SlideShare a Scribd company logo
Masalah Klasik Filsafat
Hukum
Masalah yang selalu diperamasalahkan sejak
zaman klasik hingga sekarang di dalam Fil.Hukm
adalah 1. hakekat hkm, 2. tujuan hkm, 3.
keadilan, 4. penataan hkm, 5. hak negara
menghukum, 6. hub. hkm dengan kekuasaan.
Jika demikian, apakah yang dimaksud dengan
semua itu?
Sedangkan issu-issu kontemporer Fil.hkm,
adalah 1. HAM, 2. hak milik, 3. demokrasi, 4.
hkm sbg sarana pembaharuan masyarakat.
Apakah hakekat hkm? Hkm itu “Mengatur yg
mengatur ttg yg diatur utk keteraturan
masyarakat” (disertasi). Berarti ada perintah
atau larangan yg menjunjung tinggi hak dan
kewajiban.
Sudigno mengatakan: hkm itu mengatur
hubungan hkm. Hubungan hkm itu terdiri dr
ikatan2 antara individu dan masyarakat dan
antara individu itu sendiri. Ikatan2 itu
tercermin pd hak dan kewajiban.
Masalah2 tersebut mengingatkan kita kpd
pandangan Roscou Pound ttg hkm sbg social
enginering sebagai tugas utama hkm. Tugas
utama yg demikian itu, maka terdapat tiga
kepentingan yg harus dilindungi oleh hkm: 1.
Public intrests (a. kepentingan neg.sebagai
badan hkm dalam tugasnya memelihara
kepribadian dan hakekat neg. …as justice
person in the maintenance if its personality and
substance. b. kepentingan neg.sebagai
2. Kepentingan kemasyarakatan (social
intrests).
Hal ini menyangkut peace and order, of
health and sefety, perlindungan
kesehatan dan keselamatan,
kepentingan kemasyarakatan tentang
kesusilaan umum yg menaruh perha-
hatian terhadap perlindungan thdp tata
susila masyrkt seperti korupsi,
penghinaan thdp Tuhan (blasphemy)
dll.
3. Kepentingan-kepentingan pribadi
(private intrests atau individual
intrests). Mis. HAM (Mr. Soetiksno).
Pengertian Filsafat
Istilah Filsafat adalah sebuah istilah yg berarti
penelusuran makna suatu obyek (realitas empiris) secara
mendalam, radikal hingga ke akar-akarnnya sampai
ditemukannya kebenaran thdp obyek penelusuran
tersebut.
Menurut Beerling, Fil.bersumber pada manusia dan
mengenai manusia. Setiap orang yg berfilsafat maka ia
berada pada tingkat kegelisahan yg tertinggi.
Milton dlm bknya The Ways of Phylosophy: “It comes
from two greek words, philein (to love) and sophia
(wisdom).
Hamka mengatakan: filsafat terdiri dari dua kata, yaitu
pilos (penggemar) dan sofos (hikmah atau ilmu). Hikmah
dlm bhs Indonesia disebut “rahasia”.
Aristoteles, filsafat terkait dgn kajian tentang wujud
sebagai wujud; kajian tentang karakteristik umum dan
menyeluruh dari segala jenis eksistensi, kausa dan
prinsip-prinsip pertama dari wujud (Rosda, 123).
Secara etimologis, filsafat adalah usaha manusia
dengan akalnya utk memperoleh suatu
pandangan dunia dan hidup yg memuaskan
hati (Harun Hadiwiyono).
Titus Smith dan Nolan merumuskan lima definis
filsafat:
1.Filsafat adalah sekumpulan pandangan
kepercayaan thdp kehidupan dan alam yg
biasanya diterima sec.tdk kritis. Definisi ini
bersifat informal. Misl. Seseorang berkata “Fil.
Saya adalah…”. Ini namanya orang tersebut
menunjukkan sikap informalnya thdp apa yg
sedang dibicarakan.
2.Filsafat adalah suatu proses kritik terhadap
kepercayaan dan sikap yg kita junjung tinggi.
Ini adalah dlm arti yg formal dlm “berfilsafat”.
3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan
