Presentasi Gymnospermae mencakup 4 divisi yaitu Cycadophyta, Pinophyta, Ginkgophyta, Gnetophyta berisi ciri ciri secara umum dan contohnya, lebih bagus dibuka dengan aplikasi Powerpoint 365, 2016 maupun 2019.
Menggunakan font Raleway yang bisa didownload di sini https://www.fontsquirrel.com/fonts/raleway
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Presentasi Gymnospermae mencakup 4 divisi yaitu Cycadophyta, Pinophyta, Ginkgophyta, Gnetophyta berisi ciri ciri secara umum dan contohnya, lebih bagus dibuka dengan aplikasi Powerpoint 365, 2016 maupun 2019.
Menggunakan font Raleway yang bisa didownload di sini https://www.fontsquirrel.com/fonts/raleway
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Sejatinya setiap makhluk hidup perlu berkembang biak untuk melestarikan keluarganya. Slide ini merupakan pembahasan bagaimana manusia melakukan reproduksi. Stay awesome guys!
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. Apa itu Pertumbuhan dan
Perkembangan ?
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan ukuran
(volume) pada makhluk hidup yang terjadi selama masa
hidupnya sebagai akibat dari perbanyakan sel dan
pembesaran ukuran (volume) sel yang tidak dapat balik
(irreversible), yaitu makhluk hidup yang telah tumbuh
besar tidak akan balik lagi ke ukuran semula.
Perkembangan, yaitu suatu proses perkembangan
makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan yang ditandai
dengan adanya perubahan struktur dan fungsi masing-
masing organ tubuh hingga perubahan yang terjadi
semakin kompleks.
4. PERBEDAAN ANTARA PERTUMBUHAN
DENGAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan
- dapat diukur secara
kwantitatif karena
mudah diamati.
- ada perubahan
jumlah dan ukuran.
- dapat dinyatakan
dengan angka,
grafik, dsb.
Perkembangan
- tidak dapat
dinyatakan secara
kwantitatif, melainkan
secara kwalitatif
karena terjadi
perubahan menuju
tingkat kedewasaan
/pematangan
organisme.
6. A. Perkembangan Bakal Biji
1. Perkembangan Endosperm
• Endosperm kaya akan cadangan makanan yang
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
embrio
• Pada beberapa tumbuhan dikotil, cadangan makanan
diberikan kepada kotiledon (daun biji)
7.
8. 2. Perkembangan Embrio
• Diawali pembelahan zigot secara mitosis
menghasilkan sel basal dan sel terminal
• Sel basal berkembang menjadi suspensor dan sel
terminal menjadi proembrio
• Suspensor berfungsi sebagai penghubung antara
embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrien
dari tumbuhan induk atau dari endosperm
• Pada proembrio akan membentuk tonjolan (kotiledon)
yang diikuti perkembangan embrio
9.
10.
11. Struktur Biji
Selama pematangan biji mengalami pengurangan
kandungan air sampai tersisa 5 – 15% dari berat biji
Biji matang mengandung embrio yang dikelilingi
kotiledon dan endosperm
Biji dilindungi oleh kulit biji
Pada perkembangan embrio, tumbuhan dikotil akan
membentuk epikotil dan hipokotil. Sedangkan pada
monokotil membentuk koleoriza dan koleoptil
12.
13.
14. B. Perkembangan Bakal Buah
Buah merupakan berkembangan dari ovarium bunga
Buah melindungi biji yang terselubung
Buah mulai berkembang setelah terjadinya penyerbukan
Pernyerbukan meransang perubahan hormon yang
menyebabkan bakal buah berkembang
Pada saat bakal buah berkembang, bagian-bagian bunga
yang lain akan gugur
Jika tidak terjadi penyerbukan, maka bunga tidak akan
berkembang dan akan gugur dari tangkainya
Buah biasanya matang pada saat yang bersamaan
dengan selesainya masa perkembangan biji
15. Buah diklasifikasikan berdasarkan asal-usul
perkembangannya
1. Buah sederhana (simple fruit) berasal dari karpel
tunggal (atau beberapa karpel yang menyatu) dari
satu bunga. Contoh : polong ercis
2. Buah agregat (aggregate fruit) berasal dari bunga
tunggal yang memiliki lebih dari satu karpel terpisah.
