SlideShare a Scribd company logo
PENYEBARAN POPULASI
EKOLOGI UMUM
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam atau keluar
dari populasi. Penyebaran populasi berperan pentig dalam penyebaran secara
geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia kesuatu daerah dimana mereka
belum menempatinya. Penyebaran populasi dapat disebabkan karena adanya
dorongan untuk mencari makan, menghindarkan diri dari predator, pengaruh
iklim, terbawa air atau angin, kebiasaan kawin dan faktor fisik lainnya (Umar,
2011).
Informasi kepadatan populasi saja belum cukup untuk memberikan suatu
gambaran yang lengkap mengenai keadaan suatu populasi yang ditemukan dalam
suatu habitat. Dua populasi mungkin dapat mempunyai kepadatan yang sama,
tetapi mempunyai perbedaan yang nyata dalam pola penyebaran spatialnya
(tempat). Kepadatan populasi suatu daerah sangat dipengaruhi oleh pola
penyebaran populasinya (Umar, 2011)
Perubahan-perubahan dalam jenis habitat juga dapat menyebabkan
perubahan-perubahan dalam pola penyebaran, dan dalam habitat yang sama,
spesies-spesies yang berada biasanya memperlihatkan perbedaan pola penyebaran
(Umar, 2011).
Di alam, pola penyebaran secara teratur sangat jarang ditemukan, tetapi
umumnya berpola mengelompok. Penyebaran individu dalam populasi,
merupakan salah satu aspek dari pengaturan ruangan bagi individu di alam
populasinya (Umar, 2011). Untuk mengetahui bagaimana pola penyebaran
individu di alam, maka dilakukanlah percobaan ini.
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk :
1. Menentukan pola penyebaran individu dalam populasi dengan
menggunakan Indeks Morisita.
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik
sampling oragnisme dan rumus-rumus sederhana dalam menghitung pola
penyebaran individu dalam populasi.
I.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilakukan pada hari Selasa, tanggal 19 April 2011, pukul
14.00 WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan pengamatan dilakukan di Canopy,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum populasi dapat dianggap sebagai suatu kelompok organisme
yang terdiri atas-atas individu-individu yang tergolong dalam satu jenis, atau satu
varietas, satu ekotipe, atau satu unit taksnomi lain yang terdapat pada suatu
tempat. Populasi memiliki karakteristik yang khas untuk kelompok yang tidak
dimiliki oleh masing-masing dari anggotanya. Karakteristik ini antara lain adalah
kepadatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), potensi biotik,
penyebaran umur dan bentuk pertumbuhan (Resosoedarmo, 1990).
Natalitas dan mortalitas menentukan pertumbuhan populasi. Populasi
tumbuh apabila natalitas melebihi dari mortalitas. Dalam suatu daerah atau
ekosistem pertumbuhan, dipengaruhi pula oleh imigrasi dan emigrasi tetapi dalam
biosfer, yang juga merupakan suatu ekosistem tidak ada imigrasi dan emigrasi
(Resosoedarmo, 1990).
Populasi sebagai suatu individu ynag dinamis dapat bertumbuh dalam
perjalanan ruang dan waktu. Pentanaman populasi dapat mengalami kenaikan atau
penyusutan kepadatannya, tergantung pada kondisi sumber daya alam dan
lingkungan hidupnya. Bila daya dukung lingkungan tidak mendukung suatu
kepadatan populasi, maka kepadatn populasi dapat mengalami penyusutan,
sebaliknya jika daya dukung lingkungan itu menunjang, sehingga kebutuhan
populasi akan makanan, habitat serta kebutuhan lain terpenuhi maka akan
meningkatkan kepadatan populasi meningkatkan kepadatan populasi. Dengan
adanya interaksi-interaksi antar individu di dalam populasi itu maupun dengan
individu lain dari luar populasi, maka populasi merupakan suatu kesatuan yang
dinamis yang dikenal dengan seleksi alam (Resosoedarmo, 1990).
Terdapat dua ciri dasar dari suatu populasi yaitu ciri biologi, yang
merupakan ciri yang dipunyai oleh suatu individu pembangun populasi itu, serta
ciri statistik yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok dari
individu-individu. Seperti halnya suatu individu organisme suatu populasi pun
memiliki struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan ada pula
yang mengalami perubahan sejalan dengan waktu, memiliki ontogeni atau sejarah
