Gunung Gamalama adalah gunung berapi aktif di Pulau Ternate, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 1.715 m dan telah meletus lebih dari 60 kali sejak 1538, termasuk empat letusan yang menimbulkan korban jiwa. Letusan terakhir terjadi pada 2003 dan menyemburkan abu vulkanik.
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
Gunung Meletus
1. Gunung Gamalama
Gunung Gamalama adalah
sebuah gunungstratovolcano
kerucut yang merupakan
keseluruhan Pulau Ternate,
Kepulauan Maluku, Indonesia.
Pulau ini ada di pesisir barat
Pulau Halmahera yang ada di
bagian utara Kepulauan
Maluku.
GunungGamalama mempunyai
ketinggian 1.715 meter di
atas permukaan laut. Gunung Gamalama ditutupi Hutan Montane pada
ketinggian 1.200 - 1.500 m dan Hutan Ericaceous pada ketinggian di
atas 1.500 m.
Gamalama sudah lebih dari 60 kali meletus sejak letusannya pertama kali
tercatat pada tahun 1538. Erupsi yang menimbulkan korban jiwa
setidaknya sudah empat kali terjadi. Pasca letusan, di lokasi desa yang
berjarak 18 kilometer dari pusat Kota Ternate itu muncul dua danau, yaitu
Danau Tolire Jaha dan Tolire Kecil.
Erupsi terakhir dari gunung Gamalama terjadi pada tahun 2003. Letusan
tersebut tidak besar dan tidak menimbulkan korban jiwa, letusan tersebut
menyemburkan abu vulkanik yang menutupi langit Ternate.
Namun mulai sejak tahun 2009, Gamalama kembali menunjukkan aktivitas
sehingga status "Waspada" diberlakukan pada gunung tersebut karena
aktivitas gunung yang meningkat.
Pada hari Senin, 5 Desember2011 terjadi semburan abu vulkanik dari
Gunung Gamalama pada pukul 00.08 yang menunjukkan bahwa Gunung
Gamalama masih aktif. Gunung Gamalama meletus dan mendorong ribuan
warga mengungsi karena semburan abu dan partikel debu setinggi 2.000
meter ke udara yang memuntahkannya ke sebuah kota dekat gunung
tersebut.
2. Gunung Merapi
Merapi (ketinggian puncak
2.968 m dpl, per 2006)
adalah gunung berapi di
bagian tengah Pulau Jawa
dan merupakan salah satu
gunung api teraktif di
Indonesia.
Karena aktivitas yang
semakin meningkat,
ditunjukkan dengan
tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul
06.00 WIB tangggal 25 Oktober BPPTK Yogyakarta merekomendasi
peningkatan status Gunung Merapi menjadi "awas" dan semua penghuni
wilayah dalam radius 10 km dari puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke
wilayah aman.
Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober.
Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan
material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan
panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan,
Sleman. dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari
Magelang yang tewas karena gangguan pernapasan.
Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur.
Mulai 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul
hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54
WIB.Selanjutnya mulai teramati titik api diam di puncak pada tanggal 1
November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang
kawah.
Namun demikian, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya
terjadi pembentukan kubah lava baru, malah yang terjadi adalah
peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas sejak 3 November.
Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4
November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan
awan panas ke berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar
pukul tiga siang hari terjadi letusan yang tidak henti-hentinya hingga
malam hari dan mencapai puncaknya pada dini hari Jumat 5 November
2010. Menjelang tengah malam, radius bahaya untuk semua tempat
3. diperbesar menjadi 20 km dari puncak. Rangkaian letusan ini serta suara
gemuruh terdengar hingga Kota Yogyakarta (jarak sekitar 27 km dari
puncak), Kota Magelang, dan pusat Kabupaten Wonosobo (jarak 50 km).
Hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara, sedangkan
hujan abu vulkanik pekat melanda hingga Purwokerto dan Cilacap. Pada
siang harinya, debu vulkanik diketahui telah mencapai Tasikmalaya,
Bandung, dan Bogor.
4. Gunung Sinabung
Gunung Sinabung adalah
sebuah gunung di Dataran
Tinggi Karo, Kabupaten
Karov, Sumatera Utarav,
Indonesia. Sinabung
bersama Sibayak di
dekatnya adalah dua
gunung berapi aktif di
Sumatera Utara.
Ketinggian gunung ini
adalah 2.460 meter.
