SlideShare a Scribd company logo
Pengantar Geofisika
                               GEODINAMIKA
        KELOMPOK 5 :
        Harjumi
        Hasliah Elastuti
        Muh Ridwan
        Natalia Rismayanti
        Suci Restu
        Muh. Irsul Kurniawan
        Rahmat N. Hidayat
        Rusman
        Wa Ode Isra Mirani
        Hilda Yunita
        Novianti
Struktur Panas Bumi


Konsep Dasar Aliran
      Panas

                                          Seluk Beluk Pendinginan
                                             Litosfer Samudera

     Implikasi dari Struktur Panas Bumi
    terhadap Arus Konveksi pada Mantel
Aliran Panas

Aliran     panas     global   dapat   diketahui   dengan
menghitung gradien suhu di setiap tempat di
permukaan bumi. Ini memberikan sebuah penaksiran
dari rata-rata panas bumi yang hilang, yang mana
dapat di ubah ke dalam berbagai komponen.
Secara umum, aliran panas muncul akibat panas di
dalam astenosfere dan panas akibat gesekan, ujung
dari     lempengan     tersebut hancur     meleleh   dan
mempunyai temperatur tinggi (proses magmatisasi).
Adanya aliran panas menyebabkan terjadinya
perubahan temperatur dari bawah hingga ke
permukaan, dengan gradien temperatur rata-rata
sebesar 300C/km. Di perbatasan antara dua
lempeng (di daerah penujaman) harga laju aliran
panas umumnya lebih besar dari harga rata-rata
tersebut. Hal ini menyebabkan gradien temperatur
di daerah tersebut menjadi lebih besar dari gradien
tempetatur rata-rata, sehingga dapat mencapai 70-
800C/km
Tabel Taksiran Rata-Rata Panas Bumi yang
                 Hilang
Rata-rata dari pertumbuhan lempeng bergantung pada
keseimbangan antara rata-rata dari panas yang dihasilkan
dalam bumi dengan rata-rata dari panas yang hilang
dipermukaan.

Adapun sumber panas dalam bumi adalah:

1. Panas “asli” atau “purba”

2. Energy potensial gravitasi

3. Peluruhan radioaktif
Perpindahan Panas
Sebenarnya nilai pendinginan dari bumi tidak hanya
bergantung pada sumber panas saja, tetapi juga pada
kemampuan ketika panas tersebut di pindahkan ke
permukaan dan kemudian hilang di permukaan.
Ada 3 perpindahan panas yang menyebabkan suatu
sistem panas dalam bumi yakni

                      Konveksi
                                         Radiasi
   Konduksi
Sistem Panas Bumi
                      Pada dasarnya sistim panas bumi terbentuk

                      sebagai    hasil   perpindahan     panas    dari

                      suatu     sumber    panas    ke   sekelilingnya.

                      Perpindahan panas secara konduksi terjadi

                      melalui batuan, sedangkan perpindahan panas

                      secara konveksi terjadi karena adanya kontak

                      antara air dengan suatu sumber panas.

Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya

apung (bouyancy). Sedangkan radiasi, sebagian besar panas bumi

diperoleh dari sumber yang berasal dari luar (yaitu matahari).
Tabel Jumlah Panas Bumi
       yang Hilang
Aliran Panas, Gradien Panas Bumi, Difusi

 Nilai dari aliran panas oleh konduksi silang di lapisan
 tipis bergantung dengan
 • Perbedaan suhu antar lapisan (∆T)
 • Tebal lapisan (∆z)
 • Yang mana perpindahan panas berlangsung (yang
    ditentukan dengan konduktivitas termal k). Lapisan
    paling tipis dan perbedaan suhu terbesar (yakni
    gradient suhu terbesar), maka aliran panas terbesar.
Aliran panas q di sebuah titik adalah sebanding terhadap
gradient suhu di titik tersebut. Sehingga bila dirangkum
dalam hukum forier untuk konduksi maka diperoleh:

