SlideShare a Scribd company logo
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Tumbuhan
Perkembangan
Bakal Biji
Perkembangan
Bakal Buah
Perkecambahan
Pertumbuhan
Faktor
Internal
Eksternal
Hewan
Tahap Embrio
Tahap Pasca
Embrio
Mind Map
Apa itu Pertumbuhan dan
Perkembangan ?
 Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan ukuran
(volume) pada makhluk hidup yang terjadi selama masa
hidupnya sebagai akibat dari perbanyakan sel dan
pembesaran ukuran (volume) sel yang tidak dapat balik
(irreversible), yaitu makhluk hidup yang telah tumbuh
besar tidak akan balik lagi ke ukuran semula.
 Perkembangan, yaitu suatu proses perkembangan
makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan yang ditandai
dengan adanya perubahan struktur dan fungsi masing-
masing organ tubuh hingga perubahan yang terjadi
semakin kompleks.
PERBEDAAN ANTARA PERTUMBUHAN
DENGAN PERKEMBANGAN
 Pertumbuhan
- dapat diukur secara
kwantitatif karena
mudah diamati.
- ada perubahan
jumlah dan ukuran.
- dapat dinyatakan
dengan angka,
grafik, dsb.
 Perkembangan
- tidak dapat
dinyatakan secara
kwantitatif, melainkan
secara kwalitatif
karena terjadi
perubahan menuju
tingkat kedewasaan
/pematangan
organisme.
Pertumbuhan dan
Perkembangan pada :
TUMBUHAN
A. Perkembangan Bakal Biji
1. Perkembangan Endosperm
• Endosperm kaya akan cadangan makanan yang
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
embrio
• Pada beberapa tumbuhan dikotil, cadangan makanan
diberikan kepada kotiledon (daun biji)
2. Perkembangan Embrio
• Diawali pembelahan zigot secara mitosis
menghasilkan sel basal dan sel terminal
• Sel basal berkembang menjadi suspensor dan sel
terminal menjadi proembrio
• Suspensor berfungsi sebagai penghubung antara
embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrien
dari tumbuhan induk atau dari endosperm
• Pada proembrio akan membentuk tonjolan (kotiledon)
yang diikuti perkembangan embrio
Struktur Biji
 Selama pematangan biji mengalami pengurangan
kandungan air sampai tersisa 5 – 15% dari berat biji
 Biji matang mengandung embrio yang dikelilingi
kotiledon dan endosperm
 Biji dilindungi oleh kulit biji
 Pada perkembangan embrio, tumbuhan dikotil akan
membentuk epikotil dan hipokotil. Sedangkan pada
monokotil membentuk koleoriza dan koleoptil
B. Perkembangan Bakal Buah
 Buah merupakan berkembangan dari ovarium bunga
 Buah melindungi biji yang terselubung
 Buah mulai berkembang setelah terjadinya penyerbukan
 Pernyerbukan meransang perubahan hormon yang
menyebabkan bakal buah berkembang
 Pada saat bakal buah berkembang, bagian-bagian bunga
yang lain akan gugur
 Jika tidak terjadi penyerbukan, maka bunga tidak akan
berkembang dan akan gugur dari tangkainya
 Buah biasanya matang pada saat yang bersamaan
dengan selesainya masa perkembangan biji
 Buah diklasifikasikan berdasarkan asal-usul
perkembangannya
1. Buah sederhana (simple fruit)  berasal dari karpel
tunggal (atau beberapa karpel yang menyatu) dari
satu bunga. Contoh : polong ercis
2. Buah agregat (aggregate fruit) berasal dari bunga
tunggal yang memiliki lebih dari satu karpel terpisah.
Masing-masing karpel membentuk buah kecil. Contoh
: raspberry
3. Buah majemuk (multiple fruit)  berkembang dari
inflorensia, yaitu sekelompok bunga yang menggugus
bersama secara rapat. Ketika dinding dari banyak
ovarium mulai menebal, ovarium-ovarium tersebut
menyatu dan bergabung ke dalam satu buah, seperti
pada nanas
4. Buah aksesoris (accessory fruit)  berkembang dari
bagian bunga selain ovarium. Pada buah apel,
C. Perkecambahan
 Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya
masa dormansi
 Ditandai dengan masuknya air ke dalam biji 
disebut proses imbibisi
 Imbibisi air menyebabkan biji mengembang dan
selaput biji merekah. Memicu perubahan metabolik
di dalam embrio yang membuat embrio kembali
tumbuh
 Selama hidrasi, enzim mencerna cadangan material
dari endosperm atau kotiledon, dan nutrien di
transfer ke bagian-bagian embrio yang sedang
tumbuh
 Lalu akan dibentuk organ-organ melalui tahap
organogenesis
 Apabila daun sudah terbentuk, tumbuhan sudah
mampu melakukan proses fotosintesis 
Biji dapat berkecambah karena didalamnya terdapat
embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio memiliki tiga bagian :
 Akar lembaga / calon akar (radikula)
 Daun lembaga (kotiledon)
 Batang lembaga (kulikulus)
Akar Lembaga (Radikula)
 Akan tumbuh dan berfungsi sebagai akar
 Merupakan organ pertama yang muncul dalam
perkecambahan biji
 Pada saat biji berkecambah, radikula akan
tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui
liang tersebut
Daun Lembaga (Kotiledon)
 Merupakan daun pertama suatu tumbuhan
 Fungsi kotiledon adalah sebagai berikut :
a) Sebagai alat untuk melakukan fotosintesis
b) Sebagai alat pengisap makanan untuk embrio,
yang berupa lapisan tipis berbentuk perisai yang
dinamakan skuletum pada monokotil
Batang Lembaga (Kaulikulus)
 Dibedakan menjadi hipokotil dan epikotil
 Epikotil adalah ruas batang di atas daun lembaga yang
akan tumbuh menjadi batang dan daun
 Hipokotil adalah ruas batang bagian bawah daun
lembaga yang akan tumbuh menjadi batang dan daun
Berdasarkan letak perkecambahan, tipe perkecambahan dibagi
menjadi dua :
Perkecambahan Epigeal
 Merupakan
perkecambahan yang
yang ditandai dengan
bagian hipokotil
terangkat keatas
permukaan tanah
 Contohnya pada
perkecambahan
kacang hijau
(Phaseolus radiatus),
melon (Cucumis melo),
jarak dan kacang
tanah (Arachis
Tipe Perkecambahan
Perkecambahan Hipogeal
 Merupakan
perkecambahan yang
ditandai dengan
terbentuknya bakal
batang yang muncul
ke permukaan tanah,
sedagkan kotiledon
tetap berada didalam
tanah
 Contohnya pada
perkecambahan
kacang kapri (Pisum
sativum), padi (Oryza
sativa), dan jagung
(Zea mays)
D. Pertumbuhan
 Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi menjadi dua,
yaitu :
 Pertumbuhan Primer
 Pertumbuhan Sekunder
1. Pertumbuhan Primer
 Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan
sebagai hasil pembelahan sel-sel pada jaringan
meristem
 Pada bagian meristem terdapat bagian titik tumbuh
akar dan titik tumbuh batang
Titik Tumbuh Akar
 Bagian pada jaringan meristem yang memiliki tudung
akar (kaliptra)
 Berdasarkan struktur jaringan meristem sel penyusun
akar tumbuhan, titik tumbuh akar dibagi menjadi :
 Daerah pembelahan sel
 Daerah pemanjangan sel
 Daerah diferesiansi
 Ada bagian yang dibentuk menjadi protoderm, meristem
dasar, dan prokambium
 Protoderm adalah jaringan yang akan menjadi epidermis
 Meristem dasar adalah bagian yang dibentuk menjadi
jaringan dasar
 Prokambium adalah jaringan yang dibentuk untuk
menjadi stele (silinder pusat)
Titik Tumbuh Batang
 Titik tumbuh batang adalah jaringan meristem pada
batang yang berfungsi untuk tumbuhnya batang
 Titik tumbuh batang pada tumbuhan yang memiliki
tunas berupa kuncup
 Apabila daun muncul dari kuncup tunas, disebut
primordia
 Jaringan meristem batang dibagi menjadi :
 Meristem embrional (ditemukan pada saat
perkecambahan)
 Meristem kambium (ditemukan pada tumbuhan yang
sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
secara sempurna)
2. Pertumbuhan Sekunder
 Pada pertumbuhan sekunder, yang aktif membelah
adalah sel-sel meristem yang terdapat pada
kambium
 Akibat pertumbuhan, akan dibentuk xilem dan floem
sekunder
 Pertumbuhan jaringan ini akan membentuk formasi
melingkar yang disebut lingkar tahun
 Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem
sekunder sering tidak seimbang dengan
pertumbuhan kulit batang yang menyebabkan
