SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Tuesday, February 18, 2014

GEOGRAFI – X
SEMESTER GENAP
Oleh : Mohammad Ali Azhar, S.Sos.I

MA. RIYADLOTUT THALABAH
SEDAN REMBANG
Tuesday, February 18, 2014

VULKANISME
Tuesday, February 18, 2014

PERUBAHAN LITOSFER DAN
DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi Dasar
Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan
litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Tuesday, February 18, 2014

Di dalam kulit bumi, di bawah gunung api terdapat rongga
besar dengan dinding tidak beraturan disebut DAPUR
MAGMA. Dapur magma berisi benda cair liat sangat
panas, yang disebut MAGMA. Magma yang mencapai
permukaan bumi disebut LAVA. Lava pijar yang keluar
dari gunung api, suhunya masih sangat tinggi yaitu masih
beberapa ratus derajad celsius. Setelah beberapa lama
suhu lava makin dingin dan akhirnya membeku menjadi
BATUAN BEKU. Magma yang menerobos atau
menyusup menuju permukaan bumi ada yang membeku
sampai di permukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah
membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. Apabila
penyusupan magma tersebut tidak mencapai permukaan
bumi disebut INTRUSI MAGMA, dan bila sampai di
permukaan bumi disebut EKSTRUSI MAGMA.
Tuesday, February 18, 2014

Intrusi Magma
adalah proses terobosan magma
ke dalam lapisan kulit bumi
(litosfer) tetapi tidak sampai
keluar dari permukaan bumi.

Gejala
Vulkanisme

Ekstrusi Magma
(Erupsi)
adalah gerakan magma mencapai
permukaan bumi dalam bentuk
letusan atau erupsi.
Tuesday, February 18, 2014

Bentuk intrusi magma sebagai berikut :

a) Batolit adalah batuan beku yang terbentuk dalam
dapur magma karena penurunan suhunya yang
sangat lambat.
b) Lakolit adalah batuan beku yang terjadi pada dua
lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa
cembung
c) Keping intrusi / siil adalah sisipan magma yang
membeku di antara dua lapisan litosfer tidak
cembung dan relatif tipis serta melebar
d) Gang (korok) adalah batuan hasil intrusi magma
yang memotong lapisan-lapisan litosfer dengan
bentuk pipih atau lempeng.
Tuesday, February 18, 2014

e) Apofisa adalah gang yang relatif kecil dan
merupakan cabang gang/korok
f) Diatrema adalah batuan pengisi pipa letusan yang
berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai
ke permukaan bumi.
Tuesday, February 18, 2014

Erupsi dibedakan menjadi tiga macam
sebagai berikut:
Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah
retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk
deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di
Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Tuesday, February 18, 2014

Ekstrusi sentral, terjadi magma
keluar melalui sebuah lubang (saluran
magma) dan membentuk gununggunung yang terpisah. Misalnya
Gunung Krakatau, Gunung Vesucius

Ekstrusi areal, terjadi apabila letak
magma dekat dengan permukaan
bumi, sehingga magma keluar
meleleh di beberapa tempat pada
suatu areal tertentu. Misalnya Yellow
Stone National Park di Amerika
Serikat yang luasnya mencapai
10.000 km persegi.
Tuesday, February 18, 2014

Berdasarkan kekuatan letusan dan kandungan
mineral yang dikeluarkan, erupsi gunung api
dibedakan atas tiga macam :

Erupsi eksplosif, adalah erupsi atau letusan dan
kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi ini
biasanya menyemburkan material vulkanik yang
bersifat padat cair.
Tuesday, February 18, 2014

Erupsi efusif, atau letusan yang tidak menimbulkan ledakan
karena tekanan gas kurang kuat. Pada proses erupsi ini
material yang dikeluarkan adalah material cair atau sebagian
besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil.
Selanjutnya bahan-bahan tersebut mengalir pada lereng
gunung sebagai aliran lava.
Erupsi campuran: erupsi yang
terjadi adalah Gabungan dari
erupsi eksplosif dan efusif
(sebab terbentuknya gunung
api strato).
Tuesday, February 18, 2014

