SlideShare a Scribd company logo
Salah satu metode geofisika yang dapat
digunakan untuk mengetahui struktur bawah
permukaan bumi dengan cara mengamati
/mengukur variasi percepatan gravitasi bumi
yang diakibatkan oleh variasi distribusi nilai
rapat massa dari meterial dibawah permukaan
bumi.
• Gravitymeter lacoste & Romberg
• Barometer dan altimeter
• GPS
• Peta daerah survei
• Jam
• Kompas
• Alat pendukung lain seperti payung dan buku dll
1. Galvanometer
2. Membaca reading counter
3. Nivo melintang
4. Perata
5. Kunci
6. Bacaan alat
7. Nomor dan type alat
8. Pemutar untuk galvanometer
10. Nivo memanjang
Barometer
Barometer digunakan untuk
menentukan ketinggian di titik
pengamatan maupun di base
station
Keterangan :
1. Lampu
2. Bacaan
3. Pemutar bacaan
4. Tombol
Altimeter digunakan untuk
mengukur ketinggian titik
pengamatan
Keterangan :
1. Jarum altimeter
2. Skala bacaan
3. Sekrup pemutar
1. AKUISISI DATA
2. PROCESSING DATA
3. INTERPRESTASI
 Menggunakan peta Geologi dan peta topografi yang
bertujuan menentukan lintasan pengukuran dan base station.
Dalam penentuan base station, ada beberapa hal yang harus di
perhatikan yaitu
1. Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal, dapat
di baca dalam peta
2. Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas
dari gangguan.
3. Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS dapat
menerima sinyal dari satelit dengan baik.
Pengambilan data lapangan dilakukan secara
looping, yaitu dimulai pada suatu titik yang telah
ditentukan dan berakhir pada titik tersebut.
Tujuan dari sistem looping
Dapat diperoleh koreksi alat (Drift)
Besar nilai bacaan yang ditunjukan oleh gravitymeter belum
mempunyai satuan sehingga harus di konversi dahulu ke harga
miligal dengan menggunakan tabel konversi yang diset untuk
masing-masing alat berbeda dengan yang lain tergantung
spesifikasi alat.
Satuan percepatan gravitasi :
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai gravity
1. Lintang
2. Bujur
3. Elevasi
4. Azimuth
5. Rapat massa batuan
6. Topografi
 Dalam proses pengolahan data gravity, data harus mengalami
beberapa koreksi :
1. Koreksi apungan alat (drift correction)
bentuk pengkoreksian terhadap pembacaan gravimeter
disuatu tempat yang disebabkan elastisitas pegass halus pada
alat, pengaruh suhu, waktu pengukuran, dan goncangan
KOREKSI DRIFT
KOREKSI DRIFT :
C = koreksi drift untuk stasiun n
P = waktu pembacaan di stasiun n
q = waktu pembacaan di stasiun awal
r = waktu pembacaan di stasiun akhir
X = nilai pembacaan di stasiun akhir
Y = nilai pembacaan di stasiun awal
Nilai gravity suatu tempat juga di pengaruhi oleh
pasang surut bumi yang disebabkan oleh gaya tarik
bulan dan matahari .
Koreksi pasang surut ini bertujuan untuk
menghilangkan perubahan dari nilai gravitasi akibat
pasang surut juga tergantung dari kedudukan bulan.
Cara lain utuk memperoleh koreksi harga pasang
surut adalah dengan memakai tabel dari EAES-dari
Geophysical Prospecting yang diterbitkan setiap
tahun, koreksi tidal ini bervariasi antara 0,3 mgal –
0.1 mgal
Pada data gravitasi diperlukan sebagai akibat dari rotasi bumi.
Rotasi bumi akan menyebabkan :
1. Bentuk bumi berubah pada ekuator dan kutub sehingga jari-jari di
ekuator lebih besar dari jari-jari di kutub
2. Akumulasi massa pada ekuator
3. Terjadi percepatan centrifugal yang maksimal terjadi di ekuator dan
minimal terjadi di kutub.
Hasil dari rotasi bumi tersebut akan menyebabkan perbedaan nilai
percepatan gravitasi di seluruh permukaan bumi, yaitu bervariasi dari
ekuator ke kutub atau bervariasi terhadap lintang
Koreksi yang disebabkan oleh karena pengaruh variasi
ketinggian (topografi) terhadap medan gravitasi bumi.
Koreksi ini dilakukan untuk menarik bidang
pengukuran (P) ke bidang datum yaitu bidang geoid
(Po)
Koreksi ini sama dengan koreksi FAC namun pada koreksi ini
pengaruh massa batuan di perhitungkan.
Massa batuan yang mengisi ketinggian menambah gaya gravitasi,
sehingga perlu dikoreksi . Selain itu, juga diasumsikan topografinya
flat ( yang jika tidak flat akan di perlu dikoreksi dengan koreksi
terrain)
Koreksi medan atau topografi dilakukan untuk mengoreksi
adanya pengaruh penyebaran massa yang tidak teratur
disekitar titik pengukuran. Dalam koreksi bouguer diasumsikan