Gunung ini menjadi puncak tertinggi di Sumatera Utara. Gunung ini belum
pernah tercatat meletus sejak tahun 1600. Gunung ini jenis Stratovolcano
Agustus 2010
Sejak 27 Agustus2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu
vulkanis.Pada tanggal 29 Agustus2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB
(28 Agustus 2010, 17.15 ), gunung Sinabung mengeluarkan lava.
Status gunung ini dinaikkan menjadi "Awas". Dua belas ribu warga
disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung Sinabung
cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut. Sebagian
Kota Medan juga terselimuti abu dari Gunung Sinabung.
Bandar Udara Polonia di Kota Medan dilaporkan tidak mengalami gangguan
perjalanan udara.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia karena gangguan pernapasan ketika
mengungsi dari rumahnya.
September 2010
Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi
sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul
18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3
kilometer.[13] Letuasn kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi
vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.
Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini
merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal
29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer.
Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.
5. Gunung Karangetang
Gunung Karangetang (dikenal
juga dengan nama Api Siau)
adalah gunung berapi yang
terletak di bagian utara Sulawesi
Utara, Indonesia tepatnya di
Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro. Gunung
Karangetang adalah salah satu
gunung berapi teraktif di Indonesia
dengan letusan sebanyak lebih
dari 40 kali sejak 1675 serta
banyak letusan kecil yang tidak
terdokumentasi pada catatan sejarah. Gunung ini merupakan salah satu
gunung berapi aktif di Indonesia. Pada letusan gunung Karangetang tahun
1997 menewaskan 3 orang.
Letusan Karangetang 2010
Gunung Karangetang pada 4 Agustus sekitar pukul 00.15 WITA meletus.
Masyarakat melakukan evakuasi untuk menghindari letusan susulan. Akibat
letusan sedikitnya 4 orang dinyatakan hilang. Akses transportasi ke lokasi
bencana lumpuh setelah jembatan ambruk oleh endapan lahar panas.
Rombongan Bupati yang meninjau lokasi bencana terdekat dengan lereng
gunung mengalami kesulitan karena beberapa jembatan rusak parah.
Letusan Karangetang 2011
Sejak ditetapkan berstatus Awas pada Jumat 18 Maret 2011, aktivitas
Gunung Karangetang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, tetap tinggi. Hari ini,
gunung itu masih mengeluarkan api dan awan panas.Sementara, awan panas
Karangetang mengarah ke Barat, ke arah tiga kampung yakni Kampung
Kinali, Mini dan Winangun. Awan panas dan guguran lava diketahui telah
merusak satu jembatan dan rumah warga.
6. Gunung Mayon
Gunung Mayon adalah sebuah
gunung berapi aktif di Provinsi
Albay, Filipina. Bentuknya yang
menyerupai kerucut yang
sempurna membuatnya
dianggap oleh banyak orang
sebagai "Gunung Fujinya"
Filipina. Beberapa kilometer di
sebelah selatan Mayon
terletak Kota Legazpi.
Mayon adalah gunung berapi teraktif di Filipina. Sepanjang 400 tahun
terakhir tercatat sudah terjadi sekitar 50 letusan Mayon. Letusan
pertama tercatat terjadi pada tahun 1616. Letusan terbaru terjadi pada
tahun 2006. Lima tahun sebelumnya Mayon juga pernah meletus. Letusan
terburuk terjadi pada 1 Februari1814. Saat itu aliran lava mengubur seisi
kota Cagsawa dan 1.200 orang meninggal dunia. Gunung ini terletak antara
Lempeng Eurasia dan Lempeng Filipina.
Sekitar 30.000 orang telah diungsikan saat gunung Mayon meletus pada
2006 lalu. Saat itu, angin taufan yang dipicu longsor terjadi dekat gunung
ini. Akibatnya, desa-desa di sekitarnya terkubur dan membunuh lebih dari
1.000 orang. Saat meletus pada 1814, Mayon menewaskan lebih dari
1.200 orang serta mengubur wilayah sekitarnya dengan lumpur. Sementara
letusan 1993 menyebabkan 79 orang meninggal dunia. Filipina merupakan
wilayah yang berada pada cincin api Pasifik. Di wilayah ini, aktivitas gunung
berapi relatif besar dan gempa bumi sering terjadi. Dari 37 gunung api
yang ada di Filipina, 22 diantaranya gunung api berstatus gunung api aktif.
7. Gunung Yasur
Gunung Yasur merupakan gunung
berapi yang berada di Negara
Vanuatu tepatnya di Pulau Tanna.