                                        ………..(1)



Dimana,
Minus menunjukkan bahwa arah aliran panas mengalir dari
suhu bertemperatur tinggi ke rendah (yakni dalam arah
berlawanan dari z jika z adalah kedalaman).
Dengan menggunakan persamaan (1) kita dapat merumuskan
persamaan konduksi (atau difusi), Dimana persamaan difusi
termal
                                     ………..(2)


Bila pers (1) dan (2) digabungkan maka persamaan difusi dapat
ditulis sebagai
                                                     ………..(3)


Dalam keadaan steady state, persamaan difusi untuk
menyatakan geotherm, yaitu perbedaan suhu dengan kedalaman
bumi:                                           ………..(4)
Geotherms dalam bumi
Struktur Termal dari Litosfer Samudera
Struktur termal dari litosfer samudera dapat dipicu
oleh pengamatan dari:
• Aliran panas
• Topografi (kedalaman dari cekungan samudera)
• Gravity (massa jenis bergantung terbalik pada
  suhu)
• Kecepatan seismic (µ=µ(T), λ = λ(T);
Pendinginan konduktif dari litosfer samudera ketika
penyebarannya dari punggung tengah samudera dapat
digambarkan oleh persamaan difusi berikut:

                    ∂T/∂t = k∇2T + A………..(5)

Litosfer saat ini di permukaan bumi, D ~ 104 km.
Penebalan    ini   terjadi    karena   litosfer   dingin
mengurangi suhu bahan dasar yang kemudian dapat
menjadi bagian dari piring.
Persamaan (5) dapat disederhanakan melalui 2 asumsi
  yakni:
(1) mengabaikan produksi panas oleh peluruhan
   radioaktif
(2) dengan mengambil pengukuran 2D sehingga kita
   dapat mengabaikan perbedaan di arah y.
(3) perkiraan daerah di atas yakni daerah di zona
   patahan.
sehingga persamaan (5) menjadi
                                              ………..(6)
       ∂T/∂t = k∇2T = k ((∂2T/∂x2) + (∂2T/∂z2))
Dengan kedalaman di bawah permukaan, z dan x sebagai
jarak dari punggung tengah samudera. Perbedaan suhu
dalam arah tegak lurus dengan punggung tengah samudera
(yakni lebarnya dalam arah x) selalu lebih kecil daripada
gradient vertikalnya. Sebab kondisi panas dalam arah
sumbu x dapat diabaikan dan pendinginan di suatu bagian
di litosfer akan bergerak terus di sepanjang lempeng, dari
punggung tengah samudera. Hal ini dapat digambarkan
dalam persamaan difusi 1D:
                    ∂T/∂t = k (∂2T/∂z2)
                                      ………..(7)
Pergerakan lempeng dengan kecepatan
u=x/t, dalam formula ini, waktu
memainkan peran ganda: ini digunakan
sebagai waktu dimana kita mendiskripsikan
suhu pada kedalaman z, tetapi ini juga
berhubungan dengan umur lantai samudera,
sehingga jarak x=ut dari sumbu tengah
samudera).
Gambar aliran panas pada MOR
Massa jenis bumi
Belokan, atau Kelenturan, dari Plat
           Tipis Elastis
Kita telah melihat pemekaran dari punggung tengah samudra
litosfer menebal (yang dasar litosfer termal didefinisikan isoterm
BYAN, biasanya Tm ≈ 1300          C) dan turun, lalu kemudian yang
litosfer   didinginkan    lebih   padat   daripada   mantel   yang
mendasarinya. Dengan kata lain, membentuk lapisan gravitasi tidak
stabil. Mengapa itu tetap di atas astenosfer, bukan tenggelam untuk
menghasilkan stratifikasi kerapatan lebih stabil? Itu karena pada
saat pendinginan lithosfer juga memperoleh kekuatan. Bobotnya
didukung oleh kekuatan, lithosfer dapat mempertahankan besar
tegangan sebelum rusak.
Kekuatan litosfer memiliki maksud yang sangat
penting:
• Ini berarti bahwa litosfer dapat menyokong beban,
  contohnya pada gunung laut (seamounts)
• Sebgian dari Litosfer adalah zona seismogenik
• Litosfer bukan merupakan cekungan sederhana
  kedalam mantel, tetapi berbentuk lengkungan atau
  melentur
Dasar teori untuk menurunkan
             persamaan plat elastis tipis
Investigasi dari tikungan atau kelenturan lempeng
menyediakan informasi penting tentang mekanika
tanah pada lempeng litosfer. Yang mana bergantung
pada parameter elastisitas dari litosfer dan ketebalan
dari lempeng. Homogen elastis karena beban V (x)
dapat dijelaskan oleh persamaan diferensial orde
keempat yang terkenal di balok elastis teori dalam
rekayasa:                      ………..(8)
Dengan w = w (x) defleksi, yaitu perpindahan vertikal dari
pelat, yang, pada kenyataannya, kedalaman laut, D
flexuralrigidity,         dan   P    gaya        horizontal.
Kekakuan lentur tergantung pada parameter elastik dari plat
serta pada pelat tebal:

                                      ………..(9)

Dimana,

dengan modulus Young E dan ν rasio Poisson.
Geodinamika

More Related Content

What's hot

59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
rramdan383
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum
fazar muslim
 
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Fajar Perdana
 
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Fajar Perdana
 
Geodinamika
GeodinamikaGeodinamika
Geodinamika
narotomo
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Fajar Perdana
 

What's hot (20)

Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVPengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Metode Seismik
Metode Seismik Metode Seismik
Metode Seismik
 
Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnet
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Bab 6 karakteristik Event Seismik
Bab 6 karakteristik Event SeismikBab 6 karakteristik Event Seismik
Bab 6 karakteristik Event Seismik
 
Bahan power point kelompok 4
Bahan power point kelompok 4Bahan power point kelompok 4
Bahan power point kelompok 4
 
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiSifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
Skala waktu-geologi
Skala waktu-geologiSkala waktu-geologi
Skala waktu-geologi
 
Perbandingan filtering trend surface analysis dan moving average dalam penent...
Perbandingan filtering trend surface analysis dan moving average dalam penent...Perbandingan filtering trend surface analysis dan moving average dalam penent...
Perbandingan filtering trend surface analysis dan moving average dalam penent...
 
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Geologi Waktu
Geologi WaktuGeologi Waktu
Geologi Waktu
 
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
 
Geodinamika
GeodinamikaGeodinamika
Geodinamika
 
Geolistrik 5
Geolistrik 5Geolistrik 5
Geolistrik 5
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
 

Viewers also liked

Teori pembentukan kerak bumi
Teori pembentukan kerak bumiTeori pembentukan kerak bumi
Teori pembentukan kerak bumi
Yudha43
 
10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi
10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi
10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi
arisiteru
 
Kejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapiKejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapi
Zulhazmi Majid
 
Geo2010 1003242 (ppt) tektonik lempeng_adiyat fp
Geo2010 1003242 (ppt) tektonik lempeng_adiyat fpGeo2010 1003242 (ppt) tektonik lempeng_adiyat fp
Geo2010 1003242 (ppt) tektonik lempeng_adiyat fp
Adiyat Fikrizal Pamungkas
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Avidia Sarasvati
 

Viewers also liked (18)

Teori pembentukan kerak bumi
Teori pembentukan kerak bumiTeori pembentukan kerak bumi
Teori pembentukan kerak bumi
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Sejarah Evolusi Merapi
Sejarah Evolusi MerapiSejarah Evolusi Merapi
Sejarah Evolusi Merapi
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Letusan gunung api
Letusan gunung apiLetusan gunung api
Letusan gunung api
 
2 vulkanisme ppt fix
2   vulkanisme ppt fix2   vulkanisme ppt fix
2 vulkanisme ppt fix
 