jaringan epidermis dan korteks luar menjadi pecah-
pecah dan rusak
 Tumbuhan akan membentuk kambium gabus
(falogen) atau jaringan gabus yang membentuk
felem kearah luar dan feloderm kearah dalam
 Felem terdiri dari sel-sel mati, sedangkan feloderm
terdiri dari sel-sel hidup
 Pada beberapa tempat dijaringan gabus terdapat
celah-celah gabus (lentisel) yang berfunsi sebagai
tempat masukya air dan udara ke dalam sel-sel
tumbuhan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
A. Faktor Dalam (Internal)
Yaitu faktor yang berasal dari individu tersebut
1.Faktor Hereditas (Genetis)
 Faktor hereditas ditentukan oleh Gen yang terdapat pada
kromosom yang berada di dalam inti sel
 Gen berfungsi sebagai penentu sifat pada setiap makhluk
hidup yang diwariskan dari induk ke pada anaknya
2. Hormon (Fisiologis)
Auksin
 Adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan
di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang).
 F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada
ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
 Jika terkena matahari, auksin menjadi tidak aktif
 Akibatnya, bagian yang tidak terkena cahaya akan
tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya.
 Akibatnya, tumbuhan membengkok ke arah cahaya
matahari
Gbr. a. Distribusi Auksin pada Kecambah b. Pertumbuhan Ujung Akar dan Ujung
Batang
Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau
Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin :
- bekerja sama dengan hormon auksin
- pemanjangan tumbuhan
- berperan dalam proses pembentukan biji
- merangsang pembentukan serbuk sari dan bunga
- memperbesar ukuran buah
- mengakhiri masa domansi pada biji
Sitokinin
 Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini
merangsang pembelahan sel.
 Fungsi :
 Merangsang pembentukan akar dan batang serta
pembentukan cabang akar dan batang dengan
menghambat dominan apikal
 Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
 Memperbesar daun muda
 Mengatur pembentukan bunga
 Menghambat proses penuaan
Gas etilen
 Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua.
 Berperan dalam proses pematangan buah dan
kerontokaan daun.
 Apabila konsentrasi etilen sangat tinggi
ddibandingkan hormon auksin dan giberelin, proses
pembentukan batang, akar, dan bunga dihambat
oleh hormon ini.
 Namun bila berssama-sama dengan hormon auksin,
etilen merangsang proses pembentukan bunga
Asam absiat (ABA)
 Erupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang
bekerja antagonis (berlawanan) dengan auksin dan
giberelin.
 Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya
daun.
Kalin
Hormon yang berperan dalam pertumbuhan organ
(organogenesis), terdiri dari :
 Rhizokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan akar.
 Kaulokali, hormon yang mempengaruhi pembentukan
batang.
 Filokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.
 Antokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan
bunga.
Asam traumalin atau kambium luka
 Meruakan hormon yang berperan dalam proses
regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan atau terluka.
 Jaringan akan membentuk kalus (jaringan yang
belum terdiferensiasi) pada jaringan yang rusak
atau terluka.
B. Faktor Luar (Eksternal)
1. Air dan Mineral. Berpengaruh pada pertumbuhan
tajuk akar. Diferensiasi salah satu unsur hara
atau lebih akan menghambat atau menyebabkan
pertumbuhan tak normal.
2. Kelembaban. Kelembaban yang tinggi akan
membantu mempercepat pertumbuhan, seperti
perkecambahan biji dan pertumbuhan spora
jamur.
3. Suhu. Mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal
yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling
baik adalah suhu optimum (± 20 – 25°C)
4. Cahaya.
 Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor
penghambat pertumbuhan.
 Tumbuhan yang tidak terkena cahaya akan mengalami
etiolasi.
 Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat
yang gelap.
 Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas
cahaya dan panjang penyinaran.
Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode
penyinaran tumbuhan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
Tumbuhan berhari pendek
(short-day plant)
dahlia
 Merupakan tumbuhan
yang berbunga jika
lama penyinaran lebih
pendek dari kegelapan.
 Kelompok tumbuhan ini
berbunga pada akhir
musim panas atau
musim gugur.
 Contoh : aster, krisan
dan dahlia
Tumbuhan berhari
panjang (long-day plant)
Bayam
 Merupakan tumbuhan
yang berbunga jika
pencahayaan panjang
dari kegelapan.
 Kelompok tumbuhan ini
berbunga pada musim
semi.
 Contoh : bayam,
ketang, gandum.
Tumbuhan berhari netral
(neutral-day plant)
Bunga Matahari
 Merupakan tumbuhan
yang tidak dipengaruhi
oleh lamanya
penyinaran.
 Contoh : matahari,
mawar dan kapas.
5. pH dan Oksigen
 Faktor pH berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 pH ditentukan oleh jenis tanah.
 Konsentrasi oksigen sangat ditentukan oleh medium
tempat tumbuhan berada.
 Akar membutuhkan aerasi yang baik untuk
mendapatkan oksigen yang cukup
 Aerasi yang baik mampu meningkatkan proses
respirasi akar untuk mengedarkan unsur-unsur hara
yang ada didalam tanah ke daun.
6. Nutrisi
 Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk kelangsungan
hidupnya.
 Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak
disebut unsur makro (makronutrien), sedangkan
unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit
disebut unsur mikro.
Unsur makro Fungsi Penyakit Akibat Defisiensi
Karbon (C)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
Bahan dasar untuk
fotosintesis
Pertumbuhan terhambat, metabolism
terhambat, dan tumbuhan akan mati
Nitrogen (N) Komponen protein, asam
nukleat, koenzim, dan
klorofil
Pertumbuhan terhambat, daun yg muda
berwarna hijau pucat, dan daun-daun yg
tau berwarna kuning serta gugur
(penyakit ini disebut klorosis)
Sulfur (S) Komponen sebagian kecil
asam amino
Daun berwarna hijau pucat atau
kekuningan dan pertumbuhan lambat
Kalium (K) Mengaktifkan enzim,
mengatur keseimbangan
kelarutan air, dan
mempengaruhi osmosis
Pertumbuhan lambat, daun-daun yg tua
menggulung terdapat bercak-bercak, tepi
daun hangus, dan tumbuhan menjadi
lemah/mudah roboh
Kalsium (Ca) Mengatur beberapa fungsi
sel dan menguatkan dinding
sel
Daun-daun tdk terbentuk, tunas ujung
mati, dan pertumbuhan akan terhambat
Fospor (P) Komponen asam nukleat,
fosfolipid, dan ATP
Berkas pembuluh berwarna keunguan,
pertumbuhan terhambat, buah dan biji yg
dihasilkan lebih sedikit
Magnesium
(Mg)
Komponen klorofil dan
mengaktifkan beberapa
Klorosis dan daun-daun berguguran,
pembelahan sel terganggu
Unsur
mikro
Fungsi Penyakit akibat defisiensi
Klor (Cl) Mengatur pertumbuhan akar
dan batang, serta mengatur
fotolisis
Layu, klorosis, dan beberapa daun
mati
Besi (Fe) Mengatur sintesis protein dan
transport elektron
Klorosis, dan terbentuk jalur-jalur
berwarna kuning serta hijau pada
rumput-rumputan
Boron (B) Mengatur perkecambahan,
pembungaan, pembelahan sel,
dan metabolism nitrogen
Pertumbuhan tunas terhenti, cabang-
cabang lateral mati, daun menebal
dan keriting serta menjadi rapuh
Mangan (Mn) Sintesis klorofil dan pengaktifan
koenzim
Berkas pembuluh berwarna gelap,
tetapi warna daun memutih dan gugur
Seng (Zn) Mengatur pembentukan auksin,
kloroplas, dan amilum, serta
komponen enzim
Klorosis, daun berwarna merah tua
dan akar abnormal
Tembaga (Cu) Komponen beberapa enzim Klorosis, bintik-bintik pada daun yang
sudah mati, dan pertumbuhan
terhambat
