Annelida memiliki ciri tubuh bersegmen, sistem pencernaan sempurna, dan sistem peredaran darah tertutup. Terdiri dari kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Kelas-kelas ini berbeda dalam jumlah rambut dan parapodia mereka. Annelida memiliki peran penting seperti menyuburkan tanah, sumber makanan, dan zat hirudin yang berguna medis.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyebaran populasi hewan di suatu habitat. Secara umum dibahas tentang definisi populasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran populasi seperti lingkungan, sifat organisme, dan interaksi antar individu. Dilakukan percobaan lapangan untuk menentukan pola penyebaran semut, belalang dan serangga kecil lainnya menggunakan metode plot acak dan beraturan, kemudian hasilnya dianalis
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Fisiologi bakteri mempelajari mekanisme dan sistematika bakteri meliputi kebutuhan dasar seperti air, garam, mineral, CO2, oksigen, temperatur, dan pH. Bakteri dapat berkembangbiak secara aseksual melalui pembelahan atau pembentukan tunas, dan secara seksual. Bakteri mengalami fase pertumbuhan yang terdiri dari fase lag, logaritma, stasioner, dan kematian. Suatu spesies bakteri dap
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyebaran populasi hewan di suatu habitat. Secara umum dibahas tentang definisi populasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran populasi seperti lingkungan, sifat organisme, dan interaksi antar individu. Dilakukan percobaan lapangan untuk menentukan pola penyebaran semut, belalang dan serangga kecil lainnya menggunakan metode plot acak dan beraturan, kemudian hasilnya dianalis
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Fisiologi bakteri mempelajari mekanisme dan sistematika bakteri meliputi kebutuhan dasar seperti air, garam, mineral, CO2, oksigen, temperatur, dan pH. Bakteri dapat berkembangbiak secara aseksual melalui pembelahan atau pembentukan tunas, dan secara seksual. Bakteri mengalami fase pertumbuhan yang terdiri dari fase lag, logaritma, stasioner, dan kematian. Suatu spesies bakteri dap
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri mamalia beserta contoh-contoh spesies dari berbagai ordo mamalia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi taksonomi dari beberapa spesies mamalia seperti platipus, paus biru, kelelawar, beruang kutub, sapi laut, dan lain sebagainya.
Ringkasan dokumen tentang Flagellata dalam 3 kalimat:
Flagellata adalah kelas protozoa yang memiliki alat gerak berupa flagelum dan memiliki berbagai peran baik sebagai parasit penyebab penyakit maupun membantu proses pencernaan beberapa hewan. Contoh spesies Flagellata yang merugikan manusia adalah Trypanosoma gambiense yang menyebabkan penyakit tidur dan Leishmania donovani sebagai penyebab penyakit kala-azar.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Reptilia memiliki ciri khas seperti kulit bersisik, berdarah dingin, bertelur, dan menempati berbagai habitat. Terdiri atas empat ordo utama yaitu kura-kura, biawak, buaya, dan rhynchocephalia. Menghuni berbagai habitat mulai dari darat, air tawar, laut, hingga pohon. Beberapa memiliki manfaat sebagai predator hama dan bahan makanan, namun ada pula yang merugikan dengan memangsa tern
Gastropoda adalah kelas moluska yang terbesar. Hewan dalam kelas ini memiliki tubuh lunak yang dilindungi cangkang tunggal berbentuk spiral. Gastropoda hidup di perairan air tawar, air payau, dan darat, serta memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan reproduksi. Kelas ini dibagi menjadi beberapa ordo berdasarkan struktur insang dan sistem pernapasan.
Filum Echinodermata adalah filum hewan laut berkulit duri yang dapat ditemukan di berbagai kedalaman laut. Hewan ini memiliki tubuh beragam bentuk seperti bintang, tumbuhan, bunga, ular, dan lainnya. Echinodermata terbagi menjadi lima kelas berdasarkan bentuk tubuhnya.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok Mollusca. Mollusca merupakan hewan invertebrata bertubuh lunak yang terdiri dari 150.000 spesies hidup dan ribuan fosil. Mereka telah menyebar ke seluruh habitat air dan darat, serta merupakan jenis yang paling sukses secara geologis. Terdapat 3 kelas utama Mollusca yaitu Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda.