bahwa titik pengukuran dilapangan berada pada suatu bidang datar
yang sangat luas. Sedangkan seringkali kenyataan di lapangan
memiliki topografi yang berundulasi seperti adanya lembah dan
gunung. Maka jika hanya dilakukan koreksi bouguer saja hasilnya
akan kurng sempurna.
Cara perhitungan koreksi topografi dapat dilakukan dengan
menggunakan Hammer Chart.
Hammer Chart membagi area kedalam beberapa zona dan
kompartemen (segmen).
Hammer Chart
Hammer chart dikelompokkan
berdasarkan besarny radius dari
titik pengukuran gravitasi yaitu :
1. Inner Zone
memiliki radius yang tidak
terlalu besar sehingga bisa
didapatkan dari pengamatan
langsung dilapangan.
2. Outer Zone
memiliki radius yang cukup
jauh, sehingga biasanya
perbedaan ketinggian dengan
titik pengukuran gravitasi
menggunakan analisa peta
kontur
Koreksi medan pada tiap sektor dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Anomali Bouguer merupakan selisih dari harga percepatan gravitasi
observasi dengan harga normalnya.
gobs merupakan nilai gravitasi yang terbaca pada gravitimeter setelah
dikoreksi terhadap apungan pegas alat (driftcorrection) dan pengaruh
pasang surut bumi (tide correction). Sedangkan gN merupakan gabungan
koreksi lintang, elevasi dan bouguer, topografi (medan). Anomali Bouguer
dapat bernilai positif ataupun negatif.
Nilai anomali gravitasi atau anomali Bouguer yang diperoleh pada dasarnya mengandung dua
komponen informasi anomali, yaitu :
1. Anomali residual yang mengadung informasi geologi permukaan daerah penelitian.
Diindikasikan sebagai anomali yang berfrekuensi tinggi dan digunakan untuk
mendapatkan informasi geologi bawah permukaan yang relatif dangkal lebih dekat
kepermukaan bumi.
2. Anomali regional yang mencerminkan informasi geologi batuan dasar (basement).
Dicirikan sebagai anomali yang berfrekuensi rendah dan biasanya digunakan untuk
mendapatkan informasi geologi bawah permukaan yang sangat dalam.
Anomali yang berfrekuensi rendah sering berhubungan dengan struktur regional
seperti geosinklin atau gejala tektonik atau gejala tektonik global, sedangkan anomali
berfrekuensi tinggi berhubungan dengan struktur setempat yang sering disebut dengan
struktur geologi lokasi/sisa (residual). Untuk dapat dilihat dan ditafsirkan, maka anomali
residual ini perlu dipisahkan dari efek regionalnya.
 Terdapat 2 cara untuk memisahkan anomali regional dan residual pada anomali bouguer,
yaitu dengan cara grafis dan komputasi. Pada dasarnya pemisahan tersebut memenuhi
hubungan bahwa anomali residual sama dengan nilai anomali bouguer dikurangi dengan
nilai anomali regional
a. Metode smoothing
Metode smoothing merupakan metode yang menggunakan cara
grafis. Anomali regional memiliki tendensi lebih halus
dibandingkan dengan anomali Bouguer.
Jika kita menggunakan cara smoothing garis menerus yang
menunjukan anomali bouguer dikurangi anomali regional yang
ditunjukan garis putus-putus akan menghasilkan selisih antara
nilai anomali bouguer dan regional selisih ini yang disebut
anomali regional/lokal
Penafsiran terhadap data gravity dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu :
1. Kuantitif dan,
2. Kualitatif.
Tujuannya adalah untuk menafsirkan informasi
geologi yang ada dan terjadi dibawah permukaan
pada daerah penelitian seperti struktur geologi dan
jenis batuan.
Dapat dilakukan dengan cara menginterprestasi
secara langsung pada peta anomali bouguer, peta
anomali redional dan peta anomali residual
Kuantitatif
Penafsiran secara kuantitatif dilakukan untuk
memberi gambaran secara matematis mengenai
geometri dari benda penyebab anomali.
Ada 2 macam proses pemodelan, yaitu :
1. Pemodelan ke depan (forward modeling)
dan,
2. Pemodelan inversi(inverse modeling)
Forward modelling biasa digunakan untuk
menyatakan pemodelan yang dilakukan dengan
proses trial and error (coba-coba). Proses ini
merupakan kebalikan dari proses inverse dimana
dilakukan simulasi atau proses trial and error untuk
harga parameter model (densitas) hingga diperoleh
data teoritik yang cocok dengan data pengamatan.
Jika respon model cocok (fit) dengan data maka
model yang digunakan untuk memperoleh respon
tersebut dapat dianggap mewakili kondisi bawah
permukaan tempat data diukur.
Metode gravity