Molibdenum
(Mo)
Bagian dari enzim yg
digunakan dalam metabolism
Daun hijau pucat dan menggulung
Pertumbuhan dan
Perkembangan pada :
HEWAN DAN MANUSIA
Perkembangan dan
Pertumbuhan pada
Hewan
Tahap Embrio
Pembelahan
Gastrulasi
Diferensiasi
Organogenesis
Tahap Pasca
Embrio
Regenerasi
Metamorfosis
Tahap Embrio
• Pembelahan/cleavage/segmentasi, terjadi setelah
pembuahan.
• Zigot membelah berulang kali sampai terdiri dari
berpuluh-puluh sel kecil, yang disebut blastomer.
• Pembelahan bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula
hanya pada sebagian kecil zigot.
• Selama pembelahan, sel-sel tersebut mengalami fase S
(Sintesis DNA) dan fase M (mitosis) dalam siklus sel,
tetapi melewatkan fase G1 dan G2.
• Akibatnya sel-sel yang terbentuk tersebut tidak
membesar selama fase pembelahan ini.
• Pembelahan hanya membagi –bagi sitoplasma satu sel
besar menjadi banyak sel yang lebih kecil (blastomer).
Sel-sel tersebut semuanya bernukleus.
Pembelahan
 Sebagian besar hewan (kecuali mamalia) mempunyai sel
telur dengan polaritas yang jelas.
 Polaritas ditentukan oleh mRNA, protein dan kuning telur
(yolk). Yolk terkonsentrasi pada satu kutub, disebut kutub
vegetal (vegetal pole). Dan kutub yang berlawanan (dengan
konsentrasi yolk rendah) disebut kutub fungsional atau
kutub animal (animal pole)
 Kutub animal merupakan tempat dari badan polar meiosis
menguncup dan terlepas dari sel. Pada beberapa hewan,
kutub animal menandai titik tempar ujung anterior (kepala)
embrio terbentuk.
 Pada katak, belahan animal mempunyai granula melanin
dalam lapisan luar sitoplasmanya, sehingga terlihat berwarna
biru abu-abu pekat. Sedangkan belahan vegetal yang
mengandung yolk terlihat lebih terang.
Pola Pembelahan ditentukan oleh dua faktor :
1. Faktor sitoplasma telur yang mempengaruhi sudut
spindel mitosis dan waktu perkembangannya
2. Jumlah dan distribusi yolk.
Jumlah Yolk
(Kuning Telur)
dan Letak
Letak Contoh Hewan
Isolesitas
(Oligolesital)
Sedikit Menyebar di
sitoplasma
Echinodermata, Mollusca,
dan Mamalia
Mesolesital Sedang Salah satu
kutub
Amphibi
Telolesital Banyak Mengelilingi
inti &
sitoplasma
Reptil, Unggas dan Ikan
Centrolesital Banyak Ditengah Arthropoda
Bidang Pembelahan
 Terdapat 4 bidang pembelahan selama
terjadinya cleavage.
1. Meridional: dimulai dari animal pole hingga vegetal
pole
2. Equatorial: membagi telur menjadi animal pole dan
vegetal pole
3. Vertikal: bidang yang tegak lurus bidang equatorial
dan sejajar bidang meridional
4. Latitudinal: sejajar dengan bidang equator yang
mendekati animal pole dan vegetal pole
Tipe Pembelahan
 Terdapat 2 tipe pembelahan :
1. Tipe holoblastik
 Seluruh bagian ovum membelah
 Sedikit yolk dan menyebar
 Contoh terdapat pada telur Isolecital dan mesolesital
 Holoblastik dibagi menjadi dua :
• Holoblastik Equal (sempurna)
• Holoblastik Unequal
2. Tipe meroblastik, yang membelah adalah
bagian yang akan menjadi daerah embrio
Tipe Pembelahan Holoblastik
1. Pembelahan radial : paling sederhana, setiap sel
membelah 90 derajat.
 Contoh: echinoderms, amphioxus, amphibians
2. Pembelahan spiral: sel membelah tidak 90 derajat,
menghasilkan blastomeres yang saling tumpang tindih
dengan sel yang lain.
Pembelahan Meroblastik
 Tidak disertai pembagian yolk, inti, dan sitoplasma.
 Terdapat dua acam pembelahan meroblastik:
 Discoidial
 Super Ficial
 Pembelahan yang terjadi dibagian kutub animal,
atau dibagian ooplasma bebas yolk
Gastrulasi
 Embrio mengalami proses diferensiasi dengan
mulai menghilangkan blastosol
 Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah
cepat. Akibatnya sel-sel pada kutub vegetatif
membentuk lekukan ke arah dalam (invaginasi)
 Invaginasi akan membentuk dua formasi; ektoderm
(bagian kulit) dan endoderm (berbagai macam
saluran)
 Bagian tengah gastrula disebut arkenteron (saluran
pencernaan)
 Blastofor (anus dan mulut) adalah bagian luar yg
terbuka pada glastrula menuju arkenteron
 Pada fase ini, akan terjadi lanjutan diferensiasi
sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm
Diferensiasi dan Organogenesis
 Proses ini dikendalikan oleh faktor hereditas (gen)
yang dibawa pada saat terjadi pembentukan kutub
fungsional dan kutub vegetatif
 ORGANOGENESIS yaitu proses pembentukan
organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan
manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari
masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada
fase gastrula.
 Pada akhirnya, bagian endoderm, mesoderm dan
ektoderm mengalami diferensiasi menjadi organ-
organ berikut :
Ektoderm Mesoderm Endoderm
• Epidermis
• Rambut
• Kelenjar Minyak
• Kelenjar keringat
• Email gigi
• Sistem saraf
• Saraf reseptor
• Tulang
• Jaringan ikat
• Otot
• Sistem eredaran
darah
• Sistem eksresi
• Sistem reproduksi
• Jaringan epitel pencernaan
• Sistem pernapasan
• Pankreas
• Hati
• Kelenjar gondok
Tahap Pasca Embrio
Regenerasi
 Adalah proses perbaikan tubuh yang rusak atau luka.
 Proses ini ditentukan oleh sel-sel batang dalam
rubuh hewan yang belum mengalami
diferensiasi.
 Pada hewan yang berkembang biak secara
aseksual, regenerasi berarti juga sebagai proses
reproduksi atau berkembang biak.
Metamorfosis
 Metamorfosis adalah perubahan ukuran,
bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari
stadium ke stadium berikutnya.
 Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki
struktur dan fungsi tubuh yang berbeda pada
setiap stadium.
 Dikendalikan oleh hormon.
 Metamorfosis dibagi menjadi dua :
 Metamorfosis serangga (insekta)
 Metamorfosis katak (amfibi)
Metamorfosis Serangga (Insekta)
Berdasarkan tidak terjadinya atau terjadinya tahap
metamorfosis yang dialami, serangga dibedakan
menjadi kelompok :
 Ametabola
 Holometabola
 Hemimetabola
Ametabola
 Merupakan
organisme yang
tidak mengalami
proses
metamorfosis.
 Stadium yang
dimiliki adalah
stadium telur dan
stadium imago
(dewasa)
 Contoh : kutu buku
Holometabola
 Merupakan
organisme yang
mengalami
metamorfosis
sempurna.
 Memiliki stadium
telur, larva (ulat),
pupa (kepompong),
dan imago
(dewasa).
 Contoh : Kupu-
kupu, kumbang,
ngengat, semut,
dan lebah.
Hemimetabola
 Merupakan
organisme yang
mengalami
metamorfosis tidak
sempurna.
 Stadium yang
dimiliki telur, larva
atau nimfa, semi-
imago, dan imago
(dewasa).
 Contoh :
Kumbang,
belalang, walang
sangit, dan lipas.
Metamorfosis Katak (Amfibi)
 Terdapat tiga stadium, yaitu stadium
premetamorfosis, prometamorfosis, dan
metamorfosis klimaks.
Premetamorfosis
(Berudu)
Prometamorfosis
(Katak muda)
Metamorfosis klimaks
(Katak dewasa)
•Telur yang dibuahi
tumbuh menjadi
berudu (kecebong)
•Berudu bertambah
ukurannya dengan
sedikit perubahan
bentuk
•Kaki bagian
belakang muncul dan
pertumbuhan tubuh
terjadi secara lambat
• Kaki bagian depan
muncul dan ekor
mulai menghilang
Beberapa perubahan morfologi dan fisiologi yang dipengaruhi
oleh hormon tiroksin selama metamorfosis katak
Bentuk dan
ukuran
struktur
Anggota
badan
Sistem saraf
dan organ
indera
Sistem
pernapasan
Organ
• Pembentuka
n kelenjar
kulit
• Pembentuka
n mulut dan
kepala
• Pembentuka
n usus
• Pengerasan
rangka
tubuh
• Degenerasi
kulit dan otot
ekor
• Pertumbuha
n kulit dan
otot kaki
• Peningkatan
rodopsin
dalam retina
• Pertumbuha
n otot mata
luar
• Pembentuka
n membran
niktitan
pada mata
• Pertumbuha
n cerebelum
• Degenerasi
insang
• Degenerasi
insang yang
menutup
operkulum
• Perkembang
an paru-paru
• Pergantian
dari
hemoglobin
berudu
menjadi
hemoglobin
katak
dewasa
• Induksi
enzim yang
mengatur
siklus urea
dalam hati