perkembangan kehidupan, dapat dikenai dampak faktor-faktor lingkungan dan
dapat memberikan respon terhadap faktor-faktor lingkungan (Tim Dosen, 2004).
Ruang dan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan jenis untuk hidupnya
berpengaruh terhadap pertumbuhan populasi. Pertumbuhan cenderung untuk
melaju terus dengan cermat apabila ruang dan bahan-bahan berlimpah, dan akan
mengendr apabila kedua faktor tersebut berkurang yang kemudian akan mendatar
bila ruang dan bahan-bahan menjadi terbatas (Heddy, 1986).
Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara dimana tumbuhan
dan hewan tersebar atau terpencar di dalamnya. Pola penyebaran bergantung pada
sifat fisikokimia lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri
(Michael, 1994).
Penyebaran populasi di dalam suatu ekosistem dapat terjadi melalui 3 pola
yaitu (Umar, 2004) :
1. Emigrasi, yaitu pergerakan individu keluar daerah populasinya ke tempat
lainnya dan tinggal secara permanen.
2. Imigrasi, yaitu pergerakan individu dari suatu daerah populasi lainnya dan
tinggal secara permanen.
3. Migrasi, yaitu pergerakan secara dua arah suatu individu dari suatu daerah
populasi ke daerah populasi lainnya secara periodik.
Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran yang terjadi dalam alam
secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu (Michael. 1994) :
1. Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu terdapat pada
tempat tertentu dalam komunitas. Penyebaran ini terjadi bila ada persaingan
yang keras sehingga timbul kompetisi yang mendorong pembagian ruang
hidup yang sama.
2. Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu menyebar
dalam beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya. Penyebaran
ini jarang terjadi, hal ini terjadi jika lingkungan homogen.
3. Penyebaran berkelompok/berumpun (clumped), dimana individu-individu
selalu ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri
secara terpisah. Pola ini umumnya dijumpai di alam, karena adanya
kebutuhan akan faktor lingkungan yang sama.
Penyebaran secara teratur (regular dispersion) dengan individu – individu
yang kurang lebih berjarak sama satu dengan yang lain, jarang terdapat di alam,
tetapi umumnya di dalam suatu ekosistem yang dikelola, dan disini tanaman atau
pohon memang sengaja datur seperti itu yaitu jarak yang sama untuk
menghasilkan produk yang optimal (Setiono, 1999).
Penyebaran acak (random dispersion) juga sangat jarang terjadi dialam.
Penyebaran semacam ini biasanya terjadi apabila factor lingkunganya sangat
seragam unuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain itu tidak ada sifat –
sifat untuk berkelompok dai organisme tersebut,, dalam tumbuhan ada bentuk –
bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya pengelompokan
tumbuhan (Azhari, 2007).
Penyebaran secara berkelompok (clumped dispersion) dengan individu –
individu yang bergerombol dalam kelompok – kelompok adalah yang paling
umum terdapat dialam, terutama untuk hewan (Hastuti, 2007).
Gambar pola penyebaran populasi
Dari ketiga kategori ini, rumpun/berkelompok adalah pola yang paling
sering diamati di lam dan merupakan gambaran pertama dari kemenangan dalam
keadaan yang disukai lingkungan. Pada tumbuhan penggerombolan disebabkan
oleh reproduksi vegetatif, susunan benih lokal dan fenomena lain. Dimana benih-
benih cenderung tersusun dalam kelompok. Pada hewan-hewan tingkat tinggi,
agregasi dapat disebabkan oleh pengelompokan sosial. Penyebaran seragam sering
terjadi di alam baik diantara hewan-hewan tingkat rendah dimana adanya seekor
hewan tidak memberikan pengaruh terhadap adanya hewan lain dengan jenis yang
sama. Pada tumbuhan, penyebaran acak seperti ini adalah umum dimana
penyebaran benih disebabkan angin (Michael, 1994).
Pola penyebaran seragam jarang terdapat pada populasi alami. Yang
mendekati keadaan demikian adalah apabila terjadi penjarangan akibat kompetisi
antara individu yang relatif ketat. Pola penyebaran acak terjadi apabila kondisi
lingkungan bersifat seragam dan tidak adanya kecendrungan individu untuk
bersegregasi. Pada umumnya penyebaran acak dari hewan rerlatif jarang dijumpai.