More Related Content

What's hot

Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnet
Muhammad Arief
 
Pengolahan data Gravity
Pengolahan data GravityPengolahan data Gravity
Pengolahan data Gravity
Kevin Pratama
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
gunadibinsamin
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Mario Yuven
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
Inri Pata'dungan
 
Geologi struktur rosette
Geologi struktur rosetteGeologi struktur rosette
Geologi struktur rosette
taufiqrafie
 
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012Fajar Perdana
 
Metode Seismik
Metode Seismik Metode Seismik
Metode Seismik
Nurul Amalia
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Diki Prasetya
 
Gravity Methods
Gravity Methods Gravity Methods
Gravity Methods
Sajida Rakhmah
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
rramdan383
 
Analisis data geofisika
Analisis data geofisikaAnalisis data geofisika
Analisis data geofisika
vidya amalia
 
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandungModul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
Muhammad Faisal Latif
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
Mario Yuven
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
IndahPasaribu1
 
257759909 seismologi
257759909 seismologi257759909 seismologi
257759909 seismologi
Nora Abner
 
Metode gravitasi
Metode gravitasiMetode gravitasi
Metode gravitasi
gayatriwizik
 
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
Nora Abner
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Mario Yuven
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
4153240014
 

What's hot (20)

Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnet
 
Pengolahan data Gravity
Pengolahan data GravityPengolahan data Gravity
Pengolahan data Gravity
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Geologi struktur rosette
Geologi struktur rosetteGeologi struktur rosette
Geologi struktur rosette
 
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
 
Metode Seismik
Metode Seismik Metode Seismik
Metode Seismik
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
 
Gravity Methods
Gravity Methods Gravity Methods
Gravity Methods
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Analisis data geofisika
Analisis data geofisikaAnalisis data geofisika
Analisis data geofisika
 
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandungModul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
 
257759909 seismologi
257759909 seismologi257759909 seismologi
257759909 seismologi
 