gambaran entitas holistik (menggambarkan
general).
4. Filsafat adalah sebagai analisis dr bahasa serta
penjelasan tentang arti kata dan konsep.
5. Filsafat adalah sekumpulan problema langsung
yg mendpt perhatian dari manusia dan para ahli
filsafat (Almanar).
Plato dalam karyanya Phaidros: kata sophos
(mahkluk bijak) terlalu luhur untuk seorang
manusia. Kata itu hanya pantas untuk “Dewa”
(Tuhan). Menurut Plato, lebih baik mns dijuluki
sebagai pencinta kebijaksanaan. Kata philoso-
phos, ad. penanda adanya kegiatan manusia
yang mencari dan mengejar kebijaksanaan, tentu
 Secara kritis, filsafat menurut Franz Magnis
Suseno, ialah berfikir “metodis”, logis, bertata
tertib, dan secara tegas mendasarkan diri
pada fenomena2 yg dialami oleh manusia.
 Metodis artinya menggunakan metode, jalan
sesuatu.
 Logis, menunjukkan sebuah sifat yaitu dpt
dimengerti oleh akal secara baik, teratur dan
sistematis (sesuai urutan2 dlm sebiuah sistem
berfikir).
 Tertib artinya mengikuti aturan berfikir
tertentu, tdk meloncat-loncat, apalagi
berspekulasi imajinasi (berhayal).
 Fenomena adlh apa yg tampak >< noumena.
 Relevan; berkait satu sama lain.
Fil sbg sistem dan wawasan mancakup
tiga bidang permasalahan
1. Problem kenyataan (zijnsproblemen)
manusia dan alam.
2. Problem pengetahuan (kennisproble-
men), wissenschaftsrehle) teori kebenar-
an, teori pengetahuan, epistemologi, dan
logika.
3. Problem nilai (waardeprolemen), teori
nilai meliputi: etika, estetika, iman
keagamaan. Tampabahan dr saya satu
lagi yaitu, etiket.
Obyek Filsafat
Obyek pembahasan filsafat bertitiktolak
dari obyek materia dan obyek forma.
Obyek materia filsafat ialah segala sesua-
tu yang menjadi masalah atau dimasalah-
kan dalam filsafat, seperti hakikat Tuhan,
hakikat alam, dan hakikat manusia.
Obyek forma ialah usaha mencari ketera-
ngan secara rinci, radikal (sedlm-dlmnya,
sampai ke akar-akarnya) tentang obyek
materia.
Ajaran dalam fil.hukum
 Ajaran Hukum Alam: terdiri dari dua, yaitu
hukum alam yg irasional, dan yg rasional. Hkm
alam yg irasional yaitu hkm yg
bersumber/ciptaan Tuhan. Ajaran ini
mengatakan bhw, hkm itu berlaku secara
universal dan abadi.
 Ajaran hkm alam rasional berpandangan bhw
di samping kebenaran wahyu ada juga
kebenaran rasio manusia (akal). Dlm alquran
disebut dalil naqli dan aqli. Untuk hkm yg
bersumber dari akal,maka sumber hukum yg
tertinggi adalah rasio manusia.
 Ajaran hkm positivisme: Terbagi dua
yaitu, hkm positif analitis dr John
Austin, dan hkm murni dari Hans
Kelsen.
1. Hukum adalah perintah dr penguasa
negara. Olh sebab itu, hakikat hkm
menurut Austin terletak pd unsur
“perintah”. Hkm dipandang sbg
suatu sistem yg tetap, logis, dan
tertutup. Jenis hkm ini dpt saja adil
atau juga sebaliknya. Karena
penguasa yg sangat menentukan.
 Aliran hkm murni dr Hans Kelsen
(1881-1973). Menurut Kelsen, hkm
harus bersih dari anasir2 nonyuridis.
Namanya Reine rechtlehre. Hkm adlh
sollenscategorie (kategori keharusan,
ideal). Bukan seinscategorie (faktual).
Keharusan itulah yg mengatur
kehidupan dan tingkah laku manusia
sebagai mahluk rasional.
 Hukum bukanlah bagaimana hkm itu
seharusnya (what the law ought to
be),ttp “apa hukumnya (what the law
is).