Penyebaran mengelompok merupakan hal yang relatif umum dijumpai di alam.
Keompok-kelompok ini terjadi akibat ; respon individu terhadap kondisi-kondisi
lokal, perubahan cuaca harian atau musiman, proses dari perkembangan seperti
atraksi seksual untuk membentuk pasangan kawin ataupun kelompok induk-anak,
serta atraksi sosial yang merupakan agregasi aktif dan individu membentuk suatu
organisasi atau koloni tertentu, seperti pad berbagai serangga sosial atau hewan
vertebrata tertentu (Tim Dosen, 2004).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat –alat percobaan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tali rafia, alat tulis
menulis, dan buku penuntun sebagai plot.
III.2 Bahan-bahan percobaan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu hewan disekitar areal
pengamatan sebagai objek penelitian seperti semut, belalang, dan serangga kecil
lainnya.
III.3 Prosedur Kerja
Prosedur dari percobaan ini adalah :
A. Metode Plot Acak
1. Dipilih suatu komunitas atau areal komunitas yang akan diamati, kemudian
dipilih tempat yang berbeda sebagai titik awal pengamatan.
2. Ditentukan ukuran petak/buku penuntun praktikum Ekologi Umum dengan
ukuran (21,59 x 27,94 cm) kemudian petak/buku penuntun disebar dalam areal
pengamatan secara acak.
3. Disetiap petak/buku penuntun dihitung jumlah organisme dan jenisnya
(hewan).
4. Dicatat data yang diperoleh per petak/buku penuntun di buku tulis.
5. Dilakukan pengamatan kembali sebanyak 10 kali ditempat berbeda, dan
selanjutnya dilakukan perhitungan di Laboratorium.
B. Metode Plot Beraturan (Sistematis)
1. Dipilih suatu komunitas atau areal komunitas yang akan diamati, kemudian
dipilih tempat yang berbeda sebagai titik awal pengamatan.
2. Ditentukan ukuran petak/buku penuntun praktikum Ekologi Umum dengan
ukuran (21,59 x 27,94 cm) kemudian petak/buku penuntun disebar dalam areal
pengamatan secara sistematis.
3. Disetiap petak/buku penuntun dihitung jumlah organisme dan jenisnya
(hewan).
4. Dicatat data yang diperoleh per petak/buku penuntun di buku tulis.
5. Dilakukan pengamatan kembali sebanyak 10 kali ditempat berbeda, dan
selanjutnya dilakukan perhitungan di Laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004, Ekologi Umum, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Azhari, Siti. 2007. Bencana Air Karena Salah Urus. Jurnal Sosioteknologi Edisi
10 Tahun 6, April 2007.
Hastuti, Liliana. 2007. Asal – Usul Domestikasi Dalam Latar Belakang Ekologi.
Jurnal Ilmu Pertanian USU Volume 2 no 7, 2007. Hal 34 – 47.
Heddy, Suwasono, 1986, Pengantar Ekologi, CV Rajawali, Jakarta.
Michael. P. E., 1994, Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan
Laboratorium. Universitas Indonesia. Jakarta.
Resosoedarmo, Soedjiran, 1990, Pengantar Ekologi, PT Remaja Rosdakarya,
Jakarta.
Setiono, Djoko. 1999. Keberadaan Taman Nasional Baluran Terancam Acacia
Nilotica (Akasia Duri). Jurnal Nasional Taman Baluran Vol 5 No 14,
1999. Hal 45 – 58.
Umar, Muh. Ruslan, 2011, Ekologi Umum Dalam Praltikum, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Jurusanbiologi, 2014. Sifat Populasi. http://jurusanbiologi. blogspot.com/2014 /
06/populasi-sifat-sifat- populasi. html
Jurusanbiologi, 2014. , Tipe Interaksi populasi. http://jurusan biologi.blogspot.
com/ 2014 / 06/ tipe-interaksi - dua- jenis - dalam-populasi.html
Jurusanbiologi, 2014. Ekosistem. http://jurusanbiologi.blogspot.com /2014 / 06
/ekosistem-apa –itu-ekosistem.html
Jurusanbiologi, 2014. Mortalitas, http: // jurusanbiologi.blogspot.com/ 2014/06/
sifat-populasi-mortalitas.html
Jurusanbiologi, 2014. Natalitas.http://jurusanbiologi.blogspot.com/2014/06/sifat-
populasi-natalitas.html
Jurusanbiologi, 2014. Pengertian Populasi. http://jurusanbiologi.blogspot.com/2
014/06/populasi-pengertian-populasi.html
Jurusanbiologi, 2014. Kerapatan dan Kepadatan Populasi. http://
jurusanbiologi.blogspot.com/2014/ 06/ sifat-populasi-kerapatan-dan-
kepadatan-populasi.html
Jurusanbiologi, 2014. Ekosistem Sawah. http:// jurusanbiologi.blogspot.com/
2014/06/ekosistem-sawah-apa-itu-sawah.html
Penyebaran populasi ekologi umum