More Related Content

What's hot

Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
Farida Alya
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
naviaekas
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
brasti nurhidayah
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)f' yagami
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Lana Karyatna
 
Power Point Meristem
Power Point MeristemPower Point Meristem
Power Point Meristem
Nopita Sasmita
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
Hanifah Nisrina C
 
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkutJaringan pengangkut
Jaringan pengangkut
savirra45
 
6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)
Rendy Bagus
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanNimatulLaily
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
Selly Noviyanty Yunus
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
Agustin Dian Kartikasari
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Nisa 'Icha' El
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
Agustin Dian Kartikasari
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
Nike Triwahyuningsih
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
Nike Triwahyuningsih
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Yunan Malifah
 

What's hot (20)

Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 
Power Point Meristem
Power Point MeristemPower Point Meristem
Power Point Meristem
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
 
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkutJaringan pengangkut
Jaringan pengangkut
 
6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
MATERI PLANTAE
MATERI PLANTAEMATERI PLANTAE
MATERI PLANTAE
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Ppt batang
Ppt batangPpt batang
Ppt batang
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
 

Viewers also liked

Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusiaPertumbuhan dan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
hanan213
 
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusiaPpt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
yuhanaenggar
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada Manusia
HIA Class.
 
Token Ekonomik
Token EkonomikToken Ekonomik
Token Ekonomik
Ana Sengga
 
variabel dependen dan independen
variabel dependen dan independenvariabel dependen dan independen
variabel dependen dan independen
yunike ashadi
 
pertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan dan perkembanganpertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan dan perkembangan
Fatimah Sitanggang
 
Pertumbuhan dan Perkembangan SMP
Pertumbuhan dan Perkembangan SMPPertumbuhan dan Perkembangan SMP
Pertumbuhan dan Perkembangan SMP
Yudit Hernawan
 
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHANFARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
Shinta Gustiani
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Janez Chintyasa
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Devia Titania
 
1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm
egyd welyn
 
A Proposal to Refine Concept Maps for Effective Science Learning
A Proposal to Refine Concept Maps for Effective Science LearningA Proposal to Refine Concept Maps for Effective Science Learning
A Proposal to Refine Concept Maps for Effective Science LearningMeena Kharatmal
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Naflah Ariqah
 
kuesioner penelitian
kuesioner penelitiankuesioner penelitian
kuesioner penelitian
Muhamad Anugrah
 