More Related Content

What's hot

Makalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM InternasionalMakalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM Internasional
AZA Zulfi
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Idik Saeful Bahri
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Sigit Riono
 
perdata
perdataperdata
perdata
amanda lubis
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
Siti Sahati
 
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
AlfirdausDaus
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
dina susiani
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakatHukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Amulilikawa
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham Bang Ucok
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
Rizki Gumilar
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
Sigit Riono
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
Muslimin B. Putra
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
yudikrismen1
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Dian Permata Sari
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjito
jonatanwardian
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
Masrijal SH MH
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Ferri Lee
 

What's hot (20)

Makalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM InternasionalMakalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM Internasional
 
Antropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIPAntropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIP
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 
perdata
perdataperdata
perdata
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakatHukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjito
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
 

Similar to Filsafat hukum

Dasar pendidikan iv
Dasar pendidikan ivDasar pendidikan iv
Dasar pendidikan iv
Bhagaskoro Kurniawan
 
Makalah filsafat
Makalah  filsafatMakalah  filsafat
Makalah filsafat
HaubibBro
 
5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm
Jerry Fernandes
 
dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt
dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.pptdokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt
dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt
helmiputrisiregar
 
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.pptFILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
AfrinaldRizhan1
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
heri146962
 
FILSAFAT YOVIE
FILSAFAT YOVIEFILSAFAT YOVIE
FILSAFAT YOVIE
yoovie
 
Pb.1 filsafat dan fil. hukum
Pb.1 filsafat dan fil. hukumPb.1 filsafat dan fil. hukum
Pb.1 filsafat dan fil. hukumagusjepara
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
windarti aja
 
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanFilsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Ithaa Napashaa Part II
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Tjoetnyak Izzatie
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu
Pemahaman dasar filsafat ilmuPemahaman dasar filsafat ilmu
Pemahaman dasar filsafat ilmu
Kusuma Nurin Husna
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humPemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humKusuma Nurin Husna
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humPemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humKusuma Nurin Husna
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
Adrian Hulu
 
Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3
DevinaDetryoza
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
sayid bukhari
 

Similar to Filsafat hukum (20)

Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Spe Bab1
Spe Bab1Spe Bab1
Spe Bab1
 
Dasar pendidikan iv
Dasar pendidikan ivDasar pendidikan iv
Dasar pendidikan iv
 
Makalah filsafat
Makalah  filsafatMakalah  filsafat
Makalah filsafat
 
5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm
 
dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt
dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.pptdokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt
dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt
 
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.pptFILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
FILSAFAT YOVIE
FILSAFAT YOVIEFILSAFAT YOVIE
FILSAFAT YOVIE
 
Pb.1 filsafat dan fil. hukum
Pb.1 filsafat dan fil. hukumPb.1 filsafat dan fil. hukum
Pb.1 filsafat dan fil. hukum
 
RPT Tahun 5
RPT Tahun 5RPT Tahun 5
RPT Tahun 5
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
 
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanFilsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu
Pemahaman dasar filsafat ilmuPemahaman dasar filsafat ilmu
Pemahaman dasar filsafat ilmu
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humPemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
 
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. humPemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
Pemahaman dasar filsafat ilmu oleh drs. mhd. saeri, m. hum
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
 