Gunung api perisai, yaitu gunung api yang bentuknya
seperti perisai atau tameng. Gunung api ini lerengnya
sangat landai.
Contoh : G. Maona Loa di Hawaii.
Erupsi yang demikian disebut erupsi efusif.
Tuesday, February 18, 2014

Gunung api strato, yaitu gunung api yang berbentuk
seperti kerucut. Gunung semacam ini makin lama
akan makin bertambah tinggi. Pada umumnya gunung
api di Indonesia termasuk jenis gunung api strato.
Tuesday, February 18, 2014

Gunung api maar, yaitu gunung api berbentuk seperti
danau kering yang lubang kepundannya berbentuk
corong dan letusan yang di hasilkan besar sehingga
membentuk kawah di puncak.
Contoh : Gunung Paricutin di Meksiko, Gunung
Rinjani di Nusa Tenggara.
Bila dasar dan dinding corong kepundan tak dapat
ditembus air maka akan terbentuk danau kawah, seperti
pada G. Rinjani.
Tuesday, February 18, 2014

Tipe Hawaii

Tipe hawaii terjadi karena lava yang
keluar dari kawah sangat cair, sehingga
mudah mengalir ke segala arah. Sifat
lava yang sangat cair ini menghasilkan
bentuk seperti perisai atau tameng.

Ciri-ciri :
- Lava cair
- Dapur magma dangkal
- Tekanan gas rendah.
Contoh : Gunung
Kilaueaa dan Mauna
Kea, Mauna Loa
(Hawaii)
Tuesday, February 18, 2014

Tipe stromboli

Letusan tipe ini bersifat spesifik,
yaitu letusan-letusannya terjadi
dengan interval atau tenggang
waktu yang hampir sama.

Ciri – ciri :
- Lava cair
- Dapur magma dangkal tapi
lebih dalam dari dibanding tipe
Hawaii
- Tekanan gas sedang

Contoh : Gunung Vesuvius
(Italia), Gunung Raung (Jawa)
Tuesday, February 18, 2014

Tipe Volcano/ Vesuvian
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti
bom, abu, lapili, serta bahan-bahan padat dan cair atau
lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan
kedalaman dapur magmanya.
Ciri-ciri :

Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung
Semeru di Jawa Timur.
Tuesday, February 18, 2014

Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga
menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi
semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava.
Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya
terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai
ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas
(gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe
merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.

Ciri-ciri :
- Lava agak kental
- Dapur magma agak dangkal
- Tekanan gas rendah
- Terdapat sumbat lava dan kubah lava
Contoh : Gunung Merapi,Yogyakarta
Tuesday, February 18, 2014

Tipe Perret
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak
lingkungan. Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini
mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat
melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung,
sehingga dinding kawah melorot.
Ciri-ciri :
- Tekanan gas sangat kuat
- Lava encer
- Penyebab kaldera.

Contoh: Gunung Krakatau yang meletus
pada tahun 1883 dan St. Helens yang
meletus pada tanggal 18 Mei 1980.
Tuesday, February 18, 2014

Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan
kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum,
sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah
besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung
tersebut meletus.
Ciri-ciri :
- Viskositas lava hampir sama
dengan tipe merapi,
- Tekanan gasnya cukup besar,
- Peletusan mendatar
Contoh : Gunung Pelee, Prancis
Tuesday, February 18, 2014

Tipe Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah
bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar
gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat
berbahaya.
Ciri-ciri :
- Lava agak kental,
- Tekanan gas sedang,
- Kawahnya terdapat danau.