10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi
10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi
10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Kesehatan ternak kambing
Kesehatan ternak kambingKesehatan ternak kambing
Kesehatan ternak kambing
 
Kejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapiKejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapi
 
Geo2010 1003242 (ppt) tektonik lempeng_adiyat fp
Geo2010 1003242 (ppt) tektonik lempeng_adiyat fpGeo2010 1003242 (ppt) tektonik lempeng_adiyat fp
Geo2010 1003242 (ppt) tektonik lempeng_adiyat fp
 
i teori lempeng tektonik
i teori lempeng tektoniki teori lempeng tektonik
i teori lempeng tektonik
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
 
Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003
 
Presentasi lempeng tektonik
Presentasi lempeng tektonikPresentasi lempeng tektonik
Presentasi lempeng tektonik
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Lempeng Tektonik
Lempeng TektonikLempeng Tektonik
Lempeng Tektonik
 
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkTEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
 

Similar to Geodinamika

Temperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahTemperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanah
Dicky Pulungan
 
Suhu dan panas serta konversinya
Suhu dan panas serta konversinyaSuhu dan panas serta konversinya
Suhu dan panas serta konversinya
abebbiondy
 
Tugas pengayaan (3)
Tugas pengayaan (3)Tugas pengayaan (3)
Tugas pengayaan (3)
Suko Abdi
 
Makalah perubahan iklim
Makalah perubahan iklimMakalah perubahan iklim
Makalah perubahan iklim
irham kajang
 
Tata surya dan jagad raya (lgp)
Tata surya dan jagad raya (lgp)Tata surya dan jagad raya (lgp)
Tata surya dan jagad raya (lgp)
AnggraRA
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
iwan kurniawan
 
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.pptMateri_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
ayumaulira
 

Similar to Geodinamika (20)

Temperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahTemperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanah
 
Suhu dan panas serta konversinya
Suhu dan panas serta konversinyaSuhu dan panas serta konversinya
Suhu dan panas serta konversinya
 
Tugas pengayaan (3)
Tugas pengayaan (3)Tugas pengayaan (3)
Tugas pengayaan (3)
 
Aliran panas di dalam tanah.pptx
Aliran panas di dalam tanah.pptxAliran panas di dalam tanah.pptx
Aliran panas di dalam tanah.pptx
 
Pertemuan vi konduktifitas termal
Pertemuan vi konduktifitas termalPertemuan vi konduktifitas termal
Pertemuan vi konduktifitas termal
 
Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim
Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan IklimEvolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim
Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim
 
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang KehidupanBab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
 
Ltm pk konduksi
Ltm pk konduksiLtm pk konduksi
Ltm pk konduksi
 
Panas bumi
Panas bumiPanas bumi
Panas bumi
 
Fungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairanFungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairan
 
Makalah perubahan iklim
Makalah perubahan iklimMakalah perubahan iklim
Makalah perubahan iklim
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksi
 
Teori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Teori perkembangan Bumi & Susunan BumiTeori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Teori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
 
perpan 2
perpan 2perpan 2
perpan 2
 
Tata surya dan jagad raya (lgp)
Tata surya dan jagad raya (lgp)Tata surya dan jagad raya (lgp)
Tata surya dan jagad raya (lgp)
 
Heat Transfer
Heat TransferHeat Transfer
Heat Transfer
 
Bumi
BumiBumi
Bumi
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
 
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.pptMateri_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
 
Jagad raya, tata surya, dan bumi
Jagad raya, tata surya, dan bumiJagad raya, tata surya, dan bumi
Jagad raya, tata surya, dan bumi
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Geodinamika