Metode gravitasi
Metode gravitasiMetode gravitasi
Metode gravitasi
 
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
127679922 penentuan-lokasi-gempa-baru
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
 

Similar to Metode gravity

Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptxMetode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Mhd. Zaky Daniyal
 
Metode Gravitasi.pptx
Metode Gravitasi.pptxMetode Gravitasi.pptx
Metode Gravitasi.pptx
ReniAgustiani5
 
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-KumeringIdentifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Teguh Budiman
 
ilmu ukur tambang
ilmu ukur tambangilmu ukur tambang
ilmu ukur tambang
Agnes Evelina
 
Ilmu ukur tambang
Ilmu ukur tambangIlmu ukur tambang
Ilmu ukur tambang
Agnes Evelina
 
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
DhiyaNadhifAthaya
 
Bab 2 geomagnetik
Bab 2 geomagnetikBab 2 geomagnetik
Bab 2 geomagnetik
Fatahillah Agung
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
Andi Ilham
 
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDAnalisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Teguh Budiman
 
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdfSTUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
JoseDa4
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Satriyani Satriyani
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanZia Ul Maksum
 
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi GeografiIstilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Anggy Wahyu Dwi Surya
 
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tolPaparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Erwangga1
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Gutit
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Taufiq Rifai
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
olismisarko
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Gian Adiwinata
 

Similar to Metode gravity (20)

Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptxMetode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
 
Metode Gravitasi.pptx
Metode Gravitasi.pptxMetode Gravitasi.pptx
Metode Gravitasi.pptx
 
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-KumeringIdentifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
 
ilmu ukur tambang
ilmu ukur tambangilmu ukur tambang
ilmu ukur tambang
 
Ilmu ukur tambang
Ilmu ukur tambangIlmu ukur tambang
Ilmu ukur tambang
 
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
 
Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1
 
Iii. teori dasar
Iii. teori dasarIii. teori dasar
Iii. teori dasar
 
Bab 2 geomagnetik
Bab 2 geomagnetikBab 2 geomagnetik
Bab 2 geomagnetik
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDAnalisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
 
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdfSTUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi GeografiIstilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
 
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tolPaparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
 

Recently uploaded

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 

Recently uploaded (10)