Masing-masing karpel membentuk buah kecil. Contoh
: raspberry
3. Buah majemuk (multiple fruit) berkembang dari
inflorensia, yaitu sekelompok bunga yang menggugus
bersama secara rapat. Ketika dinding dari banyak
ovarium mulai menebal, ovarium-ovarium tersebut
menyatu dan bergabung ke dalam satu buah, seperti
pada nanas
4. Buah aksesoris (accessory fruit) berkembang dari
bagian bunga selain ovarium. Pada buah apel,
16.
17.
18. C. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya
masa dormansi
Ditandai dengan masuknya air ke dalam biji
disebut proses imbibisi
Imbibisi air menyebabkan biji mengembang dan
selaput biji merekah. Memicu perubahan metabolik
di dalam embrio yang membuat embrio kembali
tumbuh
Selama hidrasi, enzim mencerna cadangan material
dari endosperm atau kotiledon, dan nutrien di
transfer ke bagian-bagian embrio yang sedang
tumbuh
Lalu akan dibentuk organ-organ melalui tahap
organogenesis
Apabila daun sudah terbentuk, tumbuhan sudah
mampu melakukan proses fotosintesis
19.
20. Biji dapat berkecambah karena didalamnya terdapat
embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio memiliki tiga bagian :
Akar lembaga / calon akar (radikula)
Daun lembaga (kotiledon)
Batang lembaga (kulikulus)
21. Akar Lembaga (Radikula)
Akan tumbuh dan berfungsi sebagai akar
Merupakan organ pertama yang muncul dalam
perkecambahan biji
Pada saat biji berkecambah, radikula akan
tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui
liang tersebut
22. Daun Lembaga (Kotiledon)
Merupakan daun pertama suatu tumbuhan
Fungsi kotiledon adalah sebagai berikut :
a) Sebagai alat untuk melakukan fotosintesis
b) Sebagai alat pengisap makanan untuk embrio,
yang berupa lapisan tipis berbentuk perisai yang
dinamakan skuletum pada monokotil
23. Batang Lembaga (Kaulikulus)
Dibedakan menjadi hipokotil dan epikotil
Epikotil adalah ruas batang di atas daun lembaga yang
akan tumbuh menjadi batang dan daun
Hipokotil adalah ruas batang bagian bawah daun
lembaga yang akan tumbuh menjadi batang dan daun
24. Berdasarkan letak perkecambahan, tipe perkecambahan dibagi
menjadi dua :
Perkecambahan Epigeal
Merupakan
perkecambahan yang
yang ditandai dengan
bagian hipokotil
terangkat keatas
permukaan tanah
Contohnya pada
perkecambahan
kacang hijau
(Phaseolus radiatus),
melon (Cucumis melo),
jarak dan kacang
tanah (Arachis
Tipe Perkecambahan
25. Perkecambahan Hipogeal
Merupakan
perkecambahan yang
ditandai dengan
terbentuknya bakal
batang yang muncul
ke permukaan tanah,
sedagkan kotiledon
tetap berada didalam
tanah
Contohnya pada
perkecambahan
kacang kapri (Pisum
sativum), padi (Oryza
sativa), dan jagung
(Zea mays)
26. D. Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi menjadi dua,
yaitu :
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan Sekunder
27. 1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan
sebagai hasil pembelahan sel-sel pada jaringan
meristem
Pada bagian meristem terdapat bagian titik tumbuh
akar dan titik tumbuh batang
28. Titik Tumbuh Akar
Bagian pada jaringan meristem yang memiliki tudung
akar (kaliptra)
Berdasarkan struktur jaringan meristem sel penyusun
akar tumbuhan, titik tumbuh akar dibagi menjadi :
Daerah pembelahan sel
Daerah pemanjangan sel
Daerah diferesiansi
Ada bagian yang dibentuk menjadi protoderm, meristem
dasar, dan prokambium
Protoderm adalah jaringan yang akan menjadi epidermis
Meristem dasar adalah bagian yang dibentuk menjadi
jaringan dasar
Prokambium adalah jaringan yang dibentuk untuk
menjadi stele (silinder pusat)
29.