Contoh: Gunung Kelud (Jatim) yang meletus
pada tahun 1919 dan Gunung Sint
Vincent yang meletus pada tahun 1902
Tuesday, February 18, 2014

Material yang dikeluarkan saat gunung api meletus bermacammacam. Ada yang berupa padat, cair, dan gas. Masing-masing
zat tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis material.
Jenis material yang dikeluarkan gunung api adalah:

a) Material Padat (Efflata)
Menurut asalnya, efflata dibedakan menjadi dua, yaitu:
(1) Efflata allogen, berasal dari batu-batu di sekitar kawah
yang terlempar ketika terjadi letusan.
(2) Efflata autogen (Pyroclastica), berasal dari magma itu
sendiri.
Tuesday, February 18, 2014

Material padat (efflata) terdiri atas:
(1) Bom (batu-batu besar).
(2) Terak / Kerikil (batu-batu yang tidak beraturan dan lebih
kecil dari bom).
(3) Lapili (batu-batu kecil)
(4) Pasir (batu pasir)
(5) Debu / Abu (abu gunung api)
(6) Scoria
(7) Batu apung
Tuesday, February 18, 2014

b) Material Cair
Bahan cair dari dapur magma akan mengalir keluar dari gunung
api, jika magma cair dari dalam Bumi meleleh keluar dari lubang
kawah tanpa terhambat oleh sumbatan dan tidak terdapat
sumbatan di puncaknya. Material cair yang keluar ini terdiri atas:
(1) Lava, yaitu magma yang meleleh di luar pada lereng gunung
api.
(2) Lahar panas, yaitu campuran magma dan air, sehingga
merupakan lumpur panas yang mengalir.
(3) Lahar dingin, terbentuk dari efflata porus atau bahan padat di
puncak gunung menjadi lumpur ketika turun hujan lebat dan
mengalir pada lereng serta lembah.
Contohnya, akibat letusan Gunung Merapi tahun 2006 yang lalu
telah menghasilkan sekitar 6 juta meter kubik timbunan material
yang akan membentuk aliran lahar dingin saat turun hujan.
Tuesday, February 18, 2014

c) Material Gas atau Ekshalasi
Material gas atau ekshalasi terdiri atas:
(1) Solfatar, berbentuk gas belerang (H2S).
(2) Fumarol, berbentuk uap air (H2O).
(3) Mofet, berbentuk gas asam arang (CO2). Gas ini
berbahaya bagi kehidupan karena bersifat racun. Selain
itu, sifatnya yang lebih berat dari oksigen menyebabkan
gas ini lebih dekat dengan permukaan tanah sehingga
mudah dihirup oleh makhluk hidup.
Contohnya, gas CO2 yang keluar dari Gunung Dieng pada
tahun 1979 telah membunuh 149 penduduk.
Tuesday, February 18, 2014

Selain gunung api yang dihasilkan dari aktivitas ekstrusi magma,
ada beberapa fenomena alam lain yang terbentuk dari proses
lanjutan atau pasca vulkanisme. Kenampakan tersebut antara lain
kaldera, danau kaldera, plato lava, geyser, dan kolam lumpur.

a) Sumbat Lava
Kenampakan ini terjadi ketika lava yang
padat dalam pipa vulkanik yang padam
menjadi massa yang resistan. Beberapa
waktu kemudian, bagian dari kerucut
vulkanik yang terdiri atas materi yang
kurang resistan menjadi lapuk dan terkikis,
yang tertinggal hanya sumbat lava. Ukuran
sumbat lava ini bisa sangat besar hingga
menyerupai bukit. Salah satu contohnya
yaitu Menara Setan di Wyoming, AS.
Tuesday, February 18, 2014

b) Plato Lava
Kenampakan ini terjadi karena
magma yang keluar bersifat
encer, sehingga mampu
menyebar dan membentuk
hamparan lava yang luas dan
lama-kelamaan secara perlahan
lava ini membeku hingga
membentuk suatu dataran tinggi
yang disebut plato.