Seperti tulisan sebelumnya, wilayah
pasifik merupakan wilayah yang kaya
akan aktivitas vulkanik dan terkenal
dengan “Ring of Fire. Gunung Yasur
meletus hampir terus menerus
selama hampir 111 tahun, bahkan seringkali Gunung Yasur meletus setiap
tiga sampai empat menit. Namun letusan-letusan tersebut tidak
melontarkan material vulkanik dalam jumlah besar, sehingga para
vulkanolog menggolongkannya kedalam golongan gunung Strombolian atau
Vulcanian
Gunung berapi yang terletak di Ring of Fire (Cincin Api Pasifik) umumnya
memiliki ketinggian tidak lebih dari 361 meter diatas permukaan laut, dan
Gunung Yasur memiliki puncak piroklastik besar dengan kawah
berdiameter hampir 1.312 kaki (400 m). Gunung ini dibentuk oleh kekuatan
tektonik yang dihasilkan oleh pergerakan lempeng Indo-Australia yang
bergerak di bawah laut dari arah timur ke barat.
Salah satu letusan Gunung Yasur yang terjadi bulan Mei 2010 lalu, telah
menyemburkan awan material ke udara hingga mencapai ketinggian sekitar
6.000 kaki (1.828 m) dan tersebar di areal seluas 130 mil persegi (340
kilometer persegi).
8. Gunung Galeras
Galeras telah menjadi gunung
berapi aktif selama setidaknya
satu juta tahun. Terletak di
Kolombia selatan dekat perbatasan
dengan Ekuador. Gunung ini
merupakan gunung berapi yang
paling aktif di Kolombia. Gunung ini
telah meletus hampir setiap tahun
sejak tahun 2000. Hal ini
berbahaya karena frekuensi letusan tak terduga. Letusan gunung ini bisa
menyebabkan turunya lava panas hingga 3,5 km ke arah lereng gunung
Galeras. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 3 Januari 2010, dan
memaksa pemerintah untuk mengevakuasi 8.000 orang.
9. Gunung Sakurajima
Sakurajima adalah salah satu
gunung berapi paling aktif di
Jepang, Gunung ini terletak di
Pulau Kyushu Jepang. Intensitas
letusan gunung ini adalah salah
satu yang paling tinggi di Jepang
bahkan dunia. bahkan 7.300
letusan tercatat dalam 45 tahun
terakhir ini. Salah satu letusan
terdahsyat terjadi pada tanggal 10 Maret 2009 dimana gunung ini
melemparkan batuan dan komposisi gunung lainya hingga 2 kilometer
jauhnya.
10. Gunung Nyiragongo
Gunung Nyiragongo (3470 m dpl) ini
adalah gunung api aktif ini memiliki
kawah berisi lava mendidih terbesar
di dunia dengantemperatur sekitar
1200 C. Lebar kawah sekitar 1,7 km,
dalam 250 meter, diperhitungkan
diisi oleh sekitar 282 juta kaki kubik
lava mendidih yang datang dari
kantong magma di bawah kawah ini.
Kawah superpanas ini dikelilingi oleh
dinding batuan lava lama setinggi 15 meter.
. Saat terjadi erupsi, kolom-kolom tinggi lava pijar sering dilemparkan ke
langit dan jatuh menimpa kota/desa di sekitarnya, atau kawah lavanya
meluap, membobol pagar dindingnya dan membanjiri kota/desa di
bawahnya. Pada 17 Januari 2002, setelah berbulan-bulan dilanda gempa
kecil, Gunung Nyiragongo meletus melemparkan 8 milyar galon lava
membanjiri desa/kota Goma yang jauhnya hampir 15 km dari gunung. Lava
pijar dan lahar panas menhancurkan 15 % kota, membuat 120.000
penduduk Goma kehilangan rumah, mengungsikan sebanyak 400.000
penduduk. Saat ini setengah juta penduduk Goma hidup di bawah bayang-
bayang maut Nyiragongo.
11. Gunung Kelud
Kelud merupakan salah satu
gunung teraktif di Jawa
Timur. Gunung ini telah
beberapa kali meletus di abad
20, di antaranya tahun 1951,
1966 dan 1990.
Letusan yang terhebat terjadi
pada tahun 1919. Sebanyak
5110 orang terenggut
nyawanya dalam bencana
tersebut. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 2007 namun
pemerintah berhasil mengevakuasi warga untuk mengungsi menghindari
bencana. Letusan juga tidak terlalu besar.
By : Yustinus Raditya