TEORI LEMPENG TEKTONIK
• Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan
terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan
tipis dan keras yang masing-masing saling
bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini
terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini
tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng
Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan
hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan
berbagai peristiwa geologis, seperti gempa
bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi,
juga tentang bagaimana terbentuknya gunung,
benua, dan samudra.
• Berdasarkan arahpergerakannya,
perbatasan antara lempeng tektonik yang
satu dengan lainnya (plate boundaries)
terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen,
konvergen, dan transform. Selain itu ada
jenis lain yang cukup kompleks namun
jarang, yaitu pertemuan simpang tiga
(triple junction) dimana tiga lempeng kerak
bertemu.
• Terjadi apabiladua lempeng tektonik tertelan
(consumed) ke arah kerak bumi, yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling
menumpu satu sama lain (one slip beneath
another).
• Wilayah dimana suatu lempeng samudra
terdorong ke bawah lempeng benua atau
lempeng samudra lain disebut dengan zona
tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman
inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api
(volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic
trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
• Terjadi biladua lempeng tektonik bergerak
saling menggelangsar (slide each other),
yaitu bergerak sejajar namun berlawanan
arah. Keduanya tidak saling memberai
maupun saling menumpu. Batas transform
ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk
(transform fault).
• Gempa denganintensitas tinggi
(macroseisme), dapat diketahui
tanpa menggunakan alat
• Gempa dengan intensitas kecil
(microseisme), untuk
mengetahuinya harus
menggunakan alat
• Gempa dangkal,letak
hiposentrum berada kurang dari
10 km di bawah permukaan bumi
• Gempa menengah, letak
hiposentrum antara 10-30 km di
bawah permukaan bumi
• Gempa dalam, letak hiposentrum
berada lebih dari 30 km di bawah
permukaan bumi
• Gempa laut,jika letak episentrum
berada di dasar laut. Gempa ini
sangat berbahaya karena dapat
menimbulkan gelombang pasang
yang dinamakan Tsunami.
• Gempa daratan, jika letak
episentrum berada di daratan. Bila
gempa ini sangat kuat akan
merusak bangunan yang ada di
daerah itu.
• Kekuatan gempadapat dipengaruhi oleh
jarak episentrum dan amplitudo getaran. Alat
pencatat getaran gempa bumi dinamakan
seismograf. Hasil catatan seismograf
disebut seismogram. Kita mengenal dua
macam seismograf, yaitu seismograf
horizontal dan seismograf vertikal.
Seismograf horizontal untuk mencatat
getaran gempa bumi arah mendatar (utara-selatan
dan timur-barat), sedangkan
seismograf vertikal untuk mencatat getaran
gempa bumi arah tegak.
35.
• Dengan menggunakankedua macam
seismograf yang diletakkan pada jarak tertentu
dari sumber gempa dapat diketahui jumlah
gerakan tanah dan letak episentrum. Skala
ukuran kekuatan guncangan gempa bumi
menggunakan skala Mercalli dan Richter.
Namun, skala Richter yang paling sering
digunakan. Pada skala Richter besaran
(magnitudo) guncangan gempa dinyatakan
dengan skala logaritma berupa angka 1-9. untuk
memahami skala richter serta tingkat kerusakan
yang dapat ditimbulkan gempa, dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
36.
Ciri-ciri akibat gempabumi Skala
Terekam seismograf, namun tidak
dapat dirasakan
2,0 – 3,4
Dapat dirasakan oleh beberapa orang 3,5 – 4,2
Dapat dirasakan oleh banyak orang
4,3 - 4,8
Dapat dirasakan oleh semua orang
4,9 – 5,4
37.
Ciri-ciri akibat gempabumi Skala
Terjadi kerusakan kecil (sedikit) pada
bangunan
5,5 – 6,1
Terjadi kerusakan bangunan
6,2 – 6,9
Terjadi kerusakan hebat 7,0 – 7,3
Terjadi kerusakan yang luar biasa > 8,0
– Kerusakan yangsangat besar, seperti
runtuhnya rumah penduduk, gedung
bertingkat, jembatan, terbentuk lembah,
tanah terbelah, serta bukit atau tanah
longsor.
– Manusia banyak yang terluka dan
meninggal dunia karena tertimbun oleh
reruntuhan
– Banjir yang disebabkan bobolnya tanggul
atau bendungan
41.
– Kebakaran yangberasal dari dapur
penduduk, reruntuhnya gardu listrik, dan
pipa dalam tanah yang tidak dipakai
– Gelombang pasang (tsunami) yang tinggi
sehingga dapat merusak dan memporak-porandakan
permukiman penduduk di
daerah pantai serta berbagai fasilitas umum.