c) Kaldera dan Danau Kaldera
Kaldera adalah cekungan besar yang ada di puncak
gunung. Kenampakan ini terjadi akibat letusan yang sangat
dahsyat dan meninggalkan lubang yang besar. Jika lubang
ini kemudian terisi air akan membentuk danau kaldera.
Tuesday, February 18, 2014

d) Geyser dan Mata Air Panas
Di kawasan vulkanik, air tanah
bisa dipanaskan oleh magma.
Air yang terpanaskan ini bisa
muncul ke permukaan dengan
tenaga eksplosif, inilah yang
disebut geyser. Jika air ini keluar
melalui aliran air di celah
batuan, terbentuklah mata air
panas. Sedangkan geyser
merupakan air panas yang
memancar secara periodik.
Tuesday, February 18, 2014

Gejala Pravulkanik
Gunung api ketika akan meletus sudah memberikan
tandatanda atau gejala. Tanda-tanda ini perlu dikenali oleh
masyarakat sekitar, sehingga dapat dilakukan usaha
penyelamatan atau pengungsian. Tanda-tanda gunung api
akan meletus, yaitu:
1) Temperatur di sekitar kawah naik.
2) Banyak sumber air mengering.
3) Sering terjadi gempa.
4) Sering terdengar suara gemuruh di sekitar puncak
gunung.
5) Banyak binatang yang turun gunung atau berpindah.
Tuesday, February 18, 2014

Gejala Pasca Vulkanik
Gejala-gejala gunung api akan padam (pascavulkanik) adalah:
1) Munculnya ekshalasi atau sumber gas, contohnya di Dieng,
Jawa Tengah.
2) Keluarnya mata air panas, contohnya di Cimelati, Jawa
Barat.
3) Munculnya mata air makdani, yaitu mata air panas yang
mengandung mineral seperti belerang. Contohnya di
Maribaya (Jawa Barat), Baturaden dan Dieng (Jawa
Tengah).
4) Munculnya geyser, yaitu mata air panas yang disemburkan
ke udara. Ketinggian geyser dapat mencapai 70 m. Contoh
di Irlandia dan Yellowstone Park (Amerika Serikat).
Tuesday, February 18, 2014

budisma.web.id/dampak-dari-vulkanisme.
akses 20 januari 2014 pukul 16.43 WIB

Kreatif, Geografi SMA, 2013. halaman 31
Tuesday, February 18, 2014
Tuesday, February 18, 2014
Tuesday, February 18, 2014
Tuesday, February 18, 2014
Tuesday, February 18, 2014

More Related Content

What's hot (20)

Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt
 
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
 
Bentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi MagmaBentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi Magma
 
Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 
Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 
8. ppt lapisan bumi g7
8. ppt lapisan bumi g78. ppt lapisan bumi g7
8. ppt lapisan bumi g7
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
 
Presentasi Litosfer
Presentasi LitosferPresentasi Litosfer
Presentasi Litosfer
 
Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi
 
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
 
Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003
 
Struktur geologi
Struktur geologiStruktur geologi
Struktur geologi
 
Komposisi magma
Komposisi magmaKomposisi magma
Komposisi magma
 
Tenaga Eksogen
Tenaga EksogenTenaga Eksogen
Tenaga Eksogen
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupanBab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
 

Viewers also liked

Pengaruh Vulkanis Terhadap Kehidupan
Pengaruh Vulkanis Terhadap KehidupanPengaruh Vulkanis Terhadap Kehidupan
Pengaruh Vulkanis Terhadap KehidupanTika Apriliana
 
Kejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapiKejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapiZulhazmi Majid
 
Gunung Berapi (Volcanoes)
Gunung Berapi (Volcanoes)Gunung Berapi (Volcanoes)
Gunung Berapi (Volcanoes)NaNa Andriana
 
Power point gunung meletus
Power point gunung meletusPower point gunung meletus
Power point gunung meletusAry Kenedi
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Aar Riana
 
Presentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa BumiPresentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa Bumiachel
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
VulkanismeAN Fadly
 
AP Environmental Science Ch. 19, part 4 Ozone Depletion
AP Environmental Science Ch. 19, part 4 Ozone DepletionAP Environmental Science Ch. 19, part 4 Ozone Depletion
AP Environmental Science Ch. 19, part 4 Ozone DepletionStephanie Beck
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
VulkanismeGita S
 