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 

Metode gravity

  • 1.
  • 2. Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi dengan cara mengamati /mengukur variasi percepatan gravitasi bumi yang diakibatkan oleh variasi distribusi nilai rapat massa dari meterial dibawah permukaan bumi.
  • 3. • Gravitymeter lacoste & Romberg • Barometer dan altimeter • GPS • Peta daerah survei • Jam • Kompas • Alat pendukung lain seperti payung dan buku dll
  • 4. 1. Galvanometer 2. Membaca reading counter 3. Nivo melintang 4. Perata 5. Kunci 6. Bacaan alat 7. Nomor dan type alat 8. Pemutar untuk galvanometer 10. Nivo memanjang
  • 5. Barometer Barometer digunakan untuk menentukan ketinggian di titik pengamatan maupun di base station Keterangan : 1. Lampu 2. Bacaan 3. Pemutar bacaan 4. Tombol
  • 6. Altimeter digunakan untuk mengukur ketinggian titik pengamatan Keterangan : 1. Jarum altimeter 2. Skala bacaan 3. Sekrup pemutar
  • 7. 1. AKUISISI DATA 2. PROCESSING DATA 3. INTERPRESTASI
  • 8.  Menggunakan peta Geologi dan peta topografi yang bertujuan menentukan lintasan pengukuran dan base station. Dalam penentuan base station, ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu 1. Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal, dapat di baca dalam peta 2. Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan. 3. Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS dapat menerima sinyal dari satelit dengan baik.
  • 9. Pengambilan data lapangan dilakukan secara looping, yaitu dimulai pada suatu titik yang telah ditentukan dan berakhir pada titik tersebut. Tujuan dari sistem looping Dapat diperoleh koreksi alat (Drift)
  • 10. Besar nilai bacaan yang ditunjukan oleh gravitymeter belum mempunyai satuan sehingga harus di konversi dahulu ke harga miligal dengan menggunakan tabel konversi yang diset untuk masing-masing alat berbeda dengan yang lain tergantung spesifikasi alat. Satuan percepatan gravitasi :
  • 11. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai gravity 1. Lintang 2. Bujur 3. Elevasi 4. Azimuth 5. Rapat massa batuan 6. Topografi
  • 12.  Dalam proses pengolahan data gravity, data harus mengalami beberapa koreksi : 1. Koreksi apungan alat (drift correction) bentuk pengkoreksian terhadap pembacaan gravimeter disuatu tempat yang disebabkan elastisitas pegass halus pada alat, pengaruh suhu, waktu pengukuran, dan goncangan
  • 13. KOREKSI DRIFT KOREKSI DRIFT : C = koreksi drift untuk stasiun n P = waktu pembacaan di stasiun n q = waktu pembacaan di stasiun awal r = waktu pembacaan di stasiun akhir X = nilai pembacaan di stasiun akhir Y = nilai pembacaan di stasiun awal
  • 14. Nilai gravity suatu tempat juga di pengaruhi oleh pasang surut bumi yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari . Koreksi pasang surut ini bertujuan untuk menghilangkan perubahan dari nilai gravitasi akibat pasang surut juga tergantung dari kedudukan bulan.
  • 15. Cara lain utuk memperoleh koreksi harga pasang surut adalah dengan memakai tabel dari EAES-dari Geophysical Prospecting yang diterbitkan setiap tahun, koreksi tidal ini bervariasi antara 0,3 mgal – 0.1 mgal
  • 16. Pada data gravitasi diperlukan sebagai akibat dari rotasi bumi. Rotasi bumi akan menyebabkan : 1. Bentuk bumi berubah pada ekuator dan kutub sehingga jari-jari di ekuator lebih besar dari jari-jari di kutub 2. Akumulasi massa pada ekuator 3. Terjadi percepatan centrifugal yang maksimal terjadi di ekuator dan minimal terjadi di kutub. Hasil dari rotasi bumi tersebut akan menyebabkan perbedaan nilai percepatan gravitasi di seluruh permukaan bumi, yaitu bervariasi dari ekuator ke kutub atau bervariasi terhadap lintang
  • 17. Koreksi yang disebabkan oleh karena pengaruh variasi ketinggian (topografi) terhadap medan gravitasi bumi. Koreksi ini dilakukan untuk menarik bidang pengukuran (P) ke bidang datum yaitu bidang geoid (Po)
  • 18.
  • 19. Koreksi ini sama dengan koreksi FAC namun pada koreksi ini pengaruh massa batuan di perhitungkan. Massa batuan yang mengisi ketinggian menambah gaya gravitasi, sehingga perlu dikoreksi . Selain itu, juga diasumsikan topografinya flat ( yang jika tidak flat akan di perlu dikoreksi dengan koreksi terrain)