ETD 1213 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
ETD 1213 PSIKOLOGI PENDIDIKANETD 1213 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
ETD 1213 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
University of Selangor
 
The spirit is willing but
The spirit is willing butThe spirit is willing but
The spirit is willing but
jemyao
 
eTwinning & 21 Century Learning
eTwinning & 21  Century LearningeTwinning & 21  Century Learning
eTwinning & 21 Century Learning
Anne Gilleran
 
La Bonte Quality In Dl Apr09
La Bonte Quality In Dl Apr09La Bonte Quality In Dl Apr09
La Bonte Quality In Dl Apr09
LaBonte Randy
 

Viewers also liked (20)

Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusiaPertumbuhan dan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
 
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusiaPpt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Ppt pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhanHormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan
 
Token Ekonomik
Token EkonomikToken Ekonomik
Token Ekonomik
 
variabel dependen dan independen
variabel dependen dan independenvariabel dependen dan independen
variabel dependen dan independen
 
pertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan dan perkembanganpertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan Perkembangan SMP
Pertumbuhan dan Perkembangan SMPPertumbuhan dan Perkembangan SMP
Pertumbuhan dan Perkembangan SMP
 
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHANFARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm
 
A Proposal to Refine Concept Maps for Effective Science Learning
A Proposal to Refine Concept Maps for Effective Science LearningA Proposal to Refine Concept Maps for Effective Science Learning
A Proposal to Refine Concept Maps for Effective Science Learning
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
kuesioner penelitian
kuesioner penelitiankuesioner penelitian
kuesioner penelitian
 
ETD 1213 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
ETD 1213 PSIKOLOGI PENDIDIKANETD 1213 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
ETD 1213 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
Oogenesis xii ipa 6
Oogenesis xii ipa 6Oogenesis xii ipa 6
Oogenesis xii ipa 6
 
The spirit is willing but
The spirit is willing butThe spirit is willing but
The spirit is willing but
 
eTwinning & 21 Century Learning
eTwinning & 21  Century LearningeTwinning & 21  Century Learning
eTwinning & 21 Century Learning
 
La Bonte Quality In Dl Apr09
La Bonte Quality In Dl Apr09La Bonte Quality In Dl Apr09
La Bonte Quality In Dl Apr09
 

Similar to Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIseu Pranyoto
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIseu Pranyoto
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIr. Zakaria, M.M
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.docx
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.docxPertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.docx
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.docx
NurAzimar
 
Bab i
Bab iBab i
Biologi kelas 8 SMT 1
Biologi kelas 8 SMT 1Biologi kelas 8 SMT 1
Biologi kelas 8 SMT 1
wiwik zuliana
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Khalifati sifa
 
Biologi kelas 8 II SMT 1
Biologi kelas 8 II SMT 1Biologi kelas 8 II SMT 1
Biologi kelas 8 II SMT 1
wiwik zuliana
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
xempat
 
Laporan fitum c1
Laporan fitum c1Laporan fitum c1
Laporan fitum c1dwi_alam
 
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasiBab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
Siti Irmawati
 
Biologi Bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan).pptx
Biologi Bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan).pptxBiologi Bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan).pptx
Biologi Bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan).pptx
Filipi Butar-Butar
 
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNPRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
Mira Sandrana
 
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhanBab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
greycats_media
 
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmuAndi Hafiidh
 
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdfBAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
Aulia Dea
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
massonie44
 

Similar to Pertumbuhan dan Perkembangan (20)

Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.docx
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.docxPertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.docx
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.docx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kls 8.bab-1.smt-1
Kls 8.bab-1.smt-1Kls 8.bab-1.smt-1
Kls 8.bab-1.smt-1
 
Biologi kelas 8 SMT 1
Biologi kelas 8 SMT 1Biologi kelas 8 SMT 1
Biologi kelas 8 SMT 1
 
Pertumbuhan
PertumbuhanPertumbuhan
Pertumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Biologi kelas 8 II SMT 1
Biologi kelas 8 II SMT 1Biologi kelas 8 II SMT 1
Biologi kelas 8 II SMT 1
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Laporan fitum c1
Laporan fitum c1Laporan fitum c1
Laporan fitum c1
 
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasiBab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
 
Biologi Bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan).pptx
Biologi Bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan).pptxBiologi Bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan).pptx
Biologi Bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan).pptx
 
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNPRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
 
Buku xii bab 1
Buku xii bab 1Buku xii bab 1
Buku xii bab 1
 
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhanBab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
 
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
 
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdfBAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Pertumbuhan dan Perkembangan