Geodinamika
GeodinamikaGeodinamika
Geodinamikanarotomo
 
Sejarah Evolusi Merapi
Sejarah Evolusi MerapiSejarah Evolusi Merapi
Sejarah Evolusi MerapiNoer Cholik
 

Viewers also liked (20)

Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Pengaruh Vulkanis Terhadap Kehidupan
Pengaruh Vulkanis Terhadap KehidupanPengaruh Vulkanis Terhadap Kehidupan
Pengaruh Vulkanis Terhadap Kehidupan
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Kejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapiKejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapi
 
Gejala Vulkanisme
Gejala VulkanismeGejala Vulkanisme
Gejala Vulkanisme
 
Gunung Berapi (Volcanoes)
Gunung Berapi (Volcanoes)Gunung Berapi (Volcanoes)
Gunung Berapi (Volcanoes)
 
Letusan gunung api
Letusan gunung apiLetusan gunung api
Letusan gunung api
 
Power point gunung meletus
Power point gunung meletusPower point gunung meletus
Power point gunung meletus
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6
 
Presentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa BumiPresentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa Bumi
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
AP Environmental Science Ch. 19, part 4 Ozone Depletion
AP Environmental Science Ch. 19, part 4 Ozone DepletionAP Environmental Science Ch. 19, part 4 Ozone Depletion
AP Environmental Science Ch. 19, part 4 Ozone Depletion
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Geodinamika
GeodinamikaGeodinamika
Geodinamika
 
Geodinamika
GeodinamikaGeodinamika
Geodinamika
 
Gempa
GempaGempa
Gempa
 
Gateway to hell
Gateway to hellGateway to hell
Gateway to hell
 
Sejarah Evolusi Merapi
Sejarah Evolusi MerapiSejarah Evolusi Merapi
Sejarah Evolusi Merapi
 
BAB GUNUNG BERAPI
BAB GUNUNG BERAPIBAB GUNUNG BERAPI
BAB GUNUNG BERAPI
 

Similar to 2 vulkanisme ppt fix (20)

Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapiBelajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
 
Gunung_Meletus.pptx
Gunung_Meletus.pptxGunung_Meletus.pptx
Gunung_Meletus.pptx
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Geografi Vulkanisme
Geografi VulkanismeGeografi Vulkanisme
Geografi Vulkanisme
 
Gunung Meletus elf.pptx
Gunung Meletus elf.pptxGunung Meletus elf.pptx
Gunung Meletus elf.pptx
 
Vulkanisme.pptx
Vulkanisme.pptxVulkanisme.pptx
Vulkanisme.pptx
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Lithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferLithosfer pedosfer
Lithosfer pedosfer
 
BENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANIK.pdf
BENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANIK.pdfBENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANIK.pdf
BENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANIK.pdf
 
Lithosfer
LithosferLithosfer
Lithosfer
 
BENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANIK.pptx
BENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANIK.pptxBENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANIK.pptx
BENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANIK.pptx
 
Gunung ber api
Gunung ber apiGunung ber api
Gunung ber api
 
Volcanology
VolcanologyVolcanology
Volcanology
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
GEO_2010_1000913_NORM_VULKANISME
GEO_2010_1000913_NORM_VULKANISMEGEO_2010_1000913_NORM_VULKANISME
GEO_2010_1000913_NORM_VULKANISME
 
Paket 2 Litosfer Kelas X
Paket 2 Litosfer Kelas XPaket 2 Litosfer Kelas X
Paket 2 Litosfer Kelas X
 
Tipe – tipe letusan gunung berapi & peta
Tipe – tipe letusan gunung berapi & peta Tipe – tipe letusan gunung berapi & peta
Tipe – tipe letusan gunung berapi & peta
 

More from Survey METER Indonesia (6)

Konsep Geografi
Konsep GeografiKonsep Geografi
Konsep Geografi
 
Pengertian geografi
Pengertian geografiPengertian geografi
Pengertian geografi
 
Aspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.pptAspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.ppt
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
2 litosfer
2   litosfer2   litosfer
2 litosfer
 