Porifera atau spons merupakan filum yang terdiri dari hewan akuatik sessile tanpa jaringan dan organ. Mereka memiliki tubuh berongga dengan sistem saluran air untuk sirkulasi cairan, dan sel-sel khusus untuk nutrisi, ekskresi, dan pertukaran gas. Porifera diklasifikasikan ke dalam kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Filum Porifera merupakan filum hewan yang memiliki tubuh berpori-pori. Hewan ini memiliki struktur tubuh sederhana dengan sistem kanal untuk sirkulasi air, serta tidak memiliki organ internal. Porifera melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual, serta memiliki peran sebagai alat pembersih dan sumber bahan obat-obatan.
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesRaden Iqrafia Ashna
[Ringkasan]
Filum Platyhelminthes memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: tubuh pipih dan lunak, triploblastik tanpa rongga tubuh, kebanyakan bersifat parasit, dan reproduksi secara generatif maupun vegetatif. Terdiri atas kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri mamalia beserta contoh-contoh spesies dari berbagai ordo mamalia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi taksonomi dari beberapa spesies mamalia seperti platipus, paus biru, kelelawar, beruang kutub, sapi laut, dan lain sebagainya.
Ringkasan dokumen tentang Flagellata dalam 3 kalimat:
Flagellata adalah kelas protozoa yang memiliki alat gerak berupa flagelum dan memiliki berbagai peran baik sebagai parasit penyebab penyakit maupun membantu proses pencernaan beberapa hewan. Contoh spesies Flagellata yang merugikan manusia adalah Trypanosoma gambiense yang menyebabkan penyakit tidur dan Leishmania donovani sebagai penyebab penyakit kala-azar.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Reptilia memiliki ciri khas seperti kulit bersisik, berdarah dingin, bertelur, dan menempati berbagai habitat. Terdiri atas empat ordo utama yaitu kura-kura, biawak, buaya, dan rhynchocephalia. Menghuni berbagai habitat mulai dari darat, air tawar, laut, hingga pohon. Beberapa memiliki manfaat sebagai predator hama dan bahan makanan, namun ada pula yang merugikan dengan memangsa tern
Gastropoda adalah kelas moluska yang terbesar. Hewan dalam kelas ini memiliki tubuh lunak yang dilindungi cangkang tunggal berbentuk spiral. Gastropoda hidup di perairan air tawar, air payau, dan darat, serta memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan reproduksi. Kelas ini dibagi menjadi beberapa ordo berdasarkan struktur insang dan sistem pernapasan.
Filum Echinodermata adalah filum hewan laut berkulit duri yang dapat ditemukan di berbagai kedalaman laut. Hewan ini memiliki tubuh beragam bentuk seperti bintang, tumbuhan, bunga, ular, dan lainnya. Echinodermata terbagi menjadi lima kelas berdasarkan bentuk tubuhnya.
Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas, yaitu Nematoda dan Acantocephala. Cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi dapat hidup sebagai parasit pada manusia dengan daur hidup selama 2 minggu-2 bulan, dimulai dari kopulasi di caecum hingga bertelur di anus. Diagnosis enterobiasis ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskopis feses atau anal swab untuk mendeteksi telur atau larva cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok Mollusca. Mollusca merupakan hewan invertebrata bertubuh lunak yang terdiri dari 150.000 spesies hidup dan ribuan fosil. Mereka telah menyebar ke seluruh habitat air dan darat, serta merupakan jenis yang paling sukses secara geologis. Terdapat 3 kelas utama Mollusca yaitu Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda.
Porifera atau spons merupakan filum yang terdiri dari hewan akuatik sessile tanpa jaringan dan organ. Mereka memiliki tubuh berongga dengan sistem saluran air untuk sirkulasi cairan, dan sel-sel khusus untuk nutrisi, ekskresi, dan pertukaran gas. Porifera diklasifikasikan ke dalam kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Filum Porifera merupakan filum hewan yang memiliki tubuh berpori-pori. Hewan ini memiliki struktur tubuh sederhana dengan sistem kanal untuk sirkulasi air, serta tidak memiliki organ internal. Porifera melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual, serta memiliki peran sebagai alat pembersih dan sumber bahan obat-obatan.