More from Muhamad Aljebra Aliksan Rauf

Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Paradigma Hukum 1
Paradigma Hukum 1Paradigma Hukum 1
Paradigma Hukum 1
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Wawasan kebijakan pembangunan hukum
Wawasan kebijakan pembangunan hukum Wawasan kebijakan pembangunan hukum
Wawasan kebijakan pembangunan hukum
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Strategi pembangunan hukum 3
Strategi pembangunan hukum 3Strategi pembangunan hukum 3
Strategi pembangunan hukum 3
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Pembangunan hukum 1
Pembangunan hukum 1Pembangunan hukum 1
Pembangunan hukum 1
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasional
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasionalKonsep Dasar Pembangunan hukum nasional
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasional
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Kebijakan pembangunan hukum
Kebijakan pembangunan hukum Kebijakan pembangunan hukum
Kebijakan pembangunan hukum
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Tindakan guru ditinjau dari ham
Tindakan guru ditinjau dari hamTindakan guru ditinjau dari ham
Tindakan guru ditinjau dari ham
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Kewarganegraan sebagai ham
Kewarganegraan sebagai hamKewarganegraan sebagai ham
Kewarganegraan sebagai ham
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Kebebasan pers vs ham
Kebebasan pers vs hamKebebasan pers vs ham
Kebebasan pers vs ham
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Ham dan kurikulum nasional
Ham dan kurikulum nasionalHam dan kurikulum nasional
Ham dan kurikulum nasional
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Kebebasan hakim & sistem peradilan
Kebebasan hakim & sistem peradilanKebebasan hakim & sistem peradilan
Kebebasan hakim & sistem peradilan
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Hukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisialHukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisial
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Teori2 keadilan
Teori2 keadilanTeori2 keadilan
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum  dan Teori HukumFilsafat hukum  dan Teori Hukum
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Teori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukumTeori ilmu-hukum
Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 

More from Muhamad Aljebra Aliksan Rauf (20)

Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
 
Paradigma Hukum 1
Paradigma Hukum 1Paradigma Hukum 1
Paradigma Hukum 1
 
Wawasan kebijakan pembangunan hukum
Wawasan kebijakan pembangunan hukum Wawasan kebijakan pembangunan hukum
Wawasan kebijakan pembangunan hukum
 
Strategi pembangunan hukum 3
Strategi pembangunan hukum 3Strategi pembangunan hukum 3
Strategi pembangunan hukum 3
 
Pembangunan hukum 1
Pembangunan hukum 1Pembangunan hukum 1
Pembangunan hukum 1
 
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasional
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasionalKonsep Dasar Pembangunan hukum nasional
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasional
 
Kebijakan pembangunan hukum
Kebijakan pembangunan hukum Kebijakan pembangunan hukum
Kebijakan pembangunan hukum
 
Tindakan guru ditinjau dari ham
Tindakan guru ditinjau dari hamTindakan guru ditinjau dari ham
Tindakan guru ditinjau dari ham
 
Kewarganegraan sebagai ham
Kewarganegraan sebagai hamKewarganegraan sebagai ham
Kewarganegraan sebagai ham
 
Kebebasan pers vs ham
Kebebasan pers vs hamKebebasan pers vs ham
Kebebasan pers vs ham
 
Ham dan kurikulum nasional
Ham dan kurikulum nasionalHam dan kurikulum nasional
Ham dan kurikulum nasional
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial
 
Kebebasan hakim & sistem peradilan
Kebebasan hakim & sistem peradilanKebebasan hakim & sistem peradilan
Kebebasan hakim & sistem peradilan
 
Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial
 
Hukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisialHukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisial
 
Teori2 keadilan
Teori2 keadilanTeori2 keadilan
Teori2 keadilan
 
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum  dan Teori HukumFilsafat hukum  dan Teori Hukum
Filsafat hukum dan Teori Hukum
 
Teori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukumTeori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukum
 
Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)
 

