Annelida adalah filum cacing yang memiliki tubuh bersegmen dan beruas-ruas. Terdiri dari kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta adalah cacing laut berambut banyak, Oligochaeta adalah cacing tanah berambut sedikit, sedangkan Hirudinea adalah lintah.
An explanation of the anatomy Aves represented by Columba livia. Skeleton Columba livia, anterior and posterior extremity of Columba livia, muscular system, digestive system, circulatory and respiratory systems as well as many more.
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
An explanation of the anatomy Aves represented by Columba livia. Skeleton Columba livia, anterior and posterior extremity of Columba livia, muscular system, digestive system, circulatory and respiratory systems as well as many more.
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati,, sehingga disebut hewan tribloplasatik selomata. Annelida merupakan hewan dengan struktur tubuh yang paling sederhana. Habitatnya di tanah yang lembab, air laut, dan air tawar.
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Ruas-ruas tubuhnya satu sama lain dibatasi dengan sekat(septa/septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi.
Sistem saraf annelida terdiri dari sebuah otak yang terhubung dengan serabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen. Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, dan usus. Pengeluaran dengan nefrida di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan mengekskresikan keluar tubuh.
Kimia - Redoks - Bagian 9 - Hukum Faraday
Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link --> http://www.mediafire.com/download/l5re7hb65ir22ji/9._Kel_6_-_Hukum_Faraday.pptx
Kimia - Redoks - Bagian 10 - Manfaat Sel Elektrolisis
Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link --> http://www.mediafire.com/download/1r5bminw290up4v/10.+Kel+7+-+Manfaat+Sel+Elektrolisis+dalam+Kehidupan+1+FIX.pptx
Kimia - Redoks - Bagian 5 - Sel Volta Bagian 2
Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link --> http://www.mediafire.com/download/j57aow72gn2d7vi/5._Kel_9_-_Sel_Volta_II.pptx
Kimia - Redoks - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah ReaksiHendro Hartono
Kimia - Redoks - Bagian 2 - Menyetarakan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link --> http://www.mediafire.com/download/8kx110wawu5uh57/2._Kel_4_-_Menyetarakan_Reaksi_Redoks_dengan_Metode_Setengah_Reaksi.pptx
Pelajaran kimia unsur tentang halogen. Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link -->
http://www.mediafire.com/download/uc23b1dhexohjiv/Kimia+-+Halogen.pptx
Pelajaran kimia unsur tentang logam alkali. Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link --->
http://www.mediafire.com/download/8cdwp6fvx6zpsff/Kimia+-+Alkali.pptx
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. Cara Hidup
• Pada umumnya annelida hidup bebas di tanah
lembap atau berpasir,pohon, perairan tawar,
dan perairan asin. Beberapa jenis annelida
hidup sebagai ektoparasit (parasit diluar
tubuh inang) . Beberapa bersifat komensal
pada hewan akuatis, dan ada juga yang
bersifat parasit pada vertebrata.
4. Ukuran dan bentuk tubuh
• Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh
annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk
tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas, beberapa
organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh, organ
yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas.
Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang
memiliki tubuh memanjang, simetri bilateral, bersegmen, dan
permukaannya dilapisi kutikula, dinding tubuh dilengkapi otot,
memiliki prostomium dan sistem sirkulasi, saluran pencernaan
lengkap, sistem ekskresi sepasang nefridia di setiap segmen, sistem
syaraf tangga tali, sistern respirasi terdapat puda epidermis,
reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor atau veliger.
Kebanyakan cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di
air tawar atau darat.
7. STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH
• Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai
rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida
mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-
ruas dan dilapisi lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi
pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut setae
• Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam
tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat
sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan
sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling
berhubungan menembus septa. Terdapat sepasang organ ekskresi
tiap segmen tubuhnya.
• Annelida bernapas dengan seluruh permukaan
tubuhnya,namun adapula yang bernapas menggunakan
insang
8. • Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan
annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang
(longitudinal).
• Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring,
esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki
pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah
tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna
merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh.
• Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak
di depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang
terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium
) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom
merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupakan pori
permukaan tubuh tempat keluarnya kotoran.
9. Reproduksi Annelida
a. Seksual, dengan pembentukan gamet, ada
yang bersifat hermaprodit (organ kelamin
jantan dan betina dalam 1 individu), ada pula
yang gonokoris (organ kelamin jantan dan
betina terpisah)
b. Aseksual, dengan fragmentasi (pemutusan
bagian tubuh) dan regenerasi (penyembuhan
bagian tubuh yang terputus)
10. Polychaeta
Polychaeta (dalam
bahasa yunani, poly =
banyak, chaetae = rambut
kaku) merupakan
annelida berambut
banyak.
