SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Annelida
Riqy, Mujahid, Fathan, Gagas, Palti
Apa itu
Annelida?
Annelida adalah filum luas yang
terdiri dari cacing
bersegmen, berasal dari kata
annulus yang berarti cincin dan
oidos yang berarti bentuk. Filum ini
ditemukan di sebagian besar
lingkungan basah, seperti air tawar
dan di laut.
Panjang anggotanya mulai dari 1mm
s.d. 3m
Annelida adalah hewan triploblastik
yang sudah mempunyai rongga sejati
sehingga disebut triploblastik selomata.
Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri
bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan
dilapisi lapisan kutikula nonchitinous
serta dilengkapi pula oleh sejumlah setae.
Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-
ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi
dengan sekat (septum).
Pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem
ekskresi di setiap segmen saling
berhubungan melewati septa. Meskipun
demikian, antara ruas satu dan lainnya
tetap berhubungan sehingga terlihat
bentuk seperti cincin yang terkoordinasi.
Click to view
fullscreen
Annelida sudah mempunyai sistem
pencernaan sempurna yang terdiri atas
mulut, faring, kerongkongan (esophagus),
tembolok, ampela, usus halus, dan anus.
Sistem peredaran darahnya tertutup
karena telah memiliki pembuluh darah.
Darah Annelida juga telah mengandung
hemoglobin sehingga berwarna merah.
Untuk sistem saraf Annelida, terdiri
dari sepasang ganglion kepala dan saraf
tangga tali. Selain itu, Annelida juga
sudah mempunyai sistem ekskresi
berupa nefridium, dan sistem respirasi
berupa kulit atau insang.
Annelida dapat bereproduksi secara seksual
maupun aseksual. Annelida dapat mempunyai
jenis kelamin terpisah (diesis, gonochoris), dan dapat
pula bersifat hermafrodit. Reproduksi secara seksual
dengan pembuahan silang secara internal oleh
Annelida hermaprodit. Reproduksi secara aseksual oleh
annelida gonochoris (jenis kelamin terpisah) dilakukan
dengan cara pembelahan tubuh.
Reproduksi
Annelida
Reproduksi seksual dilakukan oleh Annelida
hermaprodit, tetapi untuk terjadinya pembuahan
tetap harus terjadi perkawinan antara dua individu.
Pada saat cacing kawin, terjadi pertukaran sperma.
Sperma tersebut, kemudian disimpan dalam
reseptakulum seminis. Jadi, sperma yang dipakai
untuk membuahi sel telur berasal dari cacing lain
yang disimpan dalam reseptakulum seminis. Klitelum
adalah alat yang digunakan untuk kopulasi.
Alat ini mempunyai kelenjar-kelenjar yang dapat
membentuk lapisan lendir yang kuat untuk
membentuk kokon. Telur dilepaskan ke dalam kokon,
dan akan dibuahi saat kokon meluncur ke depan
setelah perkawinan antara dua individu cacing
selesai. Setelah itu, kokon lepas dan berisi beberapa
butir telur yang telah dibuahi. Umumnya cacing ini
menghasilkan larva bersilia yang disebut trokofor
dan memiliki cairan semacam darah yang beredar
dalam sistem sirkulasi dengan sistem peredaran
tertutup.
Click to
view
fullscreen
Pengelompokan
Annelida
Pengelompokan Annelida dibagi menjadi 3 kelas
berdasarkan kondisi “Seta” -nya (rambut):
•Kelas Polychaeta
•Kelas Oligochaeta
•Kelas Hirudinea
Kelas Polychaeta
Polychaeta berasal dari bahasa Yunani,
poly (banyak) dan chaeta (seta atau rambut)
yang berarti cacing berambut
banyak. Kelompok cacing ini memiliki
warna yang beraneka ragam, mempunyai alat
sensoris pada ujung depan (kepala). Contoh
cacing ini adalah Eunice viridis (cacing
wawo, hidup di laut Maluku), Lysidice oele
(cacing palolo, hidup di Kepulauan Fiji),
keduanya dapat dimakan dan mengandung
protein yang tinggi. Contoh lain adalah Nereis
virens (kelabang laut) dan Arenicola sp.
Cacing ini tidak mempunyai
sadel (klitelum) seperti pada cacing
tanah . Polychaeta memiliki kelamin
terpisah (gonokoris) dan ada yang
hermaprodit. Perkembangbiakannya
dilakukan dengan cara seksual dan
aseksual. Pembuahannya dilakukan
di luar tubuh dan ada yang di
dalam tubuh. Telur yang telah
dibuahi tumbuh menjadi larva yang
disebut trakofor.
Sebagian besar, polychaeta
hidup secara bebas (free living),
tetapi juga ada yang bersifat
parasit pada hewan lain, misalnya
Polydora dari famili Spionidae.
Ciri tubuh
Polychaeta
• Tubuh memanjang dan
bersegmen
• Tiap segmen mempunyai
parapodia semacam kaki yang
bentuknya seperti dayung