30. Titik Tumbuh Batang
Titik tumbuh batang adalah jaringan meristem pada
batang yang berfungsi untuk tumbuhnya batang
Titik tumbuh batang pada tumbuhan yang memiliki
tunas berupa kuncup
Apabila daun muncul dari kuncup tunas, disebut
primordia
Jaringan meristem batang dibagi menjadi :
Meristem embrional (ditemukan pada saat
perkecambahan)
Meristem kambium (ditemukan pada tumbuhan yang
sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
secara sempurna)
31.
32. 2. Pertumbuhan Sekunder
Pada pertumbuhan sekunder, yang aktif membelah
adalah sel-sel meristem yang terdapat pada
kambium
Akibat pertumbuhan, akan dibentuk xilem dan floem
sekunder
Pertumbuhan jaringan ini akan membentuk formasi
melingkar yang disebut lingkar tahun
Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem
sekunder sering tidak seimbang dengan
pertumbuhan kulit batang yang menyebabkan
jaringan epidermis dan korteks luar menjadi pecah-
pecah dan rusak
33. Tumbuhan akan membentuk kambium gabus
(falogen) atau jaringan gabus yang membentuk
felem kearah luar dan feloderm kearah dalam
Felem terdiri dari sel-sel mati, sedangkan feloderm
terdiri dari sel-sel hidup
Pada beberapa tempat dijaringan gabus terdapat
celah-celah gabus (lentisel) yang berfunsi sebagai
tempat masukya air dan udara ke dalam sel-sel
tumbuhan
36. A. Faktor Dalam (Internal)
Yaitu faktor yang berasal dari individu tersebut
1.Faktor Hereditas (Genetis)
Faktor hereditas ditentukan oleh Gen yang terdapat pada
kromosom yang berada di dalam inti sel
Gen berfungsi sebagai penentu sifat pada setiap makhluk
hidup yang diwariskan dari induk ke pada anaknya
37. 2. Hormon (Fisiologis)
Auksin
Adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan
di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang).
F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada
ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
Jika terkena matahari, auksin menjadi tidak aktif
Akibatnya, bagian yang tidak terkena cahaya akan
tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya.
Akibatnya, tumbuhan membengkok ke arah cahaya
matahari
38.
39. Gbr. a. Distribusi Auksin pada Kecambah b. Pertumbuhan Ujung Akar dan Ujung
Batang
40. Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau
Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin :
- bekerja sama dengan hormon auksin
- pemanjangan tumbuhan
- berperan dalam proses pembentukan biji
- merangsang pembentukan serbuk sari dan bunga
- memperbesar ukuran buah
- mengakhiri masa domansi pada biji
41. Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini
merangsang pembelahan sel.
Fungsi :
Merangsang pembentukan akar dan batang serta
pembentukan cabang akar dan batang dengan
menghambat dominan apikal
Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
Memperbesar daun muda
Mengatur pembentukan bunga
Menghambat proses penuaan
42. Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua.
Berperan dalam proses pematangan buah dan
kerontokaan daun.
Apabila konsentrasi etilen sangat tinggi
ddibandingkan hormon auksin dan giberelin, proses
pembentukan batang, akar, dan bunga dihambat
oleh hormon ini.
Namun bila berssama-sama dengan hormon auksin,
etilen merangsang proses pembentukan bunga
Asam absiat (ABA)
Erupakan senyawa inhibitor (penghambat) yang
bekerja antagonis (berlawanan) dengan auksin dan
giberelin.
Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya
daun.
43. Kalin
Hormon yang berperan dalam pertumbuhan organ
(organogenesis), terdiri dari :
Rhizokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan akar.
Kaulokali, hormon yang mempengaruhi pembentukan
batang.
Filokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.
Antokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan
bunga.
44. Asam traumalin atau kambium luka
Meruakan hormon yang berperan dalam proses
regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan atau terluka.
Jaringan akan membentuk kalus (jaringan yang
belum terdiferensiasi) pada jaringan yang rusak
atau terluka.
45. B. Faktor Luar (Eksternal)
1. Air dan Mineral. Berpengaruh pada pertumbuhan
tajuk akar. Diferensiasi salah satu unsur hara
atau lebih akan menghambat atau menyebabkan
pertumbuhan tak normal.
2. Kelembaban. Kelembaban yang tinggi akan
membantu mempercepat pertumbuhan, seperti
perkecambahan biji dan pertumbuhan spora
jamur.