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesRaden Iqrafia Ashna
[Ringkasan]
Filum Platyhelminthes memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: tubuh pipih dan lunak, triploblastik tanpa rongga tubuh, kebanyakan bersifat parasit, dan reproduksi secara generatif maupun vegetatif. Terdiri atas kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.
Filum Nemathelminthes terdiri dari cacing-cacing berbentuk silindris dengan tubuh berongga semu. Cacing ini memiliki sistem pencernaan lengkap namun tidak memiliki sistem peredaran darah atau pernapasan. Ukuran tubuhnya bervariasi namun sebagian besar bersifat mikroskopik.
Bahan ajar STAD Materi Filum Porifera dllMutiara Zizou
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat filum invertebrata yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, dan Nemathelminthes. Menguraikan ciri-ciri umum, klasifikasi, dan contoh organisme pada masing-masing filum tersebut.
1. Annelida merupakan kelompok binatang invertebrata yang memiliki tubuh bersegmen dan sistem saraf berbentuk tali saraf.
2. Mereka hidup di perairan air tawar, laut, dan darat serta memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, dan ekskresi yang sempurna.
3. Terdapat 3 kelas utama Annelida yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Filum Annelida merupakan cacing bersegmen dengan tubuh berbentuk silinder dan terbagi menjadi beberapa ruas. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, sistem pencernaan lengkap, dan beberapa jenisnya hidup sebagai parasit dengan menghisap darah inangnya.
Annelida adalah filum cacing gelang yang tubuhnya bersegmen. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh ditutup kutikula, memiliki rongga tubuh, bergerak menggunakan setae dan kontraksi otot, serta habitat di perairan dan daratan lembab. Terdapat 3 kelas utama Annelida yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
The document discusses characteristics of nemathelminth worms and describes four common types: roundworms, hookworms, filarial worms, and pinworms. It outlines key details about each worm's lifecycle, where it lives, and its impact on hosts. Prevention methods are also mentioned, focusing on maintaining cleanliness of both personal hygiene and living environments.
Annelida adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Mereka memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan eksresi yang sempurna. Terdiri dari 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta memiliki parapodia dan banyak seta, sementara Oligochaeta memiliki sedikit seta dan tidak memiliki parapodia. Hirudinea adalah lintah dan pacet yang mengisap darah.
Chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut: notokord, tali saraf tunggal, ekor, dan celah faring. Chordata dibagi menjadi 3 subfilum: Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Vertebrata memiliki tulang belakang dan dibagi menjadi 5 kelas: ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga filum utama cacing, yaitu Platyhelmintes, Nemathelmintes, dan Annelida. Filum Platyhelmintes mencakup cacing pipih seperti Planaria dan cacing isap hati, sedangkan Nemathelmintes berisi cacing gilig seperti Ascaris yang menginfeksi usus manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
1. Annelida merupakan filum yang memiliki tubuh bersegmen dan sistem organ yang kompleks. Annelida meliputi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
2. Annelida memiliki peran penting bagi manusia dan lingkungan, seperti sumber protein, bahan baku obat dan kosmetik, serta membersihkan luka. Namun, beberapa juga dapat menyebabkan penyakit parasit pada manusia.
Annelida adalah filum cacing yang memiliki tubuh bersegmen dan beruas-ruas. Terdiri dari kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta adalah cacing laut berambut banyak, Oligochaeta adalah cacing tanah berambut sedikit, sedangkan Hirudinea adalah lintah.
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku yang hidup di berbagai tempat, baik air tawar, air laut maupun darat. Cacing ini memiliki tubuh yang terbagi menjadi segmen yang memungkinkan fungsi yang berbeda pada masing-masing bagian tubuh. Terdapat sekitar 12.000 jenis Annelida yang terbagi dalam tiga kelas.