  • 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Perkembangan Bakal Biji Perkembangan Bakal Buah Perkecambahan Pertumbuhan Faktor Internal Eksternal Hewan Tahap Embrio Tahap Pasca Embrio Mind Map
  • 3. Apa itu Pertumbuhan dan Perkembangan ?  Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan ukuran (volume) pada makhluk hidup yang terjadi selama masa hidupnya sebagai akibat dari perbanyakan sel dan pembesaran ukuran (volume) sel yang tidak dapat balik (irreversible), yaitu makhluk hidup yang telah tumbuh besar tidak akan balik lagi ke ukuran semula.  Perkembangan, yaitu suatu proses perkembangan makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan yang ditandai dengan adanya perubahan struktur dan fungsi masing- masing organ tubuh hingga perubahan yang terjadi semakin kompleks.
  • 4. PERBEDAAN ANTARA PERTUMBUHAN DENGAN PERKEMBANGAN  Pertumbuhan - dapat diukur secara kwantitatif karena mudah diamati. - ada perubahan jumlah dan ukuran. - dapat dinyatakan dengan angka, grafik, dsb.  Perkembangan - tidak dapat dinyatakan secara kwantitatif, melainkan secara kwalitatif karena terjadi perubahan menuju tingkat kedewasaan /pematangan organisme.
  • 6. A. Perkembangan Bakal Biji 1. Perkembangan Endosperm • Endosperm kaya akan cadangan makanan yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio • Pada beberapa tumbuhan dikotil, cadangan makanan diberikan kepada kotiledon (daun biji)
  • 7.
  • 8. 2. Perkembangan Embrio • Diawali pembelahan zigot secara mitosis menghasilkan sel basal dan sel terminal • Sel basal berkembang menjadi suspensor dan sel terminal menjadi proembrio • Suspensor berfungsi sebagai penghubung antara embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrien dari tumbuhan induk atau dari endosperm • Pada proembrio akan membentuk tonjolan (kotiledon) yang diikuti perkembangan embrio
  • 9.
  • 10.
  • 11. Struktur Biji  Selama pematangan biji mengalami pengurangan kandungan air sampai tersisa 5 – 15% dari berat biji  Biji matang mengandung embrio yang dikelilingi kotiledon dan endosperm  Biji dilindungi oleh kulit biji  Pada perkembangan embrio, tumbuhan dikotil akan membentuk epikotil dan hipokotil. Sedangkan pada monokotil membentuk koleoriza dan koleoptil
  • 12.
  • 13.
  • 14. B. Perkembangan Bakal Buah  Buah merupakan berkembangan dari ovarium bunga  Buah melindungi biji yang terselubung  Buah mulai berkembang setelah terjadinya penyerbukan  Pernyerbukan meransang perubahan hormon yang menyebabkan bakal buah berkembang  Pada saat bakal buah berkembang, bagian-bagian bunga yang lain akan gugur  Jika tidak terjadi penyerbukan, maka bunga tidak akan berkembang dan akan gugur dari tangkainya  Buah biasanya matang pada saat yang bersamaan dengan selesainya masa perkembangan biji
  • 15.  Buah diklasifikasikan berdasarkan asal-usul perkembangannya 1. Buah sederhana (simple fruit)  berasal dari karpel tunggal (atau beberapa karpel yang menyatu) dari satu bunga. Contoh : polong ercis 2. Buah agregat (aggregate fruit) berasal dari bunga tunggal yang memiliki lebih dari satu karpel terpisah. Masing-masing karpel membentuk buah kecil. Contoh : raspberry 3. Buah majemuk (multiple fruit)  berkembang dari inflorensia, yaitu sekelompok bunga yang menggugus bersama secara rapat. Ketika dinding dari banyak ovarium mulai menebal, ovarium-ovarium tersebut menyatu dan bergabung ke dalam satu buah, seperti pada nanas 4. Buah aksesoris (accessory fruit)  berkembang dari bagian bunga selain ovarium. Pada buah apel,
  • 16.
  • 17.
  • 18. C. Perkecambahan  Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi  Ditandai dengan masuknya air ke dalam biji  disebut proses imbibisi  Imbibisi air menyebabkan biji mengembang dan selaput biji merekah. Memicu perubahan metabolik di dalam embrio yang membuat embrio kembali tumbuh  Selama hidrasi, enzim mencerna cadangan material dari endosperm atau kotiledon, dan nutrien di transfer ke bagian-bagian embrio yang sedang tumbuh  Lalu akan dibentuk organ-organ melalui tahap organogenesis  Apabila daun sudah terbentuk, tumbuhan sudah mampu melakukan proses fotosintesis 
  • 19.
  • 20. Biji dapat berkecambah karena didalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio memiliki tiga bagian :  Akar lembaga / calon akar (radikula)  Daun lembaga (kotiledon)  Batang lembaga (kulikulus)
  • 21. Akar Lembaga (Radikula)  Akan tumbuh dan berfungsi sebagai akar  Merupakan organ pertama yang muncul dalam perkecambahan biji  Pada saat biji berkecambah, radikula akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tersebut
  • 22. Daun Lembaga (Kotiledon)  Merupakan daun pertama suatu tumbuhan  Fungsi kotiledon adalah sebagai berikut : a) Sebagai alat untuk melakukan fotosintesis b) Sebagai alat pengisap makanan untuk embrio, yang berupa lapisan tipis berbentuk perisai yang dinamakan skuletum pada monokotil
  • 23. Batang Lembaga (Kaulikulus)  Dibedakan menjadi hipokotil dan epikotil  Epikotil adalah ruas batang di atas daun lembaga yang akan tumbuh menjadi batang dan daun  Hipokotil adalah ruas batang bagian bawah daun lembaga yang akan tumbuh menjadi batang dan daun
  • 24. Berdasarkan letak perkecambahan, tipe perkecambahan dibagi menjadi dua : Perkecambahan Epigeal  Merupakan perkecambahan yang yang ditandai dengan bagian hipokotil terangkat keatas permukaan tanah  Contohnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus), melon (Cucumis melo), jarak dan kacang tanah (Arachis Tipe Perkecambahan
  • 25. Perkecambahan Hipogeal  Merupakan perkecambahan yang ditandai dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, sedagkan kotiledon tetap berada didalam tanah  Contohnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), padi (Oryza sativa), dan jagung (Zea mays)
  • 26. D. Pertumbuhan  Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu :  Pertumbuhan Primer  Pertumbuhan Sekunder
  • 27. 1. Pertumbuhan Primer  Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan sebagai hasil pembelahan sel-sel pada jaringan meristem  Pada bagian meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang
  • 28. Titik Tumbuh Akar  Bagian pada jaringan meristem yang memiliki tudung akar (kaliptra)  Berdasarkan struktur jaringan meristem sel penyusun akar tumbuhan, titik tumbuh akar dibagi menjadi :  Daerah pembelahan sel  Daerah pemanjangan sel  Daerah diferesiansi  Ada bagian yang dibentuk menjadi protoderm, meristem dasar, dan prokambium  Protoderm adalah jaringan yang akan menjadi epidermis  Meristem dasar adalah bagian yang dibentuk menjadi jaringan dasar  Prokambium adalah jaringan yang dibentuk untuk menjadi stele (silinder pusat)
  • 29.
  • 30. Titik Tumbuh Batang  Titik tumbuh batang adalah jaringan meristem pada batang yang berfungsi untuk tumbuhnya batang  Titik tumbuh batang pada tumbuhan yang memiliki tunas berupa kuncup  Apabila daun muncul dari kuncup tunas, disebut primordia  Jaringan meristem batang dibagi menjadi :  Meristem embrional (ditemukan pada saat perkecambahan)  Meristem kambium (ditemukan pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara sempurna)
  • 31.
  • 32. 2. Pertumbuhan Sekunder  Pada pertumbuhan sekunder, yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang terdapat pada kambium  Akibat pertumbuhan, akan dibentuk xilem dan floem sekunder  Pertumbuhan jaringan ini akan membentuk formasi melingkar yang disebut lingkar tahun  Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder sering tidak seimbang dengan pertumbuhan kulit batang yang menyebabkan jaringan epidermis dan korteks luar menjadi pecah- pecah dan rusak
