2. Kajian Letusan Gunung Semeru
Tujuan : Kajian letusan gunung semeru
Lokasi : Provinsi Jawa Timur, (Kabupaten
Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa
Timur, Indonesia)
Ketinggian: 3.676 m
Ketinggian relatif: 3.676 m
Letusan terakhir: 4 Desember 2021
Puncak: 3676 m
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di
Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676
meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung Semeru
juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di
Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan
Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Kawah di
puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama
Jonggring Saloko.
3. Frekuensi kejadian
Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api aktif yang terus melanjutkan
aktivitas vulkaniknya. Selanjutnya, Semeru tercatat meletus beruntun pada tahun
1945-1960.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, letusan Gunung Semeru telah terjadi
sejak tahun 1818. Namun, letusan tahun 1818 hingga tahun 1913 tidak banyak
terdokumentasikan. Lalu pada tahun 1941 sampai 1942, Gunung Semeru
mengalami letusan besar.
Dan pada tahun 2021 tanggal 4 Desember gunung semeru kembali mengalami
erupsi yang mengeluarkan lava dan awan panas.
4.
5. 1. Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, adalah kawasan yang sering terlanda
awan panas, aliran lava, material lontaran dan guguran batu (pijar).
Kawasan ini meliputi daerah puncak dan sekitarnya, dan beberapa lembah
sungai yang berasal dari daerah puncak. Pada KRB III tidak diperkenankan
untuk hunian tetap dan aktifitas lainnya.
2. Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Kawasan rawan bencana terhadap aliran masa,
seperti awan panas, aliran lahar dan lava yang
berpotensi melanda sungai yang berhulu dari
puncak gunung Semeru.
b. Kawasan rawan bencana terhadap material
lontaran batu (pijar), dan hujan abu lebat
dalam radius lingkaran 5 km dari kawah aktif
puncak gunung Semeru tanpa
memperhitungkan arah tiupan angin.
6. 3. Kawasan Rawan Bencana (KRB) I dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Kawasan rawan bencana terhadap aliran masa,
seperti lahar/banjir dan kemungkinan terlanda
perluasan awan panas atau aliran lava.
b. Kawasan rawan bencana terhadap material
jatuhan seperti jatuhan abu dan kemungkinan
dapat terkena lontaran batu pijar dalam radius
lingkaran 8 km dari pusat letusan gunung
Semeru tanpa memperhitungkan arah tiupan
angin
7. gunung semeru memiliki struktur geologi yang cukup kompleks.
Terdapat 4 (empat) sesar atau sebuah kelurusan. Kelurusan yang
ditemukan berarah barat laut hinggatenggara, timur hingga barat dan
timur laut-daya dan pada umumnya menunjukkan indikasiadanya
litologi yang bergeser dan pergesaran ini dianggap sesar
normal.Pengenalanlandscape berfungsi untuk memberikan gambaran
teoritas fenomena geografis yang terjadi dipermukaan bumi tipe erupsinya
sendiri yakni erupsi tipe Strombolian. Erupsi tipe strombolian adalah
erupsi yang menyemburkan gas dan debu vulkanik disertai pancuran lava
cair yang terjadi setiap 15-30 menit sekali
Pembahasan ilmiah
8. Bencana Sekunder
Bencana Sekunder yang timbul dari letusan gunung semeru
adalah sebagai berikut :
1. Banjir lahar (sungai leprak desa wuluh kecamatan
candipuro lumajang, sungai besuk sat di desa/kecamatan
pasru jambe lumajang
2. Pencemaran akibat abu Vulkanik
a. Gangguan pernapasan
b. Terganggunya sistem transportasi
c. Rusaknya lahan pertanian