• Tiap parapodia mempunyai
seta, kecuali segmen terakhir
• Warna tubuh menarik
• Respirasi dengan insang
• Di bagian anterior terdapat
kepala yang sempurna,
disebut prostomium. Pada
kepala terdapat mata,
antena, sepasang palpus
dan mulut di bagian ventral.
• Ruas yang mengandung mulut
disebut peristomium. Ruas
terakhir atau pigidium
mengandung anus.
• Habitat: bahari di lautan,
hidup dalam pasir atau
menggali batu-batuan di
daerah pasang surut air laut
Contoh
Polychaeta
Diuro Drillius ( x < 1mm ) Abilictis Abiuma ( x > 3m)
Kelas Oligochaeta
Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo
(sedikit) dan chaeta (seta atau rambut) yang
berarti cacing berambut sedikit. Tubuhnya
bersegmen, tidak mempunyai parapodia, dan
mempunyai beberapa seta pada setiap ruas.
Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat
dan bersifat hermafrodit. Segmen-segmen tertentu
memiliki klitelum yang berfungsi untuk melindungi
telur-telur.
Oligochaeta hidup di tanah yang lembab atau di air
tawar. Pergerakannya dilakukan oleh kontraksi otot
yang dibantu oleh seta. Contoh yang paling mudah
ditemukan adalah cacing tanah (Lumbricus
terestris). Tubuh cacing tanah disusun oleh 15-200
segmen. setiap segmen terdapat seta kecuali
segmen pertama dan terakhir.
Pada segmen ke-32 sampai segmen ke-37
terdapat klitelum atau sadel yang mengan-
dung kelenjar sebagai alat kopulasi. Cacing
tanah bersifat hermafrodit tetapi tidak dapat
melakukan pembuahan sendiri. Dua cacing tanah
melakukan perkawinan silang dengan menempelkan
tubuh secara berlawanan. Alat kelamin jantan
mengeluarkan sperma dan diterima klitelum
pasangannya untuk membuahi sel telur. Sel telur yang
telah dibuahi ditampung di dalam kokon dan dilepaskan
dari tubuh cacing.
Klitelum
Alat eksresinya berupa sepasang nefridia yang
terdapat pada setiap segmen dan disebut metanefridia.
Pernapasan dilakukan secara difusi menggunakan
seluruh permukaan tubuh yang lembab. Sistem peredaran
darahnya tertutup dengan plasma darah yang
mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah.
Sistem saraf berupa saraf tangga tali.
Makanannya berupa zat-zat organik, dicerna dengan
sistem pencernaan makanan yang lengkap yaitu
mempunyai mulut (di ujung anterior pada segmen
pertama), esofagus, tembolok, lambung, usus, dan anus (di
segmen terakhir). Cacing ini mempunyai daya regenerasi
yang tinggi dan membantu menghancurkan zat organik.
Contoh lain cacing Oligochaeta adalah Pheretima
posthurna (cacing tanah), Perichaeta (cacing hutan), dan
Tubifex (cacing air).
Kelas Hirudinea
Hirudinea meliputi berbagai jenis lintah
(hirudo = lintah) yang banyak terdapat di
air tawar, air laut, dan di darat. Tubuh
pipih dorsoventral dengan permukaan
yang ditutupi kutikula dan tidak me-
miliki parapodia atau seta. Hewan ini
memiliki alat pengisap pada bagian ujung anterior
dan posterior, pengisap di ujung posterior
ukurannya lebih besar.
Lintah merupakan hewan hermafrodit, lubang
kelamin jantan terletak di depan lubang kelamin
betina.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring,
tembolok, lambung, rektum, dan anus. Peredaran
darahnya tertutup dan bernapas melalui seluruh
permukaan kulit. Alat eksresi berupa nefridium yang
terdapat pada setiap segmen. Hewan ini mempunyai
kelenjar ludah yang menghasilkan zat hirudin,
mengandung bahan anti koagulasi yang dapat
mencegah penggumpalan darah. Contoh
Hirudo medicinalis (lintah) dan
Haemadipsa javanica (pacet).
Peran Annelida
• Cacing tanah banyak dibudidayakan untuk makanan
ikan dan ternak lainnya karena mengandung protein
dengan kadar tinggi.
• Cacing Tubifex yang hidup di air berlimbah organik,
sudah banyak dikembangkan dan dapat dikeringkan
untuk makanan ikan hias.
• cacing tanah dapat membantu menghancurkan
sampah karena pada ususnya terdapat enzim selulase
sehingga sampah dedaunan dapat dihancurkan. Cacing
tanah juga membantu proses aerasi pada tanah.
• Di pulau-pulau di daerah Pasifik, termasuk
Indonesia bagian Timur, jenis cacing Wawo dan
Palolo, bagian tubuhnya dapat dimakan. Pada
musim berkembang biak, cacing ini melepaskan
bagian tubuh yang menghasilkan gamet. Bagian
tubuh ini ramai-ramai dikumpulkan karena dapat
dimakan dan menurut mereka rasanya sangat
lezat.
Terima kasih
Kelompok Annelida