2 tektonisme
2   tektonisme2   tektonisme
2 tektonisme
 

2 vulkanisme ppt fix

  • 1. Tuesday, February 18, 2014 GEOGRAFI – X SEMESTER GENAP Oleh : Mohammad Ali Azhar, S.Sos.I MA. RIYADLOTUT THALABAH SEDAN REMBANG
  • 2. Tuesday, February 18, 2014 VULKANISME
  • 3. Tuesday, February 18, 2014 PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN Standar Kompetensi Menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi Dasar Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
  • 4. Tuesday, February 18, 2014 Di dalam kulit bumi, di bawah gunung api terdapat rongga besar dengan dinding tidak beraturan disebut DAPUR MAGMA. Dapur magma berisi benda cair liat sangat panas, yang disebut MAGMA. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut LAVA. Lava pijar yang keluar dari gunung api, suhunya masih sangat tinggi yaitu masih beberapa ratus derajad celsius. Setelah beberapa lama suhu lava makin dingin dan akhirnya membeku menjadi BATUAN BEKU. Magma yang menerobos atau menyusup menuju permukaan bumi ada yang membeku sampai di permukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. Apabila penyusupan magma tersebut tidak mencapai permukaan bumi disebut INTRUSI MAGMA, dan bila sampai di permukaan bumi disebut EKSTRUSI MAGMA.
  • 5. Tuesday, February 18, 2014 Intrusi Magma adalah proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) tetapi tidak sampai keluar dari permukaan bumi. Gejala Vulkanisme Ekstrusi Magma (Erupsi) adalah gerakan magma mencapai permukaan bumi dalam bentuk letusan atau erupsi.
  • 6. Tuesday, February 18, 2014 Bentuk intrusi magma sebagai berikut : a) Batolit adalah batuan beku yang terbentuk dalam dapur magma karena penurunan suhunya yang sangat lambat. b) Lakolit adalah batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa cembung c) Keping intrusi / siil adalah sisipan magma yang membeku di antara dua lapisan litosfer tidak cembung dan relatif tipis serta melebar d) Gang (korok) adalah batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
  • 7. Tuesday, February 18, 2014 e) Apofisa adalah gang yang relatif kecil dan merupakan cabang gang/korok f) Diatrema adalah batuan pengisi pipa letusan yang berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
  • 8. Tuesday, February 18, 2014 Erupsi dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut: Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  • 9. Tuesday, February 18, 2014 Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gununggunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km persegi.
  • 10. Tuesday, February 18, 2014 Berdasarkan kekuatan letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibedakan atas tiga macam : Erupsi eksplosif, adalah erupsi atau letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi ini biasanya menyemburkan material vulkanik yang bersifat padat cair.
  • 11. Tuesday, February 18, 2014 Erupsi efusif, atau letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas kurang kuat. Pada proses erupsi ini material yang dikeluarkan adalah material cair atau sebagian besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil. Selanjutnya bahan-bahan tersebut mengalir pada lereng gunung sebagai aliran lava. Erupsi campuran: erupsi yang terjadi adalah Gabungan dari erupsi eksplosif dan efusif (sebab terbentuknya gunung api strato).
  • 12. Tuesday, February 18, 2014 Gunung api perisai, yaitu gunung api yang bentuknya seperti perisai atau tameng. Gunung api ini lerengnya sangat landai. Contoh : G. Maona Loa di Hawaii. Erupsi yang demikian disebut erupsi efusif.