Filsafat hukum

  • 1. Masalah Klasik Filsafat Hukum Masalah yang selalu diperamasalahkan sejak zaman klasik hingga sekarang di dalam Fil.Hukm adalah 1. hakekat hkm, 2. tujuan hkm, 3. keadilan, 4. penataan hkm, 5. hak negara menghukum, 6. hub. hkm dengan kekuasaan. Jika demikian, apakah yang dimaksud dengan semua itu? Sedangkan issu-issu kontemporer Fil.hkm, adalah 1. HAM, 2. hak milik, 3. demokrasi, 4. hkm sbg sarana pembaharuan masyarakat. Apakah hakekat hkm? Hkm itu “Mengatur yg mengatur ttg yg diatur utk keteraturan masyarakat” (disertasi). Berarti ada perintah atau larangan yg menjunjung tinggi hak dan kewajiban.
  • 2. Sudigno mengatakan: hkm itu mengatur hubungan hkm. Hubungan hkm itu terdiri dr ikatan2 antara individu dan masyarakat dan antara individu itu sendiri. Ikatan2 itu tercermin pd hak dan kewajiban. Masalah2 tersebut mengingatkan kita kpd pandangan Roscou Pound ttg hkm sbg social enginering sebagai tugas utama hkm. Tugas utama yg demikian itu, maka terdapat tiga kepentingan yg harus dilindungi oleh hkm: 1. Public intrests (a. kepentingan neg.sebagai badan hkm dalam tugasnya memelihara kepribadian dan hakekat neg. …as justice person in the maintenance if its personality and substance. b. kepentingan neg.sebagai
  • 3. 2. Kepentingan kemasyarakatan (social intrests). Hal ini menyangkut peace and order, of health and sefety, perlindungan kesehatan dan keselamatan, kepentingan kemasyarakatan tentang kesusilaan umum yg menaruh perha- hatian terhadap perlindungan thdp tata susila masyrkt seperti korupsi, penghinaan thdp Tuhan (blasphemy) dll. 3. Kepentingan-kepentingan pribadi (private intrests atau individual intrests). Mis. HAM (Mr. Soetiksno).
  • 4. Pengertian Filsafat Istilah Filsafat adalah sebuah istilah yg berarti penelusuran makna suatu obyek (realitas empiris) secara mendalam, radikal hingga ke akar-akarnnya sampai ditemukannya kebenaran thdp obyek penelusuran tersebut. Menurut Beerling, Fil.bersumber pada manusia dan mengenai manusia. Setiap orang yg berfilsafat maka ia berada pada tingkat kegelisahan yg tertinggi. Milton dlm bknya The Ways of Phylosophy: “It comes from two greek words, philein (to love) and sophia (wisdom). Hamka mengatakan: filsafat terdiri dari dua kata, yaitu pilos (penggemar) dan sofos (hikmah atau ilmu). Hikmah dlm bhs Indonesia disebut “rahasia”. Aristoteles, filsafat terkait dgn kajian tentang wujud sebagai wujud; kajian tentang karakteristik umum dan menyeluruh dari segala jenis eksistensi, kausa dan prinsip-prinsip pertama dari wujud (Rosda, 123).
  • 5. Secara etimologis, filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya utk memperoleh suatu pandangan dunia dan hidup yg memuaskan hati (Harun Hadiwiyono). Titus Smith dan Nolan merumuskan lima definis filsafat: 1.Filsafat adalah sekumpulan pandangan kepercayaan thdp kehidupan dan alam yg biasanya diterima sec.tdk kritis. Definisi ini bersifat informal. Misl. Seseorang berkata “Fil. Saya adalah…”. Ini namanya orang tersebut menunjukkan sikap informalnya thdp apa yg sedang dibicarakan. 2.Filsafat adalah suatu proses kritik terhadap kepercayaan dan sikap yg kita junjung tinggi. Ini adalah dlm arti yg formal dlm “berfilsafat”.