More Related Content

What's hot

Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelidaKurnia Wati
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiFarida Dadari
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunAgustin Dian Kartikasari
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesNurIndahS3
 
Morfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptMorfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptWayan Permadi
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanHafiza Maulita
 
Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Arvin Yafiz
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Reptil
ReptilReptil
Reptil
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
Morfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptMorfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya ppt
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Amfibi
AmfibiAmfibi
Amfibi
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)
 

Similar to Annelida

Similar to Annelida (20)

Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Fhylum annelida
Fhylum annelidaFhylum annelida
Fhylum annelida
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Xmia4 annelida
Xmia4 annelidaXmia4 annelida
Xmia4 annelida
 
filum Annelida
filum Annelidafilum Annelida
filum Annelida
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docx
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
 

More from Mujahid Abdurrahim

Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010
Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010
Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010Mujahid Abdurrahim
 
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan Mujahid Abdurrahim
 

More from Mujahid Abdurrahim (7)

Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010
Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010
Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
 
Massa atom
Massa atomMassa atom
Massa atom
 
peran pelaku kegiatan ekonomi
peran pelaku kegiatan ekonomiperan pelaku kegiatan ekonomi
peran pelaku kegiatan ekonomi
 
Zaman Neolithikum
Zaman NeolithikumZaman Neolithikum
Zaman Neolithikum
 
Gaya antar molekul
Gaya antar molekulGaya antar molekul
Gaya antar molekul
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Annelida