More Related Content

What's hot

Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
ikhsan saputra
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Google
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
RiaAnggun
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
Moh Masnur
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Agustin Dian Kartikasari
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Selly Noviyanty Yunus
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
 

What's hot (20)

Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Makalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasiMakalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasi
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 

Viewers also liked

Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
Levina Lme
 
Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Syarifah Algadri
 
Laporan populasi
Laporan populasiLaporan populasi
Laporan populasi
Andreasrambakila
 
Dinamika populasi
Dinamika populasiDinamika populasi
Dinamika populasi
Hudaya Sumeri
 
Ekologi manusia-ekologi-keluarga-euis-sunarti-fakultas-ekologi-manusia-ipb
Ekologi manusia-ekologi-keluarga-euis-sunarti-fakultas-ekologi-manusia-ipbEkologi manusia-ekologi-keluarga-euis-sunarti-fakultas-ekologi-manusia-ipb
Ekologi manusia-ekologi-keluarga-euis-sunarti-fakultas-ekologi-manusia-ipb08819641377
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengahITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengahFransiska Puteri
 
Interaksi ekologi
Interaksi  ekologiInteraksi  ekologi
Interaksi ekologi
bahrul22
 
Ekologi hewan
Ekologi hewan Ekologi hewan
Ekologi hewan
musa alfatah
 
Ekologi perairan
Ekologi perairan Ekologi perairan
Ekologi perairan
yuliaresh
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTAN
EDIS BLOG
 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
Nurul Afdal Haris
 
Populasi dan karakteristik populasi
Populasi dan karakteristik populasiPopulasi dan karakteristik populasi
Populasi dan karakteristik populasi
Jun Mahardika
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Aisyah Turidho
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Ig Fandy Jayanto
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
winda hidyah
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
yuliartiramli
 
Interaksi Organisme_simbiosis
Interaksi Organisme_simbiosisInteraksi Organisme_simbiosis
Interaksi Organisme_simbiosisnoviana anjar
 

Viewers also liked (19)

Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
 
Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem
 
Laporan populasi
Laporan populasiLaporan populasi
Laporan populasi
 
Dinamika populasi
Dinamika populasiDinamika populasi
Dinamika populasi
 
Ekologi manusia-ekologi-keluarga-euis-sunarti-fakultas-ekologi-manusia-ipb
Ekologi manusia-ekologi-keluarga-euis-sunarti-fakultas-ekologi-manusia-ipbEkologi manusia-ekologi-keluarga-euis-sunarti-fakultas-ekologi-manusia-ipb
Ekologi manusia-ekologi-keluarga-euis-sunarti-fakultas-ekologi-manusia-ipb
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengahITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
ITP UNS SEMESTER 2 Pendugaan nilai tengah
 
Interaksi ekologi
Interaksi  ekologiInteraksi  ekologi
Interaksi ekologi
 
Ekologi hewan
Ekologi hewan Ekologi hewan
Ekologi hewan
 
Makalah ekologi umum
Makalah ekologi umumMakalah ekologi umum
Makalah ekologi umum
 
Ekologi perairan
Ekologi perairan Ekologi perairan
Ekologi perairan
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTAN
 
karakteristik populasi
karakteristik populasikarakteristik populasi
karakteristik populasi
 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
 
Populasi dan karakteristik populasi
Populasi dan karakteristik populasiPopulasi dan karakteristik populasi
Populasi dan karakteristik populasi
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Interaksi Organisme_simbiosis
Interaksi Organisme_simbiosisInteraksi Organisme_simbiosis
Interaksi Organisme_simbiosis
 

Similar to Penyebaran populasi ekologi umum

EKTUM Populasi Tumbuhan
EKTUM Populasi Tumbuhan EKTUM Populasi Tumbuhan
EKTUM Populasi Tumbuhan
QORYANI
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
yuliartiramli
 
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdfmakalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
AgathaHaselvin
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Amos Pangkatana
 
biologi populasi
biologi populasibiologi populasi
biologi populasilunch lunch
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
Kalisthiana Yi Ku
 
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdfedoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
AgathaHaselvin
 