  • 33.  Tumbuhan akan membentuk kambium gabus (falogen) atau jaringan gabus yang membentuk felem kearah luar dan feloderm kearah dalam  Felem terdiri dari sel-sel mati, sedangkan feloderm terdiri dari sel-sel hidup  Pada beberapa tempat dijaringan gabus terdapat celah-celah gabus (lentisel) yang berfunsi sebagai tempat masukya air dan udara ke dalam sel-sel tumbuhan
  • 34.
  • 35. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
  • 36. A. Faktor Dalam (Internal) Yaitu faktor yang berasal dari individu tersebut 1.Faktor Hereditas (Genetis)  Faktor hereditas ditentukan oleh Gen yang terdapat pada kromosom yang berada di dalam inti sel  Gen berfungsi sebagai penentu sifat pada setiap makhluk hidup yang diwariskan dari induk ke pada anaknya
  • 37. 2. Hormon (Fisiologis) Auksin  Adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang).  F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.  Jika terkena matahari, auksin menjadi tidak aktif  Akibatnya, bagian yang tidak terkena cahaya akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya.  Akibatnya, tumbuhan membengkok ke arah cahaya matahari
  • 38.
  • 39. Gbr. a. Distribusi Auksin pada Kecambah b. Pertumbuhan Ujung Akar dan Ujung Batang
  • 40. Giberelin Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa. Fungsi giberelin : - bekerja sama dengan hormon auksin - pemanjangan tumbuhan - berperan dalam proses pembentukan biji - merangsang pembentukan serbuk sari dan bunga - memperbesar ukuran buah - mengakhiri masa domansi pada biji
  • 41. Sitokinin  Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.  Fungsi :  Merangsang pembentukan akar dan batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan menghambat dominan apikal  Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.  Memperbesar daun muda  Mengatur pembentukan bunga  Menghambat proses penuaan
  • 42. Gas etilen  Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua.  Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokaan daun.  Apabila konsentrasi etilen sangat tinggi ddibandingkan hormon auksin dan giberelin, proses pembentukan batang, akar, dan bunga dihambat oleh hormon ini.  Namun bila berssama-sama dengan hormon auksin, etilen merangsang proses pembentukan bunga Asam absiat (ABA)  Erupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang bekerja antagonis (berlawanan) dengan auksin dan giberelin.  Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
  • 43. Kalin Hormon yang berperan dalam pertumbuhan organ (organogenesis), terdiri dari :  Rhizokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan akar.  Kaulokali, hormon yang mempengaruhi pembentukan batang.  Filokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.  Antokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan bunga.
  • 44. Asam traumalin atau kambium luka  Meruakan hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka.  Jaringan akan membentuk kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi) pada jaringan yang rusak atau terluka.
  • 45. B. Faktor Luar (Eksternal) 1. Air dan Mineral. Berpengaruh pada pertumbuhan tajuk akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal. 2. Kelembaban. Kelembaban yang tinggi akan membantu mempercepat pertumbuhan, seperti perkecambahan biji dan pertumbuhan spora jamur. 3. Suhu. Mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum (± 20 – 25°C)
  • 46. 4. Cahaya.  Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat pertumbuhan.  Tumbuhan yang tidak terkena cahaya akan mengalami etiolasi.  Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap.  Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.
  • 47. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran tumbuhan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Tumbuhan berhari pendek (short-day plant) dahlia  Merupakan tumbuhan yang berbunga jika lama penyinaran lebih pendek dari kegelapan.  Kelompok tumbuhan ini berbunga pada akhir musim panas atau musim gugur.  Contoh : aster, krisan dan dahlia
  • 48. Tumbuhan berhari panjang (long-day plant) Bayam  Merupakan tumbuhan yang berbunga jika pencahayaan panjang dari kegelapan.  Kelompok tumbuhan ini berbunga pada musim semi.  Contoh : bayam, ketang, gandum.
  • 49. Tumbuhan berhari netral (neutral-day plant) Bunga Matahari  Merupakan tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh lamanya penyinaran.  Contoh : matahari, mawar dan kapas.
  • 50. 5. pH dan Oksigen  Faktor pH berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.  pH ditentukan oleh jenis tanah.  Konsentrasi oksigen sangat ditentukan oleh medium tempat tumbuhan berada.  Akar membutuhkan aerasi yang baik untuk mendapatkan oksigen yang cukup  Aerasi yang baik mampu meningkatkan proses respirasi akar untuk mengedarkan unsur-unsur hara yang ada didalam tanah ke daun.
  • 51. 6. Nutrisi  Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya.  Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien), sedangkan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro.
  • 52. Unsur makro Fungsi Penyakit Akibat Defisiensi Karbon (C) Oksigen (O) Hidrogen (H) Bahan dasar untuk fotosintesis Pertumbuhan terhambat, metabolism terhambat, dan tumbuhan akan mati Nitrogen (N) Komponen protein, asam nukleat, koenzim, dan klorofil Pertumbuhan terhambat, daun yg muda berwarna hijau pucat, dan daun-daun yg tau berwarna kuning serta gugur (penyakit ini disebut klorosis) Sulfur (S) Komponen sebagian kecil asam amino Daun berwarna hijau pucat atau kekuningan dan pertumbuhan lambat Kalium (K) Mengaktifkan enzim, mengatur keseimbangan kelarutan air, dan mempengaruhi osmosis Pertumbuhan lambat, daun-daun yg tua menggulung terdapat bercak-bercak, tepi daun hangus, dan tumbuhan menjadi lemah/mudah roboh Kalsium (Ca) Mengatur beberapa fungsi sel dan menguatkan dinding sel Daun-daun tdk terbentuk, tunas ujung mati, dan pertumbuhan akan terhambat Fospor (P) Komponen asam nukleat, fosfolipid, dan ATP Berkas pembuluh berwarna keunguan, pertumbuhan terhambat, buah dan biji yg dihasilkan lebih sedikit Magnesium (Mg) Komponen klorofil dan mengaktifkan beberapa Klorosis dan daun-daun berguguran, pembelahan sel terganggu
  • 53. Unsur mikro Fungsi Penyakit akibat defisiensi Klor (Cl) Mengatur pertumbuhan akar dan batang, serta mengatur fotolisis Layu, klorosis, dan beberapa daun mati Besi (Fe) Mengatur sintesis protein dan transport elektron Klorosis, dan terbentuk jalur-jalur berwarna kuning serta hijau pada rumput-rumputan Boron (B) Mengatur perkecambahan, pembungaan, pembelahan sel, dan metabolism nitrogen Pertumbuhan tunas terhenti, cabang- cabang lateral mati, daun menebal dan keriting serta menjadi rapuh Mangan (Mn) Sintesis klorofil dan pengaktifan koenzim Berkas pembuluh berwarna gelap, tetapi warna daun memutih dan gugur Seng (Zn) Mengatur pembentukan auksin, kloroplas, dan amilum, serta komponen enzim Klorosis, daun berwarna merah tua dan akar abnormal Tembaga (Cu) Komponen beberapa enzim Klorosis, bintik-bintik pada daun yang sudah mati, dan pertumbuhan terhambat Molibdenum (Mo) Bagian dari enzim yg digunakan dalam metabolism Daun hijau pucat dan menggulung