3. Suhu. Mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal
yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling
baik adalah suhu optimum (± 20 – 25°C)
46. 4. Cahaya.
Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor
penghambat pertumbuhan.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya akan mengalami
etiolasi.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat
yang gelap.
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas
cahaya dan panjang penyinaran.
47. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode
penyinaran tumbuhan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
Tumbuhan berhari pendek
(short-day plant)
dahlia
Merupakan tumbuhan
yang berbunga jika
lama penyinaran lebih
pendek dari kegelapan.
Kelompok tumbuhan ini
berbunga pada akhir
musim panas atau
musim gugur.
Contoh : aster, krisan
dan dahlia
48. Tumbuhan berhari
panjang (long-day plant)
Bayam
Merupakan tumbuhan
yang berbunga jika
pencahayaan panjang
dari kegelapan.
Kelompok tumbuhan ini
berbunga pada musim
semi.
Contoh : bayam,
ketang, gandum.
49. Tumbuhan berhari netral
(neutral-day plant)
Bunga Matahari
Merupakan tumbuhan
yang tidak dipengaruhi
oleh lamanya
penyinaran.
Contoh : matahari,
mawar dan kapas.
50. 5. pH dan Oksigen
Faktor pH berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
pH ditentukan oleh jenis tanah.
Konsentrasi oksigen sangat ditentukan oleh medium
tempat tumbuhan berada.
Akar membutuhkan aerasi yang baik untuk
mendapatkan oksigen yang cukup
Aerasi yang baik mampu meningkatkan proses
respirasi akar untuk mengedarkan unsur-unsur hara
yang ada didalam tanah ke daun.
51. 6. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk kelangsungan
hidupnya.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak
disebut unsur makro (makronutrien), sedangkan
unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit
disebut unsur mikro.
52. Unsur makro Fungsi Penyakit Akibat Defisiensi
Karbon (C)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
Bahan dasar untuk
fotosintesis
Pertumbuhan terhambat, metabolism
terhambat, dan tumbuhan akan mati
Nitrogen (N) Komponen protein, asam
nukleat, koenzim, dan
klorofil
Pertumbuhan terhambat, daun yg muda
berwarna hijau pucat, dan daun-daun yg
tau berwarna kuning serta gugur
(penyakit ini disebut klorosis)
Sulfur (S) Komponen sebagian kecil
asam amino
Daun berwarna hijau pucat atau
kekuningan dan pertumbuhan lambat
Kalium (K) Mengaktifkan enzim,
mengatur keseimbangan
kelarutan air, dan
mempengaruhi osmosis
Pertumbuhan lambat, daun-daun yg tua
menggulung terdapat bercak-bercak, tepi
daun hangus, dan tumbuhan menjadi
lemah/mudah roboh
Kalsium (Ca) Mengatur beberapa fungsi
sel dan menguatkan dinding
sel
Daun-daun tdk terbentuk, tunas ujung
mati, dan pertumbuhan akan terhambat
Fospor (P) Komponen asam nukleat,
fosfolipid, dan ATP
Berkas pembuluh berwarna keunguan,
pertumbuhan terhambat, buah dan biji yg
dihasilkan lebih sedikit
Magnesium
(Mg)
Komponen klorofil dan
mengaktifkan beberapa
Klorosis dan daun-daun berguguran,
pembelahan sel terganggu
53. Unsur
mikro
Fungsi Penyakit akibat defisiensi
Klor (Cl) Mengatur pertumbuhan akar
dan batang, serta mengatur
fotolisis
Layu, klorosis, dan beberapa daun
mati
Besi (Fe) Mengatur sintesis protein dan
transport elektron
Klorosis, dan terbentuk jalur-jalur
berwarna kuning serta hijau pada
rumput-rumputan
Boron (B) Mengatur perkecambahan,
pembungaan, pembelahan sel,
dan metabolism nitrogen
Pertumbuhan tunas terhenti, cabang-
cabang lateral mati, daun menebal
dan keriting serta menjadi rapuh
Mangan (Mn) Sintesis klorofil dan pengaktifan
koenzim
Berkas pembuluh berwarna gelap,
tetapi warna daun memutih dan gugur
Seng (Zn) Mengatur pembentukan auksin,
kloroplas, dan amilum, serta
komponen enzim
Klorosis, daun berwarna merah tua
dan akar abnormal
Tembaga (Cu) Komponen beberapa enzim Klorosis, bintik-bintik pada daun yang
sudah mati, dan pertumbuhan
terhambat
Molibdenum
(Mo)
Bagian dari enzim yg
digunakan dalam metabolism
Daun hijau pucat dan menggulung
57. • Pembelahan/cleavage/segmentasi, terjadi setelah
pembuahan.