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
ArdanSyaifulAmri
 
ppt kelompok 2 ekologi tumbuhan.pptx
ppt kelompok 2 ekologi tumbuhan.pptxppt kelompok 2 ekologi tumbuhan.pptx
ppt kelompok 2 ekologi tumbuhan.pptx
shofiazzahrabadres
 
Keanekaragaman species
Keanekaragaman speciesKeanekaragaman species
Keanekaragaman speciesterrikmatahari
 
Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-dan-Persebarannya.pptx
Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-dan-Persebarannya.pptxKeanekaragaman-Makhluk-Hidup-dan-Persebarannya.pptx
Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-dan-Persebarannya.pptx
WahyuHasanah3
 
4.pptx
4.pptx4.pptx
Konsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDKonsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SD
dwitiara1995
 
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidup
Azizatul Zainia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Septian Muna Barakati
 

Similar to Penyebaran populasi ekologi umum (20)

EKTUM Populasi Tumbuhan
EKTUM Populasi Tumbuhan EKTUM Populasi Tumbuhan
EKTUM Populasi Tumbuhan
 
Keanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewanKeanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewan
 
PPT EKTUM SULASTRI
PPT EKTUM SULASTRIPPT EKTUM SULASTRI
PPT EKTUM SULASTRI
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
 
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdfmakalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
 
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
Makalah Dinamika Populasi Ikan ( Amos Pangkatana)
 
biologi populasi
biologi populasibiologi populasi
biologi populasi
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
 
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdfedoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
 
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
BAHAN AJAR BIODIVERSITAS GEOGRAFI SEMESTER 5
 
Ekologi lingkungan
Ekologi lingkunganEkologi lingkungan
Ekologi lingkungan
 
Ekologi lingkungan
Ekologi lingkunganEkologi lingkungan
Ekologi lingkungan
 
ppt kelompok 2 ekologi tumbuhan.pptx
ppt kelompok 2 ekologi tumbuhan.pptxppt kelompok 2 ekologi tumbuhan.pptx
ppt kelompok 2 ekologi tumbuhan.pptx
 
Keanekaragaman species
Keanekaragaman speciesKeanekaragaman species
Keanekaragaman species
 
Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-dan-Persebarannya.pptx
Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-dan-Persebarannya.pptxKeanekaragaman-Makhluk-Hidup-dan-Persebarannya.pptx
Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-dan-Persebarannya.pptx
 
4.pptx
4.pptx4.pptx
4.pptx
 
Konsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDKonsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SD
 
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 

More from Jun Mahardika

Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Jun Mahardika
 
Kepadatan dan penyebaran populasi
Kepadatan dan penyebaran populasiKepadatan dan penyebaran populasi
Kepadatan dan penyebaran populasi
Jun Mahardika
 
Keanekaragaman serangga
Keanekaragaman seranggaKeanekaragaman serangga
Keanekaragaman serangga
Jun Mahardika
 
Karakteristik komunitas dalam ekosistem
Karakteristik komunitas dalam ekosistemKarakteristik komunitas dalam ekosistem
Karakteristik komunitas dalam ekosistem
Jun Mahardika
 
Habitat dan ekosistem
Habitat dan ekosistemHabitat dan ekosistem
Habitat dan ekosistem
Jun Mahardika
 
Genetika meiosis
Genetika meiosisGenetika meiosis
Genetika meiosis
Jun Mahardika
 
Buah
BuahBuah
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
Jun Mahardika
 
Aberasi kromosom
Aberasi kromosomAberasi kromosom
Aberasi kromosom
Jun Mahardika
 

More from Jun Mahardika (9)

Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganisme
 
Kepadatan dan penyebaran populasi
Kepadatan dan penyebaran populasiKepadatan dan penyebaran populasi
Kepadatan dan penyebaran populasi
 
Keanekaragaman serangga
Keanekaragaman seranggaKeanekaragaman serangga
Keanekaragaman serangga
 
Karakteristik komunitas dalam ekosistem
Karakteristik komunitas dalam ekosistemKarakteristik komunitas dalam ekosistem
Karakteristik komunitas dalam ekosistem
 
Habitat dan ekosistem
Habitat dan ekosistemHabitat dan ekosistem
Habitat dan ekosistem
 
Genetika meiosis
Genetika meiosisGenetika meiosis
Genetika meiosis
 
Buah
BuahBuah
Buah
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Aberasi kromosom
Aberasi kromosomAberasi kromosom
Aberasi kromosom
 