  • 1. Pengantar Geofisika GEODINAMIKA KELOMPOK 5 : Harjumi Hasliah Elastuti Muh Ridwan Natalia Rismayanti Suci Restu Muh. Irsul Kurniawan Rahmat N. Hidayat Rusman Wa Ode Isra Mirani Hilda Yunita Novianti
  • 2. Struktur Panas Bumi Konsep Dasar Aliran Panas Seluk Beluk Pendinginan Litosfer Samudera Implikasi dari Struktur Panas Bumi terhadap Arus Konveksi pada Mantel
  • 3. Aliran Panas Aliran panas global dapat diketahui dengan menghitung gradien suhu di setiap tempat di permukaan bumi. Ini memberikan sebuah penaksiran dari rata-rata panas bumi yang hilang, yang mana dapat di ubah ke dalam berbagai komponen. Secara umum, aliran panas muncul akibat panas di dalam astenosfere dan panas akibat gesekan, ujung dari lempengan tersebut hancur meleleh dan mempunyai temperatur tinggi (proses magmatisasi).
  • 4. Adanya aliran panas menyebabkan terjadinya perubahan temperatur dari bawah hingga ke permukaan, dengan gradien temperatur rata-rata sebesar 300C/km. Di perbatasan antara dua lempeng (di daerah penujaman) harga laju aliran panas umumnya lebih besar dari harga rata-rata tersebut. Hal ini menyebabkan gradien temperatur di daerah tersebut menjadi lebih besar dari gradien tempetatur rata-rata, sehingga dapat mencapai 70- 800C/km
  • 5. Tabel Taksiran Rata-Rata Panas Bumi yang Hilang
  • 6. Rata-rata dari pertumbuhan lempeng bergantung pada keseimbangan antara rata-rata dari panas yang dihasilkan dalam bumi dengan rata-rata dari panas yang hilang dipermukaan. Adapun sumber panas dalam bumi adalah: 1. Panas “asli” atau “purba” 2. Energy potensial gravitasi 3. Peluruhan radioaktif
  • 7. Perpindahan Panas Sebenarnya nilai pendinginan dari bumi tidak hanya bergantung pada sumber panas saja, tetapi juga pada kemampuan ketika panas tersebut di pindahkan ke permukaan dan kemudian hilang di permukaan. Ada 3 perpindahan panas yang menyebabkan suatu sistem panas dalam bumi yakni Konveksi Radiasi Konduksi
  • 8. Sistem Panas Bumi Pada dasarnya sistim panas bumi terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy). Sedangkan radiasi, sebagian besar panas bumi diperoleh dari sumber yang berasal dari luar (yaitu matahari).
  • 9. Tabel Jumlah Panas Bumi yang Hilang
  • 10. Aliran Panas, Gradien Panas Bumi, Difusi Nilai dari aliran panas oleh konduksi silang di lapisan tipis bergantung dengan • Perbedaan suhu antar lapisan (∆T) • Tebal lapisan (∆z) • Yang mana perpindahan panas berlangsung (yang ditentukan dengan konduktivitas termal k). Lapisan paling tipis dan perbedaan suhu terbesar (yakni gradient suhu terbesar), maka aliran panas terbesar.
  • 11. Aliran panas q di sebuah titik adalah sebanding terhadap gradient suhu di titik tersebut. Sehingga bila dirangkum dalam hukum forier untuk konduksi maka diperoleh: ………..(1) Dimana, Minus menunjukkan bahwa arah aliran panas mengalir dari suhu bertemperatur tinggi ke rendah (yakni dalam arah berlawanan dari z jika z adalah kedalaman).
  • 12. Dengan menggunakan persamaan (1) kita dapat merumuskan persamaan konduksi (atau difusi), Dimana persamaan difusi termal ………..(2) Bila pers (1) dan (2) digabungkan maka persamaan difusi dapat ditulis sebagai ………..(3) Dalam keadaan steady state, persamaan difusi untuk menyatakan geotherm, yaitu perbedaan suhu dengan kedalaman bumi: ………..(4)