  • 13. Tuesday, February 18, 2014 Gunung api strato, yaitu gunung api yang berbentuk seperti kerucut. Gunung semacam ini makin lama akan makin bertambah tinggi. Pada umumnya gunung api di Indonesia termasuk jenis gunung api strato.
  • 14. Tuesday, February 18, 2014 Gunung api maar, yaitu gunung api berbentuk seperti danau kering yang lubang kepundannya berbentuk corong dan letusan yang di hasilkan besar sehingga membentuk kawah di puncak. Contoh : Gunung Paricutin di Meksiko, Gunung Rinjani di Nusa Tenggara. Bila dasar dan dinding corong kepundan tak dapat ditembus air maka akan terbentuk danau kawah, seperti pada G. Rinjani.
  • 15. Tuesday, February 18, 2014 Tipe Hawaii Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng. Ciri-ciri : - Lava cair - Dapur magma dangkal - Tekanan gas rendah. Contoh : Gunung Kilaueaa dan Mauna Kea, Mauna Loa (Hawaii)
  • 16. Tuesday, February 18, 2014 Tipe stromboli Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Ciri – ciri : - Lava cair - Dapur magma dangkal tapi lebih dalam dari dibanding tipe Hawaii - Tekanan gas sedang Contoh : Gunung Vesuvius (Italia), Gunung Raung (Jawa)
  • 17. Tuesday, February 18, 2014 Tipe Volcano/ Vesuvian Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Ciri-ciri : Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.
  • 18. Tuesday, February 18, 2014 Tipe Merapi Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya. Ciri-ciri : - Lava agak kental - Dapur magma agak dangkal - Tekanan gas rendah - Terdapat sumbat lava dan kubah lava Contoh : Gunung Merapi,Yogyakarta
  • 19. Tuesday, February 18, 2014 Tipe Perret Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Ciri-ciri : - Tekanan gas sangat kuat - Lava encer - Penyebab kaldera. Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.
  • 20. Tuesday, February 18, 2014 Tipe Pelee Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus. Ciri-ciri : - Viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi, - Tekanan gasnya cukup besar, - Peletusan mendatar Contoh : Gunung Pelee, Prancis
  • 21. Tuesday, February 18, 2014 Tipe Vincent Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Ciri-ciri : - Lava agak kental, - Tekanan gas sedang, - Kawahnya terdapat danau. Contoh: Gunung Kelud (Jatim) yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902
  • 22. Tuesday, February 18, 2014 Material yang dikeluarkan saat gunung api meletus bermacammacam. Ada yang berupa padat, cair, dan gas. Masing-masing zat tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis material. Jenis material yang dikeluarkan gunung api adalah: a) Material Padat (Efflata) Menurut asalnya, efflata dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Efflata allogen, berasal dari batu-batu di sekitar kawah yang terlempar ketika terjadi letusan. (2) Efflata autogen (Pyroclastica), berasal dari magma itu sendiri.
  • 23. Tuesday, February 18, 2014 Material padat (efflata) terdiri atas: (1) Bom (batu-batu besar). (2) Terak / Kerikil (batu-batu yang tidak beraturan dan lebih kecil dari bom). (3) Lapili (batu-batu kecil) (4) Pasir (batu pasir) (5) Debu / Abu (abu gunung api) (6) Scoria (7) Batu apung
  • 24. Tuesday, February 18, 2014 b) Material Cair Bahan cair dari dapur magma akan mengalir keluar dari gunung api, jika magma cair dari dalam Bumi meleleh keluar dari lubang kawah tanpa terhambat oleh sumbatan dan tidak terdapat sumbatan di puncaknya. Material cair yang keluar ini terdiri atas: (1) Lava, yaitu magma yang meleleh di luar pada lereng gunung api. (2) Lahar panas, yaitu campuran magma dan air, sehingga merupakan lumpur panas yang mengalir. (3) Lahar dingin, terbentuk dari efflata porus atau bahan padat di puncak gunung menjadi lumpur ketika turun hujan lebat dan mengalir pada lereng serta lembah. Contohnya, akibat letusan Gunung Merapi tahun 2006 yang lalu telah menghasilkan sekitar 6 juta meter kubik timbunan material yang akan membentuk aliran lahar dingin saat turun hujan.