• Zigot membelah berulang kali sampai terdiri dari
berpuluh-puluh sel kecil, yang disebut blastomer.
• Pembelahan bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula
hanya pada sebagian kecil zigot.
• Selama pembelahan, sel-sel tersebut mengalami fase S
(Sintesis DNA) dan fase M (mitosis) dalam siklus sel,
tetapi melewatkan fase G1 dan G2.
• Akibatnya sel-sel yang terbentuk tersebut tidak
membesar selama fase pembelahan ini.
• Pembelahan hanya membagi –bagi sitoplasma satu sel
besar menjadi banyak sel yang lebih kecil (blastomer).
Sel-sel tersebut semuanya bernukleus.
Pembelahan
58.
59. Sebagian besar hewan (kecuali mamalia) mempunyai sel
telur dengan polaritas yang jelas.
Polaritas ditentukan oleh mRNA, protein dan kuning telur
(yolk). Yolk terkonsentrasi pada satu kutub, disebut kutub
vegetal (vegetal pole). Dan kutub yang berlawanan (dengan
konsentrasi yolk rendah) disebut kutub fungsional atau
kutub animal (animal pole)
Kutub animal merupakan tempat dari badan polar meiosis
menguncup dan terlepas dari sel. Pada beberapa hewan,
kutub animal menandai titik tempar ujung anterior (kepala)
embrio terbentuk.
Pada katak, belahan animal mempunyai granula melanin
dalam lapisan luar sitoplasmanya, sehingga terlihat berwarna
biru abu-abu pekat. Sedangkan belahan vegetal yang
mengandung yolk terlihat lebih terang.
60.
61.
62. Pola Pembelahan ditentukan oleh dua faktor :
1. Faktor sitoplasma telur yang mempengaruhi sudut
spindel mitosis dan waktu perkembangannya
2. Jumlah dan distribusi yolk.
Jumlah Yolk
(Kuning Telur)
dan Letak
Letak Contoh Hewan
Isolesitas
(Oligolesital)
Sedikit Menyebar di
sitoplasma
Echinodermata, Mollusca,
dan Mamalia
Mesolesital Sedang Salah satu
kutub
Amphibi
Telolesital Banyak Mengelilingi
inti &
sitoplasma
Reptil, Unggas dan Ikan
Centrolesital Banyak Ditengah Arthropoda
63.
64. Bidang Pembelahan
Terdapat 4 bidang pembelahan selama
terjadinya cleavage.
1. Meridional: dimulai dari animal pole hingga vegetal
pole
2. Equatorial: membagi telur menjadi animal pole dan
vegetal pole
3. Vertikal: bidang yang tegak lurus bidang equatorial
dan sejajar bidang meridional
4. Latitudinal: sejajar dengan bidang equator yang
mendekati animal pole dan vegetal pole
65.
66.
67. Tipe Pembelahan
Terdapat 2 tipe pembelahan :
1. Tipe holoblastik
Seluruh bagian ovum membelah
Sedikit yolk dan menyebar
Contoh terdapat pada telur Isolecital dan mesolesital
Holoblastik dibagi menjadi dua :
• Holoblastik Equal (sempurna)
• Holoblastik Unequal
2. Tipe meroblastik, yang membelah adalah
bagian yang akan menjadi daerah embrio
68.
69. Tipe Pembelahan Holoblastik
1. Pembelahan radial : paling sederhana, setiap sel
membelah 90 derajat.
Contoh: echinoderms, amphioxus, amphibians
2. Pembelahan spiral: sel membelah tidak 90 derajat,
menghasilkan blastomeres yang saling tumpang tindih
dengan sel yang lain.
70.
71. Pembelahan Meroblastik
Tidak disertai pembagian yolk, inti, dan sitoplasma.
Terdapat dua acam pembelahan meroblastik:
Discoidial
Super Ficial
Pembelahan yang terjadi dibagian kutub animal,
atau dibagian ooplasma bebas yolk
72.