Echinodermata adalah hewan laut berkulit duri yang meliputi bintang laut, bulu babi, teripang, dan lainnya. Mereka hidup di dasar laut dan memiliki sistem pencernaan, pernapasan, reproduksi, dan lainnya. Reproduksi secara seksual dengan fertilisasi eksternal dan zigot berkembang menjadi larva bergerak bebas.
2. ANNELIDA
Ciri umum :
a. tubuhnya beruas-ruas seperti cincin (bersegmen yang
disebut metameri) dan dilapisi oleh kutikula
b. triploblastik, coelmate
c. eumetazoa, simetri bilateral
d. bersifat hermafrodit
f. sistem pencernaan sempurna
g. sistem ekskresinya berupa Nefridium
h. sistem peredaran darah tertutup
i. sistem pernapasan dilakukan secara difusi dengan seluruh
tubuhnya
j. sistem saraf berupa gonglion otak dihubungkan dengan tali
saraf longitudinal
3. STRUKTUR TUBUH ANNELIDA
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam
tubuhnya (metameri). Setiap segmen memiliki parapodia dan
setiap parapodia memliliki setae (rambut halus), kecuali pada
segmen terakhir.
Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat
sekat yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem
ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan
segmen lainnya saling berhubungan menembus septa.
Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan
dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan
kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot
memanjang (longitudinal).
4. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri
dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan
anus.
Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga
memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang artinya
darah beredar melalui pembuluh darah. Darahnya
mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.
Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi
memompa darah ke seluruh tubuh atau mengangkut hasil
metabolisme ke seluruh tubuh.
System gerak dengan menggunakan konstraksi otot
– otot tubuh atau dengan menggunakan rambut halus
pada kulitnya (setae).
Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga
tali. Gonglion otak terletak di depan faring pada anterior.
5. Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari
nefridia, nefrostom, dan nefrotor. Nefridia ( tunggal –
nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri dari
saluran. Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.
Nefrotor merupakan pori permukaan tubuh tempat kotoran
keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen
tubuhnya
6. Cara hidup dan habitat
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada
sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata,
termasuk manusia. Habitat annelida umumnya berada di dasar
laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di
tanah atau tempat-tempat lembab.Annelida hidup diberbagai
tempat dengan membuat liang sendiri.
Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan
pembentukan gamet. Namun ada juga yang bereproduksi
secara asexual yaitu fragmentasi, yang kemudian beregenerasi.
Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu
(hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain
(gonokoris).
Karena Annelida tergolong hermafrodit maka
reproduksinya dilakukan dengan cara peleburan sel sperma
dan ovum dengan menggunakan klitelum sebagai organ
kopulasi dan membentuk cocon ( kepompong) untuk melindungi
telurnya.
11. a. Kelas Polychaeta ( Cacing berambut banyak)
ciri-ciri :
- Memiliki banyak rambut (Poly = banyak, chaeta = rambut)
- Karnivora, memakan sisa-sisa organisme, plankton, dll
- System gerak dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan
parapodia dan dengan otot membujur atau melingkar yang
bekerja secara antagonis
- Umumnya hidup bebas, dalam pasir atau menggali batu-
batu di daerah pasang surut air laut
- Tubuhnya dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku
- Tubuhnya bersegmen-segmen, tiap segmen dilengkapii
parapodia (kaki). Parapodia merupakan alat gerak yg berupa
tonjolan berdaging mengandung kapiler-kapiler darah, berkulit
tipis, dan ditumbuhi rambut. Alat ini pun berperan sebagai
alat pernapasan (insang). Setiap parapodia memliki setae
kecuali pada segmen terakhir
12. - Reproduksi secara sexual membentuk gamet
Gamet betina yang telah dibuahi oleh gamet jantan akan
berkembang menjadi larva (trokhopor).
- Contoh : Eunice viridis (cacing wawo, dapat dimakan
kaya akan sumber protein) terdapat di Kep.Maluku
, Lysidice oele (cacing palolo, dapat dimakan kaya akan
sumber protein) terdapat di Kep.Maluku, Nereis virens
(kelabang laut)
- Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-
merahan.
