Teks tersebut merangkum 9 letusan gunung berapi paling dahsyat di Indonesia, termasuk Toba Supervolcano yang hampir memusnahkan umat manusia 73,000 tahun lalu, Gunung Tambora yang mempengaruhi iklim Eropa pada 1815, dan Gunung Krakatau yang melegenda pada 1883.
1. 1. Toba Supervolcano (Sumatra Utara)
Indonesia dikelilingi gunung berapi aktif dan termasuk dalam lingkar
gunung api pasifik. Saat ini, Indonesia memiliki 127 gunung aktif dan
beberapa gunung di antaranya kini berstatus waspada dan siaga.
Dari gunung berapi aktif tersebut, beberapa gunung tercatat pernah
meletus dengan dahsyat. Tidak hanya mengakibatkan korban jiwa
dalam jumlah yang banyak, namun juga karena membawa dampak
pada negara-negara di Eropa dan Afrika.
Berikut ini adalah 9 letusan dahsyat gunung berapi yang pernah terjadi
di Indonesia.
Toba Supervolcano
Letusan gunung Toba Supervolcano merupakan letusan gunung berapi
yang paling dahsyat yang pernah ada di dunia. Terjadi 73.000 tahun
lalu, letusan gunung ini hampir memusnahkan seluruh umat manusia
karena hanya sedikit yang selamat. Konon, letusannya tidak bisa
dibandingkan dengan letusan Gunung Krakatau yang menyebabkan
puluhan ribu korban jiwa pada 1883.
Saat letusan terjadi, manusia menghuni bumi bersamaan dengan homo
sapiens di Eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di Asia.
2. Toba dengan diameter 90 kilometer meletus dengan sangat dahsyat
disusul gelombang besar tsunami.
Sekitar 2.800 kilometer kubik abu dimuntahkan, menyebar ke seluruh
atmosfir bumi. Diperkirakan bencana tersebut telah mengurangi jumlah
populasi manusia menjadi hanya sekitar 5.000 sampai 10.000 orang.
Saat ini Toba Supervolcano masih tertidur jauh di bawah laut dan
kondisinya aman. Menurut vulkanologis Prof Ray Cas, mungkin saja
suatu saat Tiba Supervolcano kembali meletus. Namun jika hal itu
terjadi, diperkirakan sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi.
2. Gunung Tambora (Sumbawa NTB)
Aktivitas vulkanik Gunung Tambora mencapai puncaknya pada April
tahun 1815. Saat itu, Tambora meletus dalam skala 7 pada Volcanic
Explosivity Index (VIR). Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak
letusan danau Taupo pada tahun 1810.
Letusan Tambora terdengar hingga Pulau Sumatra (lebih dari 2.000
km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku.
Letusan gunung ini menyebabkan kematian sekitar 71.000 orang, di
mana sekitar 12.000 di antaranya tewas secara langsung akibat letusan.
3. Letusan Tambora juga menyebabkan perubahan iklim di Eropa. Sebab
setahun berikutnya tidak ada musim panas di Amerika dan Eropa, akibat
debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini.
Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa
kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3
meter pada endapan piroklastik. Artefak tersebut ditemukan pada posisi
yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Atas dasar ciri-ciri yang
serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari
timur.
3. Gunung Maninjau (Sumatra Barat)
Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan
terjadi sekitar 52.000 tahun lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan
dalam distribusi radial sekitar Maninjau yang membentang hingga 50 km
di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Memiliki
volume 220-250 km kubik dan panjang 20 km serta lebar 8 km.
Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian
461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km²
dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk
karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (Gunung Maninjau
Purba).
4. Gunung Maninjau Purba meletus dahsyat sekitar 60.000 tahun yang
lalu. Letusan ini menyemburkan 220-250 kilometer kubik rempah
vulkanik yang tersebar hingga radius 75 kilometer dari pusat letusan.
Gunung api Maninjau yang berkembang di zona Sesar Besar Sumatera
itu diperkirakan tiga kali meletus besar. Masing-masing letusan
membentuk kaldera yang saling menyambung hingga membentuk
Danau Maninjau seperti saat ini.
Jejak letusan dahsyat Maninjau tersingkap jelas di Ngarai Sianok di
dekat kawasan wisata Bukittinggi, Sumatera Barat. Lembah besar itu
diapit tebing terjal berona cerah hasil aliran awan panas dan endapan
material jatuhan letusan Maninjau Purba. Ketebalan material letusan
yang terpotong Batang Sianok itu mencapai 220 meter.
Endapan material letusan Maninjau itu diteliti HD Tjia Geolog dari
Universitas Kebangsaan Malaysia dan Ros Fatihah, peneliti geologi dari
Universitas Malaya yang dituangkan dalam penelitian Blasts from the
Past Impacting on Peninsular Malaysia (2008).
Tjia menemukan tiga teras sungai yang menunjukkan terjadinya tiga
periode letusan. Teras pertama berada sekitar 16 meter dari dasar
sungai, kemudian teras kedua menjulang hingga 200 meter dan tidak
ada pelapisan.
4. Krakatau (Selat Sunda)
5. Letusan Gunung Krakatau sangat melegenda, dan dampaknya pernah
dirasakan hingga Eropa dan Amerika. Krakatau adalah kepulauan
vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda. Krakatau sendiri
tenggelam ke dasar laut akibat letusannya sendiri pada tanggal 26-27
Agustus 1883.
Letusan dahsyat tersebut diikuti tsunami dan menewaskan sekitar
36.000 orang. Suara letusan terdengar sampai di Alice Springs,
Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika yang berjarak 4.653
kilometer.
Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang
diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. Letusan
Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap
selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer.
Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu
tampak di langit Norwegia hingga New York.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar
pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Sayangnya
kemajuan tersebut belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi.
Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan
mengenai letusan tersebut.
6. 5. Gunung Agung (Bali)
Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-1964 dan masih aktif hingga
kini, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-
kadang mengeluarkan asap dan abu. Meskipun dari kejauhan gunung
ini tampak kerucut, namun di dalamnya terdapat kawah besar.
Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar
ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada
tanggal 24 Februari 1963 lava mulai mengalir menuruni lereng utara
gunung.
Pada tanggal 17 Maret 1963, gunung Agung meletus, mengirimkan
puing-puing ke udara setinggi 8-10 km, dan menghasilkan aliran
piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa,
menewaskan sekitar 1500 orang. Letusan kedua pada 16 Mei 1963
menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 orang.
7. 6. Gunung Galunggung (Tasikmalaya Jawa Barat)
Gunung Galunggung
Letusan Gunung Galungung pada tanggal 8 Oktober hingga 12 Oktober
tahun 1982 disertai petir. Letusannya menghasilkan hujan pasir
kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar.
Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai.
Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa,
dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari
puncak gunung. Galunggung tercatat pernah meletus dengan
dahsyatnya pada Juli tahun 1882.
8. 7. Gunung Merapi (Yogyakarta dan Jawa Tengah)
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di
bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi,
dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng
Eurasia.
Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan
sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu,
letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan
kubah-kubah lava.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar
10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar
antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.
Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh Pulau Jawa
diselubungi abu vulkanik. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan
kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusan
terdahsyatnya terjadi di tahun 1930 yang menghancurkan 13 desa dan
menewaskan 1400 orang.
9. 8. STRATOVOLCANO
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah
sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari
beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar
(raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan
terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
10. 9. SHIELD VOLCANO
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair,
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),
bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan
yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di
kepulauan Hawai.