Penyebaran populasi ekologi umum

  • 2. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam atau keluar dari populasi. Penyebaran populasi berperan pentig dalam penyebaran secara geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia kesuatu daerah dimana mereka belum menempatinya. Penyebaran populasi dapat disebabkan karena adanya dorongan untuk mencari makan, menghindarkan diri dari predator, pengaruh iklim, terbawa air atau angin, kebiasaan kawin dan faktor fisik lainnya (Umar, 2011). Informasi kepadatan populasi saja belum cukup untuk memberikan suatu gambaran yang lengkap mengenai keadaan suatu populasi yang ditemukan dalam suatu habitat. Dua populasi mungkin dapat mempunyai kepadatan yang sama, tetapi mempunyai perbedaan yang nyata dalam pola penyebaran spatialnya (tempat). Kepadatan populasi suatu daerah sangat dipengaruhi oleh pola penyebaran populasinya (Umar, 2011) Perubahan-perubahan dalam jenis habitat juga dapat menyebabkan perubahan-perubahan dalam pola penyebaran, dan dalam habitat yang sama, spesies-spesies yang berada biasanya memperlihatkan perbedaan pola penyebaran (Umar, 2011). Di alam, pola penyebaran secara teratur sangat jarang ditemukan, tetapi umumnya berpola mengelompok. Penyebaran individu dalam populasi, merupakan salah satu aspek dari pengaturan ruangan bagi individu di alam
  • 3. populasinya (Umar, 2011). Untuk mengetahui bagaimana pola penyebaran individu di alam, maka dilakukanlah percobaan ini. I.2 Tujuan Percobaan Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk : 1. Menentukan pola penyebaran individu dalam populasi dengan menggunakan Indeks Morisita. 2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik sampling oragnisme dan rumus-rumus sederhana dalam menghitung pola penyebaran individu dalam populasi. I.3 Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan ini dilakukan pada hari Selasa, tanggal 19 April 2011, pukul 14.00 WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan pengamatan dilakukan di Canopy, Universitas Hasanuddin, Makassar.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara umum populasi dapat dianggap sebagai suatu kelompok organisme yang terdiri atas-atas individu-individu yang tergolong dalam satu jenis, atau satu varietas, satu ekotipe, atau satu unit taksnomi lain yang terdapat pada suatu tempat. Populasi memiliki karakteristik yang khas untuk kelompok yang tidak dimiliki oleh masing-masing dari anggotanya. Karakteristik ini antara lain adalah kepadatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), potensi biotik, penyebaran umur dan bentuk pertumbuhan (Resosoedarmo, 1990). Natalitas dan mortalitas menentukan pertumbuhan populasi. Populasi tumbuh apabila natalitas melebihi dari mortalitas. Dalam suatu daerah atau ekosistem pertumbuhan, dipengaruhi pula oleh imigrasi dan emigrasi tetapi dalam biosfer, yang juga merupakan suatu ekosistem tidak ada imigrasi dan emigrasi (Resosoedarmo, 1990). Populasi sebagai suatu individu ynag dinamis dapat bertumbuh dalam perjalanan ruang dan waktu. Pentanaman populasi dapat mengalami kenaikan atau penyusutan kepadatannya, tergantung pada kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidupnya. Bila daya dukung lingkungan tidak mendukung suatu kepadatan populasi, maka kepadatn populasi dapat mengalami penyusutan, sebaliknya jika daya dukung lingkungan itu menunjang, sehingga kebutuhan populasi akan makanan, habitat serta kebutuhan lain terpenuhi maka akan meningkatkan kepadatan populasi meningkatkan kepadatan populasi. Dengan adanya interaksi-interaksi antar individu di dalam populasi itu maupun dengan