  • 54. Pertumbuhan dan Perkembangan pada : HEWAN DAN MANUSIA
  • 55. Perkembangan dan Pertumbuhan pada Hewan Tahap Embrio Pembelahan Gastrulasi Diferensiasi Organogenesis Tahap Pasca Embrio Regenerasi Metamorfosis
  • 57. • Pembelahan/cleavage/segmentasi, terjadi setelah pembuahan. • Zigot membelah berulang kali sampai terdiri dari berpuluh-puluh sel kecil, yang disebut blastomer. • Pembelahan bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula hanya pada sebagian kecil zigot. • Selama pembelahan, sel-sel tersebut mengalami fase S (Sintesis DNA) dan fase M (mitosis) dalam siklus sel, tetapi melewatkan fase G1 dan G2. • Akibatnya sel-sel yang terbentuk tersebut tidak membesar selama fase pembelahan ini. • Pembelahan hanya membagi –bagi sitoplasma satu sel besar menjadi banyak sel yang lebih kecil (blastomer). Sel-sel tersebut semuanya bernukleus. Pembelahan
  • 58.
  • 59.  Sebagian besar hewan (kecuali mamalia) mempunyai sel telur dengan polaritas yang jelas.  Polaritas ditentukan oleh mRNA, protein dan kuning telur (yolk). Yolk terkonsentrasi pada satu kutub, disebut kutub vegetal (vegetal pole). Dan kutub yang berlawanan (dengan konsentrasi yolk rendah) disebut kutub fungsional atau kutub animal (animal pole)  Kutub animal merupakan tempat dari badan polar meiosis menguncup dan terlepas dari sel. Pada beberapa hewan, kutub animal menandai titik tempar ujung anterior (kepala) embrio terbentuk.  Pada katak, belahan animal mempunyai granula melanin dalam lapisan luar sitoplasmanya, sehingga terlihat berwarna biru abu-abu pekat. Sedangkan belahan vegetal yang mengandung yolk terlihat lebih terang.
  • 60.
  • 61.
  • 62. Pola Pembelahan ditentukan oleh dua faktor : 1. Faktor sitoplasma telur yang mempengaruhi sudut spindel mitosis dan waktu perkembangannya 2. Jumlah dan distribusi yolk. Jumlah Yolk (Kuning Telur) dan Letak Letak Contoh Hewan Isolesitas (Oligolesital) Sedikit Menyebar di sitoplasma Echinodermata, Mollusca, dan Mamalia Mesolesital Sedang Salah satu kutub Amphibi Telolesital Banyak Mengelilingi inti & sitoplasma Reptil, Unggas dan Ikan Centrolesital Banyak Ditengah Arthropoda
  • 63.
  • 64. Bidang Pembelahan  Terdapat 4 bidang pembelahan selama terjadinya cleavage. 1. Meridional: dimulai dari animal pole hingga vegetal pole 2. Equatorial: membagi telur menjadi animal pole dan vegetal pole 3. Vertikal: bidang yang tegak lurus bidang equatorial dan sejajar bidang meridional 4. Latitudinal: sejajar dengan bidang equator yang mendekati animal pole dan vegetal pole
  • 65.
  • 66.
  • 67. Tipe Pembelahan  Terdapat 2 tipe pembelahan : 1. Tipe holoblastik  Seluruh bagian ovum membelah  Sedikit yolk dan menyebar  Contoh terdapat pada telur Isolecital dan mesolesital  Holoblastik dibagi menjadi dua : • Holoblastik Equal (sempurna) • Holoblastik Unequal 2. Tipe meroblastik, yang membelah adalah bagian yang akan menjadi daerah embrio
  • 68.
  • 69. Tipe Pembelahan Holoblastik 1. Pembelahan radial : paling sederhana, setiap sel membelah 90 derajat.  Contoh: echinoderms, amphioxus, amphibians 2. Pembelahan spiral: sel membelah tidak 90 derajat, menghasilkan blastomeres yang saling tumpang tindih dengan sel yang lain.
  • 70.
  • 71. Pembelahan Meroblastik  Tidak disertai pembagian yolk, inti, dan sitoplasma.  Terdapat dua acam pembelahan meroblastik:  Discoidial  Super Ficial  Pembelahan yang terjadi dibagian kutub animal, atau dibagian ooplasma bebas yolk
  • 72.
  • 73. Gastrulasi  Embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol  Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah cepat. Akibatnya sel-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan ke arah dalam (invaginasi)
  • 74.  Invaginasi akan membentuk dua formasi; ektoderm (bagian kulit) dan endoderm (berbagai macam saluran)  Bagian tengah gastrula disebut arkenteron (saluran pencernaan)  Blastofor (anus dan mulut) adalah bagian luar yg terbuka pada glastrula menuju arkenteron  Pada fase ini, akan terjadi lanjutan diferensiasi sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm
  • 75. Diferensiasi dan Organogenesis  Proses ini dikendalikan oleh faktor hereditas (gen) yang dibawa pada saat terjadi pembentukan kutub fungsional dan kutub vegetatif  ORGANOGENESIS yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.
  • 76.  Pada akhirnya, bagian endoderm, mesoderm dan ektoderm mengalami diferensiasi menjadi organ- organ berikut : Ektoderm Mesoderm Endoderm • Epidermis • Rambut • Kelenjar Minyak • Kelenjar keringat • Email gigi • Sistem saraf • Saraf reseptor • Tulang • Jaringan ikat • Otot • Sistem eredaran darah • Sistem eksresi • Sistem reproduksi • Jaringan epitel pencernaan • Sistem pernapasan • Pankreas • Hati • Kelenjar gondok
  • 78. Regenerasi  Adalah proses perbaikan tubuh yang rusak atau luka.  Proses ini ditentukan oleh sel-sel batang dalam rubuh hewan yang belum mengalami diferensiasi.  Pada hewan yang berkembang biak secara aseksual, regenerasi berarti juga sebagai proses reproduksi atau berkembang biak.
  • 79. Metamorfosis  Metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari stadium ke stadium berikutnya.  Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki struktur dan fungsi tubuh yang berbeda pada setiap stadium.  Dikendalikan oleh hormon.  Metamorfosis dibagi menjadi dua :  Metamorfosis serangga (insekta)  Metamorfosis katak (amfibi)
  • 80. Metamorfosis Serangga (Insekta) Berdasarkan tidak terjadinya atau terjadinya tahap metamorfosis yang dialami, serangga dibedakan menjadi kelompok :  Ametabola  Holometabola  Hemimetabola
  • 81. Ametabola  Merupakan organisme yang tidak mengalami proses metamorfosis.  Stadium yang dimiliki adalah stadium telur dan stadium imago (dewasa)  Contoh : kutu buku
  • 82. Holometabola  Merupakan organisme yang mengalami metamorfosis sempurna.  Memiliki stadium telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago (dewasa).  Contoh : Kupu- kupu, kumbang, ngengat, semut, dan lebah.
  • 83. Hemimetabola  Merupakan organisme yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.  Stadium yang dimiliki telur, larva atau nimfa, semi- imago, dan imago (dewasa).  Contoh : Kumbang, belalang, walang sangit, dan lipas.
  • 84. Metamorfosis Katak (Amfibi)  Terdapat tiga stadium, yaitu stadium premetamorfosis, prometamorfosis, dan metamorfosis klimaks. Premetamorfosis (Berudu) Prometamorfosis (Katak muda) Metamorfosis klimaks (Katak dewasa) •Telur yang dibuahi tumbuh menjadi berudu (kecebong) •Berudu bertambah ukurannya dengan sedikit perubahan bentuk •Kaki bagian belakang muncul dan pertumbuhan tubuh terjadi secara lambat • Kaki bagian depan muncul dan ekor mulai menghilang
  • 85.
  • 86. Beberapa perubahan morfologi dan fisiologi yang dipengaruhi oleh hormon tiroksin selama metamorfosis katak Bentuk dan ukuran struktur Anggota badan Sistem saraf dan organ indera Sistem pernapasan Organ • Pembentuka n kelenjar kulit • Pembentuka n mulut dan kepala • Pembentuka n usus • Pengerasan rangka tubuh • Degenerasi kulit dan otot ekor • Pertumbuha n kulit dan otot kaki • Peningkatan rodopsin dalam retina • Pertumbuha n otot mata luar • Pembentuka n membran niktitan pada mata • Pertumbuha n cerebelum • Degenerasi insang • Degenerasi insang yang menutup operkulum • Perkembang an paru-paru • Pergantian dari hemoglobin berudu menjadi hemoglobin katak dewasa • Induksi enzim yang mengatur siklus urea dalam hati