  • 20. Koreksi medan atau topografi dilakukan untuk mengoreksi adanya pengaruh penyebaran massa yang tidak teratur disekitar titik pengukuran. Dalam koreksi bouguer diasumsikan bahwa titik pengukuran dilapangan berada pada suatu bidang datar yang sangat luas. Sedangkan seringkali kenyataan di lapangan memiliki topografi yang berundulasi seperti adanya lembah dan gunung. Maka jika hanya dilakukan koreksi bouguer saja hasilnya akan kurng sempurna. Cara perhitungan koreksi topografi dapat dilakukan dengan menggunakan Hammer Chart. Hammer Chart membagi area kedalam beberapa zona dan kompartemen (segmen).
  • 21. Hammer Chart Hammer chart dikelompokkan berdasarkan besarny radius dari titik pengukuran gravitasi yaitu : 1. Inner Zone memiliki radius yang tidak terlalu besar sehingga bisa didapatkan dari pengamatan langsung dilapangan. 2. Outer Zone memiliki radius yang cukup jauh, sehingga biasanya perbedaan ketinggian dengan titik pengukuran gravitasi menggunakan analisa peta kontur
  • 22. Koreksi medan pada tiap sektor dihitung dengan menggunakan persamaan :
  • 23. Anomali Bouguer merupakan selisih dari harga percepatan gravitasi observasi dengan harga normalnya. gobs merupakan nilai gravitasi yang terbaca pada gravitimeter setelah dikoreksi terhadap apungan pegas alat (driftcorrection) dan pengaruh pasang surut bumi (tide correction). Sedangkan gN merupakan gabungan koreksi lintang, elevasi dan bouguer, topografi (medan). Anomali Bouguer dapat bernilai positif ataupun negatif.
  • 24. Nilai anomali gravitasi atau anomali Bouguer yang diperoleh pada dasarnya mengandung dua komponen informasi anomali, yaitu : 1. Anomali residual yang mengadung informasi geologi permukaan daerah penelitian. Diindikasikan sebagai anomali yang berfrekuensi tinggi dan digunakan untuk mendapatkan informasi geologi bawah permukaan yang relatif dangkal lebih dekat kepermukaan bumi. 2. Anomali regional yang mencerminkan informasi geologi batuan dasar (basement). Dicirikan sebagai anomali yang berfrekuensi rendah dan biasanya digunakan untuk mendapatkan informasi geologi bawah permukaan yang sangat dalam. Anomali yang berfrekuensi rendah sering berhubungan dengan struktur regional seperti geosinklin atau gejala tektonik atau gejala tektonik global, sedangkan anomali berfrekuensi tinggi berhubungan dengan struktur setempat yang sering disebut dengan struktur geologi lokasi/sisa (residual). Untuk dapat dilihat dan ditafsirkan, maka anomali residual ini perlu dipisahkan dari efek regionalnya.  Terdapat 2 cara untuk memisahkan anomali regional dan residual pada anomali bouguer, yaitu dengan cara grafis dan komputasi. Pada dasarnya pemisahan tersebut memenuhi hubungan bahwa anomali residual sama dengan nilai anomali bouguer dikurangi dengan nilai anomali regional
  • 25. a. Metode smoothing Metode smoothing merupakan metode yang menggunakan cara grafis. Anomali regional memiliki tendensi lebih halus dibandingkan dengan anomali Bouguer. Jika kita menggunakan cara smoothing garis menerus yang menunjukan anomali bouguer dikurangi anomali regional yang ditunjukan garis putus-putus akan menghasilkan selisih antara nilai anomali bouguer dan regional selisih ini yang disebut anomali regional/lokal
  • 26. Penafsiran terhadap data gravity dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Kuantitif dan, 2. Kualitatif. Tujuannya adalah untuk menafsirkan informasi geologi yang ada dan terjadi dibawah permukaan pada daerah penelitian seperti struktur geologi dan jenis batuan.
  • 27. Dapat dilakukan dengan cara menginterprestasi secara langsung pada peta anomali bouguer, peta anomali redional dan peta anomali residual Kuantitatif Penafsiran secara kuantitatif dilakukan untuk memberi gambaran secara matematis mengenai geometri dari benda penyebab anomali.
  • 28. Ada 2 macam proses pemodelan, yaitu : 1. Pemodelan ke depan (forward modeling) dan, 2. Pemodelan inversi(inverse modeling)
  • 29.
  • 30. Forward modelling biasa digunakan untuk menyatakan pemodelan yang dilakukan dengan proses trial and error (coba-coba). Proses ini merupakan kebalikan dari proses inverse dimana dilakukan simulasi atau proses trial and error untuk harga parameter model (densitas) hingga diperoleh data teoritik yang cocok dengan data pengamatan. Jika respon model cocok (fit) dengan data maka model yang digunakan untuk memperoleh respon tersebut dapat dianggap mewakili kondisi bawah permukaan tempat data diukur.