  • 25. Tuesday, February 18, 2014 c) Material Gas atau Ekshalasi Material gas atau ekshalasi terdiri atas: (1) Solfatar, berbentuk gas belerang (H2S). (2) Fumarol, berbentuk uap air (H2O). (3) Mofet, berbentuk gas asam arang (CO2). Gas ini berbahaya bagi kehidupan karena bersifat racun. Selain itu, sifatnya yang lebih berat dari oksigen menyebabkan gas ini lebih dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah dihirup oleh makhluk hidup. Contohnya, gas CO2 yang keluar dari Gunung Dieng pada tahun 1979 telah membunuh 149 penduduk.
  • 26. Tuesday, February 18, 2014 Selain gunung api yang dihasilkan dari aktivitas ekstrusi magma, ada beberapa fenomena alam lain yang terbentuk dari proses lanjutan atau pasca vulkanisme. Kenampakan tersebut antara lain kaldera, danau kaldera, plato lava, geyser, dan kolam lumpur. a) Sumbat Lava Kenampakan ini terjadi ketika lava yang padat dalam pipa vulkanik yang padam menjadi massa yang resistan. Beberapa waktu kemudian, bagian dari kerucut vulkanik yang terdiri atas materi yang kurang resistan menjadi lapuk dan terkikis, yang tertinggal hanya sumbat lava. Ukuran sumbat lava ini bisa sangat besar hingga menyerupai bukit. Salah satu contohnya yaitu Menara Setan di Wyoming, AS.
  • 27. Tuesday, February 18, 2014 b) Plato Lava Kenampakan ini terjadi karena magma yang keluar bersifat encer, sehingga mampu menyebar dan membentuk hamparan lava yang luas dan lama-kelamaan secara perlahan lava ini membeku hingga membentuk suatu dataran tinggi yang disebut plato. c) Kaldera dan Danau Kaldera Kaldera adalah cekungan besar yang ada di puncak gunung. Kenampakan ini terjadi akibat letusan yang sangat dahsyat dan meninggalkan lubang yang besar. Jika lubang ini kemudian terisi air akan membentuk danau kaldera.
  • 28. Tuesday, February 18, 2014 d) Geyser dan Mata Air Panas Di kawasan vulkanik, air tanah bisa dipanaskan oleh magma. Air yang terpanaskan ini bisa muncul ke permukaan dengan tenaga eksplosif, inilah yang disebut geyser. Jika air ini keluar melalui aliran air di celah batuan, terbentuklah mata air panas. Sedangkan geyser merupakan air panas yang memancar secara periodik.
  • 29. Tuesday, February 18, 2014 Gejala Pravulkanik Gunung api ketika akan meletus sudah memberikan tandatanda atau gejala. Tanda-tanda ini perlu dikenali oleh masyarakat sekitar, sehingga dapat dilakukan usaha penyelamatan atau pengungsian. Tanda-tanda gunung api akan meletus, yaitu: 1) Temperatur di sekitar kawah naik. 2) Banyak sumber air mengering. 3) Sering terjadi gempa. 4) Sering terdengar suara gemuruh di sekitar puncak gunung. 5) Banyak binatang yang turun gunung atau berpindah.
  • 30. Tuesday, February 18, 2014 Gejala Pasca Vulkanik Gejala-gejala gunung api akan padam (pascavulkanik) adalah: 1) Munculnya ekshalasi atau sumber gas, contohnya di Dieng, Jawa Tengah. 2) Keluarnya mata air panas, contohnya di Cimelati, Jawa Barat. 3) Munculnya mata air makdani, yaitu mata air panas yang mengandung mineral seperti belerang. Contohnya di Maribaya (Jawa Barat), Baturaden dan Dieng (Jawa Tengah). 4) Munculnya geyser, yaitu mata air panas yang disemburkan ke udara. Ketinggian geyser dapat mencapai 70 m. Contoh di Irlandia dan Yellowstone Park (Amerika Serikat).
  • 31. Tuesday, February 18, 2014 budisma.web.id/dampak-dari-vulkanisme. akses 20 januari 2014 pukul 16.43 WIB Kreatif, Geografi SMA, 2013. halaman 31