  • 5. individu lain dari luar populasi, maka populasi merupakan suatu kesatuan yang dinamis yang dikenal dengan seleksi alam (Resosoedarmo, 1990). Terdapat dua ciri dasar dari suatu populasi yaitu ciri biologi, yang merupakan ciri yang dipunyai oleh suatu individu pembangun populasi itu, serta ciri statistik yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok dari individu-individu. Seperti halnya suatu individu organisme suatu populasi pun memiliki struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan ada pula yang mengalami perubahan sejalan dengan waktu, memiliki ontogeni atau sejarah perkembangan kehidupan, dapat dikenai dampak faktor-faktor lingkungan dan dapat memberikan respon terhadap faktor-faktor lingkungan (Tim Dosen, 2004). Ruang dan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan jenis untuk hidupnya berpengaruh terhadap pertumbuhan populasi. Pertumbuhan cenderung untuk melaju terus dengan cermat apabila ruang dan bahan-bahan berlimpah, dan akan mengendr apabila kedua faktor tersebut berkurang yang kemudian akan mendatar bila ruang dan bahan-bahan menjadi terbatas (Heddy, 1986). Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara dimana tumbuhan dan hewan tersebar atau terpencar di dalamnya. Pola penyebaran bergantung pada sifat fisikokimia lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri (Michael, 1994). Penyebaran populasi di dalam suatu ekosistem dapat terjadi melalui 3 pola yaitu (Umar, 2004) : 1. Emigrasi, yaitu pergerakan individu keluar daerah populasinya ke tempat lainnya dan tinggal secara permanen.
  • 6. 2. Imigrasi, yaitu pergerakan individu dari suatu daerah populasi lainnya dan tinggal secara permanen. 3. Migrasi, yaitu pergerakan secara dua arah suatu individu dari suatu daerah populasi ke daerah populasi lainnya secara periodik. Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran yang terjadi dalam alam secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu (Michael. 1994) : 1. Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu terdapat pada tempat tertentu dalam komunitas. Penyebaran ini terjadi bila ada persaingan yang keras sehingga timbul kompetisi yang mendorong pembagian ruang hidup yang sama. 2. Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu menyebar dalam beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya. Penyebaran ini jarang terjadi, hal ini terjadi jika lingkungan homogen. 3. Penyebaran berkelompok/berumpun (clumped), dimana individu-individu selalu ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah. Pola ini umumnya dijumpai di alam, karena adanya kebutuhan akan faktor lingkungan yang sama. Penyebaran secara teratur (regular dispersion) dengan individu – individu yang kurang lebih berjarak sama satu dengan yang lain, jarang terdapat di alam, tetapi umumnya di dalam suatu ekosistem yang dikelola, dan disini tanaman atau pohon memang sengaja datur seperti itu yaitu jarak yang sama untuk menghasilkan produk yang optimal (Setiono, 1999). Penyebaran acak (random dispersion) juga sangat jarang terjadi dialam. Penyebaran semacam ini biasanya terjadi apabila factor lingkunganya sangat
  • 7. seragam unuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain itu tidak ada sifat – sifat untuk berkelompok dai organisme tersebut,, dalam tumbuhan ada bentuk – bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya pengelompokan tumbuhan (Azhari, 2007). Penyebaran secara berkelompok (clumped dispersion) dengan individu – individu yang bergerombol dalam kelompok – kelompok adalah yang paling umum terdapat dialam, terutama untuk hewan (Hastuti, 2007). Gambar pola penyebaran populasi Dari ketiga kategori ini, rumpun/berkelompok adalah pola yang paling sering diamati di lam dan merupakan gambaran pertama dari kemenangan dalam keadaan yang disukai lingkungan. Pada tumbuhan penggerombolan disebabkan oleh reproduksi vegetatif, susunan benih lokal dan fenomena lain. Dimana benih- benih cenderung tersusun dalam kelompok. Pada hewan-hewan tingkat tinggi, agregasi dapat disebabkan oleh pengelompokan sosial. Penyebaran seragam sering