  • 2. Apa itu Annelida? Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai dari 1mm s.d. 3m
  • 3. Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah setae. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas- ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem ekskresi di setiap segmen saling berhubungan melewati septa. Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi. Click to view fullscreen
  • 4. Annelida sudah mempunyai sistem pencernaan sempurna yang terdiri atas mulut, faring, kerongkongan (esophagus), tembolok, ampela, usus halus, dan anus. Sistem peredaran darahnya tertutup karena telah memiliki pembuluh darah. Darah Annelida juga telah mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah. Untuk sistem saraf Annelida, terdiri dari sepasang ganglion kepala dan saraf tangga tali. Selain itu, Annelida juga sudah mempunyai sistem ekskresi berupa nefridium, dan sistem respirasi berupa kulit atau insang.
  • 5. Annelida dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Annelida dapat mempunyai jenis kelamin terpisah (diesis, gonochoris), dan dapat pula bersifat hermafrodit. Reproduksi secara seksual dengan pembuahan silang secara internal oleh Annelida hermaprodit. Reproduksi secara aseksual oleh annelida gonochoris (jenis kelamin terpisah) dilakukan dengan cara pembelahan tubuh. Reproduksi Annelida
  • 6. Reproduksi seksual dilakukan oleh Annelida hermaprodit, tetapi untuk terjadinya pembuahan tetap harus terjadi perkawinan antara dua individu. Pada saat cacing kawin, terjadi pertukaran sperma. Sperma tersebut, kemudian disimpan dalam reseptakulum seminis. Jadi, sperma yang dipakai untuk membuahi sel telur berasal dari cacing lain yang disimpan dalam reseptakulum seminis. Klitelum adalah alat yang digunakan untuk kopulasi. Alat ini mempunyai kelenjar-kelenjar yang dapat membentuk lapisan lendir yang kuat untuk membentuk kokon. Telur dilepaskan ke dalam kokon, dan akan dibuahi saat kokon meluncur ke depan setelah perkawinan antara dua individu cacing selesai. Setelah itu, kokon lepas dan berisi beberapa butir telur yang telah dibuahi. Umumnya cacing ini menghasilkan larva bersilia yang disebut trokofor dan memiliki cairan semacam darah yang beredar dalam sistem sirkulasi dengan sistem peredaran tertutup. Click to view fullscreen
  • 7. Pengelompokan Annelida Pengelompokan Annelida dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kondisi “Seta” -nya (rambut): •Kelas Polychaeta •Kelas Oligochaeta •Kelas Hirudinea
  • 8. Kelas Polychaeta Polychaeta berasal dari bahasa Yunani, poly (banyak) dan chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut banyak. Kelompok cacing ini memiliki warna yang beraneka ragam, mempunyai alat sensoris pada ujung depan (kepala). Contoh cacing ini adalah Eunice viridis (cacing wawo, hidup di laut Maluku), Lysidice oele (cacing palolo, hidup di Kepulauan Fiji), keduanya dapat dimakan dan mengandung protein yang tinggi. Contoh lain adalah Nereis virens (kelabang laut) dan Arenicola sp.
  • 9. Cacing ini tidak mempunyai sadel (klitelum) seperti pada cacing tanah . Polychaeta memiliki kelamin terpisah (gonokoris) dan ada yang hermaprodit. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual dan aseksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan ada yang di dalam tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofor. Sebagian besar, polychaeta hidup secara bebas (free living), tetapi juga ada yang bersifat parasit pada hewan lain, misalnya Polydora dari famili Spionidae.
  • 10. Ciri tubuh Polychaeta • Tubuh memanjang dan bersegmen • Tiap segmen mempunyai parapodia semacam kaki yang bentuknya seperti dayung • Tiap parapodia mempunyai seta, kecuali segmen terakhir • Warna tubuh menarik • Respirasi dengan insang • Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut prostomium. Pada kepala terdapat mata, antena, sepasang palpus dan mulut di bagian ventral. • Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas terakhir atau pigidium mengandung anus. • Habitat: bahari di lautan, hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut
  • 11. Contoh Polychaeta Diuro Drillius ( x < 1mm ) Abilictis Abiuma ( x > 3m)
  • 12. Kelas Oligochaeta Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo (sedikit) dan chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut sedikit. Tubuhnya bersegmen, tidak mempunyai parapodia, dan mempunyai beberapa seta pada setiap ruas. Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat dan bersifat hermafrodit. Segmen-segmen tertentu memiliki klitelum yang berfungsi untuk melindungi telur-telur.
  • 13. Oligochaeta hidup di tanah yang lembab atau di air tawar. Pergerakannya dilakukan oleh kontraksi otot yang dibantu oleh seta. Contoh yang paling mudah ditemukan adalah cacing tanah (Lumbricus terestris). Tubuh cacing tanah disusun oleh 15-200 segmen. setiap segmen terdapat seta kecuali segmen pertama dan terakhir.
  • 14. Pada segmen ke-32 sampai segmen ke-37 terdapat klitelum atau sadel yang mengan- dung kelenjar sebagai alat kopulasi. Cacing tanah bersifat hermafrodit tetapi tidak dapat melakukan pembuahan sendiri. Dua cacing tanah melakukan perkawinan silang dengan menempelkan tubuh secara berlawanan. Alat kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima klitelum pasangannya untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi ditampung di dalam kokon dan dilepaskan dari tubuh cacing. Klitelum
  • 15. Alat eksresinya berupa sepasang nefridia yang terdapat pada setiap segmen dan disebut metanefridia. Pernapasan dilakukan secara difusi menggunakan seluruh permukaan tubuh yang lembab. Sistem peredaran darahnya tertutup dengan plasma darah yang mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah. Sistem saraf berupa saraf tangga tali. Makanannya berupa zat-zat organik, dicerna dengan sistem pencernaan makanan yang lengkap yaitu mempunyai mulut (di ujung anterior pada segmen pertama), esofagus, tembolok, lambung, usus, dan anus (di segmen terakhir). Cacing ini mempunyai daya regenerasi yang tinggi dan membantu menghancurkan zat organik. Contoh lain cacing Oligochaeta adalah Pheretima posthurna (cacing tanah), Perichaeta (cacing hutan), dan Tubifex (cacing air).
  • 16. Kelas Hirudinea Hirudinea meliputi berbagai jenis lintah (hirudo = lintah) yang banyak terdapat di air tawar, air laut, dan di darat. Tubuh pipih dorsoventral dengan permukaan yang ditutupi kutikula dan tidak me- miliki parapodia atau seta. Hewan ini memiliki alat pengisap pada bagian ujung anterior dan posterior, pengisap di ujung posterior ukurannya lebih besar. Lintah merupakan hewan hermafrodit, lubang kelamin jantan terletak di depan lubang kelamin betina.
  • 17. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, dan anus. Peredaran darahnya tertutup dan bernapas melalui seluruh permukaan kulit. Alat eksresi berupa nefridium yang terdapat pada setiap segmen. Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang menghasilkan zat hirudin, mengandung bahan anti koagulasi yang dapat mencegah penggumpalan darah. Contoh Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa javanica (pacet).
  • 18. Peran Annelida • Cacing tanah banyak dibudidayakan untuk makanan ikan dan ternak lainnya karena mengandung protein dengan kadar tinggi. • Cacing Tubifex yang hidup di air berlimbah organik, sudah banyak dikembangkan dan dapat dikeringkan untuk makanan ikan hias. • cacing tanah dapat membantu menghancurkan sampah karena pada ususnya terdapat enzim selulase sehingga sampah dedaunan dapat dihancurkan. Cacing tanah juga membantu proses aerasi pada tanah.
  • 19. • Di pulau-pulau di daerah Pasifik, termasuk Indonesia bagian Timur, jenis cacing Wawo dan Palolo, bagian tubuhnya dapat dimakan. Pada musim berkembang biak, cacing ini melepaskan bagian tubuh yang menghasilkan gamet. Bagian tubuh ini ramai-ramai dikumpulkan karena dapat dimakan dan menurut mereka rasanya sangat lezat.