- Cacing ini tidak mempunyai sadel (klitelum)
15. b. Kelas Oligochaeta ( Cacing Berambut Sedikit)
Ciri-ciri :
- Mempunyai sedikit rambut (Oligo = sedikit)
- Mempunyai klitelium yang berfungsi sebagai
perkembangkbiakan
- Tidak mempunyai parapodia
- Terdapat beberapa setae pada tiap ruas tubuhnya
- Umumnya hidup ditanah, air tawar
- Dapat menyuburkan tanah, dengan cara menggemburkan
tanah dengan memakannya kemudian dikeluarkan
kembali bersama fosfor lalu tanah menjadi subur
- Tubuhnya dari kitin
- Bersifat hermaphrodit
- contoh : Lumbricus terrestris (cacing tanah di Eropa dan
Amerika), Pheretima posturna (cacing tanah di Asia), Pheretima
musica (Cacing Sondari)
16. Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan
yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah
adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan
organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik
makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di
tembolok lalu ke rempela.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia
bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong
bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya
adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung
nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.
Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah
dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta)
menuju pembuluh ventral.
17. Struktur Tubuh Oligochaeta
Bagian luar tubuh terdiri atas segmen-segmen yang jumlah dan lebarnya
berbeda menurut spesies.
Cacing tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin jantan dan betina
pada bagian ventral atau ventro lateral.
Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti cincin atau
pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen
tertentu) pada umur 2,5 bulan.
Klitelum terkait dengan produksi kokon.
Klitelum dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai 10 segmen ke
posterior.
Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut
spesies.
18. Untuk menghasilkan telur fertil, cacing harus mencari pasangan
dan saling menukar sperma yang akan membuahi sel telur.
Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing lubang kelamin
betina.
Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan
mengeluarkan lendir yang akan mengeras dan bergerak ke
belakang terdorong oleh gerak maju cacing.
Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah
dibuahi akan masuk ke dalam selubung kokon tersebut.
Kokon yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang cocok akan
menetas dalam 14 - 21 hari. Jumlah telur dalam kokon
beragam, biasanya lebih dari 10 butir.
Tergantung spesies, cacing dewasa mampu menghasilkan lebih
dari 2 kokon setiap 5 - 10 hari.
Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 cacing dewasa dalam
kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan 100.000
20. c. Kelas Hirudinae
Ciri-ciri :
Bentuk tubuhnya pipih dan segmen-segmennya jelas
Tidak memiliki rambut, parapodia,dan setae
Tubuh tidak tertutup kutikula
Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat,
Memiliki alat penghisap (sucker) pada bagian anterior dan posterior yang
berguna untuk mengisap darah dan melekatkan diri pada tubuh
mangsanya.
Pada saat merobek tubuh inang, lintah mengeluarkan zat anestetik
(Penghilang rasa sakit)
Selama menghisap, darah tidak akan membeku karena lintah
menghasilkan zat antipembeku darah (antikoagulan)
Saluran pencernaannya terdiri atas usus yang memiliki tonjolan
membentuk kantung-kantung sehingga cukup banyak darah yang dapat
disimpan di kantung usus tersebut.
Tergolong hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka
lubang genetalia betina
21. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung,
rektum, anus.
Anus terletak pada bagian dorsal.
Peredaran darah tertutup
Pernafasan berlangsung melalui kulit.
Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada
setiap segmen.
Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang mnghasilkan sekret
yang mengandung bahan anti koagulasi (mencegah
pembekuan darah) dinamakan Hirudin.
Bersifat parasit, predator, pemakan bangkai
Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa zeylarica (
pacet)
22.
23.
24. PERANAN
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena
membantu menghancurkan tanah, membantu
aerasi tanah, serta membantu pembentukkan
humus. Selain itu, dapat menjadi umpan ikan saat
memancing
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan
msayarakat di daerah tertentu dijadikan sebagai
makanan
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat
antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.
d. Cacing sutra untuk makanan ikan hias, baik dalam
keadaan hidup maupun kering