Anggota kelas polychaeta
dikenal dengan sebutan
umum cacing laut, cacing
sikat, cacing ruas.
Polychaeta dibagi dalam
dua kelompok, polychaeta
Erratia dan Sedentaria.
Penggolongan itu di
dasarkan perkembangan
11. Tubuh Polychaeta
dibedakan menjadi daerah
kepala (prostomium) dengan
mata, antena, dan sensor
palpus. Polychaeta memiliki
sepasang struktur seperti
dayung yang disebut
parapodia (tunggal =
parapodium) pada setiap
segmen tubuhnya.Fungsi
parapodia adalah sebagai
alat gerak dan mengandung
pembuluh darah halus
sehingga dapat berfungsi
juga seperti insang untuk
12. Seluruh permukaan tubuh polychaeta
mengandung rambut-rambut kaku atau setae
yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku.
Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu
kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh
polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat
gerak atau alat berenang yang disebut
parapodia, pada cacing yang bergerak aktif
(Errantia), tetapi pada cacing yang relatif
lamban bergerak (Sedentaria) tidak memiliki
parapodia. Parapodia berperan sebagai alat
pernapasan. Ukuran tubuh polychaeta
sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi
ada yang kurang dari 1 mm (misalnya
Diurodrilus) dan ada juga yang mencapai 3 m
13. Cacing pada kelas Polychaeta tidak
mempunyai sadel (klitelum)seperti pada
cacing tanah (oligochaeta).Polychaeta
memiliki kelamin terpisah dan ada yang
hermaprodit. Perkembangbiakannya
dilakukan dengan cara seksual dan
aseksual. Pembuahannya dilakukan di
luar tubuh dan ada yang di dalam
tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh
menjadi larva yang disebut trakofor.
14. Ciri-ciri polychaeta
Tubuh memanjang dan bersegmen
Tiap segmen mempunyai parapodia semacam kaki yang
bentuknya seperti dayung
Tiap parapodia mempunyai seta, kecuali segmen terakhir
Warna tubuh menarik
Respirasi dengan insang
Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut
prostomium. Pada kepala terdapat mata, antena, sepasang
palpus dan mulut di bagian ventral.
Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas
terakhir atau pigidium mengandung anus.
Habitat: bahari di lautan, hidup dalam pasir atau menggali
batu-batuan di daerah pasang surut air laut
16. Kelas Hirudinea (Lintah)
Cacing ini hidup sebagai ektoparasit pada permukaan
tubuh inang. Panjangnya kira-kira 1-5 cm atau 20-30
cm. Tubuhnya agak pipih, memiliki segmentasi hanya di
bagian luar tubuh, serta tidak memiliki rambut,
parapodia, dan setae. Jumlah ruas tubuh sekitar 34
ruas, tetapi mempunyai ruas semu eksternal (annuli).
Pada bagian anterior dan posterior terdapat alat
pengisap (sucker) untuk menempel pada mangsa dan
mengisap darahnya. Pada saat merobek bagian tubuh
inang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang
rasa sakit). Selama mengisap, darah tidak akan
membeku karena lintah menghasilkan hirudin. Hirudin
yaitu zat anti pembeku darah (antikoagulan).
Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Hirudinaria javanica
(lintah kuning), Haemadipsa zeylanica (pacet).
17. Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo =
sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit.
Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.
Contoh Oligochaeta yang paling terkenal
adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara
lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus
terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima),
cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah
raksasa Australia (Digaster longmani). Pada
bagian tubuh depan, terdapat beberapa ruas
yang warnanya berbeda dengan sekitarnya.
Itulah sadel atau klitelum. Klitelum tersusun
atas 3 ruas, di dalamnya terdapat kelenjar yg
digunakan untuk membungkus telur menjadi
kokon.
cacing tanah Amerika
(Lumbricus terrestris)
18. Contoh hewan kelas Oligochaeta
Cacing Tanah
Cacing ini memakan organisme
hidup yang ada di dalam tanah
dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang
dapat menggali bermanfaat
dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing
ini adalah digunakan untuk
bahan kosmetik, obat, dan
campuran makan berprotein
tinggi bagi hewan ternak.
19. Peran Annelida
• Cacing wawo dan cacing palolo dapat digunakan sebagai
sumber protein hewani bagi manusia.
• Cacing tanah memiliki kandungan protein lebih tinggi dari
daging sapi sehingga sangat baik untuk bahan pakan ternak
• Cacing tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanah
pertanian . Cacing tersebut dapat menggemburkan tanah
dan sisa metabolismenya dapat menambah unsur hara
tanah
• Lintah dapat digunakan untuk membersihkan nanah pada
luka yang telah terinfeksi. Selain itu, hirudin bermanfaat
dalam penyimpanan darah, yaitu untuk keperluan transfusi
darah