  • 14. Struktur Termal dari Litosfer Samudera Struktur termal dari litosfer samudera dapat dipicu oleh pengamatan dari: • Aliran panas • Topografi (kedalaman dari cekungan samudera) • Gravity (massa jenis bergantung terbalik pada suhu) • Kecepatan seismic (µ=µ(T), λ = λ(T);
  • 15. Pendinginan konduktif dari litosfer samudera ketika penyebarannya dari punggung tengah samudera dapat digambarkan oleh persamaan difusi berikut: ∂T/∂t = k∇2T + A………..(5) Litosfer saat ini di permukaan bumi, D ~ 104 km. Penebalan ini terjadi karena litosfer dingin mengurangi suhu bahan dasar yang kemudian dapat menjadi bagian dari piring.
  • 16. Persamaan (5) dapat disederhanakan melalui 2 asumsi yakni: (1) mengabaikan produksi panas oleh peluruhan radioaktif (2) dengan mengambil pengukuran 2D sehingga kita dapat mengabaikan perbedaan di arah y. (3) perkiraan daerah di atas yakni daerah di zona patahan. sehingga persamaan (5) menjadi ………..(6) ∂T/∂t = k∇2T = k ((∂2T/∂x2) + (∂2T/∂z2))
  • 17. Dengan kedalaman di bawah permukaan, z dan x sebagai jarak dari punggung tengah samudera. Perbedaan suhu dalam arah tegak lurus dengan punggung tengah samudera (yakni lebarnya dalam arah x) selalu lebih kecil daripada gradient vertikalnya. Sebab kondisi panas dalam arah sumbu x dapat diabaikan dan pendinginan di suatu bagian di litosfer akan bergerak terus di sepanjang lempeng, dari punggung tengah samudera. Hal ini dapat digambarkan dalam persamaan difusi 1D: ∂T/∂t = k (∂2T/∂z2) ………..(7)
  • 18. Pergerakan lempeng dengan kecepatan u=x/t, dalam formula ini, waktu memainkan peran ganda: ini digunakan sebagai waktu dimana kita mendiskripsikan suhu pada kedalaman z, tetapi ini juga berhubungan dengan umur lantai samudera, sehingga jarak x=ut dari sumbu tengah samudera).
  • 21. Belokan, atau Kelenturan, dari Plat Tipis Elastis Kita telah melihat pemekaran dari punggung tengah samudra litosfer menebal (yang dasar litosfer termal didefinisikan isoterm BYAN, biasanya Tm ≈ 1300 C) dan turun, lalu kemudian yang litosfer didinginkan lebih padat daripada mantel yang mendasarinya. Dengan kata lain, membentuk lapisan gravitasi tidak stabil. Mengapa itu tetap di atas astenosfer, bukan tenggelam untuk menghasilkan stratifikasi kerapatan lebih stabil? Itu karena pada saat pendinginan lithosfer juga memperoleh kekuatan. Bobotnya didukung oleh kekuatan, lithosfer dapat mempertahankan besar tegangan sebelum rusak.
  • 22. Kekuatan litosfer memiliki maksud yang sangat penting: • Ini berarti bahwa litosfer dapat menyokong beban, contohnya pada gunung laut (seamounts) • Sebgian dari Litosfer adalah zona seismogenik • Litosfer bukan merupakan cekungan sederhana kedalam mantel, tetapi berbentuk lengkungan atau melentur
  • 23. Dasar teori untuk menurunkan persamaan plat elastis tipis Investigasi dari tikungan atau kelenturan lempeng menyediakan informasi penting tentang mekanika tanah pada lempeng litosfer. Yang mana bergantung pada parameter elastisitas dari litosfer dan ketebalan dari lempeng. Homogen elastis karena beban V (x) dapat dijelaskan oleh persamaan diferensial orde keempat yang terkenal di balok elastis teori dalam rekayasa: ………..(8)
  • 24. Dengan w = w (x) defleksi, yaitu perpindahan vertikal dari pelat, yang, pada kenyataannya, kedalaman laut, D flexuralrigidity, dan P gaya horizontal. Kekakuan lentur tergantung pada parameter elastik dari plat serta pada pelat tebal: ………..(9) Dimana, dengan modulus Young E dan ν rasio Poisson.