  • 6. 3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran entitas holistik (menggambarkan general). 4. Filsafat adalah sebagai analisis dr bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. 5. Filsafat adalah sekumpulan problema langsung yg mendpt perhatian dari manusia dan para ahli filsafat (Almanar). Plato dalam karyanya Phaidros: kata sophos (mahkluk bijak) terlalu luhur untuk seorang manusia. Kata itu hanya pantas untuk “Dewa” (Tuhan). Menurut Plato, lebih baik mns dijuluki sebagai pencinta kebijaksanaan. Kata philoso- phos, ad. penanda adanya kegiatan manusia yang mencari dan mengejar kebijaksanaan, tentu
  • 7.  Secara kritis, filsafat menurut Franz Magnis Suseno, ialah berfikir “metodis”, logis, bertata tertib, dan secara tegas mendasarkan diri pada fenomena2 yg dialami oleh manusia.  Metodis artinya menggunakan metode, jalan sesuatu.  Logis, menunjukkan sebuah sifat yaitu dpt dimengerti oleh akal secara baik, teratur dan sistematis (sesuai urutan2 dlm sebiuah sistem berfikir).  Tertib artinya mengikuti aturan berfikir tertentu, tdk meloncat-loncat, apalagi berspekulasi imajinasi (berhayal).  Fenomena adlh apa yg tampak >< noumena.  Relevan; berkait satu sama lain.
  • 8. Fil sbg sistem dan wawasan mancakup tiga bidang permasalahan 1. Problem kenyataan (zijnsproblemen) manusia dan alam. 2. Problem pengetahuan (kennisproble- men), wissenschaftsrehle) teori kebenar- an, teori pengetahuan, epistemologi, dan logika. 3. Problem nilai (waardeprolemen), teori nilai meliputi: etika, estetika, iman keagamaan. Tampabahan dr saya satu lagi yaitu, etiket.
  • 9. Obyek Filsafat Obyek pembahasan filsafat bertitiktolak dari obyek materia dan obyek forma. Obyek materia filsafat ialah segala sesua- tu yang menjadi masalah atau dimasalah- kan dalam filsafat, seperti hakikat Tuhan, hakikat alam, dan hakikat manusia. Obyek forma ialah usaha mencari ketera- ngan secara rinci, radikal (sedlm-dlmnya, sampai ke akar-akarnya) tentang obyek materia.
  • 10. Ajaran dalam fil.hukum  Ajaran Hukum Alam: terdiri dari dua, yaitu hukum alam yg irasional, dan yg rasional. Hkm alam yg irasional yaitu hkm yg bersumber/ciptaan Tuhan. Ajaran ini mengatakan bhw, hkm itu berlaku secara universal dan abadi.  Ajaran hkm alam rasional berpandangan bhw di samping kebenaran wahyu ada juga kebenaran rasio manusia (akal). Dlm alquran disebut dalil naqli dan aqli. Untuk hkm yg bersumber dari akal,maka sumber hukum yg tertinggi adalah rasio manusia.
  • 11.  Ajaran hkm positivisme: Terbagi dua yaitu, hkm positif analitis dr John Austin, dan hkm murni dari Hans Kelsen. 1. Hukum adalah perintah dr penguasa negara. Olh sebab itu, hakikat hkm menurut Austin terletak pd unsur “perintah”. Hkm dipandang sbg suatu sistem yg tetap, logis, dan tertutup. Jenis hkm ini dpt saja adil atau juga sebaliknya. Karena penguasa yg sangat menentukan.
  • 12.  Aliran hkm murni dr Hans Kelsen (1881-1973). Menurut Kelsen, hkm harus bersih dari anasir2 nonyuridis. Namanya Reine rechtlehre. Hkm adlh sollenscategorie (kategori keharusan, ideal). Bukan seinscategorie (faktual). Keharusan itulah yg mengatur kehidupan dan tingkah laku manusia sebagai mahluk rasional.  Hukum bukanlah bagaimana hkm itu seharusnya (what the law ought to be),ttp “apa hukumnya (what the law is).