cranial DeformitasCranial Deformitas
Cranial Deformitas
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculator
 
Dna sebagai materi genetik
Dna sebagai materi genetikDna sebagai materi genetik
Dna sebagai materi genetik
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
 
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi GenetikC11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
 
Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Proses pembentukan Organ penciuman dan OrganogenesisProses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
 
Makalah sistem saraf..
Makalah sistem saraf..Makalah sistem saraf..
Makalah sistem saraf..
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
 
Interaksi dalam ekosistem
Interaksi dalam ekosistemInteraksi dalam ekosistem
Interaksi dalam ekosistem
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 

Similar to Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan

sistem perkembangan hewan
sistem perkembangan hewansistem perkembangan hewan
sistem perkembangan hewan
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
 
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaBIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
Nur Aini
 
Brain and behavior power point of presentation
Brain and behavior power point of presentationBrain and behavior power point of presentation
Brain and behavior power point of presentation
FitryYani2
 
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanAnatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanFedi Nurrizall
 
Nervous system
Nervous systemNervous system
Nervous systemlengku
 
Sistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsxSistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsx
Gusty Aditya
 
Modul Sesi 11 RMIK140 Anatomi Fisiologi.pdf
Modul Sesi 11 RMIK140 Anatomi Fisiologi.pdfModul Sesi 11 RMIK140 Anatomi Fisiologi.pdf
Modul Sesi 11 RMIK140 Anatomi Fisiologi.pdf
ErwinGunawan21
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
Cendikia As'ari
 
Sist koordinasi
Sist koordinasiSist koordinasi
Sist koordinasi
En Jamilah
 
C1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem SarafC1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem Saraf
Catatan Medis
 
Sistem saraf-pada-manusia1
Sistem saraf-pada-manusia1Sistem saraf-pada-manusia1
Sistem saraf-pada-manusia1Miranti Yanti
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRANafiah RR
 
ANATOMI SISTEM SARAF
ANATOMI SISTEM SARAFANATOMI SISTEM SARAF
ANATOMI SISTEM SARAF
Nur ulfa Hasya
 
Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)
auliarahmah_18
 
Anensefali (embriologi)
Anensefali (embriologi)Anensefali (embriologi)
Anensefali (embriologi)REISA Class
 
Tujuan dan pengertian sistem ekskresi biologi
Tujuan dan pengertian sistem ekskresi biologiTujuan dan pengertian sistem ekskresi biologi
Tujuan dan pengertian sistem ekskresi biologi
DokterHandphone1
 

Similar to Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan (20)

sistem perkembangan hewan
sistem perkembangan hewansistem perkembangan hewan
sistem perkembangan hewan
 
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaBIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
 
Brain and behavior power point of presentation
Brain and behavior power point of presentationBrain and behavior power point of presentation
Brain and behavior power point of presentation
 
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanAnatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
 
Nervous system
Nervous systemNervous system
Nervous system
 
Sistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsxSistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsx
 
Modul Sesi 11 RMIK140 Anatomi Fisiologi.pdf
Modul Sesi 11 RMIK140 Anatomi Fisiologi.pdfModul Sesi 11 RMIK140 Anatomi Fisiologi.pdf
Modul Sesi 11 RMIK140 Anatomi Fisiologi.pdf
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Sist koordinasi
Sist koordinasiSist koordinasi
Sist koordinasi
 
C1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem SarafC1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem Saraf
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Sistem saraf-pada-manusia1
Sistem saraf-pada-manusia1Sistem saraf-pada-manusia1
Sistem saraf-pada-manusia1
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
ANATOMI SISTEM SARAF
ANATOMI SISTEM SARAFANATOMI SISTEM SARAF
ANATOMI SISTEM SARAF
 
Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)Sel saraf (neuron)
Sel saraf (neuron)
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Biologi bab 8
Biologi bab 8Biologi bab 8
Biologi bab 8
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Anensefali (embriologi)
Anensefali (embriologi)Anensefali (embriologi)
Anensefali (embriologi)
 
Tujuan dan pengertian sistem ekskresi biologi
Tujuan dan pengertian sistem ekskresi biologiTujuan dan pengertian sistem ekskresi biologi
Tujuan dan pengertian sistem ekskresi biologi
 

Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan

  • 1. Oleh :  CRIS AYU SETYANINGSIH  DESTYA NORRAHMAH  NIA WAHYUNINGTYAS  PRIMASARI PERTIWI * Tugas Mata Kuliah Perkembangan Hewan
  • 2. Definisi Organogenesis merupakan proses pembentukan organ tubuh atau alat tubuh, mulai dari bentuk primitif (embrio) hingga menjadi bentuk definitif (fetus). Permulaan organogenesis pada vertebrata adalah neurulasi. Neurulasi merupakan proses awal pembentukan sistem saraf yang melibatkan perubahan sel sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan pembentukan keping neural, lipatan neural dan berakhir dengan terbentuknya bumbung neural.
  • 3. Tahapan Neurulasi Setelah fase gastrulasi selesai maka berlanjutlah pada fase neurulasi. 1. Pada tahap awal Notochord (Sumbu primitif embrio dan bakal tempat vertebral column) menginduksi ektoderm di atasnya. Sel – sel ektoderm berubah menjadi panjang dan tebal daripada sel disekitarnya atau disebut juga dengan poliferasi menjadi lempeng saraf (neural plate).
  • 4. 2. Terbentuk lipatan saraf ke arah dalam yang dibatasi oleh neural fold terhadap lapisan ektoderm.
  • 5.
  • 6. 3. Terjadi fusi neural fold kanan-kiri dan bagian tengah membentuk parit atau biasa disebut dengan parit neural (neural groove). Neurocoel 4. Terbentuk tabung/bumbung saraf (neural tube) dengan lubangnya yang disebut neural canal atau neurocoel. Selanjutnya neural tube akan tenggelam di bawah ektoderm.
  • 7. Selama neurulasi juga terbentuk pial neural (neural crest) yang berasal dari sel-sel lempeng saraf yang tidak membentuk tabung saraf. Neural crest akan membentuk ganglion-ganglion saraf, sedangkan neural tube akan membentuk sistem saraf pusat.
  • 9. Macam-macam Neurulasi 1. Neurulasi primer : bumbung neural dibentuk dengan cara pelipatan keping neural dan bertemunya kedua lipatan tersebut. Cara ini paling umum ditemukan di antara berbagaikelompok hewan yaitu amfibia, reptilian, unggas, dan mamalia termasuk juga pada manusia. 2. Neurulasi sekunder : bumbung neural terbentuk oleh adanya kavitasi dalam kelompok sel ektoderm yang memadat. Contoh pada Ikan. Selain pada hewan yang khusus, kedua cara neurulasi ini dapat ditemui juga dalam satu embrio. Neurulasi primer berlangsung dibagian anterior (kepala dan tubuh),sedangkan neurolasi sekunder terdapat di bagian posterior tubuh dan di ekor.
  • 10. 3. Neurulasi Khusus : pembentukan bumbung neural dengan pemisahan (peninggian) epidermis yang membatasi keping neural. Contoh pada Amfioksus.
  • 11. Neurulasi pada hewan Hewan Macam neurulasi Pisces hanya neurulasi sekunder. Aves neurulasi primer sampai somit ke-27, neurulasi sekunder dari caudal ke somit ke-27. Amphibi terutama neurulasi primer, bagian ekor neurulasi sekunder. Mamalia terutama neurulasi primer ; neurulasi sekunder sampai somit ke-35. *somit: ruas-ruas/segmen yang terdapat pada embrio
  • 12. Neurulasi pada Pisces Neurulasi Sekunder: •Dimulai dengan pembentukan sumsum •Kavitasi dari sumsum membentuk rongga buluh syaraf (neural tube).
  • 16. Histogenesis Neural tube Matrisk/lap.ependim Lap.germinal Neural Crest 1. Ganglion cranial dan spinal Mesenkim 1. Meninges 2. Sel-sel satelit 3. Neuron motorik otonom Lap.mantel Neuroblas 2. Jar.ikat SSP &SST 3. mikroglia Lap. marginal Spingoblast Neuron Spingoblast Oligodendroblas Oligodendroglia Astroblast Serabut astroglia Protoplasma astroglia Akson dari neuron tubuh
  • 17. Perkembangan Bumbung Neural (Neural tube) Neural tube akan mengalami organogenesis menjadi: • Otak dan sumsum tulang belakang • Saraf tepi otak dan tulang belakang • Bagian persarafan indra seperti mata, hidung dan kulit • Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen. Neural tube mempunyai ujung - ujung yang disebut dengan neuropore. Neuropore ada 2 macam yaitu: - Anterior Neuropore yang akan membentuk otak dan bagianbagiannya - Posterior neuropore yang akan membentuk fleksura atau lipatan yang akan menjadi batas antara bagian-bagian otak.
  • 18. Kegagalan penutupan bumbung neural Spina bifida – kegagalan penutupan neuropore posterior Anencephaly – kegagalan penutupan neuropore anterior
  • 19. Diferensiasi Bumbung Neural/ Buluh Saraf (Neural tube)
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 24.
  • 25.
  • 26. Gelembung saraf dan saraf kranialis I-XII
  • 27. Diferensiasi sel krista saraf / Pial Neural (Neural crest) Migrasi di sepanjang tubuh: Ventral pathway: sel berpindah dari bagian anterior somitke ventral embrio. Sel menjadi: sensory neurons, sympathetic ganglia, medulla dari kelenjar adrenal Dorsolateral pathway: sel berpindah di antara epidermis dan somit. Sel menjadi : melanocytes Organisasi SST terbentuk karena jalur migrasi sel-sel krista syaraf. Migrasi Neural Crest • Molekul Extracellular matriks menentukan jalur migrasi. • Ephrin = adalah protein yang diikuti oleh sel-sel neural crest • Kebanyakan sel neural crest memiliki Eph receptors (integrins) untuk dapat mengikuti jalur ephrin.
  • 28.
  • 29.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Perkembangan mesoderm pada saat neurulasi Mesoderm terbagi menjadi beberapa wilayah:
  • 34.
  • 35.