73. Gastrulasi
Embrio mengalami proses diferensiasi dengan
mulai menghilangkan blastosol
Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah
cepat. Akibatnya sel-sel pada kutub vegetatif
membentuk lekukan ke arah dalam (invaginasi)
74. Invaginasi akan membentuk dua formasi; ektoderm
(bagian kulit) dan endoderm (berbagai macam
saluran)
Bagian tengah gastrula disebut arkenteron (saluran
pencernaan)
Blastofor (anus dan mulut) adalah bagian luar yg
terbuka pada glastrula menuju arkenteron
Pada fase ini, akan terjadi lanjutan diferensiasi
sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm
75. Diferensiasi dan Organogenesis
Proses ini dikendalikan oleh faktor hereditas (gen)
yang dibawa pada saat terjadi pembentukan kutub
fungsional dan kutub vegetatif
ORGANOGENESIS yaitu proses pembentukan
organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan
manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari
masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada
fase gastrula.
76. Pada akhirnya, bagian endoderm, mesoderm dan
ektoderm mengalami diferensiasi menjadi organ-
organ berikut :
Ektoderm Mesoderm Endoderm
• Epidermis
• Rambut
• Kelenjar Minyak
• Kelenjar keringat
• Email gigi
• Sistem saraf
• Saraf reseptor
• Tulang
• Jaringan ikat
• Otot
• Sistem eredaran
darah
• Sistem eksresi
• Sistem reproduksi
• Jaringan epitel pencernaan
• Sistem pernapasan
• Pankreas
• Hati
• Kelenjar gondok
78. Regenerasi
Adalah proses perbaikan tubuh yang rusak atau luka.
Proses ini ditentukan oleh sel-sel batang dalam
rubuh hewan yang belum mengalami
diferensiasi.
Pada hewan yang berkembang biak secara
aseksual, regenerasi berarti juga sebagai proses
reproduksi atau berkembang biak.
79. Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan ukuran,
bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari
stadium ke stadium berikutnya.
Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki
struktur dan fungsi tubuh yang berbeda pada
setiap stadium.
Dikendalikan oleh hormon.
Metamorfosis dibagi menjadi dua :
Metamorfosis serangga (insekta)
Metamorfosis katak (amfibi)
80. Metamorfosis Serangga (Insekta)
Berdasarkan tidak terjadinya atau terjadinya tahap
metamorfosis yang dialami, serangga dibedakan
menjadi kelompok :
Ametabola
Holometabola
Hemimetabola
84. Metamorfosis Katak (Amfibi)
Terdapat tiga stadium, yaitu stadium
premetamorfosis, prometamorfosis, dan
metamorfosis klimaks.
Premetamorfosis
(Berudu)
Prometamorfosis
(Katak muda)
Metamorfosis klimaks
(Katak dewasa)
•Telur yang dibuahi
tumbuh menjadi
berudu (kecebong)
•Berudu bertambah
ukurannya dengan
sedikit perubahan
bentuk
•Kaki bagian
belakang muncul dan
pertumbuhan tubuh
terjadi secara lambat
• Kaki bagian depan
muncul dan ekor
mulai menghilang
85.
86. Beberapa perubahan morfologi dan fisiologi yang dipengaruhi
oleh hormon tiroksin selama metamorfosis katak
Bentuk dan
ukuran
struktur
Anggota
badan
Sistem saraf
dan organ
indera
Sistem
pernapasan
Organ
• Pembentuka
n kelenjar
kulit
• Pembentuka
n mulut dan
kepala
• Pembentuka
n usus
• Pengerasan
rangka
tubuh
• Degenerasi
kulit dan otot
ekor
• Pertumbuha
n kulit dan
otot kaki
• Peningkatan
rodopsin
dalam retina
• Pertumbuha
n otot mata
luar
• Pembentuka
n membran
niktitan
pada mata
• Pertumbuha
n cerebelum
• Degenerasi
insang
• Degenerasi
insang yang
menutup
operkulum
• Perkembang
an paru-paru
• Pergantian
dari
hemoglobin
berudu
menjadi
hemoglobin
katak
dewasa
• Induksi
enzim yang
mengatur
siklus urea
dalam hati