  • 8. terjadi di alam baik diantara hewan-hewan tingkat rendah dimana adanya seekor hewan tidak memberikan pengaruh terhadap adanya hewan lain dengan jenis yang sama. Pada tumbuhan, penyebaran acak seperti ini adalah umum dimana penyebaran benih disebabkan angin (Michael, 1994). Pola penyebaran seragam jarang terdapat pada populasi alami. Yang mendekati keadaan demikian adalah apabila terjadi penjarangan akibat kompetisi antara individu yang relatif ketat. Pola penyebaran acak terjadi apabila kondisi lingkungan bersifat seragam dan tidak adanya kecendrungan individu untuk bersegregasi. Pada umumnya penyebaran acak dari hewan rerlatif jarang dijumpai. Penyebaran mengelompok merupakan hal yang relatif umum dijumpai di alam. Keompok-kelompok ini terjadi akibat ; respon individu terhadap kondisi-kondisi lokal, perubahan cuaca harian atau musiman, proses dari perkembangan seperti atraksi seksual untuk membentuk pasangan kawin ataupun kelompok induk-anak, serta atraksi sosial yang merupakan agregasi aktif dan individu membentuk suatu organisasi atau koloni tertentu, seperti pad berbagai serangga sosial atau hewan vertebrata tertentu (Tim Dosen, 2004).
  • 9. BAB III METODE PERCOBAAN III.1 Alat –alat percobaan Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tali rafia, alat tulis menulis, dan buku penuntun sebagai plot. III.2 Bahan-bahan percobaan Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu hewan disekitar areal pengamatan sebagai objek penelitian seperti semut, belalang, dan serangga kecil lainnya. III.3 Prosedur Kerja Prosedur dari percobaan ini adalah : A. Metode Plot Acak 1. Dipilih suatu komunitas atau areal komunitas yang akan diamati, kemudian dipilih tempat yang berbeda sebagai titik awal pengamatan. 2. Ditentukan ukuran petak/buku penuntun praktikum Ekologi Umum dengan ukuran (21,59 x 27,94 cm) kemudian petak/buku penuntun disebar dalam areal pengamatan secara acak. 3. Disetiap petak/buku penuntun dihitung jumlah organisme dan jenisnya (hewan). 4. Dicatat data yang diperoleh per petak/buku penuntun di buku tulis. 5. Dilakukan pengamatan kembali sebanyak 10 kali ditempat berbeda, dan selanjutnya dilakukan perhitungan di Laboratorium.
  • 10. B. Metode Plot Beraturan (Sistematis) 1. Dipilih suatu komunitas atau areal komunitas yang akan diamati, kemudian dipilih tempat yang berbeda sebagai titik awal pengamatan. 2. Ditentukan ukuran petak/buku penuntun praktikum Ekologi Umum dengan ukuran (21,59 x 27,94 cm) kemudian petak/buku penuntun disebar dalam areal pengamatan secara sistematis. 3. Disetiap petak/buku penuntun dihitung jumlah organisme dan jenisnya (hewan). 4. Dicatat data yang diperoleh per petak/buku penuntun di buku tulis. 5. Dilakukan pengamatan kembali sebanyak 10 kali ditempat berbeda, dan selanjutnya dilakukan perhitungan di Laboratorium.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2004, Ekologi Umum, Universitas Hasanuddin, Makassar. Azhari, Siti. 2007. Bencana Air Karena Salah Urus. Jurnal Sosioteknologi Edisi 10 Tahun 6, April 2007. Hastuti, Liliana. 2007. Asal – Usul Domestikasi Dalam Latar Belakang Ekologi. Jurnal Ilmu Pertanian USU Volume 2 no 7, 2007. Hal 34 – 47. Heddy, Suwasono, 1986, Pengantar Ekologi, CV Rajawali, Jakarta. Michael. P. E., 1994, Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Universitas Indonesia. Jakarta. Resosoedarmo, Soedjiran, 1990, Pengantar Ekologi, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta. Setiono, Djoko. 1999. Keberadaan Taman Nasional Baluran Terancam Acacia Nilotica (Akasia Duri). Jurnal Nasional Taman Baluran Vol 5 No 14, 1999. Hal 45 – 58. Umar, Muh. Ruslan, 2011, Ekologi Umum Dalam Praltikum, Universitas Hasanuddin, Makassar. Jurusanbiologi, 2014. Sifat Populasi. http://jurusanbiologi. blogspot.com/2014 / 06/populasi-sifat-sifat- populasi. html Jurusanbiologi, 2014. , Tipe Interaksi populasi. http://jurusan biologi.blogspot. com/ 2014 / 06/ tipe-interaksi - dua- jenis - dalam-populasi.html Jurusanbiologi, 2014. Ekosistem. http://jurusanbiologi.blogspot.com /2014 / 06 /ekosistem-apa –itu-ekosistem.html Jurusanbiologi, 2014. Mortalitas, http: // jurusanbiologi.blogspot.com/ 2014/06/ sifat-populasi-mortalitas.html Jurusanbiologi, 2014. Natalitas.http://jurusanbiologi.blogspot.com/2014/06/sifat- populasi-natalitas.html Jurusanbiologi, 2014. Pengertian Populasi. http://jurusanbiologi.blogspot.com/2 014/06/populasi-pengertian-populasi.html Jurusanbiologi, 2014. Kerapatan dan Kepadatan Populasi. http:// jurusanbiologi.blogspot.com/2014/ 06/ sifat-populasi-kerapatan-dan- kepadatan-populasi.html Jurusanbiologi, 2014. Ekosistem Sawah. http:// jurusanbiologi.blogspot.com/ 2014/06/ekosistem-sawah-apa-itu-sawah.html