Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Gunung Berapi Karakter
1. M. Hilmy Arief
M. Mulky Canta W.
Nabilla Chintani A. W.
Nadiyah Rahmasari
Naufal Rizky Rahardian
Ni Luh Eva Laraswati
Nurafwan Sofiyullah
2. KARAKTER UMUM GUNUNG BERAPI
Ciri – ciri gunung berapi yang aktif:
Dapat meletus sewaktu-waktu, mengeluarkan lava atau debu vulkanik, bebatuan
dan pasir
Umumnya berbentuk kerucut
Memilik kepundan
Mengeluarkan asap dan debu belerang
Mengeluarkan bau belerang yang sangat menyengat
Menghasilkan mata air panas
3. KARAKTER UMUM GUNUNG BERAPI
Ciri – ciri gunung berapi yang tidak aktif :
Pada bekas kepundan terdapat pohon atau hutan yang lebat
Tidak memperlihatkan ciri-ciri sebagaimana gunung api yang aktif
4. JENIS GUNUNG BERAPI
Berdasarkan bentuknya jenis gunungapi dibagi menjadi 4:
1. Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga
dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan,
sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya
tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali.
2. Perisai/Shield Volcano
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga
tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan
berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.
6. JENIS GUNUNG BERAPI
3. Cinder Cone Volcano
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk
mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di
sekitarnya.
4. Kaldera Volcano
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar
ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.
8. KLASIFIKASI GUNUNG BERAPI
1. Tipe A
Gunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu
kali sesudah tahun 1600.
2. Tipe B
Gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik,
namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
3. Tipe C
Gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan
solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
10. AKIBAT DAN DAMPAK GUNUNG BERAPI
Dampak positif:
Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian
sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan
tanaman yang jauh lebih berkualitas.
Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi
pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
Bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi tersebut bisa dimanfaatkan
sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan
mineral yang sangat melimpah.
11. AKIBAT DAN DAMPAK GUNUNG BERAPI
Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial
terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan
pembangkit listrik.
Dampak negatif:
Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam
gas mulai dari Sulfur Dioksida, gas Hidrogen sulfide, Nitrogen Dioksida
serta beberapa partikel debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di
sekitarnya.
Aktivitas ekonomi penduduk sekitar menjadi lumpuh.
12. AKIBAT DAN DAMPAK GUNUNG BERAPI
Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik
panas akan merusak pemukiman warga.
Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan
sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan
hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
13. AKIBAT DAN DAMPAK GUNUNG BERAPI
Akibat letusan gunung berapi:
Daerah yang dilalui oleh lava pijar yang dikeluarkan dari gunung berapi akan
mudah terbakar.
Awan panas dari letusan gunung berapi memiliki suhu yang tinggi (sekitar 500
derajat celcius) sehingga daerah yang dilaluinya dapat terbakar dan luluh lantak.
Hutan yang terkena hujan abu, pasir, dan kerikil dalam skala besar dapat rusak
dan daun-daun dari tumbuhan dapat rontok karenanya.
Bahaya hujan abu bagi manusia dapat mengganggu pernafasan dan juga dapat
menyebabkan atap-atap rumah roboh.
14. AKIBAT DAN DAMPAK GUNUNG BERAPI
Banjir lahar dingin membawa material seperti abu,pasir, kerikil dan bebatuan
vulkanik menuju sungai yang berhulu di puncak gunung yang akan
mengakibatkan mendangkalnya sungai dan luapan yang membahayakan bagi
masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai.
Gejolak magma dalam perut gunung berapi dapat mengakibatkan getaran-getaran
yang besar sehingga dapat memicu terjadinya gempa bumi vulkanik.
15. KASUS GUNUNG BERAPI
• Letusan Merapi (2010) adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di
Merapi di Indonesia. Aktivitas seismik dimulai pada akhir September 2010, dan
menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010,
mengakibatkan sedikitnya 165 orang tewas.
16. KASUS GUNUNG BERAPI
• Krakatau (Selat Sunda). Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan
berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah
disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yang sirna karena
letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan Krakatau
menyebabkan perubahan iklim global.
17. KASUS GUNUNG BERAPI
• Gunung Tambora (Sumbawa NTB) Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai
puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada
Volcanic Explosivity Index. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra
(lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan
Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari
71.000 orang dengan 11.000 – 12.000 di antaranya terbunuh secara langsung
akibat dari letusan tersebut.